• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Temuan

Dalam dokumen peran guru (Halaman 107-117)

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

C. Pembahasan Temuan

Setelah data yang didapatkan peneliti melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, data tersebut disajikan dan dianalisis melalui pembahasan temuan, yang mana hal tersebut merupakan tanggapan dari pokok-pokok pikiran atau pernyataan-pernyataan dari metode penelitian serta kajian teori yang telah dibahas sebelumnya.

Hal tersebut dibahas dengan temuan-temuan penelitian selama di lapangan yang dilakukan peneliti selama penelitian berlangsung berdasarkan pada fokus masalah penelitian ini yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu tentang peran guru dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember, sebagai berikut:

1. Peran Guru Sebagai Pembimbing dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember

Hasil yang diperoleh tentang peran guru sebagai pembimbing dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember, dapat dipahami bahwa guru MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari sudah menjalankan perannya sebagai pembimbing dengan baik. Dimana guru selalu membimbing dan mengarahkan siswanya untuk berperilaku disiplin dalam belajar di sekolah. Selain itu guru juga selalu rutin mengontrol perubahan yang terjadi di dalam diri siswanya yang diakumulasikan di dalam raport.

Temuan ini relevan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Maimunawati dan Alif, yang menyatakan peran guru sebagai pembimbing yaitu guru mendampingi dan memberikan arahan kepada siswa berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan pada diri siswa meliputi aspek kognitif, efektif, maupun psikomotor, serta pemberian kecakapan hidup baik akademik, vokasional, sosial, dan spiritual. Selain itu guru juga memiliki peran dalam proses evaluasi yaitu guru sebagai evaluator dimana guru yang menjalankan proses evaluasi dengan menelaah capaian tujuan pengajaran, guru dapat mengetahui apakah proses belajar yang dilakukan sudah efektif dan mendapatkan hasil yang diinginkan.97 Peran guru sebagai pembimbing yaitu membantu siswa mengatasi kesulitan dalam proses belajar, membimbing siswa menjadi manusia dewasa yang cakap, tanpa bimbingan, siswa mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya. Guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek ekstrinsik dan intrinsik.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa, melalui peran guru sebagai pembimbing adalah guru harus mampu membimbing siswa yang mengalami kesulitan dan hambatan dengan cara selalu mengontrol perilaku siswanya di sekolah setiap hari, harus selalu mengawasi bagaimana siswa bersikap di sekolah, sehingga bisa membentuk dan

97 Maimunawati S, Alif M, Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media Pembelajaran Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19, (Banten: 3M Media Karya Serang, 2020), 23.

membimbing siswa dengan baik, khususnya karakter disiplinnya dalam belajar.

2. Peran Guru Sebagai Pendidik dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember

Disiplin belajar merupakan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan tertulis maupun yang tidak tertulis dalam proses perubahan tingkah laku yang menetap akibat dari praktik yang berupa pengalaman mengamati, membaca, menirukan, mencoba sesuatu, mendengarkan, serta mengikuti arahan. Kedisiplinan dalam belajar merupakan penunjang terhadap keberhasilan belajar siswa. Disiplin mengarahkan kegiatan secara teratur, tertib, dan rapi, sebab keteraturan ikut menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan belajar.

Berdasarkan temuan penelitian di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember, guru sebagai pendidik sangat berperan dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember.

Adapun langkah yang dilakukan guru dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember adalah dengan peran guru sebagai pendidik yaitu dengan mengembangkan kepribadian dan membina budi pekerti.

Temuan ini relevan dengan teori yang dikemukakan Sudarwan Danim bahwa disiplin diri dalam belajar itu tidak mudah bagi orang yang belum berhasil membiasakan diri. Dapat kita bayangkan apa yang harus

dilakukan guru untuk datang tepat waktu ke sekolah, padahal jarak tempuh relatif jauh dan potensi kemacetan mengancam. Penegakan disiplin dalam belajar berawal dari satu titik, yaitu komitmen pribadi yang harus kuat ditanamkan. Baginya, komitmen ini harus disertai dengan kesadaran untuk memposisikan diri, menghargai waktu, menguasai substansi, memahami satuan waktu untuk menyelesaikan tugas, dan target yang jelas.98 Dapat disimpulkan bahwa, untuk mendisiplinkan diri dalam belajar itu kita harus kuat dalam hal yang kita kerjakan sehari-hari dan harus memanfaatkan waktu sekecil apapun itu sehingga terbiasa mengatasi segala pekerjaan yang sudah direncanakan.

