C. Kendala yang Dihadapi dalam Memotivasi Belajar Al-Qur´an
temannya agar diselesaikan dengan cara baik-baik dengan dinasehati agak selalu bareng-bareng tidak ada permusuhan, sehingga sesama temannya menjadi akur dan sering bermain bersama-sama.30
Anak perlu rangkulan dan perlindungan dari orang tua, karena memang salah satu fungsi dari orang tua adalah memberikan perlindungan kepada anak, oleh karena itu jadilah tempat pulang anak yang nyaman agar anak menjadi tenang.
b. Malas (Beralasan Sakit)
Kendala yang dirasakan oleh orang tua dalam mendorong anak untuk selalu mengaji yaitu anak yang suka beralasan agar dibolehin untuk tidak mengaji, salah satunya yang merasakan hal ini adalah Ibu Sukanah, meskipun Ibu Sukanah adalah guru ngaji akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak selalu ngaji, biasanya anak alasan sakit kepala, lalu ibu Sukanah memberikan obat sakit kepala dan menyuruh untuk segera meminumnya. 31
Maksud dari ungkapan Ibu Sukanah yaitu anak sering sekali tidak mau ngaji, dikarenakan malas, dan hal yang dijadikan agar diperbolehkan untuk tidak mengaji adalah dengan beralasan sakit kepala, dan tindakan yang dilakukan oleh Ibu Sukanah yaitu dengan langsung memberikan obat, jika anak memang sakit kepala dan tidak berbohong langsung saja disuruh minum obatnya, anak akan takut jika disuruh minum obat jika tidak benar-benar merasakan sakit.
30 Wawancara dengan Ibu Supriati, Cikarang, 1 Juli 2019
31 Wawancara dengan Ibu Sukanah, Cikarang, 30 Juni 2019
Hal yang sama juga dirasakan oleh Ibu Heni bahwa anak sering bilang ke orang tua sakit kepala, hal ini anak lakukan agar anak dibolehkan untuk tidak mengaji, Ibu Heni mengetahui jika itu hanya alasan anak ketika sedang malas.32
Gambar 4.9: Saat wawancara dengan Ibu Heni c. Bermain
Bermain adalah kegiatan yang sangat dekat dengan dunia anak,bermain merupakan salah satu sarana yang dijadikan sebagai jalan untuk melakukan transformasi ilmu kepada anak-anak, oleh karena itu, ketika anak bermain bukan hanya sebagai sesuatu yang dapat menghibur atau melakukan aktivitas keceriaan tanpa makna, melainkan lebih dari itu, permainan yang dilakukan akan mempunyai arti mendidik, walaupun tanpa disadari oleh yang melakukannya, lewat bermain anak belajar untuk bersosialisasi dengan sesama temannya.
Akan tetapi bukan berarti anak dibolehkan untuk selalu bermain, bermain juga ada batasanya, orang tua harus membatasi anak bermain, karena jika anak terlalu sering bermain akan
32 Wawancara dengan Ibu Heni, Cikarang, 1 Juli 2019
berakibat tidak baik untuk anak, anak akan lupa dengan kegiatan belajarnya seperti sekolah tidak fokus, dan juga ngaji menjadi malas.
Seperti halnya yang dirasakan oleh Ibu Uum, Ibu Uum mengaku bahwasnya kendala yang dirasakan adalah seringnya anak bermain sehingga lupa dengan belajar, anak ikut orang tua ke sawah dan mainan ikan di sawah sehingga anak lupa akan tanggung jawabnya untuk belajar, anak kadang juga susah untuk dibilangin karena sudah asik dengan dunia bermainnya. 33
Hal yang serupa juga dirasakan oleh Ibu Heni, disamping anaknya yang kadang suka malas berangkat ngaji dan beralasan sakit kepala, Ibu Heni juga merasakan anaknya tidak mau belajar karena anaknya yang keasikan bermain. 34
d. Nonton Televisi
Selain bermain, kendala yang sering dirasakan oleh orang tua adalah anak yang sedang keasikan nonton televisi, anak yang terlalu banyak nonton televisi dapat menurunkan daya konsentrasi anak, banyak sekali efek-efek dari keseringan nonton televisi, salah satunya anak menjadi malas dalam belajar, seperti yang dirasakan oleh Ibu Edah dengan anaknya, Ibu Edah mengaku anaknya sering tidak mau mengaji ketika anaknya menonton televisi. 35
Anak seringkali malas dalam mengaji ketika sedang menonton televisi yang sedang seru-serunya, tindakan yang dilakukan oleh
33 Wawancara dengan Ibu Uum, Cikarang, 1 Juli 2019
34 Wawancara dengan Ibu Heni, Cikarang, 1 Juli 2019
35 Wawancara dengan Ibu Edah, Cikarang, 1 Juli 2019
orang tua yaitu dengan mematikan televisinya sambil dimarahin, sehingga ketika sudah dimatikan televisinya anak langsung jalan mengaji meskipun dalam keadaan terpaksa dan menggurutu.
