• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Relevan

BAB I PENDAHULUAN

C. Penelitian Relevan

abstrak atau berpikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep‐

konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi,

2) Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya,

3) Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara- cara belajar yang lama,

4) Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian,

5) Tidak menyediakan kesempatan kesempatan untuk berpikir yang akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.

21

2. Penelitian yang dilakukan oleh Yuniastuti (2017) menyatakan bahwa Penggunaan discovery learning pada Sistem Peredaran Darah di Kelas VIII B SMP Negeri 9 Surabaya Tahun Pelajaran 2014-2015, terbukti dapat meningkatkan nilai rata rata hasil belajar. Sebelum tindakan 72,56, pada siklus pertama 80,51 sedangkan pada siklus kedua 89,49. Sebelum tindakan siswa yang tuntas belajar sebanyak 26 siswa atau 66,67 %, pada Siklus I siswa yang tuntas sebanyak 28 siswa atau 71,79 %, sedang pada Siklus II siswa yang tuntas sebanyak 35 siswa atau 89,74 %. Dilihat dari ketuntasan belajar dari sebelum dilakukannya tindakan sampai dengan siklus kedua terdapat peningkatan. Sehingga dengan melihat ketuntasan belajar dari sebelum dilakukannya tindakan sampai dengan siklus kedua terdapat peningkatan. Penggunaan discovery learning terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sistem peredaran darah di Kelas VIII - B SMP Negeri 9 Surabaya. Sebelum tindakan sebesar 2.00, sedang pada siklus pertama sebesar 3.00 dan pada siklus kedua sebesar 4.00. Dengan demikian kualitas pembelajaran dari sebelum tindakan sampai dengan siklus kedua terjadi peningkatan.

3. Hasil penelitian oleh Rosdiana, dkk (2017) yang mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh efektivitas pembelajaran pada kelompok yang menggunaan model discovery learning, yaitu lebih tinggi dibanding dengan kelompok lain yang tidak menggunakan. Data hasil ketuntasan belajar siswa yang diperoleh adalah 93,33 % di kelompok eksperimen sedangkan di kelompok kontrol adalah 60 %, hal ini

menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Fatma, Z, dkk (2019), menyimpulkan bahwa pembelajaran discovery learning berpengaruh positif terhadap keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif peserta didik pada materi sistem peredaran darah manusia di SMA Negeri 12 Banda Aceh.

5. Berdasarkan penelitian Afriyani (2018) yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini menunjukan model pembelajaran Discovery Learning disertai media gambar memiliki dampak positif terhadap hasil belajar biologi siswa, dampak positif tersebut dapat dilihat dari nilai ratarata pada kelas eksperimen adalah 81,05 sedangkan kelas kontrol 77,39. Tingginya nilai rata-rata ranah kognitif pada eksperimen disebabkan karena pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning disertai media gambar membuat siswa aktif dan bersemangat. Dalam model pembelajaran discovery learning siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Pengelompokkannya dibagi secara heterogen yaitu siswa dibagi berdasarkan kemampuan akademik.

Siswa yang berkemampuan lebih akan membantu siswa yang kurang mampu dalam belajar sehingga dengan kelompok heterogen ini akan menciptakan kompetisi sehat di kelas.

6. berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aslam, D dan Lia Auliandari ( 2017) menyimpulkan bahwa model pembelajaran discovery learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa materi ekologi berbantu data

23

penelitian iklim mikro ruang terbuka hijau berdasarkan habitus vegetasi yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi aspek kognitif dan afektif sebesar p (0,000) < Ξ± (0,05), serta nilai signifikansi aspek psikomotor sebesar p (0,029) < Ξ± (0,05). Besar pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar aspek kognitif sebesar 52,1%,

D. Materi Sistem Peredaran Darah 1. Pengertian Peredaran Darah

Sistem kardiovaskuler atau sistem peredaran darah adalah sebuah sistem yang berperan dalam proses peredaran darah. Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme tubuh (Setiadi, 2016).

Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah dan saluran limfe.Jantung merupakan organ pemompa besar yang memelihara peredaran melalui seluruh tubuh.Arteri membawa darah dari jantung.Vena membawa darah ke jantung. Kapiler menggabungkan arteri dan vena, terentang diantaranya dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan bahan buangan.Di sini juga terjadi pertukaran cairan ekstraseluler dan interstisiil.Saluran limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali ke dalam darah limfenya yang dikeluarkan melalui dinding kapiler halus untuk membersihkan jaringan (Pearce, 2011).

2. Fungsi Sistem Peredaran Darah

Menurut Setiadi (2016), fungsi secara general dari sistem peredaran darah, yaitu:

a. Mengedarkan oksigen keseluruh tubuh

Oksigen sangat penting untuk pembuatan energi setiap sel. Tampa energi sel tidak akan bisa melakukan fungsinya, sehingga akan menyebabkan masalah pada tubuh kita. Pada dasarnya oksigen diperoleh melalui udara yang masuk melalui sistem pernapasan dan oksigen bertukar dengan gas sisa dati tubuh yang disebut karbondioksida didalam rongga paru. Setelah itu tugas sistem kardiovaskuler untuk menyebarkannyake seluruh tubuh.

b. Membawa dan mengedarkan nutrisi ke seluruh tubuh.

