HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Penyajian Data Uji Coba
87
kebutuhan)
Tahapan pertama pada penelitian ini adalah tahap Multimedia Needs Assessment and Analysis (Penilaian dan Analisis kebutuhan).
Pada tahap ini terdiri dari dua langkah yaitu analisis kebutuhan (need assessment) dan analisis ujung depan (front-end analysis). Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a. Need Assessment (penilaian kebutuhan)
1) Determine the Present Condition (Menentukan kondisi yang ada)
Pada tahap ini dilakukan penelitian pendahuluan dengan metode observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran biologi kelas X IPA dan siswa kelas X IPA di MA Miftahul Ulum Suren Jember untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi guru dan siswa saat belajar biologi khususnya pada materi animalia.
Dari wawancara yang telah dilakukan pada tanggal 1 April 2022, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang dilakukan di lapangan dari mulai proses pembelajaran, sampai kaitannya dengan sumber belajar dan hasil belajar.
Hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti kepada guru mata pelajaran biologi kelas X IPA dan siswa kelas X IPA di MA Miftahul Ulum Suren Jember keadaan seperti
kelas dilakukan secara bergantian. Pelaksanaannya dilakukan pada jam 07.00-10.00 WIB. ialah siswa dari absen 1-18 dan pada jam 10.00-13-00 WIB. ialah siswa dari absen 19-35 begitu pula hari berikutnya dengan cara bergantian. Keberadaan sistem pendidikan ini juga berpengaruh pada pendidikan biologi karena keterbatasan pelaksanaannya secara bergantian. Pembagian jadwal / sesi membuat pembelajaran kurang efektif dan berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa. Oleh karena itu, strategi yang digunakan dari guru mata pelajaran biologi untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan memberikan materi pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai. Jadi siswa dapat mempelajari materi sebelum pembelajaran dimulai.
Jika siswa belum memahami materi yang dibaca maka dapat ditanyakan saat pembelajaran.
Adapun hasil belajar siswa yang masih tergolong lemah pada mata pelajaran biologi khususnya pada materi animalia, nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran biologi di MA Miftahul Ulum Suren sebesar 77, sedangkan hanya ada sebagian kecil siswa yang memperoleh hasil belajar melebihi nilai KKM, selebihnya siswa memperoleh nilai di bawah KKM dan ada juga yang
sumber belajar yang secara detail mampu memberikan pemahaman konsep terkait materi animalia kepada siswa diasumsikan menjadi penyebab utama rendahnya hasil belajar siswa.
Adapun media pembelajaran yang digunakan oleh guru MA Miftahul Ulum Suren berupa buku paket dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Menurut Ibu Margi Awal Fitriani, S.Pd., mengatakan bahwa kedua media tersebut merupakan media pembelajaran yang mudah dalam pembuatannya dan sekolah sudah menyediakan buku paket.
Namun, media pembelajaran yang digunakan memiliki keterbatasan yang menghalanginya untuk menarik perhatian siswa saat mereka belajar, yang membuat siswa malas untuk mempelajari materi mata pelajaran khususnya pada pembelajaran biologi. Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa perlu adanya media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa sebagai penunjang dan memberikan pengayaan dalam proses pembelajaran.
Berkenaan dengan media pembelajaran yang dapat menarik minat baca siswa, Ibu Margi juga mengatakan pendapatnya terkait media pembelajaran dan sumber belajar dengan konteks kehidupan nyata. Menurut Ibu Margi,
sumber belajar dengan konteks kehidupan nyata, sehingga beliau merasa hal ini akan jadi sesuatu yang baru dan menjadi daya tarik tersendiri untuk siswa. Bu Margi menambahkan, saat ini sumber belajar yang dibutuhkan adalah sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum, sederhana, serta mudah dipahami siswa. Dan di masa modern ini, guru mengatakan media belajar digital akan lebih cocok untuk menunjang sumber belajar utama yang ada di sekolah. Karena hal itu, penulis merasa terdorong untuk membuat modul elektronik keanekaragaman pisces berdasarkan hasil identifikasi ikan di desa Plalangan Kalisat sebagai sumber belajar pada materi Animalia untuk siswa kelas X IPA MA Miftahul Ulum Suren Jember.
