• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan evaluasi pembelajaran pai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "penerapan evaluasi pembelajaran pai"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Mujahidatuddinaria Fauzi NIM: 084 141 145

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

OKTOBER 2018

(2)
(3)
(4)

Artinya :

Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

(QS. Al-Isra:35)1

1 Al-Quran,17:35

(5)

1. Papa saya Ahmad Zaenal Fauzi dan Mama saya Siti Qomariyah Fauzi yang setiap hari tidak pernah bosan memberikan dukungan, do’a dan semangat yang teramat besar dalam hidup saya, tak pernah putus asa dalam memberikan kebahagiaan kepada saya hingga saya sampai pada saat ini. Juga untuk adik-adik tersayang saya Ramadhanti Amalia Fauzi dan Ahmad Fathir Kurniawan Fauzi serta seluruh keluarga yang telah mendukung dalam berbagai hal untuk penyelesaian studi saya. Kalian adalah semangat terbesar selama ini.

2. Dosen Pembimbing saya Dr. H. Moh Sahlan M. Ag yang selalu ikhlas dan sabar membimbing saya serta menajdi inspirasi bagi saya.

3. Sahabat saya “Foucher Girls”, Puput, Widad Abdul Hamid dan Siti Nurjannah yang tak henti memberi semangat kepada saya.

4. Sahabat seperjuangan saya Nur Fadilah, dan “Fymena Squads” Ayuk, Rafika, Yeni, Ella, dan Qoniah yang telah banyak membantu saya dan memberi semangat kepada saya dalam menyelesaikan skripsi.

5. Sahabat kelas A4 angkatan 2014 yang telah banyak memberikan semangat, kebersamaan, dukungan, serta pengalaman yang sangat berharga kepada penulis selama menempuh kuliah di IAIN Jember ini.

(6)
(7)

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat yang sangat besar berupa kesehatan, kekuatan hati, kekuatan pikiran kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan.

Shalawat serta salam tetap kami haturkan kepada baginda Rasulullah SAW teladan bagi umat islam yang telah mengangkat kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang islamiah.

Kesuksesan skripsi ini tidak terlepas dari motivasi dan bantuan berbagai pihak. Tanpa motivasi dan bantuan tersebut penulis tidak akan bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini, untuk itu penulis sampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya dan penghargaan yang teramat besar kepada:

1. Prof. Dr. H. Babun Soeharto, S.E., M.M. selaku Rektor IAIN Jember yang telah mendukung dan memfasilitasi selama proses kegiatan belajar di lembaga ini.

2. Dr. H. Abdullah, S.Ag., M.H.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memfasilitasi dalam penyelesaian studi di FTIK.

3. Dr. H. Mundir, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember yang telah memberikan waktunya untuk memberikan persetujuan judul skripsi ini.

(8)

5. Dr. H. Moh. Sahlan, M.Ag selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Semua dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember yang telah menyalurkan ilmu dan mencurahkan doanya sehingga penulis bisa sampai pada tahap ini.

7. Drs. Eddy Prayitno, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Jember yang telah mengizinkan saya untuk melakukan penelitian tugas akhir di lembaganya.

8. Syamsul Anam, S.Ag selaku guru PAI di SMAN 1 Jember yang telah bersedia membantu saya dalam proses penelitian di lembaganya.

9. Seluruh informan yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk di wawancarai sebagai bahan skripsi.

Jember, 12 September 2018

Penulis

(9)

berbasis elektronik salah satunya evaluasi pembelajarannya yang menggunakan aplikasi Learning Management System (LMS). Sekolah ini menggunakan evaluasi berbasis aplikasi Learning Management System (LMS) sejak tahun 2016.

Learning Management System (LMS) merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dan resources multimedia secara online, mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya, memfasilitasi interaksi, komunikasi, kerjasama antar pengajar dan peserta didik.

Fokus Penelitiannya adalah : 1) Bagaimana perencanaan penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System di SMAN 1 Jember?, 2) Bagaimana pelaksanaan penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System di SMAN 1 Jember?, 3) Bagaimana evaluasi penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System di SMAN 1 Jember?.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitia deskriptif dan penentuan subyek penelitian ini menggunakan teknik purposive.

Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Model analisis yang digunakan adalah model Miles and Huberman yakni, reduksi data, penyajian data, verivikasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan tekhnik.

Hasil penelitiannya adalah: 1) Perencanaan penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System meliputi adanya penjadwalan pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI berbasis LMS, guru merangkai soal sesuai dengan kisi-kisi yang kemudian diinput ke dalam LMS, sistem fiturnya melakukan tahapan seperti merancang desain sistem, melakukan pengkodean, dan mengisi bahan ajar maupun menyiapkan fitur-fitur lainya. 2) Pelaksanaan penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System meliputi guru atau siswa harus memiliki akun untuk masuk pada aplikasi LMS, memilih kategori mata pelajaran yang diujikan, evaluasi tersebut diberi batasan waktu untuk mengerjakan sehingga jika waktu telah habis akun LMS tidak bisa di akses lagi. 3) Mengenai evaluasi penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System. sekolah belum pernah melakukan evaluasi secara resmi karena penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System ini berjalan dengan baik dan lancar.

(10)

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

GAMBAR... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Fokus Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Manfaat Penelitian... 8

E. Definisi Istilah ... 9

F. Sitematika Pembahasan ... 11

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 12

A. Penelitian Terdahulu ... 12

B. Kajian Teori... 15

1. Evaluasi Pembelajaran ... 15

2. Pendidikan Agama Islam (PAI)... 18

3. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)... 22

4. Pembelajaran E-Learning.... 24

5. Learning Management System (LMS)... 29

6. Penerapan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis Learning Management System (LMS)... 31

(11)

D. Teknik Pengumpulan Data ... 46

E. Analisis Data ... 48

F. Keabsahan Data ... 50

G. Tahap-tahap Penelitian ... 51

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 54

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 54

B. Penyajian dan Analisis Data ... 58

1. Perencanaan Penerapan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis LMS... 58

2. Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis LMS.. 62

3. Evaluasi Penerapan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis LMS... 67

C. Pembahasan Temuan ... 73

BAB V PENUTUP ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Saran-saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

No. Uraian Hal

2.1 Pemetaan Kajian Terdahulu... 15

4.1 Temuan... 72

(13)

1. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan 2. Matrik Penelitian

3. Instrumen penelitian 4. Pedoman Penelitian 5. Jurnal Kegiatan Penelitian 6. Kisi-kisi Soal

7. Contoh Soal

8. Dokumentasi Foto Penelitian 9. Denah Lokasi Penelitian 10. Surat Izin Penelitian 11. Surat Selesai Penelitian 12. Biodata Penulis

