• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengeksplorasi (menganalisis, menalar, mencoba)

6) Membacakan karya tulis untuk dikomentari dalam diskusi curah pendapat.

Penutup 11. Guru menyimpulkan pemahaman bersama langkah melanjutkan teks cerita pendek.

12. Guru memberikan pertanyaan tentang cara melanjutkan teks cerita pendek.

13. Guru memberikan tugas membaca hal yang berkaitan dengan membuatkan teks cerita pendek mandiri

10 menit

Pertemuan 7 Tahap

kegiatan

Kegiatan waktu

Pendahu luan

14. Guru

memberikan salam dengan mengucap assalamualaikum

YA = skor 2 TIDAK = skor 1

 Instrumen Penilaian sikap sosial (percaya diri)

 Aspek yang dinilai Teknik Penilaian

Waktu Penilaian

Instrumen Penilaian

Keterangan 1. Religius(jujur) Pengamatan Proses Lembar

Pengamatan (terlampir)

Bagian dari perumusan nilai rapot 2. Tanggung jawab

3. Peduli 4. Responsif 5. Santun 6. Percaya diri Contoh

 Instrumen tes (Pertemuan 5)

Buatlah refleksi pembelajaran tentang pengubahan sinopsis menjadi teks cerita pendek!

Pertemuan 6

Apa yang harus disiapkan ketka menyusun resolusi cerita?

Pertemuan 7

Buatlah refleksi pembelajaran dalam bentuk rangkuman langkah penyusunan teks cerita pendek mandiri

b. Pembelajaran remidi

Buatlah orientasi cerpen dari tema “ anak sholeh membawa berkah”!

c. Pengayaan

Buatlah komplikasi cerpen dari tema “ anak sholeh membawa berkah”!

Mengetahui, Kepala Madrasah

...

NIP.

Malang, 16 Juli 2018 Guru mata pelajaran

...

NIP.

Lampiran 1 RPP 3 bab 3: LK pertemuan 5

1. Bentuklah kelompok beranggotakan 4-5 anak!

2. Bacalah sinopsis cerita berikut!

Setelah Papa dan Mama selesai mandi, kami berlima duduk-duduk di beranda rumah dengan menikmat secangkir teh dan semangkuk puding buatan Kak Dina. Dan gara-gara puding inilah kaca meja di ruang tamu hancur berantakan, karena tertmpa mangkuk yang sedang dipegang Retno.

Retno terkejut. Aku dan Kak Dina juga terkejut dengan pertanyaan Mama. Setap kami dipanggil Mama kami berusaha untuk menghindar. Akhirnya kami memberanikan diri untuk mengakui penyebab pecahnya kaca meja.

Namun, Mama tdak terlalu terkejut dengan pengakuan kami. Mama justru tersenyum dan memberitahu kami bahwa kaca meja itu memang telah pecah dan direkatkan kembali oleh Mama. Apapun yang telah kami lakukan, Mama sangat bangga karena kami telah

mempertanggungjawabkan perbuatan kami.

3. Diskusikan bersama gurumu pertanyaan berikut!

1) Bagaimana cara menyusun teks cerita pendek berdasar sinopsis?

2) Apa yang harus diperhatkan pada saat proses pengubahan sinopsis menjadi teks cerita pendek?

4. Ubahlah sinopsis tersebut menjadi teks cerita pendek!

5. Tukarkan karyamu untuk dikomentari anggota kelompok!

6. Suntnglah karyamu setelah dikomentari temanmu!

7. Bacakan karyamu di depan kelas untuk dikomentari dalam curah pendapat!

8. Buatlah rangkuman langkah-langkah pengubahan sinopsis menjadi teks cerita pendek sebagai refleksi pembelajaranmu!

Lampiran 2 RPP 3 bab 3: LK pertemuan 6

1. Bentuklah kelompok beranggotakan 4-5 anak!

2. Bacalah potongan cerita berikut!

Judul: …………..

orientasi: ………

Pagi itu Niyanto mengemudikan pikap dari Dusun Bukit Puth. Dia akan mengangkut pasir sepert biasanya. Dia datang ke jembatan limpas untuk mengangkut pasir bersama teman kerjanya, yaitu Efendi yang berusia 30 tahun warga Kelurahan Mimbaan, kecamatan setempat.

Awalnya, Niyanto melaju di Jalan Raya Bondowoso–Situbondo. Dia kemudian berbelok kekiri untuk melewat jembatan limpas. Saat melintasi tkungan tajam pertama, Niyanto berhasil.

Sayang,begitu berbelok di tkungan kedua atau hendak melintasi jembatan, dia diduga lepas kendali.

………..

……….

………

3. Diskusikan bersama gurumu pertanyaan berikut!

1) Bagaimana cara menyusun teks cerita pendek berdasar sebagian cerita yang ada?

2) Apa yang harus diperhatkan pada saat proses melanjutkan cerita yang tdak lengkap?

4. Lengkapi cerita tersebut agar menjadi teks cerita pendek yang utuh!

5. Tukarkan karyamu untuk dikomentari anggota kelompok!

6. Suntnglah karyamu setelah dikomentari temanmu!

7. Bacakan karyamu di depan kelas untuk dikomentari dalam curah pendapat!

8. Buatlah rangkuman langkah-langkah melanjutkan potongan cerita menjadi teks cerita pendek yang utuh sebagai refleksi pembelajaranmu!

Lampiran 3 RPP 3 bab 3: LK pertemuan 7

1. Bentuklah kelompok beranggotakan 4-5 anak!

2. Bacalah majalah atau Koran yang telah dibawa dari rumah!

3. Diskusikan bersama gurumu pertanyaan berikut!

4. Susunlah kerangka cerita berdasarkan ide yang kamu temukan!

5. Kembangkan cerita berdasarkan ide dan kerangka yang ditemukan!

6. Tukarkan karyamu untuk dikomentari anggota kelompok!

7. Suntnglah karyamu setelah dikomentari temanmu!

8. Bacakan karyamu di depan kelas untuk dikomentari dalam curah pendapat!

9. Buatlah rangkuman langkah-langkah penyusunan teks cerita pendek mandiri sebagai refleksi pembelajaranmu!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan: MTs Kab. Malang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IX/ 1

Materi Pokok : Kegiatan 1 (Dekonstruksi teks tanggapan) Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 kali pertemuan)

RPP No : 1 (Bab 4 , Teks tanggapan: Berpikir krits dan santun) A. Kompetensi Int

1. Menghargai dan menghayat ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayat perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektf dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan tantanganal)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No KI Kompetensi Dasar Pertemuan Indikator Pencapaian Kompetensi 3

3.7 Mengidentfikasi informasi

berupa kritk atau pujian dari teks tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial,

dan/atau keragaman budaya, dll) yang didengar dan/atau dibaca

1

1) Mengenal Tujuan dan fungsi teks tanggapan

2) Mengidentfikasi struktur teks tanggapan

4 4.7 Menyimpulkan isi teks

tanggapan berupa kritk atau pujian (mengenai lingkungan hidup, kondisi sosial,

dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca

2

3) Mengidentfikasi aspek kebahasaan teks tanggapan

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan scientific setelah pembelajaran ini diharapkan siswa menghargai keberadaan bahasa Indonesia dengan memiliki perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dengan mampu:

1) mengenal tujuan dan fungsi teks tanggapan 2) mengidentfikasi struktur teks tanggapan

3) mengidentfikasi aspek kebahasaan teks tanggapan D. Materi Pembelajaran

 Materi Reguler

1) Fungsi teks tanggapan 2) Model teks tanggapan

3) Ciri-ciri kebahasaan teks tanggapan: kalimat aktf, kata tugas, bahasa deskripsi, bahasa penilaian

 Remidial

Model teks tanggapan

 Pengayaan

Model teks tanggapan

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

 Pendekatan pembelajaran: konstruktvistk, scientific, dan pembelajaran kooperatf

 Metode pembelajaran: ceramah,tanya jawab, diskusi, penugasan.

