• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keabsahan Data

Dalam dokumen penerapan evaluasi pembelajaran pai (Halaman 64-68)

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

F. Keabsahan Data

Keabsahan data dalam sebuah penelitian sangatlah penting.Keabsahan data dalam penelitian ini menggunkan triangulasi.

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.63

Uji validitas data dalam suatu penelitian, dapat menggunakan tiga jenis triangulasi, yaitu: triangulasi sumber, triangulasi teknik/metode, dan triangulasi waktu. Namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik/metode.

61 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, 249

62Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:nRieneka Cipta, 2006), 246-253.

63 Sugiyono, Metode Penelitian, 273.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber digunakan untu menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.64 Langkah-langkah pengujian kredibilitas data dengan triangulasi sumber, adalah:

a. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

b. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan seperti kepala sekolah, waka kesiswaan, koordinator bimbingan konseling, guru dan siswa.

2. Triangulasi Teknik/Metode

Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.65 Langkah-langkah pengujian kredibilitas data dengan triangulasi sumber, adalah:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

b. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.66

G. Tahapan penelitian

Untuk mempelajari penelitian kualitatif tidak terlepas dari usaha mengenal tahap-tahap penelitian. Tahap-tahap penelitian kualitatif dengan salah satu pokoknya peneliti menjadi sebagai alat penelitian. Khususnya

64.Sugiyono, Metode Penelitian, 174.

65 Sugiyono, Metode Penelitian, 174.

66 Moleong, Metode Penelitian, 178.

analisis data ciri khasnya sudah dimulai sejak awal pengumpulan data. Tahap- tahap penelitian perlu diuraikan yang mana nantinya bisa memberikan deskripsi tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisis data, sampai penulisan laporan.

Tahap-tahap penelitian menurut Moleong ialah menyajikan tiga tahapan, yaitu: 1. pra-lapangan 2. kegiatan lapangan 3. analisis intensif.67

Dengan demikian tahap-tahap penelitian yang telah peneliti lakukan diantaranya sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

a. Menyusun rencana penelitian b. Memilih lapangan penelitian c. Menyusun perizinan

d. Memilih informan

e. Menyiapkan perlengkapan penelitian 2. Tahap pelaksanaan di lapangan

a. Memahami latar belakang penelitian b. Memasuki lapangan penelitian c. Mengumpulkan data

d. Menyempurnakan data yang belum lengkap 3. Tahap pasca penelitian

a. Menganalisis data yang diperoleh b. Mengurus perizinan selesai penelitian

67 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), 6

c. Menyajikan data dalam bentuk laporan d. Merevisi laporan yang telah disempurnakan

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMAN 1 Jember

b. NPSN : 20523844

c. Jenjang Pendidikan : SMA d. Status Sekolah : Negeri

e. Alamat Sekolah : Jl. Letjen Panjaitan No. 55

f. RT/RW : 1/2

g. Kode Pos : 68121

h. Kelurahan : Sumbersari

i. Kecamatan : Kec. Sumbersari

j. Kabupaten/Kota : Kab. Jember

k. Provinsi : Jawa Timur

l. Negara : Indonesia

2. Sejarah Berdirinya SMAN 1 Jember

SMA Negeri 1 Jember berdiri tahun 1952. Gedung tua ini menjadi saksi sejarah berdrinya sebuah lembaga pendidikan SMA Negeri pertama di Kabupaten Jember, yang didirikan dengan semangat gotong royong oleh masyarakat Jember. SMA Negeri 1 Jember selalu berada di hati masyarakat Jember karena mutu pendidikan yang baik dan prestasi yang

membangggakan. SMA Negeri 1 Jember dengan segudang prestasi yang diraih pada saat ini telah mampu mensejajarkan diri dengan SMA terbaik di negeri ini dan dikembangkan oleh pemerintah menjadi Sekolah bertaraf Internasional (SBI), SMA Negeri 1 adalah salah satunya.

