• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, menurut Jhon Creswell mendefinisikan sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.

Penelitian yang digunakan menggunakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memahami obyek yang diteliti secara mendalam (Raco, 2018). Pendekatan kualitatif menurut Corbin dan Strauss yang dikutip oleh Wahidmurni (2017) merupakan bentuk penelitian dimana peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data menjadi bagian dari proses penelitian sebagai partisipan bersama informan yang memberikan data.

Menurut Farida Nugrahani dalam Basrowi & Suwandi (2014), melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek, merasakan apa yang dialami subjek dalam kehidupan sehari-hari. Dalam beberapa bidang, sifat masalah yang diteliti lebih tepat apabila dikaji dengan pendekatan kulitatif. Kualitatif merupakan sebuah pendekatan yang didasari oleh filsafat fenomenologis dan humanistis.

Pendekatan ini berseberangan dengan tradisi pemikiran positivisme dalam pendekatan kualitatif. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

3.2 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriftif kualitatif, Metode ini bertujuan untuk menggambarkan hasil temuan secara detail sesuai dengan fenomena yang terjadi. Jenis penelitian deskriftif kualitatif yaitu penelitian yang mampu memaparkan suatu atau sebuah fenomena yang terjadi dengan mendeskripsikan kasus yang terjadi.

Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitaif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2017). Penelitian kualitatif yaitu “penelitian yang berupaya menganalisis kehidupan sosial dengan menggambarkan dunia sosial dari sudut pandang atau interpretasi individu (informan) dalam latar alamiah (Sudaryono,2017).

Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Samsu (2017) mendefinisikan

“penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.” Dengan demikian, penelitian kualitatif berupaya memahami bagaimana seorang individu melihat, memaknai atau menggambarkan dunia sosialnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kualitatif.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 September sampai dengan 26 Oktober 2023. Rincian waktu penelitian keseluruhan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Rincian Waktu Pelaksanaan

No

Jadwal kegiatan

Bulan Dan Waktu Pelaksanaan Juli Agustus septembe

r

oktober november Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Tahap Persiapan Penelitian

a. Penyusunan dan pengajuan jadwal

b. Pengajuan proposal

c.Seminar Proposal

d. Revisi

2 Membuat Instrumen Penelitian

3

Mengurus Surat Melakukan Penelitian

4

Melakukan Penelitian dan Pengumpulan Data

5 Menganalisis Data

6 Menyusun Skripsi

7 Sidang

Tempat penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Subulussalam. Peta lokasi penelitian dapat di lihat pada gambar dibawah ini:

Data lokasi penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2 Tempat Penelitian

No Sekolah Alamat

1. SMAN 2 Simpang Kiri Jl. Belimbing No.18, Makmur Jaya, Kec. Simpang Kiri, Kota Subulussalam.

2. SMAN 1 Rundeng Jl. Perjuangan No. 14, Muara Batu-Batu, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

3.4 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru geografi yang ada di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Subulussalam berjumlah 2 orang. Alasan

pengambilan subjek penelitian ini karena guru geografi yang berada di 2 sekolah tersebut sudah menerapkan kurikulum merdeka dan merupakan sekolah penggerak.

Subjek penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.3 Subjek Penelitian

No. Sekolah Guru Geografi

1. SMAN 2 Simpang Kiri Dahli Yanti Malau, S.Pd

2. SMAN 1 Rundeng Muhammad Jhoni, S.Pd

Total 2

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.5.1 Observasi

Menurut (Sugiyono, 2015) penelitian dimulai dengan mencatat, menganalisis dan selanjutnya membuat kesimpulan tentang pelaksanaan dan hasil program yang dilihat dari ada atau tidaknya perkembangan usaha yang dimiliki warga belajar. (Sandu Siyoto, 2015) mengatakan apabila objek penelitian bersifat perilaku, tindakan manusia, dan fenomena alam, proses kerja dan penggunaan responden kecil. Selain itu, dalam penggunaan “ metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument.”

