• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4. Struktur Organisasi MI Fityatul Ulum Pelepok

Sebagai suatu lembaga pendidikan, struktur organisasi harus ada sebagai gambaran dari terorganisasinya pembagian tugas dalam lembaga atau organisasi tersebut. Begitu juga pula di MI Fityatul Ulum Pelepok Gerung struktur organisasi mutlak dibutuhkan agar efektifitas dan efesiensi kerja dapat berjalan dengan baik. Struktur organisasi MI Fityatul Ulum Pelepok Gerung adalah sebagai berikut:

61 Visi dan Misi MI Fityatul Ulum Pelepok, Dokumentasi, 18 Mei 2022.

46 Gambar 2.2

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI MI FITYATUL ULUM PELEPOK GERUNG – LOMBOK BARA

47

5. Data Keadaan Guru pada MI Fityatul Ulum Pelepok

Guru merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses belajar mengajar sekaligus sebagai pengelola dan pelaksana. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam merancang dan mengelola kelas. Begitu juga dengan kemampuan dalam perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa tersebut. Mengingat peran yang begitu penting, maka dianggap perlu untuk memaparkan daftar keadaan guru dalam sebuah lembaga pendidikan. Adapun keadaan guru di MI Fityatul Ulum Pelepok sebagai berikut.

Tabel 2.1

Keadaan Guru di MI Fiyatul Ulum Pelepok

NO NAMA ALAMAT JABATAN/

PELAJARAN LULUSAN 1 Muhammad Nasrah,

S.Pd.I

Dusun pelepok

Kamad / Guru Mapel

IAIN Mataram

2 Hernawati, S.Pd Dusun Pelepok

PNS/ Guru Kelas 1

IAIN Mataram

3 Riyadul Fitri, S.Pd Bangle GTY/ Guru Kelas 2

IAIN Mataram

4 Paoziah, S.Pd Dusun Pelepok

GTY/ Guru Kelas 3

NH Kediri

5 Baiq Citra Handayani, S.Pd

Dusun Pelepok

GTY/ Guru Kelas 4

NH Kediri

6 Budiah, S.Pd Desa

Merembu

GTY/ Guru Kelas 5

NH Kediri

7 Masni Hidayanti, S.Pd Desa Bajumulek

GTY/ Guru kelas 6

IKIP Mataram

8 Nurul Hikmah, S.Pd Dusun Pelepok

GTY/ Guru

Mapel

IKIP Mataram

9 Kayan, S.Pd.I Desa Jelantik

GTY/Guru maple IAIN Mataram

10 Firman, S.Pd.I Desa Bajur GTY/ Guru Mapel

IAIN Mataram Sumber : Dokumentasi keadaan Guru di MI Fityatul Ulum Pelepok

48

Dari table 2.1 di atas dapat kita ketahui bahwa tenaga pendidik Madrasah Ibtidaiya Fityatul Ulum Pelepok berjumlah 10 orang termasuk kepala madrasah, yang terdiri dari 3 guru laki-laki dan 7 guru perempuan.

Dilihat dari status kepegawaian dari 10 guru tersebut hanya 1 orang tenaga pendidik yang sudah sertivikasi dan sisanya menjadi guru tetap di yayasan.

6. Keadaan Siswa Pada MI Fityatul Ulum Pelepok

Peserta didik yang ada di MI Fityatul Ulum Pelepok sebagian besar adalah anak-anak yang berada di desa Dusun pelepok dan sekitarnya. Pada tahun 2021/2022 MI Fityatul Ulum Pelepok memiliki siswa sebanyak 83 orang siswa. Gambaran selanjutnya mengenai jumlah siswa laiki-laki dan permpuan serta kelanya bisa dilihat pada table 2.2 berikut:62

Tabel 2.2

Keadaan Siswa di MI Fiyatul Ulum Pelepok NO Kelas Jenis kelamin Jumlah

L P

1 I 9 9 18

2 II 9 5 14

3 III 6 7 13

4 IV 5 10 15

5 V 7 4 11

6 VI 5 7 12

Sumber : Dokumentasi keadaan Siswa MI Fityatul Ulum Pelepok

62MI Fityatul Ulum Pelepok, Dokumentas, tanggal 18 Mei 2022.

