• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen analisis miskonsepsi siswa dalam pemecahan (Halaman 48-56)

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

30 b). Luas bola =

Keterangan :

V : Volume bola (cm3)

L : Luas permukaan bola (cm2) R : Jari jari bola (cm)

.

31

wawancara secara langsung dengan siswa kelas IX yang berada di MTs Addinul Qayim.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di MTs Addinul Qayim. Lokasi penelitian tersebut berada di Gunungsari, Lombok Barat. Peneliti memilih lokasi tersebut karena masih banyaknya siswa yang miskonsepsi terhadap mata pelajaran matematika.

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber datanya adalah siswa kelas IX MTs Addinul Qayyim Kapek Gunungsari Lombok Barat. Adapun data yang akan dikumpulkan adalah sebagai berikut:

a. Data mengenai hasil penyelesaian soal pemecahan masalah matematika dalam hal ini soal-soal materi bangun ruang sisi lengkung yang dikerjakan siswa.

b. Transkrip wawancara, adapun subjek penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pada tahap pemilihan subjek, peneliti memberikan soal tes pemecahan masalah matematika pada dua puluh delapan orang siswa kelas IX MTs Addiinul Qayyim Kapek Gunungsari. Selanjutnya, setelah siswa menjawab soal tes, peneliti akan memilih tiga siswa yang memiliki miskonsepsi paling banyak dari tiga soal dan akan diwawancarai untuk tahap selanjutnya. Selain itu,

32

peneliti juga berkoordinasi dengan guru matematika guna mengetahui tingkat miskonsepsi masing-masing siswa yang akan diteliti.

5. Instrumen Penelitian

Dalam Penelitian ini, peneliti merupakan instrumen utama. Hal ini karena peneliti berperan dalam menentukan fokus penelitian, memilih subjek penelitian, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan hasil penelitian. Sedangkan instrumen pendukung dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Soal Tes Pemecahan Masalah Matematika

Instrumen dalam penelitian ini berupa soal uraian yang terdiri dari satu soal materi tabung, satu soal materi kerucut, dan satu soal materi bola. Soal tes yang digunakan pada materi tabung, kerucut, dan materi bola dikembangkan sendiri oleh peneliti. Soal tes ini telah divalidasi terlebih dahulu oleh dosen dari Program Studi Tadris Matematika UIN Mataram sebelum digunakan di lokasi penelitian.

b. Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan kepada siswa yang sudah terpilih. Hasil wawancara digunakan untuk mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Metode wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara baku terbuka. Tujuannya

33

dilakukan wawancara pada penelitian ini adalah untuk mendalami jawaban yang diberikan siswa pada saat mengerjakan soal tes.

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1). Siswa diminta membaca soal yang diberikan dengan cermat.

2). Siswa diwawancarai mengenai jawaban yang telah diberikan siswa pada saat tes pemecahan masalah matematika.

3). Pada saat wawancara peneliti melakukan pengamatan dan membuat catatan-catatan serta merekam wawancara tersebut guna mendapatkan data tentang miskonsepsi siswa.

Sebelum instrumen ini digunakan, terlebih dahulu sudah divalidasi oleh dosen ahli dari dosen matematika. Sebagai dosen matematika yang sudah ahli di bidangnnya, validator dapat melihat kesesuaian isi instrumen indikator miskonsepsi.

6. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab masalah penelitian.

a. Tes

Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis dengan soal berbentuk uraian berjumlah tiga nomor. Tes ini bertujuan untuk melihat berapa banyak miskonsepsi yang terjadi pada siswa berdasarkan indikator miskonsepsi.

34 b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi dari responden terkait langkah- langkah penyelesaian masalah matematika. Wawancara dilakukan setelah siswa selesai mengerjakan soal tes matematika materi bangun ruang sisi lengkung . Tujuan dilakukan wawancara pada penelitian ini adalah untuk mendalami jawaban yang diberikan siswa pada saat mengerjakan soal tes.

Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1). Siswa kelas IX yang dijadikan sebagai objek penelitian akan diberikan tiga soal matematika materi bangun ruang sisi lengkung.

