• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kewirausahaan Dilihat Dari Berbagai Sudut

Dalam dokumen Kewirausahaan (Cara Mudah Memulai Bisnis) (Halaman 32-37)

BAB I KEWIRAUSAHAAN

C. Kewirausahaan Dilihat Dari Berbagai Sudut

Terlepas dari definisi kewirausahaan yang dikemukakan oleh para ahli di atas, wirausaha dapatdipandang dari berbagai sudut dan konteks yaitu, ahli ekonomi, manajemen, pelaku bisnis, psikolog, dan pemodal.

1. Menurut Pandangan Ahli Ekonomi

Menurut ahli ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi lainnya. Dengan kata lain wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal, dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa.

2. Menurut Pandangan Ahli Manajemen

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru (Marzuki Usman, 1997).

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur- unsur internal yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, semangat, dan kemampuan memanfatkan peluang usaha.

3. Menurut Pandangan Pelaku Bisnis

Menurut Scarborough dan Zimmerer (1993), wirausaha adalah orag yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko dan ketidak pastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan

dengan cara mengenali peluang dan mengkombinasikan sunber-sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut (an entrepreneur is one who create a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and assembling the necessary resources to capitalize on those opportunities).

Menurut Dun Steinhoff dan Jhon F. Burgess (1993) pengusaha adalah orang yang mengorganisasikan, mengelola, dan berani menanggung resiko sebuah usaha atau perusahaan (a person who organizes, manages,and assumes the risk of a business or entreprise in a entrepriner, sedangkan wirausaha adalah orang yang menanggung resiko keuangan, material, dan sumber daya manusia, cara menciptakan konsep usaha yang baru atau peluang dalam perusahaan yang sudah ada (entrepreneur is individual who risk financial, material, and human resource, a new way create a new business concept or opportunities within and exiting firm).

Dalam konteks bisnis manurut Sri Edi Swasono (1978), wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, inovator, penangggung resiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.

Sebagian besar definisi wirausaha diatas menekankan pada peran seseorang sebagai pengusaha yang kreatif.

Bahkan, Stainhoff Sa Burgess (1993) memandang wirausaha sebagai pengelola atau operator perusahaan kecil (entrepreneur is considered to have the same meaning as

“small business owner-manager” or “small usiness operator”).

4. Menurut Pandangan Psikolog

Wirausaha adalah orang yang mempunyai dorongan kekuatan dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan

serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.

5. Menurut Pandangan Pemodal

Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.

Meskipun sudut pandang mengenai wirausaha tersebut berbeda-beda dan konsep kewirausahaan seakan- akan identik dengan kemampuan pengusaha dalam dunia bisnis, akan tetapi pada umumnya menagndung unsur-unsur yang hampir sama, yaitu seseorang yang memiliki kemampuan kreatif, inovatif, berani menanggung resiko, serta selalu mencari peluang melalui potensi yang dimilikinya. Kewirausahaan tidak selalu identik dengan perilaku dan watak pengusaha semata, karena sifat ini dimiliki juga oleh mereka yang bukan pengusaha. Wirausaha meliputi semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintah (Soeparman Soemahamidjaja, 1980).

Masih terdapat beberapa orang yang masih bingung mengenai perbedaan dari kewirausahaan, wirausahawan, dan berwirausaha. Cantillon mengatakan bahwa wirausahawan adalah seorang pengambil resiko, dengan melihat perilaku mereka yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan harga yang tidak pasti. Sedangkan, berwirausaha merupakan suatu kegiatan usaha yang melibatkan kemampuan untuk melihat kesempatan-kesempatan usaha yang kemudian mengatur, mengambil resiko, dan mengembangkan usaha yang diciptakan tersebut dengan maksud untuk meraih keuntungan. Jadi, berdasarkan pengertian kewirausahaan, wirausahawan, dan berwirausaha di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merujuk pada proses, sikap, jiwa, wirausahawan merujuk pada orang, sedangkan berwirausaha merujuk pada kegiatan berupa membangun suatu usaha.

Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.

Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang. Berdasarkan hal tersebut, maka definisi kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997)

A. Pengertian Karakteristik

Karakter berasal dari bahasa latin kharaketer atau kharax yang berarti alat untuk membuat, memotong dan mengasah jahitan. Dari abad ke-14, bahasa Perancis yang merupakan lambang, masuk ke bahasa Inggris sebagai lambang sebelum akhirnya menjadi lambang.

Sikap dapat diartikan sebagai sikap, watak, dan sikap yang membedakan seseorang dengan orang lain. Dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa character building adalah proses menerima atau mencontoh individu atau dirinya sendiri sehingga “dibentuk” dengan karakteristik yang berbeda dan dapat dikenali oleh orang lain. Misalnya, huruf abjad yang tidak cocok satu sama lain, dan juga orang yang karakternya dapat dibedakan satu sama lain.

Tidak satu orang pun didunia ini yang terlahir dengan semua karakteristik yang akan diperlukan untuk menjadikannya seorang pengusaha yang sukses. Namun, apabila seseorang berupaya menjaga perilaku yang positif dan memiliki kepercayaan atas dirinya sendiri kelak orang tersebut akan fokus untuk mengembangkan setiap karakter tersebut.

Beberapa contoh karakteristik yang perlu dimiliki oleh seorang pengusaha yang sukses:

1. Memiliki keberanian, artinya kemampuan untuk mengatasi akibat meskipun kemungkinan terjadinya kerugian akan selalu ada.

2. Kreativitas, artinya keterampilan untuk memperoleh ide baru dalam mencapai sesuatu hal dan berfikir “out the box”.

3. Keingintahuan, artinya ingin tahu atau ingin selalu belajar dan bertanya apabila ada sesuatu hal yang tidak diketahui.

4. Disiplin, artinya mampu untuk fokus apabila ada jadwal yang telah direncanakan dan berusaha untuk memenuhi batas waktu yang telah ditentukan.

5. Memiliki empati, artinya memiliki kepekaan terhadap pemikiran orang lai n dan juga perasaan orang lain.

6. Antusiasme, artinya kegairahan atas sesuatu hal yang bias dikatakan sebagai keterampilan untuk mengatasi peluang terhadap permasalan yang terjadi.

7. Kejujuran, yakni berkomitmen untuk bersikap jujur serta tulus terhadap orang lain.

8. Kesabaran, artinya bahwa umumnya tujuan tidak akan bias dicapai dalam waktu yang singkat.

9. Tanggung jawab, yakni perilaku berani untuk mengambil tanggung jawab atas keputusan serta langkah yang telah dibuat dan tidak melimpahkannya kepada orang lain.

B. Proses Pembentukan Karakter

Dalam membahas proses pembentukan karakter kita bisa menyebutkan satu nama yang cukup besar yaitu Hallen Keller (1880-1968). Wanita hebat ini lahir dalam keadaan buta dan tuli,tetapi berkat pertolongan dari keluarganya serta bimbingan dari Annie sullivan (seorang yang juga nuta dan berhasil melewati serangkaian operasi akhirnya dapat

melihat) dan Annie Sullivan menjadi orang pertama yang lulus cumlaude Dalam keadaan buta dan tuli dari Radcliffe collage pada tahun 1904,dan dia sempat berkata " karakter tidak dapat dikembangkan (didalam) kesenangan serta ketenangan Hanya bisa dilalui dari pengalaman, pengujian, serta penderitaan jiwa yang bisa diperkuat, visi dibersihkan, ambisi diilhami, dan juga kesuksesan akan dicapai "

Kata-katanya dapat merangkum sejarah hidupnya, yang sangat menginspirasi. Karena perjuangan panjang dan ketekunannya yang sulit didapat, ia kemudian menjadi salah satu pahlawan sejarah Amerika, yang memenangkan beberapa penghargaan di tingkat nasional atas dedikasi dan prestasinya.. Manusia berkarakter (sikap terpuji) itu adalah Hallen Keller.

