• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN DISKUSI 1. Terdapat personal yang mengawali kegiatan

DAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA PEMASARAN

IV. KESIMPULAN DAN DISKUSI 1. Terdapat personal yang mengawali kegiatan

2. Peningkatan nilai ekonomis dari hasil pertanian di Desa Penadaran, Kec. Gubug, Kab. Grobogan yang berupa jagung dan waloh oleh dosen Fakultas Teknologi Pangan dan mahasiswa melalui program KKN,di samping itu juga penataan lingkungan maupun potensi unggulan desa yang dapat dijadikan obyek wisata sebagai sarana mewujudkan Desa Wisata.

3. Pelatihan ketrampilan pembuatan kerajinan tangan dari limbah kayu bagi kelompok masyarakat dampingan di Desa Bergas, Kec. Karangjati, Kab.

Semarang serta penataan lingkungannya guna menunjang kegiatan Desa Wisata.

4. Pelatihan dan pendampingan bagi pekerja/buruh serta Serikat Pekerja/Serikat Buruh dalam meningkatkan kemampuannya untuk berkomunikasi di depan umum dan bernegosiasi guna menyampaikan aspirasinya atau menyelesaikan masalahnya.

5. Pelatihan dan pendampingan tentang perkoperasian bagi masyarakat umum dan pekerja/buruh dalam rangka mendirikan koperasi pekerja di Banjardowo masuk perbatasan Kab. Demak dengan Kota Semarang.

IV.KESIMPULAN DAN DISKUSI

Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Koperasi Simpan Pinjam Kerto Mandiri

Sejahtera

Rosa Delima#1, Halim Budi Santoso*2, Lussy Ernawati#3 , Joko Purwadi

#4

#Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Duta Wacana Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No 5 – 25, Yogyakarta

1rosadelima@staff.ukdw.ac.id

3lussy@staff.ukdw.ac.id

* Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Duta Wacana Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No 5 – 25, Yogyakarta

2hbudi@staff.ukdw.ac.id

4jokop@staff.ukdw.ac.id

Abstract — Preparation of annual financial statement is a compulsory activity which is done by a cooperative. Financial statement is manager accountability form to the cooperative member related with cooperative financial position. For cooperative that have legal entities, financial statement should comply financial accounting standard (Standar Akuntansi Keuangan / SAK) entity without public accountability (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik / ETAP). Not many of cooperative management member knows this standard, especially Kerto Mandiri Sejahtera Cooperative. Management has not understood SAK ETAP. They eager to use the computer to prepare cooperative financial statement. Based on those problem, Information Technology Faculty (FTI) Duta Wacana Christian University helps management of Kerto Mandiri Sejahtera Cooperative to prepare its financial statement. This program run for two months, starting from Januari to March 2018. This accompaniment was attended some management member, including the chairman, secretary, and treasurer. The result of this activity was financial staement for Kerto Mandiri Sejahtera Cooperative. Those are income statement, balance sheet, and cash flow statement.

Keywords— Cooperative Computerized Financial Statement, Financial Accounting, annual financial statement

I. PENDAHULUAN

Koperasi merupakan suatu badan usaha yang dapat dimiliki oleh pemerintah maupun swasta. Koperasi juga dapat dipahami sebagai sebuah perkumpulan dan perusahaan.

Sebagai sebuah perkumpulan koperasi dipahami sebagai lembaga sosial. Sementara itu sebagai perusahaan koperasi dipahami sebagai suatu badan usaha yang dikendalikan oleh modal untuk mencari keuntungan [1].

Koperasi yang memiliki asas kekeluargaan merupakan organisasi milik anggota berkembang cukup luas di masyarakat Indonesia. Koperasi memiliki eksistensi, peran

dan manfaat bagi masyarakat. Koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu yang dibutuhkan oleh masyarakat. Usaha koperasi dapat meliputi simpan pinjam atau perkreditan, kegiatan pemasaran atau kegiatan lainnya [2].

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kerto Mandiri Sejahtera merupakan salah satu koperasi yang memiliki usaha utama berupa simpan pinjam bagi anggotanya. Koperasi ini telah

memiliki badan hukum dengan Nomor

001621/BH/M.UMKM2/VII/2016 Tanggal 16 Juli 2016.