2). Setelah mengerjakan soal, subjek penelitian kemudian akan di wawancarai terkait dengan cara penyelesaian soal matematika materi bangun ruang sisi lengkung.

3). Kegiatan siswa menyelesaikan soal tes matematika materi bangun ruang sisi lengkung maupun ketika di wawancarai kemudian di rekam dalam bentuk suara dan video.

35 7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Milles dan Huberman yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) verifikasi data.21

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

Data yang akan direduksi dalam penelitian ini berupa data hasil tes pemecahan masalah matematika oleh enam siswa. Pada tahap ini peneliti akan memfokuskan pada langkah-langkah pemecahan masalah matematika berdasarkan indikator yang dibuat oleh peneliti pada tabel 1.2. Dalam hal ini, peneliti membuang bagian-bagian yang tidak relevan, dan mengambil bagian yang terkait dengan indikator yang telah dibuat.

Selain data hasil tes pemecahan masalah matematika, peneliti juga mereduksi data hasil wawancara semi-terstruktur pada enam siswa mengenai pemecahan masalah matematika. Kalimat- kalimat dari jawaban responden yang tidak berkaitan dengan hal yang diteliti akan dibuang.

21 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 246.

36 b. Penyajian Data (Data Display)

Dalam penelitian ini, data-data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi data temuan. Data-data tersebut antara lain data mengenai miskonsepsi siswa dalam pemecahan masalah matematika, data pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan hasil tes, dan data pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan hasil wawancara.

c. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Data-data hasil temuan yang telah direduksi dan disajikan dalam bentuk deskripsi dan tabel akan diproses lebih lanjut dengan memperhatikan tingkat kebenarannya melalui pengecekan kembali data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian.

Kesimpulan akhir yang diperoleh dari hasil analisis adalah deskripsi miskonsepsi siswa dalam pemecahan masalah matematika siswa materi bangun ruang sisi lengkung.

8. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi. Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Triangulasi

37

digunakan sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.22

Jenis triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik. Triangulasi teknik artinya mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik tes, wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan data miskonsepsi siswa dalam pemecahan masalah matematika.

22 Lexy J. Moleong, , (Bandung; PT Remaja

Rosdakarya, 2017). hlm. 330.

38 BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Jadwal Penelitian

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui beberapa metode / teknik, yakni tes, wawancara dan dokumentasi. Adapun waktu pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini diuraikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1

Keterangan Waktu Pengumpulan Data No Metode Pengumpulan

Data Sumber Data Pelaksanaan

Pengumpulan Data

1 Tes Siswa kelas IX 28 Mei 2021

2 Wawancara

Subjek 1

29 mei 2021 Subjek 2

Subjek 3 3 Dokumentasi

Siswa kelas IX 28 Mei 2021 s.d 29 Mei 2021

B. Penentuan Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX MTs Ad Dinul Qayyim Kapek Gunungsari. Subjek dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kelas yang memiliki hasil ulangan harian rata-rata terendah dari tiap kelas.

Dari jumlah 28 siswa hanya 19 orang yang mengikuti tes pemecahan masalah yang diberikan, sisanya tidak masuk tanpa keterangan. Setelah menganalisis hasil pemecahan masalah yang diberikan, akan dipilih tiga siswa yang memiliki nilai terendah dari hasi pengerjaan soal tes pemecahan masalah.

Subjek yang dipilih selanjutnya akan diwawancarai untuk memverifikasi data

39

hasil pemecahan masalah yang diselesaikan berdasarkan indikator miskonsepsi yang sudah divalidasi oleh ahli.

C. Analisis Data

Pada bagian ini, akan dipaparkan data mengenai hasil tes tertulis subjek 1, subjek 2dan subjek 3. Kemudian akan dijelaskan juga analisis miskonsepsi siswa dalam pemecahan masalah matematika menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah oleh Polya yaitu memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah dan memeriksa kembali jawaban. Adapun data mengenai hasil tes tertulis subjek 1, subjek 2dan subjek 3 yaitu sebagai berikut :

1. Data Hasil Tes dan Hasil Wawancara Subjek 1 a. Soal Nomor 1

1) Memahami Masalah

Gambar 2.1

Berdasarkan gambar 2.1 . Pada tahap ini tidak terdapat miskonsepsi. Jawaban subjek 1 diperkuat oleh hasil wawancara sebagai berikut :

P : Coba bacakan kembali soal nomor 1 !