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode observasi partisipan yaitu suatu kegiatan observasi dimana observer terlibat atau berperan serta dalam lingkungan kehidupan orang-orang yang diamati, dalam observasi ini untuk memperoleh data mengamati tentang pendapat, kesiapan guru dalam

menghadapi pelaksanaan kurikulum merdeka belajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) kota Subulussalam.

3.5.2 Wawancara

(Moleong, 20005) mengatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Sedangkan (Sugiyono, 2005) mengemukakan ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu :

1) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan.

2) Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.

3) Mengawali atau membuka alur wawancara.

4) Melangsungkan alur wawancara.

5) Mengkonfirmasikan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.

6) Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.

7) Mengidentifikasikan tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara secara langsung kepada 2 responden tentang persepsi guru bidang studi Geografi terhadap penerapan kurikulum merdeka belajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Subulussalam. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara dengan 5 indikator persepsi guru geografi terhadap kurikulum merdeka belajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Subulussalam.

2) Dokumentasi

Menurut (Sudaryono, 2019), “dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan peraturan-

peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film data yang relevan. Dokumentasi oleh peneliti ini berupa Visi Dan Misi Sekolah, Struktur Organisasi, Ortala (Organisasi Tata Kelola), Guru, Siswa, Tenaga Administrasi, Sarana Dan Prasarana.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis merupakan suatu kegiatan yang menggambarkan keadaan sesungguhnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dari Miles dan Huberman. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data ( data reduction), penyajian data (data display) serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification). Siklus Analisis Deskriptif Kualitatif

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang akan dilakukan maka penulis akan melakukan cara-cara analisis data sebagai berikut:

Bagan 3.1

Teknik Analisis Data Miles dan Huberman Reduksi

Data

Menarik

Kesimpulan Penyajian

Data

a. Reduksi Data

(Miles, 2022) Reduksi data adalah proses pemeliharaan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dilapangan. Reduksi data muncul disaat proses pengumpulan data berlangsung, selama proses pengumpulan dari berbagai sumber yang didapatkan, maka akan sangat banyak data yang dipeoleh oleh peneliti.

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam reduksi data yang pertama yaitu meringkas data yang didapat dilapangan baik itu bersentuhan langsung dengan manusia, dan juga memilih data yang relevan lalu meringkas.

Kedua melakukan pengkodean pada data. Ketiga membuat catatan objektif dan memperbaiki jawaban sesuai dengan kenyataan yang ada atau fakta. Keempat membuat catatan yang didasarkan pada alasan dan tujuan. Kelima membuat catatan marginal atau komentar pendek. Keenam penyimpulan data.

b. Penyajian Data

Data-data yang didapatkan saat penelitian berlangsung seperti dokumentasi dan pedoman wawancara akan dikumpulkan sehingga dapat dipahami dan dianalisa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yang akan disajikan menggunakan tabel.

c. Pengumpulan dan Verifikasi

Data yang telah dikumpulkan melalui teknik-teknik pengumpulan data dengan ditinjau, dianalisis dan kemudian data tersebut merujuk kepada satu rincian maka teknik ini disebut dengan menarik kesimpulan. Hasil dari reduksi data dan verifikasi data hasil wawancara dan dokumentasi yang didapatkan dari subjek penelitian maka hasil dari data-data yang telah didapatkan saat penelitian berlangsung akan ditarik menjadi sebuah kesimpulan.

39 BAB IV

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap guru-guru bidang studi geografi pada dua sekolah menengah atas (SMA). Dua sekolah tersebut terdiri dari SMA Negeri 2 Simpang Kiri Kota Subulussalam dan SMA Negeri 1 Rundeng Kota Subulussalam.

