The basis of the company policy in managing the capital structure is Regulation Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies, Regulation Number 19 of 2003 regarding BUMN, Bapepam-LK Regulation No. V.D.5, and Bapepam- LK Regulation No. X.E.1, PSAK 50 (revised 2011) of Financial Instruments regarding the Presentation and Articles of Association of PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero). Equity management policies are carried out in a balanced manner, namely by utilizing their own funding sources (equity).
This can be seen from the increase in the total equity of the company in the last 5 (five) years originating from a portion of the company’s retained income, with provisions as follows:
1. Paid-up capital is capital that has been effectively received by the administering entity from the government in the amount of the nominal value of the shares. Paid up capital consists of all share nominal value and at least 25% of authorized capital must be placed and fully paid.
2. The amount of paid-up capital must not be reduced, it Dalam mendukung pengelolaan ekuitas tersebut, perusahaan
menetapkan sebagai berikut:
STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN
Pada tahun 2018, komposisi struktur modal yang dimiliki oleh Perusahaan adalah 53,79% berasal dari Liabilitas dan 46,21% berupa Ekuitas. Komposisi ini mengalami perubahan jika dibandingkan dengan 2017. Komposisi struktur modal yang berasal dari Liabilitas mengalami kenaikan dari semula 42,35% menjadi 53,79% sedangkan Ekuitas mengalami penurunan dari semula 57,65% menjadi 46,21%.
Struktur Modal perusahaan sebagaimana gambaran berikut:
No Keterangan
Description
Tahun/ Year Rata-Rata
Average
2014 2015 2016 2017 2018
1. Liabilitas/Liability 37,58 33,72 41,09 42,35 53,79 41,71
2 Ekuitas/ Equity 62,42 66,28 58,91 57,65 46,21 58,29
3. Aset/ Asset 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
KEBIJAKAN MANAJEMEN
Dasar kebijakan perusahaan dalam pengelolaan struktur modal adalah Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN, Peraturan Bapepam - LK No.
V.D.5 dan Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1, PSAK 50 (revisi 2011) Instrumen Keuangan tentang Penyajian serta Anggaran Dasar PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero). Kebijakan
pengelolaan ekuitas dilaksanakan secara seimbang yaitu dengan memanfaatkan sumber dana sendiri (ekuitas).
Hal ini terlihat dari peningkatan total ekuitas perusahaan dalam 5 (lima) tahun terakhir yang bersumber dari sebagian laba ditahan perusahaan, dengan ketentuan:
1. Modal disetor merupakan modal yang telah efektif diterima entitas penyelenggara dari pemerintah sebesar nilai nominal saham. Modal disetor terdiri atas seluruh nilai nominal saham dan paling sedikit 25% dari modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh.
2. Jumlah modal disetor tidak boleh berkurang bahkan
KEBIJAKAN MANAJEMEN DAN STRUKTUR MODAL
MANAGEMENT POLICY AND CAPITAL STRUCTURE
Analisis Pembahasan Manajemen Terhadap Kinerja Perusahaan | PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
reserves are for additional capital expenditure funds determined by the GMS each year and other objectives that are in accordance with the interests of the organizing entity.
4. The policy for distribution of profit for the current year is determined by the annual GMS allocated for dividends, general reserves, destination reserves, bonuses, and the Community Development Partnership Program. Profit Balance is the amount of current year’s profit that has not been distributed based on the approval of the GMS and/or comes from correction of accounting changes that affected previous year’s profit.
5. In the context of business development in 2018, the company changed its capital structure by adding liabilities of Rp3,938,355 million or an increase of 109.31%
and an increase in equity of Rp1,575,353 million or 32.12%, therefore the ratio of liabilities and equity became 53.79:
46.21. Whereas in 2017, the ratio of liabilities and equity was 42.35: 57.65.
EQUITY IMPLEMENTATION SCHEME
As an illustration of the implementation of company equity, the scheme is presented as follows:
untuk tambahan dana belanja modal yang ditetapkan oleh RUPS setiap tahun serta tujuan lainnya yang sesuai dengan kepentingan entitas penyelenggara.
