BAB 1 PENDAHULUAN
F. Metode Penelitian
e) Process (Proses), yang merupakan urutan pelaksanaan atau kejadian yang saling berkaitan yang kemudain hari bersama-sama mengubah masukan menjadi keluaran.
f) People (Orang), yang dimaksud dalam strategi pemasaran, yaitu setiap partisipan yang terlibat dalam memasarkan produk pada suatu perusahaan.
g) Physical Evidence (Bukti Fisik), yaitu fasilitas yang digunakan untuk melayani konsumen.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu di jalan Lestari no 6, Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di home industry Dende Rinjani Lombok karena peneliti ingin mengetahui lebih mendalam mengenai strategi pemasaran yang diterapkan untuk mengembangkan produk usaha kopi.
4. Sumber Data a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung.40 Dalam mengumpulkan data primer diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan kepada pemilik usaha, karyawan dan beberapa konsumen yang menjadi pelanggan pada Dende Rinjani Lombok.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data skunder dapat diperoleh dari berbagai sumber baik dari buku, laporan, jurnal, artikel dan dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini.
5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yang berupa tulisan-tulisan, suara dan foto atau gambar.
6. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi
Pengamatan atau observasi merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan
40 Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta:
Literasi Media Publishing, 2015), hlm. 121.
selama penelitian.41 Adapun jenis-jenis observasi dibagi menjadi dua, yaitu observasi partisipan, merupakan suatu proses pengamatan bagian dalam yang dilakukan oleh pengamat dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan diobservasi. Sedangkan observasi non partisipan, yaitu pengamat tidak ikut dalam kehidupan orang yang akan diobservasi atau diamati dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat dengan orang yang akan diobservasi.42
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipan, yaitu sebagaiamana peneliti hanya mengamati kegiatan observasi tanpa terlibat langsung ke dalam objek yang akan diteliti, penelitian observasi ini dilakukan di home industry Dende Rinjani Lombok.
b. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dengan informan. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga mimik dan gerak informan merupakan media yang melengkapi kata-kata secara verbal.43
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara secara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh dari informan dan tersusun dengan sistematis.
Sedangkan, wawancara tidak terstruktur artinya informan dapat menjawab pertanyaan secara bebas tanpa peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.44 Wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah wawancara tidak berstrukstur, wawancara yang dilakukan kepada pemilik
41 W. Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002), hlm. 79.
42 Ibid, hlm. 80.
43 Ibid., hlm. 82.
44 Sugiyono, “Metodologi Penelitian”, Journal of Chemical Information and Modeling, Vol. 3, No. 9, hlm. 64.
usaha, karyawan dan beberapa konsumen yang menjadi pelanggan pada Kopi Asli Dende Rinjani Lombok.
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan proses dalam memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian yang berasal dari data yang berbentuk arsip (dokumentasi), karena dokumen merupakan sumber data yang berupa bahasa tertulis, foto atau dokumen elektronik lainnya. Metode dokumentasi bermanfaat dalam melengkapi hasil pengumpulan data melalui observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Data yang diperoleh dapat berupa struktur organisasi, jumlah angka, dan data-data lainnya.45
7. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu bagian penting dalam suatu metode ilmiah, karena dengan analisis, data-data tersebut dapat diberikan arti dan makna. Dalam penelitian kualitatif, analisis berlangsung setelah proses pengumpulan data. Dalam melakukan analisis kualitatif, terdapat beberapa tahapan-tahapan yang harus dikerjakan. Terdapat 3 (tiga) tahapan analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman, yaitu:
a. Reduksi Data
Reduksi data merujuk pada proses memilih, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data yang didapatkan dari lapangan baik secara tertulis, transkip wawancara, dan dokumen-dokumen lainnya.
