• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kewirausahaan (Cara Mudah Memulai Bisnis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Kewirausahaan (Cara Mudah Memulai Bisnis)"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Copyright@Penulis 2022 Penulis:

Alim Syariati Tata Letak & Sampul

Mutmainnah xii+134 halaman

15,5 x 23 cm Cetakan: April 2022

Di Cetak Oleh: CV. Berkah Utami ISBN : 978-623-226-392-5

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang memperbanyak seluruh atau sebagian isi buku ini tanpa izin tertulis penerbit

Penerbit: Pusaka Almaida Jl. Tun Abdul Razak I Blok G.5 No. 18

Gowa - Sulawesi Selatan - Indonesia

(4)

“…Without entrepreneur, economies become poor and weak.

The old will not exist; the new can not enter”

Lester Thurow

“Pengalaman adalah guru yang sulit sebab ia memberikan ujian dulu kemudian baru pelajarannya”

Vermon Sander Law (Wirausaha dan Impian)

“kita adalah realita di masa kini..

Sejarah di masa lalu..

Dan di masa depan...kita bukanlah siapa-siapa tanpa mimpi-mimpi..” (Ramdhan, 2010)

Masa depan hanyalah milik orang-orang yang percaya akan keindahan mimpi-mimpi mereka.

If You can Dream it, You can Do it. (Walt Disney)

(5)
(6)

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbilalamin merupakan ucapan rasa syukur atas penyelesaian buku Ajar Kewirausahaan ini. Salam dan Shalawat juga menjadi hak dari Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi cahaya risalah dari Allah SWT di seluruh alam. Buku ini merupakan upaya dari penulis untuk mengkulminasikan kumpulan pemikiran terbaru dan pengajaran terkini dalam bidang ilmu kewirausahaan. Upaya untuk memperkuat daya juang masyarakat, dalam hal ini mahasiswa, dalam menghadapi tekanan kehidupan yang senantiasa meningkat merupakan salah satu esensi dari pentingnya jiwa wirausaha.

Karenanya, buku ini merupakan salah satu upaya penting untuk berpartisipasi dalam penguatan jiwa kewirausahaan mahasiswa, sekaligus mengembangkan aktivitas kreatif dalam pembelajaran yang partisipatif dan dan encouraging.

Dengan keberadaan buku ini, dosen pengampuh mata kuliah bisa memanfaatkannya sebagai panduan utama, dan di sisi lain dapat menjadi pegangan mahasiswa dalam penguatan proses berpikir. Akhirnya, terima kasih kami haturkan kepada seluruh pihak yang telah membantu baik dalam penyusunan, penulisan, dan penyelesaian naskah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kebaikan yang bertambah-tambah atas upaya baik kita.

Wassalamualaikum WR.WB.

Penulis

(7)
(8)

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... vii

BAB I KEWIRAUSAHAAN... 1

A. Historis Kewirausahaan …… ... 1

B. Pengertian Kewirausahaan… ... 3

C. Tinjauan Tentang Kewirausahaan ... 5

D. Perkembangan Kewirausahaan Terhadap Perekonomian ... 6

E. Pengaruh Positif Kewirausahaan ... 8

F. Manfaat Kewirausahaan Terhadap Sosial 9 BAB II ENTREPRENEUR SECARA GLOBAL .. 11

A. Kewirausahaan (Entrepreneur) ... 11

B. Kewirausahaan Menurut Para Ahli ... 13

C. Kewirausahaan Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang Dan Konteks ... 19

1. Menurut Pandangan Ahli Ekonomi .... 19

2. Menurut Pandangan Ahli Manajemen 19 3. Menurut Pandangan Pelaku Bisnis ... 19

4. Menurut Pandangan Psikolog ... 20

5. Menurut Pandangan Pemodal ... 21

BAB III KARAKTERISTIK DAN ETIKA WIRAUSAHA ... 23

A. Pengertian Karakteristik ... 24

B. Proses Pembentukan Karakter... 25

C. Pentingnya Karakter Bagi Kehidupan .... 26

(9)

D. Ciri Ciri Karakter Wirausaha ... 27

E. Etika Wirausahawan ... 30

1. Prinsip Prinsip Etika ... 31

2. Manfaat Etika ... 31

3. Contoh Etika dalam Wirausaha ... 32

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manajemen. ... 33

BAB IV KONSEP BE-DO-HAVE ... 35

BAB V CARA MEMULAI USAHA ... 39

A. Mendirikan Usaha. ... 39

B. Membeli Perusahaan. ... 45

1. Keuntungan Membeli Usaha yang Sudah Berjalan ... 46

2. Kerugian Membeli Usaha Yang Sudah Berjalan ... 50

3. Prosedur Pembelian Perusahaan. ... 53

C. Kerjasama ... 54

1. Mengenal Diri Sendiri ... 54

2. Memiliki Tujuan ... 55

3. Komunikasi yang Baik ... 56

4. Trush ... 57

D. Waralaba (Franchise). ... 57

1. Elemen dalam Waralaba ... 58

2. Jenis Waralaba... 59

3. Struktur Bisnis Franchisee ... 59

BAB VI E-BUSINESS DAN E-COMMERCE ... 63

A. E-Business ... 63

B. E-Commerce ... 64

C. Perbedaan dan Persamaan Antara “E- Business Serta E-Commerce” ... 66

(10)

1. Perbedaan “E-Business dan

E-Commerce” ... 66

2. Persamaan “E-Business & E-Commerce 67 D. Model-Model Bisnis “E-Business serta E- Commerce” ... 68

1. Model bisnis elektronik (E-Business) . 68 2. Model Bisnis Perdagangan Elektronik (E-Commerce) ... 69

E. Kelebihan (Dampak Positif) dan Kekurangan (Dampak Negative) E-Business ... 70

1. Kelebihan E-Business ... 70

2. Kelemahan E-Business ... 72

F. Perkembangan E-Business di Indonesia 77

BAB VII BADAN HUKUM DALAM ORGANISASI USAHA ... 81

A. Industri Perseorangan ... 82

B. Firma (Fa) ... 82

1. Penafsiran Persekutuan dengan Firma (Fa) ... 85

2. Pendirian Firma ... 86

3. Status Hukum Persekutuan Bersama Firma ... 87

C. Perseroan Comanditer (CV) ... 87

1. Pengertian Perseroan Comanditer .... 87

2. Jenis-jenis Perseroan Comanditer ... 88

D. Koperasi ... 89

1. Definisi Koperasi ... 89

2. Fungsi Koperasi ... 90

3. Tujuan Koperasi ... 90

4. Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi... 91

(11)

5. Asas koperasi ... 91

E. Yayasan ... 92

1. Pengertian Yayayasan... 92

2. Implementasi Undang-undang Yayasan dalam Mengendalikan Aktivitas Yayasan ... 93

F. Perseroan Terbatas (PT) ... 94

1. Pengertian Perseroan Terbatas ... 94

2. Ciri-ciri Perseroan Terbatas ... 95

BAB VIII ANALISIS PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN ... 99

A. Pemasaran ... 99

B. Unsur Utama Pemasaran ... 103

C. Strategi Marketing Mix ... 104

1. Strategi Barang ... 106

2. Strategi Harga ... 104

3. Strategi Lokasi ... 110

4. Strategi Penjualan ... 111

5. Strategi Periklanan ... 112

BAB IX ANALISIS PESAING ... 115

A. Memahami Perusahaan ... 115

1. Pengertian Perusahaan ... 115

2. Tujuan Perusahan ... 116

3. Fungsi Perusahaan ... 117

B. Pesaing ... 118

1. Analisis Pesaing ... 118

2. Menentukan Sasaran Pesaing ... 119

3. Identifikasi Strategi Pesaing ... 120

C. Hubungan Pemimpin Pasar (Market Leader) Terhadap Persaingan Pasar. ... 122

(12)

D. Pengaruh/Hubungan Penantang Pasar (Market Challenger) Terhadap Kompetisi/

Persaingan Pasar ... 124 E. Hubungan Pengikut Pasar (Market Follower)

Terhadap Kompetisi Pasar ... 126 1. Analisis Kekuatan dan Kelemahan

Pesaing ... 126 2. Kekuatan serta Kelemahan ... 127 DAFTAR PUSTAKA ... 131

(13)
(14)

A. Historis Kewirausahaan

Kewirausahaan (Entrepreneurship) merupakan satu proses dalam mengidentifikasi, memahami, mengembangkan, dan menghasilkan sesuatu yang baru dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi sendiri merupakan ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.

