BAB IV HASIL PENELITIAN
C. Pengujian Persyaratan Analisis Data
berniat untuk terus menjadi nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Barru.
Tabel 4.7 Hasil Data Instrument Variabel Y
Indikator Modus Median Mean
Keinginan untuk memakai jasa kembali
4 4 4,33
Rasa suka yang besar pada perusahaan
4 4 4,33
Merekomendasikan kepada orang lain
4 4 4,33
C. Pengujian Persyaratan Analisis Data
a). Uji Validitas Variabel X
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel X
Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Citra Perusahaan
(X)
X1 0.400
0,198
Valid
X2 0,386 Valid
X3 0,509 Valid
X4 0,411 Valid
X5 0,702 Valid
X6 0,400 Valid
X7 0,386 Valid
X8 0,509 Valid
X9 0,411 Valid
X10 0,702 Valid
X11 0,400 Valid
X12 0,386 Valid
X13 0,509 Valid
X14 0,411 Valid
X15 0,702 Valid
X16 0,400 Valid
X17 0,386 Valid
X18 0,509 Valid
X19 0,411 Valid
X20 0,702 Valid
Sumber: Data Olahan IBM SPSS Versi 22
Berdasarkan tabel diatas, Hasil uji validitas variabel X dapat diketahui bahwa nilai r hitung > r tabel dari 20 item yang terdapat dalam kuesioner lebih besar dari r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa 100% item pernyataan dalam kuesioner tersebut dinyatakan valid.
b) Uji Validitas Variabel Y
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Y
Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Loyalitas Nasabah
(Y)
Y1 0,518
0,198
Valid
Y2 0,545 Valid
Y3 0,369 Valid
Y4 0,645 Valid
Y5 0,523 Valid
Y6 0,518 Valid
Y7 0,545 Valid
Y8 0,369 Valid
Y9 0,645 Valid
Y10 0,523 Valid
Y11 0,518 Valid
Y12 0,545 Valid
Y13 0,369 Valid
Y14 0,645 Valid
Y15 0,523 Valid
Sumber: Data Olahan IBM SPSS Versi 22
Berdasarkan tabel diatas, Hasil uji validitas variabel Y dapat diketahui bahwa nilai r hitung > r tabel dari 15 item yang terdapat dalam kuesioner lebih besar dari r tabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa 100% item pernyataan dalam kuesioner tersebut dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal juga jawaban terhadap pernyataan selalu konsisten. Koefisien reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan kepada responden. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
a. Jika Cronbach Alpha > r tabel = Konsisten (Handal) b. Jika Cronbach Alpha < r tabel = Tidak Konsisten
Adapun hasil uji reliabilitas dari setiap item pernyataan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
Sumber: Data Olahan IBM SPSS Versi 22
Berdasarkan tabel diatas, uji reliabilitas disetiap item pernyataan terhadap sebuah variabel diperoleh nilai Cronbach Alpha (r hitung) 0,831 > r tabel 0,60, maka instrument pernyataan dinyatakan reliabel atau konsisten (handal). Jadi, uji instrument data pada semua variabel sudah valid dan reliabel untuk seluruh butir instrumennya, maka dapat digunakan untuk pengukuran data dalam rangka pengumpulan data.
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Sumber: Data Olahan IBM SPSS Versi 22
Berdasarkan tabel diatas, uji reliabilitas disetiap item pernyataan terhadap sebuah variabel diperoleh nilai Cronbach Alpha (r hitung) 0,812 > r tabel 0,60, maka instrument pernyataan dinyatakan reliabel atau konsisten (handal). Jadi, uji instrument data pada semua variabel sudah valid dan reliabel untuk seluruh butir instrumennya, maka dapat digunakan untuk pengukuran data dalam rangka pengumpulan data.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.831 20
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.812 15
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai residual memiliki restribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi.
a. Jika angka sig. Uji Kolmogrov Smirnov Goodness of Fit Test > 0,05 maka residual berdistribusi normal.
b. Jika angka sig. Uji Kolmogrov Smirnov Goodness of Fit Test < 0,05 maka residual tidak berdistribusi normal.
Berikut hasil uji normalitas:
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data Olahan IBM SPSS Versi 22
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 98
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 4.67660756
Most Extreme Differences Absolute .078
Positive .070
Negative -.078
Test Statistic .078
Asymp. Sig. (2-tailed) .163c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai sig. Pada uji Kolmogrov Smirnov Goodness of Fit Test yakni 0,163 > 0,05 sehingga residual dinyatakan berdistribusi normal.
4. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada dua variabel mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika nilai Deviation from Linearity Sig. > 0,05, maka ada hubungan yang linear secara signifikan antara variabel independent dengan variabel dependen.
b. Jika Jika nilai Deviation from Linearity Sig. < 0,05, maka tidak ada hubungan yang linear secara signifikan antara variabel independent dengan variabel dependen.
