• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis dan Sumber Data Penelitian

Dalam dokumen Moto dan Persembahan (Halaman 52-56)

BAB III METODE PENELITIAN

E. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Dari data primer yaitu data yang biasa di kumpulkan oleh peneliti dengan melakukan observasi dan wawancara.

a. Observasi, penelitian akan mengobservasi tempat yang akan di lakukan penelitian yaitu pada anak –anak remaja di Desa Ongko, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang penelitian ini akan memperhatikan cara para komunitas war communityongko melakukan sebuah game online

PUBG, tentang bagaimana latar dan dampak yang terjadi pada komunitas tersebut.

b. Wawancara, peneliti akan mewawancarai beberapa orang yang terlibat dalam sebuah komunitas yang ada di Desa Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang, peneliti akan melakukan, Observasi,wawancara secara mendalam agar dapat mengetahui lebih dalam tentang game Online (PUBG).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang di kumpulkan dari sebuah dokumen atau orang yang telah meneliti tentang hal tersebut seperti jurnal, buku, majalah dan lain-lain. Peneliti menggunakan beberapa data yaitu beberapa jurnal yang menjadikan sebuah acuan di lakukan oleh peneliti terdahulu dalam melanjutkan sebuah penelitian yang akan di kaji secara mendalam oleh peneliti sendiri.

F. Instrumen Penelitian

Adapun instrument sebuah pengumpulan data yang di gunakan peneliti yaitu:

1. Peneliti itu sendiri, karena dia yang akan melakukan tindakan yang telah di rancangnya.

2. Observasi, peneliti akan mengobservasi di Desa Ongko, Kecamata maiwa, Kabupaten Enrekang, mengenai bagaimana komunitas beberapa alat seperti cacatan kecil, kamera, video dan perekam suara.

3. Dokumen, peneliti juga akan menggunakan referensi dari beberapa jurnal yang telah meneliti dengan tema yang sama yaitu mengenai komunitas game.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi, penelitian melakukan pengamatan di Desa Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang saat akan melakukan pengamatan terhadap pada komunitas PUBG tentang para anak sekolah yang bermain game pubg di desa tersebut sedikit di antara mereka yang sering bolos sekolah karena lebih mementingkan perkumpulan dengan komunitasnya.

2. Wawancara, peneliti akan mewawancarai beberaapa orang yang nantinya akan menjawab pertanyaan yang akan di buat peneliti sesuai dengan apa yang di ketahui oleh informasi yang akan di lakukan baik itu melalui tatap muka atau melalui media sosial.

3. Dokumentasi, peneliti akan menggunakan beberapa refensi yang di dapatnya seperti buku, jurnal dan lainnya mengenai studi kasus komunitas PUBG. Dan yang akan di gunakan sebagai referensi tambahan dari observasi yang telah di lakukan peneliti.

H. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang di gunakan adalah metode penelitian naratif menceritakan atau mengambarkan secara detail dan mendalam tentang apa yang akan diteliti di lapangan.

Dalam hal ini data yang telah di kumpulkan melalui observasi, wawancara dalam komunitas dan dokumen terisi yang di dapat di gunakan

peneliti nantinya akan di baca berulang-ulang lalu organisasi data atau mengelompokkan data sesuai kategorinya dengan persamaan data menjadi kata yang mudah di mengerti dan di pahami dalam penelitian, sehingga keabsahan data lebih jelas.

