60 BAB VI PEMBAHASAN
A. Kepatuhan Perilaku Mencuci Tangan Berdasarkan Domain Teknik atau
Pada pernyataan “Saya meletakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci ketika saya mencuci tangan” sebanyak 71 responden (52,6%) menjawab kadang-kadang. Pada pernyataan “Saya menggosok ibu jari memutar secara bergantian ketika saya mencuci tangan”
sebanyak 75 responden (55,6%) menjawab kadang-kadang dan sebanyak 69 responden (51,1%) menjawab kadang-kadang pada pernyataan “Saya meletakkan ujung jari atau kuku ke telapak tangan kemudian gosok dengan arah memutar secara bergantian ketika saya mencuci tangan”. Ketiga langkah-langkah atau teknik mencuci tangan ini memang jarang dilakukan dimasyarakat awam dikarenakan kebiasan mencuci tangan masyarakat umum hanya membasahi tangan denga air dan sabun diseluruh permukaan tangan dan setelah sabun rata ditangan maka tangan akan langsung dibilas dengan air tanpa melakukan langkah-langkah mencuci tangan yang benar.
Dilihat dari teknik atau langkah mencuci tangan pada remaja STT Padang tegal Mekarsari rata-rata responden mengetahui teknik dan langkah mencuci tangan yang benar akan tetapi penerapannya yang masih kurang. Hal ini sesuai dengan hasil jawaban di setiap pernyataan yangmana responden mayoritas menjawab kadang-kadang. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prawira (2012) mengenai deskripsi kepatuhan cuci tangan dokter, perawat dan coass di rumah sakit Atma Jaya pada teknik atau langkah mencuci tangan dikategorikan masih sangat rendah hal ini dikarekan kesadaran yang masih rendah dalam kepatuhan dokter, perawat dan coass pada penerapan teknik atau langkah mencuci tangan yang baik dan benar.
2. Kepatuhan Perilaku Mencuci Tangan Berdasarkan Domain Durasi Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan pada domain durasi bahwa mayoritas remaja STT Padang Tegal Mekarsari berperilaku patuh sebanyak 70 responden (51,9%) sedangkan tidak patuh sebanyak 65 responden (48,1%). Dilihat dari hasil hampir setengah responden dikategorikan tidak patuh pada durasi mencuci tangan. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyak responden mejawab selain selalu yaitu sebanyak 73 responden (54,1%) menjawab kadang-kadang dan tidakpernah menjawab sebanyak 7 responden (5,2%) pada pernyataan “Saya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir memerlukan waktu setidaknya 20 detik”.
Dilihat dari hasil jawaban pernyataan diatas remaja STT Padang Tegal Mekarsari rata-rata mengetahui durasi mencui tangan yang benar yaitu minimal 20 detik, akan tetapi perilaku yang ditunjukan oleh responden dengan masih banyak remaja mencuci tangan kurang dari 20 detik, dengan hasil jawaban mayoritas resonden menjawab kadang-kadangSelain itu kurangnya pemasangan poster terkait mencuci tangan di tempat mencuci tangan. Pemasangan poster di area tempat cuci tangan dapat memotivasi seseorang untuk mencuci tangan dengan benar. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2014) bahwa perilaku seseorang salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan dan motivasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rismawan & Kusuma (2018) mengenai pengaruh penggunaan alat permainan edukatif terhadap perilaku mencuci tangan siswa sekolah dasar negeri pada penelitian ini menyatakan sebelum dilaksanakan perlakuan, sebagain besar partisipan memiliki perilaku mencuci tangan sedang.
Partisipan belum mengetahui dan melaksanakan durasi mencuci tangan dengan benar. Selanjutnya setelah diberikan perlakuakn berupa alat permaina edukatif perilaku mencuci tangan menjadi baik dan durasi
mencuci tangan siswa menjadi benar, dikarenakan responden belum memiliki pemahaman dan motivasi mencuci tangan dengan baik.
3. Kepatuhan Perilaku Mencuci Tangan Berdasarkan Domain Waktu Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan pada domain waktubahwa mayoritas remaja STT Padang Tegal Mekarsari berperilaku patuh sebanyak 128 responden (94,5%) sedangkan tidakpatuh sebanyak 7 responden (5,2%). Sebagian besar perilaku yang ditunjukkan responden sudah patuh dikarenakan responden sudah terbiasa melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah makan, sesudah BAB dan BAK. Hal ini ditunjkkan pada pernyataan “Saya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan” sebanyak 90 responden (66,7%) menjawab selalu dan sebanyak 110 responden (81,5%) responden menjawab selalu pada pernyataan “Saya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesudah BAK/BAB”. Pada pernyataan “Saya mencuci tangan dengan sabun setelah membuang sampah” sebnayak 67 responden (47,8%). Selain itu juga di masa pandemi Covid-19 masyarakat diwajibkan untuk selalu mencuci tangan disetiap setelah melakukan aktivitas untuk meminimalisir atau mencegah terinfeksi virus covid-19 ini. Remaja STT Padang Tegal Mekarsari sudah dilakukan tetapi masih belum optimal dapat dilihat pada pernyataan “Saya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah batuk dan bersin” sebanyak 45 responden (33,3%) menjawab kadang- kadang.
Pada pernyataan “Saya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh mata, hidung dan mulut” sebanyak 43 responden (31,9%) menjawab kadang-kadang. Pada pernyataan “Saya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah berpergian ke luar rumah” sebanyak 54 reponden (40,0%) menjawab kadang-kadang. Pada pernyataan “Saya mencuci tangan setelah bersentuhan atau kontak dengan orang lain”
sebanyak 50 responden (37,0%) menjawab kadang-kadang. Pada pernyataan
“Saya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menyentuh benda-benda umum seperti gagang pintu, lift, meja dan barang-barang lainnya di tempat umum” sebanyak 50 responden (37,0%) dan sebanyak 46 responden (34,1%) menjawab kadang-kadang pada pernyataan “Saya mencuci tangan setelah membeli barang, menerima uang kembalian pada saat berbelanja”. Dilihat dari waktu mencuci tangan, didapatkan hasil bahwa perilaku mencuci tangan pada remaja STT Padang Tegal Mekarsari dikategorikan patuh akan tetapi dilihat dari jawaban pernyataan responden mayoritas menjawab kadang-kadang. Hasil penelitan ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rismawan & Kusumas (2018) mengenai pengaruh penggunaan alat permainan edukatif terhadap perilaku mencuci tangan siswa sekolah dasar negeri menunjukan hasil waktu mencuci tangan dikategorikan baik yang ditunjukkan setiap pernyataan waktu mencuci tangan responden menjawab setiap saat dikarenakan responden sudah terbiasa diberikan pengetahuan dari orang tua tentang waktu mencuci tangan yang diterapkan sejak dini sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
B. Kepatuahan Perilaku Mencuci Tangan Pada Remaja Dalam Penerapan