Untuk memperoses data langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam reduksi data ini yaitu menulis ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus dan membuat catatan kaki (footnote).
b. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data merupakan suatu proses mengorganisir dan menyatukan data-data yang telah dipilih di lapangan sehingga dapat dimengerti dan memudahan dalam penarikan kesimpulan. Ada 9 (sembilan) model penyajian data menurut
45 Ibid, hlm. 64-65.
Miles dan Huberman, yaitu model untuk mendeskripsikan data, model untuk memantau komponen atau dimensi penelitian yang biasa disebut (check list matrix), model untuk mendeskripsikan perkembangan antar waktu, model yang berupa matriks tata peran, mendeskripsikan pendapat, sikap, kemampuan dan lainnya, selanjutnya model yang berupa matriks konsep terklaster, model berupa matriks tentang efek atau pengaruh, model berupa matriks dinamika lokasi, model penyusunan daftar kejadian, dan model aringan klausal dari sejumlah kejadian yang diteliti.
c. Penarikan Kesimpulan
Tahapan penarik kesimpulan merupakan penarikan kesimpulan dari data yang telah dianalisis dan sudah diuji kebenarannya. Kesimpulan yang telah diverifikasi merupakan sebuah hasil analisis. Kesimpulan yang final tidak akan muncul hingga pengumpulan data berakhir atau selesai.
Kegiatan verifikasi dilakukan dengan cara pengecekan ulang data yang didapat dari lapangan.46
8. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data digunakan untuk membuktikan keaslian data atau kesahihan data yang digunakan oleh peneliti. Oleh karena itu untuk mendapatkan keabsahan data atau temuan yang diperlukan, peneliti menggunakan metode triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai suatu gabungan atau kombinasi dari berbagai metode yang digunakan untuk mengkaji fenomena yang saling terkait baik dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda.47 Jika peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data tersebut,
46 Hardani, Helmina Andriani, Jumari Ustiawaty, dkk, Metode Penelitian Kualitatif
& Kuantitatif, (Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group), hlm. 163-171.
47 Burhan Bungin, Metodeologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 330.
yaitu dengan mengecek kredibilitas data menggunakan berbagai taknik pengumpulan data atau berbagai sumber data.48
Triangulasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu triangulasi teknik, triangulasi sumber, dan triangulasi waktu.
Triangulasi teknik, yaitu peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Triangulasi sumber, yaitu peneliti menggunakan sumber yang berbeda untuk mendapatkan data dengan teknik yang sama.49 Triangulasi waktu, yaitu peneliti melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lainnya dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka uji data harus dilakukan secara berulang-ulang hingga sampai ditemukan kepastian dalam datanya.50
Pada penelitian ini, penulis menggunakan triangulasi sumber data yang menggali informasi melalui wawancara, observasi, dokumen tertulis, arsip, dan dokumentasi yang penulis lakukan secara langsung di home industry Dende Rinjadi Lombok.
G. Sistematika Pembahasan
Didalam penyusunan proposal skripsi, peneliti melakukan pembahasan sistematis sesuai dengan pedoman penulisan skripsi UIN Mataram tahun 2021. Adapun sistematika penulisan skripsi, sebagai berikut:
Bagian awal terdiri dari halaman sampul, halaman judul, halaman logo, persetujuan pembimbing, nota dinas pembimbing, pernyataan keaslian skripsi, pengesahan dewan penguji, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan abstrak. Selanjutnya pada bab-bab yang merupakan isi dari penelitian, yaitu:
Bab I terdiri dari pendahuluan, yang termasuk didalam bab ini adalah latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
48 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 330.
49 Ibid, hlm. 330.
50 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2016), hlm. 273-274.
manfaat penelitian, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II terdiri dari paparan data dan temuan dari penelitian yang dilakukan di lapangan, pada bagian ini dipaparkan secara deskriptif tentang gambaran penelitian dan temuan-temuan yang berkaitan dengan tema penelitian.
Bab III terdiri dari pembahasan, pada bagian pembahasann ini peneliti menguraikan pembahasan hasil jawaban dari pertanyaan- pertanyaan yang disebutkan dalam rumusan masalah mengenai Strategi Pemasaran Syariah Terhadap Pengembangan Produk Kopi di Home Industry Dende Rinjani Lombok dan Hambatan Dalam Penerapan Strategi Pemasaran Syariah Terhadap Pengembangan Produk Kopi di Home Industry Dende Rinjani Lombok. Sedangkan tentang pembahasan dari penelitian ini termasuk didalamnya yaitu proses dari analisis penulis dalam melakukan penelitian di lapangan berdasarkan temuan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dan jawaban dari pertanyaan yang telah disebutkan dalam rumusan masalah.