3) Define the Job (Menentukan kondisi seharusnya)
Hasil yang didapat bahwa media pembelajaran yang ada pada MA Miftahul ulum Suren Jember kurang menarik perhatian siswa saat mereka belajar, yang membuat siswa malas untuk mempelajari materi mata pelajaran khususnya pada pembelajaran biologi. sehingga diperlukan inovasi media pembelajaran yang dapat digunakan siswa untuk belajar mandiri. Salah satunya ialah modul elektronik.
tujuan)
Hasil untuk mengatasi kesenjangan dalam proses pembelajaran IPA kelas X MA Miftahul Ulum Suren, yakni:
a) Dibuatkan inovasi media pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa untuk lebih bersemangat dan memotivasi dalam belajar.
b) Media pembelajaran dibuat lebih menarik dan dapat digunakan ketika pembelajaran di sekolah dan luar sekolah.
c) Sumber belajar yang dibuat untuk memberikan hasil belajar yang terbaik bagi siswa.
d) Sumber belajar yang berdasarkan konteks kehidupan nyata.
5) Identify Discrepancies (Menentukan kesenjangan)
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran biologi kelas X IPA di MA Miftahul Ulum Suren Jember menyatakan terdapat beberapa kendala yang dihadapi pendidik dalam proses pembelajaran di antaranya ialah media pembelajaran yang digunakan seperti buku paket dan LKS kurang memiliki daya tarik siswa saat pembelajaran sehingga siswa malas belajar. Hal
dilakukan namun pada pembelajaran ada yang tidak dilakukan seperti pembuatan media pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa.
5) Determine Positive Areas (Menentukan area positif)
Kelebihan yang ada di MA Miftahul Ulum Suren Jember adalah tersedianya ruang laboratorium komputer yang memiliki 30 unit komputer, 1 LCD proyektor, dan layanan internet (WiFi).
6) Set Priorities for Action (Penentuan langkah prioritas) Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa terdapat tindakan yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan yaitu dengan membuat media pembelajaran yakni modul elektronik yang dapat membuat siswa berinteraksi secara langsung dengan memanfaatkan teknologi komputer yang ada di sekolah.
b. Front-End Analysis (analisis awal-akhir)
1) Audience analysis (analisis peserta/pengguna)
Analisis peserta/pengguna pada pengembangan produk modul elektronik ini ialah 35 siswa yang terdapat pada kelas X di MA Miftahul Ulum Suren Jember.
Analisis ini mengidentifikasi kemampuan teknologi yang ada di MA Miftahul Ulum Suren Jember. Sekolah tersebut memiliki berbagai fasilitas yang dapat menunjang proses pembelajaran menggunakan modul elektronik.
Fasilitas yang disediakan adalah seperti laboratorium komputer, proyektor, dan laptop yang dimiliki guru, serta layanan internet berupa WiFi yang dapat mengakses modul elektronik.
3) Situational analysis (analisis keadaan)
Hasil yang diperoleh dari analisis keadaan MA Miftahul Ulum Suren Jember ialah media pembelajaran yang digunakan oleh guru biologi adalah Lembar Kegiatan siswa (LKS) dan buku paket yang relatif tebal dan memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran serta hanya menawarkan visual hitam-putih, membuat siswa bosan dan kurang termotivasi untuk belajar. Selain itu kurangnya pemanfaatan sarana yang ada di sekolah seperti laboratorium komputer dan layanan internet (WiFi).
