PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Defenisi Operasional
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Persepsi
Sedangkan menurut Robbins & Judge dalam (Chandra, 2017), persepsi adalah “proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoriknya untuk memberi makna pada lingkungannya”. Sedangkan menurut penulis, persepsi merupakan proses kognitif yang kompleks dan menghasilkan gambaran unik tentang realitas yang bisa sangat berbeda dengan kenyataan. Proses persepsi guru merupakan proses kognitif yang dipengaruhi oleh pengalaman individu, wawasan dan pengetahuan.
Pengalaman dan proses belajar akan memberikan bentuk dan struktur pada objek yang ditangkap panca indera. Pengetahuan dan wawasan akan memaknai objek yang akan ditangkap oleh individu, dan pada akhirnya komponen individu akan berperan dalam menentukan tersedianya respon berupa sikap dan perilaku individu terhadap objek yang ada. Gambaran tersebut akan diinterpretasikan dalam bentuk pemahaman dan pola pikir hingga membentuk suatu persepsi terhadap peristiwa yang terjadi.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa indikator persepsi terdiri dari tiga hal, yaitu rangsangan yang diterima individu dari luar, pemahaman individu terhadap suatu objek atau fenomena, dan penilaian yang dilakukan individu terhadap objek tersebut. . Kurikulum Merdeka juga memungkinkan guru melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan karena dapat dilakukan melalui pembelajaran berbasis proyek.
Pengertian Kurikulum
Nurliani, dkk, Persepsi Guru dalam Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Era Digital di SMA Negeri 4 Banjarmasin, (Jurnal Seminar Nasional (PROSPEK II), 2023). Sunarni, dkk, Persepsi Guru Terhadap Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Sekolah Dasar, (jurnal pendidikan, vol. 05, no. 02, 2023). Yuni Sugita Putri dkk, Kurikulum Merdeka Belajar Sebagai Pemulihan Pembelajaran, (Jurnal Prosiding Seminar Nasional Sultan Agung ke-4, Semarang, 2022).
PERSEPSI GURU GEOGRAFI TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM BELAJAR MANDIRI DI SMA KOTA SUBULUSSALAM. Menurut Anda, apakah para guru di sekolah ini bersedia menerapkan kebijakan kurikulum belajar mandiri?
Penelitian Terdahuu
Kerangka Berpikir
Terkait dengan “Merdeka Belajar” yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dua poin terpenting dalam pendidikan adalah kebebasan belajar dan bimbingan guru. Kebebasan belajar artinya guru dan siswa mempunyai kebebasan berinovasi, kebebasan belajar mandiri dan kreatif. Pembelajaran mandiri sebagai upaya peningkatan pembelajaran memberikan kemudahan dan penyederhanaan dalam proses belajar mengajar.Misi yang ingin dicapai antara lain lulus pada jenjang pendidikan tertentu yang benar-benar mempunyai kompetensi yang seharusnya dimiliki seorang siswa melalui belajar mandiri. .
METODELOGI PENELITIAN
- Pendekatan Penelitian
- Jenis Penelitian
- Waktu dan Tempat Penelitian
- Subjek Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Jawaban: Kurikulum Merdeka menekankan pada fleksibilitas pemilihan materi dan pendekatan pembelajaran yang lebih visual.
DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
- Deskripsi Umum SMAN 2 Simpang Kiri Kota Subulussalam
- Deskripsi Umum SMAN 1 Rundeng Kota Subulussalam
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pernyataan tersebut sesuai dengan penjelasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengenai pengertian Kurikulum Mandiri. “Tetapi dalam kurikulum mandiri ini, kami juga lebih mudah, mengingat aturannya.” (Muhammad Johni, 2023). Ibu Dahli Yanti Malau mengatakan, peraturan kurikulum mandiri ini berdampak pada proses belajar mengajar guru.
Kurikulum mandiri dapat mempengaruhi hasil belajar geografi siswa dengan memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam belajar. Penerapan kurikulum mandiri pada mata pelajaran geografi menghadirkan beberapa tantangan terutama dalam hal adaptasi metode pembelajaran yang lebih fleksibel. Ibu Dahli mengatakan Kurikulum Merdeka menekankan pada fleksibilitas pemilihan materi dan pendekatan pembelajaran yang lebih visual (Dahli Yanti Malau, 2023).
