METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Suharsimi Arikunto dkk (2007) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Berdasarkan pengertian tersebut maka penelitian tindakan kelas ini merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar dalam aspek pengembangan bahasa yaitu kemampuan mengenal huruf. Selanjutnya disebutkan bahwa penelitian tindakan kelas sebagi sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan, maka tindakan tersebut diwujudkan dalam bentuk permainan kancing huruf).
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di TK Islam Uminda Kota Makssar.
Alamat sekolah Jl. Talasalapang, No 38 A Desa Gunung Sari, Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B yang berjumlah 23 orang. Laki-laki berjumlah 10 orang dan perempuan berjumlah 13 orang.
C. Faktor yang Diselidiki
Faktor yang peneliti selidiki di TK Islam Uminda adalah faktor meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui kegiatan permainan kancing huruf kelompok
41
B. Peneliti mengamati kemampuan mengenal huruf dalam permainan kancing huruf.
D. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Hopkins, terdiri atas beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan (plan), pemberian tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflektive).
Tahap-tahap penelitian dalam masing-masing tindakan terjadi secara berulang yang akhirya menghasilkan beberapa tindakan dalam penelitian tindakan kelas.
42 PERENCANAAN 1. Mengevaluasi Prota, Prosem dan
RPPM
2. Menetukan tema 3. Menyusun RPPH
4. Menyiapkan lembar observasi 5. Menyiapkan bahan
6. Menyiapkan alat dokumentasi
SIKLUS I PENGAMATAN
1. Peneliti mengamati dan mencatat perkembangan kemampuan bahasa anak sesuai dengan instrumen observasi yang telah ditentukan 2. Mencatat data yang diperoleh 3. Melakukan pendokumentasian
PERENCANAAN 1. Mengevaluasi Prota, Prosem dan
RPPM
2. Menentukan tema 3. Menyusun RPPH
4. Menyiapkan lembar observasi 5. Menyiapkan bahan
6. Menyiapkan alat dokumentasi
PELAKSANAAN a. Guru memberikan
penjelasan tentang cara bermain kancing huruf.
b. Membuatkesepakatan tentang aturan main bersama anak-anak.
c. Guru memberikan contoh kepada anak, kemudian anak melakukan kegiatan tersebut.
d. Guru melakukan pengawasan dan bimbingan.
REFLEKSI 1. Melakukan penilaian
terhadap proses pembelajaran dan perkembangan anak, berdasarkan hasil observasi dan pencatatan.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan siklus ke II untuk melakukan perbaikan terhadap masalah- masalah yang muncul dan menetukan langkah tindakan selanjutnya
SIKLUS II REFLEKSI
a. Peneliti dan guru melakukan penilaian dan evaluasi hasil pengamatan dan hasil pencatatan
b. Mengambil keputusan bersama untuk melakukan evaluasi terhadap kemampuan bahasa anak
mengalami
peningkatan, sehingga tindakan
diberhentikan pada
PENGAMATAN 1. Peneliti mengamati dan mencatat
perkembangan kemampuan bahasa anak sesuai dengan instrumen observasi yang telah di tentukan
2. Mencatat data yang diperoleh 3. Melakukan pendokumentasian
PELAKSANAAN 1. Guru membuat
kesepakatan bersama dengan anak-anak 2. Anak melakukan
kegiatan permainan kancing huruf 3. Guru membimbing,
memotivasi agar anak merasa percaya diri dan lebih bersemangat dalam melakukan kegiatan bermain kanging huruf.