 Model pembelajaran: Pikir Bareng dan Berbagi (Think Pair and Share Frank Lywan, 1985) F. Media/Alat, Bahan, dan sumber Belajar

1) Media/Alat, Bahan

 Teks tanggapan

 Kertas tulis daur ulang sampah

 PUEBI 2) Sumber Belajar

Buku siswa: Indonesia Untuk SMP/MTs Kelas IX. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Indonesia: buku siswa/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I

Tahap kegiatan

Kegiatan waktu

Pendahu luan

1.

Guru memberikan salam dengan mengucap assalamualaikum

warohmatullahi wabarokatuh

2.

Guru mengajak siswa berdoa memulai pembelajaran selama 2 jam pelajaran

3. Guru memberikan apersepsi melihat benda yang disukai atau tdak disukai . 4. Guru menjelaskan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam

materi Bab 4

5. Guru menyampaikan tujuan dan latar belakang materi Bab 4 tentang “Berpikir krits dan santun”

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.

15 menit

Int 7.

Siswa membentuk kelompok beranggotakan 4-5 anak

8. Menanya,

Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang pelajaran yang sedang berlangsung:

1) Apa ciri sebuah tanggapan?

2) Kegiatan pembelajaran apa yang berkaitan dengan menanggapi?

9. Mengamat

,

3) Siswa membaca teks sebagai contoh awal.

4) Siswa membaca teks lain yang sejenis dengan teks awal sebagai pembanding

10. Mengeksplorasi

(menganalisis, menalar, mencoba)

5) Siswa menjawab pertanyaan tentang tanggapan pendek untuk membangun konteks.

6) Siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan teks kedua sebagai pembanding

11. Mengasosiasikan

(menautkan)

7) Siswa mendiskusikan fungsi dan pengertan teks tanggapan, dan strukturnya (anggota kelompok)

8) Menyimpulkan fungsi dan pengertan teks tanggapan, dan strukturnya.

12. Mengomunikasikan

9) Menyampaikan informasi tentang konteks tanggapan, fungsi,

pengertan teks tanggapan, dan strukturnya di depan kelas dalam curah pendapat.

55 menit

Penutup 13. Guru menyimpulkan pemahaman bersama tentang fungsi dan pengertan teks tanggapan dan strukturnya.

14. Guru memberikan pertanyaan dengan jawaban singkat tentang pengertan dan fungsi teks tanggapan dan strukturnya.

15. Guru memberikan tugas membaca hal yang berkaitan dengan aspek kebahasaan

10 menit

Pertemuan II Tahap

kegiatan

Kegiatan waktu

Pendahu luan

1. Guru memberikan salam dengan mengucap assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

2. Guru mengajak siswa berdoa memulai pembelajaran selama 2 jam pelajaran 3. Guru memberikan apersepsi melakukan identfikasi sebuah benda

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.

15 menit

Int 5.

Siswa membentuk kelompok beranggotakan 4-5 anak

6. Mengamat

,

55 menit

1) Siswa membaca teks tangapan.

7. Mengeksplorasi

(menganalisis, menalar, mencoba)

2) Siswa menjawab pertanyaan tentang kebahasaan yang mengikut teks tanggapan.

8. Menanya,

Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang pelajaran yang sedang berlangsung:

3) Jenis kalimat apakah yang berkaitan dengan teks tanggapan?

9. Mengasosiasikan

(menautkan)

4) Siswa mendiskusikan penggunaan kata dan kalimat yang mencirikan teks tanggapan (anggota kelompok)

10. Mengomunikasikan

5) Menyampaikan hasil diskusi tentang penggunaan kata dan kalimat yang mencirikan teks tanggapan di depan kelas dalam curah pendapat.

Penutup 11. Guru menyimpulkan pemahaman bersama tentang ragam kata dan kalimat yang digunakan dalam teks tanggapan

12. Guru menyuruh merefleksi pembelajaran dalam bentuk rangkuman ragam kata dan kalimat yang digunakan dalam teks tanggapan.

