PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambaran Umum Sekolah RA Amaliya
1. Sejarah Singkat (Profil) RA Amaliya
Raudhatul Athfal (RA) Amaliya berdiri sejak tahun 2013 dibawah naungan Yayasan Pendidikan Mizanul Ausath (YPMA). Berada dilingkungan masyarakat menengah kebawah, dan lingkungannya sangat tertata rapih. RA Amaliya beralamat di Jalan Dr. Sutomo Gang Setia Kawan 13 Kelurahan Karang Baru, Kecamatan Selaparang, Kota
artinya
Yayasan Pendidikan Mizanul Ausath (YPMA) yang menjadi donator penuh pendirian lembaga RA Amaliya berharap dengan berdirinya lembaga ini bisa menjadi ladang amal jariahnya.74
Pendirian RA Amaliya ini atas usulan dan permintaan dari masyarakat Karang Baru, wali santri Madrasah Diniyah Awaliya Al-Ausath, wali santri Taman Pendidikan Al-
74 wawancara, RA Amaliya, 1 Agustus 2022.
Raudlatul Athfal (RA) Amaliya ini dimulai pada tahun pelajaran 2103/2014, kemudian didaftarkan ke Kementerian Agama Kantor Kota Mataram, dan pada tanggal 23 bulan Januari tahun 2014 dan mendapatkan legalitas berupa SK dari Kementerian Agama Kota Mataram dengan Nomor: Kd.19.07/03/PP.00/05/2014.
RA Amaliya awalnya menempati ruang Pengajian LT.
II, dengan tanggung jawab yang dibebankan dan dukungan
Yayasan membeli sebidang tanah perluasan 400 m2 (4 are) yang digunakan untuk membangun gedung RA. Pada akhir tahun 2015 dibangun 3 ruang belajar dan 3 kamar Kecil/WC dengan biaya swadaya murni dari Ketua Yayasan, pada tahun 2017 dibangun ruang Kantor, Aula serta ruang Guru, dan pada tahun 2018 dibangun panggung terbuka dan kantin.75
Pada perkembangannya RA ini mengalami kemajuan yang signifikan baik dari segi kuantitas dan kualitas. Dari segi kuantitas jumlah anak didik tiap tahunnya terus bertambah sampai pada tahun ini berjumlah 74 anak. Dari segi kualitas
75 Ibid.
pun Alhamdulillah sangat memuaskan. Dari dasar itulah tokoh masyarakat, yayasan, komite bahkan pengawas RA pun terus memotivasi dan menyarankan agar terus meningkatkan kuantitas dan kualitas RA Amaliya ini.76
Kondisi RA Amaliya saat ini memiliki sarana prasarana yang representatif, baik dari segi bangunan RA, sarana Pendidikan, dan sarana bermain anak. RA Amaliya ditunjang pula oleh para pendidik yang sudah memiliki kualifikasi akademik, juga para pendidiknya selalu meningkatkan kualitasnya baik melalui kegiatan workshop, diklat maupun dalam kegiatan Kelompok Kerja Raudhatul Atfal (KKRA) dan Kelompok Kerja Guru Raudhatul Atfal (KKG RA).77
RA Amaliya juga bekerjasama dengan lembaga pemerintah kelurahan dan Puskesmas yang meliputi kegiatan pemeriksaan kesehatan anak dan gizi setiap tiga bulan, pemberian menu tambahan, serta pemberian vitamin. Selain program kegiatan akademik di RA Amaliya, terdapat program kegiatan yang dilakukan Yayasan antara lain: Dakwah keagamaan, pengajian TPQ, Madrasah Diniyah, serta kegiatan
