• Tidak ada hasil yang ditemukan

Management Discussion & Analysis

11,5% menjadi 110.106 unit pada tahun 2013 dari sebelumnya 98.747 unit pada tahun 2012, yang terutama didorong oleh peningkatan penjualan dari gerai ritel yang ada. Harga jual rata-rata sepeda motor yang dijual Perseroan relatif stabil antara tahun 2013 dan 2012.

Consumer parts otomotif. Pendapatan dari segmen consumer parts otomotif Perseroan meningkat 12,3% menjadi Rp 1.444.345 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 1.285.785 juta pada tahun 2012.

Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan oli pelumas yang dijual dan harga jual oli pelumas.

Jasa kendaraan. Pendapatan dari pihak ketiga untuk segmen jasa kendaraan meningkat 66,8% menjadi Rp 941.900 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 564.537 juta pada tahun 2012.

Jasa keuangan. Pendapatan dari segmen layanan jasa keuangan Perseroan meningkat sebesar 24,8%

menjadi Rp 1.029.769 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 824.948 juta pada tahun 2012.

Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kontribusi dari pendapatan kegiatan usaha layanan jasa keuangan pada tahun 2013.

Beban pokok pendapatan. Beban pokok pendapatan konsolidasian Perseroan meningkat sebesar 29,4%

menjadi Rp 11.854.831 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 9.158.704 juta pada tahun 2012.

by an increase in sales by existing retail outlets. The average selling price of motorcycles sold by us was relatively stable between 2013 and 2012.

Auto consumer parts. The revenues from third parties of the Company auto consumer parts segment increased by 12.3% to Rp 1,444,345 million in 2013 from Rp 1,285,785 million in 2012. This increase was primarily as a result of increases in the volume of lubricant sold and the price of our lubricants.

Auto services. The revenues from third parties in our auto services segment increased by 66.8% to Rp 941,900 million in 2013 from Rp 564,537 million in 2012.

Financial services. The revenues from third parties of the Company financial services segment increased by 24.8% to Rp 1,029,769 million in 2013 from Rp 824,948 million in 2012. This increase was primarily due to the contribution to organic growth of the Company financial services business in 2013.

Cost of revenues. The Company cost of revenues increased by 29.4% to Rp 11,854,831 million in 2013 from Rp 9,158,704 million in 2012.

41%

Pencapaian kuat laba Perseroan meningkat 41%

menjadi Rp 526 miliar dan peningkatan marjin laba bersih 3,8% di tahun 2013 dari 3,5% di tahun 2012.

Strong achievements on profit grew by 41% to Rp 526 billion and improved profit margins at 3.8% in 2013 from 3.5% in 2012.

Laba Bersih

Net Income

dalam miliar Rp in billion Rp

Pendapatan Bersih

Net Revenues

dalam miliar Rp in billion Rp

2011

8.453

2012

10.777

2013

13.879

Pendapatan per Segmen Usaha

Net Sales by Business Segment

dalam miliar Rp in billion Rp

13.879

2013 76%

7% 7%

10%

Distribusi dan Retail/

Distribution and Retail Jasa Kendaraan/Auto Services

Consumer Parts Otomotif/ Auto Consumer Parts

Jasa Keuangan/Financial Services

Beban pokok pendapatan berdasarkan pelaporan segmen usaha Perseroan:

Distribusi dan Retail. Beban pokok penjualan dari segmen distribusi meningkat sebesar 27,8% menjadi Rp 10.931.371 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 8.551.118 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah sepeda motor yang dibeli untuk dijual kembali dalam kegiatan usaha distribusi dan penjualan riTelp. Biaya rata-rata sepeda motor yang dibeli Perseroan relatif stabil antara tahun 2013 dan 2012.

Consumer parts otomotif. Beban pokok penjualan dari segmen consumer parts otomotif meningkat sebesar 11,1% menjadi Rp 1.027.271 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 924.552 juta pada tahun 2012, terutama sebagai akibat kenaikan dari volume bahan baku yang digunakan sejalan dengan peningkatan volume penjualan. Beban bahan baku relatif tidak banyak berubah pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012. Bahan baku yang digunakan meningkat sebesar 7,4% menjadi Rp 976.058 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 908.498 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh peningkatan volume oli pelumas yang dipabrikasi dan dijual oleh Perseroan.