(14)

4.1 Jadwal LMS... 61

4.2 Buku Panduan LMS... 62

4.3 Buku Panduan LMS... 66

4.4 Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis LMS... 67

4.5 Laboratorium Komputer... 71

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia di era global ini akan selalu berhubungan dengan teknologi. Teknologi pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai tambah menghasilkan produk yang bermanfaat. Teknologi sekarang ini berkembang dengan pesat. Alvin Toffler dalam Munir menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi yang berlangsung dalam tiga gelombang yaitu gelombang pertama munculnya teknologi pertanian, gelombang kedua munculnya teknologi industri, dan gelombang ketiga munculnya teknologi informasi yang mendorong tumbuhnya telekomunikasi. Teknologi telah mempengaruhi manusia dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga jika „gagap teknologi‟ akan terlambat menguasai informasi, dan akan tertinggal pula untuk memperoleh kesempatan untuk maju. Informasi memiliki peran penting dan nyata, apalagi mayarakat sekarang sedang menuju pada era masyarakat informasi (information society) atau masyarakat ilmu pengetahuan (knowledge society).1

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Keberadaan TIK telah merubah paradigma masyarakat dalam mencari dan menyampaikan informasi. Mereka tidak lagi bergantung pada surat kabar dan media audio-visual elektronik, tetapi mereka juga dapat

1 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2009),32

(16)

mencari dan menyampaikan informasi melalui media internet. Begitu juga dengan dunia pendidikan yang kini tidak lepas dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang mulanya hanya menggunakan buku, papan tulis, kapur, spidol kini sudah berubah.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan seperti pemanfaatan komputer dan jaringan komputer memberikan kesempatan kepada setiap pembelajar untuk mengakses materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ini diharapkan mampu meningkatkan keberhasilan belajar pembelajar, penurunan tingkat putus sekolah, dan penurunan tingkat ketidakhadiran di kelas, dan pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan yang dapat menjangkau seluruh masyarakat dari berbagai lapisan yang bertempat tinggal di mana pun. Untuk itu, aplikasi teknologi informasi dan komunikasi agar tepat guna hendaknya disesuaikan dengan kehidupan atau budaya yang berlaku di masyarakat.

Keberagaman tingkat kehidupan dan budaya pada masyarakat memerlukan berbagai teknologi untuk menyediakan pelayanan pendidikan, di antaranya komputer dengan internetnya. Internet merupakan jaringan informasi digital yang bersifat global. Dengan teknologi informasi guru dan siswa dapat

(17)

melakukan proses pembelajaran dengan mudah dan cepat. Guru dapat melakukan proses pembelajaran seperti evaluasi melalui media internet.2

Evaluasi merupakan penilaian keseluruhan program pendidikan mulai perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian (asesmen) serta pelaksanaanya, pengadaan dan peningkatan kemampuan pendidik, manajemen pendidikan, reformasi pendidikan secara keseluruhan. Evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. 3

Arifin dalam Asrul mengemukakan bahwa pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan.4 Hal ini terkandung dalam Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 BAB XVI Pasal 57 mengenai evaluasi, yang menyatakan bahwa:

Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.5

2 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2009), 36

3 Moh. Sahlan, Evaluasi Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 8.

4 Asrul, Rusydi Ananda dan Rosnita, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: Citapustaka Media, 2015), 4.

5 Sekretaris Negara RI, Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

(18)

Berdasarkan teori di atas dapat diambil kesimpulan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan sebagai pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan.

Mengambil suatu keputusan harus melalui cara yang benar. Dalam menentukan sesuatu juga butuh kevalidan . Karena untuk mencapai hasil yang baik harus dengan cara yang baik pula. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Isra ayat 35:

Artinya : Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. Al-Isra:35)6

Pemanfaatan ilmu teknologi dalam dunia pendidikan juga telah melahirkan budaya komunitas pendidikan berbasis internet seperti e-learning.

Dimana anak didik dan guru tidak hanya belajar dalam satu buku teks, tetapi melebar dalam ruang lingkup penjabaran yang luas, kerena IT memberikan peluang yang luas untuk dapat mengakses informasi secara cepat dan beragam pilihan. Masuknya Ilmu Teknologi sebagai sarana pendidikan jelas telah mempermudah dalam penguasaan ilmu pengetahuan. Akhirnya pembelajaran di sekolah dapat dibantu pengembangannya oleh sarana ilmu teknologi.

Kehadiran internet ini pula secara langsung telah menjadikan penguasaan ilmu pengetahuan secara luas dan mudah diakses oleh siapapun. Dengan demikian,

6 AlQuran,17:35

(19)

guru dan siswa semakin mudah mendapatkan materi-materi pelajaran.7 Begitu pula dengan pelaksanaan evaluasi pembelajaran peserta didik yang saat ini sudah dapat menggunakan sistem elektronik, internet, atau online. Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik antara lain adalah, on-line learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning. Dengan menggunakan media dalam proses pembelajaran, maka jarak, waktu tidak menjadi hambatan untuk melakukan proses pembelajaran. Learning Management System (LMS) merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dan resources multimedia secara online, mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya, memfasilitasi interaksi, komunikasi, kerjasama antar pengajar dan peserta didik. LMS mendukung berbagai aktivitas, antara lain, administrasi, penyampaian materi pembelajaran, penilaian (tugas, quiz), pelacakan/tracking, dan monitoring, kolaborasi dan komunikasi/interaksi.8

Learning Management System ini berisi materi-materi dalam kompetensi pedagogik dan profesional, yang dibuat dengan kemasan multimedia (teks, animasi, video, sound, FX). Diberikan sebagai supplement dan enrichment bagi pengembangan kompetensi pembelajar. Dalam Learning Management System perlu dilakukan inovasi-inovasi. Inovasi yang dikembangkan mencakup inovasi dalam bidang teknologi informasi dan

7 Siti Aisyah, “Evaluasi Pembelajaran Berbasis IT dan Impilkasinya Terhadap Kualitas Pendidikan”, Jurnal Sosial Budaya, 1 (Januari, 2011), 55-56.

8 Herman Dwi Surjono, Membangun Course E-Learning Berbasis Moodle (Yogyakarta: UNY Press:2013), 6.

(20)

komunikasi, khususnya yang berbasis virtual melalui web online learning dan pembelajaran yang terpisah (stand alone) yang tidak berhubungan dengan koneksi internet. Web yang dikembangkan dibuat secara dinamis (dinamice- learning) yang bersifat learning management system (LMS).9

LMS Moodle adalah aplikasi e-learning yang sifatnya open source.