Koperasi ini memiliki 37 anggota dengan modal awal koperasi sebesar Rp. 67.000.000,- Koperasi ini beralamat di desa Kembangarum Donokerto Turi Sleman Yogyakarta.

Sebagian besar anggota koperasi merupakan petani salak di daerah Turi, Sleman. Kepengurusan koperasi ini terdiri dari 2 orang ketua, 2 sekretaris, 1 orang bendahara koperasi, dan 3 orang pengawas koperasi.

Sebagai sebuah unit usaha yang berbadan hukum, Koperasi Kerto Mandiri Sejahtera memerlukan manajemen keuangan koperasi yang baik dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Laporan keuangan koperasi merupakan luaran yang dibutuhkan baik oleh pihak internal maupun eksternal koperasi (pemerintah). Untuk itu pengurus merasa perlu untuk menggunakan dukungan komputer dalam pengelolaan keuangan organisasi. Saat ini terdapat 1 unit komputer yang dimiliki oleh koperasi, namun permasalahan utama yang dimiliki oleh koperasi dalam memanfaatkan komputer adalah kurangnya keahlian pengurus koperasi untuk menggunakan komputer dalam pengelolaan keuangan koperasi. Oleh karena itu, pengurus koperasi membutuhkan pembekalan dan pendampingan penggunaan komputer untuk menyusun laporan keuangan.

Oleh karena itu pada kegiatan pengabdian kepada mayarakat ini, tim pengabdi melakukan pendampingan bagi

pengurus koperasi dalam menyusun laporan keuangan dengan menggunakan aplikasi penyusun angka Microsoft Excel.

A. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diselesaikan pada kegiatan pengabdian ini adalah permasalahan kurangnya kemampuan pengurus KSP Kerto Mandiri Sejahtera dalam melakukan penyusunan laporan keuangan koperasi sesuai dengan standar pelaporan keuangan koperasi.

B. Tinjauan Pustaka

Laporan keuangan merupakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang dapat di mengerti oleh pembuat dan pihak lain yang membaca laporan tersebut [3]. Laporan keuangan koperasi memberikan manfaat baik bagi koperasi itu sendiri, pihak ketiga dan dewan pembina koperasi. Bagi koperasi laporan keuangan bermanfaat utk mengetahui kekayaaan, pertambahan modal, peningkatan perolehan sisa hasil usaha (SHU), pengamanan harta, dan mengetahui besarnya perolehan SHU untuk setiap anggota. Sementara itu bagi pihak ketiga laporan keuangan koperasi bermanfaat untuk kemungkinan penanaman dana ke koperasi dan untuk menilai kinerja koperasi. Bagi pembina laporan keuangan bermanfaat untuk melihat perkembangan pengelolaan koperasi dan pemantauan proses pengolahan koperasi apakah sesuai dengan ketentuan atau tidak [4].

Setiap laporan keuangan harus mengikut Standar Akuntansi Keuangan. Terdapat 2 standar laporan keuangan yaitu Standar Akuntansi Keuangan yaitu Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Standar Akuntansi Keuangan Umum (SAK). Untuk koperasi jenis standar keuang yang digunakan adalah SAK ETAP, karena koperasi tergolong sebagai entitas tanpa akuntabilitas publik [5].

Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor

12/Per/M.KUKM/IX/2015 yang tercantum dalam lampiran, terdapat 5 jenis laporan keuangan koperasi yang harus disusun minimal 1 bulan sebelum pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Kelima laporan tersebut adalah neraca, perhitungan hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan [6].

Neraca merupakan laporan keuangan yang berisi informasi mengenai kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, utang Usaha dan utang lainnya, aset dan kewajiban pajak, kewajiban diestimasi, dan ekuitas [7].

Laporan perhitungan hasil usaha atau laporan laba rugi merupakan laporan yang memasukan semua pos penghasilan dan beban pada satu periode waktu. Laporan ini memuat informasi mengenai pendapatan, beban keuangan, bagian laba atau rugi dari investasi, beban pajak, laba dan rugi neto.

investasi serta jumlah dividen dn distribusi lain ke pemilik ekuitas dalam periode tertentu. Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas dalam aktifitas operasi, investasi, dan pendanaan periode tertentu.

Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atas rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan untuk pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan [7].

B. Tujuan Kegiatan

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pembekalan bagi pengurus KSP Kerto Mandiri Sejahtera dalam melakukan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi.