Hasil akhir dari proses tersebut adalah menciptakan usaha baru yang dibentuk dari kondisi risiko atau ketidakpastian.

Secara historis wirausah sudah dikenal sejak tahun 1755 yang diperkenalkan oleh Richard Castillon. Terdapat beberapa istilah dalam wirausaha seperti di Belanda wirausaha dikenal dengan istilah ondernemer, dan di Jerman dikenal dengan unternehmer. Sedangkan Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak tahun 1950-an di berbagai negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak tahun 1970-an sudah banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil.

Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Sedangkan di Indonesia sendiri, kewirausahaan baru dipelajari itupun masih sangat terbatas hanya terdapat beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja yang mempelajari kewirausahaan. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat barulah

(15)

kewirausahaan menjadi berkembang seperti saat sekarang ini.

Pada tahun 1996 Indonesia mengalami krisis yang berdampak pada dunia usaha/bisnis, mengakibatkan pula pada tingkat kesejahteraan masyarakat menurun dan kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia bagi masyarakat yang membutuhkannya. Dengan kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia membuat jumlah pengangguran semakin meningkat sehingga menjadikan pengangguran ini sebagai beban bagi masyarakat dan Negara.

Masyarakat yang tinggal di perkotaan sering mengharapkan mendapat pekerjaan formal di kantor-kantor, sementara penawaran pekerjaan di sektor formal sangat terbatas. Tuntutan kualitas sumber daya manusia makin lama makin tinggi dan menuntut kekhususan yang lebih sulit untuk dipenuhi. Lapangan kerja yang terbatas membuat orang mencari jalan untuk bertahan hidup agar dapat hidup layak. Dengan melihat situasi tersebut maka sektor informal merupakan alternatif yang dapat membantu menyerap pengangguran. Berwirausaha merupakan satu alternatif jalan keluar terbaik. Wirausaha adalah seseorang yang berkemauan keras melakukan tindakan yang bermanfaat.

Wirausaha juga didefinisikan sebagai orang yang memiliki gagasan dan mengelola serta menjalankan gagasannya tersebut. Kewirausahaan ialah kemampuan menggerakkan orang-orang dan berbagai sumber daya untuk berkreasi, mengembangkan dan menerapkan solusi terhadap berbagai masalah agar dapat menciptakan makna dan memenuhi kebutuhan manusia.

Situasi ini, peran wirausaha sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan perekonomian bangsa dalam memperbaiki kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

Menjadi seorang wirausaha tentunya memiliki kemampuan

(16)

dalam menemukan sesuatu baru dan mengevaluasi peluang- peluang dari berbagai sumber, serta menyiapkan keperluan untuk menerima perubahan dan peluang untuk dijakan sebagai sumber pendapatan/keuntungan.

Pada pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam peningkatan perekonomian suatu bangsa dengan melalui peningkatan jumlah wirausaha maka akan memberikan dampak lebih baik dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, tujuan utama dalam pembahasan ini adalah memahami dan menganalisis risiko yang dihadapi oleh masyarakat dalam berwirausaha sehingga cenderung untuk tidak melanjutkan usaha yang dijalankan.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

B. Pengertian Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa inggris. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berasal dari bahasa perancis yaitu

‘entreprende’ yang berarti petualang, pencipta dan pengelola usaha. Yuyun Wirasamita dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, (2010) menyatakan bahwa kewirausahaan dan wirausaha merupakan faktor produksi aktif yang dapat menggerakkan dan memanfaatkan sumber daya lainnya seperti sumber daya alam, modal dan teknologi, sehingga dapat mencipatakan kekayaan dan kemakmuran melalui

(17)

penciptaan lapangan kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat.

Kewirausahaan adalah kemampuan menggerakkan orang-orang dan berbagai sumber daya untuk berkreasi, mengembangkan dan menerapkan solusi terhadap berbagai masalah agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Suatu masyarakat yang didalamnya terdapat orang-orang yang memiliki jiwa kewirausahaan akan mampu merespon perubahan kebutuhan dan realitas. Jiwa kewirausahaan ini ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk mengambil inisiatif dan bersifat kreatif serta inovatif dalam mengelola orang dan sumber daya agar tercapai hasil yang memuaskan.

Wirausahawan merupakan agen dari perubahan sosial, politik dan ekonomi.

Di dalam kamus besar bahasa Indonesia dikatakan bahwa kewirausahaan adalah :

1. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.

2. Menentukan cara produksi baru.

3. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.

4. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Wirausaha bisa juga dikatakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam mengenali usaha, atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menerapkan cara kerja tekhnologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Wirausaha itu mengarah pada orang yang melakukan suatu usaha atau kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Maksudnya orang yang melakukan sesuatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh dirinya sendiri dia

(18)

harus mengeluarkan segala potensi yang dimilikinya dalam melakukan sesuatu usaha atau kegiatan. Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalangkan usaha atau bisnisnya. Ia bebas merancang, menentukan, mengelolah, mengatur serta mengendalikan semua usahanya.

Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain (masyarakat). Kewirausahaan adalah mental dan jiwa yang aktif serta sikap berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.

Pada umumnya, orang mengasosiasikan jiwa kewiraushaan adalah perintis perusahaan di sektor ekonomi.

Sesungguhnya jiwa kewirausahaan dapat tumbuh dan berkembang dalam sektor atau organisasi non ekonomi seperti : organisasi komunitas yang baru, pusat rehabilitasi yang baru, atau institusi baru di bidang seni. Karakter unik dari kewirausahaan adalah merintis dan membangun sesuatu yang baru dan lebih efektif dibandingkan dengan meneruskan sesuatu yang sudah ada.

Kata kunci dari kewirausahaan adalah:

1. Pengambilan resiko.

2. Menjalankan usaha sendiri.

3. Memanfaatkan peluang-peluang.

4. Menciptakan usaha baru.

5. Pendekatan yang inovatif.

6. Mandiri (misal; tidak bergatung pada bantuan pemerintah).

C. Tinjauan Tentang Kewirausahaan

Beberapa dekade ini telah terjadi perubahan sosial dan ekonomi yang sangat pesat sebagai akibat dari proses globalisasi dalam berbagai sektor. Di sisi lain keprihatinan

(19)

pun muncul oleh adanya inflasi, pengangguran, serta dilema ekologi untuk memperoleh dukungan ekologis dan daya dukung ekonomi serta keseimbangan di planet bumi ini. Hal tersebut menuntut adanya kepemimpinan yang kreatif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang rumit. Generasi sekarang dan berikutnya dituntut untuk mampu dan terlatih untuk menghadapi hal ini dan berbagai perubahan sosial serta kebutuhan manusia.

