• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat Dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Mallengkeri 1, Jl. Muhajirin II No. 18, Mangasa, Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

C. Desain Mixed Methods

Mixed methods concurrent embedded adalah metode penelitian yang menggabungkan penggunaan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan atau bersama-sama tetapi memiliki bobot yang metodenya berbeda (Sugiyono, 2011).

Tahapan-tahapan penelitian mixed methods concurrent embedded design yaitu sebagai berikut (Sugiyono, 2011):

Gambar 3.1 Tahapan mixed methods concurrent embedded (Sugiyono, 2011).

D. Tahap Penentuan Informan 1. Kualitatif

Teknik penentuan informan dalam penelitian kualitatif ini menggunakan teknik purposive sampling. Menurut (Sugiyono, 2017b) Purposive sampling adalah teknik untuk menentukan informan penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa representatife. Purposive sampling adalah informan yang dipilih dengan cermat hingga relevan dengan desain penelitian. Dalam penelitian ini informan yang diambil yakni 5 orang tua siswa yang pernah mendampingi anaknya belajar di rumah, 5 guru yang pernah mengajar daring dan 5 orang siswa kelas 4 dan 5 yang pernah belajar daring di SD Inpres Mallengkeri 1.

Latar belakang dan rumusan

masalah penelitian

Kajian Teori

Pengumpulan data kualitatif Pengumpulan data kuantitatif

Observasi Wawancara Dokumentasi

Angket

Analisis data kualitatif dan kuantitaitf Interpretasi data

kualitatif dan kuantitatif

Pengelolahan data kualitatif dan kuantitatif Penyajian data

kualitatif dan kuantitatif Kesimpulan

dan saran Pelaporan

data

Penentuan informan ini berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Inpres Mallengkeri 1.

No. Nama Status Umur

1. Muhammad Azhar Hasnawati Orang tua 42

2. Adiya Maulana Orang tua 47

3. Rabasia Orang Tua 31

4. Nurlinda Orang Tua 40

5. Siti Rahmatiah Orang Tua 44

6. Suhartini, S.Pd Guru 45

7. Asbul, S.Pd.I Guru 32

8. Nur Fajar, S.Pd Guru 47

9. Syamsul Alam, S.Pd Guru 49

10. Andriyatih, S.Pd Guru 40

11. Arika Talita Syakib Siswa 10

12. Muhammad Arifin Siswa 10

13. Nur Fadilatul Azkiah Siswa 9

14. Andi Afika Siswa 10

15. Natasyiah Azzahrah Siswa 10

Tabel 3.1 Nama informan orang tua, guru dan siswa di SD Inpres Mallengkeri 1

2. Kuantitatif

Dalam penelitian kuantitatif ini menggunkan teknik random sampling.

Menurut (Sugiyono, 2001) teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dalam penelitian ini terdapat 137 jumlah orang tua di SD Inpres Mallengkeri 1. Dan untuk pengisian angket yang akan dilakukan terkait pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19 adalah orang tua yang memiliki kriteria melakukan pendampingan kepada anak selama proses pembelajaran di rumah dimasa pandemi covid-19.

Sehingga jumlah populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah 16 % atau 22 jumlah orang tua siswa di SD Inpres Mallengkeri 1.

Kelas SD Mallengkeri 1

1 21

2 22

3 21

4 24

5 25

6 24

Jumlah Populasi: 137

Tabel 3. 2 Jumlah Orang Tua Siswa E. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional yang digunakan dalam penelitian mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Defenisi operasional adalah pernyataan yang sangat jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman penafsiran karena dapat diobservasi dan dibuktikan perlakuannya (Sugiyono, 2011).

Defenisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Pola Pendampingan Orang Tua

Menurut (Sunarya, 2021a) adapun pola pendampingan orang tua dalam pembelajaran anak dirumah selama masa pandemi covid-19 yaitu dengan menyediakan fasilitas belajar untuk anak, mengawasi kegiatan belajar anak, mengawasi waktu penggunaan belajar anak selama dirumah dan memberikan motivasi kepada anak agar pembelajaran anak dirumah bisa maksimal.