Kemampuan bahasa anak berkembang sesuia harapan melalui permainan kancing huruf
43
Gambar 2 Bagan Prosedur Penelitian
E. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2006) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi berbentuk cheklist. Cheklist adalah daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalamini peneliti tinggal memberikan tanda tally pada setiap pemunculan gejala yang dimaksud. Adapun kisi-kisi rubrik penilaian sebagai berikut:
Tabel 2 Rubrik Penilaian Kemampuan Anak mengenal huruf melalui permainan kancing huruf anak TK kelompok B
No Indikator Kriteria Skor Deskripsi
1 Menunjukkan bentuk-bentuk symbol
BB
(Belum Berkembang)
1 Anak belum mampu menunjuk huruf
MB
(Mulai Berkembang)
2 Anak mulai mampu menunjuk huruf
BSH
(Berkembang Sesuai harapan)
3 Anak mampu menunjuk bentuk huruf
BSB
(berkembang Sangat Baik)
4 Anak mulai mampu menunjuk bentuk huruf tanpa bantuan guru dan dapat membantu temannya
BB
( Belum Berkembang)
1 Anak belum mampu mneyebutkan lambang huruf
2 Menyebutkan lambang-lambang
huruf sesuai MB 2 Anak mulai mampu menyebutkan lambang
huruf
44 F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menumpulkan data (suharsimi Arikunto, 2005). Adapun jenis-jenis teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dalapenelitian ini adalah angket (questionnaire), wawancara (interview), pengamatan, dokumentasi, ujian atau tes (test), dan lain sebagainya. Bertumpu pada pandangan tersebut, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan dokumentasi. Hal ini dikarenakan teknik observasi dan dokumentasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan interaksi belajar mengajar (Hamzah B Uno dkk, 2011)seperti pada pembelajaran mengenal huruf.
1. Observasi
suara/bunyi (Mulai Berkembang) BSH
(Berkembang Sesuai harapan)
3 Anak mampu menyebutkan huruf
BSB
(berkembang Sangat Baik)
4 Anak mampu menyebutkan huruf tanpa bantuan guru dan membantu temannya 3 Menyebutkan
kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf yang sama
BB
(Belum Berkembang)
1 Anak belum mampu menyebutkan kelompok gambar sesuai bunyi huruf yang sama
MB
(Mulai Berkembang)
2 Anak mulai mampu menyebutkan kelompok gambar sesuai bunyi huruf yang sama BSH
(Berkembang Sesuai harapan)
3 Anak mampu menyebutkan kelopok gambar sesuai bunyi hutuf yang sama
BSB
(berkembang Sangat Baik)
4 Anak mampu menyebutkan kelompok gambar sesuai bunyi huruf yang sama tanpa bantuan guru dan membantu temannya
45
Teknik observasi atau pengamatan adalah kegiatan pemantauan perhatian suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Pengamatan dilakukan oleh guru dan kolaborator ketika proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi tentang kemampuan mengenal huruf melalui permainan kancing huruf. Selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga mengambil gambar pada saat anak melakukan proses pembelajaran. Gambar ini berupa foto yang dapat menggambarkan secara nyata aktivitas anak ketika pembelajaran mengenal huruf melalui permainan kancing huruf.
2. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah pencarian data mengenai hal-hal atau variabel melalui catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan bahan referensi lain ( Suharsimi Arikunto, 2002). Pencarian data awal atau data pra tindakan dalam penelitian ini dilakukan melalui dokument lembar kerja anak. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak dalam mengenal huruf. Lembar kerja anak juga dapat dijadikan sebagai bukti otentik mengenai perkembangan kemampuan anak dalam mengenal huruf.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses pengolahan dan menginterpretasikan dan dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian (Wina Sanjaya, 2011). Analisis dalam penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dari hasil lembar observasi dan dokumentasi mengenai hasil pembelajaran mengenal huruf melalui permainan kancing huruf. Analisis dilakukan pada setiap siklus dengan tekhnik deskriptif kuantitatif.. berikut ini rumus yang digunakan dalam
46
analisis data dengan teknik deskriptif kuantitatif (Ngalim Purwanto, 2006: 102) yaitu:
Nilai Persentase = × 100%
Rumus tersebut menjelaskan bahwa analisis data yang dilakukan menggunakan data yang diperoleh dari skor pada hasil observasi, yaitu dengan menjulah seluruh skor pada setiap indicator sehingga menghasilkan skor mentah (R) dengan kemudian SM diperoleh dengan menghitung jumlah seluruh skor maksimum setiap indicator, lalu dimasukkan pada rumus tersebut sehingga tampak presentase hasil tindakan pada setiap indicator dan selanjutnya dihubungkan dengan presentase sebelum tindakan.
