• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transgender Menurut Buya Hamka Dalam Kitab Tafsir Al-Azhar

N/A
N/A
Chris Martin

Academic year: 2024

Membagikan "Transgender Menurut Buya Hamka Dalam Kitab Tafsir Al-Azhar "

Copied!
221
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Ucapan syukur al-hamdulillah penulis persembahkan ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya , sehingga disertasi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tercurahkan bagi Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya sebagai mata air ilmu pengetahuan juga telah mencerahkan peradaban Islam melalui perkembangan ilmu pengetahuan.

Dalam kata pengantar ini penulis ingin menyampaikan bahwa Disertasi ini telah selesai dengan keyakinan : banyak kekurangan padanya lahir dari penulis sendiri. Karya tulis yang sederhana ini, semoga dapat menjadi tolak ukur nilai pembalajaran selama lebih kurang 4 tahun terakhir. Tentu, tidak bisa dibangga- banggakan jika tidak ada dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh hal tersebutlah, faktor-faktor pembantu itu, penulis mendapat sedikit kepercayaan akan hasil ini. Betapapun jauhnya dari standar memuaskan.

Penulis banyak berterima kasih kepada berbagai pihak yang berperan dalam masa belajar penulis, terutama dalam penyelesaian karya tulis ini, baik bantuan tersebut berbentuk moral maupun materi. Dengan ini, penulis sampaikan beribu terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Akhmad Mujahidin, M.Ag Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

2. Prof. Dr. Afrizal. M, MA selaku Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

3. Dr. H. Iskandar Arnel, MA Selaku Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

4. Dr. Jumni Nelli, M.Ag Selaku Ketua Program Studi Hukum Keluarga Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

(9)

5. Promotor Prof. Dr. Sudirman M. Johan, MA co. Promotor Dr. Mawardi M.

Saleh, MA yang selalu bijaksana memberikan bimbingan, nasehat serta waktunya selama penelitian dan penulisan disertasi ini.

6. Bapak/Ibu seluruh Dosen Pascasarjana yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu selama mengikuti perkuliahan sampai akhir penulisan disertasi ini.

7. Segenap Staf Karyawan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru yang telah banyak membantu penulis selama mengikuti perkuliahan dan penulisan disertasi ini.

8. Bapak Ketua Yayasan Laman Emas Bangkit Bapak Nurkhusin dan ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Edy (Staile) Pekanbaru bapak Dr. Afiq Budiawan, beserta para dosen, karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Edy Pekanbaru, tempat penulis menimba ilmu, mengabdi, berkarya, berkreasi, dan berinovasi.

9. Bapak Suharmi (Alm) dan Ibu Rosmita, terima kasih atas jasa-jasanya, kesabaran doa yang beliau pancatkan dan tidak pernah merasa lelah dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus dan ikhlas kepada penulis semenjak kecil hingga saat ini, semoga juga nanti hingga maut memisahkan. Buat alm Bapak hanya untaian doa dan al-fatihah yang bisa penulis kirimkan, semoga Bapak tenang dan bahagia di alam sana, semoga hasil yang penulis dapatkan sampaikan sekarang merupakan shadaqah jariyyah yang telah bapak taburkan semasa hidup beliau, semoga Allah SWT mengampuni segala dosa-dosa beliau dan menerima segala amal ibadah dan kabaikan yang telah dilakukan semasa hdup beliau, aamiin yaa Rabbal ‘alamiin

10. Buat suami Rian Novaldo dan putra mama yang mama banggakan Rafiq al- Varo Azka, Rania Humaira, kalian yang telah memberikan arti ketulusan, keikhlasan, kesabaran, kelapangan hati dan fikiran dalam hidup ini yang penuh onak dan duri sehingga mama bisa menyelesaikan Disertasi ini dengan baik.

11. Saudara-suadaraku, kakanda Zulfa yenti M.Ag, beserta abang Indra Fitriadi M,Ag, abang Firdaus beserta kakak ipar penulis Rahmawati dan adinda

(10)

tercinta Khairul Nizam S.E beserta Ade Irmayanti dan ucapan terimakasih juga kepada mertua, Nelwida beserta Kakak Iparku Novianti, Kakanda Desi Asmeret, kakanda Wilya Khantry, kakanda Sesmiarti dan Bapak Yahanan yang telah banyak memberikan dorongan, semangat dan kasih sayang, semoga ukhuwah dan kecintaan penulis karena Allah swt selalu terbina dengan baik.

12. Teman-teman se-angkatan dan seperjuangan tahun 2016 Program S3 Hukum Keluarga UIN Suska khusus program 5000 Doktor, Ibu Nurliana, bu Syamsiah Nur, Pak Yusrial, Pak M. Ihcsan, Pak Badrudin, Pak Isnadul Hamdi, Pak Nurcahyono, Pak Syamsi Yusrizal, Pak Thoat Setiawan, Pak Indra Syahbana dan Pak Husni Fuadi, pak Firman Surya Putra dan Pak Zuhry al Bajuri. Terima kasih atas dukungan, bantuan dan sarannya sehingga disertasi ini selesai dengan baik.

13. Kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian disertasi ini penulis ucapkan terimakasi atas dukungan dan doanya selama ini.

Teriring do’a, semoga segala kebaikan semua pihak yang membantu penulis dalam penulisan disertasi ini diterima di sisi Allah SWT. dan mendapat pahala yang berlipat ganda. Penulis menyadari bahwa disertasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kebaikan dan kesempurnaan disertasi ini. Semoga disertasi ini dapat member manfaat kepada banyak orang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb..

Pekanbaru, 24 Juli 2020

Misra Netti

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

PENGESAHAN TIM PENGUJI SEMINAR HASIL ...

NOTA DINAS PROMOTOR...

NOTA DINAS CO-PROMOTO ...

PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TERTUTUP ...

PERNYATAAN KEASLIAN...

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iv

PEDOMAN TRANSLITERASI ... vii

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi Masalah ...17

C. Batasan Masalah...18

D. Rumusan Masalah ...18

E. Tujuan Penelitian ...19

F. Mamfaat Penelitian ...19

G. Metode Penelitian...20

1. Jenis Penelitian...20

2. Sifat Penelitian ...21

3. Sumber Data...21

4. Analisis Data ...23

H. Sistematika Penulisan ...23

BAB II KAJIAN TEORITIS... 25

A. Pengertian Gender dan Perbebedaannya Dengan Jenis Kelamin ... 25

1. Sejarah Terbetuknya Gender... 29

2. Gender Dalam Perspektif Islam ... 31

3. Laki-laki Dan Perempuan dalam Pandangan Islam ... 34

B. Tinjauan Umum Tentang Transgender... 37

1. Pengertian Transgender ... 37

2. Sejarah Transgender ... 41

3. Macam-Macam Transgender ... 48

4. Status Sosial Kaum Transgender ... 54

C. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Transgender ... 61

D. Operasi Kelamin (Taghyir Al-Jins) ... 75

1. Pengelompokkan Hukum Operasi Kelamin ... 76

2. Prosedur Perubahan Status Identitas... 86

E. Ketentuan Tentang Pernikan ... 90

1. Pengertian Pernikahan ... 90

2. Tujuan Pernikahan ... 92

(12)

3. Syarat Pernikahan ... 95

4. Pembatalan Pernikahan... 102

5. Nikah Dan Status Sah Hukumnya ... 108

a. Nikah Sah Murni Dan Hukumnya... 109

b. Nikah Yang Bergantung Dan Hukumnya ... 109

c. Nikah Yang Rusak Dan Hukumnya... 110

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 115

BAB III BIOGRAFI BUYA HAMKA DAN KEILMUANNYA... 122

A. Sejarah Kelahiran Buya Hamka ... B. Pendidikan Hamka... 128

C. Karir Hamka ... 138

D. Pemikiran Buya Hamka... 144

E. Karya-Karya Hamka... 149

1. Karya Hamka Dalam Bidang Sastra ... 149

2. Karya Hamka Dalam Bidang Keagamaan Islam ... 150

3. Karya Hamka Dalam Bidang Pendidikan... 153

F. Sekilas Tentang Tafsir Al-Azhar... 154

G. Tasawuf Modren Buya Hamka... 160

H. Ijtihad Dalam Pandangan Buya Hamka... 168

BAB IV TRANSGENDER DALAM KITAB TAFSIR AL-AZHAR DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERNIKAHAN ... 174

A. Ayat-Ayat Tentang Gender ... 174

B. Tinjauan Hukum Transgender Menurut Buya Hamka Dalam Kitab Tafsi Al-Azhar ... 194

C. Tinjauan Dampak Transgender Terhadap Pernikahan Menurut Buya Hamka Dalam Kitab Tafsir Al-Azhar ... 204

D. Metode Penerapan Hukum Transgender Menurut Buya Hamka Dalam Kitab Al-Azhar ... 210

1. Menggunakan Dalil Naqli ... 213

2. Istinbat Hukum Berdasarkan Aspek Lafziyah (Redaksi) ... 215

3. Istinbat Hukum Berdasarkan Ketidak Jelasan Makna ... 216

4. Istinbat Hukum Berdasarkan Maqashid Syari’ah... 218

E. Analisis Hukum Transgender Menurut Buya Hamka Dalam Kitab Al- Azhar ... 219

1. Dalil Tentang Larangan Merubah Ciptaan Allah ... 220

2. Dalil Tentang Larangan Tasyabbuh (Menyerupai) Lawan Jenis ... 220

3. Analisis Mengenai Status Pribadi Dan Status Transgender ... 241

F. Dampak Transgender Terhadap Pernikahan Menurut Buya Hamka Dalam Kitab Tafsir Al-Azhar ... 255

(13)

BAB V PENUTUP... 279 A. Kesimpulan ... 279 B. Saran-Saran... 284 LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(14)

PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedoman Transliterasi ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 Tahun 1987 dan No. 0543 b/U/1987, dan yang lazim digunakan di buku-buku keislaman, di bawah ini disajikan daftar huruf arab dan transliterasinya dengan huruf latin.