2. Pembelajaran Daring

Menurut (R. P. Sari et al., 2021) Pembelajaran daring atau online merupakan pembelajaran berdasarkan pada teknologi yang bahan belajarnya

dikirim secara elektronik ke peserta didik dari jarak jauh dan menggunakan jaringan komputer.

3. Pandemi Covid-19

Menurut (Amalia et al., 2020) pandemi covid-19 adalah virus yang menyerang saluran pernafasan yang menyebabkan gejala pernafasan di mana virus tersebut dapat menular dan menyebar dengan sangat cepat diseluruh penjuru dunia.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yang telah dilakukan untuk mencapai keberhasilan dalam penelitian. Pada penelitian ini tahapan yang dilakukan yaitu dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan terakhir tahap penyelesaian serta penyusunan laporan (Sugiyono, 2018).

Pada tahap persiapan dimulai dengan penentuan objek penelitian yang akan dialukan di SD Inpres Mallengkeri 1. Pemilihan sekolah tersebut didasarkan pada dasar penelitian ini yaitu sekolah yang telah melaksanakan pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah dimasa pandemi covid-19. Setelah menentukan lokasi sekolah atau objek penelitian, langkah selanjutnya yaitu menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian ini adalah pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengeri 1. Kemudian disertai dengan pembuatan instrumen penelitian yang mendukung pelaksanaan penelitian ini.

Instrument yang digunakan adalah instrument wawancara dan observasi berdasarkan penelitian sebelumnya.

Pada tahap implementasi, peneliti akan mengumpulkan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data diperoleh, langkah selanjutnya adalah menganalisis data menggunakan model Miles dan Huberman dengan tahap awal reduksi data-penyajian data-penarikan kesimpulan untuk mendapatkan kesimpulan dari data tersebut. Pada tahap penyelesaian dan pembuatan laporan peneliti membuat laporan sesuai dengan data yang diperoleh dan sesuai topik serta hasil pengumpulan data yang diperoleh (Sugiyono, 2018).

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian G. Instrumen Penelitian

1. Instrumen kualitatif. Instrumen utama merupakan peneliti sendiri sebagai pengamat dan peneliti. Sehingga dimulai dari perencanaan, pengumpulan dan analisis data serta penulisan laporan penelitian ini seluruhnya dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan alat bantu daftar cek pedoman observasi, pedoman wawancara, lembar dokumentasi, foto atau video serta alat perekam (Sugiyono, 2018).

Penentuan Objek Penelitian

Menentukan Fokus Permasalan

Penyusunan Instrumen Penelitian Pelaksanaan Penelitian

Penyusunan Laporan

a. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan ketika peneliti ingin mengetahui perilaku manusia, proses kerja, fenomena alam dan digunakan untuk respon yang terlalu besar (Sugiyono, 2018).

Penelitian ini menggunakan jenis observasi partisipasi pasif. Menurut (Sugiyono, 2018) menyatakan bahwa observasi partisipasi pasif yaitu dalam kegiatan ini peneliti melihat secara langsung keadaan tempat yang diamati dan tidak terlibat dengan kegiatan yang dilakukan.

b. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini berupa wawancara semi struktur.

Menurut (Sugiyono, 2018) menyatakan bahwa wawancara semi struktur pelaksanaanya lebih bebas. Wawancara semi struktur digunakan untuk memperoleh suatu yang lebih terbuka, dimana kegiatan wawancara ini informan diminta pendapat dan ide-idenya terkait dengan permasalahan.

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Tujuan wawancara dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam mengenai pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1. Narasumber dalam wawancara ini adalah orang tua, guru dan siswa di SD Inpres Mallengkeri 1.

c. Dokumentasi

Menurut (Sugiyono, 2018) dokumentasi digunakan untuk melengkapi data hasil observasi dan wawancara agar hasil dari observasi serta wawancara dapat dipercaya kebenarannya dengan adanya

dokumentasi. Dalam penelitian ini dokumentasi yang dipilih berupa rekaman wawancara dan foto yang mendukung untuk melengkapi data peneliti yang berkaitan dengan pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah dimasa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1.

