BAB I PENDAHULUAN
B. PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu atau quasy eksperimen. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar biologi siswa materi sistem peredaran darah kelas XI SMA Negeri 2 Soppeng.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif untuk data posttest pada kelas XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan model Discovery Learning, rata-rata hasil belajar yang diperoleh sebesar 76.27, sedangkan pada kelas XI MIPA 5 sebagai kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan model konvensional rata-rata hasil belajar yang diperoleh sebesar 68.27. Dari
data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas yang diajar dengan menggunakan model Discovery Learning lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada kelas yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan model pembelajaran Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa selama proses pembelajaran. Sehingga dengan siswa mencari dan menemukan sendiri konsep dari masalah yang diberikan oleh guru, dapat membuat siswa lebih memahami tentang materi pembelajaran, yang juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Susanti, dkk (2016) menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran discovery terhadap keterampilan sains siswa, pada model pembelajaran discovery siswa dibentuk dalam kelompok dan diberikan kesempatan melakukan ekperimen untuk menemukan jawaban dari materi yang diberikan, dan jawaban tersebut diungkapkan dalam lembar kerja siswa.
Dalam pelaksanaan ekperimen siswa secara berkelompok melakukan pengamatan dan mencatat hasil penemuannya. Pada saat melakukan ekperimen keterampilan sains siswa mulai berjalan, sehingga model pembelajaran discovery mulai berjalan dalam proses pembelajaran, hal ini pula yang mempengaruhi nilai tes akhir siswa.
Berdasarkan kategori lulus dan tidak lulus, maka presentase ketuntasan hasil belajar setelah diberikan perlakuan (Posttest) pada kelas eksperimen yang diajar dengan menggunkan model Discovery Learning diperoleh hasil 67%
kategori lulus. Sedangkan pada kelas kontrol yang diajar dengan
66
menggunakan model pembelajaran konvensional diperoleh hasil 37% kategori lulus. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa model Discovery Learning memilki pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Untuk membuktikan kebenaran dari ada tidaknya pengaruh model Discovery Learning terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi sistem peredaran darah, maka dilakukan uji hipotesis. Akan tetapi, sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
Berdasarkan uji prasyarat yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua kelompok tersebut berasal dari varians yang homogen, sehingga dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji Independent Sample T-Test yang menunjukkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning memiliki pengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa.
Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai p= 0,002. Dimana nilai siginifikan p=0,002 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Hipotesis diterima, sehingga kesimpulannya adalah terdapat pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar kognitif biologi siswa pada materi sistem peredaran darah kelas XI SMA Negeri 2 Soppeng.
Berdasarkan data yang di peroleh, dapat menggambarkan tentang sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi sistem peredaran darah setelah proses pembelajaran dengan model Discovery Learning, sehingga hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Adapun beberapa alasan mengapa nilai hasil belajar siswa yang diajar dengan model discovery learning lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional karena model pembelajaran discovery learning memiliki beberapa keuntungan menurut Hanafiah dan Suhana (2010), adalah (1) membantu siswa mengembangkan kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif, (2) siswa memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan mengendap dalam pikirannya, (3) dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar siswa, (4) memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan minat masing-masing, (5) memperkuat dan manambah kepercayaaan diri sendiri dengan proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada siswa.
Peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan model Discovery Learning tersebut juga didukung dengan data hasil observasi aktivitas siswa.
Hasil observasi aktivitas siswa selama empat kali pertemuan pembelajaran dikelas, menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model Discovery Learning pada materi sistem peredaran darah efektif untuk digunakan. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian persentase rata-rata yang diperoleh selama pembelajaran yaitu mencapai 80%, yang menunjukkan bahwa kategori keaktifan siswa dengan menggunakan model Discovery Learning, termasuk dalam kategori aktif. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam belajar sangat terlihat, mulai dari tahap stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan.
68
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh model Discovery Learning terhadap hasil belajar kogitif biologi siswa pada materi sistem peredaran darah, hal ini disebabkan karena pada model Discovery Learning melibatkan keaktifan siswa, dimana siswa harus mampu mengidentifikasi suatu masalah kemudian mengumpulkan informasi, dan mengolah informasi yang di temukan untuk membuat suatu kesimpulan.
Dengan keterlibatan siswa sepenuhnya selama proses pembelajaran dengan bimbingan guru, akan membuat pemahaman siswa terhadap suatu materi semakin kuat, dan hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Berdasarkan hasil dan dan data yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa pembelajaran biologi pada materi sistem peredaran darah dengan penggunaan model Discovery Learning merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang efektif yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar biologi yang lebih baik pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Soppeng. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatma, Z, dkk (2019), menyimpulkan bahwa pembelajaran discovery learning berpengaruh positif terhadap keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif peserta didik pada materi sistem peredaran darah manusia
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:
1. Terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa setelah menggunakan model Discovery Learning dan berdasarkan analisis deskriptif, terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas control. Pada nilai rata-rata hasil belajar posttest kelas eksperimen 76.27 yaitu dan kelas kontrol yaitu 68.27.
2. Berdasarkan analisis inferensial, terdapat pengaruh penggunaan model Discovery Learning terhadap hasil belajar kognitif biologi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Soppeng pada materi sistem peredaran darah. Hal ini didasarkan pada data hasil uji hipotesis melalui Independent Sample T- Test dengan nilai p=0,002 < a = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan penggunaan model Discovery Learning lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.