I. Teknik Pengabsahan Data

Peneliti menggunakan beberapa metode seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi data dari sumber, waktu, teori dan pakar tersebut akan di triangulasi atau pengecekan kebenaran dari data yang telah di teliti peneliti apakah benar dalam mengkaji tentang bagaimana latar belakang pengguna PUBG dan apa dasar dampak yang akan terjadi jika sudah mendalami game online PUBG di desa ongko kecamatan maiwa kabupaten enrekang

BAB IV

GAMBARAN DAN HISTORIS KOMUNITAS GAME PUBG A. Keadaan Geografis

Desa ongko kecatan Maiwa termasuk dalam wilayah administrasi kabupaten enrekang dengan jarak dari kota kecamatan ke kota kabupaten adalah ± 40 Km. Ibu kota Kecamatan Maiwa terletak di kelurahan bangkala yang letaknya berada di jalan poros. Desa ongko yang memiliki luas ± 11,13 km2. Dengan jarak tempuh dari ibu kota kabupaten kecamatan maiwa ± 30 km, dari ibukota Kecamatan Maiwa Desa Ongko ± 5 km.

Desa ongko terletak dalam wilayah dengan memiliki batas wilayah sebagai berkut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan desa mangkawani dan tuncung.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan desa pattondon salu dan salodua.

c. Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan bangkala.

d. Sebelah timur berbatasan dengan desa boiya.

B. Sejarah Berdirinya Komunitas Game PUBG

Pada perkembangan zaman dan terknologi yang semakin pesat membuat para pemain daring terutama pada pemian game online yang memiliki tingakat kemajuan, sangat berpengaruh pada kemunculan berbagai jenis permainan yang di kenal oleh masyarakat Indonesia baik di perkotaan maupun di perdesaan seperti pada permainan game Player Unknown’sBattleGround atau biasa di singkat dengan PUBG yang artinya pemain medan pertempuran yang tidak di ketahui.

Dengan adanya teknologi yang semakin canggih, masyarakat yang mengakses internet biasanya dengan menggunakan computer atau smartphone dengan itu mereka mudah bermain game atau mengakses hal lainnya. Pada game online khususnya pada game pubg yang sangat banyak di candu oleh masyarakat saat ini baik di perkotaan maupun di perdesan. Perkembangan teknologi internet pada game yang dulunyadi batasai dengan dua orang atau lebih, dan saat ini dapat di mainkan dengan 100 orang lebih dalam waktu yang bersamaan.

Awal terbentuknya komunitas WarCommunity Ongko pada sebagian besar remaja di desa tersebut telah mengenal permainan game yang berbasis online yang di namakan PUBG, yang merupakan salah satu permainan banyak di gemari kalangan baik orang dewasa maupun anak- anak. Pada tahun 2018 salah satu pemain yang bernama Alang (20) ia merupakan ketua komunitas tersebut dan juga pembentuk komunitas menjadi sebuah komunitas game pubg yang di beri nama War Community Ongko Yang berniat untuk membentuk sebuah kelompok permainan game pubg karna yang ia ketahui beberapa anak remaja yang juga bermain game pubg tersebut. Selang beberapa hari alang pun mencoba untuk bermain game bersama beberapa anak tersebut.

Alang sendiri salah satu warga di desa Ongko tempat di bentuknya komunitas tersebut pada tanggal 14 maret 2018 tepatnya di Desa Ongko, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang. Di bentuknya komunitas game dan Komunitas tersebut telah di bentuk oleh Alang dan telah memiliki wakil yang bernama Bayu dan memiliki beberapa anggota di dalamnya. Di antara anggota

tersebut masih remaja dan memiliki umur 15 hingga 23 tahun. Akan tetapi pada komunitas yang mereka bentuk, belum memiliki tempat perkumpulan, mereka hanya berkumpul di salah satu rumah dari anggotanya tak hanya itu kurangnya sinyal yang memadai sehingga sulit untuk online bersama. Pada tanggal 20 Februari 2019 komunitas tersebut membangun tempat mereka gunakan berkumpul bermain game pubg tetapi dari sinyal yang kurang memadai komunitas tersebut hanya membangun rumah-rumah kecil di pegunungan yang terdapat sinyal.

Komunitas War Community Ongko adalah salah satu komunitas game yang lagi banyak di gemari para remaja terutama di desa Ongko. Terbentuknya komunitas tersebut berdasarkan kesamaan yang mereka miliki yakni sama- sama gemar bermain game dan yang game meraka mainkan pun juga sama.