13. Guru memberikan tugas membaca hal yang berkaitan dengan struktur teks tanggapan

10 menit

H. Penilaian, pembelajaran remidi, dan pengayaan a. Penilaian

1) Teknik Penilaian

 Penilaian sikap spiritual

 Penilaian sikap sosial

 Tes tulis

 Unjuk kerja/proyek/produk/portofolio 2) Instrumen Penilaian

 Instrumen Penilaiansikap spiritual

No Perilaku yang diamat YA TIDAK

1 Berdoa sebelum memulai belajar 2 Berdoa sesudah melaksanakan belajar 3 Berdoa sebelum mengerjakan tugas 4 Berdoa sesudah mengerjakan tugas

Penskoran:

YA = skor 2 TIDAK = skor 1

 Instrumen Penilaian sikap sosial (percaya diri)

 Aspek yang dinilai Teknik Penilaian

Waktu Penilaian

Instrumen Penilaian

Keterangan 1. Religius(jujur) Pengamatan Proses Lembar

Pengamatan (terlampir)

Bagian dari perumusan nilai rapot 2. Tanggung jawab

3. Peduli 4. Responsif 5. Santun 6. Percaya diri

Contoh

 Instrumen tes (Pertemuan 1)

1) Simpulkan pengertan teks tanggapan dengan pernyataanmu sendiri!

2) Sebutkan fungsi teks tanggapan dalam masyarakat 3) Sebutkan struktur teks tanggapan yang kauketahui!

Pertemuan 2

Buatlah rangkuman ragam kata dan kalimat yang digunakan dalam teks tanggapan sebagai refleksi pembelajaranmu!

b. Pembelajaran remidi

Baca kembali teks sejenis yang dicontohkan dalam pembelajaran dan tentukan strukturnya!

c. Pengayaan

Baca kembali teks sejenis yang dicontohkan dalam pembelajaran dan tentukan kalimat kritk, pujian dan saranya sesuai teks tersebut!

Mengetahui, Kepala Madrasah

...

NIP.

Malang, 16 Juli 2018 Guru mata pelajaran

...

NIP.

Lampiran 1 RPP1 bab 4: LK pertemuan 4

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 siswa!

2. Diskusikan dengan gurumu pertanyaan ciri sebuah tanggapan dan kegiatan yang berkaitan dengannya dalam pertanyaan membangun konteks teks tanggapan sebagai berikut!

1) Pernahkah kamu mengikut acara pemberian hadiah pada teman-temanmu yang berprestasi?apakah terbersit di pikiranmu rasa senang dengan prestasi yang diraih temanmu? Berbentuk apakah

ungkapan yang kamu sampaikan berkaitan hal tersebut?

2) Pernahkah kamu melihat akibat pelanggaran yang dilakukan teman-temanmu di sekolah? Apa yang terbersit di pikiranmu? Jika kamu tdak setuju dengan apa yang dilakukan temanmu, kira-kira berbentuk apakah ungkapan yang kamu sampaikan berkaitan dengan hal tersebut?

3) Pernahkah kamu memperhatkan hasil prakarya temanmu yang kurang sempurna? Apa yang terbersit di pikiranmu? Jika kamu ingin mengungkapkan pendapatmu berkaitan kekurangan karya tersebut, kira-kira berbentuk apakah ungkapan yang kamu sampaikan?

4) Coba tulis ungkapan dari salah satu pertanyaan tersebut!

3. Bacalah teks berikut!

Ekstrakurikuler atau Pelajaran Tambahan

Saat ini banyak sekolah menerapkan jam-jam tambahan kegiatan di sekolah, sepert

ekstrakurikuler dan les. Jam-jam tambahan tersebut masing-masing memiliki dampak positf dan negatf. Lalu, manakah yang lebih pentng untuk menunjang prestasi siswa? Ekstrakurikuler atau pelajaran tambahan?

Ada yang berpikir bahwa sebaiknya jam tambahan siswa diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler.

Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Melalui kegiatan ekstrakurikuler, siswa dapat mengembangkan bakat, minat, dan kemampuannya.

4. Jawablah pertanyaan berikut!

1) Apakah teks tersebut dapat disebut sebagai teks tanggapan?

2) Apa yang ditanggapi dalam teks tersebut!

3) Apakah penanggap setuju tentang hal yang ditangapinya?

4) Apa alasan yang disampaikan untuk menguatkan hal yang ditanggapinya?

5) Apa kesimpulan yang disampaikan penanggap tentang hal yang ditanggapi?

6) Apa tujuan yang diinginkan penanggap dari teks tersebut?

7) Apa manfaat yang didapatkan oleh penanggap maupun masyarakat umum dari teks tersebut?

5. Bacalah dua teks berikut!

Teks 1

Sebuah karya seni kelas tnggi dari sang pelukis maestro Affandi, melukiskan sebuah pemandangan alam perkebunan cengkeh, area perkebunan berbukit yang masih alami nampak terlukis apa adanya dari alam, untuk menghidupkan suasana pada lukisan, dihadirkannya figur manusia sebagai objek pendukung, namun adalah int dari lukisan yang menunjukkan adanya aktfitas kehidupan yang menyatu dengan alam.

Ekspresi goresan khas Affandi terlihat unik, yang menjadikan lukisan ini istmewa.

Sepert pada kebanyakan lukisan Affandi yang selalu menempatkan Matahari sebagai bagian dari obyek utama, namun dalam lukisan ini, penempatan matahari nampak unik, seolah sang pelukis mengambil perspektf posisi dibalik matahari, sehingga nampak dalam lukisan matahari tdak di balik bukit, melainkan nampak di atas bukit dan menutupi bukit, keunikan ini mungkin hanya dimiliki oleh Affandi, sebagai cara sudut pandang dia dalam berekspresi, di mana kualitas imajinasinya sebagai seorang pelukis maestro ternama.

Teks 2

Marco Kartodikromo dan Kesusastraan Kompas, Sabtu, 21 September 2002 Judul: Student Hidjo Penulis: Marco Kartodikromo

Penerbit: NV Boel handel en Drukkerij Masman & Stroink, Semarang (1919), Yayasan Aksara Indonesia (2000), Yayasan Bentang Budaya (2000)

Tebal: 133 halaman (versi Masman & Stroink)

Jika ditanyakan kepada siapa pun yang pernah mempelajari kesusastraan Indonesia selama 30 tahun terakhir tentang siapa itu Marco Kartodikromo, atau lebih populer dikenal Mas Marco, mungkin tdak sampai seperseratus persen yang pernah mendengar namanya. Bukan suatu kesalahan jika Mas Marco tdak dikenal. Nama dan karyanya sepert “Student Hidjo” memang tdak pernah disinggung ataupun dimasukkan ke dalam karya sastra.

“Student Hidjo” pertama kali muncul tahun 1918 dalam cerita bersambung di harian Sinar Hindia.

Setahun kemudian, baru terbit dalam bentuk buku. Tak lama usia peredarannya, karena disita oleh pemerintah kolonial. Buku-buku karya Mas Marco yang dikenal sebagai jurnalis sekaligus aktvis gerakan politk penentang kolonialisme Belanda, dipandang begitu membahayakan. Dan, bukan tak beralasan ketakutan penguasa di kala itu. Karya-karya Mas Marco terutama “Student Hidjo” ini memang berbeda dengan tema umumnya karya-karya sastra sejaman yang “direstui” oleh pemerintahan kolonial.

Di masa peredaran novel ini, ada dua lembaga pentng dalam penyediaan bacaan bagi rakyat Hindia Belanda. Yang pertama adalah Komisi Bacaan Rakyat, Commissie voor de Inlandsche School en

Volkslectuur, yang didirikan tahun 1908. Komisi ini banyak menerbitkan karya sastra terjemahan bertemakan romantsme eropa. Kemudian Balai Pustaka, 1917, menerbitkan karya-karya sastra dengan bahasa baku Melayu Tinggi sepert Azab dan Sengsara, 1920, karya Merari Siregar, disusul Sit Nurbaya, 1922, karya Marah Rusli.