Di negara yang dilanda keterpurukan dalam berbagai aspek seperti Indonesia sekarang ini, kekurangan pangan dan bencana kelaparan serta tragedi kemanusiaan sering terjadi.

Kondisi seperti ini mengakibatkan hilangnya kepercayaan atas kemampuan diri dan kemampuan mengelola masa depan.

Melihat fakta-fakta di atas tentang kehidupan ekonomi yang tidak berjalan dengan baik, sejauh mana relevansi kewirausahaan dapat memberikan solusi ekonomi, lingkungan, sosial maupun masalah kemanusiaan.

Kewirausahaan memiliki peranan yang sangat penting dalam segala dimensi kehidupan ini. Masyarakat yang dibangun kembali memiliki vitalitas dan energi yang bermula dari aktivitas kewirausahaan.

D. Perkembangan Kewirausahaan Terhadap Perekonomian

Beberapa tahun belakangan ini, kondisi Indonesia di berbagai bidang tidak menunjukkan perubahan berarti. Kebijakan pemerintah masih simpang siur, hukum semakin tidak jelas, musibah di mana-mana, dan kondisi sosial kian tidak menentu. Di bidang ekonomi, tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik. PHK tetap berlangsung karena banyak wirausahawan tidak lagi berminat memulai atau mengembangkan usahanya, dan para investor asing

(20)

sudah banyak yang memutuskan untuk memindahkan usahanya ke negara lain yang lebih menjanjikan.

Di sisi lain, jumlah populasi dengan usia produktif tidak bisa begitu saja menganggur. Hidup tetap harus berjalan dan penghasilan tetap mesti dicari untuk menutupi biaya hidup yang kian mahal. Berbagai ide bisnis bermunculan dan di diskusikan dalam berbagai forum pertemuan baik formal maupun informal. Sebagian ide tersebut memang hanya merupakan “mimpi yang indah”

tetapi sebagian lagi ditanggapi dengan antusiasme yang tinggi. Dari hal ini terlihat bahwa masyarakat kita justru merasa terpacu ketika dihadapkan pada suatu krisis yang berkepanjangan. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan David Fagin (dalam buku Crouch, tahun 2002), yang mengatakan bahwa sebagian besar tantangan dapat dihadapi dengan kreativitas. Tanpa kreativitas, problem jarang menjelma menjadi kesempatan.

Sumbangan kewirausahaan terhadap pembangunan ekonomi suatu negara tidaklah disangsikan lagi. Suatu negara agar dapat berkembang dan dapat membangun secara ideal, harus memiliki wirausahawan sebesar 2% dari jumlah penduduk (PBB). McClellanda (1961) menjelaskan seorang wirausaha memiliki kesesuaian dengan kriteria dengan keahlian profesional, memiliki karakter entrepreneur yang kuat, memiliki motivasi berprestasi tinggi dan kemampuan berinovasi serta kemampuan dalam berafiliasi atau membangun aliansi. Lebih jelasnya McClelland mengemukakan bahwa setiap individu memiliki dorongan yang kuat untuk mencapai keberhasilan. Dorongan ini akan memotivasi setiap individu untuk berjuang lebih keras dalam memperoleh pencapaian pribadi ketimbang sebuah penghargaan.

(21)

E. Pengaruh Positif Kewirausahaan

Dampak positif sosio-ekonomis dengan adanya wirausaha yaitu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya untuk meningkatkan produktivitas nasional, serta meningkatkan kesejahteraan pemerintahan melalui program pemerintahan, seperti pajak dan lain-lain.

Dalam mengemukakan gagasan pengukuran pembangunan Indonesia yang terdiri dari tiga komponen.

Ketiga komponen tersebut adalah penduduk dan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi, serta pemerataan dan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan gagasan tersebut maka kewirausahaan dapat meningkatkan pembangunan Indonesia karena kewirausahaan dapat menyediakan lapangan pekerjaan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Hendra Esmara,1986)

Sumber kemajuan ekonomi meliputi berbagai macam faktor, akan tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa sumber-sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi adalah adanya investasi-investasi yang mampu memperbaiki kualitas modal atau sumber daya manusia dan fisik, yang selanjutnya berhasil meningkatkan kuantitas sumber daya produktif dan yang bisa menaikkan produktivitas seluruh sumber daya melalui penemuan-penemuan baru, inovasi, dan kemajuan teknologi. Menurut Michael P. Todaro (2006), Berdasarkan pendapat tersebut, kewirausahaan dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Dengan adanya dampak positif wirausaha tersebut, maka pencari lapangan kerja yang semula hanya berminat pada sektor formal diharapkan merubah pandangannya dan beralih pada sektor informal. Menurut Stephen R. Covey (1997), perubahan tersebut seringkali merupakan proses yang

(22)

menyakitkan. Ia merupakan perubahan yang harus dimotivasi oleh suatu tujuan yang lebih tinggi, oleh kesediaan untuk menomorduakan apa yang anda pikir anda inginkan sekarang untuk apa yang anda inginkan di kemudian hari.

F. Manfaat Kewirausahaan Terhadap Sosial

Kewirausahaan memiliki empat manfaat sosial;

memperkuat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk dan jasa baru, serta mengubah dan meremajakan pasar.

Pertumbuhan Ekonomi. Dengan kewirausahaan, dapat menciptakan lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Contohnya dalam bidang elektronika yang berdiri kurang dari 5 tahun akan lebih menciptakan pekerjaan daripada perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun. Dengan meningkatnya penciptaan peluang atau lapangan pekerjaan baru akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Produktivitas yaitu kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan tenaga kerja dan input lain yang lebih sedikit. Fungsi wirausaha adalah menjalankan aset organisasi untuk mendesain, menguji dan menghasilkan produk baru. Teknologi, Produk dan Jasa baru.

Kewirausahaan memainkan peran penting dalam memajukan perubahan teknologi, produk dan jasa inovatif.

Contoh usaha inovatif yang dihasilkan dari kewirausahaan misalnya: penemuan radio FM, penisilin, mesin fotocopy, bolpen dan lain-lain. Kewirausahaan juga menciptakan revolusi industri pada abad kedelapan belas, yaitu industri penenunan kain dari kapas di Inggris yang awalnya diimpor dari India. Karena kapasitas mesin terbatas, maka kuantitas kain yang dihasilkan tidak maksimal. Proses yang panjang dari penenunan kain tersebut pada akhirnya menciptakan

(23)

suatu mesin pintal yang meningkatkan kapasitas produksi.

Perubahan pasar, dengan globalisasi akan menciptakan pasar baru yang sebelumnya tidak mendapat perhatian dari pengusaha lain.

Contohnya pasar komputer yang awalnya dikuasai oleh IBM mendapat pesaing dari microsoft serta Apple computer.

(24)

A. Kewirausahaan (Entrepreneur)

Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Adapun makna secara etimologis wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari tiga suku kata : “wira“, “swa“, dan “sta“. Wira berarti manusia unggul, teladan, tangguh, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir, pendekar/pejuang kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa berarti sendiri, dan Sta berarti berdiri. Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between.

Pengertian Encyclopedia of America (1984), Entrepreneur adalah pengusaha yang memiliki keberanian untuk mengambil risiko dengan menciptakan produksi, termasuk modal, tenaga kerja, dan bahan, dan dari usaha bisnis dan mendapat profit/laba. Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata).

(25)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Sedangkan hasil lokakarya Sistem Pendidikan dan Pengembangan di Indonesia tahun 1978, mendefinisikan “Wirausahawan adalah pejuang kemajuan yang mengabdikan diri kepada masyarakat dengan wujud pendidikan dan bertekad dengan kemampuan sendiri membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin meningkat dan memperluas lapangan kerja”.

Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang memimpin proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter (1935), yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada. Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.

Adapun sesuatu yang baru tersebut bisa dalam bentuk:

1. Ada produk baru yang dikenalkan.

2. Ada metode produksi baru yang dikenalkan.

3. Dibukanya pasar yang baru (new market.)

4. Diperolehnya sumber pasokan baru dari komponen yang baru.

5. Dijalankannya suatu organisasi baru pada sebuah perusahaan.

(26)

Pengertian kewirausahaan secara umum adalah kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.

Selain itu, definisi Kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakat-kan dan Membudaya-kan Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

B. Kewirausahaan Menurut Para Ahli

Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993).

Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan

(27)

karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.

Dari beberapa konsep yang ada, terdapat beberapa hakekat penting kewirausahaan yaitu :

1. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.

2. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber- sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

3. Menurut Arif F. Hadipranata, wirausaha merupakan sosok yang mengambil resiko yang dibutuhkan untuk mengelola & mengatur segala urusan serta menerima sejumlah keuntungan financial maupun non financial.

(28)

4. Menurut Thomas W Zimmerer, kewirausahaan ialah penerapan keinovasian & kreativitas untuk pemecahan masalah & memanfaatkan berbagai peluang yang dihadapi orang lain setiap hari.

5. Menurut Andrew J Dubrin, seseorang yang menjalankan dan mendirikan suatu usaha yang inovatif.

6. Menurut Robbin & Coulter, kewirausahaan merupakan suatu proses dimana seseorang ataupun suatu kelompok individu menggunakan upaya yang terorganisir & sarana untuk mencari sebuah peluang dan menciptakan suatu nilai yang tumbuh dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui sebuah inovasi & keunikan, tidak mempedulikan apapun sumber daya yang digunakan pada saat ini.

7. Menurut Jean Baptista Say, seorang wirausahawan ialah agen yang menggabungkan berbagai alat produksi & menemukan nilai dari yang diproduksinya.

8. Menurut Nickels et.al. pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang mempertaruhkan waktu dan uang untuk memulai dan mengelola sebuah bisnis.

9. Menurut Penrose, kegiatan kewirausahaan mencakup berbagai peluang yang teridentifikasi didalam suatu sistem ekonomi. Kemampuan atau kapasitas kewirausahaan berbeda dengan kapasitas manajerial.

10. Menurut Raymond, wirausaha ialah seseorang yang inovatif, kreatif dan mampu mewujudkanya kreatifitasnya agar meningkatnya kesejahteraan diri di lingkungan dan masyarakat.

11. Menurut Kasmir, wirausaha ialah seorang yang berjiwa pemberani yang berani mengambil resiko untuk membuka sebuah usaha di berbagai kesempatan yang ada.

(29)

12. Menurut Harvey Leibenstein, kewirausahaan mencakup berbagai kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan & menciptakan perusahaan pada saat dimana pasar belum terbentuk / belum teridentifikasi dengan jelas, atau beberapa komponen fungsi produksinya belum teridentifikasi secara penuh.

13. Menurut Peter F Drucker, sebuah kemampuan untuk membuat atau menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

14. Menurut Kathleen, menjelaskan bahwa wirausaha ialah seseorang yang menjalankan, mengatur, dan berani mengambil resiko bagi pekerjaan yang dijalankannya dalam dunia usaha.

15. Menurut Ahmad Sanusi, kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diwujudkan didalam perilaku yang menjadi dasar tujuan, kiat, siasat, tenaga penggerak, proses dan hasil bisnis.

16. Menurut Soeharto Prawiro, kewirausahaan merupakan suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan perkembangan usaha (ventura growth,1997).

17. Menurut Frank Knight, seorang wirausahawan mencoba untuk menyikapi & memprediksi perubahan pasar. Penjelasan ini menekankan peranan seorang wirausahawan dalam menghadapi ketidakstabilan pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk melakukan semua fungsi manajerial mendasar seperti pengawasan dan pengarahan.

18. Menurut Mas’ud Machfoedz & Mahmud Machfoedz, wirausaha ialah seorang yang mempunyai inovasi untuk mengubah kesempatan menjadi suatu ide yang bisa di jual, mampu memberikan nilai plus lewat

(30)

usaya, biaya, waktu dan kecakapan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

19. Menurut Joseph Schumpeter, wirausaha ialah seseorang yang mendapat peluang & menciptakan suatu organisasi untuk mengejar sebuah peluang tersebut.

20. Menurut Dan Stein dan Jhon F.Burgess, wirausaha ialah seseorang yang mengorganisasikan, mengelola dan berani mengambil resiko untuk menciptakan sebuah peluang usaha & usaha baru.

21. Menurut J.B Say, wirausaha ialah pengusaha yang dapat mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki secara ekonomis & meningkatkan produktivitas yang rendah menjadi tinggi.

22. Menurut Drs. Joko Untoro, bahwa kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan upaya upaya memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, atas dasar kemampuan dengan cara manfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain

23. Dalam buku Entrepreneurial Finance oleh J.Leach Ronald Melicher bahwa kewirausahaan adalah sebuah proses dalam merubah ide menjadi kesempatan komersil dan menciptakan nilai (harga) "Process of changing ideas into commercial opportunities and creating value" Dalam buku Entrepreneurship:

Determinant and Policy in European-Us Comparison bahwa kewirausahaan adalah proses mempersepsikan, menciptakan, dan mengejar peluang ekonomi "process of perceiving, creating, and pursuing economic opportunities". Akan tetapi dikatakan dalam buku

(31)

tersebut, bahwa proses dari kewirausahaan itu sendiri sulit untuk diukur.

24. Menurut Bapak Eddy Soeryanto Soegoto, bahwa kewirausahaan atau entrepreneurship adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.

Bila diperhatikan pengertian kewirausahaan dari ahli- ahli di atas, terlihat jelas bahwa kewirausahaan, tidak hanya cocok untuk usaha-usaha yang mengejar keuntungan (profit motife), melainkan juga cocok untuk aktivitas sosial seperti pendidikan, rumah sakit dan jasa pelayanan sosial lainnya.

Implikasinya adalah, pengelolaan semua kegiatan/usaha baik yang bermotif profit maupun yang bermotif sosial harus disertai dengan inovasi agar usaha tersebut mempunyai keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif.

Inovasi, sebagai kata kunci entrepreneurship seperti yang diuraikan di atas dapat dibagi-bagi dalam beberapa bentuk.

Inovasi dapat berupa menghemat kapital (capital saving), menghemat tenaga kerja (labor saving). Inovasi dapat juga dilihat dari sudut permintaan dan biaya-biaya seperti menekan biaya produksi (cost reducing) atau meningkatkan permintaan (demand increasing). Inovasi yang berupa turunnya biaya seperti memperkenalkan metode baru, menggunakan sumber bahan mentah baru, dan pemakaian bentuk organisasi yang baik. Sedangkan inovasi yang berupa peningkatan permintaan misalnya memperkenalkan produk baru dengan kualitas baik serta pembukaan pasar baru.

(32)

C. Kewirausahaan Dilihat dari Berbagai Sudut Pandang dan Konteks

Terlepas dari definisi kewirausahaan yang dikemukakan oleh para ahli di atas, wirausaha dapatdipandang dari berbagai sudut dan konteks yaitu, ahli ekonomi, manajemen, pelaku bisnis, psikolog, dan pemodal.

1. Menurut Pandangan Ahli Ekonomi

Menurut ahli ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi lainnya. Dengan kata lain wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal, dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa.

