• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembiayaan Konsumer Terdepan

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2017 (Halaman 130-134)

Dalam satu dekade terakhir, kredit konsumer tumbuh 24,1%

Compound Annual Growth Rate (CAGR) dan tercatat sebesar Rp 122,8 triliun pada akhir tahun 2017. Kontribusi kredit konsumer terhadap keseluruhan kredit BCA semakin meningkat dari waktu ke waktu, dimana pada akhir tahun 2017 portofolio kredit konsumer tercatat sebesar 26,3% terhadap total kredit BCA. Pemberian kredit konsumer BCA difokuskan pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan kartu kredit.

Kredit Pemilikan Rumah

panjang dengan nasabah dan membuka peluang bagi BCA untuk menawarkan berbagai produk keuangan lainnya kepada debitur KPR. Relatif rendahnya tingkat penetrasi KPR di Indonesia merupakan peluang bagi BCA dalam pengembangan produk KPR dalam jangka panjang.

BCA aktif menyelenggarakan berbagai event promosi kredit konsumer serta menawarkan produk KPR dengan suku bunga yang menarik. Dalam rangka HUT BCA ke 60, pada periode Februari – April 2017, BCA menawarkan produk KPR dengan suku bunga yang menarik yaitu KPR ‘Fix & Cap’ berjangka 5 tahun yang berupa suku bunga fixed 6,0% selama 2 tahun dan cap maksimum 6,88% untuk 3 tahun berikutnya dengan saldo mengendap 3 kali angsuran awal. Selanjutnya BCA juga mengembangkan produk KPR dengan fitur baru ‘angsuran terencana’ dengan jumlah angsuran awal yang lebih ringan.

Inisiatif-inisiatif ini mendapat respon yang sangat positif sehingga pada tahun 2017 portofolio KPR BCA meningkat 14,2% menjadi Rp 73,0 triliun. Portofolio KPR tersebut berkontribusi 59,4% terhadap total kredit konsumer dan 15,6% terhadap keseluruhan kredit. BCA terus memperkuat posisinya sebagai Bank pilihan utama dalam penyedia produk KPR dengan market share sebesar 17,8% pada tahun 2017, meningkat dari 17,4% pada tahun 2016.

Penawaran produk KPR BCA dilakukan melalui jaringan cabang yang luas dan kantor-kantor pusat kredit konsumer di sejumlah kota besar di Indonesia. BCA mengelola kantor kredit konsumer di kota-kota besar yang menjadi target pemasaran, sekaligus untuk mendukung proses pengolahan

dan administrasi KPR. Berkat basis nasabah yang besar, aplikasi KPR sebagian besar berasal dari referensi kantor cabang, sementara selebihnya berasal dari pengembang dan perantara properti. BCA juga menyediakan pengajuan aplikasi KPR secara online melalui sistem berbasis web guna mempermudah nasabah dalam pengajuan aplikasi KPR.

Atas pencapaiannya dalam bisnis KPR, BCA secara konsisten mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari lembaga nasional maupun internasional. Pada tahun 2017 BCA memperoleh penghargaan ‘Mortgage and Home Loans Product of the Year (Fix & Cap) – Indonesia Country Awards Programme for Retail Financial Services’ dari the Asian Banker dan ‘Net Promoter Customer Loyalty Award’ kategori KPR dari majalah SWA pada tahun 2017.

Pembiayaan Kendaraan Bermotor

BCA mengelola fasilitas pembiayaan mobil melalui entitas anak yaitu BCA Finance dan pembiayaan sepeda motor melalui entitas anak, Central Santosa Finance (CS Finance).

Skema pendanaan yang digunakan adalah joint financing, dimana porsi utama pendanaan berasal dari BCA dan dicatat pada neraca BCA; sedangkan selebihnya berasal dari BCA Finance dan CS Finance dicatat pada neraca dua entitas anak

Perbankan Individu

Tinjauan Bisnis

tersebut. Melalui skema pembiayaan joint financing tersebut, kedua entitas anak BCA tersebut memiliki struktur pendanaan yang kokoh dan stabil dengan beban bunga yang rendah.

Melanjutkan tren tahun sebelumnya, pada tahun 2017 kinerja industri otomotif dan industri pembiayaan relatif stagnan.

Pada tahun 2017 penjualan industri mobil baru meningkat tipis sebesar 1,6% menjadi lebih dari 1 juta unit, sedangkan penjualan sepeda motor mencapai 5,8 juta unit, sedikit menurun yaitu 0,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Di tengah kondisi industri otomotif yang belum kondusif, portofolio pembiayaan mobil BCA mencatat pertumbuhan yang sangat baik. Pada tahun 2017 total portofolio pembiayaan mobil BCA (termasuk BCA Finance) meningkat 13,7% mencapai Rp 42,8 triliun, sehingga estimasi pangsa pasar meningkat menjadi 17,3% dari 15,3% pada tahun 2016. Melalui berbagai pengembangan produk yang inovatif dan promosi yang menarik, BCA Finance mempertahankan posisinya sebagai top of mind pembiayaan kendaraan mobil terkemuka di Indonesia. BCA Finance berhasil meraih peluang pertumbuhan bisnis dengan menawarkan suku bunga yang kompetitif dan mempererat kerja sama dengan para dealer dan showroom.

BCA Finance menawarkan program pembiayaan KKB tenor 36 bulan dengan suku bunga fix yang kompetitif sebesar 3,6%

(flat rate) sejak bulan Februari sampai dengan Juli 2017.