SBI merupakan tonggak sejarah bagi perjalanan SMA Negeri 1 Jember. Perjalanan yang begitu panjang dan tantangan yang yang begitu berat untuk mencapai pagu standar sekolah bertaraf internasional. Untuk mencapai standar SBI, secara bertahap, mulai tahun 2006semua komponen sekolah 7 (PBM/Kurikulum, Guru, Kepala Sekolah, Tenaga Pendukung/

Karyawan, Manajemen, Sarana Prasarana) terus ditingkatkan mutunya.

3. Visi dan Misi SMAN 1 Jember a. Indikator visi :

1) Beriman dan Bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Jujur, mandiri dan bertanggung jawab.

3) Cinta Tanah Air Indonesia.

4) Mutu akademik bertaraf Internasional.

b. Misi sekolah :

1) Mewujudkan kurikulum nasional yang diadaptasikan dengan kurikulum dari negara-negara maju (Negara Anggota OECD).

2) Menghasilkan mutu lulusan yang memiliki kriteria bertaraf internasional.

3) Mewujudkan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan multiple intelegensi peserta didik sesuai bakat dan minat yang dimiliki, secara: inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

4) Mewujudknan sistem penilaian yang hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

5) Mengembangkan profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

6) Menerapkan sistem manajemen mutu dengan efektif, efisien dan akuntabel.

7) Mewujudkan fasilitas sekolah yang berdaya dukung tinggi untuk pencapaian mutu sekolah.

8) Mewujudkan kultur sekolah yang baik bagi perkembangan jiwa peserta didik serta iklim kerja yang produktif dan bermutu.

9) Mengembangkan bakat, minat, dan kreatifitas siswa melalui kegiatan pengembangan diri dan pembinaan kesiswaan.

4. Tujuan sekolah

a. Menghasilkan insan yang berbudi pekerti luhur, taat beribadah, sehat, mandiri dan bertanggung jawab, serta memiliki jiwa kepemimpinan dan nasionalisme yang tinggi.

b. Menghasilkan insan cerdas, ber-ilmu pengetahuan tinggi dan berbudaya serta memiliki kecakapan dan keterampilan untuk keberhasilan masa depannya.

c. Menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan daya saing untuk masuk perguruan tinggi ternama di dalam dan di luar negeri

5. Struktur Organisasi

KOMITE SEKOLAH PENGURUS

ALUMNI

KEPALA SEKOLAH Drs. Eddy Prayitno, M.PD

WAKA HUMAS Drs. Rena Sad

Ardanari WAKA SARPRAS

Drs. Anita Herastuti WAKA

KURIKULUM Suharto, S.Pd WAKA

KESISWAAN Drs. Tino Buari

KEPALA TU Eko Joko Setiawan, S.sos

KOORDINATOR GURU BK

Drs. Eka Erwien H.

KOORDINATOR GURU MATA

PELAJARAN PENANGGUNG

JAWAB UNIT SEKOLAH PENANGGUNG JAWAB

PROGRAM Drs. I Ketut Suardinata,

M.Pd

WALI KELAS

GURU

KETERANGAN:

GARIS KOMANDO GARIS KOORDINASI SISWA

B. Penyajian dan Analisis Data

Proses perolehan data menggunakan berbagai metode dan prosedur yang diuraikan seperti pada bab III. Dari hasil penelitian yang dilakukan, penyajian data secara deskripsi dan dianalisis secara kritis dengan harapan diperoleh data yang akurat. Pada tahap penelitian ini dibagi menjadi empat komponen sebagai berikut: (1) Perencanaan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis Aplikasi Learning Management System (LMS), (2) Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis Aplikasi Learning Management System (LMS), (3) Evaluasi Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis Aplikasi Learning Management System (LMS), (4) Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis Aplikasi Learning Management System (LMS) di SMAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2017/2018.

1. Perencanaan Penerapan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis Aplikasi Learning Management System (LMS) di SMAN 1 Jember.