4. Kebijakan pembagian laba tahun berjalan ditetapkan oleh RUPS setiap tahun yang dialokasikan untuk dividen, cadangan umum, cadangan tujuan, tantiem dan Program Kemitraan Bina Lingkungan. Saldo Laba merupakan jumlah laba tahun berjalan yang belum didistribusikan berdasarkan persetujuan RUPS dan/atau berasal dari koreksi perubahan akuntansi yang mempengaruhi laba tahun lalu.
5. Dalam rangka pengembangan usaha tahun 2018, perusahaan melakukan perubahan struktur modal dengan penambahan liabilitas sebesar Rp. 3.938.355 juta atau naik 109,31% dan penambahan pada ekuitas sebesar Rp.
1.575.353 juta atau naik 32,12%, sehingga perbandingan liabilitas dan ekuitas menjadi 53,79 : 46,21. Sedangkan pada tahun 2017, perbandingan liabilitas dan ekuitas adalah 42,35 : 57,65.
SKEMA PELAKSANAAN EKUITAS
Sebagai gambaran dalam pelaksanaan ekuitas perusahaan, disajikan skema sebagai berikut:
CAPITAL TO DEBT RATIO
In 2018 the achievement of the capital to debt ratio of 85.92%, decreased from the achievement of the capital ratio to 2017 debt of 136.12%. The decrease in capital ratio was mainly due to the increase in short-term liabilities of Rp.854,603 million or an increase of 46.88% and long-term liabilities of Rp3,083,753 million or an increase of 173.27%. In 2018 the total liabilities of the company increased by Rp3,938,355 million or 109.31%, while the total equity increased by Rp1,575,353 million or 32.12%.
MATERIAL TIES OF CAPITAL GOODS
Marking the company’s operations activities, Pelindo 1 conducts capital goods investment activities in 2018, with the following explanation:
1. The Main Purpose of Implementing Capital Goods Investment
The implementation of capital goods investment is intended to meet the needs of companies in order to improve port services to customers and keep up with technological developments.
The company divides capital goods investment in the form of physical investment which needed to finance the development and expansion of facilities including port support facilities as well as the addition, replacement and modernization of port equipment including the procurement of ship piloting and holding. The investment in capital goods in the form of non-physical investment is needed, among others, to finance business development, organizational development and HR as well as
information system development.
RASIO MODAL TERHADAP UTANG
Dalam tahun 2018 capaian rasio modal terhadap utang sebesar 85,92% mengalami penurunan dari capaian rasio modal terhadap utang tahun 2017 sebesar 136,12%.
Penurunan rasio modal tersebut terutama disebabkan oleh bertambahnya kewajiban jangka pendek sebesar Rp. 854.603 juta atau naik 46,88% dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp. 3.083.753 juta atau naik 173,27%. Pada tahun 2018 jumlah kewajiban perusahaan naik sebesar Rp. 3.938.355 juta atau 109,31%, sedangkan jumlah ekuitas naik sebesar Rp. 1.575.353 juta atau 32,12%.
No Keterangan/ Description Satuan/Unit 2017 (Rp/juta) 2018 (Rp/juta)
1. Jumlah Modal/ Capital Rp. ‘ 000 4.904.224 6.479.577
2 Jumlah Utang/ Debts Rp. ‘ 000 3.602.920 7.541.275
3. Rasio Modal terhadap Utang (%) Capital to Debt Ratio (%)
Rp. ‘ 000 136,12 85,92
IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL Menandai kegiatan operasional perusahaan, Pelindo 1 melakukan kegiatan investasi barang modal pada tahun 2018, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Tujuan Utama Pelaksanaan Investasi Barang Modal Pelaksanaan investasi barang modal ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam rangka peningkatan pelayanan jasa pelabuhan kepada pelanggan dan mengikuti perkembangan teknologi.