2. Menurut Pandangan Ahli Manajemen

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru (Marzuki Usman, 1997).

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur- unsur internal yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, semangat, dan kemampuan memanfatkan peluang usaha.

3. Menurut Pandangan Pelaku Bisnis

Menurut Scarborough dan Zimmerer (1993), wirausaha adalah orag yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko dan ketidak pastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan

(33)

dengan cara mengenali peluang dan mengkombinasikan sunber-sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut (an entrepreneur is one who create a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and assembling the necessary resources to capitalize on those opportunities).

Menurut Dun Steinhoff dan Jhon F. Burgess (1993) pengusaha adalah orang yang mengorganisasikan, mengelola, dan berani menanggung resiko sebuah usaha atau perusahaan (a person who organizes, manages,and assumes the risk of a business or entreprise in a entrepriner, sedangkan wirausaha adalah orang yang menanggung resiko keuangan, material, dan sumber daya manusia, cara menciptakan konsep usaha yang baru atau peluang dalam perusahaan yang sudah ada (entrepreneur is individual who risk financial, material, and human resource, a new way create a new business concept or opportunities within and exiting firm).

Dalam konteks bisnis manurut Sri Edi Swasono (1978), wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, inovator, penangggung resiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.

Sebagian besar definisi wirausaha diatas menekankan pada peran seseorang sebagai pengusaha yang kreatif.

Bahkan, Stainhoff Sa Burgess (1993) memandang wirausaha sebagai pengelola atau operator perusahaan kecil (entrepreneur is considered to have the same meaning as

“small business owner-manager” or “small usiness operator”).

4. Menurut Pandangan Psikolog

Wirausaha adalah orang yang mempunyai dorongan kekuatan dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan

(34)

serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.

5. Menurut Pandangan Pemodal

Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.

Meskipun sudut pandang mengenai wirausaha tersebut berbeda-beda dan konsep kewirausahaan seakan- akan identik dengan kemampuan pengusaha dalam dunia bisnis, akan tetapi pada umumnya menagndung unsur-unsur yang hampir sama, yaitu seseorang yang memiliki kemampuan kreatif, inovatif, berani menanggung resiko, serta selalu mencari peluang melalui potensi yang dimilikinya. Kewirausahaan tidak selalu identik dengan perilaku dan watak pengusaha semata, karena sifat ini dimiliki juga oleh mereka yang bukan pengusaha. Wirausaha meliputi semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintah (Soeparman Soemahamidjaja, 1980).

(35)
(36)

Masih terdapat beberapa orang yang masih bingung mengenai perbedaan dari kewirausahaan, wirausahawan, dan berwirausaha. Cantillon mengatakan bahwa wirausahawan adalah seorang pengambil resiko, dengan melihat perilaku mereka yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan harga yang tidak pasti. Sedangkan, berwirausaha merupakan suatu kegiatan usaha yang melibatkan kemampuan untuk melihat kesempatan-kesempatan usaha yang kemudian mengatur, mengambil resiko, dan mengembangkan usaha yang diciptakan tersebut dengan maksud untuk meraih keuntungan. Jadi, berdasarkan pengertian kewirausahaan, wirausahawan, dan berwirausaha di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merujuk pada proses, sikap, jiwa, wirausahawan merujuk pada orang, sedangkan berwirausaha merujuk pada kegiatan berupa membangun suatu usaha.

Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.

(37)

Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang. Berdasarkan hal tersebut, maka definisi kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997)

A. Pengertian Karakteristik

Karakter berasal dari bahasa latin kharaketer atau kharax yang berarti alat untuk membuat, memotong dan mengasah jahitan. Dari abad ke-14, bahasa Perancis yang merupakan lambang, masuk ke bahasa Inggris sebagai lambang sebelum akhirnya menjadi lambang.

Sikap dapat diartikan sebagai sikap, watak, dan sikap yang membedakan seseorang dengan orang lain. Dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa character building adalah proses menerima atau mencontoh individu atau dirinya sendiri sehingga “dibentuk” dengan karakteristik yang berbeda dan dapat dikenali oleh orang lain. Misalnya, huruf abjad yang tidak cocok satu sama lain, dan juga orang yang karakternya dapat dibedakan satu sama lain.

Tidak satu orang pun didunia ini yang terlahir dengan semua karakteristik yang akan diperlukan untuk menjadikannya seorang pengusaha yang sukses. Namun, apabila seseorang berupaya menjaga perilaku yang positif dan memiliki kepercayaan atas dirinya sendiri kelak orang tersebut akan fokus untuk mengembangkan setiap karakter tersebut.

Beberapa contoh karakteristik yang perlu dimiliki oleh seorang pengusaha yang sukses:

(38)

1. Memiliki keberanian, artinya kemampuan untuk mengatasi akibat meskipun kemungkinan terjadinya kerugian akan selalu ada.

2. Kreativitas, artinya keterampilan untuk memperoleh ide baru dalam mencapai sesuatu hal dan berfikir “out the box”.

3. Keingintahuan, artinya ingin tahu atau ingin selalu belajar dan bertanya apabila ada sesuatu hal yang tidak diketahui.

4. Disiplin, artinya mampu untuk fokus apabila ada jadwal yang telah direncanakan dan berusaha untuk memenuhi batas waktu yang telah ditentukan.

5. Memiliki empati, artinya memiliki kepekaan terhadap pemikiran orang lai n dan juga perasaan orang lain.

6. Antusiasme, artinya kegairahan atas sesuatu hal yang bias dikatakan sebagai keterampilan untuk mengatasi peluang terhadap permasalan yang terjadi.

7. Kejujuran, yakni berkomitmen untuk bersikap jujur serta tulus terhadap orang lain.

8. Kesabaran, artinya bahwa umumnya tujuan tidak akan bias dicapai dalam waktu yang singkat.

9. Tanggung jawab, yakni perilaku berani untuk mengambil tanggung jawab atas keputusan serta langkah yang telah dibuat dan tidak melimpahkannya kepada orang lain.

B. Proses Pembentukan Karakter

Dalam membahas proses pembentukan karakter kita bisa menyebutkan satu nama yang cukup besar yaitu Hallen Keller (1880-1968). Wanita hebat ini lahir dalam keadaan buta dan tuli,tetapi berkat pertolongan dari keluarganya serta bimbingan dari Annie sullivan (seorang yang juga nuta dan berhasil melewati serangkaian operasi akhirnya dapat

(39)

melihat) dan Annie Sullivan menjadi orang pertama yang lulus cumlaude Dalam keadaan buta dan tuli dari Radcliffe collage pada tahun 1904,dan dia sempat berkata " karakter tidak dapat dikembangkan (didalam) kesenangan serta ketenangan Hanya bisa dilalui dari pengalaman, pengujian, serta penderitaan jiwa yang bisa diperkuat, visi dibersihkan, ambisi diilhami, dan juga kesuksesan akan dicapai "

Kata-katanya dapat merangkum sejarah hidupnya, yang sangat menginspirasi. Karena perjuangan panjang dan ketekunannya yang sulit didapat, ia kemudian menjadi salah satu pahlawan sejarah Amerika, yang memenangkan beberapa penghargaan di tingkat nasional atas dedikasi dan prestasinya.. Manusia berkarakter (sikap terpuji) itu adalah Hallen Keller.

Dalam sejarah hidupnya dia mempraktekkan bagaimana langkah pembangunan karakter itu diperlukan kedisiplinan yang tinggi oleh karena itu sangat tidak mudah dan apa yang diinginkan langsung instan. Memerlukan refleksi yang mendalam untuk mewujudkan serangkaian pilihan moral (moral decision) yang diikuti dengan perilaku aktual menjadi praktis, kontemplatif dan juga praktis.