76 Ibid.
77 Ibid.
bakti sosial lainnya, seperti santunan anak yatim piatu, janda, kaum dhuafa, serta memberikan bantuan kepada siswa yang ekonominya kurang beruntung. Sejak berdiri hingga saat ini, RA Amaliya telah banyak meluluskan anak-anak usia dini ke jenjang sekolah formal, baik Madrasah Ibtidaiyah (MI) maupun Sekolah Dasar (SD). Hal ini dimaksud untuk dapat memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak yang berada dilingkungan masyarakat sekitar dengan harapan bekal pendidikan dasar yang meliputi kemampuan dasar dan pembiasaan-pembiasaan yang dapat menjadi potensi yang dimiliki anak menjadi kuat, baik jasmani maupun rohani serta mental yang kuat, dan mampu bersosialisasi dengan lingkungannya. RA Amaliya diharapkan pula dapat membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan anak-anak bangsa yang berkarakter dimasa yang akan datang.78
2. Visi dan Misi
Berdasarkan sejarah singkat RA Amaliya di atas, maka terdapat Visi dan Misi untuk memajukan sekolah tersebut, antara lain:
78 Ibid.
a. Visi
Dan Berakhlak b. Misi
1. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sejak dini
2. Membiasakan perilaku islami dalam kehidupan sehari- hari
3. Meningkatkan kecerdasan berfikir dan berucap melalui kegiatan pembelajaran berbasis PAKEM
4. Menciptakan kegiatan belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan sesuai dengan tahapan perkembangan, minat, bakat, dan potensi peserta didik
5. Mengembangkan kemandirian melalui life skill79 3. Tujuan
Adapun tujuan berdirinya RA Amaliya adalah sebagai berikut:
Tujuan satuan Pendidikan RA Amaliya yaitu untuk membantu pengembangan dasar kepribadian, jasmani rohani anak didik yang mencakup ketauhidan, akhlaqul karimah,
79 RA Amaliya, Dokumentasi, 1 Agustus 2022.
sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta islami yang diperlukan dalam interaksi dengan lingkungan serta meningkatkan mutu nilai peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang melalui pendidikan berkarakter.80
4. Sarana dan Prasarana
Sarana Prasarana yang terdapat di RA Amaliya antara lain:
Tabel 2.1
Data Sarana RA Amaliya
No. Jenis Sarana Jumlah Ket.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Meja kursi belajar siswa Meja kursi kepala sekolah Meja kursi guru
Meja kursi tamu Papan tulis
Papan pengumuman Papan statistic Almari
Gambar presiden dan wakil presiden Gambar Pancasila
Laptop Printer Jam dinding Bel
Alat peraga Alat olahraga Alat kesenian
100 1 4 1 set
4 1 1 2 5 5 1 2 4 1 35
2 2
80 Ibid.
Tabel 2.2
Data Alat Bantu Ajar RA Amaliya No. Nama Alat Jml Tahun
Pengadaan
Kondisi Baik Rusak 1. Buku panduan
guru
4
set 2018
2. Balok 2
set 2017
3. Puzzle 10 2017
4. Buku cerita 50 2018
5. Pensil 100 2021
6. Crayon 75 2021
7. AC 1 2018
8. Kipas angin 4 2018
Tabel 2.3
Data Alat Bermain di Luar RA Amaliya No. Nama Alat Jml Tahun
Pengadaan
Kondisi Baik Rusak
1. Ayunan 1 2013
2. Perosotan 1 2013
3. Jungkitan 5 2013
4. Cawan Putar - -
5. Jembatan - -
6. Panjatan - -
7. Panjatan kurung
1 2013
Tabel 2.4
Data Banyaknya Ruangan di RA Amaliya No. Nama ruangan Jumlah Kondisi
baik rusak
1. Ruang kepala sekolah 1
2. Ruang kelas 4
3. Ruang UKS 1
4. Kamar mandi 4
Berdasarkan tabel 2.1 di atas bahwa data sarana RA Amaliya terbilang mencukupi kebutuhan sekolah tersebut seperti 100 meja kursi untuk belajar siswa, 1 meja kursi kepala sekolah, 4 meja kursi guru, 1 set meja kursi tamu, 4 papan tulis di setiap kelas, 1 papan pengumuman, 1 papan statistik, 2 almari penyimpanan berkas dan arsip yang terdapat di ruang kepala sekolah, 5 gambar presiden dan wakil presiden masing- masing terdapat di setiap kelas maupun ruang kepala sekolah, 5 gambar pancasila, terdapat 1 laptop dan 2 printer, 4 jam dinding di setiap kelas, 1 bel, 35 alat peraga, 2 alat olahraga, dan 2 alat kesenian.81
Berdsarkan tabel 2.2 di atas bahwa data alat bantu ajar RA Amaliya atara lain buku panduan guru berjumlah 4 set, balok 2