Bab IV merupakan bab terakhir yang terdiri dari penutup, pada bagian ini terdapat kesimpulan dan saran dari penulis.
34 BAB II
INDIKATOR STRATEGI PEMASARAN SYARIAH TERHADAP PENGEMBANGAN PRODUK KOPI DAN HAMBATAN DALAM
PENERAPANNYA A. Gambaran Umum Usaha Dende Rinjani Lombok
1. Sejarah Singkat Usaha Dende Rinjani Lombok
Usaha Dende Rinjani Lombok berdiri pada tahun 2015 yang berlokasi di Pejeruk, Ampenan. Dende Rinjani Lombok bermula dari produk awal mereka yaitu dodol nangka dan dodol pangan atau ketan hitam. Dengan kegigihan dan ketekunan Rustiatik Arini (pemilik) dalam memasarkan produknya menjadikan produk mereka terkenal sampai ke dinas-dinas yang ada di kota mataram terutama di dinas Perindustrian, koperasi dan ukm kota, dinas pariwisata, dinas perdagangan dan lainnya.
Tetapi semua tidak instan begitu saja, Rustiatik Arini (pemilik) mengerjakan semuanya sendiri, dari proses produksi, pengemasan hingga proses pemasaran produk dan tentu sebelumnya Rustiatik Arini pernah mengalami jatuh bangun dalam usahanya.
Setelah berjalan dengan produksi dodolnya, Rustiatik Arini mencoba memproduksi kopi. Berawal dari suami Rustiatik Arini pergi melakukan perjalanan dinas ke daerah Tambora dan membawa pulang biji kopi yang berasal dari perkebunan kopi yang ada di daerah Tambora tersebut. Rustiatik Arini mencoba membuat kopi untuk diproduksi sendiri dan memilih biji kopi yang masih utuh untuk di roasting manual dengan tehnik medium roast dan menyajikan kopi tersebut ke suaminya. Setelah dicoba oleh sang suami dan memberi tanggapan yang positif, Rustiatik Arini berinisiatif untuk memproduksi kopi dan berhenti memproduksi dodol lagi karena bahan dodol pada waktu itu juga meningkat.
Rustiatik Arini memperkenalkan produk barunya yakni kopi Robusta Tambora. Dan pada tahun 2017 tepatnya pada bulan desember, Rustiatik Arini mengikuti lomba “Cupping Coffee Se-NTB” kopi yang diadakan oleh Dinas Perindustrian
Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan bermodalkan pengalaman dalam produksi kopinya membuat Rustiatik Arini meraih juara harapan dua dan dapat mengalahkan UMKM yang sudah lama dalam bidang produksi kopi. Hingga saat ini, Dende Rinjani Lombok fokus dalam mengembangkan produk kopinya baik dari segi produksi, varian rasa dan pemasarannya. Selain itu, produk kopi dari Dende Rinjani Lombok juga sudah masuk ke toko oleh- oleh yang ada di Lombok seperti, Sasaku, Lestari Oleh-Oleh, Palam Perdana dan lainnya. Dende Rinjani Lombok juga mempunyai tiga tenaga kerja yaitu dibagian produksi, keuangan dan pemasaran produk. Dengan mempekerjakan tiga tenaga kerja dan bangunan kerja masih bercampur dengan bangunan rumah, tentu bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, Rustiatik Arini selaku pemilik usaha ikut terjun langsung dalam proses produksinya.51
2. Visi dan Misi Dende Rinjani Lombok a. Visi
Visi merupakan tujuan yang ingin dicapai dan yang akan dicapai oleh Dende Rinjani Lombok. Adapun visi dari Dende Rinjani Lombok yaitu “Menjadi Perusahaan Kopi Terbaik dan Menarik Yang Terus Berkembang Dengan Kualitas dan Cita Rasa Serta Harga Yang Mampu Bersaing”.52
b. Misi
Adapun misi-misi dari Dende Rinjani Lombok yaitu:
I. Meningkatkan mutu dan kualitas produk.
II. Mengedepankan proses dalam pengelolaan produksi yang terjamin baik dari bahan yang berkualitas.
III. Menjaga kualitas dan terus berinovasi.
IV. Memberikan harga produk yang terjangkau oleh semua kalangan.
V. Membuka kedai kopi (Coffee Shop).
51 Dokumentasi, Dende Rinjani Lombok, Pejeruk, Ampenan, 13 Juni 2022.
52 Dokumentasi, Dende Rinjani Lombok, Pejeruk, Ampenan 13 Juni 2022.
3. Struktur Organisasi Dende Rinjani Lombok
Struktur organisasi sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk membedakan batasan wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya keterkaitan atau hubungan pada setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.53 Demi tercapainya tujuan dari suatu instansi, diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan pada instansi tersebut. Pengaturan ini dapat dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan maupun pelaksanaan dapat ditetapkan sehingga efisiensi dan efektivitas kerta dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik, sehingga tujuan pada peusahaan dapat tercapai.54
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan maupun kelompokkerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup hubungan secara vertical melalui saluran tunggal.
Struktur Organisasi Dende Rinjani Lombok dapat dilihat pada Gambar. 2.1.
Gambar. 2.1.
53 Mia Mulyani Petri, “Strategi Pemasaran Dalam Mempertahankan Bisnis UMKM Di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi UMKM Buket Bunga Gallery Daisuki Jambi)”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Universitas IslamNegeri Sultan Thaha Saifuddin, 2020). Hlm. 44.
54 Mia Mulyani Petri, “Strategi Pemasaran…, hlm. 45.
Struktur Organisasi Dende Rinjani Lombok.
Sumber : Dende Rinjani Lombok.55
Pemilik usaha merupakan pemegang jabatan tertinggi dalam struktur organisasi Dende Rinjani Lombok, dan semua karyawannya bertanggungjawab langsung kepada pemilik usaha.
Setiap karyawan memiliki spesifikasi tugas yang harus dipertanggungjawabkan tiap bulannya kepada pemilik usaha.
Pemilik usaha hanya bertugas sebagai pengawas, pengambilan keputusan dan secara tidak langsung ikut ambil andil dalam kegiatan operasional. Akan tetapi, ketiga karyawannya bertanggungjawab langsung terhadap kegiatan operasional Dende Rinjani Lombok. Berikut tugas dan tanggungjawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi Dende Rinjani Lombok.
55 Dokumentasi, Dende Rinjani Lombok, Pejeruk, Ampenan, 13 Juni 2022.
Pemilik Usaha Rustiatik Arini
Bagian Keuangan (Karyawan 2) (Karyawan 2)
Bagian Pemasaran (Karyawan 3) Bagian
Produksi (Karyawan 1)
Raju Purnama Rizkika Alfini Hikmah
a. Pemilik
Selaku pemegang keputusan tertinggi pada struktur organisasi yaitu pemilik, pemilik memiliki tanggungjawab kepada seluruh karyawannya. Selain itu, pemilik juga bertugas sebagai pengawas yang mengawasi kegiatan operasional usaha secara tidak langsung. Pemilik Dende Rinjani Lombok ini memiliki tugas dalam kegiatan operasional.56 Tugas pemilik dalam kegiatan operasional Dende Rinjani Lombok, yaitu:
1) Memberikan persetujuan pemesanan kopi yang dilakukan oleh bagian produksi.
2) Mengawasi arus kas Dende Rinjani Lombok dan melakukan persetujuan pengeluaran dana usaha untuk kegiatan operasional.
b. Bagian Produksi (Karyawan 1)
Pada bagian produksi Dende Rinjani Lombok memiliki tugas dalam kegiatan operasional, antara lain:
1) Memanggang (roasting) biji kopi.
2) Mencatat pembelian barang dan sarana pendukung kegiatan operasionalyang sebelumnya akan disetujui oleh pemilik kemudian diteruskan kepada karyawan 2 untuk melakukan pembelian.
