BAB II TINJAUAN PUSTAKA
C. Konsep Pengkajian keperawatan
36
menggantikan penggunaan analgesik. Berikut beberapa tindakan nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri:
a) Masase/pijat (terapi pijat) b) Distraksi/pengalihan c) Terapi musik
d) Imajinasi terbimbing e) Relaksasi napas dalam f) Kompres hangat/dingin g) Aromaterapi
h) Terapi murottal i) Terapi akupresur.
37 3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit dahulu
Hal ini dipelajari untuk mengetahui apakah penyakit yang pernah diderita sebelumnya dapat mempengaruhi dan memperburuk penyakit yang diderita saat ini.
b. Riwayat kesehatan saat ini
Dievaluasi untuk mengetahui kemungkinan penyakit yang diderita saat ini berkaitan dengan gangguan reproduksi khususnya kista ovarium. Salah satu gejala kista ovarium adalah nyeri pada perut bagian bawah.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Dikaji untuk mengetahui apakah ada penyakit genetik pada keluarga seperti asma, diabetes mellitus, hipertensi, jantung dan riwayat penyakit yang menular.
d. Riwayat Perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan, sudah berapa kali ia menikah, sah atau tidak, menikah pada usia berapa dan berapa lama menikah.
e. Riwayat menstruasi
Untuk mengetahui menarche pada umur berapa, siklus, lama haid, jumlah haid, golongan, warna darah, dismenore atau tidak dan tepung albus atau tidak. Ini dievaluasi untuk menentukan ada kelainan pada sistem reproduksi yang berhubungan dengan menstruasi.
38
f. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
Ini dikaji untuk mengetahui jumlah kehamilan, anak yang hidup, persalinan aterm, persalinan premature, keguguran, persalinan dengan tindakan, riwayat pendarahan pada kehamilan, persalinan atau nifas sebelumnya.
g. Riwayat KB
Dikaji untuk mengetahui apakah pasien pernah mengikuti KB dengan kontrasepsi jenis apa, berapa lama, ada keluhan selama menggunakan kontrasepsi untuk mengetahui alat kontrasepsi yang sedang digunakan ibu yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari penyakitnya saat ini.
4. Pemeriksaan umum
a. Kondisi umum diuji untuk menilai apakah kondisi umum pasien baik atau buruk.
b. Kesadaran dievaluasi untuk menilai kesadaran pasien.
c. Pemeriksaan tanda-tanda vital untuk mengetahui kondisi ibu sehubungan dengan kondisi yang dialami ibu, seperti : Tekanan darah, suhu, nadi serta pernafasan.
5. Pola persepsi manajemen kesehatan.
a. Pola persepsi
Manajemen kesehatan Mengambarkan presepsi pemeliharaan, penanganan kesehatan, penatalaksanan kesehatan, kemampuan menyusun tujuan dan pengetahuan tentang kesehatan.
39 b. Pola nutrisi
Kebiasaan diet buruk (rendah serat, tinggi lemak), mual/muntah, perubahan pada penurunan berat badan. Tanda:
Perubahan pada kelembaban atau turgor kulit c. Pola eliminasi
Pada kista ovarium terdapat tanda haid tidak teratur, perubahan pola defekasi misal, darah pada feses, nyeri pada saat defekasi, sering berkemih.Tanda: Perubahan pada bising usus
d. Pola latihan aktifitas
Kelemahan/keletihan, perubahan pada pola tidur, adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri, anxietas, keringat malam, pekerjaan/profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan, tingkat stress tinggi
e. Pola personal hygiene
Luka operasi dapat mengakibatkan pembatasan gerak, takut untuk melakukan aktivitas karena adanya kemungkinan timbul nyeri sehingga dalam personal hygiene tergantung pada orang lain.
f. Pola kognitif perseptual
Menjelaskan persepsi sensori dan kognitif meliputi pengkajian fungsi pendengaran, penglihatan, perasaan, pembau dan kompensasi terhadap tubuh.