S1 : Terdapat sebuah drum berbentuk tabung yang memiliki jari-jari 70 cm dan tinggi 100 cm penuh berisi minyak goreng. Minyak goreng tersebut akan dituangkan kedalam

40

botol kecil yang berbentuk tabung dengan jari-jari 14 cm dan tinggi 25 cm. ada berapa banyak botol kecil yang diperlukan untuk menampung seluruh minyak goreng tersebut?

P : Apakah kamu paham maksud dari soal nomor 1 ? S1 : Cukuppaham , kak.

P : Oke, Coba kemukakan informasi yang diketahui dan ditanya !

S1 : Jari-jari tabung besar 70 cm, tinggi tabung besar 100cm dan jari-jari tabung kecil 14 cm , tinggi tabung kecil 25 cm, kak. Sedangkan , yang ditanya adalah banyak tabung kecil untuk menampung minyak ?

Dengan demikian, benar bahwa subjek 1 tidak mengalami miskonsepsi pada tahap ini .

2) Membuat Rencana Pemecahan Masalah

Gambar 2.2

Pada gambar 2.2 subjek 1 mengalami miskonsepsi strategi ,yaitu siswa tidak dapat menentukan rumus yang harus digunakan atau siswa menggunakan rumus yang tidak tepat. Hal ini dapat di lihat pada gambar 2.2 diatas , subjek 1 kurang menulis pangkat pada rumus volume tabung yaitu , yang seharusnya rumus yang benar untuk mencari volume tabung adalah

.

Miskonsepsi yang terjadi pada subjek 1 kemudian diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan peneliti :

41

P : Kemudian bagaimana strategimu dalam menyelesaikan soal nomor 1 ?

S1 : Karna yang sudah diketahui jari-jari dan tinggi jadi saya

menggunakan rumus .

P : Mengapa kamu memilih menjawab dengan strategi demikian ? S1 : Ya karna yang ditanyakan banyak tabung kecil untuk menampung minyak berarti yang dicari volume dan itu rumus yang saya ingat, kak.

P : Strategimu sudah benar , tetapi kamu kurang tepat dalam mencari nilai V, yang seharusnya , akan tetapi yang kamu tulis tidak ada kuadratnya. . Apakah sebelumnya kamu tahu rumus apa saja yang digunakan dalam menyelesaikan soal nomor 1 ini ?

S1 : Sebenarnya saya agak bingung soal ini menggunakan rumus apa kak, jadi saya bertanya pada teman menggunakan rumus apa dan saya diberi tahu menggunakan rumus ini, tapi masih salah.

P : Jadi, seharusnya Rumus yang digunakan untuk mencari

volume tabung adalah bukan .

S1 : Iya kak.

Karna hasil wawancara konsisten dengan jawaban tertulis subjek 1 , maka benar bahwa subjek 1 mengalami miskonsepsi strategi.

3) Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah

Gambar 2.3 Gambar2.4

Gambar 2.5

42

Pada tahap ini ,dapat dilihat pada gambar 2.3 dan 2.4 subjek1 mengalami miskonsepsi tanda, yaitu pada penulisan satuan , subjek 1 hanya menuliskan cm saja, akan tetapi satuan untuk volume adalah

Miskonsepsi yang terjadi pada subjek 1 kemudian diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan peneliti :

P : Coba lihat jawaban akhirmu . kenapa kamu menuliskan cm saja padahal untuk satuan volume .

S1 : Belum saya bisa bedakan untuk satuan itu , kak . jadi saya hanya menuliskan cm saja

P : Untuk satuan , jika mencari keliling maka cm, untuk mencari luas maka dan untuk volume satuannya

S1 : Iya, kak. Saya paham sekarang.

4) Memeriksa Kembali Jawaban

Pada langkah ini, subjek 1 memeriksa kembali hasil jawabanya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara berikut :

P : Apakah kamu memeriksa kembali jawabanmu setelah selesai menghitung ?

S1 : iya , kak. Saya lihat sekilas saja .