3) Mencatat pesanan produk kopi, saran dan kritikan dari konsumen serta hal yang berkaitan dengan operasional Dende Rinjani Lombok.57
c. Bagian Keuangan (Karyawan 2)
Pada bagian keuangan Dende Rinjani Lombok memiliki tugas dalam kegiatan operasional, antara lain:
56 Mia Muliyani Petri, “Strategi Pemasaran…, hlm. 46.
57 Ibid., hlm. 47.
1) Melakukan pembelian barang dan sarana pendukung untuk kegiatan operasional usaha.
2) Mencatat transaksi pemasukan serta pengeluaran dana setiap hari dan melakukan transaksi pembayaran dengan konsumen.
3) Membuat laporan keuangan setiap bulan yang berisi transaksi dalam bentuk laporan keuangan Dende Rinjani Lombok.
d. Bagian Pemasaran (Karyawan 3)
Pada bagian pemasaran Dende Rinjani Lombok ini memiliki tugas dalam kegiatan operasional. Tugas packing dalam kegiatan operasional Dende Rinjani Lombok, yaitu:
1) Melalukan delivery pemasaran kepada konsumen.
2) Menjadi penanggungjawab apabila Dende Rinjani Lombok melakukan promosi.
3) Melakukan percetakan kartu nama usaha, logo dan brosur Dende Rinjani Lombok.58
B. Indikator Strategi Pemasaran Syariah Terhadap Pengembangan Produk Kopi Dende Rinjani Lombok
Berdasarkan hasil wawancara oleh peneliti, bahwa strategi pemasaran pada usaha Dende Rinjani Lombok sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan usahanya. Secara umum, strategi pemasaran merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan.
Dalam proses pelaksanaan strategi pemasaran sangat mendukung sekali bagi keberlangsungan usahanya. Dengan demikian strategi pemasaran dalam sebuah perusahaan tidak dapat dilakukan hanya sekali proses saja, namun membutuhkan waktu atau proses yang panjang untuk membuat strategi pemasaran yang sesuai dengan perusahaannya.
Dalam melakukan suatu kegiatan usaha, seperti Dende Rinjani Lombok telah mempunyai dan menerapkan strategi pemasaran dengan menyesuaikan potensi di pasar. Menurut ibu Rustiatik Arini selaku pemilik usaha mengenai alasan penerapan strategi pemasaran adalah:
58 Ibid., hlm. 48.
“Karena banyaknya para pesaing-pesaing baru yang sama dalam bidang produk kopi, oleh karena itu saya harus mempunyai cara tersendiri untuk tetap mempertahankan usaha saya sejak awal, baik dari segi rasa maupun kualitas yang ada pada produk saya”.59
Fokus usaha Dende Rinjani Lombok, yaitu produksi kopi dengan berbagai macam varian rasa diantaranya kopi robusta, kopi arabika, kopi tambora, dan kopi jahe. Adapun mengenai strategi pemasaran yang digunakan Dende Rinjani Lombok dalam hal harga (price) sangat terjangkau. Hal ini dikarenakan ibu Rustiiatik Aribi ingin memberitahu kepada konsumen bahwa produk kopi yang diproduksi oleh Dende Rinjani Lombok mempunyai cita rasa dan kualitas yang tinggi meskipun harga yang ditawaran sangat terjangkau.60 Berikut daftar hasil dan harga produk Dende Rinjani Lombok pada tahun 2021 dan 2022:
Tabel. 2.1.
Hasil dan Harga Produk Dende Rinjani Lombok Per Bulan Pada Tahun 2021 dan 2022.61
