BAB IV GAMBARAN DAN HISTORIS KOMUNITAS GAME PUBG
E. Keadaan Anggota Komunitas
Terlihat pada keadaan anggota game PUBG online cukup banyak yang tertarik dengan game ini dan banyak pula yang bergabung dalam komunitas
war community Ongko namun, saat ini jumlah anggota pada komunitas ini 16 orang 12 di antaranya masih dalam kategori menuju pendewasaan dan 4 di antaranya remaja dan masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tabel IV.1 Nama-nama komunitas pemain game online PUBG di Desa Ongko Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrrekang antara lain;
No Nama Umur Jenis
kelamin
Pekerjaan Jabatan 1 Nur Alang 21 Laki-laki Tidak bekerja Ketua 2 Bayu Anggara 19 Laki-laki Tidak bekerja Wakil
3 Ardiansyah 22 Laki-laki operator Anggota
4 Muh. Ishar 15 Laki-laki pelajar Anggota
5 Kasman 18 Laki-laki Tidak bekerja Anggota
6 Daniel 17 Laki-laki Pelajar Anggota
7 Lutfi 15 Laki-laki Pelajar Anggota
8 Sarif 23 Laki-laki operator Anggota
9 Fajriadi 15 Laki-laki Pelajar Anggota
10 Muh. Amri 20 Laki-laki petani Anggota
11 Imran 19 Laki-laki Petani Anggota
12 Susianto 18 Laki-laki Tidak bekerja Anggota 13 Irwandi 19 Laki-laki Tidak bekerja Anggota
14 Herianto 19 Laki-laki Petani Anggota
15 Dedi Alfandi 18 Laki-laki Pelajar Anggota
16 Abizar 15 Laki-laki Pelajar Anggota
Tabel IV.I Nama-nama komunitas game online PUBG.
61 BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Penelitian ini di lakukan selama dua bulan tepatnya pada tanggal 23 September sampai dengan 23 November 2020 di Desa Ongko, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang di mana penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan bertujuan mengkaji, memberikan gambaran dan informasi mengenai latar belakang sebuah komunitas game PUBG di desa tersebut.
Dalam penelitian ini peneliti dapat menggali data berdasarkan apa yang di ucapkan dan di lakukan oleh sumber data. Pada penelitian kualitatif yang harus di teliti sesuai dengan keadaan di lapangan bukan bagaimana yang seharusnya peneliti pikirkan. Di harapkan dapat memberi pemahaman yang lebih mendalam mengenai sikap dan perilaku para pemain game PUBG terhadap orang tua masyarakat maupun dunia sosialnya, serta terjadi dampak dan akibat pada para pemain game PUBG.
Berdasarkan hasil observasi yang telah di lakukan oleh peneliti dilapangan sebelum melakukan wawancara, dapat di olah menjadi sebuah hasil penelitian, observasi dengan melihat beberapa remaja yang tengah asik bermain game PUBG dengan ponselnya masing-masing, tanpa memperhatikan di sekelilingnya bahkan pada remaja tersebut masih berusia 15 tahun dan masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Dengan demikian peneliti semakin ingin menelusuri mengapa anak tersebut sangat menyukai game online PUBG sedangkan usia mereka masih
terpaut sangat mudah, di usia mereka saat itu baik di gunakan untuk belajar dan bermain dengan teman sebayanya tidak dengan mengahabiskan waktu untuk bermain game online PUBG yang hanya dapat merugikan pada tingkat pendidikannnya. peneliti melakukan observasi di lapangan dengan itu meneliti pada salah satu pemain game online PUB, ALG (21 tahun) , merupakan ketua dari komunitas war community Ongko yang mengatakan;
“Di bentuk sebuah komunitas pas gemar bermain game PUBG apalagi ini juga game lagi viral jadi saya mengajak anak-anak yang suka juga bermain game, setelah mengajak bergabung main sama, karna ini game kak bisa mengajak main secara sama dengan rekan lainya, sementara bermain dapat mendapatkan pula anak-anak yang lainnya suka main game, dan ternyata satu desa, di sinilah saya ajak bergabung, lama kelamaan ada beberapa yang gabung pula, saya memiliki ide ada pikiranku membuat sebuah komunitas karna lebih baik bermain game secara bersamaan. Dan pada saat itu saya ditunjuk oleh anak-anak menjadi ketua komunitas”
(Wawancara, 26 september 2020)
Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa ALG merupakan ketua dari komunitas dan sekaligus yang pertama membentuk komunitas ini untuk bermain game dengan anak-anak yang lainnya yang juga menyukai game tersebut.