C. Keadaan Pendidikan

Pendidikan juga merupakan salah satu hal yang penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan pada tingkat perekonomian pada khususnya.

Dengan itu, pendidikan itu penting karna bisa membuka lapangan kerja baru guna untuk mengatasi pengangguran

Desa ongko merupakan desa yang belum maju, oleh karena itu di desa ongko adalah salah satu desa yang memiliki sekolah hanya dua sekolah yaitu taman kanak-kanak dan sekolah dasar yakni SDN 23 kajubulo dan TK Pertiwi.

Di sekolah TK Pertiwi memiliki hanya 3 ruangan kelas yakni satu dari ruangan kepala sekolah dan 2 ruangan merupakan ruang belajar siswa dengan jumlah siswa hanya 23 siswa. Jumlah siswa perempuan hanya 15 orang

sedangkan jumlah siswa laki-laki 8 orang dan jumlah pengajar ada 4 orang dengan kepala sekolah.

Sementara di SDN 23 Kajubulo terdapat tanah seluas 4.472 M2 dan 7 orang guru pengajar. Sementara itu jumlah siswa laki-laki sebanyak 56 siswa sedangkan jumlah siswa perempuan 47 siswa.

D. Keadaan Penduduk

Desa ongko mempunyai wilayah daerah yang berbukit dan datar, penduduk kampung desa ongko memiliki mata pencaharian sebagai seorang petani dan peternak, khususnya dalam bidang persawahan, jagung, coklat, buah-buahan dan produk gula merah serta beternak sapi dan kambing. Desa ongko merupakan bagian dari desa yang memiliki luas 11,13 KM2 dan memiliki jumlah penduduk 924 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 460 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan 464 jiwa. Dengan jumlah KK sebanyak 267 KK, sementara itu jumlah rumah tangga sebanyak 156, dan jumlah PUS 143. Dengan jumlah keluarga miskin yang terdiri dari keluarga pra sejahtera: 46 KK keluarga pra sejahtera tahap I sebanyak 57 KK.

Sementara dalam hal itu di keluarga yang memiliki anak – anak balita 51, remaja 94, dan lansia 92 dengan itu jumlah keseluruan penduduk menurut umur 822 jiwa dan jumlah kepala keluarga 233 jiwa penduduk di desa Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang.

E. Keadaan Anggota

Terlihat pada keadaan anggota game PUBG online cukup banyak yang tertarik dengan game ini dan banyak pula yang bergabung dalam komunitas

war community Ongko namun, saat ini jumlah anggota pada komunitas ini 16 orang 12 di antaranya masih dalam kategori menuju pendewasaan dan 4 di antaranya remaja dan masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Tabel IV.1 Nama-nama komunitas pemain game online PUBG di Desa Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrrekang antara lain;

No Nama Umur Jenis

kelamin

Pekerjaan Jabatan 1 Nur Alang 21 Laki-laki Tidak bekerja Ketua 2 Bayu Anggara 19 Laki-laki Tidak bekerja Wakil

3 Ardiansyah 22 Laki-laki operator Anggota

4 Muh. Ishar 15 Laki-laki pelajar Anggota

5 Kasman 18 Laki-laki Tidak bekerja Anggota

6 Daniel 17 Laki-laki Pelajar Anggota

7 Lutfi 15 Laki-laki Pelajar Anggota

8 Sarif 23 Laki-laki operator Anggota

9 Fajriadi 15 Laki-laki Pelajar Anggota

10 Muh. Amri 20 Laki-laki petani Anggota

11 Imran 19 Laki-laki Petani Anggota

12 Susianto 18 Laki-laki Tidak bekerja Anggota 13 Irwandi 19 Laki-laki Tidak bekerja Anggota

14 Herianto 19 Laki-laki Petani Anggota

15 Dedi Alfandi 18 Laki-laki Pelajar Anggota

16 Abizar 15 Laki-laki Pelajar Anggota

Tabel IV.I Nama-nama komunitas game online PUBG.