Perencanaan penerapan evaluasi pembelajaran berbasis LMS (Learning Management System) ini diterapkan di SMAN 1 Jember. Halini dikarenakan program tersebut membantu proses pembelajaran siswa agar proses pembelajaran siswa semakin efektif dan efisien seperti yang dikatakan oleh bapak Suharto selaku waka kurikulum menyampaikan dalam wawancara :

“Penerapan evaluasi pembelajarann menggunakan LMS ini sudah di rencanakan dengan baik. Aplikasi yang sudah direncanakan oleh sekolah, macam-macam programnya . Terkait dengan komputer, speknya itu berapa. Kemudian dari kurikulum. Kurikulumnya juga

disiapkan, misalnya kalau menyusun soal LMS itu harus mengikuti kaidah-kaidah tertentu, karena kalau tidak sesuai tidak akan masuk di dalam aplikasi tadi, misalnya menggunakan apa ya, yang saya ingat itu pokoknya tidak boleh di enter ketika ada soal, kecuali jawaban”67

Hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa evaluasi pembelajaran berbasis LMS sudah terlaksana dengan lancar. Hal tersebut ditunjukkan dengan perencanaan mencakup semua siswa dan belum mencakup pada mata pelajaran tertentu khususnya mata pelajaran PAI.

Peneliti disini mendapatkan perbedaan informasi mengenai perencanaan evaluasi pembelajaran berbasis LMS yang dikhususkan pada mata pelajaran PAI seperti yang dikatakan oleh Syamsul selaku guru PAI dalam wawancara ini:

“Perencanaan yang dilakukan sebelum LMS adalah pemberitahuan seminggu sebelumnya atau dua hari sebelumnya pada siswa jadi sudah siap karena kondisi LMS juga terjadwal dengan guru yang lain. Meliputi pertama, koordinasi dengan ruang multimedia yaitu pak husnan supaya tidak bentur dengan pelajaran yang lain kedua materi atau bahan yang akan diujikan, selanjutnya jauh-jauh hari sudah setor soal pilihan ganda. Proses pembuatan soal kita mengikuti sesuai materi yang akan diujikan misalnya tentang iman kepada Allah. Kita menyusun soal berdasarkan kisi-kisi dan indikator iman kepada Allah. Semua guru hanya setor soal yang akan diujikan saja, kecuali yang sudah bisa memasukkan soal sendiri ke aplikasi LMS tersebut berupa pilihan ganda selama ini, tidak ada uraian lengkap dengan jawabannya.”68

Hal yang sama mengenai perencanaan penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis aplikasi LMS disampaikan oleh Nurul yang juga guru PAI dalam wawancaranya:

“Perencanaannya ya kita mengikuti jadwal untuk pelaksanaan ujiannya. Kita siapkan soal dari materi PAI yang nanti akan kita

67 Suharto, Wawancara, Jember, 26 April 2018

68 Syamsul Anam, Wawancara, Jember, 26 April 2018

ujikan. Kita membuat soal berdasarkan kisi-kisi dan berdasarkan indikator kurikulum 13. Kita buat dulu soal-soalnya sebanyak 50 soal dan soal tersebut kita acak. Jadi setiap murid tidak ada yang sama soalnya dan tidak punya kesempatan mencontek pada temannya Kemudian beberapa hari sebelum ujian karena hanya sebagian guru saja yang menguasai LMS jadi kita harus setor soal dulu pada adminnya. Kalau yang sudah bisa menggunakan LMS bisa langsung memasukkan soalnya sendiri. Soal-soalnya hanya pilihan ganda tidak ada essai.”69

Perencanaan penerapan evaluasi berbasis aplikasi LMS ini tidak hanya mengenai penjadwalannya saja namun pada sistem fitur dari aplikasi LMS juga terdapat perencanaan yang meliputi tahap-tahap untuk berjalannya evaluasi pembelajaran PAI berbasis aplikasi LMS. Hal ini diperkuat oleh Husnan selaku TI atau koordinator LMS dalam wawancaranya:

“Yang pertama yang jelas kita melakukan penjadwalan karena untuk penggunaan yang di lab ini banyak, seperti UNBK dan lain- lain maka biar tidak bersamaan dengan yang lain akhirnya kita beri jadwal yang nantinya guru yang bersangkutan itu yang ingin melakukan evaluasi nanti minta jadwalnya hari apa misalnya, nanti kita cek lab tersebut sudah di pakai atau tidak atau sudah diambil orang lain. Kemudian untuk guru yang sudah paham aplikasi LMS seperti guru agama disini beliau sudah bisa langsung smemasukkan soal pada LMS tersebut dan guru yang belum paham bisa langsung setor soal pada admin paling lambat tiga hari sebelum ujian. Untuk perencanaan pembangunan sistemnya karena kita pakai sistem open source jadi kita tidak melakukan pengkodean. Jadi ada sistem itu namanya moodle cukup siapkan infrastrukturnya, jaringan dan lain sebagainya dan kita tinggal masukkan sistem moodlenya itu kedalam insfrastruktur yang kita punyai. Kita siapkan dulu jaringan-jaringannya baru kita install atau kita masukkan sistem moodlenya itu. Secara keseluruhan pengkodeannya tidak kita lakukan sepenuhnya hanya sebagian kecil saja yang perlu dirubah kita rubah yang mungkin tidak perlu tidak usah. Untuk mengisi bahan ajar hampir sama untuk mengisi soal-soal itu guru yang sudah bisa, soal bisa langsung dimasukkan, karena disistem yang kita punyai itu guru-guru sudah kita plot ke masing-masing mapel

69 Nurul Hidayati, Wawancara, Jember 15 Mei 2018

jadi guru agama misalnya itu langsung kita plot ke mapel agamanya, jadi kalo di moodle itu istilahnya course”70

Hal tersebut menjelaskan bahwa perencanaan penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis aplikasi LMS benar-benar dilakukan sesuai prosedur LMS. Mulai dari merencanakan jadwal pelaksanaan, proses pembuatan soal berdasarkan kisi-kisi dan indikator. sampai mengoperasikan fitur-fitur yang ada dalam aplikasi LMS tersebut. Kisi-kisi dan contoh soal tertera pada lampiran 6.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMAN 1 Jember, bahwasanya memang benar perencanaan evaluasi pembelajaran PAI disini yaitu membuat jadwal terlebih dulu untuk pelaksanaannya. Ini dibuktikan dengan adanya jadwal evaluasi pembelajaran PAI berbasis aplikasi LMS yang ada pada gambar berikut:

Gambar 4.1 Jadwal LMS

70 Husnan Syarofi, Jember, 26 April 2018

Gambar 4.2 Buku Panduan LMS

Merujuk dari hasil wawancara dan observasi peneliti dapat menyimpulkan bahwa perencanaan evaluasi pembelajaran PAI berbasis aplikasi LMS tidak hanya meliputi penjadwalan pelaksanaan saja namun pada sistem LMS itu sendiri dimana guru atau pun admin merangkai soal sesuai materi yang akan di ujikan kemudian di input kedalam akun LMS masing-masing. Pada sistem fiturnya juga dilakukan perencanaaan. Admin melakukan tahapan seperti merancang desain sistem, mengisi bahan ajar maupun mnyiapkan fitur-fitur lainya.

2. Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis Aplikasi Learning Management System (LMS) di SMAN 1 Jember.

Setelah proses perencanaan kemudian berlanjut pada proses pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI berbasis LMS. Pelaksanaan evaluasi merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran dapat dilakukan dengan cara yang bermacam-macam. Evaluasi pembelajaran biasanya dilakukan secara tertulis dan membutuhkan waktu

yang cukup lama. Namun di SMAN 1 Jember proses evaluasi yang dilakukan tidak tertulis melainkan menggunakan teknologi komputer atau online melalui aplikasi Learning Management System (LMS). Pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI langsung dapat dilakukan oleh peserta didik tanpa dilakukan uji coba karena pelaksanaanya dibimbing oleh admin.

Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI berbasis LMS ini dilakukan dengan tahap-tahap yang sudah ditentukan. Seperti yang disampaikan oleh Syamsul selaku guru PAI :

“Pelaksanaan evaluasi LMS dilakukan dengan mengikuti jadwal yang sudah ditentukan, kemudian siswa mulai login pada aplikasi LMS dan mulai memilih kategori pembelajaran, karena saya mengajar PAI jadi siswa diminta untuk memilih pelajaran PAI.