2. Instrumen kuantitatif. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan yaitu angket (Sugiyono, 2018). Penelitian ini menggunakan angket melalui google form ke orang tua siswa di SD Inpres Mallengkeri 1. Penggunaan angket ini bertujuan untuk mendapatkan informasi berupa pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah dimasa pandemi covid-19 dan faktor pendukung serta faktor penghambat orang tua dalam mendampingi anaknya selama pembelajaran di rumah dimasa pandemi covid-19.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah terpenting dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperoleh data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapat data yang memenuhi standar data yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2018).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi dan angket.

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati proses pada saat pendampingan orang tua terhadap anak dalam proses pembelajaran di rumah. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati, mencatat dan menganalisis objek penelitian.

2. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dimana peneliti berbincang- bincang dengan responden tentang topik pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah dimasa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan proses pengambilan data atau dokumen- dokumen dari instansi yang terkait dengan masalah penelitian, rekaman dan foto ketika dilapangan sehingga dapat lebih mengakuratkan data penelitian.

4. Angket

Dalam penelitian ini menggunakan angket melalui google form ke orang tua siswa di SD Inpres Mallengkeri 1. Penggunaan angket ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah dimasa pandemi covid-19 dan faktor pendukung serta faktor penghambat orang tua dalam mendampingi anaknya selama pembelajaran di rumah dimasa pandemi covid-19.

I. Teknik Analisis Data 1. Analisis data kualitatif

Teknis analisis dalam penelitian kualitatif ini dilakukan pada saat penelitian sudah dilapangan. Teknis analisis data ini menggunakan model Miles dan Huberman. Adapun langkah-langkah dari analisis data berdasarkan model Miles dan Huberman dalam (Sugiyono, 2018) adalah data reduction, data display dan conclution drawing/verification.

1) Data reduction (Reduksi data)

Reduksi data yaitu merangkum, memilih pokok bahasan, memusatkan perhatian pada data yang diteliti dan membuang data yang tidak perlu. Tahapan reduksi data dalam penelitian ini adalah:

a) Melakukan studi pendahuluan di SD Inpres Mallengkeri 1, untuk mengetahui pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1.

b) Menetapkan subjek penelitian yang akan dijadikan informan.

c) Melakukan observasi terhadap pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19.

d) Melakukan wawancara mendalam dengan wawancara semi terstruktur untuk mengetahui lebih lanjut pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di ruma di masa pandemi covid-19, faktor penghambat dan pendukung pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19, serta solusi untuk mengatasi hambatan pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1.

e) Mencatat hasil wawancara orang tua, guru dan siswa di SD Inpres Mallengkeri 1.

2) Data display (Penyajian data)

Penyajian data dalam penelitian ini berupa teks naratif. Data tersebut disusun dalam bentuk uraian singkat sehingga mudah untuk memahami fenomena yang terjadi dan mempersiapkan tindakan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3) Conclution drawing/verification (Kesimpulan dan verifikasi)

Kesimpulan dan verifikasi dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan proses pada pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah dimasa pandemi covid-19 yang telah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan orang tua, guru dan siswa mengenai pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah dimasa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1.

2. Analisis data kuantitatif

Analisis data kuantitatif yaitu pengelohan data berupa kegiatan menganalisis data setelah sumber terkumpul yang terdiri dari verifikasi kuesioner, tabulasi data kuesioner dan presentase data kuesioner (Sugiyono, 2011). Rumus untuk menghitung presentase yaitu:

× Keterangan:

% : Persentase

n : Nilai yang diperoleh N : Jumlah seluruh nilai 100 : Bilangan tetap

Kriteria penafsiran data untuk keperluan penelitian ini mengacu pada pendapat (Sugiyono, 2011) yakni:

Persentase Kriteria

81% - 100% Sering Sekali

61% - 80% Sering

41% - 60% Kadang-Kadang

21% - 40% Jarang

0% - 20% Tidak Pernah

Tabel 3.3. Kriteria Penafsiran Data

J. Teknik Validitas Dan Reliabilitas Penelitian Mixed Methods

Validitas internal berkaitan dengan tingkat keakuratan desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Sedangkan validitas eksternal berkaitan dengan tingkat keakuratan apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dan sampel tersebut diambil (Sugiyono, 2011).