Perusahaan membagi investasi barang modal dalam bentuk investasi phisik yang diperlukan untuk pembiayaan pengembangan dan perluasan fasilitas termasuk sarana penunjang pelabuhan serta penambahan, penggantian dan modernisasi peralatan pelabuhan termasuk pengadaan kapal pandu dan kapal tunda. Adapun investasi barang modal dalam bentuk investasi non phisik yang diperlukan antara lain untuk pembiayaan pengembangan usaha, pengembangan organisasi dan SDM serta pengembangan sistem informasi.
KEBIJAKAN MANAJEMEN & STRUKTUR MODAL
MANAGEMENT POLICY & CAPITAL STRUCTURE
Analisis Pembahasan Manajemen Terhadap Kinerja Perusahaan | PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Physical investment developed through revenue intensification reached Rp3,586,404 million, increased by 90.37% compared to the same investment in 2017 amounting to Rp1,883,910 million. Whereas non-physical investments developed through the development of new businesses also increased by 60.66% compared with 2017 amounting to Rp175,023 million.
Throughout 2018, Pelindo 1 has material ties related to capital goods investments as follows:
pendapatan mencapai Rp. 3.586.404 juta, naik 90,37%
dibanding dengan investasi yang sama pada tahun 2017 sebesar Rp. 1.883.910 juta. Sedangkan investasi non phisik yang dikembangkan melalui pengembangan bisnis baru juga meningkat sebesar 60,66% dari tahun 2017 sebesar Rp. 175.023 juta.
Sepanjang tahun 2018, Pelindo 1 memiliki ikatan material terkait dengan investasi barang modal sebagai berikut:
Investasi Investment
Realisasi 2017 Realization
2017
RKAP 2018 RKAP 2018
Realisasi 2018 Realization
2018
% Pencapaian
% Achievement
% Pertumbuhan
% Growth
a c d e ( f = e / d ) ( g = e / c)
Investasi Phisik/ Physical Investment Investasi Anak Perusahaan
Investment of Subsidiaries 655.000 849.266 454.424 53,51 69,38
Bangunan Fasilitas Pelabuhan Port Facilities Property
343.871 1.631.721 1.116.117 68,40 324,57
Pengadaan Kapal Ship Procurement
219.506 420.846 483.782 114,95 220,40
Alat-alat Fasilitas Pelabuhan
Port Facilities Equipment 260.426 1.937.671 1.047.890 54,08 402,37
Instalasi Fasilitas Pelabuhan
Port Facilities Installation 17.875 44.758 23.027 51,45 128,82
Tanah/ Land 0 1.472.591 255.198 17,33 0
Jalan dan Bangunan/ Road and Building 387.170 381.044 202.193 53,06 52,77
Peralatan/ Tools 61 7.350 2.067 28,12 3.413,09
Kendaraan/ Vehicles 0 4.410 1.707 38,71 0
Jumlah Investasi Phisik
Total Physical Investments 1.883.910 6.749.657 3.586.404 53,13 190,37
Investasi Non Phisik/ Non-Physical Investment Pengembangan Usaha
Business Development 48.032 186.989 84.488 45,18 175,90
Pengembangan Organisasi & SDM Organization & Human Resource Development
13.713 50.300 18.920 37,61 137,97
Pengembangan Sistem System Development
109.795 293.130 168.061 57,33 153,07
Pelestarian Lingkungan Environmental Conservation
3.483 14.425 8.798 60,99 252,58
Pengkajian Pasar & Kerjasama
Analysis of Market and Cooperation 0 5.500 926 16,84 0
Jumlah Investasi Non Phisik 175.023 550.344 281.193 51,09 160,66
3. Capital Goods Investment Funds
Sources of funds in the context of financing capital goods investments, especially for physical investment, are partly derived from investment credit facilities of banking institutions, namely:
a. In accordance with the Deed of Credit Agreement of PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk No.
