BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
B. Penerapan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber
3. Penilaiaan Pembelajaran dengan memanfaatkan Lingkungan
MI Fityatul Ulum Pelepok Tahun Pelajaran 2021/2022.
Penilaian yang dilakukan oleh guru setelah melaksanakan pembelajaran IPA yaitu dinilai dari pengetahuan, keterampilan, serta keaktifan dalam melakukan praktik penanaman tumbuhan. Penilaian dilaksanakan melalui kerja individu menilai bagaimana perilaku siswa ketika mengikuti pembelajaran dan bagaimana interaksi dan kerja sama peserta didik dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan guru bagaimana hasil dari penanaman tumbuhan yang mereka tanam. penilaian dilaksanakan juga melalui individu yaitu evaluasi setiap pelajaran berakhir. Selain itu penilaian juga dilakukan oleh guru saat aktivitas tanya jawab atau menilai bagaimana keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi peneliti saat melakukan pengamatan dari proses kegiatan belajar mengajar pada kelas IV. Bentuk penilaian yang dilakukan guru adalah dengan memberikan siswa tugas peraktik menanam tumbuhan. sebelum mata pelajaran berakhir selain itu tugas diskusi berupa tugas pengamatan dengan teman kelompok terhadap suatu tumbuhan dan fungsi dari bagian-bagian tumbuhan.76
76 MI Fityatul Ulum Pelepok, Observasi, Gerung, 16 Mei 2022.
64
C. Indikator Sikap Ilmiah Yang Meningkat Setelah Memanfaatlkan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas IV Muatan IPA Di MI Fityatul Ulum Pelepok Tahun Pelajran 2021/2022.
Penguasaan sikap-sikap ilmiah tersebut merujuk pada sejauh mana siswa mengalami perubahan pada sikap dan sistem nilai dalam peroses keilmuan.
Oleh karna itu pengukuran sikap ilmiah dapat dilakukan melalui beberapa indikator sikap ilmiah yang dikembangkan bedasarkan setiap dimensi.
Peningkatan sikap ilmiah yang ditunjukan oleh siswa setelah memanfaatkan lingkungan sekolah sebagi sumber belajar adalah.
1. Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ditandai dengan rasa penasaran siswa terhadap sesuatu yang belum dimengerti. Dimana dengan memanfaatkan lingkungan alam sekolah sebagi sumber belajar siswa akan menemukan objek baru yang akan membuat siswa tertarik untuk mencari tahu. Selain itu, ketika mereka diberikan pertanyaan yang merangsang rasa ingin tahu mereka, maka mereka akan antusias mencari jawabannya pada sumber yang ada di sekitarnya.
Sebagaimana peningkatan sikap ingin tahu siswa yang diungkapkan guru kelas IV yaitu Baiq Citra Handayani:
” Disaat kita belajar di luar siswa akan menemukan objek baruk yang membuat siswa tertarik untuk bertanya dan Ibu selalu memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya sesuatu yang memang belum meraka pahami dan dari
65
yang Ibu lihat siswa sangat antusias bertanya apa saja yang mereka belum mengerti”77
Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan siswa
“ Ibu guru selalu memberikan kita kesempatan untuk bertanya setelah Ibu guru menjelaskan materi pelajaran”78 Dari hasil wawancara di atas kita bisa ketahui dengan memberikan siswa sesuatu hal yang baru maka akan merangsang siswa untuk antusias bertanya. Sejalan dengan hasil observasi yang dilakukan terlihat 14 dari 15 siswa sangat aktif dalam menanyakan sesuatu yang baru mereka temui di lingkungan sekitarnya dan dapat membuat siswa mencari tahu jawaban dari apa yang mereka pertanyakan tentang hal yang baru mereka temui.79 2. Sikap Berpikir Terbuka Dan KerjaSama
Sikap berpikir terbuka dan kerjasama perlu ditanamkan pada siswa pada saat pembelajaran. Siswa dibiasakan untuk mau menerima pendapat teman yang berbeda dan mau mengubah apabila pendapat tersebut kurang tepat. Siswa juga perlu menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki orang lain mungkin lebih banyak daripada yang ia miliki. Oleh karna itu, ia perlu bekerjasama dengan temannya dalam rangka peningkatan pengetahuanya. Sikap kerjasama dapat dilihat dari indikator kerjasama dengan teman sekelompoknya saat melakukan kegiatan diskusi atau kegiatan IPA (percobaan).