Moodle adalah suatu paket software yang sengaja dibuat dengn tujuan sebagai media belajar berbasis internet. Martin Dogiamas telah berhasil mengembangkan Moodle yang dibuka untuk umum dalam teknis penggunaanya sebagai software e-learning.10

SMAN 1 Jember salah satu sekolah yang memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajarannya. SMAN 1 Jember selalu mengikuti perkembangan zaman termasuk perkembangan teknologi sehingga dalam kegiatan belajar di sekolah ini baik itu intra maupun ekstrakurikuler harus disesuaikan terutama dalam kegiatan pembelajaran . Sekolah ini berusaha untuk melayani peserta didik secara cepat dan tepat contohnya yaitu melalui ujian online yang diterapkan di SMAN 1 Jember tersebut yaitu berbasis Learning Management System (LMS) yang sudah terealisasi dengan istilah e- learning. Jadi tidak hanya pembelajarannya saja yang menggunakan online namun juga pada evaluasi pembelajarannya juga menggunakan e-learning yang berbasis Learning Management System (LMS).

9 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2009), 284.

10 Onwardono, Teknik Pembelajaran E-Learning dengan LMS Moodle, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), 2

(21)

Proses evaluasi pembelajarannya yang menggunakan LMS, salah satunya yaitu pelajaran PAI. Sekolah tersebut menerapkan evaluasi pembelajaran berbasis Learning Management System (LMS) sejak tahun 2016. Sejak lama SMAN 1 Jember melakukan evaluasi pembelajaran khususnya PAI berbasis LMS tidak hanya pada ujian akhir semester saja namun dilakukan pada ujian tengah semester dan ulangan harian. 11

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti melakukan penelitian mengenai proses penerapan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam menggunakan informasi teknologi. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul “Penerapan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis Learning Management System (LMS) di SMAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2017/2018”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ada empat fokus penelitian yang dibahas dalam penelitian ini. Fokus penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System (LMS) di SMAN 1 Jember?

2. Bagaimana pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System (LMS) di SMAN 1 Jember?

3. Bagaimana evaluasi penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System (LMS) di SMAN 1 Jember?

11 Observasi, 26 April 2018

(22)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.

Sehubungan dengan deskripsi di atas, maka peneliti ini memiliki tujuan yang dicapai yaitu :

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System (LMS) di SMAN 1 Jember.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System (LMS) di SMAN 1 Jember.

3. Untuk mendeskripsikan evaluasi penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System (LMS) di SMAN 1 Jember.

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dan manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan kontribusi dalam penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System (LMS) di SMAN 1 Jember.

2. Manfaaat praktis a. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat manambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam menulis karya ilmiah dan menambah

(23)

wawasan mengenai evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System (LMS) di SMAN 1 Jember.

b. Bagi lembaga yang diteliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai kontribusi yang positif dalam penerapan evaluasi pembelajaran PAI berbasis Learning Management System (LMS) di SMAN 1 Jember.

c. Bagi IAIN Jember

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan literatur dari segenap karya ilmiah yang dapat dijadikan sebagai referensi kajian terdahulu bagi penelitian-penelitian yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

d. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi bagi masyarakat mengenai sistem pendidikan yang proses pembelajarannya menggunakan ilmu tekhnologi.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah adalah definisi yang digunakan sebagai pijakan penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian dan juga untuk menghindari terjadinya salah pengertian atau penafsiran dalam memahami setiap istilah yang terdapat pada judul penelitian ini. Maka berikut adalah beberapa istilah yang akan dijelaskan, antara lain:

(24)

1. Penerapan

Penerapan adalah proses, cara, perbuatan menerapkan. Istilah penerapan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah sebuah proses atau cara pada evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis Learning Management System (LMS).

2. Evaluasi Pembelajaran PAI

Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai, manfaat atau hasil melalui kegiatan mengukur.

Pembelajaran merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan perilaku individu melalui proses mengalami sesuatu yang diciptakan dalam rancangan proses pembelajaran.

Adapun pengertian Pendidikan Agama Islam ialah usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran PAI adalah proses menentukan nilai atau hasil belajar peserta didik pada pembelajaran PAI.

3. Learning Management System (LMS)

LMS adalah singkatan dari Learning Mangement System. LMS yang dimaksud pada skripsi ini yaitu sebuah perangkat lunak atau software untuk membantu pengelola pembelajaran dalam melaksanakan perannya.

(25)

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Adapun sistematika pembahasan dalm penyusunan skripsi ini terbagi menjadi lima bab, yaitu:

Bab satu, pendahuluan. Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah.

Bab dua, kajian kepustakaan. Bab ini membahas tentang kajian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang peneliti lakukan serta berisi tentang kajian teori yang membahas tentang teori apa saja yang dijadikan pijakan dalam penelitian.

Bab tiga, metode penelitian. Bab ini berisi tetntang metode penelitian yang digunakan selama penelitian berlangsung. Metode penelitiannya meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data serta tahapan penelitian.

Bab empat, penyajian data dan analisis data. bab ini menguraikan tentang gambaran objek penelitian, penyajian data, analisis data serta pembahasan temuan dilapangan.

Bab lima, penutup. Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan terkait dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian kemudian dilanjutkan dengan saran-saran yang konstruktif dan bermanfaat.

(26)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan. Dengan menggunakan langkah ini, maka dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan perbedaan penelitian yang dilakukan. Penelitian terdahulu mendasari penelitian ini pernah dilakukan oleh beberapa peneliti tetapi setiap penelitian yang ada terdapat keunikan tersendiri. Hal ini karena adanya perbedaan tempat penelitian, objek penelitian, dan literatur yang digunakan peneliti. Adapun penelitiannya sebagai berikut:

1. Tito Suryono, 2011. Judul Penelitian “Evaluasi Pembelajaran Menggunakan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle pada Mata Kuliah Teknik Porpulsi Tahun Akademik 2010/2011”.

Jenis peneltian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1).

Metode angket 2). Wawancara 3). Dokumentasi. Hasil Penelitian yang telah dilakukan ini adalah Kemampuan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle termasuk kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penilaian angket dan logs pada system. Dosen pengampu sudah mampu

(27)

memanfaatkan pembelajaran menggunakan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle hal ini ditunjukkan pada hasil wawancara dan logs statistik yang diambil pada system. Pemanfaatan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle pada Mata Kuliah Teknik Porpulsi belum optimal karena rendahnya presentase aktivitas komunikasi dosen dan siswa yang dilihat dari hasil angket, wawancara, dan logs yang masih rendah.12 2. Abdul Wakil, 2013. Judul Penelitian “Aplikasi Pembelajaran Berbasis ICT

(Information, Communication and Technology) Pada Pembelajaran PAI di SMP Plus Darus Sholah Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Jenis Penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Penentuan subyek penelitian menggunakan tekhnik purposive sampling.

Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan observasi, interview, dan dokumenter. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif.

Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi pembelajaran berbasis ICT (information, communication, and tekhnology) fokus berbasis komputer dan internet pada pelajaran PAI di SMP Plus Darus Sholah cukup optimal. Hal ini terlihat dari kuantitas dan kualitas kegiatan pembelajaran berbasis ICT yang diterapkan sebagai media dan penunjang dalam keberhasilan.13

12 Tito Suryono, “Evaluasi Pembelajaran Menggunakan Learning Management System (LMS)

Berbasis Moodle pada Mata Kuliah Teknik Porpulsi Tahun Akademik 2010/2011”, (Skripsi, Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2011).

13Abdul Wakil, “Aplikasi Pembelajaran Berbasis ICT (Information, Communication and Technology) Pada Pembelajaran PAI di SMP Plus Darus Sholah Tahun Pelajaran 2012/2013”, (Skripsi Jember: STAIN Jember, 2013).

(28)

3. M. Sofwan Nugraha, 2014. Judul Penelitian “Pembelajaran PAI Berbasis Media Digital (Studi Deskriptip pada Mata Pelajaran PAI di SMA Alfa Centauri Bandung)”

Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil Penelitian ini adalah menunjukkan berbagai inovasi dalam pembelajaran PAI berbasis Media Digital menunjang pembelajaran lebih efektif serta efisien, diantaranya fingerprint; penggunaan internet dalam proses pembelajaran; sistem SD2DLS;

berbagi berbagai informasi mengenai kekurangan dan kelebihan siswa dan berbagai bahan pembelajaran pada web sekolah; Ujian on-line dan Rapot digita

Tabel 1.1

Persamaan dan Perbedaan

NO Nama Peneliti Judul Perbedaan Persamaan Hasil Temuan

1 2 3 4 5

1. Tito Suryono Evaluasi Pembelajaran Menggunaka n Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle pada Mata Kuliah Teknik Porpulsi Tahun Akademik 2010/2011

Jika peneliti sebelumnya fokus pada mata kuliah teknik

porpulsi sedangkan peneliti ini fokus pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya juga terdapat pada fokus penelitiannya

Penelitian ini sama-sama mengkaji tentang evaluasi pembelajaran menggunaka n Learning Management System (LMS) dengan metode penelitian kualitatif.

Hasil temuan dari penelitian ini menjelaskan bahwa kemampuan

mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran menggunakan LMS termasuk dalam kategori baik.

Dosen pengampu sudah mampu memanfaatkan pembelajaran

menggunakan LMS

(29)

2. Abdul Wakil Aplikasi Pembelajaran Berbasis ICT (Information, Communicati

on and

Technology) Pada

Pembelajaran PAI di SMP Plus Darus Sholah Tahun Pelajaran 2012/2013

Perbedaan penelitian ini terletak pada judul, lokasi dan fokus penelitian.

Persamaan pada

penelitian ini yaitu sama- sama

menggunaka n metode kualitatif, keabsahan data sama- sama

menggunaka n triangulasi sumber.

Hasil temuan menjelasakan bahwa aplikasi pembelajaran berbasis ICT pada pelajaran PAI di

SMP Darus

Sholahtelah

diterapkan dengan sangat baik.

3. M. Shofwan Nugraha

Pembelajaran PAI Berbasis Media Digital (Studi

Deskriptip pada Mata Pelajaran PAI di SMA Alfa Centauri Bandung)

Perbedaan penelitian ini terdapat pada judul, fokus, dan lokasi penelitian.

Penelitian ini sama-sama menggunaka n metode penelitian kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan berbagai inovasi pembelajaran PAI berbasis media digital menunjang pembelajaran lebih efektif serta efisien.

B. Kajian Teori

1. Evaluasi Pembelajaran a. Pengertian Evaluasi

Komite studi nasional menyatakan bahwa pengertian evaluasi adalah suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya.14 Evaluasi

14 S. Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran (Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2010), 4.

(30)

Pembelajaran merupakan suatu proses untuk menentukan jasa, nilai atau manfaat kegiatan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran.15 b. Fungsi Evaluasi

Dalam pengembangan program pengajaran, ada dua fungsi utama evaluasi yang perlu diwujudkan16:

1) Mengetahui tingkat efektivitas program dalam mencapai tujuan- tujuannya

2) Mengidentifikasikan bagian-bagian dari program pengajaran yang perlu diperbaiki.

Untuk mengetahui evaluasi pertama, evaluasi lebih banyak dilakukan terhadap hasil yang dicapai siswa, yaitu dengan membandingkan hasil evaluasi awal dan hasil evaluasi akhir. Untuk mewujudkan fungsi kedua, evaluasi dilakukan baik terhadap hasil yang dicapai maupun terhadap proses pelaksanaan pengajaran.17 c. Kedudukan evaluasi dalam pembelajaran

Evaluasi dalam dunia pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan tiga alasan utama yaitu:18

1) Dilihat dari pendekatan proses, secara sempit kegiatan pendidikan terdiri dari tiga komponen yaitu tujuan pembelajaran (standar

15 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta,2002), 221.

16 R. Ibrahim dan Nan Syaodih, Perencanaan Pengajaran (Jakarta: PT. Rinrka Cipta, 2010), 133.

17 R. Ibrahim dan Nan Syaodih, Perencanaan Pengajaran.,133

18 Moh. Sahlan, Evaluasi Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik

(Jember: STAIN Jember Press, 2013),12-13

(31)

kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator), proses intruksional dan prosedur evaluasi.

2) Kegiatan mengevaluasi terhadap hasil belajar merupakan salah satu ciri dari pendidik profesional.

3) Dilihat dari pendekatan kelembagaan, kegiatan pendidikan merupakan kegiatan manajemen yang meliputi kegiatan planning, programming, organizing, actuating, controlling dan evaluating.

Berdasarkan tiga hal tersebut di atas, evaluasi sangat diperlukan dalam dunia pendidikan, baik ditinjau dari segi profesionalisme tugas kependidikan, proses dan manajemen pendidikan itu sendiri mengharuskan adanya aktivitas evaluasi.

d. Model evaluasi formatif-summatif

Micheal Scriven mengembangkan model evaluasi formatif- sumatif, model ini menunjukkan adanya tahapan dan lingkup objek yan dievaluasi, yaitu evaluasi yang dilakukan pada waktu program masih berjalan (formatif) dan ketika program sudah selesai atau berrakhir (sumatif).

Evaluasi formatif dilakukan tiap ulangan harian. Uvaluasi formatif dilaksanakan untuk mengetahui sampai seberapa tinggi tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan untuk masing-masing pokok bahasan. Evaluasi formatif secara prinsip merupkan evaluasi yang dilaksanakan ketika program masih berlangsung atau ketika program masih dekat dengan permulaan kegiatan.