Selanjutnya hasil perhitungan tersebut adalah berupa data angka yang dapat diinterpretasikan kedalam 4 tingkatan (Ngalim Purwanto, 2006) yaitu:
1. Kriteria baik, yaitu antara 76-100%
2. Kriteria cukup, yaitu antara 60-75%
3. Kriteria kurang, yiatu antara 55-59%
4. Kriteria kurang sekali, yaitu ≤ 54%
H. Indikator Keberhasilan a. Indikator proses
kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dapat dicermati melalui kegiatan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini diindikator proses kemampuan yang dilakukan dengan langkah- langkah seperti memilih masalah sederhana, mengamati dan menganalisis,
NP = × 100%
47
menetukan tema dan lingkup kegiatan, mengamati dan mengidentifikasi, dialok dan tanya jawab, membuat kesimpulan sederhana, memiliki 100% dengan kriteria penilaian yang berbeda. Pada penelitian tindakan kelas proses keberhasilan guru berada pada skor keberhasilan,(1) sangat tidak baik, (2) tidak baik, (3) baik dan (4) sangat baik.
b. Indikator Hasil
Indikator adalah patokan menentukan keberhasilan kegiatan atau program.
Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan, keberhasilan dalam penelitian dinyatakan dengan adanya perubahan atau peningkatan terhadap hasil belajar anak maupun suasana pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dinyatakan berhasil apabila terjadi peningkatan berupa peningkatan hasil belajar yang diperoleh anak selama mendapatkan perlakuan. Keberhasilan dari penelitian ini adalah apabila perhitungan persentase menunjukan ≥ 76% anak mengalami peningkatan dalam mengenal huruf.
48 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN 1. Kondisi Awal Pra Tindakan
kegiatan awal dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah melakukan observasi terhadap proses pembelajaran tentang mengenal huruf kelompok B TK Islam Uminda Kota Makassar. Kemampuan mengenal huruf yang diamati terdiri dari 3 kemampuan, yakni menunjukkan bentuk-bentuk simbol, menyebutkan lambang-lambang huruf sesuai bunyi, dan menyebutkan kelompok gambar yang memilki bunyi huruf yang sama. Pengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi. Kondisi kemampuan anak dalam mengenal huruf dapat diketahui bahwa kemampuan mengenal huruf belum berkembang dengan baik. Berdasarkan hasil observasi awal kemampuan mengenal huruf yang telah dilaksanakan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf belum berkembang baik karena presentasenya baru mencapai 42%.
Berdasarkan data hasil observasi, maka peneliti perlu melakukan tindakan untuk meningkatkan kemampaun anak dalam mengenal huruf. Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas melalui permainan kancing huruf. Melalui permainan kancing huruf anak diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf sesuai dengan indikator keberhasilan sebesar 80% anak mampu mengenal huruf dengan kriteria baik.
49 2. Paparan Data Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1) Mengevaluasi Program Tahunan, Program Semester dan RPPM
Dalam tahap ini peneliti lebih dahulu mengevaluasi Program Tahunan, Program Semester dan RPPM atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan yang dilakukan di TK Islam Uminda Kota Makassar. Pada Program Tahunan Kepala sekolah serta guru-guru kelas membuat perecanaan program tahunan tentang kegiatan sekolah selama satu tahun, waktu pelaksanaan serta guru yang bertanggung jawab setiap kegiatan. Kemudian pada program semester terdapat dua semester selama satu tahun. Pada semester satu terdapat 5 tema yaitu Diri Sendiri, Lingkunganku, Kebutuhanku, Binatang dan Tanaman. Pada RPPM di TK Islam Uminda Kota Makassar peneliti mengevaluasi tema yang digunakan yaitu tema Tanaman dengan Sub tema tanaman buah, tanaman sayur, tanaman hias, tanaman obat, dan tanamam umbi-umbian.
2) Menyusun Rencana Kegiatan Harian
Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun oleh peneliti yang diuraikan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH). Peneliti membuat sebanyak 2 RPPH, yang akan dipakai untuk 2 kali pertemuan dalam 1 siklus.
Tindakan yang dilakukan yaitu menggunakan permainan kancing huruf untuk meningkatkan anak dalam mengenal huruf. Anak-anak akan diajak bermain kancing huruf kemudian anak-anak diberi lembar kegiatan untuk mengetahui kemampuan mengenal huruf selama bermain kancing huruf. Lembar kegiatan dibuat mengikuti tema pembelajaran yang sedang digunakan yaitu tanaman dengan sub tema tanaman buah.