81 RA Amaliya, Dokumentasi, Karang Baru, 2 Agustus 2022.
set, puzzle 10 set, buku cerita 5 buah, pensil 100 buah, crayon 75 set, AC 1, serta 4 kipas angin di masing-masing kelas dan semua dalam kondisi baik.82
Berdasarkan tabel 2.3 di atas bahwa data alat bermain di luar RA Amaliya antara lain 1 ayunan, 1 perosotan, 5 jungkitan, dan 1 panjatan kurung, untuk cawan putar;
jembatan; dan panjatan belum tersedia. Semua alat bermain di luar masih dalam kondisi baik.83
Berdasarkan tabel 2.4 di atas bahwa jumlah ruang kelas di RA Amaliya berjumlah 6 ruangan dalam kondisi baik, 1 ruang kepala sekolah; 1 ruang UKS; 4 ruang kelas dengan kamar mandi di dalamnya.84
5. Keadaan Guru
Data guru dan pegawai RA Amaliya adalah sebagai berukut.
82 Ibid.
83 Ibid.
84 Ibid.
Tabel 2.5
Data Kualifikasi Pendidik di RA Amaliya Tahun Pelajaran 2022/2023
No. Nama Pend.
Terakhir
Prodi/
Jur. Jabatan
1. S2 Biologi KEPSEK
2. Hj. Siti Hajar, S. Pd. I S1 PGMI Bendahara 3. Ninik Dwianggraini, S. Pd S1 PGTK Guru Kel. B1
4. Nuraini, S. Pd S1 P. Sosl Keg Operator
5. Dina Zaeniyati, S. Pd S1 BK Guru Kel. B2
6. Pusnawati, A. Ma. DII PGSD Guru Kel. A2
7. Baiq Mustiani SMK - Guru Kel. A1
Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa jumlah guru di RA Amaliya berjumlah 5 orang dan 1 pegawai.
1 guru RA Amaliya berpendidikan S2, 4 berpendidikan S1, dan 2 lainnya masih melanjutkan kuliah jenjang S1.85
6. Keadaan Siswa
Siswa-siswi RA Amaliya memiliki rentang 4-6 tahun, berikut data siswa-siswi RA Amaliya.
85 RA Amaliya, Dokumentasi, Karang Baru, 2 Agustus 2022.
Tabel 2.6
Data Siswa RA Amaliya Tahun Pelajaran 2022/2023 No. Kelompok Jumlah siswa
Jumlah Total
L P
1. A (4-5 Th) 17 15 32
2. B (5-6 Th) 25 20 45
42 35 77
Data tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa- siswi RA Amaliya tahun pelajaran 2022/2023 adalah 77 yang terdiri dari kelompok A dan B, kelompok A berjumlah 32 orang anak yang terdiri dari 17 laki-laki dan 15 perempuan, sedangkan kelompok B berjumlah 45 orang anak yang terdiri dari 25 laki-laki dan 20 perempuan. Kelompok A dan B dibagi lagi masing-masing menjadi 2 kelas yakni kelompok A1, A2, B1, dan B2.86 Adapun dalam penelitian ini peneliti fokuskan pada guru dan peserta didik kelompok B, yaitu B1 dan B2.
B. Hasil Penelitian
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah guru wali kelas dari kelompok B1 dan B2 serta kepala sekolah.