1. Data kualitatif

Keabsahan/validatis data dalam penelitian ini yakni peneliti lebih berfokus pada uji kredibilitas. Pengujian uji kredibilitas pada penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat kecukupan referensi, kajian kasus negative, pengecekan anggota dan uraian rinci. Keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode dengan mempertimbangkan waktu, tenaga, biaya dan akses.

2. Data Kuantitatif

Data yang diperoleh secara kuantitatif, dalam melakukan uji validitas. Uji validitas untuk mengukur sah atau tidaknya sesuatu kuesioner untuk mengukur apa yang hendak diukur dengan tepat.

46 A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Wawancara

a. Pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam pembelajaran di rumah di masa pandemi covid-19 di SD Inpres Mallengkeri 1

1) Menyediakan Fasilitas Belajar

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan beberapa wawancara untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Adapun hasil wawancara mengenai penyediaan fasilitas belajar selama di rumah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, terkait penyediaan fasilitas belajar dengan informan (Muhammad Azhar Hasnawaty dan Adiya Maulana) sebagai orang tua siswa yang pernah melakukan pendampingan saat pembelajaran daring mengatakan bahwa:

Dalam pelaksanaan pembelajaran di rumah orang tua menyediakan handphone serta kuota internet karena membantu pelajaran online anak-anak di rumah. Dalam hal ini juga sebagai sarana penunjang pembelajaran anak selama proses pembelajaran di rumah (Wawancara, 10 Agustus 2022).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terkait penyediaan fasilitas belajar dengan informan (Rabasia) sebagai orang tua siswa yang pernah melakukan pendampingan saat pembelajaran daring , mengatakan bahwa:

Sebagai pendamping anak, mau tidak mau orang tua harus menyediakan kuota internet dan handphone yang menjadi sarana dalam pembelajaran di rumah (Wawancara, 04 Agustus 2022).

Berdasarkan hasil wawancara mengenai ketersediaan fasilitas belajar yang dilakukan kepada informan (Nurlinda dan Siti Rahmatiah) sebagai orang tua yang pernah melakukan pendampingan pada saat pembelajaran daring, mengatakan bahwa:

Selama anak belajar di rumah, orang tua yang menyediakan segala hal kebutuhan anak dalam proses pembelajaran daring yakni fasilitas belajar seperti handphone, kuota, buku dan alat tulis lainnya (Wawancara, 06 September 2022).

Berdasarkan hasil wawancara mengenai ketersediaan fasilitas belajar yang dilakukan kepada informan (Asbul, S.Pd.I, Andriyatih, S.Pd dan Syamsul Alam, S.Pd) sebagai guru yang pernah mengajar secara daring, mengatakan bahwa:

Dalam pendampingan, orang tua dapat menyediakan handphone pada saat pembelajaran di rumah karena pasti setiap orang tua memiliki handphone. Tidak mungkin orang tua tidak memiliki fasilitas tersebut. (Wawancara, 03 Agustus-06 September 2022).

Kemudian terkait penyediaan fasilitas belajar menurut informan (Suhartini, S.Pd dan Nur Fajar, S.Pd) sebagai guru yang pernah mengajar secara daring, mengatakan bahwa:

Dalam pendampingan belajar di rumah orang tua di tuntut untuk dapat mendampingi anaknya belajar. Pada saat melakukan pendampingan, orang tua menyediakan fasilitas belajar daring yakni handphone, sebab handphone hal yang paling utama yang harus disiapkan orang tua selama pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 (Wawancara, 03 Agustus 2022).