Lalu siswa mulai mengerjakan soal-soal yang sudah ada. Soal yang diujikan diacak. Ketentuan waktu mulai dari mengerjakan sampai akhir. Jika sampai akhir ada beberapa siswa belum selesai ya tertinggal. Jadi maksimal sesuai mata pelajaran, bisa dipercepat bisa juga tidak. Untuk PAI rata-rata 120 menit. Soal yang diberikan ada 50 soal baik itu pada UH (ulangan harian), UTS (ulangan tengah semester) dan UAS (ulangan akhir semester). Untuk ujian praktik siswa tidak menngunakan LMS. Kalau materinya sholat praktiknya dilakukan di mushollah.”71

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran ini memudahkan sekali karena nilai dari hasil ujian langsung muncul setelah ujian berakhir. Jadi siswa dapat langsung mengetahui hasil dari ujian yang telah mereka kerjakan.

Siswa tidak lagi perlu menunggu lama untuk menunggu nilai dari hasil ujiannya. Hal ini disampaikan oleh Suharto dalam wawancara:

“Pelaksanaan evaluasi mengggunakan LMS ini mudah dan cepat.

Siswa tinggal menjawab soal yang tersedia. Siswa juga tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui nilainya karena begitu selesai test nilainya otamatis muncul, Cuma setiap pelajaran berbeda, ada

71 Syamsul Anam, Wawancara, Jember, 26 April 2018

yang ditampakkan ada yang tidak tergantung dari programnya kalau ditampakkan nanti takutnya siswa langsung syok (terkejut) atau bagaimana. Kalau ulangan harian biasanya ditampakkan jadi bisa tau yang remidi atau tidak. Tapi kalau UNBK kemaren tidak ditampakkan. Waktunya otomatis 60 menit diluar jam itu tidak bisa diakses lagi.”

Hal tersebut diperkuat dengan pendapat dari beberapa siswa bahwasanya :

“Evaluasi pembelajaran menggunakan LMS ini menurut saya memudahkan mbak. Pelaksanaanya ya kita masuk lab komputer, kemudian kita log in nanti kita masuk menggunakan username dan password yang sudah di bagikan pada saat awal masuk sekolah. Kemudian setelah masuk akun kita pilih kategori pelajarannya dan dibuka ujiannya, dan bisa langsung dikerjakan”72

Hal yang sama disampaikan oleh Ajeng siswa kelas XI IPS 2 dalam wawancara:

“Pelaksanaanya, kita masuk di akun menggunakan user name dan password lalu kita pilih matra pelajaran yang diujikan. Kemudian memasukkan sandi soal, sandi soal itu seperti passwordnya jadi persesi beda-paswordnya. Kita mengerjakan hanya diberi waktu 120 menit untuk pelajaran PAI. Kalau waktunya sudah habis kiuta tidak bisa mengerjakan lagi”73

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Aplikasi LMS ini tidak terlalu sulit karena siswa sebelumnya sudah diajarkan cara-cara untuk menggunakan aplikasi LMS tersebut. Tahap-tahap pelaksanaan yang lebih detail dan tidak jauh berbeda dijelaskan langsung oleh Husnan selaku admin atau bagian TI (Tekhnologi Informasi) dalam wawancara:

“Evaluasinya dilaksanakan sesuai jadwal. Kita langsung masukkan ke lab yang dijadwalkan itu, misalnya jadwalnya sekarang agama jam kedua kita langsung masukkan lab, nanti kita pandu oleh adminnya atau operatornya setelah itu bisa dijaga oleh gurunya sendiri atau kalau gurunya berhalangan kita bisa manfaatkan cctv. Untuk mengakses pembelajaran, Siswa itu pertama kali masuk pembelajaran pasti melakukan enrol atau istilahnya mendaftar dalam mata pelajaran