4) Task analysis (analisis tugas)
Hasil analisis tugas ini dilakukan untuk menentukan pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh pelaksana tugas untuk keberhasilan pengembangan media
memiliki potensi untuk mempengaruhi keberhasilan produk diproduksi, diantaranya ialah:
a) Pengembang produk: Moch Sofyan
b) Validasi materi produk: Ibu Hanni Miladia Maharani, S.Si., M.Pd., dan Ibu Imaniah Bazlina wardani, M.Si., Sebagai ahli materi selaku dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember pendidikan biologi yang menguasai materi animalia.
c) Validasi media produk: Bapak Husni Mubarok, S.Pd., M.Pd., dan Ibu Ira Nurmawati, M.Pd. Sebagai ahli desain dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember pendidikan biologi yang mengampu mata kuliah media pembelajaran dan menguasai ilmu desain media.
d) Validasi bahasa produk: Bapak Sidiq Ardianta, M.Pd., Sebagai ahli bahasa Indonesia dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang mengampu mata kuliah bahasa Indonesia.
e) Validasi instrumen tes: Bapak Wildan habibi, M.Pd., Sebagai ahli pendidikan biologi dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember pendidikan biologi yang menguasai instrumen tertentu.
Analisis tujuan penting dilakukan untuk menentukan apa yang harus ditargetkan dalam intervensi multimedia atau proses pembelajaran. Adapun media pembelajaran yang akan dikembangkan sebagai pencapaian tujuan penelitian ini ialah modul elektronik keanekaragaman pisces berdasarkan hasil analisis ikan di desa Plalangan sebagai sumber belajar pada materi animalia.
6) Objective analysis (analisis objektif)
Adapun tujuan dari pada pembuatan produk media pembelajaran adalah:
a) Mendeskripsikan kevalidan produk e-modul keanekaragaman pisces berdasarkan hasil identifikasi ikan di desa Plalangan Kalisat untuk siswa kelas X IPA MA Miftahul Ulum Suren Jember.
b) Mendeskripsikan kepraktisan produk e-modul keanekaragaman pisces berdasarkan hasil identifikasi ikan di Desa Plalangan Kalisat untuk siswa kelas X IPA MA Miftahul Ulum Suren Jember.
c) Mendeskripsikan tingkat keefektifan e-modul keanekaragaman pisces berdasarkan hasil identifikasi ikan di desa Plalangan Kalisat untuk siswa kelas X IPA MA Miftahul Ulum Suren jember.
Berdasarkan hasil wawancara guru biologi dan analisis siswa kelas X IPA di MA Miftahul Ulum Suren Jember melalui angket kuesioner peneliti menemukan permasalahan siswa terhadap materi animalia dan inovasi media pembelajaran berupa pengembangan modul elektronik sebagai kebutuhan siswa pada proses pembelajaran.
8) Media analysis (analisis media)
Berdasarkan analisis ketersediaan teknologi dan kebutuhan yang ada, media yang memungkinkan untuk digunakan adalah media pembelajaran berbasis online yakni modul elektronik. Modul elektronik ini dapat diakses melalui smartphone / Laptop / Personal / Computer yang disajikan melalui link di website FlipHTML5 secara online (https://fliphtml5.com/).
2. Tahap Multimedia Instructional Design (Desain)
Tahap kedua dari dari model pengembangan Lee dan Owens adalah tahap Desain. Pada tahap ini peneliti mulai melakukan desain Modul Elektronik (e-modul) yang dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu:
Berikut tabel jadwal perencanaan pelaksanaan pengembangan e-modul:
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan
Tanggal Kegiatan
25 April – 5 Juni 2022 Pembuatan Produk 6 Juni 2022 Validasi Ahli Materi 1 10 Juni 2022 Validasi Ahli Materi 2 10 Juni 2022 Validasi Ahli Media 1 11 Juni 2022 Validasi Ahli Media 2 11 Juni 2022 Validasi Ahli Bahasa Indonesia 13 Juni 2022 Validasi Pretest-Posttest 13 Juni 2022 Validasi Praktikalitas 13 Juni 2022 Uji Coba Skala Kecil 14 Juni 2022 Uji Coba Skala Besar b. Tim Proyek
Adapun anggota tim proyek untuk merancang dan mengembangkan modul elektronik yang dicantumkan pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Tim Proyek Pengembangan E-Modul
Nama Tim Tugas
Moch Sofyan Peneliti
Mengembangkan produk
Memperbaiki produk
Mengujicobakan produk Hanni Miladia
Maharani,
S.Si., M.Pd. Validator Ahli Materi
Validator materi pada produk E-Modul
Imaniah Bazlina
wardani, M.Si.