Adapun deskripsi singkat mengenai kedua sekolah dapat dijelaskan sebagai berikut:

4.1.1 Deskripsi Umum SMA Negeri 2 Simpang Kiri Kota Subulussalam SMA Negeri 2 Simpang Kiri berada di jalan belimbing No 18, Makmur Jaya, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Aceh. Lembaga pendidikan ini bertujuan untuk mengembangakan sikap peseta didik yang beriman dan berakhlakul karimah. Dalam menjalankan kegiatannya, SMA Negeri 2 Simpang Kiri berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada uraian dibawah sebagai berikut:

1) Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Simpang kiri

2) NPSN : 69822414

3) Status Sekolah : Negeri 4) Alamat

a) Jalan : Jalan Belimbing No 18 b) Desa/Kelurahan : Makmur Jaya

c) Kecamatan : Simpang Kiri d) Kota : Subulussalam e) Provinsi : Aceh

f) Kode Pos : 24782 5) Terakdreditas : A

Gambar 4.1 Peta Sekolah SMA Negeri 2 Simpang Kiri

Sumber: Citra Satelit, Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI)

1. Sejarah SMA Negeri 2 Simpang Kiri Kota Subulussalam

Berdasarkan sejarahnya, SMA Negeri 2 Simpang Kiri berdiri pada tahun 2013. Dari awal berdirinya, SMA Negeri 2 Simpang Kiri mengalami 4 kali pergantian kepemimpinan (kepala sekolah). Kepala sekolah secara turutan berganti dari yang pertama yakni Bapak Suwantri, S.Pd., M.Pd, Bapak Drs. Dahril Munthe, M.Pd, Ibu Rehulina S.Pd., M.Pd, dan Ibu Dwi Respati Lestyaningsih, S.Pd., MM yang menjabat sebagai kepala sekolah sampai sekarang (tahun 2023).

Setelah penerapan Kurikulum Merdeka pada tahun 2022, terjadi perubahan dalam penggunaan ruang kelas di sekolah ini. Sebelumnya, sekolah memiliki 6 lokal kelas, tetapi setelah menerapkan kurikulum baru, hanya 5 lokal kelas yang digunakan.

Hal ini (wawancara dengan TU SMAN 2 Simpang Kiri, 26 Oktober 2023).

2. Lokasi SMA Negeri 2 Simpang Kiri Kota Subulussalam

SMA Negeri 2 Simpang Kiri berada di jalan belimbing No 18, Makmur Jaya, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Aceh. Lembaga pendidikan ini

bertujuan untuk mengembangkan sikap peserta didik yang beriman dan berakhlakul karimah. Secara geografis SMA Negeri 2 Simpang Kiri terletak di lokasi yang strategis dan mudah di jangkau dengan batas wilayah sebagai berikut:

• Sebelah Utara : Buluh Dori

• Sebelah selatan : Subulussalam Selatan

• Sebelah barat : Pasar Panjang

• Sebelah timur : Mukti Makmur

Gambar 4.1 Peta Sekolah SMA Negeri 2 Simpang Kiri

Sumber: Citra Satelit, Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI)

3. Visi-Misi dan Tujuan SMA Negeri 2 Simpang Kiri Kota Subulussalam 1) Visi

Mewujudkan insan peserta didik yang bertaqwa, terampil dalam inovasi, berprestasi bidang akademik dan non akademik, berbudaya lingkungan, terdepan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

2) Misi

a. Mengamalkan keimanan dan ketaqwaan pada tuhan yang Maha Esa.

b. Menyelenggarakan sistem pembelajaran interaktif, merdeka belajar, efektif, berbasis IT dan kondusif dengan memberdayakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi standar.

c. Melaksanakan program ekstrakurikuler pengembangan minat sesuai bakat berbasis kebutuhan dan berorientasi pada prestasi.

d. Melaksanakan pembinaan berbagai bidang keterampilan. seni, olahraga, KIR.

e. Melaksanakan budaya cinta lingkungan serta Budaya 6 S (Senyum, Salam, Sapa, Salaman, Sopan dan Santun).

f. Menyelenggarakan dan menfasilitasi berbagai kegiatan bidang pembinaan baik akademik dan non-akademik.