Namun, dengan berdirinya komuitas tesebut tidaklah berjalan dengan mulusnya saja akan tetapi ada beberapa masalah-masalah yang mereka lalui seperti pada setiap anggota memiliki pendapat yang berbeda-beda hingga kemudian menimbulkan ketidak cocokan antara para angota komunitas lainnya. Dan meskipun demikian saling berbeda pendapat mereka harus saling akur, sebagai ketua (ALG) harus menjaga para anggotannya agar mereka akan tetap baik-baik saja.
Ketua komunitas adalah salah satu pemimpin sebagai pantan yang di pimipnnya, hal tersebut menunjukkan bentuk perilaku yag di tunjukan kepada para anggota komunitas lainnya seperti berbuat hal yang positif dan negatif.
Dengan itu peneliti semakin ingin mengetahui lebih dengan para anggota dari komunitas tersebut peneliti ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang komunitas game PUBG yang mereka bentuk maka dari itu, peneliti pun turun lapangan lagi untuk meneliti dari anggota komunitas tersebut.
1. Latar belakang komunitas menyukai game PUBG
Dengan adanya komunitas yang di bentuk, tentunya berbagai perilaku yang berubah bagi para pemain game PUBG terutama pada pemain yang masih duduk di bangku kuliah. Seperti yang di katakana oleh DNL (17) tahun, dalam hasil wawancara ini yang merupakan bahwa;
“PUBG, game ini sangatlah menarik, mengapa saya mengatakan menarik karna di dalamnya terdapau unsur-unsur untuk menyambungkan sebuah komunikasi dan juga bisa menambahkan teman dari luar, game ini juga lagi trend- trendnya, PUBG ada sekitaran kurang lebih 1 tahun, Bagusnya juga kak karna gabung dalam sebuah komunitas game bermain secara kelompok sendiri bermain game lawan kelompok lain, tapi di komunitas terkadang terjadi hal-hal yang tak di inginkan tapi saling intropeksi diri”
(observasi, 30 september 2020)
Dari salah satu anggota game yang telah di wawancarai oleh peneliti dapat di simpulkan bahwa di desa Ongko tersebut banyak yang sudah gemar dengan bermain game online PUBG, dan bahkan para remaja telah membuat salah satu komunitas di desa tersebut sehingga menimbulkan sebuah kebersamaan dalam bertinteraksi dalam memahami prakondisi yang terjadi
pada kalangan remaja maupun kalangan masyarakat setempat yang terlibat dalam penelitian ini.
Selain itu rasa-rasa kecanduan yang sangat tinggi sehingga sebagian pada anak yang bermain game online PUBG pula, sangat tinggi pengaruh game karna dimana sekarang melakukan atau mendapatkan Ilmu di zona saat ini siswa maupun siswi sudah menggunakan Handphone (HP), dan bahkan yang masih duduk di bangku sekolah dasar saja sudah memproduksi atau sudah menggunakan Handphone (HP) dalam menjalankan sebuah komunikasi dengan gurunya.