Berdasarkan hasil tes dan wawancara di atas, pada soal nomor satu subjek 1 mengalami miskonsepsi strategi dan miskonsepsi tanda.

43 b. Soal Nomor 2

1) Memahami Masalah

Gambar 2.6

Berdasarkan gambar 2.6. Pada tahap ini tidak terdapat miskonsepsi. Jawaban subjek 1 diperkuat oleh hasil wawancara sebagai berikut:

P : Coba bacakan kembali soal nomor 2 !

S1 : Untuk acara maulid, Ibu Tina akan membuat 300 buah kue pasung yang berbentuk kerucut. Jika setiap kue pasung memiliki jari-jari bagian dalam 7 cm dan tinggi 10 cm. Berapakah volume adonan yang diperlukan seluruhnya?

P : Apakah kamu paham maksud soal nomor 2 ? S1 : Paham, kak.

P : Baik, coba ungkapkan apa yang diketahui dan ditanya !

S1 : Ibu Tina akan membuat 300 buah kue , dengan jari jari 7 cm dan tinggi 10 cm

P : Terus yang ditanyakan dalam soal ini apa ? S1 : Volume adonan kue, kak .

Dapat dilihat dari hasil wawancara, bahwa subjek 1 dapat memahami soal yang diberikan dan mengetahui informasi yang ada pada soal dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.

44

2) Membuat Rencana Pemecahan Masalah

Gambar 2.7

Pada gambar 2.7 subjek 1 mengalami miskonsepsi strategi, yaitu siswa tidak dapat menentukan rumus yang harus digunakan atau siswa menggunakan rumus yang tidak tepat. Hal ini dapat di lihat pada gambar 2.7 di atas , subjek 1 kurang lengakp menulis rumus volume kerucut yaitu yang seharusnya rumus yang benar untuk mencari volume kerucut adalah

Miskonsepsi yang terjadi pada subjek 1 kemudian diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan peneliti :

P : Iya benar. Penyelesaian soal ini kira-kira menggunakan materi apa ?

S1 : Materi kerucut kayaknya, kak.

P : Iya benar. Apakah kamu paham materi tersebut ? S1 : Paham, kak.

P : Kamu tahu bahwa penyelesaiann soal ini menggunakan rumus mencari volume kerucut, tapi kenapa rumus yang kamu gunakan masih kurang lengkap ?

S1 : Saya lupa, kak. Saya kira rumusnya Cuma ini saja.

P : Oh seperti itu, sebenarnya rumus untuk mencari volume kerucut adalah , kamu hanya kurang menulisakn dalam rumus tersebuat .

S1 : Iya, kak.

Karna hasil wawancara konsisten dengan jawaban tertulis subjek 1, maka benar bahwa subjek 1 mengalami miskonsepsi strategi.

45

3) Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah

Gambar 2.8

Pada gambar 2.8 subjek 1 mengalami miskonsepsi berhitung dan miskonsepsi tanda. Dari gambar diatas subjek 1 berasumi bahwa soal sudah selesei dikerjakan dengan hasil 1540, akan tetapi ada hal yang dilupakan oleh subjek 1 dalam soal tersebut. Pertama 300 buah kue yang berbentuk kerucut belum di masukkan ke dalam rumus dan yang ke dua adalah kurangnya tanda pada hasil akhir jawaban yaitu 1540 .

Jawaban yang benar dalam soal tersebut adalah cari volume adonan yang diperlukanuntuk 300 kue pasung

Volume adonan volume per kue

Miskonsepsi yang terjadi pada subjek 1 kemudian diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan peneliti , sebagai berikut :

P : Iya benar. Penyelesaian soal ini kira-kira menggunakan materi apa

?

46 S1 : Materi kerucut kayaknya , kak.

P : Iya benar. Apakah kamu paham materi tersebut ? S1 : Paham, kak.

P : Kamu tahu bahwa penyelesaian soal ini menggunakan rumus mencari volume kerucut, tapi kenapa rumus yang kamu gunakan masih kurang lengkap ?

S1 : Saya lupa, kak. Saya kira rumusnya cuma ini saja.

P : Oh seperti itu, sebenarnya rumus untuk mencari volume kerucut adalah , kamu hanya kurang menulisakn dalam rumus tersebut .