3) Tujuan Pendidikan SMA Negeri 2 Simpang Kiri

a. Pengembangan sikap peserta didik yang beriman yang berakhlakul karimah pada 2024.

b. Penguatan mutu pendidikan yang berpusat pada pengetahuan, keretampilan dan kreativitas, kemandirian dan pengembangan pseserta didik pada tahun 2024.

c. Pengembangan dan pemberdayaan potensi sumber daya tenaga pendidik dan pendidikan yang berkualitas, cakap kreativ dan inovatif pada 2024.

d. Pengembangan potensi peserta didik dalam berkompetisi bidang akademik dan non akademik yang sehat serta bertanggung jawab pada 2020-2024.

e. Pelestarisan kepedulian cinta lingkungan yang bersih, hijau asri dan indah pada 2022.

f. Pengembangan ketersediaan fasilitas dalam kegiatan pembelajaran kurikuler dan ekstrakurikuler pada 2020-2024.

4. Keadaan Fisik Wilayah SMA Negeri 2 Simpang Kiri

Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan proses belajar mengajar adalah adanya sarana dan prasarana. Berdasarkan data dari Tata Usaha SMA Negeri 2 Simpang Kiri Kota Subulussalam, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 2 Simpang Kiri yaitu ruang kepala sekolah 1, ruang guru 1, ruang TU 1, ruang BK 1, ruang kelas 6, lab komputer 1, lab fisika 1, lab biologi 1, toilet siswa 1, toilet guru 1, parkir dan lapangan serba guna. Sarana dan prasana yang dimiliki oleh sekolah tersebut dalam keadaan baik, di mana keseluruhan gedung bangunan tersebut sangat diperlukan bagi kegiatan proses belajar mengajar. dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 keadaaan saran dan prasarana

No Nama Prasarana Jumlah

1. Ruang Kepala Sekolah 1

2. Ruang Guru 1

3. Ruang TU 1

4. Ruang BK 1

5. Ruang Kelas 6

6. Lab Komputer 1

7. Lab Fisika 1

8. Lab Biologi 1

9 Toilet Guru 1

10 Toilet siswa 1

11 Lapangan Serba Guna 1

12 Parkir 1

Sumber : Hasil penelitian dengan TU SMAN 1 Simpang Kiri, 2023 5. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Adapun jumlah guru dan pegawai di SMA Negeri 2 Simpang Kiri berjumlah 25 orang, 8 diantaranya merupakan PNS, 5 diantaranya merupakan P3K, 3 orang guru kontrak, 2 orang tenaga honorer, 1 orang diantaranta Tendik

PNS dan 6 orang diantaranya Tendik Non PNS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Nama Jabatan

1 Dwi Respati Lestyaningsih, S.Pd., M.Pd Kepala Sekolah

2 Nursetiasah, S.Pd Guru

3 Ashady Kenedi, S.Pd Guru

4 Armiati, S.Pd Guru

5 Mafa Surya Lestari, S.Pd Guru

6 Retnadi Indah Sari, S.Pd Guru

7 Mardiah Nasution, S.Pd Guru

8 Fatimah, S.Pd Guru

9 Eviani, S.Pd Tendik

10 Hariyati, S.Pd Guru

11 Dahli Yanti Malau, S.Pd Guru

12 Eko Wahyono, S.Pd Guru

13 Rosi Sari Ningsih, S.Pd Guru

14 Rizkahanni, S.Pd Guru

15 Trislawati, S.Pd Guru

16 Hilmah, S.Pd Guru

17 Hotmaida Sinaga, S.Pd Guru

18 Sabni Marbun, S.Pd Guru

19 Aryawan Bancin, S.Sos., M.Pd Guru

20 Setia Ningrum, S.Pd Tendik

21 Sinar Bulan T Tendik

22 Yuliono, S.Pd Tendik

23 Iwan Darmawan Tendik

24 Siti Junariah, SE Tendik

25 Yunarti, SP Tendik

Sumber : Hasil penelitian TU SMA Negeri 2 Simpang Kiri, 2023 4.1.2 Deskripsi Umum SMA Negeri 1 Rundeng Kota Subulussalam

1. Sejarah SMA Negeri 1 Rundeng Kota Subulussalam

SMA Negeri 1 Rundeng merupakan salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMA yang berada di Jalan Perjuangan No. 14, Muara Batu- Batu, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, Aceh. SMA Negeri 1 Rundeng berdiri pada tahun 2005, Ibu Sarinah, S.Pd., M.Pd merupakan kepala sekolah yang menjabat pada tahun ajaran 2022 sampai dengan sekarang. Dalam

menjalankan kegiatannya SMA Negeri 1 Rundeng berada dibawah naungan kementrian pendidikan dan kebudayaan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada uraian dibawah sebagai berikut:

1) Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Rundeng

2) NPSN : 10104059

3) Status Sekolah : Negeri 4) Alamat

a) Jalan : Jalan Perjuangan No.14 b) Desa/Kelurahan : Muara Batu-Batu c) Kecamatan : Rundeng

d) Kota : Subulussalam e) Provinsi : Aceh

f) Kode Pos : 24783 5) Terakreditasi : A

2. Lokasi SMA Negeri 1 Rundeng Kota Subulussalam

SMA Negeri 1 Rundeng berada di Jalan Perjuangan No. 14, Muara Batu-Batu, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, Aceh. Secara geografis SMA Negeri 1 Rundeng terletak di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau dengan batas wilayah sebagai berikut:

• Sebelah Utara : Oboh

• Sebelah selatan : Sikalondang

• Sebelah barat : Panglima Saman

• Sebelah Timur : Pasar Rundeng

Gambar 4.2 Peta SMA Negeri 1 Rundeng

Sumber: Citra Satelit, Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI)

3. Keadaan Fisik Wilayah SMA Negeri 1 Rundeng

Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan proses belajar mengajar adalah adanya sarana dan prasarana. SMA Negeri 1 Rundeng saat ini sedang melakukan renovasi, sehingga jumlah sarana dan prasarana tidak dapat penulis sebutkan.

4. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Adapun jumlah guru dan pegawai di SMA Negeri 1 Rundeng berjumlah 32 orang. 14 diantaranya merupakan PNS, 5 diantaranya merupakan P3K, dan 13 diantaranya merupakan tenaga honorer. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Nama Jabatan

1 Sarinah, S.Pd., M.Pd Kepala Sekolah

2 Ali Sahdi, S.Pd Tenaga Perpustakaan

3 Anggi Anggraini, S.Pd Guru

4 Anzar Lesmana, S.Pd Guru

5 Ayu Upik, S.Pd Guru

6 Darman Syahputra, S.Pd Guru

No Nama Jabatan 7 Elnita Fitri Siregar, A.Md, S.Pd Guru

8 Ferry Aulia, S.Pd Guru

9 Harmiana, S.Pd Guru

10 Herlinanto, S.Pd Guru

11 Herya Yanti Br Bancin Guru

12 Ikhwana, S.Pd Tenaga Administrasi

13 Irma Kharisma, S.Pd Guru

14 Irmaya Budiarti, S.Pd Guru

15 Lina Mardiana, S.Pd Guru

16 Mahmud Berutu, S.Pd., M.M Guru

17 Mariana M, A.Md, Ps Tenaga Administrasi

18 Marlinda Ziba, S.Pd Guru

19 Miranisyam, S.Pd Guru

20 Muhaddis, S.Pd.I Guru

21 Muhammad jhoni, S.Pd Guru

22 Muhammad Saleh, S.Pd Penjaga Sekolah

23 Nur Ainun, S.Pd Guru

24 Nurmala Dewi, S.Pd Guru

25 Nurul Ismaniar, S.Pd Guru

26 Rita Diana, S.Sos Guru

27 Rosdawati, S.Pd Guru

28 Dra. Siti Iriani Guru

29 Syamsurizal, S.Pd.I Guru

30 Ujang Miftahurrahman, S.Pd Guru

31 Yuliana, S.Pd Guru

32 Yusmidar, S.Pd,I Guru

Sumber : Hasil penelitian TU SMA Negeri Rundeng

48 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui persepsi guru bidang studi geografi terhadap penerapan kurikulum merdeka belajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Subulussalam. Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 2 orang guru geografi yang berasal dari 2 Sekolah Menengah Atas (SMA). Kedua sekolah tersebut terdiri dari SMA Negeri 2 Simpang Kiri dan SMA Negeri 1 Rundeng kota subulussalam, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi.