Orang tua memang harus tegas dengan anak, anak tidak boleh diselalu dituruti keinginanya agar anak tidak manja, kadang dengan cara memberikan hukuman perlu dilakukan guna untuk memberikan pelajaran kepada anak sebagaimana yang penulis jelaskan di atas.
93 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
1. Metode komunikasi orang tua dalam memotivasi belajar Al- Qur´an anak ada 6 bentuk. Pertama, metode peneladanan, dengan mencontohkan terlebih dahulu sebelum menyuruh. Kedua, metode cerita, cerita tentang kejadian yang telah terjadi dengan mengambil hikmahnya. Ketiga, metode pemberian nasehat, dengan memberikan wejangan dan dorongan agar selalu rajin mengaji. Keempat, metode membujuk, dengan menuruti kemauan anak. Kelima, metode pembiasaan, dengan membiasakan mengaji dari kecil. Keenam, metode pemberian hukuman, yaitu dengan menghukum anak ketika tidak mau mengaji.
2. Pola komunikasi orang tua dalam memotivasi belajar Al-Qur´an anak yaitu ada 2 bentuk. Pertama, pola komunikasi demokratis (Authoritatif). Kedua, pola komunikasi membebaskan (Permissive).
3. Kendala yang dihadapi orang tua dalam memotivasi belajar Al- Qur´an anak yaitu ada 4. Pertama, permasalahn antar anak.
Kedua, malas dengan alasan sakit. Ketiga, bermain. Keempat, nonton televisi.
94 B. Saran
Di akhir penulisan ini, penulis bermaksud menyampaikan beberapa saran kepada:
1. Orang tua yang memiliki kesibukan bekerja yang berangkat pada pagi hari dan pulang pada sore hari, tetap berusaha untuk memperhatikan anak, terutama dalam hal belajar Al-Qur´an anak.
2. Seluruh masyarakat agar memberikan pola dan metode yang tepat yang dapat menarik anak agar tidak ada kendala-kendala yang susah untuk ditangani dalam memotivasi belajar Al-Qur´an anak.
3. Untuk para orang tua agar waspada dengan penggunaan handphone terhadap anak karena mengingat kemajuan zaman yang semakin canggih, khususnya para orang tua di desa Cikarang kecamatan Muncang kabupaten Lebak.
4. Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi penulis sendiri.
95
Abdullah, Firman, Tanggung Jawab Orang tua dalam Pendidikan Anak, Semarang: Pelita Ibu, 1998.
Aisyatinnaba’, Nur, Peran Orang tua dalam Memotivasi Belajar Siswa Studi kasus pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 03 kecamatan Losari kabupaten Brebes, skripsi, Universitas Negeri Semarang, 2015. Tidak diterbitkan (t.d)
Ardianto, Elviarno, Komunikasi Massa suatu pengantar, Bandung: Refika Offset, 2015.
Arifin, Muhammad, hubungan timbal balik pendidikn agama di lingkungan sekolah dan keluarga, Jakarta, Bulan Bintang, 1997.
_________,Teori-Teori Konseling Umum dan Agama, Jakarta: Golden Terayon Press, 1994.
Arikunto, Suharsimi, prosedur penelitian pendekatan praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Al-Asfihani, Al-Imam, Abu Nu’aim, Hiliyatul Auliya wa Thabaqatu al- Ashfia, juz v, Beirut: Dar Kitab al-Arabi, 1405.
Al-Bukhari, Abu Abdillah, Muhammad, Shahih al-Bukhari, jilid III (Beirut:
Dar al-Fikr, 2006.
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2008.
Dekdipdup, Kamus Pusat Perkembangan Bahasa, Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan Nasional, kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka 2005.
Djamarah, Syaiful, Bahri, Pola Komunikasi Orang tua dan anak dalam keluarga, Jakarta: Renika Cipta, 2004.