77Baiq Citra Handayani, Gerung, 11 Juli 2022.
78 Faturahman, Pelepok, Gerung 11 Juli 2022.
79 MI Fityatul Ulum , Observasi, Gerung, 16 Mei 2022.
66
Sebagi mana yang telah diungkapkan oleh guru kelas IV yaitu Baiq Citra Handayani
“Saat diskusi kelas sebagaian besar siswa bekerjasama dengan teman sebangkunya untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang disampaikan oleh Ibu, setelah menemukan jawabanya, siswa berusaha mengangkat tangannya terlebih dahulu, dan mereka mulai menjawab setelah Ibu memberikan kesempatan untuk menjawab” 80 Hal tersebut senada dengan apa yang di ungkapkan siswa
“ Iya kak, ketika kita diskusi dikelas Ibu akan memberikan pertanyaan yang akan kita jawab dengan teman kelempok kita dan saya ikut membantu untuk menjawab dan menyelesekan tugas kelmpok saya”81
Anak sekolah dasar perlu dipupuk sikap kerjasama agar dapat bekerjasama dengan baik. Bedasarkan hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui bahawa siwa sebagian besar telah menujukan sikap kerjasama saat pembelajaran IPA. Mereka bekerja sama dengan kelompok masing-masing terutama saat diskusi kelompok.
3. Sikap Peka Terhadap Lingkungan
Sejak kecil anak-anak harus dibiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagi sumber belajar dalam meningkatkan sikap ilimiah. Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa guru menjelaskan betapa pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat dengan mengajak siswa melihat lingkungan sekolah siswa sambil memperaktikan bagaimana cara menjaga kebersihan
80Baiq Citra Handayani, Gerung, 11 Juli 2022.
81 Siti Isma Aulia, Pelepok, Gerung 11 Juli 2022.
67
lingkungan sekolah dan guru menjelaskan bahwa membuang sampah ditempat sampah harus dilakukan dimanapun tampa terkecuali saat berada disekolah. Dimana sebagian besar siswa menunjukan sikap peka terhadap ilngukngan dengan menjaga kebersihan sekolah.
Sebagi mana yang telah di ungkapkan oleh guru kelas IV yaitu Baiq Citra Handayani
“ Dari yang Ibu lihat siswa selalu menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya dan ketika ada temannya yang membuang sampah sembarangan mereka akan menegurnya. Siswa juga sadar akan tanggungjawabnya ketika piket membersiihkan kelas dimana anak yang piket akan datang lebih awal sekali dan kami juga disini tidak hanya menyampaikan untuk tidak membuang sampah sembarangan melainkan kami juga memperlihatkan lasung bagaimana kami menjaga kebersihan lingkungan sekolah”82
Hal tersebut senada dengan apa yang di ungkapkan siswa
”Iya kak ketika ada teman saya yang membuang sampah sembarangan saya menegurnya atau melapor ke buk guru, dan ketika saya piket saya datang lebih awal supaya kelas saya bersih”83
Dari pernyataan diatas kita bisa ketahui idikator sikap ilmiah yang ditujukan siswa adalah menjaga kebersihan lingkungan sekolah yang dimana sebagian besar siswa ketika melihat sampah akan membuangnya ke tongsampah dan siswa akan menegur temannya yang membuang sampah sembarangan yang hanya akan merusak lingkungan sekolah.
82Baiq Citra Handayani, Gerung, 11 Juli 2022.
83 Siti Isma Aulia, Pelepok, Gerung 11 Juli 2022.
68 BAB III PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara, obeservasi dan dokumentasi yang dilakukan tentang “Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa di MI Fityatul Ulum Pelepok berikut adalah deskripsi dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
A. Penerapan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas IV Pada Muatan IPA di MI Fityatul Ulum Pelepok Tahun Pelajaran 2021/2022.
Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar tujuan untuk memenuhi sumber belajar yang kurang tersedia di sekolah.
Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti peroleh ketika ikut serta dalam proses pembelajaran di MI Fityatul Ulum Pelepok pada kelas IV ketika proses pembelajaran IPA guru sering memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar misalnya pada pembelajaran IPA yang berkaitan dengan tumbuhan hijau, bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya. Para siswa akan dilibatkan secara langsung pada peroses pembelajaran yang dilakukan dilingkungan seperti halaman sekolah, sawah. Sehingga kebutuhan sumber belajar yang awalnya sangat terbatas karena fasilitas dan sarana prasarana yang terdapat kurang mampu memadai proses pembelajaran maka lingkungan alam yang ada disekolah dapat dijadikan sebagai sumber dan media pembelajaran.
69
Dalam penerapan pembelajaran IPA melalui pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, siswa dihadapkan langsung dengan kondisi alam yang telah disesuaikan dengan materi pelajaran. Hal ini dilakukan agar memicu kemampuan berpikir kritis dan siswa akan lebih aktif sehingga hal tersebut akan berdampak pada ingatan tentang materi yang telah dipelajari oleh peserta didik. Berdasarkan analisis peneliti dapat dikatakan bahwa langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru yang mengajarkan penerapan pembelajaran IPA dengan penerapan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa pada muatan pelajaran IPA dilakukan dengan sangat baik dan praktis. Pembelajaran IPA melibatkan tiga kegiatan utama yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Evaluasi atau penilaian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan peserta didik dalam belajar IPA dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar.84
Lingkungan sekitar merupakan bagian dari alam semesta yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.85 Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilaku serta mahluk hidup lainya. Jadi lingkungan merupakan segala sesuatu yang mencakup segala keadaan
84 Purwanti Widhy, “ Langkah Pengembangan Pembelajaran IPA Implementasi Kurikulum 2013”, Vol. 4, Nomor 1, 31 Agustus 2013, hlm. 2.
85 Rina Munawar Istiani, “Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Menggunakan Metode Post To Post Pada Materi Kelasifikasi Mahluk Hidup”, Vol. 4, Nomor 1, Tahun 2015, hlm. 71.
70
alam sekitar yang memiliki peran terhadap perubahan tingkah laku dan tumbuh kembang manusia, lingkungan juga diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar kehidupan baik yang dapat dilihat atau fisik berupa segala yang ada di alam semesta yang dapat diamati oleh mata maupun yang tidak dapat dilihat atau non fisik berupa agama, adat istiadat, kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi dan sebagainya.86
Pembelajaran IPA dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar merupakan suatu pendekatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran IPA yang dimana pembelajaran ini lebih menekankan pada pendekatan alam terbuka dan lingkungan alam sekitar yang dimana melalui pendekatan ini siswa dapat memahami materi IPA secara konkret atau nyata misalnya tentang tumbuhan hijau, kegunaaan tumbuhan dan hubungan ketergantungan antara mahluk hidup dan lingkunganya.
1. Perencanaan pemanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA di MI Fityatul Ulum Pelepok Tahun Pelajaran 2021/2022.
Dalam melakukan perencanaan proses pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar dianggap sangat perlu dilakukan dimana, dalam kegiatan perencanaan ini dimulai dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP yang digunakan oleh guru sebagai acuan dalam melakukan proses pembelajaran.
Dimulai dari analisis materi dengan kebutuhannya, kondisi peserta
86Sujarwo, dkk, Pengelolaan Sumber Belajar Masyarakat, (Yokyakarta, 2018), hlm.
59.
71
didik dengan materi yang akan dipelajari. Berdasarkan hasil temuan peneliti di MI Fityatul Ulum Pelepok hal tersebut telah dilakukan dengan baik terutama dalam pengembangan materi melalui perencanaan yang telah dibuat. Dalam pemilihan materi yang kemudian di kembangkan melalui pendekatan ini guru akan melakukan analisis materi dimana dalam analisis materi ini guru akan menentukan materi yang sangat erat kaitannya dengan alam dan lingkungan alam sekitar, hal tersebut dilakukan untuk memudahkan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan yang digunakan.