Ibu Dahli mengatakan, dengan adanya kurikulum mandiri ini ia berharap siswa dapat memperoleh pembelajaran yang lebih bervariasi dan efektif. Artinya pelatihan dan bimbingan penerapan Kurikulum Merdeka sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka. Demikian pula Pak. Muhamed Xhoni mengatakan: “Saya memperoleh pengalaman dalam melaksanakan kurikulum secara independen dari pihak lain.” (Muhammad Yohanes, 2023).
Kesiapan seorang guru dalam memenuhi kurikulum mandiri merupakan faktor kunci keberhasilan penerapan kurikulum ini. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Bapak Muhammad Jhoni pada wawancara berikut ini: “Saya berusaha untuk bisa menangani kurikulum mandiri di sekolah ini” (Muhammad Jhoni, 2023). Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan Ibu Dahli Yanti Malau sebagai berikut: “Saya mendukung Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum di sekolah kami.
Pak Dahli pun sependapat dengan pendapat Bu Dahli. Muhammad Jhoni, dalam wawancaranya sebagai berikut: “Saya mendukung kurikulum mandiri sebagai upaya revitalisasi kurikulum di sekolah ini.” Guru hendaknya mempersiapkan diri dengan pemahaman yang baik tentang kurikulum mandiri dan mengupayakan metode pembelajaran yang lebih fleksibel dan kreatif. Demikian pula pendapat Pak. Muhamed Johni sebagai berikut: “Memang benar, kurikulum belajar mandiri dapat meningkatkan pemahaman siswa karena melibatkan mereka secara aktif dalam pembelajaran dan memungkinkan adaptasi sesuai minat dan kebutuhan siswa.” (Muhammad Yohanes, 2023).
Pembahasan
Jawaban: Penerapan kurikulum mandiri dalam pembelajaran geografi di sekolah ini memberikan keleluasaan dalam metode pengajaran.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti terhadap persepsi guru geografi terhadap penerapan kurikulum belajar mandiri di sekolah menengah pertama (SMA) di kota Subulussalam diperoleh hasil dengan menggunakan 6 indikator. Pertama, pemahaman guru adalah kemampuan guru dalam memahami secara benar dan mendalam suatu konsep, gagasan, informasi, atau situasi. Kedua, pengurangan isi kurikulum menyederhanakan materi pembelajaran agar fokus pada konsep-konsep kunci, meningkatkan relevansi, memperdalam pemahaman, dan memperkuat keterampilan siswa.
Ketiga, pembelajaran konstruktivis merupakan pendekatan pengajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pemahamannya sendiri melalui pengalaman langsung, refleksi dan interaksi dengan materi pelajaran. Keempat, pengalaman pribadi guru merupakan interaksi guru dengan lingkungannya yang mempengaruhi pemahaman, pengetahuan, perasaan dan perkembangan pribadi. Kelima, latar belakang pendidikan guru mengacu pada pendidikan formal, pelatihan dan pengalaman profesional yang dimiliki seorang guru sebelum dan selama menjadi pendidik.
Keenam, Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah adalah proses atau tahapan pelaksanaan atau pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar. Peneliti menyimpulkan bahwa persepsi guru bidang studi geografi terhadap penerapan kurikulum mandiri di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Subulussalam secara keseluruhan mempunyai persepsi yang baik. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan banyak ungkapan yang mendukung penerapan kurikulum mandiri.
Persepsi yang baik dan mendukung tersebut tercermin dari kesediaan guru untuk mengikuti kebijakan terkait konsep Kurikulum Merdeka, khususnya guru Pendidikan Geografi bahkan merasa terbantu dengan adanya Kurikulum Merdeka karena kurikulum ini mengutamakan karakter baik siswa maupun guru. Dengan demikian, kurikulum ini sejalan dengan penanaman nilai-nilai pendidikan geografi sehingga kedua guru geografi yang menjadi responden penelitian di Kota Subulussalam ini mempunyai gambaran yang baik tentang penerapan kurikulum mandiri.
Saran
Pernahkah Anda mendapatkan pelatihan dan bimbingan penerapan kurikulum mandiri di sekolah ini? Jawaban: Ya, di sekolah ini saya mendapat pelatihan dan bimbingan mengenai penerapan kurikulum mandiri.