(32)

Evaluasi sumatif dilakukan setelah program berakhir. Tujuan dari evaluasi sumatif adalah untuk mengukur ketercapaian program.

Fungdi evaluasi sumatif dalam evaluasi program pembelajaran dimaksudkan sebagai sarana untuk mengetahui posisi atau kedudukan individu didalam kompleknya.19

2. Pendidikan Agama Islam (PAI)

a) Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran Agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat beragama hingga terwujud persatuan dan kesatuan bangsa.20

Dalam kurikulum 2013, PAI mendapatkan tambahan kalimat dan budi pekerti sehingga menjadi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, sehingga dapat diartikan sebagai pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam, yang

19 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan (Jakarta:

Bumi Aksara, 2009), 42-43.

20 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 130

(33)

dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan.21

Dapat disimpulkan dari definisi diatas maka pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b) Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bertujuan untuk:22 1) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,

dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembanga keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

2) Mewujudkan peserta didika yang taat agama, berahlak mulia, berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, santun, disiplin, toleran, dan pengembangan budaya Islam dalam komunitas sekolah.

3) Membentuk peserta didik yang berkarakter melalui pengenalan, pemahaman, pembiasaan norma-norma dan aturan-aturan yang

21 Fahruddin, Hasan Asari, Siti Halimah,”Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti dalam Menanamkan Akhlakul Karimah Siswa”, 1 (Oktober-Desember 2017), 522

22 Fahruddin, Hasan Asari, Siti Halimah, Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti dalam Menanamkan Akhlakul Karimah Siswa., 523

(34)

islami dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, dan lingkungan secara harmonis.

4) Mengembangkan nalar dan sikap moral yang selaras dengan nilai- nilai islami dalam kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, warga dunia.

c) Ruang Lingkup Materi Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti

Materi kurikulum PAI didasarkan dan dikembangkan dari ketentuan-ketentuan yang ada dalam dua sumber pokok, yaitu: Al-quran dan sunnah Nabi Muhmmad SAW. Disamping itu, materi PAI juga diperkaya dengan hasil istimbat atau ijtihad para ulama, sehingga ajaran-ajaran pokok yang bersifat umum, lebih rinci dan mendetail.

Dengan demikian, pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah pendidikan yang ditujukan untuk dapat menserasikan, menselaraskan, dan menyeimbangkan antara iman, Silam, dan ihsan, yang diwujudkan dalam:23

1) Hubungan manusia dengan pencipta. Membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dan bebudi pekerti luhur.

2) Hubungan manusia dengan diri sendiri menghargai dan menghormati diri sendiri yang berlandasan dalam nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.

23 Fahruddin, Hasan Asari, Siti Halimah,”Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti dalam Menanamkan Akhlakul Karimah Siswa”, 1 (Oktober-Desember 2017), 523-524

(35)

3) Hubungan manusia dengan sesama. Menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar ummat beragama.

4) Hubungan manusia dengan lingkungan alam. Penyesuaian mental keislaman terhadap lingkungan fisik dan sosial.

Keempat hubungan tersebut di atas, tercakup dalam kurikulum PAI dan budi Pekerti yang tersusun dalam beberapa materi, yaitu:

1) Al-quran Al-Hadits, yang menekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan menterjemahkan serta menampilkan dan mengamalkan isi kandungan al-quran al-hadits dengan baik dan benar.

2) Akidah, yang menekankan pada kemampuan memahami, dan mempertahankan keyakinan, mengahayati, serta meneladani dan mengamalkan sifat-sifat Allah dan nilai-nilai keimanan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Aklah dan budi pekerti, yang menekankan pada pengamalan sikap terpuji dan menghindari akhlak tercela

4) Fiqih, yang menekankan pada kemampuan untuk memahami, meneladani dan mengamalkan ibadah dan muamalah yang baik dan benar.

5) Sejarah peradaban Islam, yang menekankan pada kemampuan mengambil pelajaran (ibrah) dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh muslim yang berprestasi, dan

(36)

mengaitkannya dengan fenomena-fenomena sosial, untuk melesetarikan dan mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

3. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) a) Pengertian

Teknologi informasi dan komunikasi adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian dan pemprosesan informasi serta penggunaannya, hubungan komputer dengan manusia dan hal yang berkaitan dengan sosial, ekonomi dan kebudayaan. Teknologi informasi dan komunikasi terdiri dari semua bentuk teknologi yang terlibat dalam pengumpulan, manipulasi, persembahan dan menggunakan data (data yang ditransformasi kepada informasi).24

Pengertian lainnya diungkapkan oleh beberapa orang ahli antara lain dalam kamus Oxford dituliskan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Sedangkan, menurut Alter teknologi informasi dan komunikasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil,

24 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2009), 35

(37)

memanipulasi, atau menampilkan data. Teknologi informasi dan komunikasi dapat pula dijelaskan sebagai penerapan elektronik baru dan teknologi lainnya seperti komputer, satelit komunikasi, dan sebagainya, untuk penciptaan, peuyimpanan, pemilihan, tranformasi dan distribusi semua jenis informasi.25

b) Pemanfaatan Teknologi dan Komunikasi terhadap Evaluasi Pembelajaran

Mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam pembelajaran antara lain untuk meningkatkan kompetensi pengajar dalam mengajar dan meningkatkan mutu belajar pembelajar.

Teknologi informasi dan komunikasi yang sifatnya inovatif dapat meningkatkan apa yang sedang dilakukan sekarang, serta apa yang belum kita lakukan tetapi akan dapat dilakukan teknologi informasi dan komunikasi kita mulai menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.26

Oleh karena itu pengajar hendaknya memanfaatkan seluruh kemampuan dan potensi teknologi untuk meningkatkan pembelajaran, terutama melakukan pembaharuan dalam upaya mengembangkan proses pembelajaran. Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sekarang ini memberikan pengaruh terhadap proses pembelajaran. Terjadi perubahan dalam proses pembelajaran, yaitu pembelajaran yang biasanya dilakukan terbatas di ruang kelas dengan

25 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, 35

26 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2009),47-48

(38)

jadwal yang telah ditentukan berkembang menjadi pembelajaran jarak jauh yang bisa dilaksanakan di manapun dan kapanpun. Pembelajaran yang biasanya melibatkan fasilitas berupa material/fisik seperti buku berkembang dengan memanfaatkan fasilitas jaringan kerja (network) dengan memanfaatkan teknologi komputer dengan internetnya, sehingga terbentuk pembelajaraan “online”.

Pembelajaran dengan muatan teknologi informasi akan berjalan efektif jika peran pengajar dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator pembelajaran atau yang memberikan kemudahan pembelajar untuk belajar bukan lagi sebagai pemberi informasi.