Jasa kendaraan. Beban pendapatan dari segmen jasa kendaraan meningkat sebesar 76,6% menjadi Rp 617.904 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 349.981 juta pada tahun 2012 sebagai akibat dari peningkatan beban jasa pengemudi dan penyusutan setelah akuisisi PT Grahamitra Lestarijaya (GML) dan PT Surya Anugerah Kencana (SAK).

Jasa keuangan. Beban pendapatan dari segmen jasa keuangan meningkat sebesar 16,8% menjadi Rp 398.636 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 341.409 juta pada tahun 2012 sebagai akibat dari peningkatan beban keuangan terkait beban keuangan dan beban pembiayaan lainnya.

Laba bruto. Laba bruto konsolidasian Perseroan meningkat sebesar 25,1% menjadi Rp 2.023.771 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 1.618.215 juta pada tahun 2012, dan marjin laba bruto relatif sama yaitu 14,6% pada tahun 2013 dan 15,0% pada tahun 2012.

In respect of each of our operating segments:

Distribution and Retail. The cost of revenues of the Company distribution segment increased by 27.8% to Rp 10,931,371 million in 2013 from Rp 8,551,118 million in 2012, primarily due to the increase in the number of motorcycles purchased to be resold by the Company distribution and retail businesses. The average cost of motorcycles purchased by us was relatively stable between 2013 and 2012.

Auto consumer parts. The cost of revenues of the Company auto consumer parts segment increased by 11.1% to Rp 1,027,271 million in 2013 from Rp 924,552 million in 2012, primarily as a result of the increase in the volume of raw materials used in line with the increase in sales volume. Raw material costs remained largely unchanged in 2013 compared to 2012. Raw materials used increased by 7.4% to Rp 976,058 million in 2013 from Rp 908,498 million in 2012, primarily driven by an increase in the lubricant we produced and sold.

Auto services. The cost of revenues of the Company auto services segment increased by 76.6% of Rp 617,904 million in 2013 from Rp 349,981 million in 2012, primarily consisted of increased driver service and depreciation expenses related to the acquisition of PT Grahamitra Lestarijaya (GML) and PT Surya Anugerah Kencana (SAK).

Financial services. The cost of revenues of the Company financial services segment increased by 16.8% to Rp 398,636 million in 2013 from Rp 341,409 million in 2012 as a result of an increase in the cost of funds related to our financing operations.

Gross profit. The Company consolidated gross profit increased by 25.1% to Rp 2,023,771 million in 2013 from Rp 1,618,215 million in 2012; and our gross profit margin relative to revenues was 14.6% in 2013 versus 15.0% in 2012.

Laba bruto berdasarkan pelaporan segmen usaha Perseroan:

Distribusi. Laba bruto segmen distribusi meningkat 17,2% menjadi Rp 676.506 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 577.004 juta pada tahun 2012.

Marjin laba bruto turun menjadi 5,8% pada tahun 2013 dari sebelumnya 6,3% pada tahun 2012.

Consumer parts otomotif. Laba bruto segmen consumer parts otomotif meningkat 15,5% menjadi Rp 417.074 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 361.233 juta pada tahun 2012 dan marjin laba bruto meningkat menjadi 28,9% pada tahun 2013 dari sebelumnya 28,1% pada tahun 2012 terutama sebagai akibat dari kenaikan harga jual rata-rata produk oli pelumas Perseroan pada tahun 2013 dari tahun 2012 pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan biaya rata-rata bahan baku untuk produk tersebut.

Jasa kendaraan. Laba bruto segmen jasa kendaraan Perseroan meningkat 51,0% menjadi Rp 323.996 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 214.556 juta pada tahun 2012 dan marjin laba bruto turun menjadi 34,4% pada tahun 2013 dari sebelumnya 38,0% pada tahun 2012 akibat dari pendapatan konsolidasian terkait akuisisi dari GML dan SAK.

Jasa keuangan. Laba bruto segmen jasa keuangan Perseroan meningkat 30,5% menjadi Rp 631.133 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 483.539 juta pada tahun 2012 dan marjin laba bruto meningkat menjadi 61,3% pada tahun 2013 dari sebelumnya 58,6% pada tahun 2012.

Beban usaha. Beban usaha Perseroan meningkat sebesar 27,5% menjadi Rp 1.171.596 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 919.111 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh peningkatan kompensasi karyawan, iklan dan promosi, jasa professional, dan penyusutan

In respect of each of the Company operating segments:

Distribution. The gross profit of our distribution segment increased by 17.2% to Rp 676,506 million in 2013 from Rp 577,004 million in 2012; while our gross profit margin decreased to 5.8% of revenue in 2013 from 6.3% in 2012.