49

Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa minat masyarakat untuk memasukkan putra putrinya ke MI Fiyatul Ulum Pelepok, pada tahun ajaran 2021/2022 dapat dikatakan meningkat, begitu juga dengan siswa-siswi motifasinya cukup besar untuk masuk ke Madrasah ini dikarenakan MI Fiyatul Ulum Pelepok merupakan salah satu MI yang terkenal dengan kegiatan tahfiz yang dimana anak dibimbing untuk menghafal dari kelas 1 sampai kelas 6. Mengenai prestasi belajar anak pada MI Fiyatul Ulum Pelepok terkadang naik dan terkadang turun dikarenakan beberapa faktor seperti cara belajar, lingkungan, minat siswa dalam belajar dan lain-lain.

Table 2.3 menjelaskan jumlah siswa yang ada di kelas IV selengkapnya dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 2.3

Siswa Kelas IV MI Fityatul Ulum Pelepok Tahun Pelajaran 2021 / 2022

NO NAMA JK KLS ALAMAT

1 Muhammad Yani 4 Dusun Pelepok

2 Faturahman 4 Dusun Pelepok

3 Alfarizi Maulana 4 Dusun Pelepok

4 Dibela Safatilah 4 Dusun Pelepok

5 Siti Isma Aulia 4 Dusun Pellepok

6 Alisa Maryana 4 Dusun Dasan Ketujur

7 Situ Ulpa Wahid 4 Dusun Pelepok

8 Adeliana 4 Dusun Pelepok

9 Hofifah Nandawiyah 4 Dusun Pelepok

10 Milda Intan Rahma 4 Desa Gili

11 Sila Wardalaili 4 Dusun Pelepok

12 Muhammad Sahid 4 Dusun Pelepok

13 Amira Fadila 4 Dusun Pelepok

14 Muhammad Nnda wiratama 4 Dusun Pelepok

50

NO NAMA JK KLS ALAMAT

15 Mayara Alfiana 4 Dusun Pelepok

Sumber : Dokumentasi keadaan Siswa Kelas IV MI Fityatul Ulum Pelepok 7. Keadaan Sarana dan Prasarana MI Fityatul Ulum Pelepok.

Keadaan sarana dan prasarana sangat mendukung di dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai maka proses belajar mengajar tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Berikut dalam Tabel 04 akan dipaparkan keadaan sarana dan prasarana MI Fityatul Ulum Pelepok Gerung yang meliputi bangunan, meubelair, alat-alat peraga, alat-alat olahraga, dan peralatan pendukung lainnya.

Tabel 2.4

Keadaan Sarana dan Prasarana di MI Fityatul Ulum Pelepok Tahun Pelajaran 2021/2022

No Jenis Bangunan Jumlah

1 Ruang Kepala Madrasah 1

2 Ruang Belajar 6

3 Ruang Tata Usaha 1

4 Ruang Guru 1

5 Ruang Perpustakaan 1

6 Ruang Laboratorium -

7 Kantin Madrasah 1

8 Ruang BP/BK/UKS 1

9 Mushallah 1

10 Aula/Kantin -

51

No Jenis Bangunan Jumlah

11 Kamar Mandi/WC 4

Sumber : Dokumentasi keadaan Keadaan Sarana dan Prasarana MI Fityatul Ulum Pelepok

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa MI Fityatul Ulum Pelepok memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.

B. Penerapan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas IV Pada Muatan IPA Di MI Fityatul Ulum Pelepok Tahun Pelajaran 2021/2022.

Salah satu tujuan dari pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar adalah untuk mengcover kebutuhan sumber belajar yang tidak terlalu memadai yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran. Sumber belajar yang dimaksud adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam meningkatkan sikap ilmiah siswa adalah penggunaan lingkungan untuk memenuhi sumber belajar terutama dalam mata pelajaran IPA yang pada hakikatnya membahas tentang alam sehingga di lingkungan dan alam telah terdapat berbagai sumber belajar yang sangat tidak terbatas.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti bahwa secara umum MI Fityatul Ulum Pelepok adalah salah satu madrasah yang lokasinya sangat dekat dengan sawah dan lingkungan alam lainnya. Dalam proses pembelajaran IPA guru sering memanfaatkan alam tersebut sebagai sumber belajar dan media

52

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Contoh yang bisa diterapkan dalam materi tumbuhan dan bagian-bagianya dan kegunaan tumbuhan. Mereka akan langsung diberikan kesempatan untuk mampu memanfatkan alam dan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar misalnya dengan mengamati tumbuhan cabe, padi, dan lainnya. Sehingga kebutuhan sumber belajar yang awalnya sangat terbatas karena fasilitas dan sarana prasarana yang terdapat kurang mampu memadai proses pembelajaran maka lingkungan sekolah dan alam sekitar dapat dijadikan sebagai sumber dan media pembelajaran.63

Lokasi sekolah yang dekat dengan alam terbuka memudahkan guru untuk menyesuaikan materi dengan kebutuhan sumber belajar yang dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran. Sebelum diterapkanya pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar menjadi sebagai salah satu pendekatan perose pembelajaran. Guru hanya menggunakan pendekatan dan metode yang biasanya digunakan misalnya hanya dengan menulis dan membaca dan menggunakan metode ceramah, sehingga pembelajaran seperti itu terkesan membosankan dan murid hanya bersifat pasif sehingga daya ingat dan pengalaman yang diperoleh peserta didik tidak kuat dan daya ingatnya tidak seperti ketika guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MI Fityatul Ulum Pelepok yaitu M. Nasrah, S.Pd.I, beliau mengatakan bahwa:

63 MI Fityatul Ulum Peleok, Observasi, 16 Mei 2022.

53

“Menyesuaikan materi mana yang bisa dimanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar jadi tidak semua materi dan pelajaran memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

Namun, untuk pelajaran IPA saya tekankan kepada guru untuk mampu memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.”64 Selain pendapat dari kepala sekolah tentang pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar terdapat juga pendapat dari guru kelas IV yaitu Ibu Baiq Citra Handayani, beliau mengatakan bahwa:

“Menurut saya, lingkungan sangat perlu dijadikan sebagai sumber belajar, selain gratis juga kita sebagai guru dapat dengan mudah menyesuaikan materi pelajaran dengan sumber belajar yang tersedia di alam dan lingkungan. Misalnya sekarang saya mengajarkan pelajran IPA dengan materi tumbuhan jadinya saya sering mengajak mereka belajar di alam dan kadang mencari sumber belajar di alam lalu kami bahasa di kelas. Tujuannya agar minat belajar mereka lebih tinggi. Karena jika saya bandingkan nilai-nilai mereka sangat berbeda jika saya hanya meminta mereka untuk menulis dibandingkan dengan langsung melakukan pengamatan di alam atau dengan meminta mereka membawa alat dan bahan dari rumah, itu sangat berbeda nilainya.”65

Selain melakukan wawancara dengan kepala madrasah dan guru kelas IV peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa kelas IV. Yang menyatakan bahwa:

“ya kak, biasnya kalok kita belajar IPA, apalagi materi tumbuhan kita diajak keluar oleh guru untuk diperlihatkan secara lasung materi yang telah disampaikan oleh guru”66

64M. Nasrah , Wawancara, Gerung, 18 Mei 2022

65 Baiq Citra Handayani, Wawancara, Gerung, 18 Mei 2022.

66Faturahman, Wawancara, Gerung, 20 Mei 2022.

54

Bedasarkan hasil observasi dan wawancara bahwa guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA. Dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar maka siswa lebih tertarik untuk belajar dan siswa lebih cepat memahami materi yang disampaikan oleh gurunya apabila gurunya memperaktikan materinya secara langsung atau diperlihatkan secara nyata.

Adapun penerapan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa kelas IV pada muatan IPA di MI Fityatul Ulum Pelepok tahun pelajaran 2021/2022

1. Perencanaan Pemanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA di MI Fityatul Ulum Pelepok Tahun Pelajaran 2021/2022.

Dalam perencanaan proses pembelajaran IPA dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa, guru melakukan penyusunan pada rancangan proses pembelajaran dengan melihat dan mengamati materi yang akan diajarkan terlebih dahulu. Hal ini karena terdapat materi yang pada dasarnya tidak terlalu memanfaatkan lingkungan secara langsung dalam proses pembelajaran dan terdapat materi yang secara langsung melibatkan lingkungan dan alam sekitar sekolah sebagai sumber belajar. Selain itu tingkat kerumitan sumber belajar juga menjadi salah satu pertimbangan dalam proses pembelajaran.

Dalam hal ini dijelaskan oleh Baiq Citra Handayani selaku wali kelas IV menjelaskan:

55

“Mengenai pelaksanaan pembelajaran IPA dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa tentunya guru harus mempersiapkan rancangan pelaksanaan proses pembelajaran, dimana rencana tersebut harus mampu dirancang dengan mempertimbangan materi yang akan diajarakan karena hal tersebut dilakukan agar guru dan siswa mampu mengembangkan kreativitas dan keaktifan ketika melakukan proses pembelajaran hal tersebut juga dilakukan untuk mengetahui instrumen evaluasi yang digunakan, yang nantinya akan menjadi acuan apakah materi tersebut sudah tuntas atau masih perlu diperbaiki”67

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, jika materi yang diajarkan dapat dijangkau dengan buku paket pembelajaran sebagai sumber belajar maka guru tidak akan terlalu melibatkan lingkungan sebagai sumber belajar secara utama. Namun, apabila materi yang diajarkan memiliki konsep yang perlu memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar seperti materi energi alternatif dan penggunaanya, dan sumber daya alam maka guru akan membuat perencanaan proses pembelajaran yang melibatkan alam sebagai sumber belajar seperti sawah dan tempat tinggal.

Dalam hasil wawancara dengan guru kelas VI dan diperkuat oleh dokumentasi pada lampiran ke 2 bahwa proses perencanaan pembelajaran dengan melibatkan alam sebagai sumber belajar. Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang termuat materi yang dapat digunakan dalam melakukan proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar. Terdapat beberapa langkah dalam tahapan perencanaan rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu melakukan analisis materi tujuannya untuk mengetahui tingkat kerumitan materi dan

67 Baiq Citra Handayani, Wawancara, Gerung, 18 Mei 2022.

56

tentunya kondisi dari peserta didik sendiri. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan guru dalam memilih instrumen evaluasi yang digunakan ketika melakukan evaluasi pembelajaran. Sebelum melaksanakan belajar di luar ruang kelas guru terlebih dahulu menjelaskan menjelaskan di dalam kelas apa yang akan dilakukan saat proses pembelajaran serta menginformasikan bahwa siswa diminta untuk membawa bahan untuk melakukan praktik menanam bibit cabai dan guru menyiapkan alat untuk melakukan praktik pembelajaran di lingkungan. 68 Bedasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV mengenai persiapan sebelum melakukan peraktik dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam pelajaran IPA, beliau mengungkapkan bahwa:

“Sebelum melakukan peraktik saya menginformasikan terlebih dahulu apa saja yang akan disiapkan atau dibawa, misalnya sekarng kita mau peraktik menanam bibit cabe, maka saya meminta siswa untuk membawa bibit cabe”

Bedasarkan hasil wawancara siswa kelas IV menyatakan bahwa:

“ya kak, kemarin kita sudah diminta oleh ibu guru untuk membawa bibit cabe yang akan kita gunakan untuk peraktik”69 Dalam proses perencanaan terutama dalam pengembangan RPP ke dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, pada hakikatnya adalah perencanaan jangka pendek yang dilakukan oleh guru agar pembelajaran dalam satu kegiatan tatap muka dikelas. Hal tersebut dilakukan oleh guru agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik

68Baiq Citra Handayani, Wawancara, Gerung, 18 Mei 2022.

69Siti Isma Aulia, Wawancara, Gerung, 20 Mei 2022.

57

dan lebih mudah dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan menjadi capaian dari proses pembelajaran yang telah berlangsung. Adanya perencanan ini juga bermanfaat bagi guru untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan, yang kemudian dapat dijadikan sebagai acuan dalam memutuskan ketuntasan materi yang telah dipelajari.

2. Peroses Pelaksanaan Pemanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas IV Pada Muatan IPA di MI Fityatul Ulum Pelepok Tahun Pelajaran 2021/2022.

Dalam peroses pelaksaanaan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa pada muatan IPA kelas IV di MI Fityatul Ulum Pelepok terdapat tiga tahap pembelajaran yaitu kegiatan pembuka, inti, dan penutup.

a. Kegiatan pembuka

Kegiatan pembuka atau kegiatan awal dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru sebelum menyampaikan materi pelajaran. Dalam kegiatan pembuka guru menjelaskan atau memberikan gambaran bagaimana konsep dari materi yang akan dipelajari yang bertujuan agar siswa lebi mudah dalam melakukan pengamatan atau peraktik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV dalam kegiatan awal biasanya dilakukan penguatan materi pada materi yang telah dipelajari atau

58

merevieu materi yang telah dipelajari dengan bermain sambil bernyanyi. Ibu Baiq Citra Handayani:

“ Dalam kegiatan awal guru mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti peroses pembelajaran, dalam kegiatan pembelajaran biasanya melakukan mini games atau semacam permainan kecil-kecilan, namun sebelum melakukan permainan guru terlebih dahulu menjelaskan materi yang berkaiatan dengan permainan dan menjelaskan alur permaian yang akan dimainkan.

Permainan kecil-kecilan menggunakan kertas begambar yang di dalamnya terdapat gambar pohon cabe, tomat, bayam jambu dan lainya. Kemudian saya mengajak mereka bernyanyi sambil mengoperkan kertas gambar yang mereka pegang keteman mereka yang berada di sebelahnya terus menerus sehingga lagu yang dimainkan berhenti, bagi siswa yang mendapatkan kertas gambar siswa diminta untuk mencari pohon sesuai dengan gambar yang didapat kemudian siswa menjelaskan nama tumbuhan, bagian-bagiannya dan fungsi dari bagian bagian tumbuhan yang didapatnya. apabila murid kesulitan menjawab maka dapat meminta bantuan kepada kawan sebelahnya. Kegiatan tersebut saya lakukan untuk melatih siswa dalam berfikir terbuka dan kerjasama, dan saya juga mengajak siswa mengingat kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya dan supaya mereka selalu belajar” 70

Untuk membuktikan hal yang diungkapkan oleh Ibu Baiq Citra Handayani selaku guru kelas IV tersebut, peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa siswa dari kelas IV untuk membuktikan apakah hal tersebut selaras dengan jawaban dari murid kelas IV. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu siswa kelas IV yaitu Siti Isma Aulia mengungkapkan bahwa:

“Ketika guru masuk kelas, biasanya kita memberikan salam, terus berdoa terus kita di absen,

70 Baiq Citra Handayani, Wawancara, Gerung, 18 Mei 2022.

59

biasanya juga Ibu Guru mengajak kita bermain oper gulungan kertas yang berisi gambar tumbuhan, nah nanti yang dapat kertas gambar mencari tumbuhan yang ada digamabar yang didapatnya di lingkungan sekolah”.71 Selain hasil wawancara dengan guru dan siswa peneliti juga melakukan observasi yang dimana guru mengecek terlebih dahulu kesiapan siswa dan melakukan permainan yang dimana guru melaksanakan kegiatan pembukaan atau kegiatan awal sangat bervariasi namun memiliki tujuan yang sama yaitu mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi akan akan dipelajari.

Bedasrkan hasil wawancara dengan guru dan siswa yang diperkuat dengan hasil observasi, guru melakukan pembukaan pembelajaran dengan menekankan pada pengalihan perhatian peserta didik melalui permainan dan memberikan tantangan yang tujuannya adalah agar siswa lebih aktif dalam belajar dan mengembangkan pengetahuan peserta didik terhadap pelajaran yang telah dipelajari.

b. Kegatan inti

Kegiatan inti merupakan peroses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajar yang diinginkan. Dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar pada muatan IPA akan membatu dan memudahkan siswa untuk memahami pembelajaran yang disampaikan gurunya karna ingkungan merupakan sumber belajar yang kaya dan menarik untuk peserta didik. Lingkungan alam sekitar sekolah sebagai sumber belajar menuntut guru untuk mampu