Dalam sejarah hidupnya dia mempraktekkan bagaimana langkah pembangunan karakter itu diperlukan kedisiplinan yang tinggi oleh karena itu sangat tidak mudah dan apa yang diinginkan langsung instan. Memerlukan refleksi yang mendalam untuk mewujudkan serangkaian pilihan moral (moral decision) yang diikuti dengan perilaku aktual menjadi praktis, kontemplatif dan juga praktis.

Dibutuhkan banyak waktu untuk mengembangkan semua kebiasaan ini untuk membentuk karakter dan karakter seseorang.

C. Pentingnya Karakter Bagi Kehidupan

Karakter bagi manusia sangatlah penting, Antonin Scalia seorang hakim Mahkamah Agung, menunjukkan dengan tepat bagaimana perilaku harus menjadi dasar kecerdasan dan pengetahuan (otak dan pembelajaran).

Karena keahlian dan wawasan saja benar-benar bisa dijual.

Inilah makna dasar dari karakter dan proses pembentukannya, yang hampir tidak pernah menghadirkan

orang-orang yang tidak dapat dibeli ke dunia. Berkaitan dengan itu, pendidikan dan pembelajaran baik formal maupun informal harus mengarah pada pengembangan watak manusia (laudable character), manusia yang berjuang untuk dirinya sendiri dan untuk orang yang dapat mempengaruhinya menjadi manusia, manusia utuh, yaitu manusia. Yang mampu mempertahankan potensinya saat ini dan memiliki integritas.

Apa yang terjadi dalam hidup adalah serangkaian perubahan melalui pertukaran situasi melalui pengalaman.

Tidak ada yang sama dan tidak ada yang memiliki pengalaman yang sama dalam hidup. Seiring waktu, kita akan melihat bagaimana berbagai warna kehidupan berubah dengan cepat. Itulah mengapa penting untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitar kita.

Di satu sisi, hidup akan bertahan lama dan rantai ketegangan yang saling bertentangan tidak akan pernah terputus. Keberhasilan tergantung pada seberapa baik kita menegosiasikan cara kita dalam hubungan sehari-hari dengan orang lain tanpa bertengkar atau berdebat. Orang yang bisa berbicara seperti ini adalah orang yang mengerti pentingnya seni pemasaran. Seni pemasaran merupakan salah satu perwujudan jiwa dan karakter wirausaha.

D. Ciri-ciri Karakter Wirausaha

MC clelland membagikan konsep Need for achievement (N-Ach ) yang maksudnya selaku virus karakter yang membuat seorang menjadi lebih baik serta terus maju, dan senantiasa berbikir buat berperan yang lebih baik.

Mempunyai tujuan yang realistis dengan mengambil keputusan ataupun aksi bersiko yang benar benar sudah diperhitungkan. Umumnya seorang yang mempunyai N-Ach merupakan orang yang menggemari suasana kerja yang

kelihatannya hendak hadapi kenaikan ataupun tidak uang bukanlah menjadi tujuan uatama buat mereka .

Ditinjau dari teori ekonomi serta perniagaan Amerika yang mendesak enterpreneur melaksanakan aktivitas maka tidak ada harapan buat menciptakan keuntungan, Namun jika seorang yang mempunyai kemauan kecil buat berprestasi yang memerlukan stimulasi berbentuk keuntungan agar bisa bekerja maka akan lebih kerja keras lagi. Orang yang mempunyai kemauan berprestasi biasaya hendak lebih bekerja keras dalam kondisi apapun. Namun jika mempunyai peluang buat menggapai sesuatu, maka orang tersebut tertarik kepada imbalan financial atau keuntungan paling utama disebabkan imbalan merupakan umpan balik yang dapat mengukur pencapaian hasil kinerja. Bagi entrepreneur sejatinya uang bukanlah perangsang utama namun keberhasilan dalam menjalankan usaha menjadi tujuan utama.

Dibawah ini MC clelland menguraikan ciri yang memilik N - Ach yang besar ialah :

1. Menggemari pekerjaan yang mempunyai resiko yang realistis.

2. Aktif, maksudnya kerja sangat aktif apabila mengerjakan suatu tugas.

3. Bekerja lebih aktif bukan semata mata demi imbalan uang.

4. Bekerja pada suasana dimana mendapatkan pencapaian individu (personal achievement).

Dibawah ini merupakan 9 perilaku bawah kepribadian wirausaha yang dinyatakan oleh Totok s . WiryaSaputra :

1. Berfikir positif (positive) maksudnya seseorang yang senantiasa berfikir positif serta umumnya tidak tergoda memikirkan perihal yang negatif, sehingga ia dapat merubah tantangan jadi kesempatan/peluang.