Dibutuhkan banyak waktu untuk mengembangkan semua kebiasaan ini untuk membentuk karakter dan karakter seseorang.

C. Pentingnya Karakter Bagi Kehidupan

Karakter bagi manusia sangatlah penting, Antonin Scalia seorang hakim Mahkamah Agung, menunjukkan dengan tepat bagaimana perilaku harus menjadi dasar kecerdasan dan pengetahuan (otak dan pembelajaran).

Karena keahlian dan wawasan saja benar-benar bisa dijual.

Inilah makna dasar dari karakter dan proses pembentukannya, yang hampir tidak pernah menghadirkan

(40)

orang-orang yang tidak dapat dibeli ke dunia. Berkaitan dengan itu, pendidikan dan pembelajaran baik formal maupun informal harus mengarah pada pengembangan watak manusia (laudable character), manusia yang berjuang untuk dirinya sendiri dan untuk orang yang dapat mempengaruhinya menjadi manusia, manusia utuh, yaitu manusia. Yang mampu mempertahankan potensinya saat ini dan memiliki integritas.

Apa yang terjadi dalam hidup adalah serangkaian perubahan melalui pertukaran situasi melalui pengalaman.

Tidak ada yang sama dan tidak ada yang memiliki pengalaman yang sama dalam hidup. Seiring waktu, kita akan melihat bagaimana berbagai warna kehidupan berubah dengan cepat. Itulah mengapa penting untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitar kita.

Di satu sisi, hidup akan bertahan lama dan rantai ketegangan yang saling bertentangan tidak akan pernah terputus. Keberhasilan tergantung pada seberapa baik kita menegosiasikan cara kita dalam hubungan sehari-hari dengan orang lain tanpa bertengkar atau berdebat. Orang yang bisa berbicara seperti ini adalah orang yang mengerti pentingnya seni pemasaran. Seni pemasaran merupakan salah satu perwujudan jiwa dan karakter wirausaha.

D. Ciri-ciri Karakter Wirausaha

MC clelland membagikan konsep Need for achievement (N-Ach ) yang maksudnya selaku virus karakter yang membuat seorang menjadi lebih baik serta terus maju, dan senantiasa berbikir buat berperan yang lebih baik.

Mempunyai tujuan yang realistis dengan mengambil keputusan ataupun aksi bersiko yang benar benar sudah diperhitungkan. Umumnya seorang yang mempunyai N-Ach merupakan orang yang menggemari suasana kerja yang

(41)

kelihatannya hendak hadapi kenaikan ataupun tidak uang bukanlah menjadi tujuan uatama buat mereka .

Ditinjau dari teori ekonomi serta perniagaan Amerika yang mendesak enterpreneur melaksanakan aktivitas maka tidak ada harapan buat menciptakan keuntungan, Namun jika seorang yang mempunyai kemauan kecil buat berprestasi yang memerlukan stimulasi berbentuk keuntungan agar bisa bekerja maka akan lebih kerja keras lagi. Orang yang mempunyai kemauan berprestasi biasaya hendak lebih bekerja keras dalam kondisi apapun. Namun jika mempunyai peluang buat menggapai sesuatu, maka orang tersebut tertarik kepada imbalan financial atau keuntungan paling utama disebabkan imbalan merupakan umpan balik yang dapat mengukur pencapaian hasil kinerja. Bagi entrepreneur sejatinya uang bukanlah perangsang utama namun keberhasilan dalam menjalankan usaha menjadi tujuan utama.

Dibawah ini MC clelland menguraikan ciri yang memilik N - Ach yang besar ialah :

1. Menggemari pekerjaan yang mempunyai resiko yang realistis.

2. Aktif, maksudnya kerja sangat aktif apabila mengerjakan suatu tugas.

3. Bekerja lebih aktif bukan semata mata demi imbalan uang.

4. Bekerja pada suasana dimana mendapatkan pencapaian individu (personal achievement).

Dibawah ini merupakan 9 perilaku bawah kepribadian wirausaha yang dinyatakan oleh Totok s . WiryaSaputra :

1. Berfikir positif (positive) maksudnya seseorang yang senantiasa berfikir positif serta umumnya tidak tergoda memikirkan perihal yang negatif, sehingga ia dapat merubah tantangan jadi kesempatan/peluang.

(42)

2. Yakin diri (convident), watak ini hendak menuntun dalam setiap pengambilan keputusan serta langkah yang hendak dicoba.

3. Asli (genuine), bila menjadi wirausahwan hingga wajib senantiasa memiliki ilham, komentar, serta bisa menjadi pemikiran sendiri.

4. Berpusat pada tujuan, kerap menuju pada tugas dan hasil. Senantiasa berupaya berprestasi serta bekerja keras.

5. Tahan uji (parsistent) wajib memiliki tenaga serta semangat yang kuat dan besar serta pantang menyerah.

6. Siap mengadapi resiko maksudnya siap buat untung serta rugi ataukah benda tidak laku ataupun tidak terdapat yang order.

7. Kreatif (creative) senantiasa memandang kesempatan yang ada.

8. Jadi pesaing yang baik (healthy competitor) artinya siap untuk bersaing dan menjadi lebih baik.

9. Pemimpin yang demokratis (democratice leader) siap jadi inspirator bagi karyawan dan lainnya.

Sebagian keahlian yang wajib dipunyai oleh wirausaha bagi Yuyun wirasmita :

1. Imagination, senantiasa mempunyai imajinasi, ilham serta persfektif serta tidak senantiasa mengandalkan kesusksesan pada waktu lalu.

2. Practical knowledge, ialah memiliki keahlian yang instan semacam desain misalnya .

3. Search skill, sanggup menciptakan dan berkreasi 4. Forseigt, senantiasa memikirkan jauh kedepan.

5. Computation skill, sanggup berhitung serta sanggup memprediksi kondisi pada waktu yang hendak datang.

(43)

6. Communication skill, sanggup berteman, berbicara dan berhubungan baik dengan orang lain.

E. Etika Wirausahawan

Jika ingin berbisnis, sebaiknya lakukan dengan etika dan etika yang biasa digunakan dalam bisnis. Aturan dan etika dapat diterapkan sedemikian rupa agar usaha tidak melanggar aturan. ditetapkan dan ditetapkan dan bisnis mendapatkan simpati dari berbagai pihak. Perilaku tersebut dapat menciptakan wirausahawan murni dan dapat menumbuhkan dan mengembangkan usaha yang dapat beroperasi dalam waktu lama.

Cukup tetap menjaga etika yang bagus, hubungan antara bisnis dan masyarakat, pelanggan, pemerintah, dan pemangku kepentingan terus berlanjut. Semua pemangku kepentingan akan dihargai. Kemudian merasa saling membutuhkan, yang menimbulkan rasa saling percaya satu sama lain, nah disini perusahaan akan berkembang sehingga terkelola sesuai dengan yang diharapkan.

Menurut sejarah etika berasal dari bahasa Perancis (etiket), yang berarti undangan. Pada waktu itu raja-raja secara berkelompok berdagang dengan dua orang atau lebih secara bersamaan dengan caranya masing-masing dengan menabung dan modal berupa uang atau keterampilan.

Definisi etika itu sendiri adalah langkah atau cara tindakan bersama. Pendekatan ini di kalangan masyarakat, tidak semua orang memiliki bentuk yang sama atau berbeda.

Etika juga merupakan filsafat moral, yang berarti ilmu yang membahas dan mengkaji nilai-nilai dan aturan-aturan yang berasal dari moralitas dan etika. standar dan nilai.