A. Konsonan Tunggal

No Arab Nama Huruf Latin Keterangan Nama

1 ا alif a tidak dilambangkan

2 ب ba’ b ῀

3 ت ta’ t ῀

4 ث tsa’ ṣ es (garis/titik di bawahnya)

5 ج jim j ῀

6 ح ha ḥ h (garis/titik dibawhnya)

7 خ kha kh ka dan ha

8 د dal d de

9 ذ dzal ẑ zet (titik diatasnya)

10 ر ra r er

11 ز zai z zet

12 س sin s es

13 ش syin sy es dan ye

14 ص shad sh es dan ha

15 ض dlod dl de dan el

16 ط tho th te dan ha

17 ظ zho zh zet dan ha

18 ع ‘ain ‘ koma terbalik di atas

19 غ ghain gh ge dan ha

20 ف fa f ef

21 ق qaf q qi

22 ك kaf k ka

23 ل lam l el

24 م mim m em

25 ن nun n en

26 و waw w we

27 ه ha h ha

28 ء hamzah ` apostrof

29 ي ya y ye

(15)

B. Vokal

Vokal Bahasa Arab seperti halnya vokal dalam bahasa indonesia, terdiri atas vokal tunggal (monoftong) dan vokal rangkap (diftong).

1. Vokal Tunggal

Vokal tunggal dalam bahasa arab lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterainya sebagai berikut:

No Tanda Vokal Nama Huruf Latin Nama

1 --- َ◌ --- Fathah a a

2 --- ِ◌ --- Kasrah i i

3 --- ُ◌ --- Dlommah u u

Contoh:

ﺐ ﺗ ﻜ : Kataba

ﺮ ﻛ ذ : Dzukira (pola I) atauẕ ukira (pola II) dan seterusnya 2. Vokal Rangkap

Lambang yang digunakan untuk vokal rangkap adalah gabungan antara harakat dan huruf, dengan transliterasi berupa gabungan huruf.

Tanda Huruf Tanda Huruf Huruf

ﻲ ـ ـ ـ Fathah dan ya ai a dan i

ﻮ ـ ـ ـ ـ Fathah dan waw au a dan u

Contoh:

ﻒﯿﻛ: Kaifa لﻮھ: haula

ي أ : ai atau ay ﻰ ﻠ ﻋ : ‘ala

ﻦ ﻣ ا : amana

C. Vokal Panjang (Mad)

Vokal panjang atau mad dilambangkan dengan harakat atau huruf huruf, dengan transliterasi sebagai berikut:

Harakat Tanda Baca Keterangan

ي ﺎ ـ َـ Fathah dan alif atau ya ã/â a dan garis

panjang di atas

ي ﺎ ـ ِـ Kasrah dan ya î i dan garis di atas

ﻮ ُـ ـ Dlomah dan waw û u dan garis di atas

Contoh:

ﻲ ﻣ ر : ramã ن ﻮ ﺒ ﺤ ﺗ : tuhibbûna ن ﺎ ﺴ ﻧ ﻹ ا : al-Insân ﻞﯿﻗ : qîla

(16)

D. Ta’ Marbutah

1. Transliterasi Ta Marbutah hidup atau dengan harakat fathah, kasrah, dan dlammah, maka ditulis dengan “t” atau “h”

Contoh:

ﺮ ﻄ ﻔ ﻟ ا ة ﺎ ﻛ ز : Zakat al-Fitri atau Zakah al-Fitri

2. Transliterasi Ta’ Marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka ditulis dengan “h”.

Contoh:

ﺔ ﺤ ﻠ ط : Talhah

3. Jika Ta’ Marbuthah diikuti kata sandang “al” dan bacaan kedua kata itu terpisah makata’marbutah itu ditransliterasikan dengan “h

Contoh:

ل ﺎ ﻔ ط ﻻ ا ﺔ ﺿ و ر : Raudlah al-Athfal/Raudlatul Athfal E. Huruf Ganda (Syaddad atau Tasydid)

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah dan huruf syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l

Contoh:

ﷴ : Muhammmad ﺎ ﻤ ﻧ ا : Innama F. Kata Sandang “ل ا ”

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah dan huruf syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l

Contoh:

ن أ ﺮ ﻘ ﻟ ا : al-Qur’an ﺔ ﻨ ﺴ ﻟ ا : al-Sunnah

Catatan: Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun qomariyah kata sandang ditulis secara terpisah dari kata yang mengikutinya dan diberi tanda hubung.(-)

G. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, namun dalam transliterasi ini penulis perlu menyamakan dengan penggunaan dalam bahasa Indonesia yang berpedoman pada EYD yakni penulisan huruf kapital pada awal kalimat, nama diri, setelah kata sandang “al”, dll.

Contoh:

ﻲ ﻟ ا ﺰ ﻐ ﻟ ا م ﺎ ﻣ ﻹ ا :al-Imam al-Ghazali

(17)

ﻲ ﻧ ﺎ ﺜ ﻤ ﻟ ا ﻊ ﺒ ﺴ ﻟ ا :al-Sab’u al-Matsani

Penggunaan huruf kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya lengkap dan kalau disatukan dengan kata lainn sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, maka huruf kapital tidak digunakan.

Contoh:

ﷲ ﻦ ﻣ ﺮ ﺼ ﻧ :Nasrun minallahi :Lillahi al-Amr Jamia H. Huruf Hamzah

Huruf hamzah ditransliterasikan dengan koma di atas (‘) atau apostrof jika berada di tengah atau di akhir kata. Tetapi jika hamzah terletak di depan kata, maka hamzah hanya ditransliterasikan harakatnya saja.

Contoh:

ﻦﯾﺪﻟا مﻮﻠﻋ ءﺎﯿﺣإ:Ihya ‘Ulum al-Din I. Penulisan Huruf

Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il (kata kerja), isim maupun huruf ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain, karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya.

Contoh:

ﲔﻗزاﺮﻟا ﲑﺧ ﻮﳍ ﷲ ناو:wa innallaha lahuwa khair al-Raziqin.

J. Tajwid

Bagi mahasiswa yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ilmu tajwid, peresmian pedoman transliterasi perlu disertai dengan pedoman tajwid. Untuk maksud ini pada Musyawarah Kerja Ulama Al-Qur’an tahun 1987/1988 dan tahun 1988/1989 telah dirumuskan Konsep Pedoman Praktis Tajwid Al-Qur’an sebagai kelengkapan Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini.

(18)

ABSTRAK

Misra Netti (31695204857) : Transgender Menurut Buya Hamka Dalam Kitab Tafsir Al-Azhar

Disertasi ini mengkaji tentang hukum transgender menurut Buya Hamka dalam kitab tafsir al-Azhar dan dampak transgendr terhadap pernikahan, Transgender merupakan suatu gejala ketidakpuasan seseorang karena merasa tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan ataupun adanya ketidakpuasan dengan alat kelamin yang dimilikinya). Transgender (Perpindahan gender dari laki-laki ke perempuan yang memiliki jenis kelamin (sek) normal/sempuna).

Di Indonesia transgender mulai dikenal pada tahun 1973, pada kasus Iwan Rubianto Iskandar telah menjalani operasi perubahan kelamin di rumah sakit di singapure berjenis laki-laki dan menjadi perempuan. Ditetapkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pengacaranya Adnan Buyung Nasution. Buya Hamka yang menjadi saksi agama, ditetapkan di pengadilan negeri Jakarta Barat-Selatan.

Permohonan tertanggal 1 oktober 1973 kepada majlis hakim.

Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui hukum dan dampak transgender terhadap pernikahan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), dengan sumber utama adalah kitab Tafsir al-Azhar karya Buya Hamka.

Hasil akhir dari penelitian ini dapat diambil kesimpualan yaitu : Kebolehan perubahan status identitas gender pada kasus Iwan Rubianto menjadi Vivian Rubianti dari laki-laki menjadi perempuan, tergolong kepada khuntsa, Buya Hamka memberikan difenisi khuntsa bukan saja dalam tataran yang memiliki kelamin ganda (dua jenis kelamin sek laki-laki dan perempuan) atau sama sekali tidak memiliki oleh seseorang, tetapi orang yang hidup antara gender laki-laki dan perempuan yang dipengaruhi oleh adanya kelebihan kromosom/hormone (dibuktikan dari diagnosa medis) adalah dia juga termasuk kepada khuntsa.