Berdasarkan hasil wawancara terkait penyediaan fasilitas belajar dengan informan (Arika Talita Syakib, Muhammad Arifin dan Nur

Fadilatul Azkiah) sebagai siswa yang pernah belajar daring, mengatakan bahwa:

Pada saat melakukan proses pembelajaran di rumah, orang tua menyediakan fasilitas belajar, yakni handphone, kuota internet, buku tulis dan lain sebagainya selama proses pembelajaran di rumah. Karena jika tidak ada fasilitas tersebut dapat menjadi penghambat selama proses pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 (Wawancara, 10 Agustus 2022).

Berdasarkan hasil wawancara terkait penyediaan fasilitas belajar dengan informan (Andi Afika dan Natasyah Azzahrah) sebagai siswa yang pernah belajar daring, mengatakan bahwa:

Selama pembelajaran daring orang tua yang menyediakan fasilitas belajar, karena fasilitas seperti handphone sangat dibutuhkan ketika proses pembelajaran daring yang dilakukan di rumah (06 September 2022).

2) Meluangkan waktu

Berdasarkan hasil wawancara terkait orang tua meluangkan waktu selama proses pembelajaran daring dengan informan (Muhammad Azhar Hasnawaty) sebagai orang tua siswa yang pernah melakukan pendampingan saat pembelajaran daring mengatakan bahwa:

Pada saat belajar tidak semua orang tua dapat mendampingi anaknya belajar dengan alasan misalnya orang tua ada yang bekerja dan lain-lain. Tetapi masa pembelajaran daring sangat dibutuhkan partisipasi orang tua sebab orang tua merupakan rekan kerja guru dalam mengajar anak-anak di rumah (Wawancara, 04 Agustus 2022).

Kemudian berdasarkan hasil wawancara mengenai meluangkan waktu selama proses pembelajaran di rumah dengan informan (Adiya Maulana) sebagai orang tua siswa yang pernah melakukan pendampingan saat pembelajaran daring mengatakan bahwa:

Sebagai orang tua harus senantiasa meluangkan waktu untuk pelaksanaan proses pembelajaran anak di rumah. Sebab selama pembelajaran di rumah sebagai orang tua harus memang menjadi pendamping anak-anaknya belajar untuk mengetahui perkembangan belajarnya (Wawancara, 10 Agustus 2022).

Berdasarkan wawancara terkait meluangkan waktu selama proses pembelajaran di rumah dengan informan (Rabasia, Nurlinda dan Siti Rahmatiah) sebagai orang tua siswa yang pernah melakukan pendampingan saat pembelajaran daring, mengatakan bahwa:

Sebagai orang tua, saya meluangkan waktu selama proses belajar daring. Saya harus membagi waktu untuk mendampingi anak belajar selama di rumah (04 Agustus- 06 September 2022).

Berdasarkan hasil wawancara mengenai orang tua meluangkan waktu pada saat proses pembelajaran daring dengan informan (Arika Talita Syakib, Muhammad Arifin dan Nur Fadilatul Azkiah) sebagai siswa yang pernah melaksanakan proses pembelajaran secara daring, mengatakan bahwa:

Pada saat melakukan proses pembelajaran di rumah, orang tua meluangkan waktu dan mendampingi proses pembelajaran daring (Wawancara, 10 Agustus 2022).

Berdasarkan hasil wawancara mengenai orang tua yang meluangkan waktu pada saat proses pembelajaran daring dengan informan (Andi Afika dan Natasyiah Azzahrah) sebagai siswa yang pernah belajar daring mengatakan bahwa:

Orang tua senantiasa meluangkan waktu pada saat proses pembelajaran daring, sebab selama proses pembelajaran daring orang tua harus dapat membagi waktu untuk mendampingi anak belajar di rumah (Wawancara 06 September 2022).