72 Sonia, Wawancara, Jember 15 Mei 2018

73 Ajeng, Wawancara, Jember 15 Mei 2018

tersebut dan pendaftaran itu hanya dilakukan satu kali saja, siswa juga sudah memliki akun ketika mereka masuk SMAN 1. Akun itu hanya bisa log in disistem pertama, nanti untuk bisa menikmati yang disajikan dimasing-masing mapel itu harus mendaftar lagi ke mapel yang bersangkutan. Masing-masing mapel ini tergantung gurunya ada yang dipassword oleh gurunya, ada yang tidak tapi siswa bisa langsung mengenrol dirinya sendiri tanpa harus di enrolkan oleh guru atau admin. Siswa sudah bisa melihat semua yang ada diadalamya. Siswa bisa langsung memulai mengerjakan ujiannya dengan diberi waktu kalau PAI itu waktunya 120 menit. Kalau siswa belum selesai mengerjakan namun waktunya sudah habis ya aplikasi LMS tidak bisa diakses lagi. Kemudia pelaksanaan dari sisi admin dan guru, guru melakukan aktivitas upload file, disana banyak aktivitas macam- macam, sistemnya moodle kan lengkap jadi untuk materi apakah hanya tulisan saja atau label. Kalau label dia menampilkan tulisan langsung di laman itu, kemudia ada juga file, kalau file dia bisa unduh, jadi contohnya guru punya presentasi jadi ga perlu pakai flashdisk tinggal upload di LMS, siswa tinggal ambil aja kalau yang file. Kalau yang page itu hampir sama dengan label, cuma kalau label halaman awal langsung muncul tulisannya atau kontennya tapi kalu page itu ada seperti linknya, begitu di klik baru muncul kontennya. Kalau label konten didepan, kalau page itu kontennya baru muncul setelah di klik.”74

Hasil wawancara diatas bahwa benar pelaksanaan ujian berbasis LMS ini siswa diminta untuk masuk pada akun masing-masing terlebih dahulu dengan username dan password yang sudah diberikan sebelumnya.

Mereka diminta memilih kategori mata pelajaran yang akan diujikan.

Pelaksanaan ujian PAI berbasis aplikasi LMS soal-soal yang diberikan berupa pilihan ganda sebanyak 50 soal baik itu pada UH (ulangan harian), UTS (ulangan tengah semester) dan UAS (ulangan akhir semester). Siswa diberi waktu selama 120 menit saja dalam mengerjakan evaluasi pembelajaran PAI. Jika waktu yang ditentukan sudah habis siswa sudah tidak dapat mengakses aplikasi tersebut dan ujian dianggap selesai.

74 Husnan Syarofi, Wawancara, Jember, 26 April 2018

Evaluasi pembelajaran PAI yang menggunakan LMS hanya pada tes tulis saja. Untuk ujian praktik dilaksanakan sesuai materi yang dijelaskan.

Misalnya materi sholat, siswa diajak untuk praktik sholat di mushollah.

Hasil observasi yang peneliti lakukan di SMAN 1 Jember mengenai pelaksanaan evaluasi pembelajaran berbasis aplikasi LMS ini dapat dibuktikan dengan adanya buku panduan guru dari sekolah. Sekolah memberikan buku panduan pada guru untuk memudahkan dalam pelaksanaan ujian berbasis LMS. Hal tersebut sesuai dengan hasil dokumentasi yang diambil oleh peneliti dalam gambar berikut.

Gambar 4.3 Buku Panduan LMS

Buku panduan di atas disusun dengan tujuan untuk memudahkan para guru dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran berbasis aplikasi LMS.

Di dalam buku panduan tersebut berisi langkah-langkah untuk menjalankan aplikasi LMS seperti menginput soal yang akan diujikan.

Kesimpulan dari hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan bahwa pelaksanaan dari evaluasi pembelajaran PAI berbasis aplikasi LMS dilakukan sesuai dengan prosedur pembelajaran e-learning.

Guru atau siswa harus memiliki akun untuk masuk pada aplikasi LMS.