Sama halnya dengan oksigen, nutrisi dibawa oleh darah mengalir keseluruh tubuh yang akhirnya akan sampai kepada sel yang membutuhkan dan diubah menjadi energi. Nutrisi yang ada pada darah berasal dari proses penyerapan makanan pada saluran cerna dan dibawa mengalir melalui pembuluh darah yang menuju sel-sel tubuh.

3. Struktur Sistem peredaran darah

Menurut Setiadi (2016), struktur sistem peredaran darah terdiri dari:

a. Jantung. Jantung berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh tubuh.

Jantung berkontraksi secra terus menerus dan dengan irama yang konstan dari waktu ke waktu, kan tetapi konstraksi sesekali akan meningkat apabila aktivitas berat dan menurun apabila kondisi tubuh rileks. Jantung

25

seperti sebuah kantung yang tebal yang dapat memompa keluar isi-isi yang ada didalamnya.

b. Pembuluh darah. Pembuluh darah merupakan sebuah saluran yang mengalirkan darah yang dipompa jantung ke seluruh tubuh dan membawanya kembali ke jantung. Berdasarkan struktur dan fungsinya pembuluh darah dibedakan menjadi tiga bagian diantaranya yaitu arteri, vena dan kapiler.

1) Arteri, merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri memiliki sifat yang elastis dan memiliki dinding otot yang cukup tebal dibandingkan pembuluh darah lainnya. Sifat khas dari arteri dibandingkan dengan pembuluh darah lainnya adalah memiliki denyutan karena darah yang di pompa berasal lngsung dari jantung

2) Vena, merupakan pembuluh darah yang membawa darah kembali dari seluruh tubuh ke jantung. Sehingga vena sering di sebut pembuluh darah balik. Berbeda berbeda dengan arteri, vena kebanyakan terletak diluar otot. Karena dengan lapisan otot yang tipis memudahkan vena mampet jika tertekan.

3) Kapiler, merupakan pembuluh terkecil dan tertipis. Ukuran dari pembuluh darah kapiler hanya sedikit lebih besar dari ukuran sel darah merah.karena begitu tipisnya lapisan ini, memungkinkan perpindahan keluar menuju sel tubuh dari sel darah merah yang ada di kapiler.

c. Darah. Darah merupakan sebuah cairan yang dipompa oleh jantung dan di edarkan ke seluruh tubuh. Dalam darah terdapat banyak sekali zat-zat dan komponen yang sangat penting. Adapun komponen darah yang harus diketahui yaitu sel darah dan plasma darah. Sel darah terdiri dari tiga macam sel yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Sedangkan plasma darah adalah sebuah cairan bening yang menjadi pelarut bagi komponen dan zat zat yang terdapat dalam darah.

4. Sirkulasi Darah

Menurut Wardhani (2013) Aliran peredaran darah manusia ada dua, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar, adapun mekanismenya sebagai berikut:

a. Peredaran darah kecil

Darah yang kaya π‘π‘œ2 (berasal dari seluruh tubuh) β†’ masuk ke jantung (atrium kanan) β†’ ventrikel kanan β†’ keluar menuju paru-paru (mengambil π‘œ2 dan melepas π‘π‘œ2) β†’ kembali ke jantung (atrium kiri).

b. Peredaran darah besar

Darah yang kaya π‘œ2 dari jantung (ventrikel kiri) β†’ ke seluuruh tubuh (mengikat π‘π‘œ2dan melepas π‘œ2) β†’ kembali ke jantung (ventrikel kanan) β†’ masuk ke peredaran darah.

27

Gambar 2.1 Proses Sirkulasi Sistemik dan Sirkulasi Pulmonal Sumber :https://encrypted-tbn0.gstatic.com/image

5. Golongan Darah

Secara umum darah memiliki 4 golongan yaitu: golongan darah A dimana golongan darah A mempunyai antigen A dan anti - B, golongan darah B yaitu golongan darah yang memiliki antigen B dan anti – A, golongan darah O golongan darah yang memiliki antibodi tetapi tidak memiliki antigen, dan golongan darah AB golongan darah yang memiliki antigen tetapi tidak memiliki antibody. Pemeriksaan golongan darah ABO dilakukan untuk menentukan jenis golongan darah pada manusia.Penentuan golongan darah ABO pada umumnya dengan menggunakan metode Slide.Metode ini didasarkan pada prinsip reaksi antara aglutinogen (antigen) pada permukaan eritrosit dengan aglutinin yang terdapat dalam serum/plasma yang membentuk aglutinasi atau

gumpalan. Metode slide merupakan salah satu metode yang sederhana, cepat dan mudah untuk pemeriksaan golongan dara (Oktari, 2016).

E. Hubungan antara Model Discovery Learning dan Sistem Peredaran Darah

Dokumen terkait