Pengajar bukan satu-satunya sumber informasi yang disampaikan dengan ceramah meyampaikan fakta, data, atau informasi saja.

Pengajar tidak hanya mengajar mentransfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga dapat belajar dari pembelajar.

Dapat disimpulkan dari paparan di atas bahwa teknologi informasi sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran salah satunya pada tahap evaluasi. Selain memudahkan siswa dalam pelaksanaanya, penggunaan teknologi informasi juga memudahkan guru dalam mengukur kemampuan hasil belajar siswa dengan praktis.

4. Pembelajaran E-Learning a) Pengertian E-Learning

E-Learning terdiri dari huruf e yang merupakan singkatan dari elektronik dan kata learning yang artinya pembelajaran. Dengan

(39)

demikian e-learning bisa diartikan sebagai pembelajaran dengan memanfaatkan bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer. Fokus paling penting dalam e-learning adalah proses belajarnya (learning) itu sendiri, dan bukan pada “e” (electronic), karena elektronik hanyalah sebagai alat bantu saja. Pelaksanaan e- learning menggunakan bantuan audio, video, dan perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.27

Salah satu definisi umum dari e-learning diberikan oleh Gilbert dan Jones, yaitu pengiriman materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti internet, intranet/extranet, satellite broadcast, audio/video tape, iteractive TV, CD-ROM, dan computer-based training (CBT). The ILRT of Bristol University mendefinisikan e- learning sebagai penggunaan teknologi elektronik untuk mengirim, mendukung, dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran, dan penilaian.28

E-learning sering pula disebut pembelajaran online atau online course. Pembelajaran online dalam pelaksanaannya memanfaatkan dukungan jasa teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, seperti komputer, telepon, audio, video, transmisi satelit, dan sebagainya. Pembelajaran online ini memungkinkan untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh yang bisa menjangkau lebih

27 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2009), 210.

28 Herman Dwi Surjono, Membangun Course E-Learning Berbasis Moodle (Yogyakarta: UNY

Press:2013), 2.

(40)

banyak orang dan berbagai tempat sampai daerah terpencil atau pedalaman sekalipun yang membutuhkan pendidikan.29

Secara terminologi, e-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan komputer), biasanya lewat internet atau intranet. E-learning berarti proses transformasi pembelajaran dari yang berpusat pada pengajar kepada berpusat pada pembelajar. Pembelajaran tidak tergantung pada pengajar, karena akses informasi (knowledge) lebih luas dan lengkap, sehingga pembelajar dapat belajar kapan saja dan dimana saja.30

b) Karakteristik E-Learning

Karakteristik e-learning antara lain:31

1) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik sehingga dapat memperoleh informasi dan melakukan komunikasi dengan mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan pembelajar, atau pembelajar dengan pembelajar.

2) Memanfaatkan media komputer, seperti jaringan komputer (computer networks) atau digital media).

3) Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri (self learning materials).

4) Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh pengajar dan pembelajar, atau siapa pun tidak terbatas

29 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2009), 211.

30 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi., 211.

31 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi., 212.

(41)

waktu dan tempat kapan saja dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.

5) Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan, serta untuk memperoleh informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi.

c) Manfaat E-Learning

Pemanfaatan e-learning tidak terlepas dari jasa internet. Internet menjadi suatu kebutuhan, karena berbagai informasi yang ada di dalamnya dapat diakses secara mudah, kapan saja dan dimana saja.

Pembelajarasn dengan menggunakan jasa internet akan mempengaruhi tugas pengajar dalam proses pembelajaran dan cara belajar dari pembelajar itu sendiri. Proses pembelajaran tidak lagi didominasi oleh pengajar, melainkan dilengkapi oleh teknologi yang berkembang dengan pesat setiap saat, seperti komputer. Pelengkap lainnya adalah materi pembelajaran tercetak seperti modul atau buku. Manfaat e- learning dengan penggunaan internet, khususnya dalam pembelajaran jarak jauh, antara lain:

1) Pengajar dan pembelajar dapat berkomunikasi secara mudah dan cepat melalui fasilitas internet tanpa di batasi oleh jarak, tempat, dan waktu. Secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu bisa dilakukan.

(42)

2) Pengajar dan pembelajar dapat menggunakan materi pembelajaran yang ruang lingkup (scope) dan urutan (sekuensnya) sudah sistematis terjadwal melalui internet, sehingga bagi pengajar bisa menilai seberapa jauh materi pembelajaran tersebut disajikan, dan bagi pembelajar dapat menilai seberapa jauh materi pembelajar tersebut dapat dipelajari dan dikuasainya.

3) Dengan E-learning dapat menjelaskan materi pembelajaran yang sulit dan rumit menjadi mudah dan sederhana. Selain itu, materi pembelajaran dapat disimpan pada komputer, sehingga pembelajar dapat mengulang atau mempelajari kembali materi pembelajaran yang telah dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai dengan keperluannya. Pembelajar dapat menilai materi pembelajaran mana yang telah dikuasainya dan terus dilanjutkan, atau materi pembelajaran mana yang belum dikuasainya sehingga perlu dipelajari ulang (direview) sampai dikuasainya atau dikonsultasikan kepada pengajar atau tutor.

4) Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh banyak informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajarinya dari berbagai sumber informasi dengan melakukan akses di internet. Informasi mudah diakses dari jarak jauh dan tidak terbatas oleh waktu bisa kapan saja dan tidak terbatas oleh tempat atau ruangan, bisa di mana saja, tidak hanya terbatas harus di

(43)

ruangan kelas atau sekolah. Namun bisa di rumah, di kamar, atau tempat lainnya.32

5. Learning Management System (LMS)

Learning Management System (LMS) merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dan resources multimedia secara online berbasis web, mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya, memfasilitasi interaksi, komunikasi, kerjasama antar pengajar dan peserta didik. LMS mendukung berebagai aktivitas, antara lain, administrasi, penyampaian materi pembelajaran, penilaian (tugas, quiz), pelacakan/tracking, dan monitoring, kolaborasi dan komunikasi/interaksi.33

Dengan LMS ini pengelola pendidikan dapat membuka batas lingkungan pendidikan yang ada pada pengajaran tradisional. Waktu dan tempat pengajaran ditentukan pada pengajaran tradisional.

Fitur yang ada pada LMS umumnya yaitu34:

a) Fitur kelengkapan belajar mengajar: Daftar mata pelajaran dan kategorinya, silabus mata pelajaran, materi pelajaran (Berbasis text atau multimedia, daftar refrensi atau bahan bacaan.

32 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2009), 212-213.