Dapat di simpulkan bahwa memiliki nilai perubahan dalam berperilaku sebagian dari mereka mengalami perubahan setelah mengenal PUBG, mereka yang dulunya sekolah tepat waktu dan dan setelah mengenal mereka lebih memilih untuk tinggal sejenak untuk bermain PUBG dikarenakan sinyal di sekolah tersebut tidak selancar di desa ongko. Selain itu, ada beberapa perubahan yang di alami oleh para anggota komunita War Community Ongko seperti halnya pada perubahan:
a. Perubahan pada beribadah
Beribadah merupakan hal yang sangat penting untuk di kerjakan dan dengan hal inilah kebayakan para remaja membuat kewajiaban ini menjadi sebuah hal biasa dan ternyata ibadah adalah salah satu kewajiban yang harus di lasanakan baik musim mauun non muslim, barang siapa yang mengerjakan maka ia akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Dan
barang siapa yang meninggalkan maka akan mendapatkan dari bagi Allah SWT.
b. Perubahan sikap dan cara berinteraksi
Perubahan sikap dan interaksi tentunya berpengaruh pada seseorang baik berupa anak-anak maupun orang dewasa, perubahan ini di alami setelah seseorang melihat ataupun mendengar dari orang lain.
c. Perubahan dalam pola makan dan istirahat
Perubahan Pola makan dan istirahat sudah banyak yang terjadi bagi anak-anak yang bermain game karena menurunnya control diri karna keasikan dalam bermain game dalam game tersebut terdapat dampak kegemaran yang dapat melupakan hal tersebut dan ada juag yang tepat dalam memenuhi aturan atau pola makan. Waktu makan jadi tidak teratur dan juga mereka sering tidur pagi demi mendapatkan internet murah pada malam hari atau menapatan jaringan yang tidak lemot sebab mereka hanya mencari jaringan di sebuh rumah-rumah di atas gunung yang mereka buat untuk tempat berkumpul bermain game online.
d. Terbengkaai kegiatan dunia nyata
Ketertarikan pada waktu penyelesaian di game pubg dan ras aasik memainkannya sering kali membuat kegiatan terbengkalai, seperti pada waktu beribadah, tugas sekolah, membantu orang tua maupun pekerjaan lainnya.
e. Menimbulkan kecanduan
Sebagian besar game yang berear saat ini memang di desain agar menimbulkan efek kecanduan bagi pemainnya, semakin seseorang kecanduan pada suatu game maka pembuat game semakin diuntungkan karena peningkatan minat penggunaan. Akan tetapi keuntukan bagi mereka yang menghasilkan game dapat beampak buruk bagi keehatan psikologi para pemain game.
Dengan itu peneliti kembali turun lapangan dan meneliti bagaimana perilaku salah satu anggota komunitas setelah mengenal dan terbentuknya ADSH (anggota komunitas) mengatkan;
“PUBG direkomendasi dari teman-teman dan coba juga mainkan game pubg lama-lama asik juga karna yaaa na tambah teman, maka dari itu ketagihan dalam game tersebut, suka juga game pubg kak karna beda dalam bermain game yang lainnya bisa ki ketemu teman baru sampai luar daerah mala ada juga pernah orang luar negeri kak. Disini ma kecanduan sama pubg nah kebetulan game ini juga online jadi biasa tiap hari ka main akibbat game ini lupa membantu orang tua, dan game ini untuk bermain sampe naik di gunung untuk mendapatkan jaringan, karna jelek jaringan di kampung naik paki gunung baru bagus jaringan. Ndak lama ka itu main kak to tiba-tiba ada ajak ka gabung di komunitas gamenya kebetulan sama ji juga game yang kumainkan, gabung ma itu kak terus baiknya ini kak toh karna bisa ki saling kenal dari pemain luar juga.”
Adapun dari pendapat dari seorang informan yang bernama IWD mengatakan bahwa;
“Benar yang di katakana teman saya bahwa dalam dunia game ini kita sebagai anggota atas dasar rekomendasi dari berbagai rekan untuk ikut dalam bermain, kata dia bermain game online sangatlah menarik karna di dalamya ada beberapa hal yang harus di capai seperti mencapai sebuah tingkatan level dan memiliki komunikasi di berbagai kalanangan bukan hanya pada
desa ongko bahkan di luar desa kami, pada akhirnya kami kecanduan dalam game tersebut. ”
(Observasi, 02 Oktober 2020)
Dari penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa mereka yang sudah tergabung dalam komunitas war community Ongko ketika sedang bermain pubg dan tiba-tiba mereka menemukan teman maka ia mengajak untuk bergabung dengan komunitas tersebut. Akan tetapi sebagian dari mereka yang bergabung di komunitas tersebut dapat memberi perilaku yang kurang contohnya seperti dari salah satu narasumber di atas yag dulunya bekerja dan kini bergabung jadi sering tidak masuk kerja, juga yang dulunya sering membantu orang tuanya di ladang jadinya tidak membantu lagi. Tidak semua hal yang berbaur dengan komunitas tersebut bersifat negatif, nah contohnya seperti menambah teman dan masih banyak lagi.