29 dated August 25, 2011, the Company obtained investment credit facilities in the form of R/C and Credit Overeenkomst (OC) loans with limit of Rp.400,000,000,000. These investment loans are used to finance the construction of port facilities, ships and port facilities. The credit period is seven years, starting from the signing of the credit agreement, including a grace period of twelve months. The credit agreement is signed on August 25, 2011 and ends on August 24, 2018. The interest rate applied for this credit facility is 9.5% p.a.
b. In accordance with the Credit Agreement of PT.
Bank Mandiri (Persero) Tbk No. 12 dated April 5, 2011, the Company obtained an investment credit facility with a limit of Rp.126,000,000,000. In addition to investment credit facilities, the Company also obtains a Non-Cash Loan credit facility in the form of Letter of Credit (L / C) or Domestic Letter of Credit with a limit of Rp.126,000,000,000. The credit facility is used to finance the procurement of port facilities. The credit period is up to December 31, 2018. The interest rate applied for this credit facility is 9.5% p.a.
c. In accordance with the Deed of Syndicated Credit Agreement No. 28 dated December 21, 2017, the Company obtained a syndicated credit facility with a limit of Rp1,050,000,000,000.
The proportion of each syndicated creditor is PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in the amount of Rp.350,000,000,000, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounting to Rp.350,000,000,000 and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk amounting to Rp.350,000,000,000,- 3. Sumber Dana Investasi Barang Modal
Sumber dana dalam rangka pembiayaan investasi barang modal terutama untuk investasi phisik sebagian diperoleh dari fasilitas kredit investasi lembaga perbankan, yaitu:
a. Sesuai dengan Akta Perjanjian Kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk No. 29 tanggal 25 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dalam bentuk kredit R/C dan Credit Overeenkomst (OC) dengan plafon sebesar Rp. 400.000.000.000.
Kredit investasi tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan bangunan fasilitas pelabuhan, kapal dan alat-alat fasilitas pelabuhan. Jangka waktu kredit selama tujuh tahun, terhitung sejak penandatanganan perjanjian kredit, termasuk grace period selama dua belas bulan. Perjanjian kredit ditanda tangani tanggal 25 Agustus 2011 dan berakhir pada tanggal 24 Agustus 2018. Suku bunga yang diberlakukan untuk fasilitas kredit ini adalah 9,5% p.a.
b. Sesuai dengan Akta Perjanjian Kredit PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk No. 12 tanggal 5 April 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dengan limit sebesar Rp. 126.000.000.000. Selain fasilitas kredit investasi, Perusahaan juga mendapatkan fasilitas kredit Non Cash Loan berupa Letter of Credit (L/C) atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri dengan limit sebesar Rp. 126.000.000.000. Fasilitas kredit tersebut digunakan untuk membiayai pengadaan alat- alat fasilitas pelabuhan. Jangka waktu kredit sampai dengan tanggal 31 Desember 2018. Suku bunga yang diberlakukan untuk fasilitas kredit ini adalah 9,5% p.a.
c. Sesuai dengan Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 28 tanggal 21 Desember 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sindikasi dengan limit sebesar Rp.
1.050.000.000.000. Proporsi masing-masing kreditur sindikasi adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp. 350.000.000.000, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp. 350.000.000.000 dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp.
350.000.000.000.