Berbeda halnya yang dijelaskan Buya Hamka dalam kitab tafsir al-Azhar, ia menyatakan transgender suatu perbuatan yang dilarang yaitu merujuk kepada dua dalil : pertama dalil menunjukkan kepada seseuatu yang merubah ciptaaan Allah dasarnya terdapat pada Q.S an-Nisa’ ayat 119, Q.S ar-Rum : 30 dan H.R Bukhari tentang larangan merubah ciptaan Allah. Kedua dalil yang menunjukkan larangan menyerupai lawan jenis terdapat pada Q.S al-Baqarah ayat 216 dan H.R at-Thirmidzi, Celaan tasyabbuh (menyerupai lawan jenis) dalam hal ucapan dan cara jalan dikhususkan bagi orang yang bersengaja melakukannya

Melihat terhadap dampak dari perbuatan transgender tersebut maka tergolong kepada suatu yang dilarang, dan mengenai masalah yang telah jelas hukumnya (qath’i), fatwa di sampaikan buya Hamka bahwa khuntsa sama dengan waria tidak bisa dipakai lagi fatwa ini menjadi gugur setelah diketahui ada nashnya di dalam al-Qur’an yaitu dalam Q.S an-Nisa’ ayat 119, Fatwa tersebut dirubah penjelasan tentang perbedaan antara waria dan khuntsa, Perubahan fatwa tentang perubahan dan penyempurnaan alat kelamin, diatur dalam Fatwa MUI No

(19)

03 Tahun 2010, Bahwa perubahan status gender (perubahan) tanpa adanya indikasi medis maka dinyatakan haram. Dalam penerapan hukum ini sesuai dengan kaidah :

نﺎﻣﺰﻟااو ﺔﻨﻣﺰﻟاا ﲑﻐﺘﺑ مﺎﻜﳊاا ﲑﻐﺗ (

ﺔﻨﻜﳌااو لاﻮﳊااو

“Berubahnya suatu hukum dipengaruhi oleh situasi dan kondisi serta waktu dan tempat”

Darikaidah ini bahwa dalam beberapa situasi keberlakuan hukum Islam tidak kaku, tetapi dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi secara fleksibel

Dampak transgender terhadap pernikahan transgender menurut Buya Hamka, terjadi pernikahan yang sejenis, menyalurkan senggama tidak sesuai denga fitrah, tidak memiliki keturan (berkembang biak), tidak tercapainya tujuan pernikahan, terancamnya lima pokok dasar agama yaitu agama, akal, hak hidup, harta dan keturunan.

Kaedah ini sebanding dengan kaedah berikut :

ﻪﻠﺜﲟ لاﺰﻳ ﻻ ر ﺮﻀﻟا

"Kemudharatan tidak boleh dihilangkan dengan kemudharatan yangsebanding”

kemudharatan tidak boleh dihilangkan dengan cara melakukan kemudharatan lain yang sebanding keadaannya. seorang transgender, dalam kehidupan bermasyarakat menyerupai lawan jenis saja, sudah banyak terdapat permasalahan mulai dari dicemoohan, dikucilkan, dan diskriminasi dalam kehidupan Apalagi transgender tersebut sampai melakukan operasi merubah jenis kelamin, kemudharatannya semakin besar.

Kata Kunci: Transgender, Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar

(20)

ABSTRACT

Misra Netti (31695204857): Transgender According to Buya Hamka in the Al-Azhar Tafsir

This dissertation examines transgender law according to Buya Hamka in the book of Al-Azhar's interpretation and the impact of transgender on marriage, Transgender is a symptom of a person's dissatisfaction because they feel there is no compatibility between physical and genital forms with psychology or the existence of dissatisfaction with their genitals). Transgender (the transfer of gender from men to women who have normal (perfect) sex.

In Indonesia transgender began to be known in 1973, in the case of Iwan Rubianto Iskandar had undergone a sex change operation in a male-type hospital in Singapore and became a woman. Stipulated in the Central Jakarta District Court, his lawyer Adnan Buyung Nasution. Buya Hamka, who was a religious witness, was set in a West-South Jakarta district court. Application dated October 1, 1973 to the panel of judges.

The purpose of this research is to find out the law and the impact of transgender on marriage. The research was conducted by using library research (library research), the main source is the book of Tafsir al-Azhar works Buya Hamka.

The final results of this study can be drawn conclusions, namely : The ability to change the status of gender identity in the case of Iwan Rubianto to Vivian Rubianti from male to female, classified as khuntsa, Buya Hamka gives a khuntsa definition not only in the level that has multiple sex (two sexes) sek men and women) or do not have at all by someone, but people who live between the sexes of men and women who are affected by the presence of excess chromosomes / hormones (proven from medical diagnosis) is he also belongs to the khuntsa.

Unlike the case explained by Buya Hamka in the book of Al-Azhar's interpretation, he stated that transgender is a prohibited act, which refers to two propositions:first theargument shows to someone who changes God's creation, basically found in QS an-Nisa 'verse 119, QS ar-Rum : 30 and Bukhari's HR about the prohibition on changing God's creation.The twopropositions that show a ban resembling the opposite sex are found in QS al-Baqarah verse 216 and HR at- Thirmidzi, Criticism of tasyabbuh (resembling the opposite sex) in terms of speech and the way the road is reserved for people who intentionally do so

Looking at the impact of the transgender act, it is classified as something that is forbidden, and regarding issues that have clear laws (qath'i), a fatwa is conveyed by Buya Hamka that khuntsa and transsexuals cannot be used anymore.

in the Qur'an, namely in QS an-Nisa 'verse 119, the Fatwa was amended to explain the difference between transvestites and khuntsa, Changes to fatwas about changes and enhancement of genitals, regulated in MUI Fatwa No. 03 of 2010, that changes in gender status ( change) without any medical indication it is declared haram. In applying this law in accordance with the rules :

(21)

نﺎﻣﺰﻟااو ﺔﻨﻣﺰﻟاا ﲑﻐﺘﺑ مﺎﻜﳊاا ﲑﻐﺗ (

ﺔﻨﻜﳌااو لاﻮﳊااو

" The change of a law is influenced by the situation and conditions as well as the time and place"

This Darikaidah states that in some situations the application of Islamic law is not rigid, but can adapt to situations and conditions flexibly

The impact of transgender on transgender marriages according to Buya Hamka, there is a marriage of the same type, channeling intercourse not in accordance with nature, not having devotion (breeding), not achieving the purpose of marriage, threatening the five basic religious principles namely religion, reason, right to life, property and offspring .

This method is comparableto the following method:

ﻪﻠﺜﲟ لاﺰﻳ ﻻ ر ﺮﻀﻟا

"Negligence must not be eliminated with comparable kemudharatan "

kemudharatan must not be eliminated by doing other kemudharatan which is comparable to the situation A transgender person, in a social life resembles the opposite sex, there are already many problems ranging from being ridiculed, ostracized, and discriminating in life. Moreover, the transgender is carrying out operations to change sex, the greater the kemudharatannya.

Keywords: Transgender, Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar

(22)

ﺺﺨﻠﳌا

) ﱵﻧ اﺮﺴﻴﻣ 31695204857

ﺮﻫزﻷا ﲑﺴﻔﺘﻟا ﰲ ﺎﻜﳘ ىﻮﺑ ﺐﺴﲝ ﻲﺴﻨﺟ لﻮﺤﺘﻣ :(

ﲑﺴﻔﺗ بﺎﺘﻛ ﰲ ﺎﻜﻣﺎﻫ ﺎﻴﺒﻟ ﺎًﻘﻓو ﺎًﻴﺴﻨﺟ ﲔﻟﻮﺤﺘﳌا نﻮﻧﺎﻗ ﺔﻟﺎﺳﺮﻟا ﻩﺬﻫ سرﺪﺗ ﻰﻠﻋ ًﺎﻴﺴﻨﺟ ﲔﻟﻮﺤﺘﳌا ﲑﺛﺄﺗو ﺮﻫزﻷا

ﺪﻌﺗ ، جاوﺰﻟا ﺔﻴﻠﺳﺎﻨﺘﻟا ءﺎﻀﻋﻷاو ﺔﻳﺪﺴﳉا لﺎﻜﺷﻷا ﲔﺑ ﻖﻓاﻮﺗ دﻮﺟو مﺪﻌﺑ ﺮﻌﺸﻳ ﻪﻧﻷ ﺺﺨﺸﻟا ءﺎﻴﺘﺳا ضاﺮﻋأ ﺪﺣأ ءﺎﺴﻨﻟا ﱃإ لﺎﺟﺮﻟا ﻦﻣ ﺲﻨﳉا ﻞﻘﻧ) ﺎﻴﺴﻨﺟ ﲔﻟﻮﺤﺘﳌا .(ﺔﻴﻠﺳﺎﻨﺘﻟا ﻢﻬﺋﺎﻀﻋأ ﻦﻋ ﺎﺿﺮﻟا مﺪﻋ دﻮﺟو وأ ﺲﻔﻨﻟا ﻢﻠﻋ ﻊﻣ

ﻨﳉا نﻮﺳرﺎﳝ ﻦﻳﺬﻟا

لﺎﻤﻜﻟا / يدﺎﻌﻟا ﺲ ).

مﺎﻋ ﰲ رﻮﻬﻈﻟا ﰲ ﺲﻨﳉا ﻮﻟﻮﺤﺘﻣ أﺪﺑ ، ﺎﻴﺴﻴﻧوﺪﻧإ ﰲ 1973

ﺔﻴﻠﻤﻌﻟ ﻊﻀﺧ رﺪﻨﻜﺳا ﻮﺘﻧﺎﻴﺑور ناﻮﻳإ ﺔﻟﺎﺣ ﰲ ،

ﻪﻴﻣﺎﳏ ، ﺔﻳﺰﻛﺮﳌا ﺎﺗﺮﻛﺎﺟ ﺔﻌﻃﺎﻘﻣ ﺔﻤﻜﺤﲟ عرﺎﺳ .ةأﺮﻣا ﺖﺤﺒﺻأو ةرﻮﻓﺎﻐﻨﺳ ﰲ رﻮﻛﺬﻟا ﻦﻣ ﻰﻔﺸﺘﺴﻣ ﰲ ﺲﻨﳉا ﲑﻴﻐﺗ ، ﺎﻜﻣﺎﻫ ﺎﻳﻮﺑ ﲔﻴﻌﺗ ﰎ .ﻎﻧﻮﻳﻮﺑ نﺎﻧﺪﻋ ﺐﻠﻃ .ﺎﺗﺮﻛﺎﺟ بﺮﻏ بﻮﻨﺟ ﺔﻌﻃﺎﻘﻣ ﺔﻤﻜﳏ ﰲ ، ﺎًﻴﻨﻳد اًﺪﻫﺎﺷ نﺎﻛ يﺬﻟا

ﰲ خرﺆﻣ 1 ﺮﺑﻮﺘﻛأ 1973

ةﺎﻀﻘﻟا ﺔﻨﳉ ﱃإ .