C. Manfaat Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Melalui kegiatan pengurus KSP Kerto Mandiri Sejahtera memiliki pengetahuan mengenai bentuk dan cara penyusunn laporan keuangan koperasi sesuai SAK ETAP menggunakan aplikasi excel. ,

2. Bagi tim pengabdi, kegiatan ini bermanfaat sebagai sarana untuk dapat berperan serta secara aktif dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat.

3. Bagi Universitas, aktifitas ini untuk membentuk jejaring yang lebih luas di masyarakat.

II. METODE PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan partisipatif yang terdiri dari 5 tahapan utama yaitu analisis situasi dan identifikasi masalah, perancangan rencana pemberdayaan, proses pembekalan dan pendampingan, analisis dan interpretasi data, dan membuat rencana aksi.

a. Analisis Situasi dan Identifikasi Masalah

Analisis situasi dan identifikasi masalah dilakukan melalui diskusi antara tim pengabdi dengan Pengurus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kerto Mandiri Sejahtera. Pertemuan diadakan di kantor sekretariat koperasi dengan dihadir oleh pengurus koperasi dan Badan Pemeriksa Koperasi. Pengurus koperasi terdiri dari ketua I bapak Yatiman,S.H., Ketua II bapak Winarta, sekretaris Bapak Setia Dona, dan bendahara koperasi Bapak Giyono. Sementara badan pemeriksa yang hadir adalah Bapak Suharno, S.H. Pertemuan dilakukan pada tanggal 21 Januari 2018. Pada pertemuan ini dilakukan diskusi terkait permasalahan yang dihadapi pengurus koperasi dalam penyusunan laporan keuangan koperasi sesuai SAK ETAP.

Mengingat KSP Kerto Mandiri Sejahtera baru berbadan

proses pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan koperasi. Pencatatan keuang dilakukan secara manual setiap pertemuan bulanan koperasi. Transaksi keuangan koperasi meliputi penyetoran simpanan wajib, simpanan sukarela, tabungan untuk hari raya. Sementara untuk transaksi simpan pinjam dilakukan pencatatan terkait sisa pinjaman, jumlah angsuran, jasa kontribusi, penjumlahan pembayaran, dan jumlah pinjaman. Setelah melakukan pencatatan simpanan dan pinjaman selanjutnya bendahara koperasi melakukan pencatatan arus kas. Bentuk pencatatan simpanan, pinjaman dan arus kas masing-masing dapat dilihat pada gambar 1 sampai 3.

Gambar 2. Contoh Pencatatan Simpan Anggota Koperasi

Gambar 2. Contoh Pencatatan Pinjaman Anggota Koperasi

Gambar 3. Contoh Pencatatan Arus Kas Koperasi

Seperti terlihat pada gambar 1 sampai 3 diketahui bahwa semua proses pencatatan dilakukan secara manual. Pengurus koperasi mengalami kesulitan ketika harus melakukan rekapitulasi dan penyusunan laporan keuangan seuai SAK ETAP.

Pengurus koperasi menyadari bahwa komputer dapat mempermudah mereka dalam melakukan penyusunan laporan keuangan. Oleh karena itu pengurus koperasi meminta bantuan dari Tim UKDW untuk melakukan komputerasi sistem keuangan pada koperasi mereka. Setelah melakukan pengamatan dan diskusi dengan pengurus maka diputuskan solusi jangka pendek berupa proses komputerisasi untuk penyusunan laporan keuangan menggunakan aplikasi pengolah angka dalam hal ini Tim mengusulkan Microsoft excel Pemilihan Microsoft Excel dikarenakan sebagian pengurus dapat mengoperasikan aplikasi tersebut. Untuk solusi jangka panjang pengurus mengusulkan adanya sebuah sistem informasi keuangan sederhana untuk koperasi mereka.

Setelah disepakati fokus kegiatan jangka pendek adalah melakukan komputerisasi keuangan menggunakan Micrasoft Excel, Tim bersama pengurus melakukan identifikasi dan perumusan proses penyusunan laporan keuangan.

Berdasarkan hasil diskusi disepakati bahwa proses akan dilakukan melalui pengamatan data transaksi, melakukan rekapitulasi data bulanan, rekapitulasi data tahunan, perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU) dan melakukan penyusunan laporan keuangan koperasi berupa Laporan rugi laba, neraca, dan arus kas. Tahapan proses penyusunan laporan keuangan koperasi dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Proses Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi.