KEBIJAKAN MANAJEMEN & STRUKTUR MODAL
MANAGEMENT POLICY & CAPITAL STRUCTURE
Analisis Pembahasan Manajemen Terhadap Kinerja Perusahaan | PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
No Investasi
Investment Tujuan
Purpose
Sumber Dana Source of
Funds
Nilai Investasi Investment Value
Rencana Strategis Perusahaan Company’s Strategic Plan 1. Empat unit Kapal
Tunda 2 x 1.600 HP Four Units of Tugboats 2 x 1.600 HP
Meningkatkan pelayanan di Pelabuhan Belawan dan Dumai To improve services in Belawan dan Dumai Ports
Kredit Investasi Bank BRI Bank BRI Investment Credit
Rp. 160.781.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
2. Dua unit kapal pandu cepat Two units od speed pilot boat
Meningkatkan pelayanan di Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun To improve services in Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun
Kredit Investasi Bank BRI Bank BRI Investment Credit
Rp. 35.000.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
3. Dua unit Wheel Loader Two units Wheel Loader
Meningkatkan pelayanan di Belawan To improve services in Belawan
Kredit Investasi Bank BRI Bank BRI Investment Credit
Rp. 5.000.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
4. Satu unit truk tangki bahan bakar minyak (BBM) One unit of fuel tanker truck
Meningkatkan pelayanan di BICT To improve services in BICT
Kredit Investasi Bank BRI Bank BRI Investment Credit
Rp. 499.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
5. Satu unit forklift kapasitas 2,5 ton
One unit of forklift 2,5 ton- capacity
Meningkatkan pelayanan di Unit Galangan Kapal Belawan
To improve services in Belawan Shipyard Unit
Kredit Investasi Bank BRI Bank BRI Investment Credit
Rp. 405.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
6. Satu unit mobile crane kapasitas 60 ton
One unit of mobile crane 60 ton capacity
Meningkatkan pelayanan di Tanjung Pinang.
To improve services in Tanjung Pinang.
Kredit Investasi Bank BRI Bank BRI Investment Credit
Rp. 7.585.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
7. Dermaga dengan panjang 100 m (meter)
Dock with length of 100 m (meter)
Meningkatkan pelayanan di BICT.
To improve services in BICT.
Kredit Investasi Bank BRI Bank BRI Investment Credit
Rp. 42.625.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
8. Dua unit gudang seluas 4.000 m (meter) Two units of warehouses, 4.000 m (meter)
Meningkatkan pelayanan di Dumai.
To improve services in Dumai.
Kredit Investasi Bank BRI Bank BRI Investment Credit
Rp. 19.982.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
No Investasi
Investment Tujuan
Purpose
Sumber Dana Source of
Funds
Nilai Investasi Investment Value
Rencana Strategis Perusahaan Company’s Strategic Plan 10. Gedung workshop seluas
640
Workshop building 640
Meningkatkan pelayanan di Belawan Logistic Centre To improve services in Belawan Logistic Centre
Kredit Investasi Bank BRI Bank BRI Investment Credit
Rp. 2.310.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
11. Satu unit generator set kapasitas 2.725 KVA, trafo dan instalasi
One unit of generator set Capacity 2.725 KVA, transformer and installation
Meningkatkan pelayanan di Belawan To improve services in Belawan
Kredit Investasi Bank BRI Bank BRI Investment Credit
Rp. 12.000.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
12. Satu unit generator set kapasitas 1.825 KVA One unit of generator set Capacity 1.825 KVA
Meningkatkan pelayanan di BICT.
To improve services in BICT.
Kredit Investasi Bank BRI Bank BRI Investment Credit
Rp. 15.000.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
13. Satu unit mobile generator set
One unit of mobile generator set
Meningkatkan pelayanan di Dumai.
To improve services in Dumai.
Kredit Investasi Bank BRI Bank BRI Investment Credit
Rp. 8.000.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi
14. Conveyor System Terminal Curah
Bulk Terminal Conveyor System
Meningkatkan pelayanan di Dumai.
To improve services in Dumai.
Kredit Investasi Bank BRI Bank BRI Investment Credit
Rp. 39.483.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
15. Pengadaan alat-alat fasilitas pelabuhan
Procurement of Port facility equipmen
Meningkatkan pelayanan di sejumlah pelabuhan dan terminal.
To improve services in several ports and terminal.
Kredit Investasi Bank Mandiri Investment Credit
Rp. 126.000.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
16. Pengadaan alat-alat fasilitas pelabuhant
Procurement of Port facility equipment
Meningkatkan pelayanan di sejumlah pelabuhan dan terminal.