Berdasarkan temuan di MI Fityatul Ulum Pelepok hal tersebut juga telah dilakukan oleh guru dengan baik terutama dalam menentukan materi pelajaran yang perlu menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar, materi yang diterapkan tentu juga memperhatikan kemampuan dan kondisi peserta didik agar ketika melakukan pengamatan di alam terbuka peserta didik dapat terlibat secara aktif dan memacu kemampuan berpikir kritis mereka melalui materi IPA yang dipelajari. Perencanaan yang digunakan oleh guru selain sebagai acuan dalam proses pembelajaran juga dijadikan sebagai bahan evaluasi baik evaluasi untuk guru sendiri dan kemampuan yang diperoleh peserta didik.
Rencana pelaksanaan pembelajaran menurut definisi merupakan aspek penting dalam proses pembelajaran. Banyak pakar pendidikan menegaskan bahwa RPP wajib dimiliki setiap guru sebelum imengajar.
72
Rencana pembelajaran ini memuat apa saja yang akan dilakukan oleh guru sebelum ia mengajar dalam proses pembelajaran dengan rancangan yang sistematis sehingga diharapkan dapat menjadikan proses pembelajaran yang efektif. Pengertian ini sesuai dengan pendapat David Johnson dalam Suryasubrata, beliau mengatakan:
“guru diharapkan merencanakan pengajaran dan penyampaikan pengajara, karena itu semua dapat memudahkan siswa belajar.87 2. Peroses pelaksanaan pemanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar siswa kelas IV pada muatan IPA di MI Fityatul Ulum Pelepok Tahun Pelajaran 2021/2022.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses dimana guru dan siswa bertatap muka dan berinteraksi secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa terdapat langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah dirancang sebelumnya. Dalam pesanan ini terdapat tiga tahapan secara umum, yaitu pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal, lalu dilanjutkan dengan kegiatan inti dan terakhir kegiatan penutup.
Berdasarkan hasil temuan peneliti, pelaksanaan pembelajaran IPA di MI Fityatul Ulum Pelepok juga melakukan kegiatan awal yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar siap dalam
87 Kasna Gustiansyah, “Pentingnya Penyusunan RPP untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Belajar Mengajar di Kelas”, Vol. 1, Nomor 2, November 2020, hlm. 82.
73
mengikuti pelajaran, kemudian membuka pelajaran dengan berdoa, memberi salam dan mengingat materi pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Dalam kegiatan review materi ini guru biasanya menggunakan ice breaking berupa permainan sederhana untuk mengembangkan minat belajar siswa. setelah kegiatan awal dilanjutkan oleh kegiatan inti. Dalam kegiatan inti Ibu Baiq Citra Haandayani selaku guru kelas IV sudah cukup baik dalam melaksanakan kegiatan inti ini memuat langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dalam kegiatan inti guru meminta peserta didik pada sebagian besar proses memahami, mengamati dan menyampaikan seperti mengamati materi yang dipelajari.
Sebelum melakukan kegiatan mengamati terlebih dahulu guru akan menjelaskan konsep materi secara sederhana dan dan membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang nantinya akan melakukan penelitian secara bersamaan, setelah itu siswa akan diberikan waktu menyampaikan pertanyaan yang belum mereka pahami tentang konsep materi dan tugas yang diberikan. Siswa melakukan pengamatan terhadap materi yang diajarkan. Misalnya tentang tubuhan hijau siswa akan diminta memperaktikan dengan menanam bibit tumbuhan dilingkungan alam. Setelah melakukan kegiatan tersebut peserta didik akan membuat kesimpulan tentang cara menanam dan bagian bagian beserta fungsi yang ada pada pohon yang mereka tanam dan
74
mengkomunikasikan hasil diskusi pengamatan yang mereka lakukan kepada seluruh kelompok.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti selama melakukan penelitian pada kelas IV, kegiatan peroses pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP dimana peroses pembelajaran dimulai dengan pembukan kemudia kegiatan inti dan dilanjutkan dengan kegiatan penutup. Dalam kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru biasanya akan memberikan tindak lanjut berupa penugasan berupa tugas rumah yang digunakan oleh guru untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran peserta didik.