50 3) Menyiapkan Instrumen
Instrument penelitian yang berupa lembar observasi anak dan lembar observasi guru yang akan digunakan untuk menilai hasil pengamatan selama penelitian berlangsung. Pada lembar observasi guru peneliti akan mengamati, kegiatan yang dilakukan guru, apakah sesuai dengan langkah-langkah permainan kancing huruf. Sedangkan lembar observasi anak, peneliti akan mengamati kemampuan mengenal huruf anak dan dinilai sesuai dengan skor kriteria keberhasilan.
4) Menyiapkan Alat dan Bahan
Peneliti menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan selama proses pembelajaran termasuk alat-alat yang diperlukan dalam permainan kancing huruf serta peralatan lain yang dibutuhkan selama satu hari pembelajaran yaitu, gambar- gambar buah, lembar kerja anak dan alat peraga sesuai dengan sub tema.
5) Menyiapkan Alat Dokumentasi
Dalam menyediakan alat dokumentasi peneliti menggunakan handphone (HP) untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan
a) Langkah Proses Tindakan silkus I
Proses tindakan Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu pada tanggal 13 November 2019 dan 15 november 2019. Kegiatan dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 30 menit pada kegiatan awal pembelajaran, permainan dilakukan dalam 2 tahapan yaitu tahap pra permainan dan inti permainan. Berikut ini akan
51
diuraikan mengenai tahapan perlakuan permainan kancing huruf pada Siklus I yang meliputi:
(1) Kegiatan Pra Permainan
Pada kegiatan pra permainan guru melakukan tanya jawab tentang huruf huruf, mengenalkan huruf-huruf dengan memperlihatkan kancing huruf pada anak-anak serta mengenalkan warna yang ada di pada kancing huruf tersebut.
Guru memberi pengertian tentang tujuan, menjelaskan langkah-langkah dan memberi contoh dalam permainan kancing huruf huruf sebagai berikut ini:
(a) Guru mengambil sebuah kancing huruf, kemudian diperlihatkan pada anak- anak.
(b) Guru mengucapkan lafal simbol huruf yang tertera pada kancing huruf, kemudian anak-anak diberi kesempatan untuk menirukan lafal simbol huruf tersebut.
(c) Guru membalik kancing huruf, kemudian menyebutkan warna pada kancing huruf tersebut dan menyebutkan huruf depannya, anak-anak kemudian diberi kesempatan untuk meniru mengucapkannya.
(d) Anak-anak diajak mempraktekkan permainan kartu huruf secara bersama- sama, dengan posisi anak-anak masih duduk membentuk lingkaran.
(2) Kegiatan Inti Permainan
Langkah-langkah kegiatan permainan kartu huruf dalam penelitian ini antara lain sebagai berikuti:
(a) Anak-anak dikondisikan duduk melingkar di karpet.
52
(b) Guru menyiapkan kancing huruf pada setiap pertemuannya.
(c) Anak mengambil sebuah kancing huruf, anak mengamati kartu huruf yang sedang dipegang kemudian anak menyebutkan lafal simbol huruf yang tertera pada kartu huruf.
(d) Anak membalik kancing huruf, anak mengamati warnanya kemudian anak menyebutkan warna yang tertera pada kancing huruf dan menyebutkan pula huruf depannya.
b) Hasil Tindakan siklus I
Hasil tindakan siklus I yang dilksnakan 2 kali pertemuan, diperoleh hasil yang akan disajikan dalam bentuk table 3.1 seperti berikut ini:
Table 3 Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Huruf Siklus I
No Pertemuan Pencapaian
1 I 47%
2 II 61%
Berdasarkan table 3 tersebut dapat diketahui bahwa, hasil presentase pencapaian kemampuan mengenal huruf pada sisklus I menunjukkan sedikit peningkatan pada setiap pertemuannya. Hasil rata-rata persentase pencapaian jumlah keseluruhan dalam 1 kelas pada siklus I belum dapat mencapai hasil yang ditetapkan sesuai dengan indikator keberhasilan.