Game pubg ini merupakan hal baik bagi kalangan remaja dari pada melakukan perbuatan yang tidak masuk akal atau tindakan yang melarang hukum dan ham, sesuai peraturan yan di perlakukan oleh pemerintah setempat, apa lagi saat ini kita sebagai warga masyarakat wajib dalam mengikuti pemerintah dalam memenuhi aturan protocol kesehatan yang di buat oleh pemerintah terhadap warganya karna pengauh Virus covid-19 yang terjadi di tengah-tengah kita, hampir semuaddi media sosial yang di perbincangkan tentang kedatanga virus dan berapa korban virus tersebut dan maka dari itu para remaja mengambil game Pubg juga sebagai alat komunikasi, karna di mana mereka selalu melakukan interaksi walaupun jarak dan tempat yang
berbeda. Seperti pula yang dikatakan oleh seorang informan yang bernama Muh ISR yang mengatakan bahwa;
“Dalam game Pubg ini kak kami telah mengadakan komunikasi yang baik selama ini juga kita di landa corona, maka dari itu kami bersama dengan rekan melakukan interaaksi dengan game pubg, dan disini juga kita mendapatka rekan lainya. Bahkan lintas desa dan sampai pada lintas daerah kami melakukan komunikasi, yang lebih baiknya bukan hanya para pria akan tetapi wanitapun gemar Dalam bermain game Pubg.
(observasi, 05 oktober 2020)
Seperti juga di katakan oleh Kasman selaku anggota komunitas yang mengatakan bahwa;
“Dalam game Pubg ini yang lebih cenderung dan menarik jika kita melakukan interaksi mendalam dengan para pemain game apalagi jika lawan interasi adalah lawan jenis dalam interaksi inilah terjadi sebuah hubungan yang keseriusan, serius dalam menyikapi sebuah tujuan dalam game tersebut”
(observasi, 05 oktober 2020)
Dari hasil wawancara di atas, dapat di simpulkan bahwa game pubg ini banyak di gemari para pria dan bahkan ada juga dari kaum hawa yang gemar dalam bermain game karna game ini sangat menarik di maikan secara baik dari berbagai skin dan interaksi dengan kawan baru dari berbagai daerah yang ikut dalam bermain, maka dari itu game ini banyak di sukai oleh para kaum remaja di desa ongko Kecamatan Maiwa kabupaten Enrekang dan bahkan di luar dari daerah erekang sediri.
Apalagi dalam hal game ini terdapat kejadian yang terjadi di berbagai kalangan remaja yang terdapat pada media sosial yang melakukan interaksi pada awalnya dan akhirnya mereka benar –benar saling menyukai, mengapa
seperti karna pola interaksi yang baik dan selalu bermain bersama dan di dalam interaksi mereka saling menolong antar sesama bahkan mereka para remaja sampai ke jenjeng yang lebih serius dalam menyimpulkan hal tersebut akhirnya para remaja banyat minat dalam bermain game pubg.