33 Herman Dwi Surjono, Membangun Course E-Learning Berbasis Moodle (Yogyakarta: UNY Press:2013), 6.

34 Tito Suryono, “Evaluasi Pembelajaran Menggunakan Learning Management System (LMS)

Berbasis Moodle pada Mata Kuliah Teknik Porpulsi Tahun Akademik 2010/2011”

https://digilib.uns.ac.id (14 February 2018).

(44)

b) Fitur diskusi dan komunikasi: Forum diskusi atau mailing list, instan mesengger untuk komunikasi realtime, papan pengumuman, profile dan kontak instruktur, file dan directory sharing.

c) Fitur ujian dan penugasan: Ujian online (exam), tugas mandiri (assignment), rapor dan penilaian.

Learning Management System ini berisi materi-materi dalam kompetensi pedagogik dan profesional, yang dibuat dengan kemasan multimedia (teks, animasi, video, sound, FX). Diberikan sebagai supplement dan enrichment bagi pengembangan kompetensi pembelajar.

Dalam learning management system perlu dilakukan inovasi-inovasi.

Inovasi yang dikembangkan mencakup inovasi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, khususnya yang berbasis virtual melalui web online learning dan pembelajaran yang terpisah (stand alone) yang tidak berhubungan dengan koneksi internet. Web yang dikembangkan dibuat secara dinamis (dinamice-learning) yang bersifat learning management system (LMS).35

LMS Moodle adalah aplikasi e-learning yang sifatnya open source.

Moodle adalah suartu paket software yang sengaja dibuta dengn tujuan sebagai media belajar berbasis internet. Martin Dogiamas telah berhasil mengembangkan moodle yang dibuka untuk umum dlam teknis penggunaanya sebagai software e-learning.36

35 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2009), 284.

36 Onwardono, Teknik Pembelajaran E-Learning dengan LMS Moodle, (Yogyakarta: Deepublish,

2016), 2

(45)

Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran ke dalam aplikasi. Aplikasi ini memnungkinkan siswa untuk masuk ke ruang kelas digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan moodle, kita dpaat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik, dan lain- lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment.37

Menggunakan moodle kita dapat membangun sistim dengan konsep e-learning (pembelajaran secara elektronik) ataupun distance learning (Pembelajaran Jarak Jauh). Dengan konsep ini sistim belajar mengajar akan tidak terbatas ruang dan waktu. Seorang guru/dosen/pengajar dapat materi pembelajaran dari mana saja. Begitu juga seorang mahasiswa/siswi dapat mengikuti pembelajaran dari mana saja

6. Penerapan Evaluasi Pembelajaran PAI Berbasis Learning Management System (LMS)

a) Perencanaan

Kata Perencanaan berasal dari kata rencana (plan) yang berarti dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan, sedangkan perencanaan diartikan proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi38. Para pakar mengajukan pengertian tentang perencanaan. Robbins dalam Sarwan

37 Onwardono, Teknik Pembelajaran E-Learning dengan LMS Moodle, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), 2

38 Sarwan, Buku Ajar Perencanaan Pembelajaran (Jember: STAIN Jember Press, 2010),1-2.

(46)

mengartikan perencanaan sebagai suatu cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan. Sementara menurut Bangrat dan Trull dalam Sarwan perencanaan awal dari semua proses yang rasional dan dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa suatu permasalahan dapat diatasi.39

Dalam Konteks Pendidikan, perencanaan mencakup rangkaian untuk menentukan tujuan umum dan tujuan khusus suatu organisasi atau lembaga pendidikan berdasarkan dukungan informasi yang lengkap. Setelah tujuan ditetapkan , perencanaan berkaitan dengan pola , rangkaian dan proses kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Learning Management System (LMS) dibuat melalui berbagai tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah merancang desain sistem, melakukan pengkodean dan mengisi bahan ajar.40

1) Merancang Desain Sistem

Tahapan awal dalam pembuatan LMS ini adalah merancang desain system meliputi desain template, database dan algoritma.

Template menjadi 6 bagian, yakni header, menu atas, menu samping kiri, menu samping kanan, konten dan footer. Desain template menggunakan bahasa pemrograman HTML, dimana setiap bagian dibagi dengan floating sesuai letaknya masing-masing.

39 Sarwan, Buku Ajar Perencanaan Pembelajaran (Jember: STAIN Jember Press, 2010), 2

40 Agung Tri Wibowo,Isa Akhlis, Sunyoto Eko Nugroho, “Pengembangan LMS (Learning

Management System) Berbasis Web untuk Mengukur Pemahaman Konsep dan Karakter Siswa”, 2 (November, 2014), 129

(47)

Setelah membuat template, tahapan berikutnya adalah merancang database. Database yang digunakan adalah MySQL. Database berisi tabel-tabel yang memuat data dari LMS, database yang digunakan 35 tabel, digunakan untuk membangun menu-menu yang ada pada LMS. Sebagian tabel direlasikan dengan tabel lainya, dengan tujuan satu tabel tidak banyak memuat field atau kolom.

Kemudian tahapan selanjutnya adalah pembuatan algoritma.

Algoritma dapat berupa bahasa natural atau flowcart (diagram alur). Pada tahapan ini algoritma dalam pengembangan LMS berupa flowcart-flowcart yang secara umum flowcart tersebut terdiri dari input, proses dan output.

2) Melakukan Pengkodean

Tahapan kedua dalam pembuatan software LMS ini adalah melakukan pengkodean. Pengkodean yang dimaksud adalah membuat kode program LMS. Kode program secara umum dibuat dengan bahasa pemrograman PHP. Kode program yang dibuat merujuk pada algoritma (flowcart) untuk memproses data yang nantinya akan disimpan di database. Supaya LMS ini dapat diakses publik, maka perlu mengunggah scirpt-scirpt hasil pengkodean ke server hosting yang mampu mengolah PHP dan MySQL. Server hosting yang dipilih adalah hosting yang memiliki bandwith tidak terbatas, sehingga apabila banyak pengunjung LMS masih dapat diakses dengan lancar. LMS ini juga memerlukan domain untuk

(48)

memudahkan pengunjung. Nama domain LMS adalah f- learning.org, sehingga LMS dapat diakses dengan mengetikkan http://f-learning.org pada browser.

3) Mengisi Bahan Ajar

Setelah software LMS dibuat langkah selanjutnya adalah mengisi bahan ajar pada LMS. LMS digunakan sebagai bahan ajar tambahan dan gudang penyimpanan materi, soal maupun evaluasi bagi guru maupun siswa SMA.

Pembelajaran e-learning Learning Management System (LMS) terdapat model yang berbasis moodle. Berikut perisapan dan instalasi moodle :41

(a) Instal XAMPP

XAMPP adalah program aplikasi khusus untuk mengerjakan software berbasis moodle maka harus terlebih dahulu menginstall xampp.