61 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Penelitian ini di lakukan selama dua bulan tepatnya pada tanggal 23 September sampai dengan 23 November 2020 di Desa Ongko, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang di mana penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan bertujuan mengkaji, memberikan gambaran dan informasi mengenai latar belakang sebuah komunitas game PUBG di desa tersebut.

Dalam penelitian ini peneliti dapat menggali data berdasarkan apa yang di ucapkan dan di lakukan oleh sumber data. Pada penelitian kualitatif yang harus di teliti sesuai dengan keadaan di lapangan bukan bagaimana yang seharusnya peneliti pikirkan. Di harapkan dapat memberi pemahaman yang lebih mendalam mengenai sikap dan perilaku para pemain game PUBG terhadap orang tua masyarakat maupun dunia sosialnya, serta terjadi dampak dan akibat pada para pemain game PUBG.

Berdasarkan hasil observasi yang telah di lakukan oleh peneliti dilapangan sebelum melakukan wawancara, dapat di olah menjadi sebuah hasil penelitian, observasi dengan melihat beberapa remaja yang tengah asik bermain game PUBG dengan ponselnya masing-masing, tanpa memperhatikan di sekelilingnya bahkan pada remaja tersebut masih berusia 15 tahun dan masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Dengan demikian peneliti semakin ingin menelusuri mengapa anak tersebut sangat menyukai game online PUBG sedangkan usia mereka masih

terpaut sangat mudah, di usia mereka saat itu baik di gunakan untuk belajar dan bermain dengan teman sebayanya tidak dengan mengahabiskan waktu untuk bermain game online PUBG yang hanya dapat merugikan pada tingkat pendidikannnya. peneliti melakukan observasi di lapangan dengan itu meneliti pada salah satu pemain game online PUB, ALG (21 tahun) , merupakan ketua dari komunitas war community Ongko yang mengatakan;

“Di bentuk sebuah komunitas pas gemar bermain game PUBG apalagi ini juga game lagi viral jadi saya mengajak anak-anak yang suka juga bermain game, setelah mengajak bergabung main sama, karna ini game kak bisa mengajak main secara sama dengan rekan lainya, sementara bermain dapat mendapatkan pula anak-anak yang lainnya suka main game, dan ternyata satu desa, di sinilah saya ajak bergabung, lama kelamaan ada beberapa yang gabung pula, saya memiliki ide ada pikiranku membuat sebuah komunitas karna lebih baik bermain game secara bersamaan. Dan pada saat itu saya ditunjuk oleh anak-anak menjadi ketua komunitas”

(Wawancara, 26 september 2020)

Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa ALG merupakan ketua dari komunitas dan sekaligus yang pertama membentuk komunitas ini untuk bermain game dengan anak-anak yang lainnya yang juga menyukai game tersebut.

Namun, dengan berdirinya komuitas tesebut tidaklah berjalan dengan mulusnya saja akan tetapi ada beberapa masalah-masalah yang mereka lalui seperti pada setiap anggota memiliki pendapat yang berbeda-beda hingga kemudian menimbulkan ketidak cocokan antara para angota komunitas lainnya. Dan meskipun demikian saling berbeda pendapat mereka harus saling akur, sebagai ketua (ALG) harus menjaga para anggotannya agar mereka akan tetap baik-baik saja.

Ketua komunitas adalah salah satu pemimpin sebagai pantan yang di pimipnnya, hal tersebut menunjukkan bentuk perilaku yag di tunjukan kepada para anggota komunitas lainnya seperti berbuat hal yang positif dan negatif.

Dengan itu peneliti semakin ingin mengetahui lebih dengan para anggota dari komunitas tersebut peneliti ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang komunitas game PUBG yang mereka bentuk maka dari itu, peneliti pun turun lapangan lagi untuk meneliti dari anggota komunitas tersebut.