Fathoni, Ahmad, Petunjuk praktis Tahsin Tartil Al-Qur´an Metode Maisura, Tangerang Selatan: Yayasan Bengkel Metode Maisura, 2017.
Gayo, Murizky, Komunikasi Orang Tua dengan Anak dalam Al-Qur´an, Skripsi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012. Tidak diterbitkan (t,d) Gustanti, Lesti, Komunikasi Interpersonal Orang tua dan Anak dalam
Menanamkan Nilai Ibadah Shalat di kelurahan Labuhan Ratu Raya
kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung, skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2017. Tidak diterbitkan (t.d).
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Akara, 2010.
Hardjana A. M, Komunkasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal, Yogyakarta: Kansius, 2003.
Hasan, Tholhah, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Keluarga, Jakarta: Mitra Abadi Press, 2009.
Ibnu Majah, Abu Abdullah Muhammad, bin Yazid al-Qazwini, Sunan Ibnu Majah, Ensiklopedia hadis terjemahan Saifuddin Zuhri, nomor hadis 3671, Jakarta: al-Mahira, 2013.
Imam Al-Hafid, Muhammad, bin Isa bin Saurah, Sunan al-Tirmidzi, jilid IV, Beirut: Dar Al-Fikr, 2006.
Iskandar, Psikologi pendidikan, Ciputat: Gaung persada, 2009.
Kementrian Agama RI, Komunikasi dan Informasi Tafsir Al-Qur´an Tematik, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur´an, 2011.
Kamus KBBI V Offline
Lasswell, Harold, “The Structure and Function of Communication in Society”in Lyman Bryson, ed, The Communication of Ideas, New York:Harper and Brother, 1948.
Lestary, Renny, Peran Guru dan Orang tua dalam Menumbuhkan Minat Membaca Al-Qur´an pada Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Diniyyah Putri Lampung, tesis, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2017. Tidak diterbitkan (t.d).
Mahfudz, Muhammad dan Ali, Jamaluddin Psikologi Anak dan Remaja Muslim, Jakarta: Pustaka Kautsar, 2001.
Muhammad, Ahsin, Sakho, Oase Al-Qur´an, PT. Qaf Media Kreativa, 2017.
Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Mulyana, Dedy, Ilmu Komunikasi: suatu pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.
Nafisyah, Ainin, “Mempelajari dan Mengajarkarkan Al-Qur´an sebagai Habitus”, Skripsi, Yogyakarta: Sarjana Sunan kalijaga, 2015, h. 1.
Tidak diterbitkan (t.d).
Ningsih, Setya, Peran Orang tua terhadap Motivasi Belajar Anak di Sekolah (studi di SMP Muhammadiyah 1 Berbah Sleman Yogyakarta, skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013. tidak diterbitkan (t.d).
Novianti, Indah, “Komunikasi antar pribadi Orang tua dan Anak dalam film mencari Hilal”, Skripsi, Jakarta: Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, 2016, h. 27. Tidak diterbitkan (t.d)
Nurjaman, Kadar dkk, Komunikasi Public Relation panduan untuk Mahasiswa, Birokrat, dan Praktisi Bisnis, Bandung, Pustaka Setia, 2012.
Partanto, Puis, A dkk, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: ar-Kola, 1994.
Partini, Siti, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rasda Karya, 1990.
Sardiman, Interaksi dan motivasi belajar, Jakarta, Raja Grafindo persada, 2001.
As-Sijistani, Abu Dawud, S, Sunan Abu Dawud, nomor hadis 2880, Ensiklopedia Hadis terjemahan Muhammad Ghazali dkk, Jakarta: al- Mahira, 2013.
Singgih, Gunarsa, Psikologi Praktis: Anak Remaja dan Keluarga, Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2001.
Soekamto, Soejono, Memperkenalkan sosiologi, Jakarta: CV. Rajawali 1989.
_________, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: CV. Rajawali 1982.
Suprijono, Agus, Cooperative Learning/Teori & Aplikasi Paikem, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Tafsir, Ahmad, Pendidikan Agama Dalam Keluarga, Bandung: PT.
Rosdakarya, 2002.
Al-Thabrani, Abu Qasim Sulaiman bin Ahmad, al-Mu’jam al-Awsat, juz 7, Dar al-Haramain al-Qahirah 1999.
At-Tirmidzi, Abu Isa, Sunan at-Tirmidzi, nomor hadis 2907, Ensiklopedia Hadis terjemahan Tim Darussunnah, Jakarta: al-Mahira 2013.