B. Perancangan Rencana Pemberdayaan

Berdasarkan tahapan proses yang telah dirumuskan (gambar 4) disusun rencana pembaerdayaan. Program pemberdayaan berupa program pelatihan dan pendampingan bagi pengurus koperasi untuk penggunaan Microsoft Excel guna menyusun laporan keuangan. Pelatihan dilakukan langsung menggunakan data manual yang dimiliki koperasi.

Program pemberdayaan direncanakan berlangsung sebanyak 4 pertemuan selama bulan Februari dan Awal Maret. Jadwal rencana pelaksanaan beserta aktifitas yang akan dilakukan dapat dilihat pada tabel I.

TABELII

JADWAL RENCANA PEMBERDAYAAN

Tanggal Aktifitas Target Capaian

11 Februari 2018

Pelatihan Ms. Excel untuk rekapitulasi bulanan transaksi

Rekapitulasi Bulanan 25 Februari

2018

Pelatihan Ms. Excel untuk rekapitulasi Tahuna transaksi

Rekapitulasi Tahunan 4 Maret 2018 Pelatihan Ms. Excel

untuk Perhitungan SHU

Laporan SHU 11 Februari

2018

Pelatihan Ms. Excel untuk Penyusunan Laporan Rugi Laba dan Neraca

Laporan Rugi Laba dan Neraca

18 Februari 2018

Pelatihan Ms. Excel untuk Penyusunan Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas

C. Proses Pembekalan dan Pendampingan

Pembekalan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Program pembekalan dan pendampingan dilakukan terhadap pengurus koperasi terutama bendahara dan sekretaris koperasi. Pebekalan dan pendampingan

D. Analisis dan Interpretasi Data

Dalam aktifitas pengabdian ini tidak dilakukan pengukuran perubahan pengetahuan dan keterampilan peserta program baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Keberhasilan aktifitas dinilai berdasarkan target capaian yang dapat dihasilkan dalam program pemberdayaan. Capaian yang menjadi target dari program tercantum pada perencanaan di tabel I.

E. Rencana Aksi

Rencana aksi disusun untuk penyelesaian masalah jangka panjang. Rencana aksi disusun bersama antar tim pengabdi dengan pengurus koperasi. Aktifitas berikutnya yang akan dilaksanakan adalah pengembangan sistem pencatatan keuangan sederhana menggunakan Microsoft Access yang lebih otomatis dibandingkan Microsoft Excel. Microsoft Access sudah dilengkapi dengan Sistem Manajemen Basis Data dan memiliki antarmuka sistem yang lebih baik.

Sehingga pengguna lebih mudah melakukan pemasukan data dan pencatatan laporan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Aktifitas pembekalan dan pendampingan dilakukan sebanyak 5 kali yaitu pada tanggal 11, 25 Februari 2018 dan 4,11, dan 18 Maret 2018. Foto pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Foto Kegiatan Pembekalan dan pendampingan.

Pembekalan pertama menghasilkan rekapitulasi bulanan dari transaksi keuangan KSP Kerto Mandiri Sejahtera.

Bentuk rekapitulasi bulanan untuk transaksi simpanan dan pinjaman dapat dilihat pada tabel II dan III.

TABELIIII

BENTUK REKAPITULASI BULANAN SIMPANAN

Untuk pertemuan kedua dihasilkan rekapitulasi tahunan terhadap simpanan beserta catatan pemasukan bunga untuk setiap anggota koperasi. Bentuk rekapitulasi tahunan dapat dilihat pada tabel IV dan V.

TABELVV

BENTUK REKAPITULASI TAHUNAN SIMPANAN PER ANGGOTA

TABELV

BENTUK CATATAN PEMASUKAN BUNGA PER ANGGOTA

Pada pertemuan ketiga dihasilkan beberapa jenis laporan tahunan yaitu rekapitulasi sumber modal, Keuntungan/SHU, dan Sebaran pembagian keuntungan/SHU. Hasil laporan dari pertemuan ke tiga dapat dilihat pada gambar 6.