40 g. Pola istirahat tidur
Menggambarkan pola tidur, istirahat dan persepsi tentang energi. Jumlah jam tidur pad siang dan malam hari, masalah selama tidur, insomia, mimpi buruk, dan penggunaan obat.
i. Pola seksual dan reproduksi
Masalah seksualitas misalnya, dampak pada hubungan saat melakukan hubungan seksualitas. Multigravida lebih besar dari usia 30 tahun mempunyai banyak pasangan seksual dan aktivitas seksual dini.
6. Data Objektif
Perawat dapat mengumpulkan data untuk menentukan apakah kondisi pasien stabil. Komponen evaluasi data objektif ini adalah:
a. Pemeriksaan keseluruhan 1) Kondisi umum
Dievaluasi untuk menilai apakah keadaan umum pasien baik atau tidak.
2) Kesadaran
Hal ini diyakini dapat meningkatkan kesadaran pasien.
3) Tanda-tanda vital
Kondisi ibu dievaluasi untuk melihat apakah ada hubungannya dengan kondisi ibu, sebagai berikut: Tekanan darah, suhu tubuh, nadi, pernapasan.
41 7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dari ujung rambut sampai ujung kaki : a. Kepala : Dievaluasi untuk mengetahui bentuk kepala, kondisi
rambut, rontok atau tidaknya, rambut rontok dan kebersihan kulit kepala.
b. Muka : Dievaluasi untuk mengetahui apakah keadaan wajah pucat atau tidak.
c. Mata : Ini dikaji untuk mengetahui kondisi mata dengan sklera, ikterik, konjungtiva, anemis.
d. Hidung : Hal ini dievaluasi untuk mengetahui keadaan hidung dengan simetri, bersih atau tidak, jika ada infeksi.
e. Telinga : Dikaji untuk mengetahui apakah terdapat penumpukan sekret.
f. Mulut : Dikaji untuk mengetahui apakah bibir mengalami pecah- pecah atau tidak, stomatitis atau tidak, gapakah ada gigi berlubang g. Leher : Dikaji untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar
tiroid, limfe, apakah ada distensi vena jugularis atau tidak.
h. Ketiak : Dikaji untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar limfe atau tidak
i. Dada : Dikaji untuk mengetahui apakah simetris atau tidak, apakah terdapat benjolan atau tidak.
j. Abdomen : Dikaji untuk mengetahui apakah terdapat luka bekas operasi dan apakah terdapat pembesaran perut.
42
k. Ekstermitas atas : Dikaji untuk mengetahui keadaan turgor baik atau tidak, ikterik atau tidak, sianosis atau tidak.
l. Ekstermitas bawah : Dikaji untuk mengetahui keadaan turgor baik atau tidak, sianosis atau tidak, edema atau tidak, reflek patella positif atau tidak.
m. Genitalia : Untuk mengetahui apakah ada kelainan pada genetalia, abses ata pengeluaran yang tidak normal.
n. Anus : Dikaji untuk mengetahui apakah ada hemorrhoid atau tidak.
8. Pemeriksaan khusus a. Inspeksi
Inspeksi adalah proses pengamatan yang dilakukan untuk melihat keadaan wajah, payudara, abdomen dan genetalia.
b. Palpasi
Palpasi adalah pemeriksaan dengan indera peraba yang digunakan untuk memeriksa payudara dan abdomen.
9. Data spiritual
Klien melakukan aktivitas keagamaannya sesuai dengan keyakinannya.
10. Data psikologis
Yang perlu dipelajari adalah perasaan pasien setelah mengetahui penyakit yang dideritanya saat ini
43 11. Pola kebiasaan sehari-hari
Klien mengalami gangguan dalam aktivitas dan tidurnya karena merasa nyeri.
12. Pemeriksaan penunjang
Ultrasonografi dengan USG dapat melihat ukuran kista, bentuk kista, isi kista, dll.