Berdasarkan hasil wawancara terkait orang tua yang meluangkan waktu selama proses pembelajaran di rumah dengan informan (Asbul,

S.Pd.I dan Nur Fajar, S.Pd) sebagai guru yang pernah mengajar secara daring mengatakan bahwa:

Selama pembelajaran di rumah pada saat pembelajaran anak cukup disiplin, karena kadang kalau belajar lewat google meet ada anak yang selesai materi pembelajaran baru mau masuk dan kadang juga anak main-main dan tidak memperhatikan pelajaran.

Sehingga dalam hal ini sangat diperlukan orang tua yang dapat membagi waktu untuk mengontrol anaknya dalam pembelajaran daring (03 Agustus 2022).

Berdasarkan hasil wawancara terkait orang tua yang meluangkan waktu selama proses pembelajaran di tumah dengan informan (Syamsul Alam, S.Pd dan Andriyatih, S.Pd) sebagai guru yang pernah mengajar daring mengatakan bahwa:

Orang tua harus dapat membagi atau meluangkan waktu untuk mendampingi anaknya belajar di rumah. Karena dalam hal ini sangat diperlukan pendampingan oleh orang tua untuk perkembangan proses belajar anaknya selama daring (Wawancara 06 September 2022).

3) Membantu kesulitan belajar

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan mengenai orang tua yang membantu kesulitan belajar anak dalam daring menurut informan (Muhammad Azhar Hasnawaty, Adiya Maulana dan Rabasia) sebagai orang tua siswa yang pernah melakukan pendampingan proses pembelajaran secara daring, mengatakan bahwa:

Selama pembelajaran di rumah orang tua memberikan pemahaman dan membantu memecahkan masalah jika anak mengalamai kesulitan atau belum tahu mengenai materi yang diajarkan oleh gurunya (Wawancara, 04-10 Agustus 2022).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terkait orang tua yang membantu kesulitan belajar anak dengan informan (Nurlinda dan Siti

Rahmatiah) sebagai orang tua yang pernah melakukan pendampingan selama proses pembelajaran di rumah mengatakan bahwa:

Pada saat anak belajar di rumah, orang tua yang memberi bantuan atau membantu memecahkan kesulitan belajar anaknya yang mengalami kendala dalam belajar atau mengerjakan tugas. Orang tua berperan penting untuk memberi bantuan selama proses pembelajaran daring (Wawancara 06 September 2022).

Berdasarkan hasil wawancara terkait orang tua yang membantu kesulitan belajar anak dengan informan (Nur Fajar, S.Pd, Suhartini, S.Pd, Hasbul, S.Pd.I, Syamsul Alam, S.Pd dan Andriyatih, S.Pd) sebagai guru yang pernah mengajar secara daring, mengatakan bahwa:

Orang tua dapat mendampingi anaknya selama di rumah, dimana dalam hal pendampingan orang tua dapat membantu memecahkan masalah belajarnya ketika di rumah. Karena keterbatasan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran selama proses pembelajaran daring. Orang tua membantu mengerjakan tugas selama melakukan pendampingan proses pembelajaran daring (Wawancara, 03 Agustus- 06 September 2022).

Berdasarkan hasil wawancara terkait orang tua yang membantu kesulitan belajar dengan informan (Arika Talita Syakib, Muhammad Arifin, Nur Fadilatul Azkiah, Andi Afika dan Natasyiah Azzahrah) sebagai siswa yang pernah belajar daring, mengatakan bahwa:

Ketika mengalami kesulitan atau kurang paham mengenai materi yang diberikan oleh guru, orang tua yang membantu memberikan penjelasan pada saat belajar. Kadang mencari di internet terkait tugas yang belum saya pahami dan penjelasan materi yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran daring selama pandemi covid-19. Sehingga selama pembelajaran saya tidak kesulitan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru (Wawancara 10 Agustus- 06 September 2022).

4) Memberi motivasi

Berdasarkan wawancara terkait motivasi belajar dengan informan (Adiya Maulan, Rabasia, Muhammmad Azhar Hasnawaty, Nurlinda dan

Dokumen terkait