1. Latar belakang komunitas menyukai game PUBG

Dengan adanya komunitas yang di bentuk, tentunya berbagai perilaku yang berubah bagi para pemain game PUBG terutama pada pemain yang masih duduk di bangku kuliah. Seperti yang di katakana oleh DNL (17) tahun, dalam hasil wawancara ini yang merupakan bahwa;

“PUBG, game ini sangatlah menarik, mengapa saya mengatakan menarik karna di dalamnya terdapau unsur-unsur untuk menyambungkan sebuah komunikasi dan juga bisa menambahkan teman dari luar, game ini juga lagi trend- trendnya, PUBG ada sekitaran kurang lebih 1 tahun, Bagusnya juga kak karna gabung dalam sebuah komunitas game bermain secara kelompok sendiri bermain game lawan kelompok lain, tapi di komunitas terkadang terjadi hal-hal yang tak di inginkan tapi saling intropeksi diri”

(observasi, 30 september 2020)

Dari salah satu anggota game yang telah di wawancarai oleh peneliti dapat di simpulkan bahwa di desa Ongko tersebut banyak yang sudah gemar dengan bermain game online PUBG, dan bahkan para remaja telah membuat salah satu komunitas di desa tersebut sehingga menimbulkan sebuah kebersamaan dalam bertinteraksi dalam memahami prakondisi yang terjadi

pada kalangan remaja maupun kalangan masyarakat setempat yang terlibat dalam penelitian ini.

Selain itu rasa-rasa kecanduan yang sangat tinggi sehingga sebagian pada anak yang bermain game online PUBG pula, sangat tinggi pengaruh game karna dimana sekarang melakukan atau mendapatkan Ilmu di zona saat ini siswa maupun siswi sudah menggunakan Handphone (HP), dan bahkan yang masih duduk di bangku sekolah dasar saja sudah memproduksi atau sudah menggunakan Handphone (HP) dalam menjalankan sebuah komunikasi dengan gurunya.

Dapat di simpulkan bahwa memiliki nilai perubahan dalam berperilaku sebagian dari mereka mengalami perubahan setelah mengenal PUBG, mereka yang dulunya sekolah tepat waktu dan dan setelah mengenal mereka lebih memilih untuk tinggal sejenak untuk bermain PUBG dikarenakan sinyal di sekolah tersebut tidak selancar di desa ongko. Selain itu, ada beberapa perubahan yang di alami oleh para anggota komunita War Community Ongko seperti halnya pada perubahan:

a. Perubahan pada beribadah

Beribadah merupakan hal yang sangat penting untuk di kerjakan dan dengan hal inilah kebayakan para remaja membuat kewajiaban ini menjadi sebuah hal biasa dan ternyata ibadah adalah salah satu kewajiban yang harus di lasanakan baik musim mauun non muslim, barang siapa yang mengerjakan maka ia akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Dan

barang siapa yang meninggalkan maka akan mendapatkan dari bagi Allah SWT.

b. Perubahan sikap dan cara berinteraksi

Perubahan sikap dan interaksi tentunya berpengaruh pada seseorang baik berupa anak-anak maupun orang dewasa, perubahan ini di alami setelah seseorang melihat ataupun mendengar dari orang lain.

c. Perubahan dalam pola makan dan istirahat

Perubahan Pola makan dan istirahat sudah banyak yang terjadi bagi anak-anak yang bermain game karena menurunnya control diri karna keasikan dalam bermain game dalam game tersebut terdapat dampak kegemaran yang dapat melupakan hal tersebut dan ada juag yang tepat dalam memenuhi aturan atau pola makan. Waktu makan jadi tidak teratur dan juga mereka sering tidur pagi demi mendapatkan internet murah pada malam hari atau menapatan jaringan yang tidak lemot sebab mereka hanya mencari jaringan di sebuh rumah-rumah di atas gunung yang mereka buat untuk tempat berkumpul bermain game online.