Sedangkan menurut Magnis Susen (2001), etika adalah ilmu dan bukan sekedar doktrin, memberikan moral kepada manusia cara hidup adalah moralitas.

(44)

1. Prinsip Prinsip Etika

Etika memiliki beberapa prinsip yang perlu dipahami apabila berbicara tentang etika yaitu:

a. Prinsip otonomi

Kemampuan yang dimiliki orang untuk membuat keputusan dan bertindak atas dasar apa yang dibutuhkan hati nurani mereka, dan bahkan atas dasar pengetahuan mereka sendiri tentang apa yang baik.

b. Prinsip kejujuran

Dalam pekerjaan atau bisnis menjadi prioritas. Saat membuat kontrak bisnis, setiap orang harus saling percaya bahwa masing-masing pihak jujur dalam membuat kontrak.

c. Asas keadilan

Tindakan melakukan keadilan adalah praktik bisnis dasar. Prinsip keadilan ini harus dihormati agar setiap orang diperlakukan dalam bisnis.

d. Prinsip Saling Menguntungkan

Pasti dalam kegiatan bisnis perlu memerlukan keadaan dimana satu sama lain saling menguntungkan, hal ini merupakan prinsip keutamaan.

2. Manfaat Etika

Dalam perusahaan etika merupakan salah satu kekayaan yang harus dijaga dan terapkan sebagai potensi perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, Perusahaan yang memiliki etika memiliki banyak keunggulan dibandingkan perusahaan lain.

Adapun manfaat etis bagi perusahaan adalah sebagai berikut :

(45)

a. Dapat meningkatkan kredibilitas atau kehandalan suatu perusahaan, karena etika dijadikan sebagai budaya perusahaan, sangat penting bagi perusahaan besar yang karyawannya tidak saling mengenal. Hanya dengan etika bisnis semua karyawan terikat oleh kode etik yang sama sehingga mereka dapat menerapkan prinsip yang sama dalam kasus yang sama yang muncul.

b. Selain itu, etika bisnis juga akan menjadi pedoman serta standar untuk semua karyawan, termasuk manajemen mereka, dan dikembangkan dan digunakan sebagai pedoman untuk kinerja atau kinerja pekerjaan sehari-hari berdasarkan moral yang tinggi, keandalan, transparansi, dan perilaku profesional.

c. Dapat menilai bagaimana tangung jawab sosial perusahaan tersebut.

d. Meningkatnya kepercayaan para investor untuk perusahaan dan komunitas bisnis pada umumnya.

e. Kepercayaan yang lebih besar pada investor terhadap perusahaan untuk memasuki pasar saham. Dan membujuk investor untuk membeli saham karena kenaikan harga saham perusahaan.

f. Meningkatkan persaingan (competitive advantage).

g. Vitalitas perusahaan (sustainable society) dapat dipertahankan dengan menciptakan citra positif (company image).

3. Contoh Etika dalam Wirausaha

Beberapa etika dalam bisnis yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari adalah:

a. Perkenalan diri (Sebutkan Nama)

Pengusaha sering memberikan nama lengkap mereka ketika bertemu orang baru, seperti mitra bisnis masa

(46)

depan. Ini adalah prosedur yang relatif sederhana yang sering dilakukan oleh pengusaha terdidik.

b. Masuk ke pendahuluan

Dengan membela pengakuan, seseorang akan merasa baik, yang biasanya baik untuk pengusaha yang beretika. Terkadang situasi tidak memungkinkan, maka membungkuk adalah cara untuk menunjukkan bahwa seseorang memiliki sikap positif terhadap orang lain.

c. Ucapkan terima kasih.

Kata 'Terima Kasih' adalah kata yang sederhana, namun berdampak baik bagi banyak orang.

Sederhananya, hal ini menunjukkan bentuk menghargai pengorbanan/pemberian (waktu, pertolongan, dll) yang telah diluangkan/diberikan.

d. Tuan rumah membayar tagihan.

Seringkali rapat atau janji temu biasanya diadakan di luar kantor, seperti mengundang mitra bisnis untuk makan siang bersama di sebuah restoran, kemudian yang mengundang membayar biaya.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manajemen.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku manajemen yaitu:

a. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan seorang individu untuk mempengaruhi atau memotivasi dan melibatkan orang lain untuk berkontribusi keberhasilan organisasi, ini adalah menurut (M. Khata Jabor, dkk, 1999). Menurut Stoner (2000), manajemen dapat didefinisikan sebagai proses dan mempengaruhi aktivitas sekelompok anggota yang tugasnya serupa.

(47)

b. Strategi dan kinerja

Peran penting manajemen adalah kreativitas dalam menghadapi persaingan yang tinggi, yang memungkinkan perusahaan mencapai tujuan bisnisnya, terutama dari segi keuangan, dimana kegiatan bisnis tidak boleh terhambat oleh berbagai kompromi etika. Perusahaan yang buruk memiliki masalah besar dalam menyesuaikan tujuannya dengan standar etika. Karena strategi perusahaan secara keseluruhan disebut keunggulan, maka harus mampu mengimplementasikan semua kebijakan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan secara jujur dan beretika.

(48)

Salah satu konsep yang diterapkan oleh mark Victor Hansen dan Robert G. Allen dalam bukunya One minute Millionaire adalah konsep Be Do Have. Uniknya konsep ini bukan diawali dari kerja (do) menuju milyarder, tetapi diawali oleh menjadi (be).

Dalam penerapan konsep ini yang pertama kali dilakukan adalah bagaimana memikirkan tujuan yang ingin anda capai atau kata lain dengan pertanyaan ingin menjadi apa anda. ? hal ini sejalan dengan konsep dasar manajemen dengan skema “think what u do and do what u think”.

Setelah mengetahui tujuan anda maka selanjutnya dapat melakukan hal (DO) sebagai langkah menuju (BE) dimana konsep ini menjelaskan “Hal seperti apa yang anda inginkan”.

Dengan konsep be diawal maka dapat menjadikan suatu tindakan yang akan dilakukan secara efektif, dengan tindakan efektif maka terlahirlah pikiran bahwa akan menjadi apa yang anda inginkan. Hal ini mengarah pada tindakan apa yang akan anda lakukan untuk mencapai keinginan anda. Selanjutnya ketika tindakan anda telah dilakukan maka konsep selanjutnya adalah HAVE dimana konsep ini memikirkan efek samping dari tindakan efektif yang akan dilakukan untuk mencapai keinginan anda dapatkan.

Sebagai ilustrasi penerapan konsep do-be-have yaitu ketika seseorang memutuskan untuk menjadi seorang

(49)

programmer, maka yang harus dilakukan adalah membuat tindakan yang dapat mendukung keinginannya menjadi seorang programmer seperti mengikuti kursus, pendidikan, membeli alat dan lain-lain. Atau mencari sesuatu yang dapat mendukung pencapaian keinginan anda seperti menemui para ahli pemprogrammer, berdiskusi dengan mentor mengalami kendala/ kesulitan dalam pencapaian keinginan anda. Lakukan secara tanggungjawab dan penuh semangat pantang mundur, jika dilakukan dengan ketekunan maka anda akan mencapai hasil yang luar biasa baik berupa pengakuan dari orang orang dan memberikan rasa kepuasan terhadap pencapaian yang diperoleh dari hasil kerja keras yang telah dilakukan maupun biaya yang dikeluarkan akan tergantikan.