71 Siti Isma Aulia, Wawancara, Gerung, 20 Mei 2022.

60

mengelola kelas agar kondusif dan berkesan bermakna bagi peserta didik, Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengcover kebutuhan akan sumber belajar yang tidak terlalu memadai yang menunjang proses pembelajaran yang akan meningkatkan sikap ilmiah siswa, sehingga guru lebih menekankan peserta didik untuk mampu memanfaatkan alam sekitar sekolah sebagai sumber belajar terutama dalam mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV mengenai pengelolaan kelas terutama dalam kegiatan inti ketika memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam sikap ilmiah siswa beliau mengatakan bahwa:

“Dalam kegiatan inti biasanya untuk mengelola kelas saya lebih sering meminta mereka untuk melakukan diskusi dengan teman sebangku dan memberikan soal atau pertanyaan yang kemudian dijawab oleh teman sebangku.

Selain itu, saya juga sering meminta mereka mengamati suatu benda seperti tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah dan membuat kesimpulan dari hasil pengamatan. Selain itu pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar juga sering kami lakukan seperti di halaman atau di sawah yang tidak lepas dari meminta mereka untuk melakukan kegiatan mengamati ”72

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas IV mengatakan bahwa :

“Ya pernah, karena biasanya ibu guru memerintahkan kita untuk melakukan diskusi dan bekerja sama untuk melakukan pengamatan suatu tumbuhan dan bagian- bagian dari tumbuhan dengan teman kelompok yang ada.”73

72 Baiq Citra Handayani, wawancara, Gerung, 18 Mei 2022.

73 Fathurrohman, Wawancara, Gerung, 18 Mei 2022.

61

Terkait dengan hasil wawancara yang didapatkan peneliti dari Ibu Baiq Citra Handayani selaku guru kelas IV dan siswa kelas IV yang diperkuat dengan hasil observasi bahwa dalam kegiatan inti ini Ibu memang benar dalam kegiatan inti lebih menekankan pada kegiatan mengamati dan tentunya belajar di luar ruangan dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, misalnya sawah sebagai sumber belajar untuk materi ekosistem dan halaman sebagai sumber belajar tumbuhan hijau dan fungsi dari bagian bagian pohon.

Selain di luar kelas, guru juga aktif dalam pemberian masalah seperti pertanyaan yang kemudian mereka diskusikan dengan teman sebangku agar siswa terlatih untuk berfikir terbuka dan kerjasama.

Masalah tersebut bersumber dari materi yang telah dipelajari. Siswa yang diberikan tugas oleh guru dapat mengerjakanya dengan baik dan aktif dalam peroses pembelajaran yang dilaksanakan baik secara individu atau berkelompok yang dimana siswa dapat berkerjasama dengan baik sehingga tugas yang diberikan terselesaikan misalnya siswa menyiapak bahan yang akan digunakan untuk peraktik seperti bibit pohon cabe kemudian siswa menanamnya dengan cara bekerjasama dengan teman kelompoknya.74

c. Kegiatan Penutup

74 MI Fityatul Ulum Pelepok, Observasi, Gerung, 16 Mei 2022.

62

Setelah kegiatan inti, peneliti juga melakukan wawancara terkait dengan kegiatan penutup atau kegiatan pada saat menutup pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan penutup ini kegiatan yang dilakukan oleh Ibu Baiq Citra Handayani adalah melakukan tindak lanjut seperti pemberian tugas dan PR yang bertujuan untuk mengenathui sejauh mana pemahaman yang diperoleh peserta didik.

Dalam kegiatan penutup ini kegiatan seperti yang diungkapkan oleh Ibu Baiq Citra Handayani bahwa:

“Bentuk kegiatan penutup sebelum pembelajaran berakhir adalah dengan saya memberikan tugas menjawab soal seperti isian singkat hal ini saya lakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka setelah belajar IPA, selain itu sebelum melakukan penutup saya juga memberikan mereka kesempatan untuk bertanya apabila belum terlalu paham agar siswaterlatih untuk berfikir keritis.”75

Selain wawancara, peneliti juga melakukan kegiatan observasi pada saat menutup pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, pada tahap kegiatan penutup dimana guru memberikan soal berupa isian singkat atau kadang meminta mereka untuk menjelaskan kesimpulan dari materi yang telah diajarkan kemudian mereka berdoa.

75 Baiq Citra Handayani, Gerung, 18 Mei 2022.

Dokumen terkait