ماﺪﺨﺘﺳﺎﺑ ﺚﺤﺒﻟا اﺬﻫ ءاﺮﺟإ ﰎ .جاوﺰﻟا ﻰﻠﻋ ﺎﻴﺴﻨﺟ ﲔﻟﻮﺤﺘﳌا ﲑﺛﺄﺗو نﻮﻧﺎﻘﻟا ﺔﻓﺮﻌﻣ ﻮﻫ ﺚﺤﺒﻟا اﺬﻫ ﻦﻣ ضﺮﻐﻟا ا ﲑﺴﻔﺗ بﺎﺘﻛ ﻲﺴﻴﺋﺮﻟا رﺪﺼﳌا نﺎﻛو ، تﺎﺒﺘﻜﳌا ﰲ ﺚﺤﺒﻟا قﺮﻃ

ﺎﻜﻣﺎﻫ ﺎﻴﺑ ﻒﻴﻟﺄﺗ ﻦﻣ ﺮﻫزﻷ .

ﻮﺘﻧﺎﻴﺑور ناﻮﻳإ ﺔﻟﺎﺣ ﰲ ﺔﻴﺴﻨﳉا ﺔﻳﻮﳍا ﺔﻟﺎﺣ ﲑﻴﻐﺗ ﻰﻠﻋ ةرﺪﻘﻟا :ﻲﻫو ، ﺔﺳارﺪﻟا ﻩﺬﳍ ﺔﻴﺋﺎﻬﻨﻟا ﺞﺋﺎﺘﻨﻟا صﻼﺨﺘﺳا ﻦﻜﳝ ﳛ يﺬﻟا ىﻮﺘﺴﳌا ﰲ

نﺎﺴﻨﺟ) ﻦﻳدﺪﻌﺘﻣ ﲔﺴﻨﺟ ﻰﻠﻋ يﻮﺘ ) قﻼﻃﻹا ﻰﻠﻋ ﺺﺨﺷ ﻢﻬﻳﺪﻟ ﺲﻴﻟ وأ (ءﺎﺴﻨﻟاو لﺎﺟﺮﻟا / تﺎﻣﻮﺳﻮﻣوﺮﻜﻟا دﻮﺟﻮﺑ نوﺮﺛﺄﺘﻳ ﻦﻳﺬﻟا ءﺎﺴﻨﻟاو لﺎﺟﺮﻟا ﻦﻣ ﲔﺴﻨﳉا ﲔﺑ نﻮﺸﻴﻌﻳ ﻦﻳﺬﻟا صﺎﺨﺷﻷا ﻦﻜﻟو ،

جودﺰﳌا ﺲﻨﳉا ﰲ ﺎًﻀﻳأ ﻪﻨﻴﻤﻀﺗ ﻢﺘﻳ (ﱯﻄﻟا ﺺﻴﺨﺸﺘﻟا ﻦﻣ ﺔﺘﺒﺜﳌا) ةﺪﺋاﺰﻟا تﺎﻧﻮﻣﺮﳍا.

ﺲﻜﻋ ﻰﻠﻋ ﲑﺸﻳ رﻮﻈﳏ ﻞﻤﻋ ﻮﻫ ًﺎﻴﺴﻨﺟ ﲔﻟﻮﺤﺘﳌا نأ ﺮﻛذ ﺪﻘﻓ ، ﺮﻫزﻷا حﺮﺷ ﰲ ﺔﻘﲪ ىﻮﺑ ﺎﻬﺘﺤﺿوأ ﱵﻟا ﺔﻟﺎﳊا

ءﺎﺴﻨﻟا ﺔﻳآ كﺎﻨﻫ سﺎﺳﻷا ﰲ ، ﷲ ﻖﻠﺧ ﲑﻐﻳ ﺺﺨﺸﻟ ﺔﺠﳊا ﺮﻬﻈﺗ ًﻻوأ :ﲔﺣاﱰﻗا ﱃإ 119

:موﺮﻟا ، 30

ﱘﺮﲢ ناﺮﻬﻈﻳ ناﺬﻠﻟا نﺎﺣاﱰﻗﻻا ﺪﺟﻮﻳ .ﷲ ﺔﻘﻴﻠﺧ ﲑﻴﻐﺗ ﱘﺮﲢ ﻦﻋ يرﺎﺨﺒﻟاو ﺔﻳآ ةﺮﻘﺒﻟا ﰲ ﺮﺧﻵا ﺲﻨﳉا ﻊﻣ ﻪﺑﺎﺸﺘﻟا

216

و ﻚﻟذ نﻮﻠﻌﻔﻳ ﻦﻳﺬﻟا صﺎﺨﺷﻸﻟ ﻖﻳﺮﻄﻟا ﺺﻴﺼﲣ ﺔﻘﻳﺮﻃو مﻼﻜﻟا ﺚﻴﺣ ﻦﻣ (ﺮﺧﻵا ﺲﻨﳉا ﻪﺒﺸﻳ) بﺎﺘﻋ ، اﺪﻤﻋ.

ﲔﻧاﻮﻗ ﺎﳍ ﱵﻟا ﻞﻛﺎﺸﳌﺎﺑ ﻖﻠﻌﺘﻳ ﺎﻤﻴﻓو ، رﻮﻈﳏ ءﻲﺷ ﻪﻧأ ﻰﻠﻋ ﻒﻨﺼُﻳ ، ًﺎﻴﺴﻨﺟ ﲔﻟﻮﺤﺘﳌا نﻮﻧﺎﻗ ﲑﺛﺄﺗ ﱃإ ﺮﻈﻨﻟﺎﺑ ﻳ ، (ﻊﻃﺎﻗ) ﺔﺤﺿاو

ﻞﺒﻗ ﻦﻣ ىﻮﺘﻔﻟا ﻞﻘﻧ ﻢﺘ ، نآﺮﻘﻟا ﰲ .نﻵا ﺪﻌﺑ ًﺎﻴﺴﻨﺟ ﲔﻟﻮﺤﺘﳌاو ﺔﻧﻮﳋا ماﺪﺨﺘﺳا ﻦﻜﳝ ﻻ ﱵﻟا ﺔﻳﻵا ﰲ ًاﺪﻳﺪﲢو 119

ىوﺎﺘﻔﻟا ﰲ تاﲑﻐﺘﻟاو ، ﺔﻨﻃﺮﳋاو ﲔﺜﻨﺨﺘﳌا ﲔﺑ فﻼﺘﺧﻻا ﲑﺴﻔﺗ ﰲ ىﻮﺘﻔﻟا ﲑﻴﻐﺗ ﰎ ،

ﰲ ﺔﻤﻈﻨﳌاو ، ﺔﻴﻠﺳﺎﻨﺘﻟا ءﺎﻀﻋﻷا ﰲ تﺎﻨﻴﺴﺤﺘﻟاو تاﲑﻐﺘﻟﺎﺑ ﺔﻘﻠﻌﺘﳌا ﻢﻗر ىﻮﺘﻔﻟا

03 مﺎﻌﻟ 2010 ﰲ تﲑﻐﺗ ﱵﻟاو ،

ﺪﻋاﻮﻘﻠﻟ ًﺎﻘﻓو نﻮﻧﺎﻘﻟا اﺬﻫ ﻖﻴﺒﻄﺗ ﰲ .ﱯﻃ ﻞﻴﻟد يأ نود ﻦﻣ مﺮﳛو .(تاﲑﻴﻐﺘﻟا) ﺲﻨﳉا ﺔﻟﺎﺣ:

ﺔﻨﻜﳌااو لاﻮﳊااو) نﺎﻣﺰﻟااو ﺔﻨﻣﺰﻟاا ﲑﻐﺘﺑ مﺎﻜﳊاا ﲑﻐﺗ

(23)

"نﺎﻜﳌاو نﺎﻣﺰﻟا ﻚﻟﺬﻛو فوﺮﻈﻟاو ﻊﺿﻮﻟﺎﺑ ﺮﺛﺄﺘﻳ نﻮﻧﺎﻘﻟا ﲑﻴﻐﺗ"

راﺪﻟا ﻩﺬﻫ ﺺﻨﺗ ﻊﻣ ﻒﻴﻜﺘﻟا ﻪﻨﻜﳝ ﻦﻜﻟو ، تﻻﺎﳊا ﺾﻌﺑ ﰲ اًﺪﻣﺎﺟ ﺲﻴﻟ ﺔﻴﻣﻼﺳﻹا ﺔﻌﻳﺮﺸﻟا ﻖﻴﺒﻄﺗ نأ ﻰﻠﻋ ﺔﻳﺪﻴﻛ

