• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pengembangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Model Pengembangan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

dan (4) disseminate atau penyebaran (Trianto, 2009 :189). Pada penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap ke tiga saja yaitu tahap develop atau pengembangan. Adapun langkah-langkah rancangan pengembangan perangkat pembelajaran ini digambarkan seperti bagan pada gambar 3 berikut :

Gambar 3. Bagan Langkah-langkah Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D (dimodifikasi dari Thiagarajan, Semmel dan Semmel dalam Trianto, 2009 : 190)

Analisis Ujung Depan

Spesifikasi Tujuan Pembelajaran

Design

Develop Revisi

Analisis Konsep

Validasi oleh Pakar

Define

Uji Coba terbatas pada subjek uji coba

Analisis Hasil Uji Coba

Perangkat Pembelajaran yang valid, praktis,efektif.

Analisis Tugas

Merancang perangkat pembelajaran

Revisi

Berdasarkan rancangan pengembangan perangkat pembelajaran di atas, maka langkah-langkahnya dapat dirinci sebagai berikut :

1. Tahap pendefinisian (define phase)

Pelaksanaan penelitian dimulai dari tahap define. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah analisis ujung depan, analisis tugas dan analisis konsep. Analisis ujung depan bertujuan memunculkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran sehingga dibutuhkan pengembangan perangkat pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran berpatokan kepada kurikulum yang berlaku saat ini (KTSP), maka analisis ujung depan dalam hal ini adalah menganalisis kurikulum KTSP, kondisi ideal dari proses pembelajaran kimia yang diharapkan kurikulum dan kenyataan yang terjadi di lapangan. Berdasarkan masalah ini disusun alternatif perangkat pembelajaran yang relevan.

Pada analisis tugas dilakukan analisis terhadap SK dan KD yang akan dikembangkan perangkat pembelajarannya. Dalam penelitian ini yang dianalisis adalah SK 3 dan KD yang dianalisis adalah KD 3.3 dan KD 3.4 yang terdapat di dalam standar isi KTSP.

Analisis konsep bertujuan untuk mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan dan menyusunnya secara sistematis serta mengkaitkan satu konsep dengan konsep lain yang relevan, sehingga membentuk suatu peta konsep. Tujuan analisis ini adalah untuk menetapkan hirarki konsep yang akan dibahas dalam proses pembelajaran.

Pada analisis konsep dirumuskan indikator berdasarkan SK 3 dan KD 3.3

serta KD 3.4 untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang diharapkan.

Berdasarkan indikator yang telah dirumuskan lalu dipilih materi esensial yang sesuai. Dari indikator dan materi esensial yang telah dirumuskan kemudian dirancang kegiatan pembelajaran agar kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa dengan mudah.

2. Tahap Perancangan (design phase)

Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototype perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang akan dikembangkan berdasarkan dari hasil analisis ujung depan, analisis tugas dan analisis konsep. Perangkat pembelajaran yang dirancang meliputi RPP, LKS, media pembelajaran (Kit dan CD animasi flash) serta instrumen tes hasil belajar. Langkah- langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Merancang RPP yang dilakukan dengan format yang sesuai dengan format penulisan RPP dalam buku panduan pengembangan RPP dari Depdiknas tahun 2008. Langkah-langkah pembelajaran dikembangkan dengan mengadobsi langkah-langkah pembelajaran inquiry (dalam penelitian ini digunakan inquiry terpimpin) yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.

b. Merancang LKS yang dilakukan dengan pemilihan format yang sesuai dengan format penulisan LKS dalam buku Panduan Pengembangan Bahan Ajar dari Depdiknas tahun 2008, dengan memperhatikan syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknis.

c. Pemilihan dan perancangan media pembelajaran yang dilakukan dengan cara memilih media yang tepat yang sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran serta berdasarkan fasilitas yang tersedia di sekolah.