53 c. Tahap Pengamatan
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan permainan kancing huruf untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf. Pada awal pembelajaran, guru menerangkan seluruh rangkaian permainan pada anak-anak. Sebagaian besar anak berantusias mengikutinya, beberapa anak berusaha memahami dengan bertanya dan memperhatikan. Selain itu ada anak yang diam dan tampak bingung. Namun, ada pula anak yang kurang focus dan asik berbicara sendiri.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengenal huruf secara bertahap pada setiap pertemuannya, namun hasil kemampuan mengenal huruf pada siklus I belum mencapai sesuai dengan indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Adapun peningkatan kemampuan mengenal huruf dapat dilihat dari peningkatan presentase kemampuan anak dalam mengenal huruf Pra Siklus dengan presentase kemampuan anak mengenal huruf pada siklus I, adapun peningkatannya, dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4 Peningkatan Hasil Kemampuan Mengenal Huruf Pra Siklus dan Siklus I
No Kemampuan keaksaraan Presentase
1 Pra Siklus 42%
2 Siklus I 61%
54
Berdasarkan tabel 4 pelaksanan tindakan pada siklus 1 menunukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan kemampuan mengenal huruf sebelum dilakukan tindakan. Presentase hasil pencapaian kemampuan mengenal huruf pada siklus 1 sebesar 61%. Berdasarkan presentase hasil pencapaian pada siklus 1, terjadi sedikit peningkatan kemampuan mengenal huruf dari sebelum dilakukan tindakan. Berikut ini presentase peningkatan hasil mengenal huruf saat prasiklus dan hasil siklus 1, dapat dilihat pada gambar 3 sebagai berikut:
Gambar 3 Siklus I
d. Tahap Refleksi
Refleksi dalam penelitian ini adalah evaluasi yang dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran kemampuan mengenal huruf kelompok B TK Islam Uminda Kota Makassar pada siklus I hasil refleksi kemudian dijadikan sebagai acuan untuk pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan permainan kancing huruf dinilai dapat memberikan stimulus untuk meningkatkan
42%
61%
Siklus I
Hasil kemampuan mengenal huruf pra siklus
Hasil kemampuan Mengenal Huruf Siklus I
55
kemampuan mengenal huruf. Hal ini dikarenakan penerapan permainan kancing huruf pada saat pembelajaran mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Dengan suasana belajar yang menyenangkan, akan menciptakan suatu iklim belajar yang tepat untuk menstimulasi kemampuan mengenal huruf. Proses stimulasi akan lebih mudah diterima anak dengan permainan kancing huruf, sehingga dengan metode bermain dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf. Peningkatan yang dicapai pada siklus I mengungkapkan bahwa kemampuan mengenal huruf meningkat namun belum sampai mencapai indikator keberhasilan. Berdasarkan keadaan tersebut dikarenakan adanya masalah-masalah sebagai berikut:
1) Waktu 30 menit dianggap kurang untuk melakukan kegiatan bernain bersama anak-anak sehingga guru kura makasimal dalam memberikan stimulus saat bermain kancing huruf.
2) Anak masih kesulitan dalam mengenal bentuk huruf terutama huruf-huruf yang dianggap memiliki bentuk yang hampir sama.
3) Anak-anak kurang bersemangat saat melakukan permainan kancing huruf.
Berdasarkan permasalahan yang didapatkan pada siklus I, maka peneliti perlu mencari solusi dari permasalahan tersebut. Sehingga kemampuan mengenal huruf pada siklus berikutnya dapat meningkat sehingga mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Berikut ini solusi yang akan diterapkan pada saat tindakan, diantaranya:
56
1) Waktu tindakan ditambah 15 menit menjadi 45 menit, diharapkan dengan penambahan waktu bisa memberi kesempatan yang lebih pada guru untuk menstimulus kemampuan mengenal huruf anak.
2) Guru memberi penjelasan pada anak-anak tentang huruf-huruf yang bentuknya hampir sama dan melakukan pendampingan pada anak yang belum bisa mengindentifikasi bentuk huruf.
3) Pemberi dukungan pada anak saat bermain dengan memotivasi dan setelah anak bermain anak diberi hadiah berupa kertas bintang.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan mengenai kemampuan mengenal huruf, dengan menerapkan permainan kancing huruf pada saat pembelajaran. Dapat diketahui adanya peningkatan dalam kemampuan mengenal huruf kelompok B TK Islaam Uminda Kota Makassar. Namun, peningkatan tersebut belum mampu memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan, karena pencapaian presentase kemampuan mengenal huruf belum mencapai kemampuan 80%. Maka peneliti mengambil keputusan untuk melanjutkan penelitian siklus II. Dengan kelanjutan siklus tersebut diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan mengenal huruf sampai mencapai indikator dari penelitian ini.