Temuan tentang peran guru sebagai pendidik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember juga didukung oleh teori yang dikemukakan Ramayulis Dan Suparlan yang mengatakan kehadiran guru dalam proses pembelajaran merupakan peranan yang sangat penting, peranan guru belum dapat digantikan oleh teknologi seperti radio, tape recorder, internet maupun komputer yang paling modern. Banyak unsur-unsur manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan keteladanan, yang diharapkan dari hasil proses pembelajaran, yang tidak dapat dicapai kecuali melalui peran guru.99 peran dan tugas pokok guru sebagai pendidik untuk meningkatkan

98 Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan, Induksi, Ke Profesional Madani, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2011), 138.

99 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal.74.

kedisiplinan belajar siswa adalah mengembangkan kepribadian dan membina budi pekerti.100

Berdasarkan pembahasan temuan di atas, selanjutnya dapat dipahami bahwa peran guru sebagai pendidik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember, guru melakukan langkah-langkah dengan cara mengembangkan kepribadian dan membina budi pekerti siswa, sehingga dengan langkah- langkah yang telah dilakukan, peran guru sebagai pendidik telah mampu meningkatkan kedisiplinan siswa di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember.

3. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa di MTs Salafiyah Syafi’iyah Mumbulsari Jember

Dalam melaksanakan program kegiatan pasti ada faktor penghambat dan pendukung, seperti halnya peran guru dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember. Faktor penghambat dan pendukung dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa meliputi:

a. Faktor Penghambat

Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor penghambat dalam meningkatkan kedisiplinanbelajar siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari yaitu faktor internal, faktor yang berasal dari diri siswa itu

100 Suparlan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006), hal.37.

sendiri yaitu adanya ketidaksadaran akan pentingnya bersikap disiplin dalam belajar, sehingga terjadi pelanggaran aturan yang ada di sekolah. Selanjutnya faktor eksternal, faktor yang berasal dari luar individu siswa, yaitu faktor lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Di lingkungan keluarga orang tua adalah faktor yang sangat besar pengaruhnya, orang tua yang kurang memperhatikan dan kurang melakukan pembiasaan-pembiasaan disiplin dirumah sehingga berpengaruh terhadap diri siswa dan terbawa sampai ke lingkungan sekolah. Kemudian di lingkungan sekolah itu pengawasan guru terhadap siswa yang terbatas serta cara guru dalam mendidik dan menyampaikan sesuatu kepada siswa, kemudian keteladanan guru. hal tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Ilahi dalam Subadi dan Anggraini, banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran dalam peraturan sekolah. Salah satunya siswa yang suka berbuat aneh untuk menarik perhatian, siswa yang berasal dari keluarga dis harmonis, siswa yang kurang membaca dan belajar serta tidak mengerjakan tugas-tugas dari guru, siswa yang psimis atau putus asa terhadap keadaan lingkungan prestasinya.101

Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember yaitu berasal dari diri siswa itu sendiri yang kurang kesadaran akan pentingnya tanggung

101 Subadi T, Anggraini E N, Pengelolaan Tata Tertib Sekolah Menengah Pertama, Jurnal Varia Pendidikan, Vol 27, No. 2, 2015. 144-151.

jawab belajar dan kurang sadar akan pentingnya disiplin dalam belajar untuk keberhasilan dirinya. Kemudian dari segi keluarga yaitu kurangnya dukungan dan pembiasaan-pembiasaan untuk disiplin dalam belajar yang diterapkan dirumah, selanjutnya dari aspek pengawasan guru terhadap siswa yang terbatas.

b. Faktor pendukung

Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor pendukung dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember yaitu faktor internal, faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri dimana adanya kesadaran akan pentingnya disiplin dalam belajar, atau bisa mengontrol dirinya untuk bersikap disiplin dalam belajar, dan peraturan sekolah dengan baik dan bertanggung jawab atas segala tugas dan kewajibannya di sekolah. Hal tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Unaradjan dalam Akmaluddin dan Haqqi, yang menyatakan terbentuknya kedisiplinan dalam belajar sebagai tingkah laku yang berpola dan teratur dipengaruhi oleh faktor internal yang dimaksud adalah unsur yang berasal dari dalam diri individu. Faktor ini dipengaruhi oleh keadaan fisik dan psikis pribadi. Keadaan fisik yang dimaksud adalah individu yang sehat secara fisik atau biologis yang dapat melaksanakan tugas dengan baik. Keadaan psikis pribadi yang dimaksud adalah keadaan

individu yang normal atau sehat secara psikis atau mental yang dapat menghayati norma-norma yang ada di masyarakat dan keluarga.102