Berdasarkan data melalui dokumentasi pengenalan membaca
86 RA Amaliya, Dokumentasi, Karang Baru, 2 Agustus 2022.
permulaan untuk anak usia 5-6 tahun di RA Amaliya dibuat oleh guru dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), berdasarkan Program Semester (Prosem) yang mengacu pada Kurikulum Tahun 2013. Adapun penggalian informasi melalui dokumentasi diketahui bahwa RPPH yang dibuat oleh guru berisi materi yang berkaitan dengan pembelajaran pengenalan membaca permulaan diantaranya dengan materi seperti, memperkenalkan lambang dan bunyi huruf a-z, meperkenalkan lambang dan bunyi huruf vokal dan konsonan, menyebutkan lambang huruf sesuai bunyi, menyebutkan huruf awal dari suatu kata ataupu benda, membaca nama sendiri, membaca nama-nama benda di sekitar sekolah, menjodohkan/ memasangkan nama benda dengan tulisan/
kata. RPPH dibuat oleh guru seminggu atau sehari sebelum pelaksanaan pembelajaran dan diketahui oleh Kepala RA. Tidak terlewatkan dengan memberikan penilaian, karena penilaian merupakan salah satu kegiatan yang terdapat di RPPH, yang dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana perkembangan membaca permulaan anak.
Selain membuat RPPH guru juga mepersiapkan media/ alat
pembelajaran yang akan digunakan pada waktu kegiatan pembelajaran dilaksanakan yang sesuai dengan tema pembelajaran.87
Hal tersebut sesuai dengan penuturan ibu Febrina Amaliya
pengenalan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun di RA Amaliya, berikut penuturannya:
Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar kami mengusahakan untuk setiap guru kelas membuat RPPH agar pada saat mengajar tidak bingung atau kelabakan untuk memberikan kegiatan apa yang sesuai tema pada saat itu. RPPH dibuat berdasarkan RPPM dan PROSEM. RPPH dibuat oleh guru minimal sehari sebelum pelaksanaan pembelajaran, dan maksimalnya seminggu sebelum pelaksanaan pembelajaran yang diketahui oleh saya sendiri selaku Kepala RA. Materi untuk pengenalan membaca permulaan kegiatannya seperti mengenalkan huruf a-z, mengenalkan lambang bunyi dan bunyi huruf vokal dan konsonan dan lainnya, dan perlu diingat pula dikemas dengan belajar sambil bermain.88
Sejalan dengan pernyataan di atas, berikut penuturan oleh Ibu Ninik Dwianggraini selaku guru kelompok B1 tentang pengenalan membaca permulaan untuk anak usia 5-6 tahun:
87 RA Amaliya, Observasi, Karang Baru, 10 Agustus 2022.
88 Wawancara, Karang Baru, 10 Agustus 2022.
Kita di sini dilatih untuk disiplin dalam melakukan sesuatu dari jam datang ke sekolah sampai pulangnya harus ada kejelasan jam berapa dan itu dicantumkan di absen guru apalagi yang masalah kegiatan proses belajar mengajar termasuk RPPH. Kami dituntut agar semuanya tuntas dari mulai perencanaan pembelajaran sampai penilaian. Kami membuat kegiatan belajar anak seminggu sebelum terjun mengajar dan harus adanya kerjasama antar guru yang lain, kata lainnya kompak lah tidak ada yang saling meninggalkan atau sampai ketertinggalan, semua harus sama-sama. Untuk membaca permulaan dilakukan secara bertahap, tidak bisa langsung dipaksa bahwa anak harus bisa membaca.89
Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Dina Zaeniyati selaku guru kelompok B2, mengatakan bahwa:
Dalam pembuatan RPPH guru dituntut untuk bisa membuat sendiri baik dari Prosem, RPPM hingga sampai RPPH, begitupun dengan penilaiannya. Untuk mengajarkan membaca permulaan sudah di ajarkan sejak awal masuk sekolah dari kita memperkenalkan dulu huruf demi huruf, persuku kata dan seterusnya hingga anak-anak bisa membaca kalimat. Agar anak-anak tidak cepat bosan kita ajarkan sambil bernyanyi tepuk- 90
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi sebagaimana tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa hal pertama yang harus dilakukan guru adalah menyusun RPPM dan RPPH berdasarkan Prosem yang mengacu pada Kurikulum Tahun 2013, karena