2. Dampak dari game PUBG terhadap anggota komunitas
Pada fase ketagihan dalam bermain game dimana seseorang yang suka game salah satu contohnya game PUBG yang di mainkan pada komunitas War Community Ongko Ketagihan game tersebut dapat menyebabkan tingkat kecanduan yang tinggi, yang akhirnya berpengaruh pada dampak di kehidupan kesehariannya. Salah satu contoh anggota war community ongko yang sudah sangat kecanduan game PUBG sampai akhirnya putus sekolah. Karena itu dampak yang sangat berpengaruh pada peserta didik ketika ia sangat cinta pada game ini dan merelakan bolos sekolah demi bermain game di luar bersama dengan teman-temannya ditambah lagi minimnya sinyal di desa ongko membuat anak tersebut akhirnya mengambil jam sekolah demi bermain game PUBG.
Bermain ialah aktivitas yang dilakukan demi keinginan individual, akan tetapi pada komuinitas war community ongko ini bermain adalah salah satu hobby bagi para anggota game PUBG. Dari para anggota komunitas war community ongko sedikit dari mereka yang tidak memiliki dampak bagi dirinya sendiri maupun orang lain,maka dari peneliti kembali meneliti salah satu anggota yang sangat kecanduan pubg.
Hal ini menunjukkan bahwa fenomena permainan game online PUBG menyebar di karenakan terjadinya kecenderungan yang muncul di dalam lingkungannya, demi tercapainya kepentingan sosial terhadap suatu gaya hidup serta pengakuan diri dan akhirnya masuk ke dalam pergaulan tersebut. Adapun BY AGGR (Wakil Ketua komunitas) mengatakan bahwa:
“Di Komunitas ini aku sebagai wakil itu kak toh karna teman ku alang ketua komunitas kebetulan juga saya ku suka sekali pubg ku suka main jellek kalo dibilang tiap hari kak. Dan awalnya itu dibentuk ini komunitas untuk mabar sama-sama terus dan bisa juga saling membantu kalo ada masalah, kak tapi ada sebagian dampak yang na timbulkan kak kayak ini saya dulunya rajin ka sekolah tapi setelah ku kenal ini pubg sering ma bolos sekolah sampai di kirimkan terus surat orang tua ku tapi tidak ku sampaikan itu surat kak dan pada akhirntya di DO ka di sekolah tidak bilang-bilang ka tapi lambat laun na tau tongji orang tua ku kak yaaah sering ma cekcok sama orang tua ku jadi salah satu pelarian yaah keluar rumah ketemu sama teman komunitas di sini di pondok main pubg supaya tidak pusing ka.” (Observasi, 15 oktober 2020)
Dari hasil narasumber di atas, di simpulkan bahwa salah satu pelajar yang sangat kecanduan bermain game online pubg sampai akhirnya putus sekolah karena sering bolos sekolah karena kecanduan game online pubg ia bahkan merelakan jam sekolahnya demi sebuah game online yang merusak masa depan pendidikannya. Tidak hanya itu, seseorang yang akan kecanduan pada game online PUBG ini juga akan merusak pergaulannya akibat dunia game.
Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara pada salah satu anggota komunitas war community ongko yang masih berusia 15 tahun dan masih
bersekolah Sekolah Menengah Pertama, adapun hasil wawancara oleh informan yang bernama ABR 15 tahun (anggota komunitas) mengatakan bahwa:
“Bermain game awalnya hanya sekedar mencoba, karna lagi tren ini tapi lama-lama ketagihan juga karna sangat menarik, tapi dulu kak capek banyak sekali tugas dari guru dari ibu guru jadi capek kak pergi ka saja main game pubg tambah lagi mamaku sering marah-marah di rumah mending keluar ka main game banyak teman ku masuk juga di komunitas”.
(observasi, 20 oktober 2020)
Adapun hasil penelitian wawancara diatas di benarkan oleh SRF mengatakan bahwa;
“Dalam bermain game ini awalnya hanya sekedar iseng – iseng mendowload game pubg, akan tetapi di dalam banyak kegeman yang dapat, apa lagi jika kita mendapatkan sebuah masalah baik itu masalah pribadi maupun menyangku masalah keluarga, jika masuk maki rum bermain game semua itu terlupakan begitu saja, disitulah terjadi keasikan dalam bermain game online dalam dunia maya, yang menarik kebaikan dalam game ini adalah mendapatkan rekan baru dari berbagai kalangan”
(wawancara, 20 Oktober 2021)
Dari hasil wawancara yang di lakukan peneliti diatas dapat di simpulkan bahwa seseorang yang sering mengalami bosan dan jenuh yang mereka alami, biasanya seseorang tersebut mengambil pelarian sehingga masalah yang mereka alami sering kali dilupakan sehingga akhirnya berdampak pada diri sendiri mengambil keputusan untuk mengakhiri pendidikan yang masih berjalan, jadi sangatlah tinggi pengaruh game untuk
mengatasi sebuah masalah yang terjadi di kalangan internal mau eksternal, baik mikro maupun makro.