(b) Membuat database Moodle

Sebelum memulai untuk menginstall moodle di localhost terlebih dahulu membuat database untuk penyimpanan dtabase Moodle. Semua yang kita setting di Moodle akan tersimpan pada database moodle seperti bahan ajar, kuis, thema dan semua yang di edit di moodle.

41 Onwardono, Teknik Pembelajaran E-Learning dengan LMS Moodle, (Yogyakarta: Deepublish,

2016),7

(49)

(c) Tahap Instalasi Hardware

(1) Harsdisk space minimal 160 MB free

(2) Processor minimal 1 GHz, rekomendasi 2 GHz dual core atau lebih

(3) Memory RAM minimal 256, rekomendasi 1 GB atau lebih Software

(1) Sistem operasi windows atau linux (2) Web server Xampp versi 5.6 atau lainnya (3) Browser mozilla, chrome atau lainnya (4) Php versi 5.6.3

(5) Mysql versi 5.0 (6) Php extension mysqli (7) File zip Moodle versi 2.8.1 (d) Instal Moodle

Cara menginstall moodle versi 2.7.2 yaitu dengan

mendownload moodle di laman

http://sourceforge.net/projects/Moodle/files/Moodle/stable27/

(e) Icon Toolbar

Menu toolbar berfungsi mengatur kegunaan icon toolbar untuk mengatur jenis font, warna, dan paragraph, insert gambar dan lain-lain.

(50)

b) Pelaksanaan

Pelaksanaan menurut KBBI adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan (rancangan, keputusan, dan sebagainya). Sedangkan menurut Suryosubroto pelaksanaan proses belajar mengajar ini merupakan inti dari kegiatan pendidikan.42 Jadi, dapat dikatakan bahwasanya pelaksanaan adalah proses yang dilakukan antara guru dengan siswa ataupun interaksi terhadap sumber belajar dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dan untuk mencapai tujuan pengajaran.

Pelaksanaan pembelajaran erat kaitannya dengan evaluasi untuk mengukur keberhasilan dari proses pembelajaran, pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan suatu evaluasi sesuai dengan perencanaan evaluasi. Pelakasanaan evaluasi sangat bergantung pada jenis evaluasi yang digunakan. Jenis evaluasi yang digunakan akan memengaruhi seorang evaluator dalam menentukan prosedur, metode, instrumen, waktu pelaksanaan, sumber data, dan sebagainya.43

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan penggunaan atau pelaksanaan Learning Management System (LMS):44

42 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar, 36

43 Anas Sidijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1995),28

44 Muhammad Husnan Sarofi, Penggunaan Learning Management System (LMS) di SMA Negeri 1

Jember, (Jember: SMA Negeri 1 Jember, 2016), 3

(51)

1) Mengakses Pembelajaran

Untuk mengakses pembelajaran biasanya hal yang perlu dilakukan adalah memilih kategori pembelajaran yang tersedia pada beranda (halaman depan) LMS. Dalam hal ini yang perlu dipilih adalah pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2) Pegaturan/ setting pembelajaran

Sebelum membuat pelajaran, diwajibkan bagi admin untuk membuat terlebih dahulu kategori pelajaran seperti yang dijelaskan pada point di atas. Setelah membuat kategori selanjutnya adalah membuat pelajaran. Untuk membuat pelajaran ini hal yang perlu ditentukan terlebih dahulu adalah kategorinya dengan cara mengklik kategori tersebut. Setelah itu akan tampil beberapa pengaturan antara lain:

(a) Course Full Name : Memasukkan judul lengkap dari pelajaran (b) Course Shorth Name : Memasukkan singkatan dari Course

Full Name

(c) Course ID Number : Nomer Identitas Pembelajaran

(d) Course Summary : Deskripsi/penjelasan singkat mengenai pembelajaran tersebut

(e) Format : Format Pembelajaran

(f) Number of weeks/topics : Banyaknya topik/ minggu dari pembelajaran tersebut.

(52)

(g) Course Start Date: Mengatur mulai kapan pembelajaran terbuka bagi siswa

(h) News Item to Show : mengatur banyaknya penggunaan yang bisa ditampilkan

(i) Maximum Upload Size : Mengatur ukuran file maksimal yang bisa diupload siswa, misal untuk tugas dan lain-lain

3) Pengaturan Enrol User

Enroll user adalah adalah bagian terpenting ketika kita membuka kelas e-learning.45 Pengaturan Enrol dimaksudkan untuk menentukan bagaimana pengguna mendaftar pada pembelajaran tersebut. Apakah didaftarkan oleh guru secara manual atau bisa mendaftarkan sendiri melalui akun pengguna. Secara default semua pembelajaran yang tersedia di lokasi penelitian yang telah diatur agar siswa dapat mendaftar secara mandiri pada pembelajaran.

4) Mengisi Pembelajaran

Untuk melakukan pengisian pada pembelajaran, apakah akan diisi dengan materi berupa tulisan, materi berupa file animasi, film ataupun memasukkan pertanyaan dan tugas.

5) Membuat Sumber Pembelajaran jenis Label

Sumber pembelajaran jenis label memungkinkan untuk menampilkan teks baik teks singkat maupun panjang, yang

45 Onwardono, Teknik Pembelajaran E-Learning dengan LMS Moodle, (Yogyakarta: Deepublish,

2016), 39

Gambar

Gambar 4.1  Jadwal LMS
Gambar 4.2      Buku Panduan LMS
Gambar 4.3  Buku Panduan LMS
Tabel 4.1  Temuan

Referensi

Dokumen terkait

Strategi pembelajaran adalah pola-pola umum kegiatan dosen - mahasiswa dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan mempelajari

Evaluasi reflektif memeriksa apakah komponen perencanaan pembelajaran sudah lengkap untuk bisa dilaksanakan sampai ke tujuan program. Evaluasi formatif memeriksa

Tentu tidak dapat dipungkiri bahwa banyak pandangan berkaitan dengan prosedur kegiatan evaluasi, prosedur yang harus diikuti evaluator meliputi perencanaan evaluasi,

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Perencanaan penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning pada pelajaran PAI kelas XI di SMAN 2 Palangka

Adapun tujuan dari pelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik dalam pembelajaran PAI di

Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran PAI di SDIT Ulul ALbab Pekalongan dengan menggunakan pendekatan MI yang meliputi tujuan, materi, setrategi serta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran PAI tentang tata cara salat yang meliputi perencanaan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan evaluasi

Proses ini memungkinkan peneliti untuk memahami secara mendalam bagaimana metode MSC dapat diterapkan sebagai bentuk evaluasi dalam evaluasi PAI di perguruan tinggi, serta