ﺔﻧوﺮﲟ فوﺮﻈﻟاو ﻒﻗاﻮﳌا

عﺎﻤﳉا ﻪﺟﻮﻳ ، عﻮﻨﻟا ﺲﻔﻧ ﻦﻣ جاوز كﺎﻨﻫ ، ﺎﻜﳘ ءﺎﻳﻮﺑ ل ﺎﻘﻓو ﺎﻴﺴﻨﺟ ﲔﻟﻮﺤﺘﳌا تﺎﳚز ﻰﻠﻋ ﺎﻴﺴﻨﺟ ﲔﻟﻮﺤﺘﳌا ﺮﺛأ (ﺔﻴﺑﺮﺗ) صﻼﺧإ ﻪﻳﺪﻟ ﺲﻴﻟو ، ﺔﻌﻴﺒﻄﻟا ﻊﻣ ﻖﻔﺘﻳ ﻻ ﺔﻴﺳﺎﺳﻷا ﺔﻴﻨﻳﺪﻟا ئدﺎﺒﳌا دﺪﻬﻳ ، جاوﺰﻟا ﻦﻣ ضﺮﻐﻟا ﻖﻘﳛ ﻻ ،

ﻞﺴﻨﻟاو ﺔﻴﻜﻠﳌا ، ةﺎﻴﳊا ﰲ ﻖﳊا ، ﻞﻘﻌﻟا ، ﻦﻳﺪﻟا ﻲﻫو ﺔﺴﻤﳋا . ﺔﻴﻟﺎﺘﻟا ﺔﻘﻳﺮﻄﻟﺎﺑ ﺔﻘﻳﺮﻄﻟا ﻩﺬﻫ ﺔﻧرﺎﻘﻣ ﻦﻜﳝ:

ﻪﻠﺜﲟ لاﺰﻳ ﻻ ر ﺮﻀﻟا

"ﻞﺛﺎﳑ ﻒﻠﺘﺑ رﺮﻀﻟا ﺔﻟازإ مﺪﻋ ﺐﳚ"

ﺮﺿﺄﺑ مﺎﻴﻘﻟا ﻖﻳﺮﻃ ﻦﻋ رﺮﻀﻟا ﺔﻟازإ مﺪﻋ ﺐﳚ ةﺎﻴﳊا ﰲ ، ًﺎﻴﺴﻨﺟ ﲔﻟﻮﺤﺘﳌا ﺺﺨﺸﻟا .ﺔﻟﺎﺤﻠﻟ ﺔﻠﺛﺎﳑ ىﺮﺧأ را

ﺬﺒﻨﻟاو ﺔﻳﺮﺨﺴﻟا ﲔﺑ حواﱰﺗ ﱵﻟا ﻞﻛﺎﺸﳌا ﻦﻣ ﺪﻳﺪﻌﻟا ﻞﻌﻔﻟﺎﺑ كﺎﻨﻫ ، ﺮﺧﻵا ﺲﻨﳉا ﻪﺒﺸﻳ ﺔﻴﻋﺎﻤﺘﺟﻻا ﰲ ﺰﻴﻴﻤﺘﻟاو

ةﺎﻴﳊا.

ﺮﻫزﻷا ﲑﺴﻔﺗ ، ﺔﻘﲪ ىﻮﺑ ، ﺎﻴﺴﻨﺟ ﲔﻟﻮﺤﺘﳌا :ﺔﻴﺣﺎﺘﻔﳌا تﺎﻤﻠﻜﻟا

(24)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah SWT menciptakan manusia di dunia ini terbentuk dalam dunia jenis yaitu laki-laki dan perempuan, tidak seorangpun yang mampu merubah kelamin seseorang dari laki-laki menjadi perempuan begitu juga sebaliknya, perbuatan seperti ini bukanlah merupakan urusan mereka, seberapapun tinggi ilmu yang mereka miliki, hanya Allah lah yang mampu melakukan semua ini.1Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Asy-Syura (42) : 49-50 :

 

 







 















 

 









 











Artinya : “kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya DiaMaha mengetahui lagi Maha Kuasa.”2

Ayat ini di dalamnya terdapat berita tentang luasnya kerajaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, berlakunaya tindakan-Nya pada kerajaan sesuai yang Dia

kehendaki, dia mengatur semua urusan sampai-sampai pengaturan Allah SWT, karena meratanya, mengena kepada makluk terhadap sebab apa yang dikerjakan

1Al-Ikhlash Syamsuir,Kumpulan Fatwa Kesehatan Wanita, (Surakarta: Gazzamedia, 2001), hlm .119

2Q.S Asy-Syura (42) : 49-50, Juz 25 , hlm 493

(25)

mereka itu sendiri. Sebagai mana dalam Q.S As- Syura (42) : 30, Allah SWT menjelaskan :

















 



Artinya : “dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).

Dari Ayat ini Allah menjelaskan apa yang menimpa manusia, berupa masibah, ujian, penyakit dan lain sebagainya tersebab oleh tingkah manusia itu sendiri, berawal dari fikiran yang tidak karuan, mengkonsumsi makanan yang tidak halal, peranan pergaulan dan pendidikan yang tidak baik, sehingga menimbulkan permasalahan-permasalahan. Kenyataannya ada yang menunjukan fenomena kelainan atau ketidak jelasan jenis kelamin (intersex). Bentuk kelainan itu adanya individu-individu yang secara fisik jelas menunjukkan jenis kelamin laki-laki ataupun perempuan tetapi mempunyai kecendrungan permanen keinginan berperilaku yang berlawanan dengan jenis kelamin fisiknya. Fenomena ini dikenal dengan istilah transeksual atau transgender.3

Fenomena transeksualisme ataupun transgender merupakan suatu gejala ketidak puasan seseorang kerena tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan ataupun adanya ketidakpuasan dengan alat kelamin yang dimilikinya. Ekspresinya bisa dalam bentuk dandanan meke up, gaya dan tingkah laki, bahkan sampai kepada operasi penggantian kelamin (sex

3 Purwawidyana, “Operasi Penggantian Kelamin”, (Simposium Pergantian Kelamin, Ungaran : Undaris, 1989), hlm. 4

(26)

reassignment surgery). Dalam DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder)– III, penyimpangan ini disebut juga sebagai gender dysporia syndrom.

Penyimpangan ini terbagi lagi menjadi beberapa subtipe meliputi : transeksual, homoseksual, dan heteroseksual.4

Transeksual dapat diakibatkan oleh faktor bawaan (hormon dan gen) dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan diantaranya pendidikan yang salah pada masa kecil dengan membiarkan anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku perempuan, pada masa pubertas dengan homoseksual yang kecewa dan trauma, trauma pergaulan seks dengan pacar, suami, atau istri. Perlu dibedakan penyebab transeksual kejiwaan dan bawaan. Pada kasus transeksual karena keseimbangan hormon yang menyimpang (bawaan), menyeimbangkan kondisi hormonal untuk mendekatkan kecenderungan biologis jenis kelamin bisa dilakukan. Mereka yang sebenarnya normal karena tidak memiliki kelainan genetikal maupun hormonal dan memiliki kecenderungan berpenampilan lawan jenis hanya untuk memperturutkan dorongan kejiwaan dan nafsu adalah sesuatu yang menyimpang dan tidak dibenarkan menurut syariat Islam.

Pemahaman dalam membedakan antara istilah sex dan istilah gender masih ditemukan dalam masyarakat pada saa ini. Sex adalah perbedaan jenis kelamin yang ditentukan secara biologis yang melekat pada individu yang dibedakan dari genetik, hormon dan anatomi antara laki-laki dan perempuan, dimana kromosom 46, XX akan menghasilkan seorang wanita dan kromosom 46, XY akan menjadi

4 Setiawan Budi Utomo, Fiqih Aktual: jawaban tuntas masalah kontemporer, ( Jakarta: Gema Insani Press.2003), hlm. 171

(27)

pria.5Sementara gender mengacu pada perbedaan laki-laki dan perempuan dalam peran, fungsi, hak, tanggung jawab dan perilaku yang dikonstuksikan oleh tata nilai sosial melalui proses budaya dari kelompok masyarakat tertentu6

Meskipun peran gender telah ditetapkan oleh sebuah budaya, penyimpangan identitas gender tetap saja terjadi. Hal tersebut terjadi saat individu mengidentifikasikan jenis yang berbeda dengan kuat dan cenderung menetap pada tubuh dengan jenis kelamin yang mereka miliki saat ini.7

Akibatnya muncul perasaan laki-laki atau perempuan pada fisik yang berbeda, yang membuat dirinya ingin hidup dalam identitas gender yang tidak sesuai jenis kelaminya, mereka disebut juga sebagai transgender , dan perubahan dapat terjadi dari female to male (transgender perempuan ke laki-laki) atau male to female (Transgender Laki-laki ke perempuan).8 Pria transgender menginternalisasikan ke dalam otak mengenai jenis kelamin yang akan menentukan sikap dan perilaku pada kehidupan sosialnya.

Menurut Carroll9, individu dengan gangguan identitas gender umumnya sudah mulai merasakan indikasi gangguan terebut sejak kecil, dimana ia merasa dan meyakini bahwa dirinya adalah jenis kelamin yang berbeda dengan jenis kelaminnya saat ini, dan perasaan ini terus berlanjut hingga masa dewasa.

5Baron, R. A. & Byrne, D.Psikologi sosia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004), Jilid 1, Edisi 10.

6Santrock, J. W, Life span development (perkembangan masa hidup). Jakarta: Penerbit Elangga, 2007)

7Helgin, R. P. & Whitbourne, S. K..Psikologi abnormal. (Jakarta : Penerbit Salemba, 2010)

8Stieqlitz, K. A, Development, risk, and resilience of transgender youth.Journal of the Association of Nurses in AIDS Care, (2010)21(3), 192-206. Lihat juga Abhipraya Ardhiansyah.

“Gender Ketiga: Sebuah Bentuk Keberagaman”, diakses dari http://aruspelangi.org/gender- ketiga-sebuah-bentuk-keberagaman/pada 25 September 2016.

9dalam Nevid, Rathus & Green, 2005

(28)

Keputusan untuk menjadi pria transgender melalui proses yang panjang.