2. Yakin diri (convident), watak ini hendak menuntun dalam setiap pengambilan keputusan serta langkah yang hendak dicoba.

3. Asli (genuine), bila menjadi wirausahwan hingga wajib senantiasa memiliki ilham, komentar, serta bisa menjadi pemikiran sendiri.

4. Berpusat pada tujuan, kerap menuju pada tugas dan hasil. Senantiasa berupaya berprestasi serta bekerja keras.

5. Tahan uji (parsistent) wajib memiliki tenaga serta semangat yang kuat dan besar serta pantang menyerah.

6. Siap mengadapi resiko maksudnya siap buat untung serta rugi ataukah benda tidak laku ataupun tidak terdapat yang order.

7. Kreatif (creative) senantiasa memandang kesempatan yang ada.

8. Jadi pesaing yang baik (healthy competitor) artinya siap untuk bersaing dan menjadi lebih baik.

9. Pemimpin yang demokratis (democratice leader) siap jadi inspirator bagi karyawan dan lainnya.

Sebagian keahlian yang wajib dipunyai oleh wirausaha bagi Yuyun wirasmita :

1. Imagination, senantiasa mempunyai imajinasi, ilham serta persfektif serta tidak senantiasa mengandalkan kesusksesan pada waktu lalu.

2. Practical knowledge, ialah memiliki keahlian yang instan semacam desain misalnya .

3. Search skill, sanggup menciptakan dan berkreasi 4. Forseigt, senantiasa memikirkan jauh kedepan.

5. Computation skill, sanggup berhitung serta sanggup memprediksi kondisi pada waktu yang hendak datang.

6. Communication skill, sanggup berteman, berbicara dan berhubungan baik dengan orang lain.

E. Etika Wirausahawan

Jika ingin berbisnis, sebaiknya lakukan dengan etika dan etika yang biasa digunakan dalam bisnis. Aturan dan etika dapat diterapkan sedemikian rupa agar usaha tidak melanggar aturan. ditetapkan dan ditetapkan dan bisnis mendapatkan simpati dari berbagai pihak. Perilaku tersebut dapat menciptakan wirausahawan murni dan dapat menumbuhkan dan mengembangkan usaha yang dapat beroperasi dalam waktu lama.

Cukup tetap menjaga etika yang bagus, hubungan antara bisnis dan masyarakat, pelanggan, pemerintah, dan pemangku kepentingan terus berlanjut. Semua pemangku kepentingan akan dihargai. Kemudian merasa saling membutuhkan, yang menimbulkan rasa saling percaya satu sama lain, nah disini perusahaan akan berkembang sehingga terkelola sesuai dengan yang diharapkan.

Menurut sejarah etika berasal dari bahasa Perancis (etiket), yang berarti undangan. Pada waktu itu raja-raja secara berkelompok berdagang dengan dua orang atau lebih secara bersamaan dengan caranya masing-masing dengan menabung dan modal berupa uang atau keterampilan.

Definisi etika itu sendiri adalah langkah atau cara tindakan bersama. Pendekatan ini di kalangan masyarakat, tidak semua orang memiliki bentuk yang sama atau berbeda.

Etika juga merupakan filsafat moral, yang berarti ilmu yang membahas dan mengkaji nilai-nilai dan aturan-aturan yang berasal dari moralitas dan etika. standar dan nilai.

Sedangkan menurut Magnis Susen (2001), etika adalah ilmu dan bukan sekedar doktrin, memberikan moral kepada manusia cara hidup adalah moralitas.