Hasil Uji Linearitas:
Tabel 4.13 Hasil Uji Linearitas
Sumber: Data Olahan IBM SPSS Versi 22
ANOVA Table Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
Loyalitas Nasabah * Citra Perusahaan
Between Groups
(Combined) 374.029 5 74.806 3.725 .004 Linearity 99.893 1 99.893 4.975 .028 Deviation from
Linearity 274.136 4 68.534 3.413 .012
Within Groups 1847.318 92 20.080
T otal 2221.347 97
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Sig. Deviation from Linearity sebesar 0.12 > 0,05. Sehingga otomatis ada hubungan yang linear antara variabel citra perusahaan dengan variabel loyalitas nasabah.
5. Uji Korelasi Product Moment
Uji korelasi pearson product moment digunakan untuk mengukur apakah variabel independent memiliki hubungan dengan variabel dependent serta untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
Dasar pengambilan kekuatan hubungan:
a. Jika nilai signfikansi < 0,05 maka memiliki hubungan (berkorelasi) b. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak memiliki hubungan (tidak
berkorelasi)
Untuk melihat kekuatan hubungan:
a. Jika nilai pearson Correlation 0,00 s/d 0,20 = Korelasi sangat lemah b. Jika nilai pearson Correlation 0,21 s/d 0,40 = Korelasi lemah
c. Jika nilai pearson Correlation 0,41 s/d 0,60 = Korelasi cukup kuat d. Jika nilai pearson Correlation 0,61 s/d 0,80 = Korelasi kuat
e. Jika nilai pearson Correlation 0,81 s/d 1,00 = Korelasi sangat kuat Berikut hasil uji korelasi pearson product moment pada penelitian:
Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi Product Moment
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai sig. nya 0,036 < 0,05 sehingga dinyatakan kedua variabel tidak memiliki korelasi yang signifikan. Dapat dilihat pada nilai Pearson Correlation yaitu 0,212 sehingga hubungan antara variabel citra perusahaan dengan loyalitas nasabah berkorelasi lemah.
6. Uji One Sample T Test
Uji one sampel t test atau uji t satu sampel umumnya digunakan untuk membandingkan rata-rata sampel dengan rata-rata populasi yang sudah ada. Dasar pengambilan keputusan one sampel t test:
a. Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima b. Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
Correlations
Citra Perusahaan
Loyalitas Nasabah
Citra Perusahaan Pearson Correlation 1 212*
Sig. (2-tailed) .036
N 98 98
Loyalitas Nasabah Pearson Correlation .212* 1
Sig. (2-tailed) .036
N 98 98
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data Olahan IBM SPSS Versi 22
Tabel 4.15 Hasil Uji One Sample T Test
Sumber: Data Olahan IBM SPSS Versi 22
a. Hasil uji one sampel t test variabel citra perusahaan (X)
Agar menjawab rumusan masalah tersebut, maka yang pertama ditentukan terlebih dahulu skor ideal. Skor ideal adalah skor yang ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap pernyataan memberi jawaban skor tertinggi. Skor ideal untuk citra perusahaan (X) yaitu 5 x 20 x 98 = 9.800 ( 5
= skor tertinggi, 20 jumlah instrument, 98 = jumlah responden). Maka diperoleh nilai rata-rata 9.800 : 98 = 100. Untuk variabel citra perusahaan nilai yang dihipotesiskan adalah paling tinggi 75% dari nilai ideal. Hal itu dapat berarti 0,75 x 98 = 73,5. Hipotesis statistiknya dapat dirumuskan yaitu H0 untuk dapat memprediksi nilai yang dihipotesiskan lebih rendah atau sama dengan 75% dari skor ideal.
Berdasarkan hasil uji one sampel diperoleh nilai t hitung variabel citra perusahaan (X) sebesar 27,990 jika dibandingkan dengan nilai t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = n–1 = (98-1 = 97) dengan taraf
One-Sample Test
µTest Value = 75
T Df
Sig. (2- tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper Citra
Perusahaan 27.990 97 .000 14.469 13.44 15.50
Loyalitas
Nasabah 20.518 97 .000 9.918 10.88 8.96
signifikansi a = 5% (0,05) diperoleh t tabel sebesar 1,984. Nilai t hitung 27.990 > 1.984 maka H0 diterima dan Ha Dengan demikian bahwa citra perusahaan paling tinggi 75% dari nilai ideal dapat diterima atau tidak terdapat perbedaan antara yang diduga di dalam populasi dengan data yang terkumpul dari sampel. Dari perhitungan sampel ditemukan rata-rata citra perusahaan sebesar 89% dari yang diharapkan. Untuk memperoleh nilai skor ideal yaitu skor tertinggi 5 x 20 x 98 = 9.800. untuk memperoleh nilai ideal dari variabel citra perusahaan yaitu total X / nilai skor ideal 8768 / 9800 = 0,89 atau 89% dengan skor klasifikasi sangat baik.