Meskipun pria transgender menyadari perubahan ini di kemudian hari akan banyak mendatangkan masalah, seperti kebingungan dengan identitas, tidak diterimanya mereka dalam lingkungan masyarakat karena pertentangan konstruksi gender.10 Keberadaan penis (dzakar) yang berbeda dengan keadaan bagian dalamnya dari aspek biologis, bisa mengganggu dan merugikan dirinya sendiri baik dari segi hukum agama karena hak dan kewajiban antara laki-laki dan wanita berbeda dalam penerapannya.

Belakangan ini semakin banyak fenomana pria transgender yang berkeliaran di jalan untuk kelangsungan hidupnya dengan cara mengamen khususnya di perkotaan, bahkan ada diantara mereka yang memakai atribut muslimah dengan memakai kerudung dalam aktitas sehari-hari. Ironisnya di media pertelevisian justru ikut menyemarakkan dan mensosialisasikan perilaku dan bersikap seperti lawan jenis tersebut di berbagai program acara talkshow, parody maupun humor. Hal seperti ini tentu akan turut andil memberikan legitimasi dan figure yang dapat ditiru masyarakat untuk mempermainkan jenis kelamin atau bahkan perubahan orientasi dan kelainan seksual. Terkadang di dalam kehidupan pria transgender terhadap peranan identitas baru di tengah budaya masyarakat yang telah menjabarkan peran jenis laki-laki dan perempuan yang berujung pada konsekuensi sikap masyarakat yang diskriminatif, permusuhan, pelecehan hingga kekerasan fisik sehingga menciptakan iklim teror

10 Putri, T. M. & Sutarmanto, H, Kesejahteraan subjektif waria pekerja sek komersial (PSK). (Jurnal Psikohumanika,2009), 2(2), hlm. 46-55.

(29)

yang menjadikan kehidupan mereka semakin sulit.11Komnas HAM mencatat 1000 laporan penyiksaan per tahun terjadi di Indonesia terhadap pria transgender seperti pembunuhan, pemerkosaan hingga gangguan pada aktivitas organisasi.12

Permasalahan transgender menyangkut moral dan perilaku yang dianggap tidak wajar, karena secara normatif tidak ada kelamin ketiga di antara laki-laki dan perempuan.13Tercermin dari penerimaan masyarakat terhadap pria transgender yang sebatas formalitas. Pria transgender, istilah lain adalah waria (wanita-pria) di dalam kamus Wikipedia mereka terbagi kepada dua karekteristik yaitu :

1. Orang yang mempunyai sifat-sifat (yang berlawanan jenis) tersebut sejak dilahirkan, maka tidak ada dosa baginya, karena sifat-sifat tersebut bukan atas kehendaknya, tetapi dia harus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan jenis kelaminnya.

2. Orang yang sebenarnya laki-laki, tetapi sengaja menyerupai sifat-sifat wanita.

Orang seperti ini termasuk dalam katagori yang dilaknat oleh Allah Swt dan Rasulullah Saw yang dinyatakan dalam beberapa hadits.

Trangender dianggap sebagai sesuatu hal yang aneh dalam masyarakat awam. Masalah transgender sebenarnya bukanlah hal atau fenomena yang baru muncul. Fenomena tersebut telah ada sejak dahulu, sebagai buktinya adalah adanya sebuah legenda kuno yang berasal dari India misalnya, menunjukkan

11 Helgin, R. P. & Whitbourne, S. K..Psikologi abnormal. (Jakarta : Penerbit Salemba 2010)

12Barak. Kisah hidup pengasuh waria Barrack Obama. Diakses 20 Agustus 2012, dari http://id.brerita.yahoo. com/kisah hidup-pengasuh–waria–barack obama.htm fb_action_ids = 2428

13Sunahara. (2004).Analisis gender dan tranformasi sosial.Yogyakarta: Kanisius.

(30)

bahwa masalah trangender sudah lama dikenal orang. Dalam legenda tersebut diceritakan tentang seorang raja yang dapat berubah wujud menjadi wanita jika siraja tersebut membersihkan diri atau mandi di sebuah sungai yang amat keramat.

Raja tersebut selanjutnya diceritakan menolak untuk kembali lagi ke wujudnya semula yaitu sebagai laki-laki, karena ia merasa bahwa hidup sebagai wanita lebih menyenangkan dari pada sebagai laki-laki. Raja yang telah berubah menjadi wanita tersebut dikenal dengan nama Srikandi. Cerita tersebut hanyalah berupa sebuah legenda, tetapi hal itu dapat dijadikan sebagai bukti bahwa fenomena transgender telah ada sejak dulunya.14

Masalah transgender mulai muncul di dalam dunia kedokteran sejak terjadinya pergantian kelamin yang dilakukan di Negara-negara Barat sekitar tahun 1950-an. Salah satunya adalah operasi pergantian kelamin dari laki-laki menjadi wanita oleh seorang prajurit angkatan darat Amerika Serikat bernama George Jorgensen.15George melakukan operasi perubahan kelamin di Denmark pada tahun 1952 dengan mengangkat organ kelamin laki-lakinya. Setelah proses operasi tersebut, George merubah namanya menjadi Christine.

Di Indonesia transgender mulai dikenal pada tahun 1973, pada kasus Iwan Rubianto Iskandar. Iwan Rubianto Iskandar telah menjalani operasi perubahan kelamin, pada awalnya berjenis laki-laki dan menjadi perempuan. Nama digunakan setelah dilakukannya operasi perubahan kelamin tersebut adalah

14 Vina Aliya, Skripsi, Status Hukum Transeksual Dan Perkawinannya Ditinjau Dari Undang-Undang No 23 Tahun 2006 Tentang Adminnistrasi Kependudukan Dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, (Depok : Universitas Indonesia, Fakultas Hukum Program Kekhususan 1 (Bidang Studi Hukum Tentang Hubungan Sesame Anggota Masyarakat), 2012), Hlm. 49

15 Mawar, http://berita-dunia-infique.com/,Asal Usul Operasi Kelamin. Diakses pada tanggal 1 Desember 2011 pukul 23.18

(31)

Vivian Rubianti Iskandar. Iwan Rubianto melakukan operasi perubahan kelamin di rumah sakit di singapora.16 Kasus ini terjadi pada tahun 1973 Iwan Rubianto mengajukan permohonan atas perubahan status jenis kelaminnya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat didampingi oleh pengacaranya Adnan Buyung Nasution.17 Iwan Rubianto.18 Seorang pria yang telah melakukan operasi perubahan kelamin menjadi perempuan dan telah dinyatakan sah sebagai perempuan ketentuan itu ditetapkan di pengadilan negeri Jakarta Barat-Selatan.19Permohonan tertanggal 1 oktober 1973 kepada majlis hakim. Penetapan pengadilan akan sangat berguna, karena berkaitan dengan hak-hak yang harus didapatkannya dari perubahan kelamin sebagai seorang warga Negara dan begitu juga dengan kewajibannya.

Kasus itu telah menginpirasi Dedi yuliardi pada tanggal 3 mei 1988 ia mengalami operasi perubahan kelamin di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya. Sebagaimana Iwan Rubianto Iskandar yang mengajukan permohonan ke pengadilan. Dedi permohonan serupa ke pengadilan Negeri Surabaya, pada tanggal 24 oktober 1988 pengadilan negeri Surabaya menyatakan Dedi Yuliardi sebagai seorang wanita

16 Rosa Agustina, Judge Made Laws In Indonesia As Civil Law Country. Makalah disampaikan pada Current Issues In Indonesia Law. (Jakarta : Pasca Sarjana Universitas Indonesia,2017), hlm 262

17ibid

18 Iwan Rubianto Iskandar warga Negara Republik Indonesia yang dilahirkan sebagai laki-laki pada tanggal 1 januari 1944 dari suami istri Kan Lee dan Auw Roon Tji Nio, setelah mengalami operasi kelamin dari kelamin laki-laki menjadi kelamin wanita, memohon kepada pengadilan negeri agar status hukumnya disahkan sebagai seorang wanita dan agar diberi izin mengganti namanya sendiri dari Iwan Rubianto Iskandar menjadi Vivian Rubianto Iskandar, serta selanjutnya agar pengadilan menyampaikan kepeutusannya kepada pegawai catatan sipil untuk golongan Tionghua supaya didaftarkan dan dicatat pada pinggir akte kelahiran yang bersangkutan tentang pergantian nama dan status hukum tersebut, lihat Adnan Buyung Nasution, beberapa permasalahan hukum, disampaikan pada seminar aspek hukum dan operasi pengantian kelamin Dept. kesehatan RI,maret 1978, hlm 622

19Peter Mahmud Marzuki,Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta : Kencana, 2017), hlm 28

(32)

dan mengubah nama menjadi Dorce Ashadi, sebagai selebriti namanya dikenal dengan Dorce Gamalama.20

Pergantian kelamin ini ditinjau dari aspek hukumnya merupakan persoalan baru dalam masyarakat, bahwa hal ini belum diatur dalam undang-undang waktu itu tidak atau belum memperkirakan terjadinya hal-hal seperti itu, bahwa dalam hukum diperlukan suatu penegasan status seseorang yaitu apakah wanita atau laki-laki, karena penentuan status demikian diperlukan baik dalam hukum perdata seperti menikah, warisan, dalam perjanjian kerja dan lain-lain maupun dalam hukum pidana. Bahwa di dalam undang-undang hanya mengenal istilah laki-laki atau perempuan.21Menurut adnan buyung Nasution22 dari kasus Iwan Robianto itu, ada tiga aspek permasalahan yang menjadi argument dalam perubahan status tersebut yaitu aspek hukum23, aspek medis/anatome24 dan aspek moral25. yang

20Gamalama terinpirai dari sebuah gunung yang ada diternati ayahnya berasal.Ibid

21 Adnan Buyung Nasution, beberapa permasalahan hukum, disampaikan pada seminar aspek hukum dan operasi pengantian kelaminDept. kesehatan RI, maret 1978, hlm. 622

22 Pengacara, Member bantuan hukum untuk membela Iwan Rubianto mendapatkan haknya untuk memperoleh pengesahan sebagai status hukum sebagai wanita dan perubahan nama.