1. Prinsip Prinsip Etika

Etika memiliki beberapa prinsip yang perlu dipahami apabila berbicara tentang etika yaitu:

a. Prinsip otonomi

Kemampuan yang dimiliki orang untuk membuat keputusan dan bertindak atas dasar apa yang dibutuhkan hati nurani mereka, dan bahkan atas dasar pengetahuan mereka sendiri tentang apa yang baik.

b. Prinsip kejujuran

Dalam pekerjaan atau bisnis menjadi prioritas. Saat membuat kontrak bisnis, setiap orang harus saling percaya bahwa masing-masing pihak jujur dalam membuat kontrak.

c. Asas keadilan

Tindakan melakukan keadilan adalah praktik bisnis dasar. Prinsip keadilan ini harus dihormati agar setiap orang diperlakukan dalam bisnis.

d. Prinsip Saling Menguntungkan

Pasti dalam kegiatan bisnis perlu memerlukan keadaan dimana satu sama lain saling menguntungkan, hal ini merupakan prinsip keutamaan.

2. Manfaat Etika

Dalam perusahaan etika merupakan salah satu kekayaan yang harus dijaga dan terapkan sebagai potensi perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, Perusahaan yang memiliki etika memiliki banyak keunggulan dibandingkan perusahaan lain.

Adapun manfaat etis bagi perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Dapat meningkatkan kredibilitas atau kehandalan suatu perusahaan, karena etika dijadikan sebagai budaya perusahaan, sangat penting bagi perusahaan besar yang karyawannya tidak saling mengenal. Hanya dengan etika bisnis semua karyawan terikat oleh kode etik yang sama sehingga mereka dapat menerapkan prinsip yang sama dalam kasus yang sama yang muncul.

b. Selain itu, etika bisnis juga akan menjadi pedoman serta standar untuk semua karyawan, termasuk manajemen mereka, dan dikembangkan dan digunakan sebagai pedoman untuk kinerja atau kinerja pekerjaan sehari-hari berdasarkan moral yang tinggi, keandalan, transparansi, dan perilaku profesional.

c. Dapat menilai bagaimana tangung jawab sosial perusahaan tersebut.

d. Meningkatnya kepercayaan para investor untuk perusahaan dan komunitas bisnis pada umumnya.

e. Kepercayaan yang lebih besar pada investor terhadap perusahaan untuk memasuki pasar saham. Dan membujuk investor untuk membeli saham karena kenaikan harga saham perusahaan.

f. Meningkatkan persaingan (competitive advantage).

g. Vitalitas perusahaan (sustainable society) dapat dipertahankan dengan menciptakan citra positif (company image).

3. Contoh Etika dalam Wirausaha

Beberapa etika dalam bisnis yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari adalah:

a. Perkenalan diri (Sebutkan Nama)

Pengusaha sering memberikan nama lengkap mereka ketika bertemu orang baru, seperti mitra bisnis masa

depan. Ini adalah prosedur yang relatif sederhana yang sering dilakukan oleh pengusaha terdidik.

b. Masuk ke pendahuluan

Dengan membela pengakuan, seseorang akan merasa baik, yang biasanya baik untuk pengusaha yang beretika. Terkadang situasi tidak memungkinkan, maka membungkuk adalah cara untuk menunjukkan bahwa seseorang memiliki sikap positif terhadap orang lain.

c. Ucapkan terima kasih.

Kata 'Terima Kasih' adalah kata yang sederhana, namun berdampak baik bagi banyak orang.

Sederhananya, hal ini menunjukkan bentuk menghargai pengorbanan/pemberian (waktu, pertolongan, dll) yang telah diluangkan/diberikan.

d. Tuan rumah membayar tagihan.

Seringkali rapat atau janji temu biasanya diadakan di luar kantor, seperti mengundang mitra bisnis untuk makan siang bersama di sebuah restoran, kemudian yang mengundang membayar biaya.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manajemen.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku manajemen yaitu:

a. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan seorang individu untuk mempengaruhi atau memotivasi dan melibatkan orang lain untuk berkontribusi keberhasilan organisasi, ini adalah menurut (M. Khata Jabor, dkk, 1999). Menurut Stoner (2000), manajemen dapat didefinisikan sebagai proses dan mempengaruhi aktivitas sekelompok anggota yang tugasnya serupa.

b. Strategi dan kinerja

Peran penting manajemen adalah kreativitas dalam menghadapi persaingan yang tinggi, yang memungkinkan perusahaan mencapai tujuan bisnisnya, terutama dari segi keuangan, dimana kegiatan bisnis tidak boleh terhambat oleh berbagai kompromi etika. Perusahaan yang buruk memiliki masalah besar dalam menyesuaikan tujuannya dengan standar etika. Karena strategi perusahaan secara keseluruhan disebut keunggulan, maka harus mampu mengimplementasikan semua kebijakan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan secara jujur dan beretika.