Dalam penelitian ini media yang dirancang ada dua macam yaitu Kit dan CD animasi flash. Kedua media ini dirancang untuk membantu siswa mengikuti pembelajaran berbasis inquiry. Dalam merancang Kit sebelumnya dilakukan dulu validasi empiris yang bertujuan untuk melihat keberfungsian Kit. Validasi empiris dilakukan dengan cara mengguji coba Kit untuk mengetahui apakah alat berfungsi dengan baik, apakah bahan-bahan kimia dapat dan aman digunakan dan apakah Kit dapat menghasilkan data yang akurat sesuai dengan teori.

Perancangan CD animasi flash dilakukan berdasarkan tujuan pembelajaran dan konsep kimia yang diharapkan akan ditemukan siswa dari menyaksikan pemutaran CD animasi tersebut. CD animasi flash yang dihasikan adalah berupa sebuah film animasi yang dibuat menggunakan program macromediaflash. Film berupa animasi gambar bergerak yang digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran pada KD 3.3 materi kesetimbangan kimia, untuk menjelaskan pengaruh tekanan terhadap pergeseran kesetimbangan

d. Perancangan alat evaluasi (instrumen tes hasil belajar) disusun berdasarkan analisis tugas dan indikator yang telah dirumuskan. Dari indikator dirumuskan kisi-kisi soal. Dari kisi-kisi soal baru disusun instrumen tes hasil belajar. Alat evaluasi ini digunakan sebagai alat

mengukur terjadinya perubahan tingkah laku pada siswa setelah kegiatan pembelajaran.

3. Tahap Pengembangan (develop phase)

Tahap develop bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid, praktis dan efektif. Tahap ini terdiri dari :

a. Validasi perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang akan digunakan oleh guru dan siswa terlebih dahulu divalidasi, yaitu validasi isi dan validasi konstruk.

Validasi isi, bertujuan untuk melihat apakah perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang telah dirancang, sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Validasi konstruk, bertujuan untuk melihat kesesuaian komponen-komponen perangkat pembelajaran dengan indikator yang telah ditetapkan. Validasi perangkat pembelajaran dilakukan oleh 4 orang yaitu 2 orang dosen Kimia UNP dan dua orang dari guru kimia di kota Padang. Nama-nama validator dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Nama-Nama Validator

No. Nama Validator Profesi

1. Dr. Jon Efendi, M.Si Dosen Kimia UNP 2. Dr. Mawardi, M.Si Dosen Kimia UNP

3. Drs. Yendri Faisal Guru Kimia

4. Dra. Ratna Helen Saragih Guru Kimia

Kegiatan validasi dilakukan dalam bentuk mengisi lembar validasi perangkat pembelajaran dan diskusi. Masukan dari validator digunakan untuk memperbaiki atau merevisi perangkat pembelajaran

yang dikembangkan. Validasi dikatakan selesai, apabila hasil analisis data validasi dari validator telah mencapai kategori valid.

b. Uji coba terbatas

Setelah perangkat pembelajaran dinyatakan valid oleh validator, selanjutnya dilakukan uji coba untuk melihat praktikalitas dan efektivitas perangkat tersebut. Uji coba dilakukan pada siswa XI IPA2

SMA 7 Padang.

Pada waktu uji coba peneliti berperan sebagai guru. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh 3 orang observer untuk mengamati keterlaksanaan RPP dan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Pengamat yang ditunjuk adalah satu orang guru kimia dari sekolah tempat uji coba dan dua orang rekan sejawat peneliti, yang sebelumnya sudah diberikan arahan pelaksanaan. Diakhir pembelajaran siswa diminta untuk mengisi angket respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berbasis inquiry.

Data hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui praktikalitas dan efektivitas dari perangkat pembelajaran berbasis inquiry yang dikembangkan. Praktikalitas perangkat pembelajaran dilihat dari hasil analisis data keterlaksanaan RPP, data angket respon siswa dan data angket respon guru. Efektivitas perangkat pembelajaran dilihat dari hasil analisis data observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran (untuk ranah afektif dan psikomotor) dan dari hasil belajar siswa (untuk ranah kognitif).

Dokumen terkait