89 Ninik Dwianggraini, Wawancara, Karang Baru, 11 Agustus 2022.
90 Dina Zaeniyati, Wawancara, Karang Baru, 11 Agustus 2022.
komponen dalam kurikulum terdiri unsur kompetensi dasar seperti pengembangan Bahasa dengan materi yang terdiri dari memperkenalkan lambang dan bunyi huruf a-z, memperkenalkan lambang dan bunyi huruf vocal dan konsonan, membaca kata dari gabungan huruf menjadi kata serta kata menjadi kalimat sederhana, menjodohkan atau memasangkan nama benda dengan tulisan/ kata, dan menyebutkan huruf awal yang sama dari suatu kata/ benda.
Selain RPPH guru juga membuat media pembelajaran yang sudah disiapkan seminggu sebelum dilaksanakannya proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan tema pada saat itu.
1. Strategi Guru Dalam Pengenalan Membaca Permulaan Untuk Anak Usia 5-6 Tahun
Membaca permulaan untuk anak usia dini merupakan sebagai kemamapuan dasar anak membaca, dari yang telah peneliti pelajari selama ini tentang membaca permulaan anak usia dini bahwa tahap awal pembelajaran membaca adalah dengan memperkenalkan terlebih dahulu kepada anak melalui media yang bisa membantu anak membaca. Dalam kurikulum Tahun 2013 pengembangan Bahasa merupakan bagian dari kompetensi dasar, juga ada beberapa para ahli mengungkapkan
bahwa kemampuan membaca merupakan dari empat keterampilan berbahasa yang lain yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Guru harus berperan penting dalam menstimulasi anak dan guru harus memilih strategi yang tepat agar mencapai tujuan yang telah ditentukan, para ahli telah menjelaskan bahwa strategi dalam belajar mengajar merupakan sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa oleh guru untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.
kepala RA tentang pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan untuk anak usia 5-6 tahun (kelompok B):
Memasuki semester I, untuk pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan sudah mulai diterapkan sejak awal masuk sekolah atau sudah aktifnya belajar di kelas baik itu kelompok A maupun kelompok B, untuk kelompok A sudah diterapkan membaca namun masih berupa pengenalan saja karena di kelompok A semua siswanya baru. Sedangkan pada kelompok B siswanya campuran ada yang siswa lama dan ada yg siswa baru sesuai dengan umurnya yakni 5-6 tahun, untuk pelaksanaan membaca permulaannya dimulai lagi dari awal menyesuaikan yang siswa baru tapi untuk kegiatan menulis huruf baru dilanjutkan sesuai dengan sampai mana perkembangan membacannya.91
91 wawancara, Karang Baru, 18 Juli 2022.
Kemampuan membaca dimulai dengan mengeja, dimulai dengan pengenalan huruf kemudian suku kata, barulah mengenal kata dan akhirnya mengenal kalimat. Mengajarkan membaca harus dilakukan secara bertahap, jangan terlalu memaksa anak untuk harus bisa membaca karena setiap anak perkembangannya berbeda-beda. Hal itu senada dengan penuturan Ibu Ninik Dwianggraini selaku guru kelompok B1,
mungkin, tapi yang pertama huruf dulu kita ajarkan baru per
92
Berikut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap guru kelompok B. Berdasarkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi pada proses pelaksanaan pembelajaran strategi guru dalam pengenalan membaca permulaan untuk anak usia 5-6 tahun di RA Amaliya, guru menggunakan beberapa strategi sebagai berikut: strategi dengan metode menebalkan huruf, strategi dengan media dinding kata (word wall), strategi dengan media buku bacaan, strategi dengan permainan huruf dan kata melalui aktivitas
92 Ninik Dwianggraini, wawancara, Karang Baru, 12 Agustus 2022.
bernyanyi, strategi dengan metode tanya jawab, strategi dengan metode pemberian tugas.
a. Strategi Guru dalam Pengenalan Membaca Permulaan Dengan Metode Menebalkan Huruf
Pembelajaran pengenalan membaca permulaan menurut strategi guru di RA Amaliya ialah dilakukan secara bertahap.