Menurut Faiq pelaksanaan kegiatan pembelajaran ialah implementasi dari sebuah RPP, sehingga pelaksanaan pembelajaran pun juga harus sesuai dengan RPP. Dengan adanya konsisten antara perencanaan serta pelaksanaan pembelajaran, maka tujuan dari kegiatan belajar akan dapat dicapai.88
3. Penilaiaan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa kelas IV pada muatan IPA di MI Fityatul Ulum Pelepok Tahun Pelajaran 2021/2022.
Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam peroses pembelajaran yang dimana tidak hanya mengukur materi yang dikuasainya saja tetapi juga mengukur
88 Mohammad Iftitachur Rozaq, “Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)
Dengan Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Jepang Di Kelas X SMA, hlm. 4.
75
peroses berfikir dan kemampuan keterampilan yang dimiliki siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran IPA kelas IV yang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa penilaian yang digunakan adalah penilaian autentik.
Penilaian autentik adalah bentuk penilaian dari proses maupun hasil dengan menggunakan berbagai instrument penelitian yang disesuaikan dengan kompetensi yang ada. Jadi dalam melaksanakan penilaian dalam pembelajaran IPA ini guru tidak hanya menilai dari hasil ulangan tertulis, tetapi nilai berdasarkan kemampuannya dengan berbagai cara seperti menjelaskan materi, penilaiaan pada saat peroses pembelajaran beserta penilaiaan kemampuan dalam kegiatan perkati penanaman pohon.
Berdasarkan hasil temuan penelitian MI Fityatul Ulum Pelepok, penilaian yang dilakukan memang berdasarkan penilaian dari pengetahuan, keterampilan dan sikap, ketika guru melakukan penilaian sebagai bagian dari evaluasi peneliti menemukan bahwa guru melakukan penilaian dengan cara memberikan latihan atau memberikan tugas pada saat pembelajaran akan selesai atau pada kegiatan penutup, sehingga tugas siswa dijadikan pekerjaan rumah dan dinilai pada saat dikumpulkan atau pada saat pertemuan selanjutnya.
Selain itu, guru juga menilai siswa berdasarkan hasil ulangan harian, UTS dan UAS
76
B. Indikator Sikap Ilmiah Yang Meningkat Setelah Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumbaer Belajar Siswa kelas IV Pada Muatan IPA Di MI Fityatul Ulum Pelepok Tahun Pelajaran 2021/2022.
Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seseorang ilmuwan atau akademis ketika mengalami persoalan-persoalan ilmiah.89 Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber pada muatan IPA sangat berpengaruh sekali dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa. Penguasaan sikap-sikap ilmiah tersebut merujuk pada sejauh mana siswa mengalami perubahan pada sikap dan sistem nilai dalam peroses keilmuan. Oleh karna itu pengukuran sikap ilmiah dapat dilakukan melalui beberapa indikator sikap yang dikembangkan bedasarkan setiap dimensi. Peningkatan sikap ilmiah yang ditunjukan oleh siswa setelah memanfaatkan lingkungan sekolah sebagi sumber belajar adalah.
1. Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ditandai dengan rasa penasaran siswa terhadap sesuatu yang belum dimengerti. Dimana dengan memanfaatkan lingkungan alam sekolah sebagi sumber belajar siswa akan menemukan objek baru yang akan membuat siswa tertarik untuk mencari tahu. Selain itu, ketika mereka diberikan pertanyaan yang merangsang rasa ingin tahu mereka, maka mereka akan antusias mencari jawabannya pada sumber yang ada disekitarnya. dari hasil
89 Sarifah Widiya Ulfa, “Mentradisikan Sikap Ilmiah Dalam Pembaelajaran Biologi”, Vol. 1, Nomor 1, Januari 2018, hlm. 4.
77
penelitian bahwa siswa sangat anutusias bertanya dan mencari tau jawaban atas pertanyaan yang mereka belum pahami.