Kemudian dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri, yaitu faktor keluarga dimana siswa memiliki keluarga yang peduli akan dirinya dan mendukung setiap program sekolah yang ada, memberi motivasi atas apa yang siswa lakukan. Kemudian didukung oleh lingkungan sekolah dimana guru mendidik siswa dengan baik, dengan mencontohkan hal-hal baik, memberi tahu dengan baik dan selalu memotivasi siswanya dalam melakukan hal positif di sekolah. Selain itu kepala sekolah, guru, dan staf juga memberikan keteladanan yang baik kepada siswa. Serta adanya pebiasaan-pembiasaan yang diterapkan di sekolah yaitu dengan adanya peraturan dalam kegiatan belajar di sekolah, dan ketika siswa melanggar peraturan tersebut, sebagai upaya untuk menyadarkan siswa akan pentingnya peraturan tersebut, maka sekolah memberikan hukuman yang mendidik. Selamjutnya didukung oleh faktor lingkungan masyarakat yang baik dimana pergaulan siswa dengan teman sebaya juga mendukung yaitu pergaulan yang baik.

Pernyataan diatas didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Unaradjan dalam Akmaluddin dan Haqqi, 103yang menyatakan bahwa terbentuknya kedisiplinan sebagai tingkah laku yang berpola dan

102 Akmaluddin dan Haqqi B, Kedisiplinan Belajar Siswa di Sekolah Dasar (SD) Negeri Cot Keu Eung Kabupaten Aceh Besar,1-12.

103 Akmaluddin dan Haqqi B, Kedisiplinan Belajar Siswa di Sekolah Dasar (SD) Negeri Cot Keu Eung Kabupaten Aceh Besar, 5.

teratur dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu. Faktor ini memiliki tiga unsur, pertama keadaan keluarga. Keluarga merupakan faktor yang sangat penting karena keluarga adalah tempat pertama dan utama dalam pembinaan kedisiplinan. Kedua, keadaan sekolah. Keadaan sekolah yang dimaksud adalah ada tidaknya sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kelancaran proses belajar mengajar. Ketiga, keadaan masyarakat. Masyarakat sebagai lingkungan yang lebih luas ikut serta dalam menentukan berhasil tidaknya dalam membina kedisiplinan, karena situasi masyarakat tidak selamanya stabil. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Tulus dalam Susanto, yang menyatakan faktor yang berpengaruh dalam pembentukan disiplin belajara siswa adalah perbuatan dan tindakan kerap kali lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan kata-kata. Karena itu contoh dan teladan atasan, kepala sekolah, guru-guru, dan tata usaha sangat berpengaruh terhadap disiplin siswa. Selain itu Tulus dalam Susanto, juga mengungkapkan bahwa selain faktor diatas terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap pembentukan disiplin belajar siswa yaitu: mengikuti dan menaati peraturan sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya, kesadaran diri sendiri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya, alat Pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku yang

sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan, hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi, meluruskan yang salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan.104

Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa adalah faktor kesadaran siswa akan pentingnya kedisiplinan belajar serta sadar akan tanggung jawabnya sebagai seorang siswa. Kemudian dari aspek keluarga yang mendukung setiap hal yang dilakukan siswa selagi itu masih positif serta pembiasaan-pembiasaan dirumah dan di sekolah yang baik sehingga siswa terbiasa bersikap disiplin dalam belajar, selain itu faktor keteladanan kepala sekolah, guru, dan semua staf yang ada di sekolah dan pemberian hukuman jika siswa melanggar peraturan yang berlaku di sekolah.

104 Susanto A, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Konsep Teori dan Aplikasinya, 239.

105 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil data penelitian yang telah diperoleh dari lapangan mengenai peran guru dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa, sebagaimana yang telah diuraikan diatas dan sesuai dengan fokus penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Peran guru sebagai pembimbing dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember yaitu, guru hendaknya mampu membimbing siswa yang mengalami kesulitan dan hambatan dengan cara selalu mengontrol perilaku siswanya di sekolah setiap hari, guru juga harus mengawasi bagaimana siswa bersikap di sekolah, sehingga bisa membentuk dan membimbing siswa dengan baik, khususnya disiplin dalam belajarnya.

2. Peran guru sebagai pendidik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember yaitu guru melakukan langkah-langkah dengan cara mengembangkan kepribadian dan membina budi pekerti siswa, sehingga dengan langkah- langkah yang telah dilakukan, peran guru sebagai pendidik telah mampu meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember.

3. Faktor penghambat dan pendukung dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember itu meliputi aktor internal dan eksternal. faktor internal adalah siswa kurang menyadari akan pentingnya tanggung jawab belajar untuk keberhasilan dirinya.