Salah satu konsep yang diterapkan oleh mark Victor Hansen dan Robert G. Allen dalam bukunya One minute Millionaire adalah konsep Be Do Have. Uniknya konsep ini bukan diawali dari kerja (do) menuju milyarder, tetapi diawali oleh menjadi (be).

Dalam penerapan konsep ini yang pertama kali dilakukan adalah bagaimana memikirkan tujuan yang ingin anda capai atau kata lain dengan pertanyaan ingin menjadi apa anda. ? hal ini sejalan dengan konsep dasar manajemen dengan skema “think what u do and do what u think”.

Setelah mengetahui tujuan anda maka selanjutnya dapat melakukan hal (DO) sebagai langkah menuju (BE) dimana konsep ini menjelaskan “Hal seperti apa yang anda inginkan”.

Dengan konsep be diawal maka dapat menjadikan suatu tindakan yang akan dilakukan secara efektif, dengan tindakan efektif maka terlahirlah pikiran bahwa akan menjadi apa yang anda inginkan. Hal ini mengarah pada tindakan apa yang akan anda lakukan untuk mencapai keinginan anda. Selanjutnya ketika tindakan anda telah dilakukan maka konsep selanjutnya adalah HAVE dimana konsep ini memikirkan efek samping dari tindakan efektif yang akan dilakukan untuk mencapai keinginan anda dapatkan.

Sebagai ilustrasi penerapan konsep do-be-have yaitu ketika seseorang memutuskan untuk menjadi seorang

programmer, maka yang harus dilakukan adalah membuat tindakan yang dapat mendukung keinginannya menjadi seorang programmer seperti mengikuti kursus, pendidikan, membeli alat dan lain-lain. Atau mencari sesuatu yang dapat mendukung pencapaian keinginan anda seperti menemui para ahli pemprogrammer, berdiskusi dengan mentor mengalami kendala/ kesulitan dalam pencapaian keinginan anda. Lakukan secara tanggungjawab dan penuh semangat pantang mundur, jika dilakukan dengan ketekunan maka anda akan mencapai hasil yang luar biasa baik berupa pengakuan dari orang orang dan memberikan rasa kepuasan terhadap pencapaian yang diperoleh dari hasil kerja keras yang telah dilakukan maupun biaya yang dikeluarkan akan tergantikan.

Konsep be-do-have memiliki makna yaitu menunjukan sikap perspektif dalam jangka panjang. Artinya seseorang dalam perencanaan dan tindakannya selalu berprespektif jangka panjang untuk sebuah kesuksesan. Dengan keputusan yang telah dibuat akan selalu memperhatikan sebab akibat untuk masa depan dalam jangka waktu yang panjang. Tidak ada istilah bagi mereka untuk menunda nunda keputusan dengan istilah “Bagaimana Nanti saja” tapi mereka akan berfikir “Nanti bagaimana.?” Artinya orientasinya mengarah jauh kedepan bukan berarti mengkhawatirkan masa depan melainkan mereka mempersiapakan masa depan.

Segala perencanaan, keputusan dan tindakan selalu dipertimbangkan terhadap dampak yang akan ditimbulkan dimasa yang akan datang seperti :

1. Apakah keputusan yang dilakukan berdampak positif untuk masa depan ?

2. Apakah rencana yang dilakukan mendukung visi ? 3. Apakah tindakan yang dilakukan dapat mempengaruhi

masa depan ?

Dalam dokumen Kewirausahaan (Cara Mudah Memulai Bisnis) (Halaman 32-37)