Konsep be-do-have memiliki makna yaitu menunjukan sikap perspektif dalam jangka panjang. Artinya seseorang dalam perencanaan dan tindakannya selalu berprespektif jangka panjang untuk sebuah kesuksesan. Dengan keputusan yang telah dibuat akan selalu memperhatikan sebab akibat untuk masa depan dalam jangka waktu yang panjang. Tidak ada istilah bagi mereka untuk menunda nunda keputusan dengan istilah “Bagaimana Nanti saja” tapi mereka akan berfikir “Nanti bagaimana.?” Artinya orientasinya mengarah jauh kedepan bukan berarti mengkhawatirkan masa depan melainkan mereka mempersiapakan masa depan.

Segala perencanaan, keputusan dan tindakan selalu dipertimbangkan terhadap dampak yang akan ditimbulkan dimasa yang akan datang seperti :

1. Apakah keputusan yang dilakukan berdampak positif untuk masa depan ?

2. Apakah rencana yang dilakukan mendukung visi ? 3. Apakah tindakan yang dilakukan dapat mempengaruhi

masa depan ?

(50)

Salah satu cara dalam membentuk perspektif masa depan yaitu dengan merumuskan visi. Jangan mengabaikan penyusunan visi sebagai langkah sukses masa depan. Jangan pernah merasa takut gagal, lebih baik anda gagal meraih visi yang luar biasa, daripada berhasil tidak meraih apapun.

Pernahkah Anda mendengar ketika ada sebuah pertanyaan dilontarkan kepada mahasiswa “apa impian kalian?” lalu mereka berkata “ingin menjadi orang sukses”

atau “ingin membahagiakan orang tua”. Sekilas nampak bahwa jawaban mahasiswa ini sangat baik dan mulia, namun demikian impian ini sangatlah abstrak dan tidak jelas apa ukuran/indikator kesuksesan tersebut sehingga sangat sulit untuk ditentukan bagaimana langkah-langkah untuk mewujudkannya.

Dengan kata lain, impian yang abstrak dan tidak jelas ini sangat dimungkinkan hanya akan menjadi mimpi yang sulit untuk diwujudkan. Bila mengacu kepada konsep manajemen tentang bagaimana sebuah impian/tujuan itu seharusnya dirumuskan, maka kita akan merujuk kepada sebuah konsep yang bernama SMART. Konsep dasar yang harus disadari terlebih dahulu adalah, sukses itu bukanlah sebuah kebetulan, namun sukses adalah by Desig. Oleh karena itu impian yang kita buat harus SMART “Cerdas”, Apakah impian yang SMART itu?

Impian yang SMART adalah Impian yang :

1. Specific artinya Anda harus jelas mengenai apa yang anda inginkan, dengan demikian Anda akan lebih mudah dalam membuat perencanaan.

Dengan demikian, istilah “Saya memiliki impian menjadi orang sukses” diganti dengan misalnya; “Saya memiliki impian untuk menjadi seorang manajer pemasaran di PT X dengan penghasilan Rp X” atau “Saya ingin menjadi seorang

(51)

wirausahawan di bidang X dengan penghasilan sebesar Rp X dan lainnya.

2. Measurable artinya impian haruslah terukur.

Dengan demikian, anda akan tahu kapan impian anda telah tercapai.

3. Achieveble artinya Impian anda harus dapat anda raih.

Jika impian itu terlalu besar, Anda perlu memecah impian itu menjadi impian yang lebih kecil dulu sebagai langkah awal atau bagian dalam pencapaian impian besar.

4. Realistic artinya, impian Anda harus masuk akal.

Makna masuk akal ini biasanya dikaitkan dengan kemampuan/ketersediaan sumber daya yang dimiliki.

5. Time Bond Impian haruslah memiliki garis waktu yang jelas kapan impian tersebut ingin Anda raih.

Misalnya : “ saya memiliki impian mendirikan sekolah bagi anak-anak yang tidak mampu 10 tahun dari sekarang”.

(52)

A. Mendirikan Usaha

Menurut Suryana, 2000 Kewirausahaan pada hakikatnya adalah hakikat, watak, dan watak seseorang yang mau secara kreatif membawa ide-ide kreatif ke-dunia asli berpendapat. Kata entrepreneurship pada dasarnya berasal dari kata entreprendre dari bahasa Perancis yang memiliki arti “melakukan”. Kemudian istilah kata dari bahasa Perancis ini berkembang hingga menjadi entrepreneur atau wirausaha dan berkembang lagi menjadi entrepreneurship atau kewirausahaan. Hal ini bisa disamakan Entrepreneur merupakan “tulang punggung ekonomi” yang merupakan inti perekonomian atau mengatur perekonomian negara (Soeharto Wirakusumo, 1997).

Kewirausahaan adalah kombinasi dari kreatif, inovasi, serta keberanian mengambil dampak, yang dicapai sebagai menciptakan dan mempertahankan bisnis baru.

Kewirausahaan adalah kemampuan manusia meng- identifikasi serta melihat peluang bisnis. Kumpulkan tenaga diperlukan sebagai melakukan perilaku yang sesuai serta gunakan untuk berhasil.

Pengusaha ialah mengatur serta menjalankan bisnis terbaru. Wirausahawan berani mengambil resiko yang berhubungan dengan proses berwirausaha. Beberapa pengusaha terlahir dalam seni dengan meluncurkan usaha kecil seperti toko beras, toko tembakau, dan bengkel sepeda,

(53)

dan dapat terus berkembang hingga akhirnya berhasil.

Kebanyakan orang yang belajar menjadi wirausaha selalu mengikuti dan belajar dari kesuksesan wirausahawan berpengalaman. Mungkin mereka memuji keberhasilan seseorang, saudara, teman, atau orang tua.

Hal ini membuktikan terdapat ribuan perusahaan telah diciptakan oleh orang-orang untuk pertumbuhan.

Beberapa perusahaan bertahan dan makmur, sementara yang lain gagal. Ada yang makmur dan sejahtera karena bisnisnya dijalankan oleh pengusaha berpengalaman yang tahu apa yang mereka lakukan. Bakat wirausaha tumbuh dan berkembang berkat pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh dari interaksinya dengan lingkungan.

Kekurangan wirausahawan perlu dihilangkan. Terus pelajari hal-hal yang baru, mengamati serta mengenali lingkungan, serta berupaya mengembangkan diri dan kesadaran akan profesinya. Bagaimanapun, pemegang usaha akan kesuksesan.. Pengusaha tetap mencoba mengidentifikasi kelemahan mereka untuk mengambil tindakan positif. Pengusaha membutuhkan kebebasan untuk memilih dan bertindak dengan cara mereka sendiri.

Menurut Buku Kewirausahaan diterbitkan oleh Mendikbud, ada beberapa step mengawali usaha.

1. Pilih area bisnis yang Anda minati, sukai, dan ketahui.

Usaha diawali ketika seseorang berani mengembangkan usaha atau inovasi baru. Proses kewirausahaan mencakup semua fungsi, kegiatan dan tindakan yang berkaitan dengan menangkap kesempatan serta mendirikan organisasi bisnis (Suryana, 2001).

Wirausahawan adalah orang-orang yang terlibat dalam upaya kreatif dan inovatif, menghasilkan ide, menemukan peluang,

Gambar

Gambar 1. Marketing Mix

Referensi

Dokumen terkait

Kewirausahaan didefinisikan sebagai semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan

Dalam Inpres RI No 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK) disebutkan bahwa kewirausahaan merupakan semangat,

Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan, semangat, sikap dan perilaku seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (created new and different), melalui

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya cara kerja teknologi dan produk baru

Menurut Suherman (2008) kewirausahaan sebagai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya

Memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,

4 Tahun 1995 ialah sebagai semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,