• Tidak ada hasil yang ditemukan

tersebut, diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupannya.

Sholat merupakan ritual bentuk rasa syukur umat muslim kepada sang pencipta. Allah swt. Dari materi shalat anak terbiasa untuk selalu bersyukur, misalnya dengan mengucap terimakasih bila mendapat sesuatu dan berdo’a. Seperti pernyataan wali murid:

“anak saya memiliki kelemahan dalam verbal, hal tersebut diajarkan, hanya saja ia bersyukur dengan cara selalu senyum jika mendapatkan sesuatu, setiap habis sholat dan makan mengangkat tangan lalu berdo‟a, kemudian mengusap wajah”.79

“setiap mendapat pemberian dari mamahnya atau orang lain, Afifah selalu mengucap terimakasih. Setiap mau makan dan tidur selalu membaca do’a. selalu bersyukur dengan mengucap Alhamdulillah”.80

Dari hasil wawancara dengan wali murid, diketahui bahwa nilai- nilai syukur dalam materi sholat membawa dampak baik dalam kehidupan sehari-hari.

sebagai penerapan pembelajaran, adapun rincian pembahasannya sebagai berikut:

1. Pembelajaran Wudhu pada Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Branjangan Jember.

Perencanaan pembelajaran adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.81

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi yang dilakukan peneliti, tujuan pembelajaran wudhu pada anak tunagrahita yaitu untuk memberi pemahaman kepada peserta didik mengenai tata cara berwudhu yang lebih komplek serta memberi bekal kepada peserta didik terkait dengan bagaimana tata cara berwudhu yang benar, sehingga peserta didik dapat dengan mudah melakukan tata cara berwudhu dengan sendiri meski dalam pengawasan orang tua.

Adapun cara pembelajaran yang harus digunakan oleh guru menggunakan dengan cara menjelaskan terlebih dahulu selanjutnya langsung pada praktek, kedua menyesuaikan pada bab Pembelajaran apabila sampai pada bab tentang tata cara berwudhu guru biasanya menggunakan media gambar dan video untuk membantu pemahaman

81Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 15.

peserta didik.

Pembahasan temuan kali ini, peneliti menekankan tentang pelaksanaan proses pembelajaran wudhu pada anak tunagrahita yang dilaksanakan di sekolah SLB Negeri Branjangan Jember. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti mendapatkan hasil bahwa pembelajaran wudhu pada anak tunagrahita melalui praktek langsung berjalan dengan apa yang diharapkan oleh guru dan peserta didik.

Selanjutnya terkait dengan sumber belajar, sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan oleh siswa untuk mempelajari suatu hal. Sumber belajar disini tidak terbatas hanya buku saja tetapi dapat berupa gambar, alat, bahan dan lingkungan yang dapat mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti mendapatkan hasil bahwa sumber belajar yang digunakan oleh peserta didik dalam mempelajari pembelajaran wudhu anak tunagrahita ialah praktek langsung karena memudahkan siswa untuk memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Pembelajaran Shalat pada Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Branjangan Jember.

Perencanaan pembelajaran adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka

waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.82

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi yang dilakukan peneliti, tujuan pembelajaran shalat pada anak tunagrahita yaitu untuk memberi pemahaman kepada peserta didik mengenai cara sholat yang lebih komplek serta memberi bekal kepada peserta didik terkait dengan bagaimana cara sholat yang benar, sehingga peserta didik dapat dengan mudah melakukan gerakan shalat sendiri meski mereka tidak hafal pada bacan shalat.

Adapun cara pembelajaran yang harus digunakan oleh guru dengan pemberian materi tentang shalat terlebih dahulu selanjutnya langsung praktek, kedua menyesuaikan pada bab pembelajaran apabila sampai apda bab tentang tata cara shalat guru biasanya menggunakan media gambar dan video untuk membantu pemahaman peserta didik.

Pembahasan temuan kali ini, peneliti menekankan tentang pelaksanaan proses pembelajaran wudhu pada anak tunagrahita yang dilaksanakan di sekolah SLB Negeri Branjangan Jember. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti mendapatkan hasil bahwa pembelajaran shalat pada anak tunagrahita melalui praktek langsung berjalan dengan apa yang diharapkan oleh guru dan peserta didik.

82Abdul Majid, Perencanaa Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 15.

Selanjutnya terkait dengan sumber belajar, sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat di gunakan oleh siswa untuk mempelajari suatu hal. Sumber belajar disini tidak terbatas hanya buku saja tetapi dapat berupa gambar, alat, bahan dan lingkungan yang dapat mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti mendapatkan hasil bahwa sumber belajar yang digunakan oleh peserta didik dalam mempelajari pembelajaran shalat pada anak tunagrahita ialah praktek langsung karena memudahkan siswa untuk memahami dan menagkap pelajaran pendidikan agama Islam.

84 BAB V PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Sekolah Luar Biasa Negeri Branjangan Jember tentang implementasi pembelajaran wudhu dan shalat pada anak tunagrahita. Maka peneliti dapat menarik kesimpulan dan jawaban dari fokus penelitian sebagai berikut:

1. Pembelajaran wudhu pada anak tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Branjangan Jember. Mengenai pembelajaran praktek wudhu sangat membantu siswa tunagrahita dalam pola fikir dan daya ingat tentang tata cara wudhu yang telah diterapkan disetiap pagi diwaktu sholat dhuha berjamaah. Adapun langkah-langkah berwudhu ialah:

a. Niat

b. Membasuh wajah

c. Membasuh kedua tangan sampai siku-siku d. Mengusap sebagian rambut atau kulit kepala e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki f. Tertib (berurutan).

2. Pembelajaran shalat pada anak tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Branjangan Jember. Dengan adanya pembelajaran praktek shalat siswa tunagrahita mampu mengetahui jumlah rakaat dan gerakan shalat meski mereka belum hafal pada bacaan-bacaan shalat, yang telah mereka pelajari. Adapun langkah-langkah shalat ialah:

a. Niat

b. Takbiratul ihram

c. Berdiri tegak bagi yang berkuasa ketika shalat fardhu d. Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat e. Rukuk dengan tumakninah

f. I’tidal dengan tumakninah

g. Sujud dua kali dengan tumakninah

h. Duduk diantara dua sujud dengan tumakninah i. Duduk tasyahud akhir dengan tumakninah j. Memmbaca tasyahud akhir

k. Membca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ketika tasyahud akhir

l. Membaca salam yang pertama m. Tertib (berurutan).