Husni Mubarok, S.Pd., M.Pd.
Validator Ahli Media
Validator media pada produk E-Modul
M.Pd.
Sidiq Ardianta, M.Pd.
Validator Ahli Bahasa Indonesia
Validator bahasa Indonesia pada produk E-Modul c. Media Specifications (spesifikasi media)
Spesifikasi modul elektronik (e-modul) dilakukan dengan menyesuaikan karakteristik dan kaidah penyusunan modul.
Adapun karakteristik e-modul memiliki ukuran yang dapat menyesuaikan dengan tampilan layar. E-modul juga disusun berdasarkan kerangka yang telah ditetapkan oleh permendikbud (2017).
Berikut kerangka e-modul keanekaragaman pisces berdasarkan hasil identifikasi ikan di perikanan: cover, redaksi e- modul, kata pengantar, daftar isi, kompetensi pembelajaran, petunjuk penggunaan e-modul, seputar kawasan balai perikanan plalangan jember, metode dan hasil observasi, peta konsep, kegiatan pembelajaran, tujuan pembelajaran, uraian materi, rangkuman, tugas mandiri, latihan soal, evaluasi, glosarium, daftar pustaka, biografi.
d. Configuration Control (Kontrol konfigurasi) 1) Pemilihan Media
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa yaitu
kehidupan nyata yang memuat gambar asli hewan ikan.
Sumber belajar yang dikembangkan berupa modul elektronik (e-modul), untuk mendesain sumber belajar yang menarik, perlu diperhatikan aplikasi untuk merancang sumber belajar, dalam hal ini peneliti memilih menggunakan Software Microsoft Word.
Setelah desain e-modul selesai, file kemudian disimpan dalam format pdf dan di import ke aplikasi fliphtml5 untuk mengubah tampilan e-modul menjadi layaknya buku cetak.
3. Multimedia Development (Pengembangan)
Tahap ketiga dari model pengembangan Lee dan Owens adalah Pengembangan. Tujuan pada tahap pengembangan ini adalah untuk menghasilkan bentuk akhir sumber belajar setelah melalui tahap revisi berdasarkan saran dan juga masukan dari para ahli pada tahap validasi produk. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran yaitu:
a. Determine the Type of Product and Platform (Penentuan jenis produk dan platform)
Adapun jenis produk yang dikembangkan oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.1. sebagai berikut:
Gambar 4.1 Tampilan FlipHtml5
Jenis produk yang dikembangkan oleh peneliti ialah modul elektronik yang diunggah melalui halaman web fliphtml5.
Adapun link untuk mengakses e-modul keanekaragaman pisces yakni:https://fliphtml5.com/esviq/whrp
1) Rancangan Awal Cover
Adapun rancangan cover yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.2. sebagai berikut:
Gambar 4.2
Tampilan Cover Modul Elektronik
satu hal yang penting dari tahap desain. Sebuah cover harus mampu mencerminkan isi dari buku. Karena itu, cover modul elektronik ini di desain dengan isi judul modul elektronik, gambar ikan, logo dan nama universitas, serta nama pengarang.
2) Rancangan Redaksi Modul Elektronik
Adapun redaksi e-modul yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.3. sebagai berikut:
Gambar 4.3
Tampilan Redaksi Modul Elektronik
dosen pembimbing serta dosen validator yang turut membantu dalam proses pengembangan Modul Elektronik.
3) Rancangan Kata Pengantar
Adapun kata pengantar e-modul yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.4. sebagai berikut:
Gambar 4.4
Tampilan Kata Pengantar
tujuan dan harapan dikembangkannya sumber belajar ini baik bagi siswa, pendidik maupun pembaca lainnya sehingga sumber belajar yang dikembangkan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.