Berbeda dengan tema sastra sang induk semang Komisi Bacaan Rakyat, tema yang diangkat Balai Pustaka di awal pendirian adalah seputar kritk terhadap adat kuno, terutama Minangkabau. Kisah-kisah berputar seputar kawin paksa yang mendatangkan sengsara, dan kehidupan seputar lingkaran hitam- puth tentang yang baik dan buruk secara etka.

Novel Student Hidjo menggambarkan secara plasts kehidupan kaum priyayi Jawa dengan kemudahan-kemudahan yang mereka peroleh, sepert kemudahan menimba pendidikan. Suasana pergerakan, terutama Sarekat Islam, tempat para tokoh novel mencurahkan sebagian waktu dan kegiatan, menjadikan novel ini kental dengan politk. Bahkan, kisah cinta sepasang tokoh novel pun diwarnai dengan kegiatan politk.

Kisah dia dengan rencana orang tua Hidjo menyekolahkannya ke Belanda. Ayah Hidjo, Raden Potronojo berharap dengan mengirimkan Hidjo ke Belanda, dia bisa mengangkat derajat keluarganya.

Meskipun sudah menjadi saudagar yang berhasil dan bisa menyamai gaya hidup kaum priyayi murni dari garis keturunan, tdak lantas kesetaraan status sosial diperoleh, khususnya di mata orang-orang yang dekat dengan gouvernement, pemerintah kolonial. Berbeda dengan sang ayah, sang ibu Raden Nganten Potronojo khawatr melepas anaknya ke negeri yang dinilai sarat “pergaulan” bebas.

Pendidikan di Belanda ternyata membuka mata dan pikiran seluas-luasnya. Pertama, yang dianggap Belanda “besar” di Hindia ternyata sangat Indisch di Belanda metropolitan, terutama mereka yang pernah bekerja di Hindia, dalam selera makan dan minum. Gadis Belanda dan orang tua yang pernah bekerja di Hindia menaruh perhatan besar kepada pemuda Hindia. Kedua, yang angkuh di Hindia ternyata tdak berperan di Belanda.

Hidjo sang kutu buku yang terkenal “dingin” dan mendapat julukan “pendito” sampai onzijdig, banci, akhirnya pun terlibat hubungan percintaan dengan Betje, putri directeur salah satu maatschapij yang rumahnya ditumpangi Hidjo selama studi di Belanda. Pertentangan batn panggilan pulang ke Jawa, akhirnya menguatkan Hidjo untuk memutuskan tali cinta pada Betje.

Persoalan menjadi sedikit berliku-liku karena perjodohan dengan Raden Adjeng Biroe yang masih sanak keluarga, meskipun sesungguhnya Hidjo terpikat dengan Raden Adjeng Woengoe, putri regent Jarak yang sangat cantk. Di akhir cerita, ketegangan mendapat penyelesaian. Kebebasan memilih dan bercinta diangkat ketka Hidjo tdak langsung setuju pada pilihan orang tuanya akan tetapi mencari idamannya.

Rumus perjodohan berubah. Hidjo dijodohkan dan menikah dengan Woengoe, sementara Biroe dengan Raden Mas Wardojo kakak laki-laki Woengoe. Semua, baik yang menjodohkan dan yang dijodohkan, menerima dan bahagia. Betapa cerita perjodohan tdak selalu berakhir dengan tangis dan sengsara. Juga ditampilkan, bahwa mentalitas Nyai tdak selalu ada dalam diri inlander, yaitu ketka Woengoe menolak cinta controleur Walter.

Selain itu, pengalaman Hidjo di Negeri Belanda membuka matanya. Ia melihat bahwa di negerinya

sendiri bangsa Belanda ternyata tdak setnggi yang ia bayangkan. Hidjo menikmat sedikit hiburan murah ketka dia bisa memerintah orang-orang Belanda di hotel, restoran, atau di rumah tumpangan yang mustahil dilakukan di Hindia.