d. Terbengkaai kegiatan dunia nyata

Ketertarikan pada waktu penyelesaian di game pubg dan ras aasik memainkannya sering kali membuat kegiatan terbengkalai, seperti pada waktu beribadah, tugas sekolah, membantu orang tua maupun pekerjaan lainnya.

e. Menimbulkan kecanduan

Sebagian besar game yang berear saat ini memang di desain agar menimbulkan efek kecanduan bagi pemainnya, semakin seseorang kecanduan pada suatu game maka pembuat game semakin diuntungkan karena peningkatan minat penggunaan. Akan tetapi keuntukan bagi mereka yang menghasilkan game dapat beampak buruk bagi keehatan psikologi para pemain game.

Dengan itu peneliti kembali turun lapangan dan meneliti bagaimana perilaku salah satu anggota komunitas setelah mengenal dan terbentuknya ADSH (anggota komunitas) mengatkan;

“PUBG direkomendasi dari teman-teman dan coba juga mainkan game pubg lama-lama asik juga karna yaaa na tambah teman, maka dari itu ketagihan dalam game tersebut, suka juga game pubg kak karna beda dalam bermain game yang lainnya bisa ki ketemu teman baru sampai luar daerah mala ada juga pernah orang luar negeri kak. Disini ma kecanduan sama pubg nah kebetulan game ini juga online jadi biasa tiap hari ka main akibbat game ini lupa membantu orang tua, dan game ini untuk bermain sampe naik di gunung untuk mendapatkan jaringan, karna jelek jaringan di kampung naik paki gunung baru bagus jaringan. Ndak lama ka itu main kak to tiba-tiba ada ajak ka gabung di komunitas gamenya kebetulan sama ji juga game yang kumainkan, gabung ma itu kak terus baiknya ini kak toh karna bisa ki saling kenal dari pemain luar juga.”

Adapun dari pendapat dari seorang informan yang bernama IWD mengatakan bahwa;

“Benar yang di katakana teman saya bahwa dalam dunia game ini kita sebagai anggota atas dasar rekomendasi dari berbagai rekan untuk ikut dalam bermain, kata dia bermain game online sangatlah menarik karna di dalamya ada beberapa hal yang harus di capai seperti mencapai sebuah tingkatan level dan memiliki komunikasi di berbagai kalanangan bukan hanya pada

desa ongko bahkan di luar desa kami, pada akhirnya kami kecanduan dalam game tersebut. ”

(Observasi, 02 Oktober 2020)

Dari penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa mereka yang sudah tergabung dalam komunitas war community Ongko ketika sedang bermain pubg dan tiba-tiba mereka menemukan teman maka ia mengajak untuk bergabung dengan komunitas tersebut. Akan tetapi sebagian dari mereka yang bergabung di komunitas tersebut dapat memberi perilaku yang kurang contohnya seperti dari salah satu narasumber di atas yag dulunya bekerja dan kini bergabung jadi sering tidak masuk kerja, juga yang dulunya sering membantu orang tuanya di ladang jadinya tidak membantu lagi. Tidak semua hal yang berbaur dengan komunitas tersebut bersifat negatif, nah contohnya seperti menambah teman dan masih banyak lagi.

Game pubg ini merupakan hal baik bagi kalangan remaja dari pada melakukan perbuatan yang tidak masuk akal atau tindakan yang melarang hukum dan ham, sesuai peraturan yan di perlakukan oleh pemerintah setempat, apa lagi saat ini kita sebagai warga masyarakat wajib dalam mengikuti pemerintah dalam memenuhi aturan protocol kesehatan yang di buat oleh pemerintah terhadap warganya karna pengauh Virus covid-19 yang terjadi di tengah-tengah kita, hampir semuaddi media sosial yang di perbincangkan tentang kedatanga virus dan berapa korban virus tersebut dan maka dari itu para remaja mengambil game Pubg juga sebagai alat komunikasi, karna di mana mereka selalu melakukan interaksi walaupun jarak dan tempat yang

Dalam dokumen Moto dan Persembahan (Halaman 52-56)