• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelebihan

Dalam dokumen PERTEMUAN 1: ANALISA PERANCANGAN KERJA (Halaman 98-102)

STUDI WAKTU

2) Kelebihan

a) Pengamat tidak membutuhkan pelatihan khusus dan tidak diperlukan peralatan pengukur waktu khusus.

b) Penelitian dapat ditunda kapan saja dengan menghasilkan sedikit dampak pada hasil.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang

99

c) Pengambilan sampel kerja lebih murah karena hanya diperlukan seorang pengamat yang dapat mengamati beberapa pekerja secara bersamaan.

d) Pengambilan sampel kerja menggunakan pengamatan secara spontan pada waktu yang panjang, pekerja hanya memiliki sedikit kesempatan untuk memengaruhi hasil penelitian.

e) Prosedur yang ada hanya sedikit mengganggu.

Tujuan Pembelajaran 10.3:

Memahami Cara Penentuan Waktu Kerja Berdasarkan Data Waktu.

Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator yang memiliki skill rata-rata dan terlatih baik dalam melaksanakan sebuah kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal. Tujuan pokok dari aktivitas ini, berkaitan erat dengan usaha menetapkan waktu standar. Secara historis, telah dijumpai dua macam pendekatan didalam menentukan waktu standar ini, yaitu pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up) dan pendekatan dari atas ke bawah (top-down). Pendekatan bottom-up dimulai dengan mengukur waktu dasar (basic time) dari suatu elemen kerja, kemudian menyesuaikannya dengan tempo kerja (rating performance) dan menambahkannya dengan kelonggaran-kelonggaran waktu (allowances time) seperti halnya kelonggaran waktu untuk melepas lelah, kebutuhan personal, dan antisipasi terhadap delays.

Pendekatan dari atas kebawah (top-down) banyak digunakan dalam berbagai kontrak dengan para pekerja, dimana waktu standar adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja dengan kualifikasi tertentu untuk melakukan suatu pekerjaan yang bekerja dalam kondisi biasa, digunakan untuk menentukan besarnya jumlah insentif yang harus dibayar pada pekerja diatas upah dasarnya.

Apapun definisi yang digunakan, pendekatan yang dipakai untuk menghitung waktu standar biasanya adalah pendekatan bottom-up. Untuk menjelaskan prosedur penentuan waktu standar dengan pendekatan bottom-up maka terlebih dulu perlu dipahami beberapa definisi sebagai berikut, antara lain:

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang

100

1. Waktu normal (normal time), yaitu waktu rata-rata yang dibutuhkan operator terlatih untuk melakukan suatu pekerjaan dalam kondisi kerja biasa dan bekerja dalam kecepatan normal. Dalam hal ini, tidak termasuk waktu longgar untuk kebutuhan pribadi dan waktu tunggu yang mungkin akan sangat penting jika pekerjaan tersebut dilakukan selama 8 jam.

2. Kecepatan normal (normal pace), yaitu rata-rata kecepatan operator yang terlatih dan bekerja secara bersungguh-sungguh untuk melakukan pekerjaan selama 8 jam dalam satu hari.

3. Waktu aktual (actual time), yaitu waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja untuk melakukan suatu pekerjaan yang didapatkan secara langsung dari hasil pengamatan.

4. Kelonggaran (allowance time), yaitu sejumlah waktu yang ditambahkan dalam waktu normal untuk memenuhi kebutuhan pribadi, waktu-waktu tunggu yang tak dapat dihindari, dan kelelahan.

Penelitian dan analisa kerja pada dasarnya akan memusatkan perhatiannya pada bagaimana suatu kegiatan akan bisa diselesaikan secara efisien. Disini suatu kegiatan akan diselesaikan secara efisien apabila waktu penyelesaiannya berlangsung paling singkat. Untuk menghitung waktu standar penyelesaian suatu kegiatan, maka diperlukan aktivitas pengukuran kerja (work measurement atau time study). Pengukuran waktu kerja akan menghasilkan waktu atau output standard yang mana bermanfaat untuk hal-hal berikut, yakni:

1. Man power planning.

2. Estimasi biaya-biaya untuk upah pekerja.

3. Penjadwalan produksi dan penganggaran.

4. Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi pekerja yang berprestasi..

5. Indikasi output yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.

Waktu standar secara definitif dinyatakan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang

101

Waktu standar tersebut sudah mencakup kelonggaran waktu yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang harus diselesaikan. Ada beberapa macam cara untuk mengukur dan menetapkan waktu standar. Dalam beberapa kasus seringkali industri hanya sekedar membuat estimasi waktu dengan berdasar pengalaman historis. Umumnya penetapan waktu standar dilaksanakan dengan cara pengukuran kerja seperti stopwatch time study, work sampling, standard data, dan predetermined motion time system. Stopwatch time study dan work sampling adalah cara pengukuran kerja secara langsung. Keduanya umum diaplikasikan guna menetapkan wktu standar ataupun mengukur kondisi kerja yang tidak produktif.

Dalam konteks pengukuran kerja, metoda direct stop-watch time study merupakan teknik pengukuran kerja dengan menggunakn stop-watch sebagi alat pengukur waktu yang ditunjukkan dalam penyelesaian suatu aktifitas yang diamati (actual time). Waktu yang berhasil diukur dan dicatat kemudian kemudian dimodifikasikan dengan mempertimbangkan tempo kerja operator dan menambahkannya dengan allowances. Untuk kelancaran kegiatan pengukura dan analisis nantinya, maka selain stop-watch sebagai timing device diperlukan time study form untuk mencatat data waktu yang diukur tersebut. Selain mencatat waktu juga harus mencatat segala informasi yang berkaitan dengan aktifitas yang diukur tersebut seperti sketsa gambar layout area kerja, kondisi kerja (kecepatan kerja mesin, gambar produk, nama operator, dan lain-lain) dan deskripsi yang berkaitan dengan elemental breakdown.

Pengukuran dan pencatatan biasanya menggunakan metode kontinyu (stopwatch) tidak perlu dihentikan setiap kali elemen atau siklus kerja selesai diukur). Kegiatan kerja yang akan diukur terlebih dulu harus dibagi-bagi ke dalam elemen-elemen keerja secara detail. Dengan mengamati kegiatan yang akan diukur, kemudian pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk menyelesikan setiap elemen kerja tersebut diukur dan dicatat. Pada pengukuran waktu yang menggunakan jam henti (stopwatch) sebagai alat utamanya. Cara ini merupakan cara yang paling banyak digunakan karena kesederhanaannya. Dalam pengukuran waktu jam henti terdapat beberapa aturan yang perlu dijalankan untuk mendapat hasil yang baik.

Aturan-aturan tersebut dijelaskan dalam langkah-langkah berikut ini, antara lain:

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang

102

Dalam dokumen PERTEMUAN 1: ANALISA PERANCANGAN KERJA (Halaman 98-102)

Dokumen terkait