Pada gambar 6 dapat dilihat bahwa penyusunan laporan SHU koperasi didasarkan pada jumlah simpanan anggota, sisa kas tahun sebelumnya, dan uang kas yang ada. Hal ini dikategorikan sebagai sumber modal. Sumber modal kemudian ditambah dengan potongan administrasi dan total keuntungan yang didapat dari bunga pinjaman untuk mendapatkan jumlah uang yang saat ini dipegang oleh koperasi. Pembagian SHU didasarkan pada keuntungan dari usaha dalam hal ini buang pinjaman. Keuntungan dikurangi biaya Rapat Anggota Tahunan (RAT) menjadi jumlah SHU yang dibagikan. Selanjutnya SHU akan didistribusi kepada anggota, peminjam, pengurus, dana sosial, dana pendidikan, dan dana cadangan dengan distribusi persentasi seperti pada gambar 6.

Kedua pertemuan terakhir menghasilkan laporan keuangan koperasi sesuai SAK ETAP yang terdiri dari 3 jenis laporan yaitu Laporan Laba Rugi, Neraca, dan Arus Kas.

Ketiga laporan koperasi dapat dilihat pada gambar 7, 8 dan 9.

Gambar 6. Laporan Perhitungan SHU.

Gambar 7. Laporan Laba Rugi Koperasi.

Gambar 8. Laporan Neraca.

Gambar 9. Laporan Arus Kas.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari aktifitas pengabdian kepada masyarakat adalah :

1. Program pengabdian berfokus pada pelatihan dan pendampingan pengurus KSP Kerto Mandiri Sejahtera untuk menyusun laporan keuangan tahunan koperasi sesuai dtandar SAK ETAP.

2. Program pelatihan dan pendampingan dilakukan sebanyak 5 kali. Pertemuan pertama ditujukan untuk analisis situasi, identifikasi masalah, dan rumusan rencana kegiatan. Pertemuan berikutnya difokuskan untuk pelatihan dan pendampingan penggunaan aplikasi Microspft Excel bagi penyusunan laporan keuangan tahunan koperasi.

b. Saran

Program pengabdian kepada masyarakat ini akan dilanjutkan dengan pengembangan sistem keuangan

Kerto Mandiri Sejahtera. Sistem rencananya akan dikembangkan menggunakan Microsoft Access.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dan Fakultas Teknologi Informasi UKDW atas dukungan dana, sarana dan prasarana untuk terlaksananya kegiatan pengabdian ini. Terima kasih juga kami sampaikan kepada KSP Kerto Mandiri Sejahtera sebagai mitra dalam program yang dijalankan. Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

[1] H. Kadir and Y. Yusuf, “Optimalisasi Pengaruh dan Eksistensi Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Daerah,” Jurnal Ekonomi Vol 20, No. 3 September, pp. 1-9, 2012.

[2] Heriyono, “Peran Koperasi dalam Pengembangan Perekonomian Rakyat,” Jurnal Ekonomi Vol 1, No. 1 September - Desember , pp.

40-51, 2012.

[3] R. Y. Utama, “Model Penyajian Laporan Keuangan Koperasi KPRI (Karya Swakelola Dinas-Dinas Teknik) Tigaraksa Kabupaten Tangerang Menurut PSAK No. 27 Tahun 2009,” Jurnal Akuntansi dan Manajemen Esa Unggul, vol. 1 No. 2, pp. 238 - 246, Oktober 2013.

[4] N. L. P., “Akuntansi untuk Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam,” Fokus Ekonomi, vol. 1; No. 1, pp. 63-80, Juni 2006.

[5] F. Indawatika, “Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis SAK ETAP Koperasi Intako dan Respon Pihak Eksternal,” Journal of Accounting Science, vol. Vol 1; No. 1, pp. 38 - 50, Januari 2017.

[6] M. K. d. U. K. d. M. RI, Lampiran Peraturan Meteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

12/Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Sektor Riil, Jakarta: Kementerian Republik Indonesia, 2015.

[7] P. Anisa, “Penyusunan Laporan Keuangan pada Primer Koperasi (PRIMKO) Kartika Wirabraja Berdasarkan SAK-ETAP menggunakan Excel for Accounting,” Paliteknik Negeri Padang, Padang, 2017.

Peningkatan Kapasitas Siswa SMA Bopkri 1 Yogyakarta di Bidang Multimedia

Argo Wibowo#1, Halim Budi Santoso

*2

#Program Stusi Sistem Informasi, Universitas Kristen Duta Wacana Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo no. 5-25, Yogyakarta

1argo@staff.ukdw.ac.id

3hbudi@staff.ukdw.ac.id

Abstract — With the development of information technology, the use of video as a means of delivering information, documentation of activities and self-existence is very significant.