Pada semester I anak masuk sekolah, siswa yang berada di kelompok B pembelajaran dimulai dari perkenalan tema yaitu Aku Hamba Allah dengan sub tema Identitasku. Strategi guru yang dapat dilakukan untuk semester awal anak masuk sekolah ialah menjelaskan terlebih dahulu kegiatan apa yang akan dilakukanya yaitu menebalkan huruf tapi masih berupa garis-
putus-putus, hingga sampai ke menebalkan huruf abjad a-z.
Tidak lupa memberikan tugas rumah atau PR yang sama dengan tugasnya agar dilatih lagi.93
Kegiatan menebalkan huruf merupakan strategi awal yang diberikan kepada anak dibuat melalui lembar kerja anak, dimana
93 RA Amaliya kelompok B, Observasi, Karang Baru, 19 Juli 2022.
lembar kerja tersebut terdapat garis titik-titik yang dihubungkan dan membentuk lambang huruf. Kegiatan tersebut dilakukan berulang-ulang untuk membiasakan anak mengenal huruf-huruf, anak diminta untuk menyebutkan dan menulis huruf tersebut pada buku tulis yang sudah di bagikan.94 Sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.95
Gambar 2.1
Kegiatan Menebalkan Huruf (masih berupa pola garis)
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa guru kelompok B sebelum mengenalkan huruf harus terlebih
94 Ninik Dwianggraini, Observasi, Karang Baru, 19 Juli 2022.
95 Ninik Dwianggraini, Dokumentasi, Karang Baru, 19 Juli 2022.
dahulu mengenal pola garis seperti yang terlihat pada gambar 2.1 di atas. Sebagaimana penuturan guru kelompok B1:
Dasar awal sebelum pengenalan huruf adalah mengenalkan terlebih dahulu pola garis miring, tegak, lurus, lengkung dan lingkarang. Hal itu sesuai dengan Analisa KD (Kompetensi Dasar)/ Aspek dinilai, dan juga sesuai dengan RPPH yang telah dibuat, baru setelah itu menebalkan huruf dari a-z.96
Guru kelompok B2 juga menyampaikan hal yang sama, beliau mengatakan:
Untuk semester awal sesuai RPPH kegiatan yang dilakukan yakni pengenalan pola garis lalu memberikan contoh permisalan ke benda yg mirip dengan gambar pola yang telah kita jelaskan, kemudian menebalkan bentuk pola yang terdapat garis titik-titik.97
Berikut ini hasil observasi yang dilakukan peneliti dengan Tema: Aku Hamba Allah/ Sub. Tema: Identitasku, adalah sebagai berikut:
Pertama-tama guru mengkondisikan/ mengarahkan anak untuk duduk yang rapi, kemudian guru meminta anak-anak untuk berdoa dengan sikap berdoa yang baik. Doa-doa yang di
96 Ninik Dwianggraini, Wawancara, Karang Baru, 21 Juli 2022.
97 Dina Zaeniyati, Wawancara, Karang Baru, 21 Juli 2022.
baca adalah al fatihah, doa untuk ayah dan ibu beserta artinya, dan doa tambah ilmu, dan juga diselingi dengan bacaan surah- surah pendek. Baru setelah itu masuk ke pembahasan tema.
Kegiatan pertama menebalkan -laki
- laki dan perempuan, lalu kegiatan kedua menempel bentuk orang menggunakan kertas origami dan menyusun huruf sesuai namanya sendiri. Guru menjelaskan subtema yakni identitasku, identitasku itu seperti punya nama, jenis kelamin (ciri-ciri perempuan dan laki-laki), tinggal dimana, tinggal dengan siapa, dst. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan tema yang dibahas, kegiatannya adalah menempel bentuk orang dari kertas origami yang sudah digunting menjadi bentuk pola sesuai dengan pola garis yang sudah diajarkan sebelumnya. Guru memberikan contoh cara menyusun bentuk pola menjadi bentuk orang, tidak lupa menyebutkan pola apa saja namanya. Kemudian menempel pada lembar kerja siswa yang sudah di sediakan, dan juga menyusun huruf sesuai dengan namanya sendiri dilembar kerja kegiatan tersebut. 98
98 RA Amaliya, Observasi, Karang Baru, 21 Juli 2022.
Kegiatan membaca pada anak usia dini tidak hanya belajar tentang mengenal huruf saja tapi ada kegiatan lain yang mendukung proses membaca permulaan yang dimana guru merekayasa pembelajaran sedemikian rupa agar terlihat lebih menarik, memicu semangat belajar anak.99 Sebagaimana yang terlihat pada gambar di bawah ini:100
Gambar 2.2
Kegiatan menebalkan huruf dan mewarnai gambar orang, menempel bentuk orang dan menyusun huruf
sesuai nama menggunakan kertas origami
Adapun bentuk upaya yang dilakukan oleh guru dalam menjalankan strateginya untuk membaca ialah mengusahakan agar setiap anak mengenal huruf yang tertera pada namanya
99 Ninik Dwianggraini, Observasi, Karang Baru, 21 Juli 2022.
100 Ninik Dwianggraini, Dokumentasi, Karang Baru, 21 Juli 2022.
sendiri lalu menuliskan nama secara mandiri yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis sebagai contoh.
b. Strategi Guru Dalam Pengenalan Membaca Permulaan Dengan Metode Dinding Kata (Word Wall)
Dinding kata merupakan huruf-huruf yang ditempelkan pada dinding kelas yang dibuat beragam, menciptakan ruangan yang membangun rasa ingin tahu, menciptakan minat belajar dan pada akhirnya tanpa sadar akan mengenal, menghafal, dan membedakan susunan huruf-huruf tersebut beserta bunyi dan maknanya.
Cara guru dalam mengenalkan membaca permulaan adalah dengan mengembangkan faktor pendukung membaca anak yakni salah satunya menggunakan papan tulis sebagai media nya dan juga ini bisa dinding huruf yang dimodifikasi sedemikian rupa, semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian anak gitu lo, ya kan.101
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Dina Zaeniyati selaku guru kelompok B2.
Strategi awal yang kami lakukan pengajaran melalui dinding kata, dalam mengenalkan membaca permulaan pada anak usia 5-6 tahun adalah dengan cara pengenalan huruf terlebih dahulu, lalu menyebutkan huruf per huruf secara bersama-sama, kemudian menujuk huruf secara
101 Ninik Dwianggraini, Wawancara, Karang Baru, 12 Agustus 2022.
acak, setelah itu menulis huruf di buku tugas mulai dari huruf a dan seterusnya. Kita memanfaatkan poster atau tempelan dinding yang ada tulisan perkata misalnya gambar radio lalu anak-anak mengeja radio itu terdiri dari huruf apa saja, dan begitu seterusnya.102
Dapat diketahui bahwa dinding kata merupakan strategi yang efektif dalam mengajarkan pengenalan huruf dan kata yang digunakan bersama-sama anak pada saat kegiatan membaca.103 Sebagaimana yang terlihat pada gambar di bawah ini:104
Gambar 2.3
Pengenalan Huruf Melalui Dinding Kata (Word Wall)
102 Dina Zaeniyati, wawancara, Karang Baru, 12 Agustus 2022.
103 Ninik Dwanggraini, Observasi, Karang Baru 23 Juli 2022.
104 Ninik Dwanggraini, Dokumentasi, Karang Baru 23 Juli 2022.