Ibid, hlm. 622

23Masalah hukum pada saat itu, bukan masalah mempersoalkan boleh tidaknya merobah kelamin, melainkan persoalan apakah perobahan kelamin yang telah terjadi melalui operasi dari laki-laki menjadi wanita dapat disahkan statusnya sebagai wanita, selanjtnya apakah hukum bisa berobah namanya dari nama laki-laki Iwan Rubianto Iskandar menjadi nama perempuan Vivian Robianti Iskandar, terhadap pemyelesaian atau putusan hakim permohonannya dikabulkan dan dinyatakan sebagai wanita serta hakim member izin kepada pemohon untuk mengganti namanya sejak ketetapan ini di ucapkan,ibidhlm. 630

24 Dalam proses persidangan baik dari keterangan permohonan (Vivian Rubianti Iskandar) maupun keterangan tertulis dari Prof. s.s Ratman tertanggal 8 Mei 1973, maupun dari keterangan saksi-saksi ahli Indonesia yaitu Prof. Hanifah Nyosastro, Prof. Tajudin, Prof.

Kusumanto Setaonegoro dan Prof Gandasubrata, saksi Ny. Rusdiani Iskandar (Ibu kandung Vivian) dan Ny. Nani Yamin (Sebagai teman dekat dan mengenal pemohonsjak tahun 1963).

Diperoleh fakta-fakta tersebut berikut ini : Bahwa vivianRbiant Iskandr terlahir sebagai laki Dalam perkemgangan hidupnya ia merasa seorang wanita, sifat-sifat kewanitaanya mulai menunjukan sejak berusia 5 tahun, mencapai umur 14-15 tahun ia tertarik kepada laki-laki dan terangsang nafsu birahinya, perkembangan kehidupanya hidup antara dalam dua dunia yaitu ia merasa tidak normal sebagai laki-laki dan disisi lain dia tidak pula wanita karena keadaan phisiknya adalah laki-laki.

Iwan adalah a true transsexual of stable personality, terdapat sex chromatin negative yaitu yang

(33)

menjadi saksi ahli dari sudut agama Islam adalah Prof. Dr. Hamka sebagaimana kutipan pendapatnya pada intinya bahwa penggantian kelamin dapat diterima.26jika dicari hukumnya dalam al-Qur’an atau fiqih tidak ada diatur, sebab itu Islam memberi kelapangan kepada yang ahli untuk mengembangakan pendapat mereka.27

Pada artikel “Wanita-wanita Muslimah Migran Transgender Muslim di Belanda”.28Bima seorang transgender29pria Indonesia yang sudah lama tinggal di Belanda, ia tinggal hidup sendiri di kota tua Amsterdam. Ia berkeinginan menyesuaikan tubuh dengan jiwanya sebagai laki-laki. Tim operasi membutuhkan surat keterangan dari pemuka Islam, adanya keraguan dokter untuk melakukan operasi ganti kelamin karena larangan dalam agama Islam. Akhirnya ia berhasil menjumpai buya Hamka setelah mendengar riwayat hidup Bima dan Hamka mengizinkannya. Tahun 1976 ia memutuskan ganti kelamin.30Muhammad fatah

biasanya hanya terdapat pada laki-laki dan dilihat dari sex fenotyp maupun sex kejiwaannya adalah wanita.

25 Moral merobah takdir Tuhan, mengingat Vivian Robianti Iskandar adalah seorang beragama Khisten, sebagai saksi ahli Eka Dharmaputra S.Th., Pendeta agama Protestan dari DGI, menurut pendeta Eka Dharmaputra pandangan Kristen tentang manusia adalah kesatuan antara physic dan mental.Ibid,hlm, 628

26 Dimuat dalam harian “sinar Harapan” dengan judul :” Lorong-lorong keadilan bagi pengikut-pengikut Vivian Perlu dibuka lebih lebar” oleh Wartawan. Lihat juga Adnan Buyung Nasution, beberapa permasalahan hukum, disampaikan pada seminar aspek hukum dan operasi pengantian kelamin Dept. kesehatan RI, maret 1978, ibid, hlm. 622,

27 Ibid h. 630, lihat juga jurnal, Herman Raja Guguk, Hakim Indonesia mengesahkan penggantian dan penyempurnaan kelamin, direktur Program Pascasarjana Hukum Universitas al- Azhar Indonesia, h. 2

28Tulisan Budi Wibowo, diterbitkan 12 Desember 2011-9:32 ( oleh Jeans Van de kok ( foto : RNW). http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/micran-transgender-muslim-di-belanda

29Ia terlahir seorang anak perempuan, kemudian sadar bahwa sebenarnya ia berjiwa laki- laki. Dari kecil bermain sama anak laki-laki, jarang bermain sama dengan anak perempuan. bima mengalami dua operasi ganti kelamin, di Jakarta untuk menghilangkan payudara dan kandungan serta sel telur. Sedianya operasi yang ketiga akan dijalani di Belanda untuk mendapatkan penis. Di ktp Bima tercantum agama Islam tahun 1976 ia memutuskan ganti kelamin.ibid

30Surat pernyataan Buya Hamka : “Oleh sebab saya melihat kecendrungan pemuda ini, saudara Bima adalah memiliki sifat laki-laki, maka bolehlah ia dioperasi, untuk menyempurnakan kelaki-lakianya itu. Menurut pendapat saya, penyempurnaan kelaki-lakian ini secara pengobatan

(34)

menjadi Lucinta Luna mengajukan permohonan ke pengadilan Negeri Jakarta Barat, pada kamis 15 Desember 2016. Ia meminta mengubahan jenis kelamin menjadi perempuan sekaligus nama sebagai Ayluna Putri. Tetapi, pihak Lucinta luna meminta agar permohonannya dicabut31. Direktur lembaga bantuan hukum (LBH) Alghiffari Aqsa menilai munculnya perisakan terhadap Lucinta Luna menandakan masyarakat Indonesia hidup dalam situasi yang tidak sehat, kita bertindak di masyarakat harusnya menghormati Sara, Ham dan pelihan hidup setiap orang. Permohonan pertama pengubahan jenis kelamin secara legal di Indonesia dilakukan oleh Iwan Rubianto pada tahun 1973. Perkara itu ditangani oleh Adnan Buyung Nasutian, (Pendiri Lbh). Tercatat buya Hamka ( Abdul Malik Karim Amrullah) dihadirkan dalam persidangan. Buya adalah ketua majlis Ulama Indonesia pertama dan tokoh Muhammadiyah yang dihadirkan sebagai saksi ahli di bidang agama. Tutur algiffari, buya Hamka memperkuat hakim untuk mengabulkan permohonan Iwan Rubianto. Iwan resmi mengubah identitas jenis kelamin menjadi perempuan dan secara sah bernama Vivian Rubianti.32

Keinginan untuk melakukan perubahan jenis kelamin yang dilakukan oleh orang tersebut disebabkan karena adanya ketidak nyamanan yang dialami oleh orang tersebut dengan jenis kelamin yang dibawanya sejak lahir. Secara psikologis seseorang yang jenis kelamin bawaannya sejak lahir adalah laki-laki merasa tidak nyaman dengan jenis kelaminnya tersebut karena sikap dan perilakunya yang lebih

atau operasi, tidaklah bertentangan denga agama Islam, asal saja ado dokter yang menyanggupi operasi itu.”Ibid

31 Hakim memerintahkan kepada panitera untuk mencoret permohonan Lucinta Luna dalam register 733/Pdt.P/2016/PN kkt.Brt. Hakim membebankan biaya perkara senilai Rp. 216 ribu pada pemohon. Dieqy Hasbi Widhana 23 Juni 2018, lika-liku Mengubah Jenis Kelamin di Dokumen Legal. http://tirto.id/lika-liku-merubah-jenis-kelamin-id-dokumen-legal-cl8d

32Ibid

(35)

condong kepada sifat kewanitaan, sehingga menyebabkan ia merubah jenis kelaminnya dari laki-laki ke perempuan agar dapat menimbulkan kenyamanan bagi dirinya secara psikologis.33 Demikian pula sebaliknya seorang yang terlahir sebagai perempuan sejak lahirnya, namun memiliki sikap dan perilaku sebagai seorang laki- laki, sehingga ia tidak merasa nyaman dilahirkan sebagai seorang perempuan. Hal tersebut mengakibatkan dirinya merubah jenis kelaminnya dari perempuan ke laki- laki dengan cara operasi perubahan jenis kelamin.

Di dalam syari’at Islam aturan tentang hukum operasi kelamin ini dirincikan berdasarkan persoalan dan latar belakang dari penyebab dilakukan operasi tersebut, merujuk kepada dunia kedokteran modern yaitu dikenal dengan 3 bentuk operasi kelamin yaitu : 1) Operasi penggantian jenis kelamin, yang dilakukan terhadap orang yang sejak lahir memiliki normal tanpa ada menunjukan faktor medis untuk melakukannya, 2) Operasi perbaikan dan penyempurna kelamin yang dilakukan kepada orang yang sejak lahir memiliki cacat kalamin, seperti zakar atau faraj yang tidal berlubang atau tidak sempurna, 3) Operasi yang dilakukan kepada orang yang sejak lahir memiliki kelamin ganda dengan cara pembuangan salah satu organ/jenis kelamin (zakar atau faraj), ditetapkan berdasarkan organ luar harus sama dengan organ dalam, seperti orang yang memiliki dua organ kelamin, organ dalam dilengkapi adanya rahim dan ovarium, yang dihilangkan adalah zakar, karena zakar tidak ada keserasiannya dengan rahim dan ovarium.