BCA Finance mengandalkan layanan dengan proses yang cepat dan mudah untuk meningkatkan daya saing dan menjaga tingkat kepuasan yang melebihi harapan nasabah. Dalam beberapa tahun terakhir, BCA Finance telah mengembangkan berbagai aplikasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti mobile entry, mobile approval, mobile collection dan lainnya, untuk meningkatkan efisiensi proses operasional dan menopang aktivitas pemasaran. Guna mempermudah nasabah, BCA Finance menyediakan layanan mobile apps untuk melakukan simulasi pembiayaan mobil. BCA Finance juga memfasilitasi kebutuhan nasabah akan layanan pembiayaan mobil di luar hari kerja melalui penyediaan weekend service di Wisma Pondok Indah dan service point di Mall Artha Gading yang ramai pengunjung dan merupakan lokasi yang strategis.

Selain meningkatkan kualitas layanan dan menyederhanakan proses pengolahan kredit, BCA juga tetap disiplin dalam menjaga standar kualitas agunan serta menyediakan layanan pembayaran yang nyaman. BCA menerapkan kebijakan uang muka yang tinggi dan memprioritaskan pembiayaan untuk jenis-jenis kendaraan bermotor yang populer di Indonesia, yang diterima secara luas oleh pasar otomotif nasional.

Upaya-upaya tersebut mendukung terjaganya rasio kredit bermasalah pada level yang rendah dengan recovery rate yang tinggi atas portofolio pembiayaan yang diambil alih, serta di sisi lain tetap mempertahankan pertumbuhan portofolio pembiayaan secara positif. BCA melalui BCA Finance juga menyediakan pembiayaan mobil di secondary market dengan pendapatan bunga yang lebih tinggi.

Di bisnis pembiayaan sepeda motor, pada tahun 2017 BCA meningkatkan kepemilikan saham pada Central Santosa Finance (CS Finance) untuk menyelaraskan arah strategis dan kegiatan usaha serta memperkokoh integrasi operasional.

Pembelian saham tersebut meningkatkan efektif kepemilikan saham pada CS Finance (baik kepemilikan langsung maupun tidak langsung) dari 70% menjadi 100%.

Kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya kondusif mempengaruhi permintaan sepeda motor yang relatif stagnan.

Sejalan dengan hal tersebut, pembiayaan sepeda motor BCA menurun 22,6% menjadi Rp 4,4 triliun. Pada tahun 2017 BCA dan CS Finance lebih fokus pada pembenahan kualitas pembiayaan sepeda motor dan lebih berhati-hati dalam penyaluran kredit. Oleh karena itu, rasio kredit bermasalah BCA untuk pembiayaan motor mengalami perbaikan menjadi 3,0% pada tahun 2017, dibandingkan 3,8% pada tahun 2016.

Disamping melakukan pemasaran melalui jaringan cabang BCA, CS Finance juga bekerja sama dengan dealers terkemuka.

Kartu Kredit

Di sisi kartu kredit, BCA mempertahankan posisinya sebagai salah satu penerbit kartu kredit utama di Indonesia dan meningkatkan keunggulan BCA Card yang merupakan

proprietary card’ BCA. Pada tahun 2017 BCA mengelola 3,3 juta kartu kredit dengan nilai transaksi sebesar Rp 60,9 triliun, meningkat 13,3% dan merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia. Outstanding pinjaman kartu kredit tercatat sebesar Rp 11,5 triliun pada akhir tahun 2017, meningkat 6,9% dari tahun sebelumnya. BCA tetap prudent dalam mengelola kualitas pinjaman kartu kredit dimana rasio NPL kartu kredit tetap stabil dan berada pada level yang rendah sebesar 1,9% pada akhir tahun 2017.

Untuk mendukung kinerja kartu kredit, BCA terus memperluas jaringan merchant penerima kartu kredit BCA yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan sejumlah outlet di Singapura melalui kolaborasi dengan jaringan NETS. BCA juga bekerja sama erat dengan berbagai jaringan internasional terkemuka seperti VISA, MasterCard, American Express (AMEX), JCB dan China UnionPay dalam layanan acquiring/acceptance.

Pada tahun 2017 BCA bekerja sama dengan AMEX dalam menerbitkan American Express Platinum Card bagi segmen menengah ke atas, sementara BCA tetap memperkokoh kerja sama penerbitan kartu dengan partner VISA dan MasterCard di berbagai segmen. Bisnis kartu kredit juga merupakan elemen penting dari bisnis perbankan transaksi secara keseluruhan.

Elaborasi lebih lanjut untuk bisnis kartu kredit dapat dilihat di bagian Perbankan Transaksi dalam Laporan Tahunan ini.

Melangkah ke Depan

Basis nasabah BCA yang besar memberikan potensi dalam perluasan bisnis perbankan individu. Masyarakat kelas menengah dan para profesional yang bertumbuh akan terus menciptakan kebutuhan layanan perbankan individu seperti kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, kartu kredit, bancassurance dan produk perbankan individu lainnya.

Dengan didukung oleh jaringan cabang dan perbankan elektronik, BCA berada pada posisi yang menguntungkan untuk menangkap berbagai peluang yang akan muncul.

Sinergi antar unit usaha maupun entitas anak akan terus diperkuat sehingga mendukung penawaran produk perbankan individu secara lebih efektif.

BCA percaya bahwa pemahaman perilaku dan kebutuhan nasabah merupakan landasan untuk mengembangkan produk dan layanan maupun untuk mendukung kegiatan pemasaran dan promosi. Sehubungan dengan hal tersebut, BCA akan terus menyempurnakan kemampuan analytics dan meningkatkan sistem Customer Relationship Management (CRM), yang pada akhirnya akan mendukung upaya BCA dalam menyediakan solusi keuangan yang tepat. BCA akan memanfaatkan kemajuan teknologi digital dalam mencapai pertumbuhan bisnis ke depannya.

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2017 (Halaman 130-134)