S1 : Iya, kak.

P : Coba lihat soal ini. Jika yang dicari Volume , mengapa jawabannya masih kurang jelas. Kamu hanya menuliskan 1540, itu 1540 kue atau apa ?

S1 : Iya , kak. Saya lupa menuliskan satuannya.

P : Terus yang 300 kue itu belum kamu hitung. Kenapa?

S1 : Lupa kak, baru saya sadar .

P : Coba kamu lihat hasil perhitunganmu nomor 2 dan sekarang hitung kembali .

S1 : Iya , kak.

Karna hasil wawancara konsisten dengan jawaban tertulis subjek 1, maka benar bahwa subjek 1 mengalami miskonsepsi berhitung dan miskonsepsi tanda .

4) Memeriksa Kembali Jawaban

Pada langkah ini, subjek 1 tidak memeriksa kembali hasil jawabanya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara berikut :

P : Apakah kamu memeriksa kembali jawabanmu setelah selesai menghitung ?

S1 : Tidak, kak

Berdasarkan hasil tes dan wawancara di atas, pada soal nomor dua subjek 1 mengalami miskonsepsi strategi, miskonsepsi berhitung dan miskonsepsi tanda.

47 c. Soal Nomor 3

1) Memahami Masalah

Gambar 2.9

Dapat dilihat pada gambar 2.9 tidak terdapat miskonsepsi pada tahap memahami masalah, yaitu dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan soal. Jawaban subjek 1 diperkuat oleh hasil wawancara sebagai berikut :

P : Coba bacakan soal nomor 3 ?

S1 : Dedi diberi bola basket oleh ayahnya yang memiliki jari- jari 30 cm. Berapakah volume dan luas permukaan bola basket tersebut?

P : Apakah kamu paham maksud soal nomor 3 ini ? S1 : Paham, kak.

P : Apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut ? S1 : Diketahui r atau jari-jari 30. Ditanyakan volome sama luas permukaan bola basket

.Dari hasil wawancara di atas subjek 1 dapat memahami soal yang diberikan dan subjek 1 tidak mengalami miskonsepsi apapun.

48

2) Membuat Rencana Pemecahan Masalah

Gambar 2.10

Gambar 2.11

Pada tahap membuat rencana pemecahan masalah subjek 1 mampu menuliskan rencana untuk pemecahan masalah akan tetapi subjek 1 mengalami miskonsepsi strategi yaitu siswa tidak dapat menentukan rumus yang harus digunakan atau siswa menggunakan rumus yang tidak tepat. Hal ini dapat di lihat pada gambar 2.10 diatas, subjek 1 kurang menuliskan rumus volume bola yaitu , yang seharusnya rumus yang benar untuk mencari volume bola adalah . Begitu juga dengan rumus mencari luas permukaan bola, rumus yang digunakan bukan rumus mencari luas keliling persegi seperti yang tertera pada gamabar 2.11diatas L = S x S x S x S, yang seharusnya rumus yang benar untuk mencari luas permukaan bola adalah

Miskonsepsi yang terjadi pada subjek 1 kemudian diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan peneliti :

P : Iya, benar. Penyelesaian soal nomor 3 ini menggunakan materi apa ?

S1 : Materi Bola, kak.

49

P : Iya benar, apakah kamu tahu rumus untuk mencari volume dan luas permukaan bola?

S1 : Saya agak ragu , kak. Karna yang diketahui cuma jari-jari, jadi saya gunakan saja . Dan untuk mencari luas saya gunakan rumus L= SxSxSxS

P : Untuk rumus volume kamu sedikit benar, tapi masih kurang.

Rumus volume bola yang benar adalah . Kamu hanya kurang menuliskan saja. Dan untuk mencari luas yang kamu gunakan itu untuk persegi, sedangkan rumus mencari luas permukaan bola adalah

S1 : Iya, kak. Salah saya jadinya

Karna hasil wawancara konsisten dengan jawaban tertulis subjek 1, maka benar bahwa subjek 1 mengalami miskonsepsi strategi.

3) Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah a) Mencari nilai V

Gambar 2.12

Pada tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subjek 1 menjalankan rencana pemecahan masalah yang telah dibuat. Subjek 1 mencari nilai V dengan rumus yang telah di buat sehingga menghasilakan 2.826 cm. Akan tetapi subjek

50

1 mengalami miskonsepsi tanda yaitu pada hasil akhir 2.826 cm yang sebenarnya adalah 2.826 .

b) Mencari nilai L

Gambar 2.13

Begitu juga dengan mencari nilai L, karna rumus yang digunakan subjek 1 sudah keliru maka jelas bahwa jawaban akhirnya akan salah, pada jawaban ini juga terdapat miskonsepsi konsep yaitu pada penulisan satuan, subjek 1 hanya menuliskan cm akan tetapi satuan yang digunakan adalah karna mencari luas .

Miskonsepsi yang terjadi pada subjek 1 kemudian diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan peneliti :

P : Coba lihat jawban akhirmu . kenapa kamu menuliskan cm saja padahal untuk satuan volume .

S1 : Belum saya bisa bedakan untuk satuan itu, kak. jadi saya hanya menuliskan cm saja

P : Untuk satuan, jika mencari keliling maka cm, untuk mencari luas maka dan untuk volume satuannya

S1 : Iya, kak. Saya paham sekarang.

51

Karna hasil wawancara konsisten dengan jawaban tertulis subjek 1, maka benar bahwa subjek 1 mengalami miskonsepsi tanda.

4) Memeriksa Kembali Jawaban

Pada langkah ini, subjek 1 memeriksa kembali hasil jawabanya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara berikut :

P : Apakah kamu memeriksa kembali jawabanmu setelah selesai menghitung ?

S1 : Iya, kak. Karna jawabannya cukup singkat jadi saya lihat saja tanpa menghitung ulang.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara di atas, pada soal nomor tiga subjek 1 mengalami miskonsepi strategi dan miskonsepsi tanda.

2. Data Hasil Tes dan Hasil Wawancara Subjek 2 a. Soal nomor 1

1) Memahami Masalah

Gambar 2.14

Berdasarkan gambar 2.14 . Subjek2 tidak mengalami miskonsepsiyaitu dengan menuliskan apa yang diketahui dan

52

ditanyakan soal.Jawaban subjek 2 diperkuat oleh hasil wawancara sebagai berikut :

P : Coba bacakan kembali soal nomor 1 !

S2 : Terdapat sebuah drum berbentuk tabung yang memiliki jari-jari 70 cm dan tinggi 100 cm penuh berisi minyak goreng.

Minyak goreng tersebut akan dituangkan kedalam botol kecil yang berbentuk tabung dengan jari-jari 14 cm dan tinggi 25 cm. ada berapa banyak botol kecil yang diperlukan untuk menampung seluruh minyak goreng tersebut?

P : Apakah kamu paham maksud dari soal nomor 1 ? S2 : iya kak, paham.

P : Baik, coba sebutkan informasi yang diketahui dan ditanya ! S2 : Jari-jari tabung besar 70 cm, tinggi tabung besar 100cm dan jari-jari tabung kecil 14 cm , tinggi tabung kecil 25 cm.

2) Menyusun Rencana

Pada tahap membuat rencana pemecahan masalah subjek 2tidak menuliskan rencana untuk pemecahan masalah. Hal ini dipastikan bahwa subjek 2 mengalami miskonsepsi strategi yaitu siswa tidak dapat menentukan rumus yang harus digunakan atau siswa menggunakan rumus yang tidak tepat. Miskonsepsi yang terjadi pada subjek 2 kemudian diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan peneliti :

P : Bagaimana strategimu dalam menyelesaikan soal nomor 2 ? S2 : Saya hanya mengalikan jari-jari dengan tingginya kak, kemudian

saya bagi .

P : Rumus apa yang kamu gunakan untuk menjawab soal tersebut ? S2 : Saya tidak menggunakan rumus apapun , kak.

Karna hasil wawancara konsisten dengan jawaban subjek 2 maka benar bahwa subjek 2 mengalami miskonsepsi strategi.

Dalam dokumen analisis miskonsepsi siswa dalam pemecahan (Halaman 48-56)

Dokumen terkait