Kemudian dari segi eksternal adalah kurangnya dukungan keluarga, selanjutnya dari pengawasan guru terhadap siswa yang terbatas.

Sedangkan faktor pendukungnya adalah kesadaran siswa akan pentingnya kedisiplinan belajar serta sadar akan tanggung jawabnya sebagai seorang siswa. Kemudian dari aspek keluarga yang mendukung setiap hal yang dilakukan siswa, selain itu faktor keteladanan kepala sekolah, guru, dan semua staf yang ada di sekolah dan pemberian hukuman jika siswa melanggar peraturan yang berlaku di sekolah.

B. SARAN

Setelah penelitian dan telah memperhatikan tentang peran guru dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari jember, maka peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadikan masukan dalam menerapkan peran guru dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember yaitu:

1. Bagi lembaga, sebagai seorang guru diharapkan menjadi sosok pendidik yang lebih berani lagi dalam mengajarkan dan membimbing, serta memberikan wawasan tentang kedisiplinan belajar kepada siswa, agar siswa dapat lebih meningkatkan kedisiplinan belajar.

2. Bagi peneliti, peneliti berharap agar penelitian ini berguna bagi peneliti lain yang melakukan penelitian serupa atau melakukan penelitian lanjutan atas topik yang sama. Peneliti berharap agar topik ini dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat menimbulkan rasa keingintahuan untuk mengadakan penelitian lanjutan dengan cara mengadakan wawancara yang lebih luas, guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

108

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. Http://Avinnstaff.Ugm.Ac.Id/Data/Jurnal/. Disiplin Kerja. Diakses 28 November 2016

Afifah Khonsa Nazari dan Ratnasari Dyah Utami, Peran Guru Dalam Melaksanakan Bimbingan Dan Konseling Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Basicedu 6, no. 4, 2022 Akmaluddin dan Haqqi B, Kedisiplinan Belajar Siswa di Sekolah Dasar (SD)

Negeri Cot Keu Eung Kabupaten Aceh Besar, Journal Of Education Science (Jes), Vol 5, No. 2, 2019

Asali Lase, Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar, Jurnal Warta, Vol 4, no. 2, 2016.

Buan, Y.A. Guru dan Pendidikan Karakter Sinergitas Peran Guru dalam Menanamkan Nilai-nilai Pendidikan Karakter di Era Milenial, Indramayu:

CV. Adanu Abimata, 2020.

Canggih Kharisma dan Suyatno, Peran Guru Dalam Menanamkan Karakteri Disiplin Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Bleber 1 Prambanan Sleman, Jurnal Fundadikdas, Fundamental Pendidikan Dasar 1, no. 2, 2019

E Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

Fathur Rohman, Peran Pendidik Dalam Pembinaan Disiplin Siswa Di Sekolah/

Madrasah, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab, Vol 4, No. 1, 2018 Imam, Suprayogi, Profesi Keguruan Menjadi Guru Profesional, Yogyakarta:

Pustaka Baru Press, 2017.

Juhji Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Guru, Mendidik, Mengajar, Nilai, Pembentukan Krpibadian, Panutan, Studia Didaktika Jurnal Ilmiah Pendidikan 10, no. 1, 2016.

Kementerian Agama RI. Al-qur‟an dan Terjemah., Jakarta: Kementerian Agama, 2019.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet ke-26, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009

Maimunawati S, Alif M, Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media Pembelajaran Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19, Banten: 3M Media Karya Serang, 2020.

Matthew B. Miles, A. Michael Huberman, Jhonny Saldana, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Model-Model Baru, Ter. Tjetcep Rohendi Rohidi, Jakarta: UI Press, 2014.

Mursalin, Sulaiman, Nurmasyitah, Peran Guru Dalam Pelaksanaan Manajemen Kelas di Gugus Bungong Seulanga Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah Volume 2, No. 1, 2017.

Mutiara Srie Hellida, Hubungan Antara Kewibawaan Guru Dengan Kedisiplinan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru., Jurnal Africa‟s Potential for the Ecological Intensification of Agriculture 53, no. 9, 2018.

Nurur Rohman, Peran Guru Dalam Membentuk Disiplin Siswa Kelas V Di MIN Jombang, Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2019.

Rahmad N, Sepriadi, Daliana R, Pembentukan Karakter Disiplin Siswa Melalui Guru Kelas di SD Negeri 3 Rejosari Kabupaten Oku Timur, Jurnal Manajemen Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Vol 2, No. 2, 2017.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Ramli.M, Pengertian Peserta Didik, Journal of Japan Society for Bronchology 1, no. 20, 2015.