33Soetojo Prawirohamidjojo dkk,Hukum Orang dan Keluarga, (Bandung, Cetakan Kesebelas, R, 2000), hlm 8.

(36)

Di dalam hukum Islam orang yang telah melakukan pergantian jenis kelamin dari jenis kelamin aslinya sejak ia dilahirkan menjadi jenis kelamin yang berlawanan dengan jenis kelamin aslinya tersebut dilarang dan merupakan suatu perbuatan dosa karena telah mengubah apa yang telah dikodratkan oleh Allah kepada manusia.

Mengenai hukum perubahan jenis kelamin Al Qur’an menyebutkan di dalam QS Al-Rum (30) ayat 30 ayat ini menjelaskan bahwa manusia diciptakan sesuai dengan fitrah :











 







 



 

 

 









 



Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah;

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.

tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”34

QS Al-Hujrat (49) ayat 13 ayat ini menjelaskan tentang kemulian disisi Allah :

























 



  



 





Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Dalam hadits Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud :

34QS Al-Rum (30) ayat 30, Juz 21, hlm 407

(37)

ِتا

ُﰒ َلﺎَﻗ : أ َأ َﻻ -

ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ -

ِﰱ َﻮُﻫَو

ﲎﻌﻳ َﻗ : ﻪﻟ لﻮ اﻮُﻬَـﺘْـﻧﺎَﻓ ُﻪْﻨَﻋ ْﻢُﻛﺎَﻬَـﻧ ﺎَﻣَو ُﻩوُﺬُﺨَﻓ ُلﻮُﺳﱠﺮﻟا ُﻢُﻛﺎَﺗآ ﺎَﻣَو

Artinya : “Allah mengutuk perempuan-perempuan yang menato dirinya, dan yang mentatokannya. Dan perempuan yang menghilangkan bulu di wajahnya dan yang meminta dihilangkan bulu di wajahnya, yang merenggangkan giginya supaya terlihat cantik, juga perempuan yang mengubah ciptaan Allah.” Ibnu Mas’ud berkata, “Coba engkau baca kembali pasti engkau menemukannya. Allah Ta’ala berfirman, “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS. Al Haysr: )

Hadits ini menunjukan bahwa seorang laki-laki atau perempuan yang normal jenis kelaminnya, dilarang oleh Islam merubah jenis kelaminnya, karena termasuk dalam wilayah mengubah ciptaan Allah tanpa alasan yang sah menurut hukum Islam.35Pada hadits lain menyerupai lawan jenis saja sudah termasuk kepada sesuatu yang dilaknat, apalagi sampai merubah diri dengan cara melalui operasi pergantian kelamin. Sebagai mana Hadits Nabi Saw yang diriwayatkan oleh at-Thurmidzi.

ةد ﺎﺘﻗ ﻦﻋ م ﺎﳘ و ﻪﺒﻌﺷ ﺎﻨﺛﺪﺣ ﻲﺴﻟ ﺎﻴﻄﻟا دواد ﻮﺑا ﺎﻨﺛ ﺪﺣ ن ﻼﻴﻏ ﻦﺑ ﺪﻤﳏ ﺎﺘﺛ ﺪﺣ س ﺎﺒﻋ ﻦﺑا ﻦﻣ ﺔﻣ ﺮﻜﻋ ﻦﻋ ِﷲ ُلﻮُﺳَر َﻦَﻌَﻟ

،ِءﺎَﺴِّﻨﻟﺎِﺑ ِلﺎَﺟِّﺮﻟا َﻦِﻣ َﲔِﻬِّﺒَﺸَﺘُﻤْﻟا

لﺎَﺟِّﺮﻟﺎِﺑ ِءﺎَﺴِّﻨﻟا َﻦِﻣ ِتﺎَﻬِّﺒَﺸَﺘُﻤْﻟاَو )

يﺬﻣ ﱰﻟا ﻩاور (

Artinya : “Muhammad bin Ghilan menceritakan kepada kami, Abu Daud ath- Thayalisi menceritakan kepada kami, Syu’bah dan Hamman menceritakan kepada kami, dari Qatadah Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata. “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat para lelaki yang menyerupai kaum wanita, dan para wanita yang menyerupai kaum lelaki”. ( HR. Tirmidzi)36

35Rahman Mustari,Hadits-Hadits Syaih dalam Islam,(Jakarta : , Lentera Ilmu, , 2011), hlm. 52.

36Ibid

(38)

Sedangkan pelarangan transgender37 selanjutnya adalah di dalam fatwa majlis ulama Indonesia (MUI) menyatakan :

Fatwa MUI : Musyawarah Nasional ke II Majlis ulama Indonesia Nomor 05/Kep/Munas II/MUI/1980 bahwa Menetapkan fatwa-fatwa Majlis Ulama Indonesia beberapa persoalan keagamaan dan kemasyarakatan sebagai berikut :

1. Merubah jenis kelamin laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya hukumnya haram, karena bertentangan dengan al-Qur’an surat an-Nisa’

ayat 19 dan bertentangan pula dengan jiwa Syara’.

Q.S An-Nisa’ (4) : 19







 





 







“kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”38

2. Orang yang kelaminnya diganti kedudukan hukum jenis kelaminnya sama dengan jenis kelamin semula sebelum dirobah.

3. Seorang khuntsa (banci) yang kelaki-lakiannya lebih jelas boleh disempurnakan kelaki-lakiannya. Demikian pula sebaliknya dan hukumnya menjadi positif (laki-laki).

Ditanda tangani oleh Prof. Dr. Buya Hamka selaku ketua umum39, dan Drs. Kafrawi Ridwan. MA selaku sekretaris Umum, tertanggal Jakarta, 12 Rajab 1400 H bertepatan dengan tanggal 1 Juni 1980 M.

37Istilah transgender masuk ke Indonesia

38Q.S An-Nisa’ : 19, Juz4, hlm 80

39Hamka merupakan Kepengurusan Majlis Ulama Periode I (1975-1980) MUI Pusat,

Profil MUI”,http://mui.or.id/tentang-mui/profil-mui, diakses 12 November 2015

(39)

Dari aspek hukum Islam adanya sebuah pelarangan terhadap transgender baik dalam al-Qur’an, Hadits, dan fatwa akan tetapi di tengah kehidupan bermasyarakatt masih ada juga ditemukan fenomena transgender ini, orang yang pertama kali mendapatkan kekuatan hukum atas perubahan status gender adalah Iwan Rubianto ini dan akhir-akhir ini adalah Muhammad Fatih dari kasus transgender yang telah penulis paparkan di atas Buya Hamka yang menjadi pegangan mereka untuk melakukan pergantian jenis kelamin ini. Bahkan dalam kasus yang sama banyak mereka berlindung dibalik kasus Iwan Rubianto Iskandar ini untuk melegalkan perubahan status identitas tersebut. Sedangkan dalam fatwa majlis ulama Indonesia sudah ada ketentuan dan ketetapannya yang diketua oleh buya Hamka itu sendiri bahwa perbuatan Merubah jenis kelamin laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya hukumnya adalah haram, karena tidak sesuai dengan fitrah manusia. Namun kenyataannya masih ada juga yang di temukan fenomena transgender ini di tengah-tengah kehidupan.

Di dalam Undang-undang no 36 tahun 200940 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa operasi bedah plastik dan rekontruksi tidak dapat dilakukan untuk mengubah identitas pun juga tidak dapat dilakukan apabila tidak sesuai dengan norma, norma yang berkembang di masyarakat Indonesia mengenai perubahan kelamin bagi transeksual begitu tidak baik. Begitu pula dalam norma

40Undan-undang 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 69 yang menyebutkan :1) Bedah palstik dan rekronstruksi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu. 2) Bedah plastic dan rekronstruksi tidak boleh bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat dan tidak ditujukan untuk mengubah identitas. 3) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara bedah plastic dan rekronstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

(40)

agama yang diwujudkan dalam fatwa MUI tersebut.41Hal ini telah menjadi bukti konkrid tidak diperkenankannya perubahan kelamin bagi transgender dan transeksual.42 Kenyataan yang terjadi di Indonesia mengenai perubahan kelamin bagi transeksual menempatkan perkara ini menjadi sesuatu yang tidak jelas kepastian hukumnya. Diasumsikan bahwa perubahan kelamin tersebut adalah sesuatu yang sah saja diajukan kepada pengadilan karena tidak ada aturan pasti yang mengatur terkait tata cara dan lainnya, akan terdapat akibat hukum yang dimiliki oleh pelaku perubahan kelamin tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk membahas dalam disertasi ini tentang permasalahan transgender menurut pendapat buya Hamka di dalam kitab tafsir al-Azhar. dan apa perbedaan pendapat buya Hamka dalam kasus penetapan perubahan status identitas Iwan Rubianto tersebut.

B. Identifikasi masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat penulis identifikasi menjadi beberapa masalah :

1. Masih ada terjadinya transgend

Gambar

TABEL SATU
TABEL DUA
TABEL TIGA

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan sikap paling nyata dan sering terjadi dalam kasus perselingkuhan adalah kecenderungan untuk merahasiakan sesuatu, bertindak defensif bersikap bertahan, dan berbohong.3