• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepercayaan diri

Dalam dokumen pola asuh orang tua dalam membangun (Halaman 30-35)

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori

2. Kepercayaan diri

1. Pengertian kepercayaan diri

Percaya diri adalah sikap yakin akan kemampuan diri sendiri untuk memenuhi setiap keinginan harapannya modal dasar seseorang dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri. Kepercayaan diri merupakan kemampuan individu dapat memahami dan yakin akan kapasitas dirinya, yakin mencapai tujuan yang diharapkan, tidak cemas dalam bertindak, hangat dan sopan dalam berinteraksi dan percaya akan kemampuan yang dimilikinya. Dengan kepercayaan diri, anak mampu mengatasi tantangan yang baru, meyakini diri sendiri dalam keadaan sulit, dan mampu mengembangkan sikap positif tanpa menghawatirkan berbagai situasi dan kondisi. Orang dengan kepercayaan diri tinggi bukanlah orang yang hanya merasa mampu (Sebetulnya tidak mampu) melainkan

14 Ibid, hlm, 9.

adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya. Begitupun sebaliknya, seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang rendah, akan memiliki perasaan yang negatif terhadap dirinya, memiliki keyakinan lemah terhadap kemampuan dirinya, anak suka menutup diri, tidak memiliki keberanian dan selalu saja dihantui dengan rasa takut.15

Upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri didasarkan pada asumsi bahwa kepercayaan diri tidaklah datang begitu saja, tetapi hal tersebut perlu dipelajari, perlu dibentuk. Salah satu cara adalah dengan kebiasaan untuk menanamkan sifat percaya diri tersebut dengan memberikan suasana atau kondisi demokratis, yaitu individu dilatih untuk dapat mengemukakan pendapat kepada pihak lain, dilatih berpikir mandiri dan diberi suasana yang aman sehingga individu tidak takut berbuat kesalahan.16

2. Aspek-aspek kepercayaan diri

Dapat disimpulkan ada beberapa aspek dari kepercayaan diri yakni sebagai berikut:

a) Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa dia mengerti sungguh- sungguh akan apa yang dilakukannya.

b) Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.

c) Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala. sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi.

15 Asla De Vega, Hapidin, Karnandi, “Pengaruh Pola Asuh Verbal Terhadap Kepercayaan Diri”, Universitas Negeri Jakarta, Vol. 3. Nomor 2, 2019, hlm 433-439.

16 Tina Afiatin dan Budi Andayani, “Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Penganggur Melalui Kelompok Dukungan Sosial”, Universitas Gadjah Mada, Vol. 1.

Nomor 2, 1998, hlm 35-46.

d) Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.

e) Rasional yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.17

3. Ciri-Ciri Kepercayaan Diri

Menurut Lauster ciri-ciri orang yang mempunyai kepercaya diri antara lain sebagai berikut:

a. Percaya pada kemampuan sendiri.

Kepercayaan atau keyakinan pada kemampuan pada diri seseorang adalah salah satu sifat orang yang percaya diri

b. Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan.

Dapat bertindak dalam mengambil keputusan terhadap diri yang dilakukan secara mandiri atau tanpa adanya keterlibatan orang lain dan mampu meyakini tindakan yang diambil.

c. Memiliki rasa positif terhadap diri sendiri.

Seseorang yang memiliki kepercayaan diri, jika mendapat kegagalan biasanya mereka tetap dapat meninjau kembali sisi positif dari kegagalan itu.

d. Berani mengungkapkan pendapat.

Adanya suatu sikap untuk mampu mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan kepada orang lain tanpa adanya paksaan atau rasa yang dapat menghambat pengungkapan tersebut.18

4. Faktor Yang Memengaruhi Kepercayaan Diri

beberapa faktor yang mempengaruhui kepercayaan diri seseorang, yakni sebagai berikut:

17 Syaipul Amri, “Pengaruh Kepercayaan Diri (Self Confidance) Berbasis Ekstrakurukuler Pramuka Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 6 Kota Bengkulu”, Universitas Bengkulu, Vol. 03, Nomor 02 Desember 2018, hlm. 161.