Auto consumer parts. The gross profit of our auto consumer parts segment increased by 15.5% to Rp 417,074 million in 2013 from Rp 361,233 million in 2012; and our gross profit margin increased to 28.9% of revenue in 2013 from 28.1% in 2012 as a result of a relatively higher increase in the average selling price of our lubricant products than the average raw material costs of these products from 2012 to 2013.

Auto services. The gross profit of the Company auto services segment increased by 51.0% to Rp 323,996 million in 2013 from Rp 214,556 million in 2012;

while the gross profit margin decreased to 34.4%

of revenue in 2013 from 38.0% in 2012 due to the consolidation of revenues related to the acquisition of GML and SAK.

Financial services. The gross profit of the Company financial services segment increased by 30.5% to Rp 631,133 million in 2013 from Rp 483,539 million in 2012; and the Company gross profit margin increased to 61.3% of revenue in 2013 from 58.6%

in 2012.

Operating expenses. The Company operating expenses increased by 27.5% to Rp 1,171,596 million in 2013 from Rp 919,111 million in 2012, primarily due to an increase in employee compensation, advertisement and promotion, professional fees, and depreciation of fixed

25%

Laba bruto konsolidasian Perseroan meningkat sebesar 25%

The Company consolidated gross profit increased by 25%

8%

Pendapatan lainnya Perseroan meningkat sebesar 8%

The Company other income increased by 8%

aset tetap. Kompensasi karyawan meningkat sebesar 32,9% menjadi Rp 486.120 juta dari sebelumnya Rp 365.720 juta, terutama karena peningkatan dalam jumlah karyawan sebagai dampak akuisisi GML dan SAK, serta pembentukan entitas anak yaitu MPMAuto dan PT Dayakarsa Solusi Sejahtera (DSS). Iklan dan promosi meningkat sebesar 12,8% menjadi Rp 187.203 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 165.930 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh promosi dari FKT dan Mulia. Penyusutan aset tetap meningkat sebesar 56,4%

menjadi Rp 49.631 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 31.730 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan karena pembelian kendaraan baru di MPMRent, akuisisi GML dan SAK, serta penyusutan atas nilai wajar aset tetap dari MPMRent dan MPMFinance.

Pendapatan lainnya. Pendapatan lainnya Perseroan meningkat sebesar 8,0% menjadi Rp 53.594 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 49.645 juta pada tahun 2012, terutama berasal dari kenaikan pendapatan bea balik nama sepeda motor.

Biaya lainnya. Biaya lainnya Perseroan meningkat sebesar 77,5% menjadi Rp 4.747 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 2.674 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan biaya bank yang tidak berulang.

Laba usaha. Laba usaha Perseroan meningkat sebesar 20,8% menjadi Rp 901.022 juta pada tahun 2012 dari sebelumnya Rp 746.075 juta pada tahun 2012, sebagai akibat dari hal yang telah dijelaskan di atas.

Pendapatan keuangan. Pendapatan keuangan Perseroan meningkat sebesar 130,9% menjadi Rp 68.819 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 29.807 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh bunga yang diterima dari penempatan deposito atas dana yang diterima dari penawaran umum saham perdana.

Beban keuangan. Beban keuangan Perseroan meningkat sebesar 3,4% menjadi Rp 208.183 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 201.395 juta pada tahun 2012.

Laba sebelum pajak penghasilan. Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan meningkat sebesar 32,3% menjadi Rp 766.006 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 578.892 juta pada tahun 2012, sebagai akibat dari hal yang telah dijelaskan di atas.

assets. Employees’ compensation increased by 32.9% to Rp 486,120 million from Rp 365,720 million, primarily due to an increase in the number of employees resulting from the acquisition of GML and SAK, also establishment of subsidiaries which are MPMAuto and PT Dayakarsa Solusi Sejahtera (DSS). Advertisement and promotion expenses increased by 12.8% to Rp 187,203 million in 2013 from Rp 165,930 in 2012, primariliy due to advertisements supporting FKT and Mulia. Depreciation of fixed assets increased by 56.4% to Rp 49,631 million in 2013 from Rp 31,730 million in 2012, primarily due to the purchase of new vehicles to expand the MPMRent fleet, acquisition of GML and SAK, and the depreciation to fair value of fixed assets from acquire MPMRent and MPMFinance.