Rince D.M, Nuwa G, Kpalet P, Peran Guru Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik, Jurnal Bhineka Tunggal Ika, Vol 8, No. 1, 2021

Rosi Ariandara, Peraanan Guru Kelas Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Peserta Didik Kelas IV MI Al-Muhajirin Panjang Bandar Lampung, Skripsi UIN Raden Intan Lampung, 2018

Rosma Elly, Hubungan Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Sd Negeri 10 Banda Aceh, Jurnal Pesona Dasar, Vol. 3. No. 4, Oktober 2016.

Sholihatul Mubayyinah, Peran Guru Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Anak di Raudlatul Athfal Darul Ulum 1 Sidomukti Mayang Jember, Skripsi IAIN Jember, 2020.

Subadi T, Anggraini E N, Pengelolaan Tata Tertib Sekolah Menengah Pertama, Jurnal Varia Pendidikan, Vol 27, No. 2, 2015.

Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan, Induksi, Ke Profesional Madani, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2011.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2018.

Suparlan, Guru Sebagai Profesi, Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006.

Susanto A, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Konsep Teori dan Aplikasinya, Jakarta: Prenada Media Group, 2018.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Jember, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 2021.

Tulus Tu‟u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004.

Tulus Tu‟u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta : Rineka Cipta, 2012.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, No. 14 Tahun 2005 Pasal 1, Jakarta:

Sinar Grafika, 2011.

UURI No. 14 Th. 2005, Undang-undang Tentang Guru dan Dosen, Bandung:

Citra Umbara, 2005

Widodo H, Heni N, Arif M.T, Peranan Guru Agama Dalam Membina Kedisiplinan Siswa di Sekolah Melalui Keteladanan Guru Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Padang Tualang Pelajaran 2019/2020. Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol 10, N0. 2, 2020.

Lampiran 1

MATRIK PENELITIAN

JUDUL VARIABEL SUB

VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA

METODE

PENELITIAN FOKUS PENELITIAN Peran guru

dalam meningkatk an

kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember

Peran guru

Kedisiplinan belajar siswa

1. Guru sebagai pendidik

2. Guru sebagai pembimbi ng

1. Pembentu kan kedisiplin an belajar siswa

a. Teladan b. Pengelola kelas c. Evaluasi

pembelajaran a. Mendengarkan

dan memahami siswa

b. Memberikan arahan dan dorongan

c. Membantu siswa mengatasi hambatan a. Kehadiran

b. Ketaatan terhadap peraturan

c. Pengerjaan tugas dan pekerjaan rumah

1. Sumber informan:

a. Kepala sekolah b. Guru c. Murid 2. Wawancara 3. Dokumenta

si

1. Pendekatan penelitian kualitatif 2. Jenis penelitian

kualitatif deskriptif 3. Lokasi

penelitian MTs Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember 4. Pengumpulan

data, observasi, wawancara, dan dokumentasi 5. Keabsahan data,

triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

1. Bagaimana peran guru sebagai pembimbing dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di Madrasah TsanawiyahSalafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember?

2. Bagaimana peran guru sebagai pendidik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di Madrasah TsanawiyahSalafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember?

3. Apa faktor penghambat dan pendukungdalam meningkatkan

2. Faktor terbentukn ya disiplin

a. Lingkungan belajar yang mendukung b. Dorongan dan

dukungan orang tua

c. Kesadaran diri

kedisiplinan belajar siswa di Madrasah TsanawiyahSalafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember?

Lampiran 2

PEDOMAN PENELITIAN

JUDUL VARIABEL SUB

VARIABEL INDIKATOR INFORMASI

YANG DICARI PERTANYAAN KETERANGAN

Peran Guru dalam

Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafiiyah Mumbulsari Jember

1. Peran Guru 2. Kedisiplinan

Belajar Siswa

1. Guru sebagai pendidik

a. Teladan

b. Pengelola kelas c. Evaluasi

pembelajaran

1. Peran dan tanggung jawab guru

2. Memperhatikan siswa

3. Evaluasi

1. Bagaimana guru dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab guru sebagai guru yang baik?

2. Apa yang dilakukan untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa?

3. Bagaimana cara mendukung dan meningkatkan kualitas pembelajaran?

1. Bagaimana upaya guru dalam memperhatikan siswanya?

2. Apa program pembinaan yang ditawarkan untuk

Pertanyaan dapat dikembangkan jika ada informasi yang ingin didalami lebih/ Bahasa dapat diganti dan disesuaikan dengan kemampuan penerimaan bahasa, situasi dan kondisi di

lapangan.

Dalam dokumen peran guru (Halaman 107-117)

Dokumen terkait