18 Siti Rochmah Maulida Dan Dhini Rama Dhania, “Hubungan Antara

Kepercayaan Diri Dan Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Berwirausaha Pada Siswa SMK”, Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus Gondangmanis Bae Kudus, Vol. 11, Nomor 2, Oktober 2012, hlm 4.

a. Bentuk Fisik

Bentuh tubuh yang bagus dan propesional tentu akan membuat seseorang merasa lebih percaya diri karena terlihat baik oleh orang lain.

b. Bentuk wajah.

Daya tarik setiap orang tergantung pada banyak hal, salah satunya adalah wajah. Wajah yang rupawan atau good looking, membuat kepercayaan diri seseorag menjadi jauh lebih tinggi.

c. Status Ekonomi

Status ekonomi yang menengah atau lemah bisa mempengaruhi kepercayaan diri seseorang.

d. Pendidikan dan kemampuan

Pendapat Syaikh Akram Mishbah Ustman “pendidikan yang baik akan memberikan kepercayaan diri pada seseorang”19

e. Penyesuian diri

Kemampuan seseorang yang kurang supel atau tidak fleksibel dalam bergaul berpengaruh pada kepercayaan diri seseorang.

f. Kebiasaan gugup dan gagap

Kebiasaan gugup dan gagap yang dipupuk sejak kecil akan membuat seseorang menjadi tidak percaya diri.

g. Keluarga

Anak yang kurang merasa terbuang dan tersingkir dari keluarga, akan merasa kurang percaya diri.20

5. Cara-cara Membangun Kepercayaan Diri

Menurut Lindenfield ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kepercayaan diri adalah sebagai berikut:

19 Zulfriadi Tanjung & Sinta Huri Amelia, “Menmbuhkan Kepercayaan Diri Siswa”, Indonesian Institutefor Counseling, Education And Therapy (IICET), Vol. 2, Nomor 2, 2017, hlm 1-4.

20 Ibid, hlm 13.

a. Cinta

Individu perlu dicintai tanpa syarat . Untuk perkembangan harga diri yang sehat dan langgeng, mereka harus merasa bahwa dirinya dihargai karena keadaan yang sesungguhnya, bukan yang seharusnya atau seperti yang diinginkan orang lain.

b. Rasa aman

Bila individu merasa aman, mereka akan mencoba mengembangkan kemampuannya dengan menjawab tantangan serta berani mengambil resiko yang menarik.

c. Model peran

Mengajar lewat contoh adalah cara yang paling efektif agar anak mengembangkan sikap dan keterampilan sosial untuk percaya diri . Dalam hal ini peran orang lain sangat dibutuhkan untuk dijadikan contoh bagi individu untuk dapat mengembangkan rasa percaya.

d. Berpengetahuan luas

Setiap orang pasti memiliki kelebihan atau keunggulan.

Untuk perlu menemukan kelebihan atau keunggulan pada diri kita dan kemudian mengembangkan dengan sungguh-sungguh. Jika berhasil akan meningkatkan kepercayaan diri .

e. Hubungan

Untuk mengembangkan rasa percaya diri terhadap segala hal individu perlu jelas mengalami dan bereksperimen dengan beraneka hubungan diri yang dekat dan akrab di rumah ataupun teman sebaya

f. Kesehatan

Untuk bisa menggunakan sebaik-baiknya kekuatan dan bakat membutuhkan energi yang cukup . Mempunyai kesehatan jasmani dan rohani yang baik . Dalam masyarakat bisa dipastikan bahwa individu yang tampak sehat biasanya mendapatkan lebih banyak pujian, perhatian, dorongan moral dan bahkan kesempatan

g. Sumber daya

Sumber daya memberikan dorongan yang kuat karena dengan perkembangan kemampuan anak memungkinkan mereka memakai kekuatan tersebut untuk menutupi kelemahan yang mereka miliki

h. Dukungan

Individu membutuhkan dorongan dan pembinaan bagaimana menggunakan sumber daya yang mereka miliki. Dukungan juga merupakan faktor utama dalam membantu individu sembuh dari pukulan rasa percaya diri yang disebabkan karena oleh trauma, luka dan kekecewaan .

i. Upah dan hadiah

Upah dan hadiah juga merupakan proses mengembangkan rasa percaya diri agar menyenangkan dari usaha yang telah dilakukan.21

Dalam dokumen pola asuh orang tua dalam membangun (Halaman 30-35)