2. Sikap Berpikir Terbuka Dan Kerjasam
Sikap berpikir terbuka dan kerjasama perlu ditanamkan pada siswa pada saat pembelajaran. Siswa dibiasakan untuk mau menerima pendapat teman yang berbeda dan mau mengubah apabila pendapat tersebut kurang tepat. Siswa juga perlu menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki orang lain mungkin lebih banyak daripada yang ia miliki. Oleh karna itu, ia perlu bekerjasama dengan temannya dalam rangka peningkatan pengetahuanya. Sikap kerjasama dapat dilihat dari indikator kerjasama dengan teman sekelompoknya saat melakukan kegiatan diskusi atau kegiatan IPA (percobaan). Dimana sikap kerja sama tersebut ditujukan siswa dalam kegitan kerja kelompok yang dimana mereka bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok yang diberikan gurunya.
Anak sekolah dasar perlu dipupuk sikap kerjasama agar dapat bekerjasama dengan baik. Bedasrkan wawancara dengan guru di Mi Fityatul Ulum Pelepok dan siswa dapat diketahui bahawa siwa sebagian besar telah menujukan sikap kerjasama saat pembelajaran IPA. Mereka bekerja sama dengan kelompok masing-masing terutama saat diskusi kelompok.
78 3. Sikap Peka Terhadap Ilingkungan
Sejak kecil anak-anak harus dibiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagi sumber belajar dalam meningkatkan sikap ilimiah, guru bisa menjelaskan betapa pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat dengan mengajak siswa melihat lingkungan sekolah siswa sambil memperaktikan bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan guru menjelaskan bahwa membuang sampah ditempat sampah harus dilakukan dimanapun tampa terkecuali saat beradai disekolah. Dimana sebagian besar siswa menujukan sikap peka terhadap ilngukngan dengan menjaga kebersihan sekolah.
Sejalan degan pendapat Wahyu menyatakan bahwa pendekatan lingkungan ialah pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pembelajaran berbasis lingkungan dilaksanakan dengan melibatkan siswa untuk menyatu dengan alam dan melakukan berbagai aktivitas pembelajaran yang mengarah pada terwujudnya perilaku siswa peduli terhadap lingkungan melalui tahap pemahaman, penyadaran, perhatian, tanggung jawab, dan tingkah laku90
Dari pernyataan diatas kita bisa ketahui idikator sikap ilmiah yang ditujukan siswa adalah menjaga kebersihan lingkungan sekolah yang
90 Maysintia Indiarti, “Pengaruh Model Berbasis Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Pada Tema 7 Subtema 3 Kelas 1 SD”, Jurnal Primary, Vol. 2, Nomor 1, April 2021, hlm. 13.
79
dimana sebagian besar siswa ketika melihat sampah akan membuangnya ke tongsampah dan siswa akan menegur temannya yang membuang sampah sembarangan yang hanya akan merusak lingkungan sekolah.
80 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa kelas IV pada muatan IPA di MI Fityatul Ulum Pelepok Tahun Pelajaran 2021/2022.
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar bertujuan untuk mengcover dan memenuhi ketersediaan sumber belajar IPA yang terbatas, kurangnya ketersediaan sumber belajar seperti buku-buku sumber belajar IPA dan alat-alat yang digunakan sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPA menuntut guru untuk mampu memanfaatkan lingkungan secara optimal sebagai sumber belajar, selain untuk memenuhi keterbatasan sumber belajar IPA pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar membuat peserta didik mampu memperoleh pengalaman yang bermakna dan beragam terutama dalam konsep muatan pelajaran IPA sendiri.
Penerapan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa kelas IV pada muatan IPA di MI Fityatul Ulum Pelepok dapat disimpulkan bahwa kegiatan dalam proses pembelajaran telah sesuai dengan langkah-langkah pada pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam meningkatkan sikap