Trismayani, Titi, “Pola komunikasi orang tua dalam menanamkan nilai-nilai Agama kepada anak (studi pada orang tua pekerja pengupas jagung di Jorong Bandarejo Nagari Lingkuang Aua kecamatan Pasaman kabupaten Pasaman Barat)”, skripsi, Universitas Negeri Islam (UIN) Imam Bonjol Padang, 2017. Tidak ditrebitkan (t.d)
Uchjana Onong , Ilmu Komunikais Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999.
________,Dinamika Komunkasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1989.
Usman, Asep, I, Menata Keluarga, Memperkuat Negara & Bangsa kiat Mewujudkan Keluarga Sakinah, Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, 2011.
Widjaja, A, W, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: Bumi Aksara, 1997.
Wisdaningrum, Andari, Nurochmah, “Peranan Orang Tua Terhadap Motivasi Anak Tentang Pengalaman Agama”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2004. Tidak diterbitkan (t.d).
Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2000.
Al-Zarqani,Muhammad Abdul A, manahil al-Irfan fi ulumi Al-Qur´an, Beirut: 1400.
Zen, Muhaimin, Tahfizh Al-Qur´an Metode Lauhun, Tangerang Selatan, Transpustaka, 2013.
1. Siapa nama dan berapa umur orang tua?
2. Pekerjaan atau kesibukan orang tua saat ini?
3. Apakah kesibukan orang tua berpengaruh dengan komunikasi terhadap anak?
4. Pada waktu kapan biasanya komunikasi dengan anak dilakukan?
5. Apa yang biasanya dibicarakan pada saat komunikasi dengan anak?
6. Apakah pernah berkomunikasi untuk memotivasi ngaji atau belajar Al-Qur´an agar anak semangat belajar?
7. Pada saat kapan komunikasi itu dilakukan?
8. Bagaimana cara yang dilakukan untuk memotivasi anak agar semangat belajar Al-Qur´an?
9. Apakah ada kendala yang dihadapi?
10. Cara apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?
Mashlahatul Ummah lahir di Gresik pada tanggal 23 April 1997, anak kedua dari pasangan Ibu Kastiroh dengan Bapak Sadiq, bertempat tinggal di Jalan Dorogedhe RT 01 RW 05 Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik, penulis menempuh pendidikan di Taman Kanak- kanak Bahrul Ulum kemudian meneruskan di Madarasah Ibtidaiyah Bahrul Ulum, Madrasah Tsanawiyah Bahrul Ulum dan meneruskan juga di Sekolah Menengah Atas Bahrul Ulum yang mana semuanya bertempat di Desa Sekapuk kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Kemudian pada tahun 2015 penulis meneruskan pendidikan di Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam sekaligus menimba Ilmu di Pondok Pesantren Al-Qur´an Baitul Qurra yang diasuh langsung oleh Ibu Maria Ulfah MA.
Penulis saat berada di Madrasah Tsanawiyah menjabat sebagai ketua Osis sekaligus menjadi anggota Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, kemudian diamanahi untuk menjadi ketua Pesantren Tilawatil Qur’an Al- Maghfur di Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Selanjutnya ketika penulis melanjutkan pendidikan di Institut Ilmu Al-Qur’an Penulis mengikuti Organisasi Jam’iyyah Mudarrasah Al-Qur´an (JMQ) yaitu keluarga Mahasiswa/i Jawa Timur di Jakarta, sebagai wakil ketua Koordinator Kesenian dan Tilawah, lalu penulis juga mengikuti Gerakan Kampung Al-Qur´an sebagai Relawan Al-Qur´an.
i
PERAN KOMUNIKASI ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI BELAJAR AL-QUR´AN ANAK
(Studi kasus di Desa Cikarang Kecamatan Muncang Kabupaten Lebak)
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh:
Mashlahatul Ummah NIM. 15220009
Pembimbing:
Ahmad Hawasi, S.Si., M.Ag
PROGRAM KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR´AN (IIQ) JAKARTA
1440 H/2019 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Peran Komunikasi Orang Tua dalam Memotivasi Belajar Al-Qur´an Anak (Studi kasus di Desa Cikarang Kecamatan Muncang Kabupaten Lebak)” oleh Mashlahatul Ummah (15220009) telah diujikan pada sidang munaqasyah Fakultas Ushuluddin & Dakwah Institut Ilmu Al- Qur´an Jakarta (IIQ) pada tanggal 5 Agustus 2019. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos).