Dampak ini juga terkadang memiliki sifat negatif dan terkadang positif dalam menyikapi, Adapun hasil wawancara dengan msyarakat sekitar untuk memperjelas bagaimana dampak yang di alami oleh salah satu anggota di komunitas tersebut. Adapun pendapat dari Bapak ECA (masyarakat sekitar pondok komunitas) mengatakan bahwa:
“Anak-anak remaja semua kalo lewat di depan rumah mau mi naik di botto (gunung) pergi lagi cari jaringan di atas pi main game yang ku tau itu satu kelompok selalu naik baru kalo naik ki biasa jam-jam sudah magrib sampai tengah malam biasa juga sampai pagi, bukan apanya ada juga anak- anak sekolah di situ kasian na selalu begitu lebih na penting naik di botto (gunung) dari pada belajar na tiap malam kapang begitu, bukan apanya juga kasian ki liat ii kalo terganggu mi sama sekolahnya atau lainna.”
(Observasi, 20 Oktober 2020)
Dari hasil pemaparan salah satu narsumber masyarakat kepada salah satu anggota komunitas yang masih sekolah bahwa ia sering melihat sebagian dari komunitas yang sangat kecanduan pada game pubg ini tiap harinya menuju pondok tempat mereka berkumpul dengan komunitas untuk bermain game.
Dan bahkan hari itu, ia kadang kembali sampai larut malam dan bahkan sampai bermalam di pondoknya tersebut.
Adapun dampak lain dari game pubg juga dapat merusak pola hidup yang terutama pola makan yang tidak teratur dan kesehatan fisik yang terganggu, dan juga sangat berpengaruh pada pola tidur yang tidak teratur
terkadang terjadi pola hidup yang berbeda akibat pengaruh game, malam di jadikan siang dan siang jadikan malam, jadi poses belajar yang terganggu akibat game tersebut. Seperti yang telah di katakana oleh Muh Amri selaku informan yang mengatakan bahwa;
“Game Pubg juga ini sebenarnya kak dapat merusak pola hidup sehari-hari karna dalam game ini jarang maki berinteraksi dengam rekan secara lansung lebih banyak dalam media sosial atau kata lainya dunia maya, game ini juga merusak interaksi karna dalam komunikasi ada yang mengeluarkan kata kotor, seperti anjing, sedangkan anjing itu panggilan nama binatang.
(Wawancara, 20 Oktober 2020)
Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa dalam menggunakan game Pubg sangat merusak kondisi hidup, dimana dalam menyikapi masalah ini terkadang reamaja tidak memikirkan hal-hal lain merupakan melaksanakan ibadah, dalam pelaksanaan ibadah sudah ada yang melakukan sholatnya tidak teratur dalam melaksanakan sholat, dan dalam berinteraksi yang dilakukan pada para pemain game yang terkadang mengucapkan kalimat kotor muncul yang tidak di sukai oleh beberapa kalangan, akan tetapi kata itu sudah menjadi hal – hal biasa dala kalangan anak remaja di desa ongko kecamatan maiwa kabupaten enrekang dan bahkan di berbagai daerah yang masih dalam lingkup Sulawesi selarn pada khsusunya.
B. Pembahasan
1. Latar belakang anggota komunitas menyukai game PUBG
Game online menjadi tren baru yang banyak diminati para kaum remaja maupun dewasa, hal ini dikarenakan seseorang tidak lagi bermain sendiri-