Kemudian memilih kategori mata pelajaran yang diujikan. Pelaksanaan evaluasi tersebut diberi batasan waktu untuk mengerjakan sehingga jika waktu telah habis akun LMS tidak bisa di akses lagi. Proses pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI berbasis LMS tersebut tertera pada gambar sebagai berikut:

Gambar 4.4

Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis LMS

3. Evaluasi Penerapan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis Learning Management System di SMAN 1 Jember

Evaluasi pasca evaluasi pembelajaran PAI berbasis aplikasi LMS disini merupakan suatu proses atau kegiatan untuk mengukur tingkat kegunaan aplikasi LMS. Dilakukan evaluasi agar dapat diketahui aplikasi ini masih baik digunakan atau perlu ditingkatkat fitur kegunaannya yang ada dalam aplikasi tersebut. Evaluasi yang dilakukan tidak hanya pada sistem aplikasinya saja namun juga pada pelaksanaan evaluasi pemebelajarannya dalam menggunakan aplikasi LMS. Seperti yang dijelaskan oleh Syamsul sebagai berikut:

“Sekolah belum pernah melakukan evaluasi secara resmi, namun guru-guru melakukan evaluasi secara tidak langsung, yaitu guru- guru khususnya guru PAI mengontrol proses pelaksanaanya dan diketahui terdapat kendala pada penjadwalannya guru-guru langsung berdiskusi untuk mengatur ulang jadwa ujian PAI agar tidak berbenturan dengan jam lain. Misalnya kelas XII simulasi UNBK atau ujian SPBM. Kita juga bisa menggunakan solusi lainnya yaitu ujian menggunakan hp di ruang kelas masing-masing.

Tetapi yang menjadi juga ketika berbenturan dan lab akan dipakai kelas lain, itu yang menjadi kendala saat pelaksanaan ujian. Jika berbenturan seperti itu saya pernah mengadakan LMS yang langsung diruang kelas memakai HP (Handphone) namun tidak semua guru yang bisa menggunakan hp. Jadi ada beberapa guru yang ketika semua lab penuh siswa bisa mengerjakan dirumah dengan dibatasi waktu. Saat ini masih itu saja yang perlu di perbaiki kembali. Membuat jadwal yang pas agar tidak berbenturan dengan yang lain Selain itu selama berlangsung formatif atau ulangan harian LMS sudah berjalan dengan lancar lalu sarana nya juga lancar. Di sekolah karyawan dari multimedia memadai. Sarananya juga terpenuhi sesuai kapasitas jumlah siswa dimana satu ruangan itu tersedia 40 komputer. Kebutuhan yang selama ini berjalan dari pihak koordinator LMS, kembali lagi hanya butuh terpenuhinya soal yang tepat berkualitas sesuai dengan ketentuan soal, membuat soal juga ada pelatihannya. Semuanya sangat membantu kami para guru dalam melakukan evaluasi pelajaran pada siswa.”75

Hasil wawancara dengan Syamsul sebagai guru PAI tersebut diperkuat oleh Nur Faqieh yang juga guru PAI dalam wawancaranya:

“Pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI menggunakan aplikasi LMS selama ini berjalan baik-baik saja. Belum ada evaluasi yang detail atau resmi dari sekolah. Mungkin kita agak disulitkan dengan jadwal yang selalu berbenturan dengan kegiatan lain yang menggunakan lab. Sehingga kita harus mencari solusi agar ujian tetap berlangsung.karena sekarang zaman semakin canggih juga dan dengan adanya HP itu sangat memudahkan sekali. Jadi ujian bisa tetap berjalan dengan menggunakan HP (Handphone). Untuk ruangannya kita pakai kelas biasa. Saya rasa itu yang masih perlu kita atur lagi agar pelaksanaan ujiannya lebih efisien. Sekolah sangat mendukung sekali dengan adanya evaluasi pembelajaran berbasis LMS ini. Sekolah sudah menyediakan laboraturium lebih dari satu. Jumlah komputer dalam setiap ruangannya juga cukup sekali. Guru-guru di sini juga sangat antusias menggunakan LMS

75 Syamsul Anam, Wawancara, Jember 26 April 2018

Dalam dokumen penerapan evaluasi pembelajaran pai (Halaman 64-68)

Dokumen terkait