• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Abad 21

Dalam dokumen perkembangan kurikulum bahasa arab (Halaman 194-200)

BAB 5 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013

E. Model Pembelajaran Abad 21

Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab

| 184

Gambar 6.2 Kerangka kompetensi abad 21

(Sumber amongguru.com)

185 |

Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran inovatif yang menerapkan berbagai strategi dengan mengarah pada peningkatan keterampilan abad 21. PBL merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat oleh peserta didik melalui bantuan guru.195 PBL menjadi salah satu cara yang dapat digunakan oleh para pendidik dalam usaha membantu peserta didik agar menjadi kompeten dalam memecahkan masalah dan menghadapi tantangan.

Langkah-langkah model pembelajaran berbasis proyek (Project based learning) sebagai berikut:

a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi peserta didik terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih

b. Guru membantu peserta didik menjelaskan dan mengelompokkan tugas belajar dengan masalah (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll)

c. Guru mendorong peserta didik dalam mengumpulkan informasi sesuai eksperimen data, hipotesis, dan pemecahan masalah

d. Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai berupa laporan dan membantu mereka sesuai temanya

e. Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

2. Model Pembelajaran berbasis Keingintahuan (Inquiry Based Learning)

195 Fanita Dewi, “Upaya Peningkatan Keterampilan Abad 21 Calon Guru Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek”. Vol.9(2), 2015, h.5.

Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab

| 186

Pembelajaran IBL merupakan model pembelajaran yang menerapkan pada proses berpikir secara kritis dan analisis dalam mencari dan menemukan jawaban sendiri dari masalah yang dipertanyakan.196 Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing peserta didik selama proses belajar. Kelebihan dari model IBL adalah menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang dengan gaya belajar mereka, serta dapat melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.

Langkah-langkah model pembelajaran berbasis keingintahuan (Inquiry based learning) sebagai berikut:

a. Menjelaskan tujuan/mempersiapkan peserta didik b. Orientasi peserta didik terhadap masalah

c. Merumuskan hipotesis

d. Melakukan kegiatan penemuan e. Mempersentasikan hasil kegiatan

f. Mengevaluasi hasil kegiatan penemuan197 3. Model Pembelajaran Silang (Jigsaw)

Jigsaw merupakan model pembelajaran aktif yang terdiri dari tim- tim belajar beranggotakan 4-5 orang materi yang disajikan peserta didik dalam bentuk teks, dan setiap peserta didik bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain.198 Langkah- langkah Model pembelajaran silang (Jigsaw) sebagai berikut:

a. Peserta didik dikelompokkan dengan anggota kurang lebih 4 orang

196 Daryanto dan Syaiful, Pembelajaran Abad 21, (Yogyakarta: Gava Media, 2017), h.263.

197 Nurholish Arif Handayono, “Pengaruh Inquiry learning dan problem based learning terhadap hasil belajar PKKR ditinjau dari motivasi belajar”. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol.6(1), 2016, h.33.

198 Robert E. Slavin, Cooperative learning, (Bandung: Nusa Media, 2005), h.235.

187 |

Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab

b. Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda c. Anggota dari tim yang berbeda dengan penguasaan yang

sama membentuk kelompok baru (kelompok ahli)

d. Setelah kelompok ahli berdiskusi tiap anggota kembali kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang sub materi yang mereka kuasai

e. Tiap ahli mempersentasikan hasil diskusi f. Pembahasan

g. Penutupan199

4. Model Kelas Terbalik (Flipped Classroom)

Menurut Bergman & Sams, 2012 Flipped Classroom merupakan aktivitas pembelajaran yang bisanya diselesaikan di kelas, sekarang dapat diselesaikan di rumah, dan aktivitas pembelajaran yang biasanya dikerjakan di rumah sekarang dapat diselesaikan dikelas.200 Menurut Graham brent (2013) Flipped Classroom merupakan strategi yang dapat diberikan oleh peserta didik dengan meminimalkan jumlah arahan langsung dalam praktek mengajar mereka sambil memaksimalkan interaksi atau satu sama lain. strategi ini memanfaatkan teknologi yang menyediakan tambahan yang mendukung materi pembelajaran siswa yang dapat diakses secara online.

Langkah-langkah model Model kelas terbalik (Flipped Classroom)

a. Guru menyiapkan dan memberikan sebuah media (video/digital book) yang akan dipertontonkan dan dipelajari oleh peserta didik

199 Nurdyansah dan Erni Fariyatul Fahyuni, “Inovasi Model Pembelajaran”, (Siduarjo: Nazamia Learning Center, 2016), h.71.

200 Graham Brent Johnson, Student Perceptions Of The Flipped Classroom, (Colombia: The University Of British Colombia, 2013),h. 196.

Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab

| 188

b. Peserta didik menonton video dan mempelajari arahan yang diberikan oleh guru melalui video tersebut agar lebih dahulu mengenal konsep dan materi yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya

c. Di dalam kelas, peserta didik mengejakan tugas berdasarkan arahan yang telah disampaikan sebelumnya.

Dalam hal ini peserta didik memfokuskan pada kesulitannya dalam memahami soal-soal berhubungan dengan materi d. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendampingi

peserta didik dalam mengerjakan tugas.201

201 Fatra Hardi Kurniawan, dkk. Flipped Clasroom Sebagai Sarana Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Kaktifan Siswa dalam Proses KBM”, 2016,h.

141.

189 |

Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab

Rangkuman

1. Pendidikan krakter adalah memberikan penannam nilai-nial karakter kepada diri peserta didik. Macam-macam niali karakter yang diberikan berupa nilai religius, toleransi, mandiri,kreatif, dan nilai lain yang dapat ditanamkan dalam diri peserta didik.

2. Melalui peraturan Presiden, penguatan karakter perlu dilakukan dalam peraturan Presiden penguatan pendidikan karakter merupakan gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama dalam satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat

3. Lower order thingking skill merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah dimana Dimensi taksonomi bloom LOTS (lower order thingking skill) mencakup ranah: pengetahuan (C1), Pemahaman (C2), dan aplikasi (C3). Sedangkan berbasis High order thingking skill merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dimana dimensi taksonomi bloom HOTS (berbasis High order thingking skill) mencakup ranah: Analisa (C4), evaluasi (C5), dan membuat (C6).

4. Pendeaktan saintifik menghasilkan proses pembelajaran yang diharapkan hasil belajar peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif melalui keterampilan, penguatan sikap, dan penguatan yang terintegrasi.

5. Model pembelajaran yang diterapkan pada abad 21 yaitu, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Pembelajaran berbasis Keingintahuan (Inquiry Based Learning), Pembelajaran Silang (Jigsaw), dan Kelas Terbalik (Flipped Classroom)

Dalam dokumen perkembangan kurikulum bahasa arab (Halaman 194-200)