To improve services in several ports and terminal.
Kredit Investasi Bank Mandiri Bank Mandiri Investment Credit
Rp. 126.000.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan perjanjian kredit investasi Has been implemented in accordance with the Company’s strategic plan and investment credit agreement
17. Capital Expenditur
Perusahan di tahun 2017 dan Meningkatkan
pelayanan di sejumlah Kredit Sindikasi
Bank Mandiri, Rp. 1.050.000.000.000 Telah dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dan
KEBIJAKAN MANAJEMEN & STRUKTUR MODAL
MANAGEMENT POLICY & CAPITAL STRUCTURE
Analisis Pembahasan Manajemen Terhadap Kinerja Perusahaan | PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
4. The Usage of Currency and Risk Protection
Capital goods investment activities in the port service industry inherently have complex operational procedures, full of strict regulations, and are influenced by various crucial factors such as changes in foreign exchange rates, rising interest rates, and increasingly rapid changes in information technology. This makes the company exposed to various uncertainties or risks.
For this reason, companies in 2018 take various initiatives in handling the risks of implementing capital goods investments, including but not limited to:
a. Every capital goods investment transaction fully uses the Rupiah currency by minimizing the use of foreign currency in accordance with Bank Indonesia Regulations related to the obligation to use Rupiah in every transaction in the territory of the Unitary Republic of Indonesia.
b. Pelindo 1 Financial Statements are prepared in Rupiah, while transactions in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rate on the transaction date.
c. Profits or losses arising from the translation of assets and liabilities in foreign currencies are recorded and recognized in the Comprehensive Income Statement for the fiscal year.
d. Financial positions in foreign currencies are translated into financial statements using the year-end report rate.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Company and Subsidiaries, namely:
e. The policies that have been taken by the company to protect risks from foreign currency positions include:
• Conduct strict control over the implementation of capital investment cooperation agreement therefore it can be realized on time, exactly the amount, the right value and the right quality in accordance with the agreement.
• Applying hedging proportionally to the cost of goods 4. Penggunaan Mata Uang Dan Perlindungan Risiko
Kegiatan investasi barang modal dalam industri jasa pelabuhan secara inheren memiliki prosedur operasional yang kompleks, penuh aturan regulasi yang ketat, serta dipengaruhi oleh berbagai faktor krusial seperti perubahan kurs mata uang asing, kenaikan suku bunga dan perubahan teknologi informasi yang semakin cepat.
Hal ini membuat perusahaan terekspos dengan berbagai ketidakpastian atau risiko.
Untuk itu perusahaan dalam tahun 2018 mengambil berbagai inisiatif dalam menangani risiko pelaksanaan investasi barang modal antara lain dan tidak terbatas pada:
a. Setiap transaksi investasi barang modal sepenuhnya menggunakan mata uang Rupiah dengan meminimalisir penggunaan mata uang asing sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia terkait dengan kewajiban penggunaan Rupiah dalam setiap transaksi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Laporan Keuangan Pelindo 1 disusun dalam mata uang Rupiah, sedangkan transaksi dalam mata uang asing dijabarkan menjadi Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
c. Laba atau rugi yang timbul dari penjabaran aset dan liabilitas dalam mata uang asing dicatat dan diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif pada tahun berjalan.
d. Posisi keuangan dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Laporan Keuangan dengan menggunakan kurs laporan akhir tahun. Laporan keuangan konsolidasian dinyatakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak, yaitu:
Mata Uang/ Currency Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 12.440 13.795 13.436 13.554 14.500
e. Kebijakan yang telah diambil perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing, antara lain:
• Melakukan pengendalian yang ketat atas pelaksanaan perjanjian kerjasama investasi barang modal agar dapat direalisasikan tepat waktu, tepat jumlah, tepat nilai dan tepat mutu sesuai dengan yang diperjanjikan.
• Menerapkan lindung nilai secara proporsional