other income. The Company other income increased by 8.0% to Rp 53,594 million in 2013 from Rp 49,645 million in 2012, due primarily to the increase in income from the registration of motorcycles.

other expenses. The Company other expenses increased by 77.5% to Rp 4,747 million in 2013 from Rp 2,674 million in 2012, due primarily to a non- recurring, one-off bank charge.

operating profit. The Company operating profit increased by 20.8% to Rp 901,022 million in 2013 from Rp 746,075 million in 2012 for the reasons specified above.

finance income. The Company finance income increased by 130.9% to Rp 68,819 million in 2013 from Rp 29,807 million in 2012, primarily due to interest received from the deposit of funds from the initial public offering.

finance costs. The Company finance costs increased by 3.4% to Rp 208,183 million in 2013 from Rp 201,395 million in 2012.

Profit before income tax. The Company profit before income tax increased by 32.3% to Rp 766,006 million in 2013 from Rp 578,892 million in 2012 for the reasons specified above.

Beban pajak penghasilan. Beban pajak penghasilan Perseroan meningkat sebesar 16,1% menjadi Rp 201.994 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 173.963 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan peningkatan laba kena pajak. Beban pajak penghasilan sebagai persentase terhadap laba sebelum pajak penghasilan turun menjadi 26,4% pada tahun 2013 dari 30,1% pada tahun 2012.

Laba bersih dari operasi yang dilanjutkan. Laba bersih dari operasi yang dilanjutkan Perseroan meningkat sebesar 39,3% menjadi Rp 564.012 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 404.929 juta pada tahun 2012 sebagai akibat dari hal yang telah dijelaskan di atas.

21%

Laba usaha Perseroan meningkat sebesar 21%

The Company operating profit increased by 21%

32%

Laba sebelum pajak penghasilan meningkat sebesar 32%

Profit before income tax increased to 32%

Laba bersih dari operasi yang dihentikan. Laba bersih dari operasi yang dihentikan Perseroan menurun sebesar 100.0% dari sebelumnya Rp 1.037 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan tidak terdapat pelepasan operasi yang dihentikan di tahun 2013.

Pendapatan komprehensif lain. Perseroan mencatatkan pendapatan komprehensif lain turun sebesar 28,8%

menjadi Rp 2.300 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 3.230 juta pada tahun 2012 terutama disebabkan oleh keuntungan aktuarial atas program imbalan kerja, karena Perseroan baru sejak 1 Januari 2012 mengadopsi kebijakan yang mengakui segera keuntungan atau kerugian aktuarial dalam pendapatan komprehensif lain.

Jumlah laba-rugi komprehensif tahun berjalan. Sebagai akibat dari hal yang telah dijelaskan di atas, jumlah laba- rugi komprehensif Perseroan tahun berjalan meningkat sebesar 38,4% menjadi Rp 566.312 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 409.196 juta pada tahun 2012.

income tax expense. The Company income tax expense increased by 16.1% to Rp 201,994 million in 2013 from Rp 173,963 million in 2012, due primarily to an increase in taxable income. Income tax expense as a percentage of profit before income tax decreased to 26.4% in 2013 from 30.1% in 2012.

Net profit from continuing operations. The Company net profit from continuing operations increased by 39.3% to Rp 564,012 million in 2013 from Rp 404,929 million in 2012 for the reasons specified above.

Net profit from discontinued operations. The Company net profit from discontinued operations decreased by 100.0% from Rp 1,037 million in 2012, primarily due to there is no discontinued operations in 2013.

Other comprehensive income. The Company other comprehensive income decreased by 28.8% to Rp 2,300 million in 2013 from Rp 3,230 million in 2012, due primarily to an actuarial gain arising from the Company employee benefits program following adoption by the Company of a new accounting policy on 1 January 2012 requiring the immediate recognition of actuarial gains or losses in other comprehensive income.

Total comprehensive income for the year. As a result of the above, the Company total comprehensive income for the year increased by 38.4% to Rp 566,312 million in 2013 from Rp 409,196 million in 2012.

Management Discussion & Analysis PEMBAHASAN & ANALISIS MANAJEMEN

Dalam dokumen MPMX laporan keuangan tahunan (Halaman 70-76)

Dokumen terkait