Jakarta, 5 Agustus 2019 Dekan Fakultas Ushuluddin
Institut Ilmu Al-Qur´an (IIQ) Jakarta,
Dr. Muhammad Ulinnuha Lc., M.A.
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Dr. Nadjematul Faizah, S.H., M.Hum. Mamluatun Nafisah M.A.
Penguji I, Penguji II,
Isman Iskandar, M.Sos. M Hizbullah, S.I.Kom., M.A.
Pembimbing,
Ahmad Hawasi, S.Si., M.Ag.
iii
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Mashlahatul Ummah
NIM : 15220009
Tempat Tanggal Lahir : Gresik, 23 April 1997
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Peran Komunikasi Orang Tua dalam Memotivasi Belajar Al-Qur´an Anak (Studi kasus di Desa Cikarang Kecamatan Muncang Kabupaten Lebak)” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 27 Juli 2019
Mashlahatul Ummah
iv MOTTO
”JANGAN MENJELASKAN TENTANG DIRIMU KEPADA SIAPAPUN. KARENA YANG MENYUKAIMU TIDAK BUTUH ITU,
DAN YANG MEMBENCIMU TIDAK PERCAYA ITU”
(Ali bin Abi Thalib)
v
KATA PENGANTAR
ِللهاِب ُذوُعَ نَو ،ُهُرِفْغَ تْسَنَو ُوُنْ يِعَتْسَنَو ُهُدَمَْنَ ِوَّلِل َدْمَْلْا َّنِإ ِتاَئِّيَس ْنِمَو اَنِسُفْ نَأ ِرْوُرُش ْنِم
ُللها َّلاِإ َوَلِإ َلا ْنَأ ُدَهْشَأ،ُوَل َيِداَى َلاَف ْلِلْضُي ْنَمَو ُوَل َّلِضُم َلاَف ُللها ِهِدْهَ ي ْنَم ،اَنِلاَمْعَأ
،ُوَل َكْيِرَشَلا ُهَدْحَو ُدْعَ ب اَّمَأ ُوُلْوُسَرَو ُهُدْبَع اًدَّمَُمُ َّنَأ ُدَهْشَأَو
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kenikmatan yang begitu besar, tidak ada yang berjalan tanpa ada pengawasan dari-Nya, semoga keberkahan selalu terlimpahkan untuk kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad Saw, yang telah menunjukkan kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang telah diridhai Allah Swt, beliaulah yang membawa Al-Qur´an yang menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari kita, semoga kelak mendapatkan syafa‟at darinya di hari kiamat.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang sangat berjasa, untuk itu rasa terimakasih penulis sampaikan kepada berbagai pihak diantaranya:
1. Ibu Prof, Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, M.A., selaku Rektor Institut Ilmu Al-Qur´an Jakarta, Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H., M.Hum,. selaku wakil Rektor Institut Ilmu Al-Qur´an Jakarta, Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE., M.Si., AK., CPA., selaku wakil Rektor II, Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag., selaku wakil Rektor III.
vi
2. Bapak Dr. Muhammad Ulinnuha Lc., M.A., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta
3. Bapak KH. Muhammad Haris Hakam S.H., M.A. selaku Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Bapak Isman Iskandar M.
Sos. selaku sekertaris Prodi komunikasi dan penyiaran Islam.
4. Bapak Ahmad Hawasi S.Si., M.Ag., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan, juga kepada Bapak Isman Iskandar, M.Sos., selaku penguji I, Bapak M Hizbullah, S.I.Kom., M.A selaku penguji II, dan juga kepada Ibu Mamluatun Nafisah MA., selaku Sekretaris Sidang.