b. Hasil uji one sample t test variabel loyalitas nasabah (Y)
Agar menjawab rumusan masalah tersebut, maka yang pertama ditentukan terlebih dahulu skor ideal. Skor ideal adalah skor yang ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap pernyataan memberi jawaban skor tertinggi. Skor ideal untuk loyalitas (Y) yaitu 5 x 15 x 98 = 7.350 ( 5 = skor tertinggi, 15 jumlah instrument, 98 = jumlah responden). Maka diperoleh nilai rata-rata 7.350 : 98 = 75. Untuk variabel citra perusahaan nilai yang dihipotesiskan adalah paling tinggi 75% dari nilai ideal. Hal itu dapat berarti 0,75 x 98 = 73,5. Hipotesis statistiknya dapat dirumuskan yaitu H0 untuk dapat memprediksi nilai yang dihipotesiskan lebih rendah atau sama dengan 75% dari skor ideal.
Berdasarkan hasil uji one sampel nilai t hitung variabel loyalitas nasabah (Y) sebesar 20,518 jika dibandingkan dengan nilai t tabel dengan derajat kebebasan (dk) = n–1 = (98-1 = 97) dengan taraf signifikansi a = 5% (0,05) diperoleh t tabel sebesar 1,984. Nilai t hitung 20,518 > 1.984 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian bahwa loyalitas nasabah paling tinggi 75% dari nilai ideal tidak dapat diterima atau terdapat perbedaan antara yang diduga di dalam populasi dengan data yang terkumpul dari sampel. Dari perhitungan sampel ditemukan rata-rata
Loyalitas Nasabah sebesar 86% dari yang diharapkan. Untuk memperoleh nilai skor ideal yaitu skor tertinggi 5 x 15 x 98 = 7.350 untuk memperoleh nilai ideal dari variabel loyalitas nasabah yaitu total Y / nilai skor ideal 6378 / 7350 = 0,86 atau 86% dengan skor klasifikasi sangat baik.
7. Uji Regresi Linear Sederhana
Uji regresi linear sederhana bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel citra perusahaan dengan variabel loyalitas, apakah positif atau negatif.
Secara memprediksi nilai dari variabel terikat jika nilai variabel bebas mengalami kenaikan atau penurunan.
Berikut hasil uji regresi linear sederhana:
Tabel 4.16 Variabel Penelitian
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan mengenai variabel apa saja yang diproses, mana yang menjadi variabel bebas dan mana yang menjadi variabel terikat.
Adapun yang menjadi variabel bebas yaitu citra perusahaan dan variabel terikat yaitu loyalitas nasabah.
Variables Entered/Removeda
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Citra
Perusahaanb . Enter
a. Dependent Variable: Loyalitas Nasabah b. All requested variables entered.
Sumber: Data Olahan IBM SPSS Versi 22
Tabel 4.17 Ringkasan Model Summary
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan besarnya nilai korelasi / hubungan (R) yaitu sebesar 0,212 dan dijelaskan besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang disebut diperoleh Koefisien Determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan (R2) sebesar 0,045, yang berarti bahwa pengaruh variabel bebas (citra perusahaan) terhadap variabel terikat (loyalitas nasabah) adalah sebesar 4,5% sedangkan sisanya yakni 95,5% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini.
Tabel 4.18 Annova
Sumber: Data Olahan IBM SPSS Versi 22
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .212a .045 .035 4.701
a. Predictors: (Constant), Citra Perusahaan b. Dependent Variable: Loyalitas Nasabah Sumber: Data Olahan IBM SPSS Versi 22
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 99.893 1 99.893 4.520 .036b
Residual 2121.454 96 22.098
Total 2221.347 97
a. Dependent Variable: Loyalitas Nasabah b. Predictors: (Constant), Citra Perusahaan
Berdasarkan tabel diatas, menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) antara variabel citra perusahaan dengan loyalitas nasabah. Dari tabel terlihat F hitung = 4.520 dengan tingkat signifikansi 0,036 > 0,05 sehingga dinyatakan variabel citra perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel loyalitas nasabah.
Tabel 4.19 Koefisien
Sumber: Data Olahan IBM SPSS Versi 22
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan pada kolom B nilai constan (α) adalah 82.823, sedangkan nilai koefisien regresi (β) adalah 0,198, sehingga persamaan model regresinya adalah:
Y = 82.823 + 0,198 + e Penjelasan:
a. Nilai konstanta positif sebesar 82.823, menunjukkan pengaruh positif variabel independen (citra perusahaan). Bila variabel independen naik atau berpengaruh dalam satu satuan. Maka variabel loyalitas nasabah akan naik juga.
b. Koefisien regresi X sebesar 0,198, menunjukkan apabila citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah meningkat 1 point, maka loyalitas nasabah akan meningkat sebesar koefisien regresi X dengan catatan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 82.823 8.358 9.909 .000
Citra
Perusahaan .198 .093 .212 .2.126 .036
a. Dependent Variable: Loyalitas Nasabah
tidak ada faktor lain seperti produk, dan sebagainya yang mempengaruhi atau variabel lain.