Among students, the use of video media is one of the favorite things to convey information and document activities. To get good video quality, sufficient capabilities are needed in the field of video editing. Bopkri 1 Yogyakarta High School requires improving the ability and capacity of students in the field of video editing.

Training is needed for Bopkri 1 Yogyakarta high school students in terms of video editing. This training is one of the topics for extracurricular activities for Bopkri 1 Yogyakarta High School students. The training was attended by students in class X and XI and was carried out during February - May 2018.

During the training, some topics were discussed, the creation of scenarios for video, video editing using Sony Vegas Pro software, and uploading content to social media.

The training gave a significant effect on Bopkri 1 Yogyakarta Senior High School students. There were 3 videos uploaded to social media youtube. Those 3 videos talk about juvenile delinquency, smoking in the school, and coming to class late. At the end of each video, students also give special message to overcome the problems.

Keywords Multimedia Training, Student Capacity Improvement, Video Editing, Computer Extracurricular.

I. PENDAHULUAN

Kreativitas di lingkungan pelajar tingkat SMA merupakan salah satu hal yang sering kali menjadi ajang untuk perlombaan. Kreativitas di lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat membentuk siswa untuk memiliki prestasi yang baik. Sekolah dituntut untuk dapat membimbing siswa didik mereka untuk dapat meningkatkan kreativitas yang dimilikinya. Sekolah harus dapat mengakomodasi kreativitas yang dimiliki oleh siswa – siswi.

Kreativitas juga dapat dilihat sebagai suatu faktor yang mempengaruhi ketuntasan belajar dalam proses pembelajaran di sekolah. Pemikiran kreatif ini juga di gunakan untuk mengakomodasi beberapa kemampuan siswa yang berbeda – beda. Oleh karena itu, pendidikan di tingkat sekolah tidak hanya berperan dalam meningkatkan kemampuan akademis siswa tetapi juga membantu di dalam

pemikiran kreatif siswa.

Pendidikan juga digunakan untuk menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya kaya akan pengetahuan teoritis melainkan juga praktis. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan praktis siswa adalah penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendorong kemampuan praktis siswa. Selain itu, penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat meningkatkan kemampuan kreatif siswa. Salah satu pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah pembuatan konten digital melalui video.

Konten digital dalam bentuk video telah menjadi konsumsi masyarakat umum. Terlebih konten digital ini sudah banyak tersedia di internet, seperti youtube dan media sosial. Setiap hari, ribuan video berhasil diunggah dan di publikasikan di media sosial seperti youtube.

Pembuatan konten digital seperti video merupakan hasil kreatifitas dari seseorang. Oleh karena itu, hal ini juga dapat diajarkan di lingkungan sekolah, khususnya Sekolah Menengah Atas. Video yang dibuat dengan baik dapat dimanfaatkan sebagai lahan kerja yang sangat menjanjikan.

Video dokumentasi, profil, film pendek, perlu disajikan dalam tayangan yang menarik sehingga merangsang pemirsanya untuk menontonnya. Untuk itu diperlukan teknik yang cukup untuk mengambil video maupun mengeditnya.

Editing video yang sangat sederhana sudah disediakan oleh aplikasi di smartphone, seperti memotong video. Akan tetapi masih diperlukan banyak editing lain agar sebuah video layak tayang, seperti mengatur urutan, memperkaya konten dengan efek teks, suara, dan efek lainnya.

Dalam dunia teknologi informasi, multimedia mulai banyak digunakan terutama pada aplikasi yang berbasis web.

Penggunaan media baru seperti suara, video dan animasi digunakan sebagai tambahan pada media yang sudah lama digunakan, yaitu teks dan gambar.

Media berasal dari Bahasa latin yang dapat berarti sebagai sesuatu yang diletakkan di tengah atau sebagai suatu alat [1].

Dengan demikian, media merupakan suatu perantara atau penghubung antara dua pihak, yaitu pemberi pesan dan penerima pesan.

Terdapat beberapa media yang dapat di gunakan untuk menyampaikan informasi dari pemberi atau pemilik informasi kepada penerima. Media tersebut adalah vide, teks,