5. Bapak ibu dosen Institut Ilmu Al-Qur´an Jakarta yang sudah mau berbagi ilmu tanpa bosan-bosannya
6. Kedua orang tua tercinta bapak Sadiq dan ibu Kastiroh atas pengorbanan selama ini, sejak dalam kandungan sampai usia sekarang ini, yang tidak pernah bosan dan lelah dalam berdo‟a dan berjuang untuk anak-anaknya
7. Kedua Orang tua saya yang kedua, bapak KH. Miftachul Ulum dan ibu Hj. Nur Khoiriyah yang telah mendidik saya dari kecil hingga sekarang
8. Ibu Hj. Maria Ulfah dan bapak H. Mukhtar Ihsan selaku orang tua saya di pondok Pesantren Al-Qur´an Baitul Qurra
9. Kedua saudara saya Rahmat Trisnanto dan Tata Taqiyatuz Zahroh, serta semua keluarga besar yang sudah menjadi keluarga terbaik saya 10. Bapak Lurah desa Cikarang yang telah membantu dan mengizinkan
saya meneliti di desa Cikarang
11. Para warga desa Cikarang yang telah membantu proses penelitian skripsi ini dengan sangat antusias
vii
12. Teman-teman KPI angakatan perdana (2015) yang telah menemani berjuang dari awal hingga akhir
13. Sahabat saya Nely Andriani yang selalu mendorong dan menghibur dengan mengajak refreshing dikala rasa stres menghantui
14. Rekan kamar mbak Ainun, Bakha, Fina, Shinta, Shilvina, Iffah, Izzu, Azkia, Tina, dan semua teman-teman saya khususnya para santri Baitul Qurra yang selalu ada dan mendengarkan keluh kesah saya, serta teman-teman yang lainya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
15. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir perkuliahan ini, semoga apa yang telah kalian lakukan dibalas oleh Allah dengan sebaik-baiknya balasan, semoga apapun urusan kalian akan dipermudah oleh Allah sebagaimana kalian mempermudah urusan saya.
Jakarta, 27 Juli 2019
Mashlahatul Ummah
xi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 : Batas-batas Wilayah Desa Cikarang Tabel 3.2 : Rincian Geografis Desa Cikarang
Tabel 3.3 : Rincian Penduduk Perkampung Desa Cikarang
Tabel 3.4 : Pekerjaan/Mata Pencahariaan Penduduk desa Cikarang Tabel 3.5 : Pendidikan Masyarakat Desa Cikarang
Tabel 3.6 : Sarana dan Prasarana Pendidikan Desa Cikarang Tabel 3.7 : Sarana dan Prasarana Peribadatan Desa Cikarang
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 : Tempat pengajian di Desa Cikarang
Gambar 4.2 : Bersama anak-anak sebelum kegiatan mengaji Gambar 4.3 : Saat wawancara dengan Ibu Sukanah
Gambar 4.4 : Saat wawancara dengan Ibu Ida Faridah Gambar 4.5 : Saat wawancara dengan Ibu Supriyati Gambar 4.6 : Saat wawancara dengan Ibu Edah Gambar 4.7 : Saat wawancara dengan Ibu Cucum
Gambar 4.8 : Saat wawancara dengan Ibu Reta Anggraini Gambar 4.9 : Saat wawancara dengan Ibu Heni
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi Arab- Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
Arab Latin Arab Latin
أ a ط th
ب b ظ zh
ت t ع „
ث ts غ gh
ج J ف f
ح h ق q
خ kh ك k
د d ل l
ذ dz م m
ر r ن n
ز z و w
س s ه h
ش sy ء ,
ص sh ى y
ض dh
xiv 2. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap
Fathah a آ ى َ_ ai
Kasrah i ى و َ_ au
Dhammah u و
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif-lam (لا) qamariyah.
Kata sandang yang diikuti alif-lam (لا) qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh: ةرقبلا : al- Baqarah
b. Kata sandang yang yang diikuti oleh alif-lam (لا) syamsiyah.
Kata sandang yang diikuti alif-lam (لا) syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Contoh: لجرلا : ar-rajul
c. Syaddah tasyd d)
Syaddah tasyd d) dalam sistem aksara rab digunakan lambang ( ﹼ ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasyd d turan ini berlaku secara umum, baik tasyd d berada di tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh: اّنَمآ
ِللهاِب: mann bi i
xv d. Ta marb t a (ة)
Ta marb t a (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata sifat (na’at), maka huruf tersebut dialihsarakan menjadi huruf
“h” . contoh: ُةَدِئْفَلاا : al-Af’idah
Sedangkan ta marb thah (ة) yang diikuti atau disambungkan dengan kata benda, maka dialihsarakan menjadi huruf “t”
Contoh: ٌةَبِصاَن ٌةَلِماَع: ` mi atun shibah e. Huruf kapital
Sistm penulisan huruf arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi apabila telah dialihsarakan maka berlaku ketentuan PUEBI, seperrti penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada PUEBI berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic), atau cetal tebal (bold) dan ketentuan lainnya dapun nama diri yang dia ali dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah a al nama huruf, bukan kata sandangnya ontoh li Hasan al- ridh, khusus untuk penulisan kata Al- Qur´an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital.
Contoh: Al-Qur´an, l- aqarah, l- tihah, dan seterusnya.