5.1.1 Persepsi Guru Geografi Terhadap Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Hasil penelitian terhadap persepsi guru bidang Studi Geografi di SMA 2 Simpang Kiri dan SMA 1 Rundeng Kota Subulussalam terhadap pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar menggunakan 6 indikator adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman Guru

Berbicara tentang pemahaman seorang mungkin sebagian dari guru sudah mengetahui dan memahami dengan adanya kurikulum merdeka belajar yang dicetuskan Mendikbud Nadiem Makarim dalam sambutan pidato di Hari Guru Nasional 25 November Tahun 2019. Pada masa awal pengangkatan jabatannya, beliau sudah memberikan kebijakan baru tentang sistem pendidikan di Indonesia, yang tentu saja menimbulkan persepsi dari kalangan lembaga pendidikan, dan lainnya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Subulussalam pemahaman tentang kurikulum merdeka belajar dari guru geografi yang sudah diwawancarai oleh peneliti memberikan pandangan berbeda-beda dalam menyikapi tentang kurikulum merdeka belajar. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Dahli Yanti Malau (selaku guru geografi) menyatakan:

“Kurikulum merdeka itu adalah penyempurnaan dari kurikulum 2013 dengan paradigma baru, jadi paradigma barunya itu adalah bahwa peserta didik itu diberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik serta bakat dan minat masing-masing awalnya”. (Dahli Yanti Malau, 2023).

Bapak Muhammad Jhoni dalam wawancara dengan peneliti mengungkapkan pendapatnya sebagai berikut:

“Kurikulum merdeka itu secara detailnya memahami sekali, hanya saja saya mengingat beberapa item yang tercantum didalamnya. Kurikulum merdeka ini adalah menggunakan pendekatan karakter dan keterampilan, berbeda dengan kurikulum 13 yang menggunakan pendekatan kompetensi. Kalau di kurikulum merdeka ini, dia yang paling diutamakan adalah karakter siswa tersebut, memberikan kebebasan dan kemampuan individu masing-masing daripada peserta didik untuk dapat menjalankan atau menyesuaikan dengan keinginan sistem belajar mereka, jadi lebih didominankan kepada karakter siswa dan kemauan siswa tersebut dalam sistem pembelajaran.” (Muhammad Jhoni, 2023).

Pernyataan tersebut sesuai dengan penjelasan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait pengertian Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat

peserta didik. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. (Kemendikbud, 2023).

Selanjunya Bapak Muhammad Jhoni juga menjelaskan terkait peraturan Kurikulum Merdeka sebagai berikut:

“Ada beberapa item juga untuk peraturan kurikulum merdeka, dia tertuang didalam peraturan Kemendikbudristek nomor 62 tahun 2022 tentang perubahan kemendikbudristek nomor 56 tahun 2022 tentang pedoman penerapan kurikulum dalam pembelajaraan. Jadi aturannya disitu mengubah sistem belajar yang awalnya menggunakan kurikulum 13, dan sekarang menggunakan kurikulum merdeka. Jadi sebenarnya kami sebagai guru pun seperti kurikulum ini seringkali berganti-ganti, agak bingung juga karna sudah detail memahami kurikulum 13, sekarang sudah berubah menjadi kurikulum merdeka. Tapi dalam kurikulum merdeka ini, lebih memudahkan kami juga dalam aturan- aturan yang tertuang.” (Muhammad Jhoni, 2023).

Simpulan dari pernyataan tersebut adalah bahwa terdapat perubahan dalam sistem belajar dari Kurikulum 13 menjadi Kurikulum Merdeka, yang diatur dalam peraturan Kemendikbudristek nomor 62 tahun 2022. Walaupun para guru mengalami perubahan teknik mengajar dalam kurikulum ini, tetapi Kurikulum Merdeka memiliki aturan-aturan yang lebih memudahkan guru dalam penerapannya, meskipun mereka sebelumnya telah memahami Kurikulum 13.

Pendapat tersebut sejala dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka) sebagai penyempurna kurikulum sebelumnya. Dalam keputusan tersebut dijelaskan bahwa satuan

Dokumen terkait