3. Paparan Data Siklus II a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II, sama dengan tahap perencanaan pada siklus I yang terdiri dari mengevaluasi RPPM dan kegiatan menyusun rencana kegiatan harian dengan Tema Tumbuhan Sub Temanya Tanaman Buah,
57
mempersiapkan lembar observasi untuk menilai hasil pengamatan, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam permainan kancing huruf serta menyediakan alat dokumentasi.
b. Tahap Pelaksanaan
a) Langkah proses tindakan siklus II
Tindakan pada siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 18 November 2019 dan 20 November 2019. Langkah tindakan pada siklus II, sama dengan tindakan pada siklus I. pelaksanaan pada siklus II, alokasi waktu yang digunakan ditambah menjadi 45 menit, lebih menekankan pada saat memberi penjelasan pengenalan huruf, mendapingi anak saat bermain, serta pemberian motivasi dan hadiah pada anak.
b) Hasil tindakan siklus II
Hasil tindakan pada siklus II yang dilaksanakan dua kali pertemuan, diperoleh hasil dalam bentuk table 5 sebagai berikut:
Tabel 5 Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Huruf Siklus II
Berdasarkan Tabel 5 tersebut dapat diketahui bahwa, hasil presentase pencapaian kemampuan mengenal huruf pada siklus II menunjukkan peningkatan pada setiap pertemuannya. Hasil rata-rata pencapaian persentase pencapaian
No Pertemuan Pencapaian
1 I 74%
2 II 83%
58
jumlah keseluruhan dalam 1 kelas pada siklus II sudah mencapai hasil yang telah ditetapkan sesuai indikator keberhasilan. Hasil rata-rata persentase pencapaian pada siklus II yaitu diambil dari pencapaian tertinggi sebesar 83% dengan kriteria baik.
c. Tahap Pengamatan
Tahap pengamatan pada siklus II dilakukan sama seperti pada siklus I, observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Perubahan pada siklus II sudah Nampak terlihat jelas, kemampuan anak-anak saat mengikuti pembelajaran sudah lebih terarah, sehingga pembelajaran mengenal huruf melalui permainan kancing huruf berlangsung dengan lancar. Selain itu hasil observasi kemampuan mengenal huruf semakin meningkat secara bertahap pada tiap pertemuannya.
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, dapat diketahui bahwa kemampuan mengenal huruf pada siklus II sudah berkembang baik. Kemampuan mengenal huruf mampu meningkat mencapai kriteria baik mencapai 83%.
Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus II menunjukan adanya peningkatan kemampuan mengenal huruf secara bertahap, peningkatan yang dicapai hasilnya sudah mencapai kriteria yang diharapkan. Perbandingan pencapaian persentase kemampuan mengenal huruf pada saat siklus I sampai kondisi siklus II dapat dilihat pada peningkatan pencapaian persentase sebagai berikut:
59
Table 6 Peningkatan Hasil Kemampuan Mengenal Huruf Siklus I dan Siklus II
No Kemampuan Keaksaraan Persentase
1 Siklus I 61%
2 Siklus II 83%
Berdasarkan tabel 6 diatas, pelaksanaan tindakan pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan kemampuan mengenal huruf pada siklus I. persentase hasil pencapaian kemampuan mengenal huruf pada siklus II sebesar 83%, berdasarkan persentase hasil pencapaian pada siklus II, terjadi peningkatan kemampuan mengenal huruf dari hasil persentase pencapaian pada siklus I.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama 2 siklus dapat diketahuai bahwa kemampuan mengenal huruf, yang terdiri dari kemampuan menunjukkan bentuk-bentuk huruf, menyebutkan lambing-lambang huruf sesuai suara/bunyi dan menyebutkan gambar yang memiliki bunyi/huruf yang sama berkembang dengan baik. Kemampuan anak kelompok B TK Islam Uminda Kota Makassar menunjukkan peningkatan persentase pada setiap siklus. Pencapaian yang diperoleh anak-anak dari setiap siklus terus menerus meningkat dan berhasil mencapai kriteria baik hingga 83%. Berikut ini persentase peningkatan hasil kemampuan mengenal huruf pada siklus I dan siklus II, dapat dilihat dalam gambar 4 sebagai berikut: