• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terkait kebaharuan peneliti yang diperoleh dari penelitian yang sudah dilakukan di deskrpisikan sebagai berikut:

1. Pola Pendampingan Orang Tua Terhadap Anak Dalam Pembelajaran Di Rumah Di Masa Pandemi Covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti bahwa, pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19 dilakukan dengan menyediakan fasilitas pembelajaran, meluangkan waktu, membantu kesulitan anak ketika belajar, serta memberi motivasi belajar di SD Inpres Mallengkeri 1.. Pola pendampingan yang dilakukan orang tua selama pembelajaran di rumah di SD Inpres Mallengkeri 1 yaitu sebagai berikut:

a. Menyediakan fasilitas belajar

Dari hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti bahwa orang tua menyediakan fasilitas belajar anak selama di rumah yakni menyediakan handphone,kuota, buku, alat tulis dan lain-lain.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian (Unfa & Nugroho, 2020) Peran orang tua adalah menyediakan sarana atau fasilitas yang dibutuhkan anak untuk belajar, seperti buku dan alat tulis. Selain itu, terdapat fasilitas tambahan yang perlu disediakan oleh orang tua bagi anaknya dalam rangka mendukung proses pembelajaran dari rumah di masa pandemi covid-19 yaitu gadget berupa smartphone. Berdasarkan apa yang telah diutarakan oleh (Susanti et al., 2020) memiliki persamaan bahwa hampir semua orang tua menyediakan fasilitas dan

kebutuhan anak selama pembelajaran daring (laptop, handphone, kebutuhan sekolah,dan lain-lain) .

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Unfa & Nugroho, 2020) fasilitas lain yang diberikan orang tua untuk anaknya yaitu kuota internet. Sama halnya dengan gadget, penyediaan fasilitas kuota internet juga harus disertai dengan pengawasan orang tua yang ketat saat anak menggunakannya. Sependapat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Retnowati & Widiana, 2021) pembelajaran yang dilakukan di rumah menjadikan peran orang tua menjadi sangat penting. Orang tua harus dapat memfasilitasi kegiatan belajar yang dilakukan oleh anak. Sependapat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Iftitah & Anawaty, 2020) orang tua dapat memfasilitasi kebutuhan anak untuk kegiatan belajarnya di rumah agar perkembangan anak dapat tetap optimal.

Menyediakan buku-buku sesuai dengan tema yang tengah dibahas di sekolah/lembaga.

Sependapat dengan hasil penelitian (Handayani et al., 2020) bahwa orang tua sangat mengambil peran penting dalam mendampingi proses pembelajaran daring siswa seperti memberikan fasilitas yang menunjang selama pembelajaran daring. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Agustina et al., 2021) upaya orang tua mendapingi anak belajar dilakukan dengan cara menyiapkan fasilitas untuk anak. Orang tua menyiapkan berbagai macam media yang mendukung pembelajaran berbasis online seperti handphone, tablet, kuota, wifi, modem, kacamataanti sinar UV, dan ruangan khusus belajar online.

b. Meluangkan waktu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menyatakan bahwa dalam pola pendampingan yang dilakukan orang tua selama anak belajar di rumah senantiasa meluangkan waktu dalam belajar anak di rumah. Sebab perlunya pengawasan dan didikan orang tua terhadap proses pembelajaran anak selama daring.

Sependapat dengan jurnal penelitian yang dilakukan oleh (Astuti & Harun, 2020) Orang tua harus membagi waktu antara mendampingi anak belajar dan menyelesaikan pekerjaanya, sehingga orang tua dapat membagi waktunya sebaik mungkin. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh (Ntelok et al., 2021) Orang tua juga dapat membuat jadwal kegiatan setiap hari yang membantu dalam mengatur waktu untuk bekerja dan waktu untuk mendampingi anak belajar. Memiliki persamaan penelitian dengan (Siddiqi et al., 2021) bahwa orang tua perlu meluangkan waktu dengan anaknya untuk membimbing anaknya belajar agar pelajaran atau materi sekolah anaknya tidak tertinggal.

Sependapat dengan penelitian (Zulfitria, 2020) orang tua wajib menyediakan waktu luang yang cukup ekstra agar dapat mendampingi anak dalam melakukan sekolah online. Karena anak belum tentu bisa mengakses dan menyerap materi serta tugas-tugas dari pembelajaran online ini sendiri, sehingga orang tua harus hadir dalam mengawasi dan memberi perhatian kepada anak baik pada saat sebelum pembelajaran dimulai, saat pembelajaran berlangsung, sampai dengan setelah pembelajaran selesai. Agar isi dan materi dari sekolah online tersebut tidak sia-sia.

c. Membantu kesulitan belajar

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menyatakan bahwa selama melakukan pendampingan di rumah orang tua dapat membantu mengatasi kesulitan belajar pada anak.

Diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh (Siddiqi et al., 2021) orang tua harus berperan aktif dalam membantu dan mengetahui kesulitan anak terutama dalam pelaksanaan pembelajaran dari rumah. Apabila orang tua mengetahui kesulitan anak dan ikut membantu mengatasi kesulitannya maka anak akan merasa diperhatikan oleh orang tuanya. Jika anak merasa diperhatikan oleh orang tua maka anak akan merasa senang dan tidak takut ketika ada masalah dalam belajarnya. Diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan (Ismawati et al., 2022) dalam pembelajaran daring orang tua mengarahkan anak mengerjakan tugas, mendampingi dan membimbing anak dalam belajar, membantu anak ketika mengalami kesulitan dan aktif berkoordinasi dengan guru terkait kesulitan atau kendala yang dihadapi anak selama pelaksanaan pembelajaran daring.

Sependapat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Unfa &

Nugroho, 2020) peran orang tua dalam membantu menyelesakan problematika anak dalam belajar juga menjadi indeks yang perlu diperhatikan. Dengan adanya bantuan orang tua, anak dapat menyelesaikan permasalahan dalam belajar. Adapun persamaan penelitian dari (Sunarya, 2021a) orang tua selalu mengawasi anak mereka dan sering membantu anaknya mengerjakan tugas jika anaknya kesulitan dalam menyelesaikan, orang tua memberikan arahan kepada anaknya dalam menyelesaikan tugas dari guru kelas. Sependapat dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh (Ismawati et al., 2022) orang tua mampu memberikan bantuan kepada anak ketika mengalami kesulitan saat belajar di rumah. Jika anak kesulitan dalam memahami materi, maka orang tua membantu dengan menjelaskan kembali materi tersebut secara berulang-ulang atau membuatkan contoh soal lain sesuai dengan materi yang sedang di pelajari, namun jika orang tua sendiri tidak paham, maka mereka meminta bantuan anggota keluarga lainnya atau juga mencari cara penyelesaian soal tersebut melalui google atau pun youtube kemudian bagi orang tua yang kesulitan memenuhi kebutuhan kuota untuk belajar, maka orang tua membelikan voucher internet untuk anaknya agar dapat ikut belajar. orang tua yang berusaha mengatasi kesulitan-kesulitan anak dalam belajar, berarti orang tua berusaha menolong anak agar berhasil dalam proses belajarnya.

Memiliki persamaan penelitian oleh (Zulfitria, 2020) banyak dari orang tua yang jika selama pembelajaran di rumah, orang tua lah yang juga ikut membantu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, walaupun tidak sedikit juga yang merasa hal ini menjadi tambahan aktivitas orang tua selain mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh (Astari & Ramadan, 2021) para orang tua dapat memberi bantuan lebih ketika anak melakukan pembelajaran daring maupun di saat anak tidak melaksanakan pembelajaran daring. Bantuan yang diberikan oleh orang tua pada pembelajaran online/daring anak pada saat pandemi Covid-19 ini berupa bantuan kepada anak di saat anak mengerjakan tugas sekolah, membantu anak dalam mempersiapkan pembelajaran daring serta membantu anak dalam mengerjakan

soal-soal yang sulit. Diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh (Ntelok et al., 2021) orang tua sebagai pemimpin, yang menggantikan guru sebagai pengajar yang menjelaskan materi kepada anaknya, jika belum paham mengenai materi yang diberikan oleh guru. Hal itu terjadi dikarenakan guru hanya memberikan tugas kepada siswa tanpa adanya pengantar atau materi sebelum mengerjakan tugas. Oleh karena itu, kehadiran orang tua sangat penting dalam proses pembelajaran daring yang membantu anak melaksanakan proses pembelajaran di rumah.

d. Memberi motivasi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa orang tua dapat memberi motivasi kepada anak selama belajar di rumah sehingga memiliki semangat serta dorongan belajar selama proses pembelajaran.

Diperkuat oleh hasil penelitian (Agustina et al., 2021) motivasi diberikan kepada anak dengan cara memberikan pujian dan juga nasihat berulang ketika melakukan kesalahan. Orang tua perlu memberikan semangat kepada anak, semangat tersebut dapat berupa kata-kata yang menimbulkan dorongan dalam diri anak. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Rosita Nugraheni Kusumaningrum, 2021) memiliki persamaan bahwa pemberian motivasi belajar ini sangat penting karena dimasa pandemi covid-19 anak belajar dirumah dan anak dapat mengalami kebosanan atau bermain tanpa mengenal waktu sehingga belajar menjadi terabaikan. Motivasi belajar ini bukan hanya sekedar memberi “wejangan”, namun juga semangat serta dorongan dalam melakukan proses pembelajaran di rumah..

Sependapat dengan hasil penelitian (N. Y. Sari & Wisroni, 2020) selama belajar daring pemberian motivasi sangat diperlukan agar anak memiliki semangat dalam melakukan aktivitas di rumah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Nurlaeli, D. R., & Nurwanti, 2017a) memiliki persamaan motivasi dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu. motivasi belajar yang diberikan orang tua merupakan kekuatan, daya dorong atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri anak untuk belajar secara aktif, kreatif, inovatif efektif dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku baik dalam aspek kognitif, afktif dan psikomotor. Adanya motivasi yang diberikan orang tua dalam belajar adalah hal penting, karena perannya sebagai pendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegitan belajar.

Diperkuat oleh jurnal penelitian (Sunarya, 2021b) motivasi yang diberikan oleh orang tua merupakan hal yang sangat diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar anak. Penelitian yang dilakukan oleh (Abdul, 2021) memiliki kesamaan bahwa Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam memotivasi anaknya selama proses pembelajaran di lakukan di rumah.

Anak-anak yang termotivasi ingin dan rajin belajar untuk mencapai hasil akademik yang baik.

2. Hambatan Dalam Pola Pendampingan Orang Tua Terhadap Anak Dalam Pembelajaran Di Rumah Di Masa Pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menemukan bahwa, ketika mendampingi anak belajar daring, orang tua mengalami hambatan

pada saat proses pembelajaran dilakukan di rumah. Hambatan dalam pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1 adalah sebagai berikut:

a. Kesabaran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait hambatan dalam pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1 yakni hambatan kesabaran yang dimiliki oleh orang tua siswa selama belajar di rumah.

Diperkuat oleh jurnal penelitian (Zulfitria, 2020) bahwa hambatan beberapa orang tua yang tidak sabar dalam menghadapi anak ketika belajar.

Sifat kesabaran orang tua dalam membimbing anak, dan jiwa “guru” yang dimiliki tiap orang tua berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh (Siddiqi et al., 2021) memiliki persamaan bahwa dalam belajar dari rumah yang akan menjadi pengajar atau pendidik adalah orang tua mereka sendiri, oleh karena itu sangat dibutuhkan kesabaran orang tua dalam mengajar atau memimbing anak.

Kesamaan penelitian dari jurnal (Mufaziah & Fauziah, 2020) bahwa dalam mendidik anak yang harus dimiliki oleh orangtua yakni kesiapan mental dan fisik terutama dalam hal kesabaran memberi pengetahuan atau pemahaman mengenai bagaimana mendidik anak ketika di rumah pada masa pandemi covid-19.

Sependapat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Wardani &

Ayriza, 2020) banyak orang tua dalam menemani belajar anak dirumah kurang sabar sehingga muncul kekesalan dan melampiaskannya pada anak. Memiliki

persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ristiyani et al., 2022) mengatakan bahwa orang tua yang tidak sabaran dalam mendampingi anak cepat marah dan gampang emosi ketika mendampingi peserta didik belajar di rumah selama pandemic covid-19.

b. Suasana belajar

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1 mengenai suasana belajar atau lingkungan sekitar yang menjadi penghambat selama proses pembelajaran di rumah.

Sependapat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Ismawati et al., 2022) lingkungan atau suasana yang tidak nyaman bagi anak untuk belajar dapat menyebabkan anak menjadi malas serta rasa produktifnya tidak dapat berkembang, kemudian akan kehilangan gairah belajar, merasa tertekan dan sulit berkonsentrasi dalam belajar.Sependapat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Iftitah & Anawaty, 2020) orang tua harus dapat menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang nyaman sehingga anak dapat belajar dengan baik.

c. Tidak memiliki fasilitas penunjang selama pembelajaran daring

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mengatakan bahwa dalam pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1 yakni terhambatnya fasilitas penunjang selama pembelajaran daring.

Sependapat dengan jurnal penelitian yang dilakukan oleh (Asih, 2021) masih banyak juga peserta didik yang tidak mempunyai handphone karena keterbatasan ekonomi serta kurangnya pengawasan yang diberikan oleh orang tua. Memiliki persamaan penelitian yang dilakukan oleh (Mastoah & MS, 2020) kesulitan dalam segi keterbatasan media HP dan laptop karena orang tua dibagi dengan beberapa anak dengan jam yang sama. Sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh (Zulfitria, 2020) Selain itu, tidak semua rumah terdapat fasilitas yang sama antar satu sama lain terutama memiliki gawai, komputer, laptop, dan jaringan internet.

d. Terbatasnya pemahaman materi orang tua

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai pola pendampingan orang tua dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1 bahwa terdapat hambatan orang tua yang memiliki keterbatsan dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru kepada anaknya.

Diperkuat oleh jurnal penelitian (Ismawati et al., 2022) orang tua yang terkendala dalam membimbing anak belajar di rumah karena rendahnya latar belakang pendidikan. orang tua kesulitan dalam membimbing anak saat belajar di rumah selama masa pandemi karena rendahnya latar belakang pendidikan orang tua. Diperkuat oleh jurnal penelitian (Wardani & Ayriza, 2020) pemahaman materi oleh orang tua dalam mendampingi anak belajar dirumah dimasa pandemi ini menjadi kendala dalam pelaksanaannya.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh (Ntelok et al., 2021) Hambatan yang dialami orang tua adalah kurangnya pemahaman orang tua terhadap

materi pelajaran mengakibatkan orang tua sulit menumbuhkan minat belajar anak. Sependapat dengan hasil penelitian (Eli Manafe & Tari, 2021) orang tua mengalami rasa kesukaran dalam menyampaikan pemahaman materi kepada anak. Karena ada orang tua tidak begitu paham dengan metode pembelajaran.

sependapat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Mastoah & MS, 2020) bahwa terlalu orang tua mengeluh seringnya guru memberikan tugas, sebab tidak semua orang tua memahami tentang materi pelajaran anak yang bersangkutan. Adapun persamaan penelitian yang dilakukan oleh (Eli Manafe

& Tari, 2021) ada kesulitan yang dihadapi orang tua dalam membantu anak dikarenakan latar belakang pendidikan orang tua.

Diperkuat oleh jurnal penelitian (Nugroho et al., 2021) terbatasnya pemahaman orang tua akan materi pembelajaran. Ketika siswa kesulitan memahami sebuah materi tentunya orang tua akan menjadi tempat bertanya.

Sehingga pemahaman orang tua menjadi penting untuk memberikan pemahaman pada anak kaitannya dengan materi pembelajaran. memiliki persamaan penelitian dengan (Arciniegas Paspuel, O. G., Alvarez Hernandez, S. R., Castro Morales, L. G., & Maldonado Gudino, 2021) penghambat pembelajaran daring yaitu salah satunya berupa, ketidak pahaman orang tua terhadap beberapa materi yang diberikan oleh guru. Materi disini yang terkadang menjadi kendala adalah, seperti mata pelajaran Matematika, Orang tua yang tidak paham dengan materi.

e. Partisipasi anak

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terkait pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa

pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1 terdapat hambatan yakni partisipasi setiap anak dalam pelaksanaan proses pembelajaran di rumah.

Diperkuat oleh jurnal penelitian yang dilakukan oleh (Wardani & Ayriza, 2020) dalam hal pendampingan yang dilakukan orang tua perlunya membangun partisipasi anak untuk mengembangkan perilaku guna memiliki kemampuan mengatur dan merencanakan proses belajarnya sendiri setiap hari di rumah.

3. Solusi Mengatasi Hambatan Pola Pendampingan Orang Tua Terhadap Anak Dalam Pembelajaran Di Rumah Di Masa Pandemi Covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa terdapat solsui yang dilakukan pada pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1. Solusi yang dilakukan dalam mengatasi hambatan mengenai pola pendampingan orang tua terhadap anak selama belajar di rumah di SD Inpres Mallengkeri 1 adalah sebagai berikut:

a. Dalam hal kesabaran solusi yang dilakukan orang tua harus dapat mengontrol emosi saat melakukan pendampingan. Sependapat dengan hasil penelitian (Handayani et al., 2020) dari orang tua emosi yang dirasakan adalah rasa marah dan lelah mengajar anak dari rumah karena anak tidak mau belajar dan mengerjakan tugas serta orang tua merasa tidak bisa untuk mengajar anak seperti saat di sekolah dan biasanya diatasi dengan mengontrol emosi, sabar serta memberikan nasehat kepada anak bahwa ada materi yang harus dipelajari dan tugas yang dikerjakan. Memiliki persamaan penelitian oleh (Nirmala et al.,

2020) orang tua harus memiliki sikap sabar, orang tua tidak boleh memaksakan jalan pikirannya di berikan kepada anak. Adanya pemaksaan kehendak ini justru membuat suasana menjadi tegang sehingga suasana belajar tidak menyenangkan.

b. Solusi mengatasi suasana belajar atau lingkunagan bagi anak di rumah, dengan menciptakan suasana nyaman bagi anak agar dapat berkonsentrasi saat belajar.

sependpat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (N. Y. Sari & Wisroni, 2020) memberikan rasa aman dan nyaman pada anak dapat dilakukan orang tua dengan membangun kelekatan dengan anak seperti memberikan kasih sayang melalui dekapan, gendongan, pelukan, rangkulan, dan belaian dari orang tua.

Memiliki persamaan penelitian dengan (Retnowati & Widiana, 2021) orang tua harus dapat menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang nyaman sehingga anak dapat belajar dengan baik. Suasana belajar dibuat secara (alami), hangat, menarik, dan menyenangkan, dengan demikian suasana belajar akan berjalan secara alami dan tidak mengikat anak.

c. Solusi bagi siswa yang tidak memiliki fasilitas penunjang dalam belajarnya, siswa tersebut luring di sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Sependapat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Putri et al., 2021) pembelajaran dilakukan dengan cara luring atau pembelajaran tatap muka di sekolah dengan jadwal bergantian saat pandemi. Bagi siswa yang luring tetap mematuhi protokol kesehatan di sekolah yakni wajib menggunakan masker, menyediakan cairan pembersih tangan serta desinfektan, mengecek suhu .Selain wajib menggunakan masker, peserta didik dan tenaga pengajar juga diwajibkan cek suhu sebelum memasuki lingkungan sekolah dengan

menggunakan alat thermogun. Tenaga pengajar dan peserta didik juga wajib dalam keadaan sehat. Waktu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menerapkan sistem pembelajaran tatap muka secara bergantian dan pembatasan jam pembelajaran dimana durasi KBM hanya berlangsung 2 jam.

d. Solusi bagi orang tua mengenai hambatan terbatasnya pemahaman orang tua dalam proses pendampingan, yaitu konsultasi dengan guru kelas terkait materi dan tugas pelajaran serta dapat mencari informasi melalui internet. Diperkuat oleh jurnal penelitian (Agustina et al., 2021) komunikasi antara guru dengan orang tua terjadi secara dua arah. Hal ini karena orang tua dapat berkonsultasi perkembangan anak dalam pembelajaran. sependapat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Siddiqi et al., 2021) cara lain yang bisa dilakukan orang tua adalah ikut mencari materi dari sumber lain untuk diajarkan ke anak mereka. Karena materi tidak dijelaskan langsung oleh pemateri atau guru, orang tua merasa kesulitan dalam menjelaskan materi kepada anak apalagi orang tua yang memiliki pendidikan rendah. Oleh karena itu, orang tua perlu mencari informasi tentang materi pelajaran tersebut baik melalui internet atau youtube. Diperkuat oleh hasil penelitian (Zulfitria, 2020) Jika ada yang tidak dimengerti mengenai kemampuan belajar para pendidik, bisa berkonsultasi menanyakan bagaimana langkah yang harus dilakukan. Hal ini yang disebutkan dengan bekerja sama antara orang tua peserta didik dengan pendidik, supaya tidak ada kekeliruan dalam mengajar dan membimbing peserta didik untuk menjadi lebih baik. Sependapat dengan hasil penelitian (Lestari, 2020) konsultasi orang tua dengan guru (misalnya, berbicara dengan guru soal pekerjaan rumah), serta pemantuan perilaku anak-anak diluar sekolah.

Diperkuat oleh jurnal penelitian (Anggraini et al., 2021) dengan adanya konsultasi yang baik antara guru dan orang tua murid menjadi cara yang tepat untuk memberikan solusi terkait kendala dan hambatan pembelajaran anak secara online di rumah. Sependapat dengan hasil penelitian (Kusumaningrum et al., 2020) berkonsultasi dengan guru terkait hambatan yang dialami oleh orang tua dalam mendampingi anak belajar secara daring. Seluruh kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar proses pembelajaran daring dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

e. Solusi dari permasalahan mengenai partisipasi anak terhadap pembelajaran, yakni orang tua menjadalwakan atau mengatur waktu belajar anak selama di rumah. Sependapat dengan hasil penelitian (Muhammad Arsyad.2021) tujuan pembuatan jadwal tersebut adalah untuk melatih mereka supaya tetap disiplin meskipun belajar dari rumah dan meningkatkan partisipasi belajar anak selama di rumah. Diperkuat oleh hasil penelitian (Muhammad Arsyad.2021) orangtua membantu anak dalam membuat jadwal kegiatan dan memberi waktu kepada anak untuk mengingat kembali apa yang harus dikerjakan secara harian.

Tuliskan dan tempelkan jadwal kegiatan di tempat yang mudah dilihkat anak.

Persamaan dan perbedaan hasil penelitian dengan hasil penelitian relevan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Nurhayati Tine, Intan, 2021) memiliki persamaan yaitu pola pendampingan orang tua dalam pembelajaran anak di rumah selama masa pandemi covid-19. Tetapi memiliki perbedaan yakni pada tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pendampingan orang tua dalam

Dokumen terkait