***

Dua buku dengan versi berbeda diterbitkan tahun 2000 berdasarkan naskah lama Student Hidjo.

Namun sayang, penyesuaian ejaan maupun bahasa mengurangi cita rasa klasik roman Student Hidjo.

Perubahan terparah dilakukan Penerbit Bentang Budaya sedemikian rupa hingga mendekat

pemerkosaan naskah. Secara dokumentasi kedua versi tdak bisa digunakan sebagai buku sumber, source book. Bentang Budaya merusak gaya Mas Marco karena bahasa Hindia Belanda kala itu diusahakan sesuai dengan bahasa Indonesia terkini.

Sebagai salah satu contoh, dialog berikut cukup menjelaskan persoalan tersebut. Di naskah asli tertulis: ...”Meneer Djepris,” kata Controleur kepada Sergeant jang hendak masoek sekolah Militair itoe, waktoe dia maki-maki kepada Djongos kapal orang Djawa, lantaran Djongos itoe koerang tjepat melajani permintaannja itoe DJEPRIS (h110-111). Bentang Budaya mengubah menjadi: “Meneer Djepris!” kata Controleur kepada Sergeant yang hendak sekolah militer itu sewaktu dia sedang memaki-maki kepada orang Jawa yang menjadi jongos kapal, lantaran jongos itu kurang cepat melayaninya. (hlm 142-143)

Namun, terlepas dari hal tersebut, upaya untuk memperkenalkan salah satu karya yang tdak hanya menarik, tetapi juga terasa begitu radikal pada zamannya, patut dihargai. Sebagai pengarang, Marco Kartodikromo sangat pantas mendapat tempat dalam kanon kesusasteraan sebagai salah satu pendobrak dengan beberapa karya lainnya sepert Matahariah dan Mata Gelap.

Novel ini sebetulnya sudah membuka suatu soal bahwa kesusastraan bukan sekadar penghibur, tetapi suatu wacana politk dan sosial yang mengemban tugas menembus ruang-ruang publik. Pada gilirannya kesusastraan adalah jalan menuju pembebasan dari belenggu ketertndasan.

(Nova Christna/Litbang Kompas) 6. Jawablah pertanyaan berikut!

a. Karya apakah yang ditanggapi?

b. Siapa yang menghasilkan karya tersebut?

c. Siapa yang menanggapi?

d. Bagaimana bentuk tanggapannya?

e. Bagaimana cara menanggapinya?

7. Diskusikan jawabanmu bersama anggota kelompokmu!

8. Diskusikan jawaban kelompokmu dalam curah pendapat!

9. Simpulkan dalam bentuk rangkuman hasil pembelajaranmu sebagai refleksi!

Lampiran 2 RPP1 bab 4: LK pertemuan 2

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 siswa!

2. Bacalah teks tanggapan berikut!

Konteks

Pelukis : Affandi Tahun karya: 1981 Judul : Kebun Cengkeh’

Media : cat minyak dan kanvas

Deskripsi dan penilaian

Sebuah karya seni kelas tnggi dari sang pelukis maestro Affandi, melukiskan sebuah pemandangan alam perkebunan cengkeh, area perkebunan berbukit yang masih alami nampak terlukis apa adanya dari alam, untuk menghidupkan suasana pada lukisan,

dihadirkannya figur manusia sebagai objek pendukung namun adalah int dari lukisan, yang menunjukan adanya aktfitas kehidupan yang menyatu dengan alam. Ekspresi goresan khas Affandi terlihat unik, yang menjadikan lukisan ini istmewa.

Deskripsi dan penilaian

Sepert pada kebanyakan lukisan Affandi yang selalu menempatkan Matahari sebagai bagian dari obyek utama, namun dalam lukisan ini, penempatan matahari nampak unik, seolah sang pelukis mengambil perspektf posisi di balik matahari, sehingga nampak dalam lukisan matahari tdak di balik bukit, melainkan nampak di atas bukit dan menutupi bukit, keunikan ini mungkin hanya dimiliki oleh Affandi, sebagai cara sudut pandang dia dalam berekspresi, di mana kualitas imajinasinya sebagai seorang pelukis maestro ternama.

Konteks

Kritk Sastra Puisi dan Penguasa By Ferdinaen Saragih - Selasa, September 20 - Add Comment Konteks

“Pertanyaan di Stasiun Kereta” Wan Anwar"

Jika mahasiswa melakukan aksi protes terhadap penguasa di negeri ini, dengan turun ke jalan, seorang sastrawan mungkin akan melakukan aksinya dengan menuliskan dalam bentuk karya sastra, baik dalam bentuk puisi, prosa, ataupun drama. Artkel ini Pernah dimuat di kompas.com, 9 Februari 2010. Ditulis oleh Ferdinaen Saragih.

Konteks

Sastrawan dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan sosial budaya tertentu, maka langsung atau tdak, keterpengaruhannya atas kondisi sekitar kerap mencuat begitu saja. Ia berada inheren dengan dirinya. Sastrawan sebagai anggota masyarakat, memang tdak dapat melepaskan diri dari faktor kemasyarakatan. Perilaku, etka, tata krama, norma, bahkan juga nilai-nilai moral yang berlaku dalam lingkungan sosial tertentu, kerap menjadi semacam perekat yang menyeret diri sastrawan.

Konteks

Profesi apapun ke dalam tarik-menarik menjadi bagian dari segala sikap budaya itu, mengikutnya tanpa syarat sebagaimana yang terjadi dalam masyarakat tradisional, melakukan pemberontakan sambil menawarkan nilai-nilai atau paradigma baru, atau ia melakukan kompromi-kompromi. Itulah aturan main ketka seseorang masuk dalam sebuah komunitas sosial-budaya tertentu. Posisi sastrawan dalam kehidupan sosial, kerap juga melakukan pemberontakan melalui gagasan-gagasan kreatfnya. Kalaupun ia melakukan sejumlah kompromi, pilihan itu diterima dan ditawarkan kembali sebagai reaksi krits atas sejumlah hal yang mungkin disetujui atau tdak disetujuinya.

Konteks

Peran sosial sastrawan sebatas itu. Justru dengan cara itu pula, sastrawan sedang mengekspresikan berbagai peristwa individual itu menjadi bagian dari usaha memberikan sesuatu kepada masyarakatnya. Ia boleh jadi sedang melakukan proses membangun tugu peringatan atau monumen dirinya, tetapi sesungguhnya, ia sedang mengejawantahkan empat, simpat, antpat, bahkan juga kebencian dan sikap evaluatfnya atas sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar.

Konteks

Telah lama kita menyaksikan cerita fiksi yang diperankan oleh penguasa-penguasa negeri ini, Tapi sayang endingnya kurang menarik, Karena berakhir begitu saja, tanpa ada yang menang atau yang kalah. Tapi perlulah kita ketahui dampaknya tdak main-main, karena rakyat sendirilah yang merasakannya, dampaknya bukanlah sebuah fiksi, tapi kenyataan yang membuat masyarakat itu gelisah, hingga akirnya berbuah amarah.

deskripsi karya Dalam konteks ini, puisi Wan Anwar yang berjudul “Pertanyaan Di Stasiun Kereta”

(Pertemuan Kecil, Pikiran Rakyat, Minggu 29 November 2009) Puisi yang ditulisnya tahun 2005 dibangkitkan kembali. Hal ini merupakan sesuatu yang menarik untuk ditafsirkan sesuai dengan keadaan sekarang ini.

deskripsi karya jika timur itu hari depan, mengapa laju kereta kembali ke masa silam bahwa stasiun ini peninggalan residen, tentu saja kami tahu

juga deret pohon asam, irigasi, dan gedung-gedung pemerintahan begitulah, bukankah tuan-tuan hanya sanggup membangun mall jurang antara cahaya lampu kristal dan temaram perkampungan