No. Tahun Nama Produk Berat Bersih
Stok Produk
Harga Produk/pcs
1 2021
Kopi Robusta 100 gr 350 Rp. 20.000 Kopi Arabika 100 gr 300 Rp. 25.000 Kopi
Tambora 100 gr 300 Rp. 20.000 Kopi
Kemasan Cup 20 gr 300 Rp. 10.000 2 2022
Kopi Robusta 100 gr 450 Rp. 20.000 Kopi Arabika 100 gr 400 Rp. 25.000 Kopi
Tambora 100 gr 400 Rp. 20.000
59 Rustiatik Arini (Pemilik), Wawancara, Dende Rinjani Lombok, Pejeruk, Ampenan, 13 Juni 2022.
60 Rustiatik Arini (Pemilik), Wawancara, Dende Rinjani Lombok, Pejeruk, Ampenan, 13 Juni 2022.
61 Dokumentasi, Dende Rinjani Lombok, Pejeruk, Ampenan, 13 Juni 2022.
Kopi
Kemasan Cup 20 gr 400 Rp. 10.000 Kopi Jahe 100 gr 350 Rp. 20.000 Dari tabel dan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil produksi kopi Dende Rinjani Lombok dari tahun 2021 hingga tahun 2022 mengalami kenaikan karena dari segi harga Dende Rinjani Lombok sangat terjangkau dengan kualitas yang mampu bersaing dan pada tahun 2022 Dende Rinjani Lombok banyak mengikuti bazzar atau acara-acara yang diadakan oleh pemerintah Kota Mataram, terutama pada acara (event) yang paling bergengsi yang bertempat di NTB khususnya di pulau Lombok dan Sumbawa, seperti WSBK, MotoGP, MXGP. Dengan adanya acara (event) tersebut merupakan ajang Dende Rinjani Lombok untuk mempromosikan produknya dan permintaan akan produk kopi dari Dende Rinjani Lombok juga meningkat baik di toko oleh-oleh maupun pada saat berlangsungnya acara tersebut.62
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diperoleh keterangan dari masyarakat yang terlibat langsung seperti pelaku usaha yaitu pemilik usaha dan karyawan pada Dende Rinjani Lombok. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif deskriptif yang dimana data yang diperoleh bergantung pada informasi yang diberikan oleh informan.
Wawancara juga telah dilakukan kepada para informan dan telah memberikan informasi sesuai dengan yang diharapkan peneliti dan menemukan hal yang menjadi acuan peneliti untuk menggali informasi kepada informan lain. Agar Dende Rinjani Lombok mampu bertahan dengan produknya dan harus membuat keputusan bisnis, salah satunya yaitu dalam bidang pemasaran. Strategi pemasaran yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan adalah dalam hal bauran pemasaran (marketing mix).
Keputusan yang diambil tersebut haruslah keputusan yang menguntungkan bagi suatu perusahaan, sebab keputusan tersebut akan
62 Dokumentasi, Dende Rinjani Lombok, Pejeruk, Ampenan, 13 Juni 2022.
membawa dampak langsung bagi peningkatan volume penjualan, dimana peningkatan tersebut sangat diharapkan bagi setiap perusahaan yang ingin mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk lebih kreatif lagi dalam memasarkan produknya agar mampu bersaing dengan kompetitor lain.
Berikut penjelasan masing-masing tahapan strategi pemasaran Dende Rinjani Lombok:
1. Strategi Produk (Product)
Kegigihan dan komitmen yang dimiliki oleh Ibu Rustiatik Arini selaku pemilik usaha yang dituangkan kepada setiap karyawan yaitu diharapkan Dende Rinjani Lombok dapat memberikan kepuasan yang maksimal kepada konsumen, baik calon konsumen maupun konsumen tetap atau pelanggan. Produk dari Dende Rinjani Lombok adalah produk kopi sehat tanpa campuran dan biji kopi yang digunakan yaitu biji kopi pilihan dengan standar, kualitas dan keamanan pangan yang sesuai dengan standar dari Dinas Kesehatan dan Halal. Menurut Ibu Rustiatik Arini selaku pemilik usaha Dende Rinjani Lombok mengatakan:
“Saya selalu memilih bahan baku yang sesuai dengan standar dan kualitas yang sudah ditetapkan oleh dinas kesehatan dan Halal, karena jika sembarang mencampurkan biji kopi tanpa dipilih terlebih dahulu akan mempengaruhi rasa pada produk itu sendiri. Tetapi itu semua tidak luput dari para pesaing, karena sekarang banyak juga yang memproduksi kopi hingga membuka kedai kopi (coffee shop) terutama di kota Mataram hamper disetiap ruas jalan raya pasti ada kedai kopi. Untuk itu saya dan karyawan berdiskusi mengenai strategi yang digunakan salah satunya yaitu dengan terus berinovasi dalam mengembangkan produk kopi ini dengan menambah varian rasa kopi lainnya secara bertahap dengan melihat segmentasi pasar juga. Untuk itu kita bisa tau mana produk yang paling