يﺬﻣ ﱰﻟا ﻩاور(
G. Metode Penelitian
Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masala. Sedangan penelitian adalah pemeriksa secara hati-hati, tekun dan tuntas terhadap suatu gejala untuk menambah suatu pengetahuan manusia.
Dapat dipahami bahwa metode penelitian dapat diartikan sebagai proses prinsip-prinsip dan tata cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melakukan penelitian.43
Menurut sutrisno hadi dalam bukunya bahwa metode penelitian merupakan penelitian yang menyajikan bagaimana caranya atau langkah- langkah yang harus diambil dalam suatu penelitian secara sistematis dan logis sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebanarannya.
1. Jenis penelitian
43Soerjono soekanto,Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta : Ui Press, 1986), hlm. 6
Penelitian tentang transgender menurut buya Hamka (1908-1981) dalam kitab Tafsir al-Azhar pada prinsipnya merupakan kajian keperpustakaan44 (Library research). Karena study yang dikembangkan melalui interprestasi dengan menggunakan buku-buku yang ada diperpustakaan. Penelitian pustaka (Library research), dapat juga diartikan suatu penelitian dengan metode tulisan, editan dan mengelompokkan data yang diperoleh dari sumber tertulis.45
2. Sifat penelitian
Sifat penelitian yang penulis gunakan adalah memaparkan, mengambarkan, mengklafikasikan secara objektif dan data-data yang dikaji kemudian menganalisanya, penelitian ini disebut dengan istilah deskriptik analitik.46
3. Sumber Data
Pengumpulan data yang valid dan akurat dapat diperoleh dengan mengelompokkan literetur-literetur dalam kategori yang ada hubungannya dengan pembahasan. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengklafikasikan sumber data
44Kajian perpustakaan sering juga disingkat dengan kajian pustaka atau telaah pustaka, (literature review) artinya kegiatan mendalam, mencermati, menela’ah dan mengidentifikasipengetahuan serta mempelajari dan menggali penemuan-penemuan yang telah dikemukakan sebelumnya ( Lihat Suarsimi Arikunto,Manajemen Penelitaian, (Jakarta PT Cipta, cet -4), hlm. 75
45Noeng Muhadjir,Metode Penelitian(Jakarta : Rake Sarasin, 1989), hlm 43
46Winarto Surakmad,Pengantar Penelitian, cet ke- 5, (Bandung, Tarsito, 1994)
Sumber data47 dalam penelitian ini dapat digolongkan kepada dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder48 sebagai referensi-referensi yang secara tidak langsung dapat juga dijadikan penelitian ini.
Pertama sumber data primer49 adalah kitab tafsir al-Azhar karya momental Buya Hamka yang berjumlah 9 (Sembilan) jilid terbitan pustaka Nasional PTE LTD Singapura, Jakarta tahun 1989. Pembahasan secara khusus dalam penelitian ini terdapat pada jilid Jilid 2, QS an-Nisa’ ayat 119 : Merubah perbuatan Allah, Q.S al-Baqarah (2) : 126, iri terhadap dalam jenis, Jilid 7 QS.ar-Rûm ayat 30 : tindakan yang tidak sesuai dengan fitrah manusia, Kedua sumber data sekunder50 berupa : kitab tafsir seperti tafsir al-misbah karangan Quraish Shihab, tafsir Shafwatur tafsir karangan Syaikh Ali-Shabuni, tafsir Ath-Thabari karangan Abu Ja’far bin Jarir Ath-Thabari, komplikasi hukum Islam, undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan fatwa majlis ulama Indonesia Nomor 05/kep/Munas II/MUI/1980 Tentang
47 Sumber data dapat diklafikasikan menjadi dua jenis, yaitu menurut bentuk dan isi.
Menurut bentuknya jenis sumber data terbagi dua , pertama, sumber tertulis (printed materials) atau dukumen kedua, sumber bukan tertulis (non printed material). Sedangakan data menurut isi, juga terbagi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data skunder. (Ibid, hlm. 82)
48Sumber data primer adalah sumber bahan atau dukumen yang dikemukakan atau digambarkan sendiri oleh orang atau pihak yang hadir pada waktu kejadian yang digambarkan tersebut berlangsung, sehingga mereka dapat dijadilkan saksi, seperti buku, manuskrip, notulen, dan lain sebagainya, yang berasal dari tangan pertama sumber primer kedudukannya sangat utama dalam sebuah penelitian, karena dapat menunjukan keaslian dan kemurnian isi sumber data.
Dengan demikian data/bahan dapat lebih dipercaya dibandingkan sumber skunder . sedangkan data sekunder adalah sumber bahan kajian yang digambarkan oleh bukan orang yang ikut mengalami atau hadir pada waktu kejadian berlangsung. (ibid. hlm. 83)
49 Dalam penelitian fuqaha, data primernya dalah fuqaha yang mengekspresikan baik dalam pikirannya baik dari tulisan maupun dari perkataan. Pemikiran yang diekspresikan dengan tulisan dapat ditemukan dengan karya tulis seperti buku (kitab) atau manuskrip seperti jurnal, cd, website. Sedangkan dalam bentuk pemikiran yang ekspresikan dalam bentuk perkataan dapat ditemukan dari ungkapan seperti dialog khusus, berlaku pada fuqaha yang masih hidup, yang ditemukan sebagai responden (lihat cik Hasan Bisruop.cit, hlm. 221)
50Data skunder dalam penelitian pemikiran fuqaha adalah Bahan pustaka yang mengutip atau merujuk kepada sumber. Selain itu berupa komentar (syarh) atau ringkasan (mukhtasyar) atas matan sumber primer. (lihat, cik Hasan Bisri, Op.cit., hlm. 221)
Fatwa (penggantian dan penyempurnaan kelamin), Fatwa MUI Nomor 03 Tahun 2010 Tentang perubahan dan pemyempurnaan alat kelamin, serta pendapat para ulama tentang kunsekuensinya terhadap pernikahan dan referensi lainnya seperti buku, tesis, skripsi, jurnal yang berkenaan dengan transgender, pernikahan, fikih dan ushul fih.
4. Analisis Data
Data yang sudah dikumpulkan dianalisa secara kualitatif dengan metode berfikir : a. Deduktif (Deduktif approach) yaitu pendekatan yang menggunakan logika
untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusiom) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan, penyusunan menganalisa data tentang konsep transgender secara umum kemudian ditarik kesimpulan secara khusus. Metode ini diperuntukkan untuk pembahasan mengenai analisis larangan transgender menurut Buya Hamka dalam kitab Tafsir al-Azhar.
b. Indiktif (inductive approach) yaitu sebuah pendekatan dengan cara pengambilan kesimpulan dari khusus ke umum (Going from from specific to do general). Penyusun menganalisa data yang didapati dari kasus yang ada, kemudian memahami karekteristik dan latar belakang dari hasil Ijtihad dan diambil kesimpulan yang digeneralisasikan sehingga yang besifat umum. Metode ini dipergunakan untuk mengetahui transgender menurut Buya Hamka dalam kitab Tafsir al-Azhar