4) Rancangan Daftar Isi
Adapun rancangan daftar isi e-modul yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.5. sebagai berikut:
Gambar 4.5 Tampilan Daftar Isi
proses penyusunan modul elektronik tersebut sehingga sumber belajar dapat tersusun secara rapi, dan juga memudahkan siswa untuk mencari topik dan materi yang dibahas dalam modul elektronik
5) Rancangan Kajian Kurikulum
Adapun rancangan kajian kurikulum pada e-modul yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.6.
sebagai berikut:
Gambar 4.6
Tampilan Pencapaian Kompetensi
penyusun isi materi pada modul elektronik yang terdiri dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang mengacu pada kurikulum 2013 yang juga digunakan di sekolah tersebut.
Tujuan dicantumkannya komponen-komponen tersebut di dalam modul elektronik adalah sebagai dasar atau acuan dalam menentukan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran pada kelas X IPA khususnya pada materi animalia dan keanekaragaman pisce.
6) Rancangan Petunjuk Penggunaan E-Modul
Adapun rancangan petunjuk penggunaan pada e- modul yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.7. sebagai berikut:
Gambar 4.7
Tampilan Petunjuk Penggunaan E-Modul
memudahkan pengguna atau pun pembaca dalam proses penggunaan modul elektronik tersebut.
7) Rancangan Seputar Kawasan Perikanan
Adapun rancangan seputar kawasan perikanan pada e- modul yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.8. sebagai berikut:
Gambar 4.8
Tampilan Seputar Kawasan Perikanan Desa Plalangan
Kecamatan Kalisat, memuat bagian isi yang menggambarkan kondisi lokasi ikan yang akan diidentifikasi.
8) Rancangan Isi Modul Elektronik
Adapun rancangan isi pada e-modul yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.9. sebagai berikut:
Gambar 4.9
Tampilan Isi Peta Konsep
konsep yang menyajikan rangkaian isi materi tentang animalia dan keanekaragaman pisces yang ada di perikanan desa Plalangan Kalisat, selanjutnya uraian materi mengenai animalia yang ada pada kegiatan pembelajaran pertama dan uraian materi mengenai spesies ikan di perikanan desa Plalangan Kalisat yang ada pada kegiatan pembelajaran kedua. Kedua uraian materi disusun secara sistematis, dengan deskripsi ringkas, dilengkapi gambar-gambar yang menarik dan ditambahkan informasi terkini yang berhubungan dengan materi yang ada pada sumber belajar yang dikembangkan.
Adapun lanjutan dari uraian materi pada modul ini, dilengkapi dengan rangkuman, tugas mandiri, latihan soal dan penilaian diri.
9) Rancangan Daftar Pustaka
Adapun rancangan daftar pustaka pada e-modul yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.10. sebagai berikut:
Gambar 4.10 Tampilan Daftar Pustaka
mengenai isi dari materi yang ada pada modul elektronik.
Dimana sumber-sumber tersebut dapat diakses oleh siswa untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan luas.
10) Rancangan Glosarium
Adapun rancangan glosarium pada e-modul yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.11. sebagai berikut:
Gambar 4.11 Tampilan Glosarium
disertai dengan penjelasan mengenai materi yang ada pada modul elektronik yang disusun secara alfabetis. Tujuan dari penulisan glosarium adalah untuk memudahkan siswa dalam memahami istilah-istilah yang sulit yang ada pada materi, dan biasanya glosarium ditempatkan dibagian akhir halaman setelah uraian materi yang disampaikan.
11) Rancangan Biografi
Adapun rancangan glosarium pada e-modul yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.12. sebagai berikut:
Gambar 4.12 Tampilan Biografi
pendidikan. Tujuan dari penulisan biografi adalah untuk memberikan edukasi kepada pembaca tentang seorang penulis.
12) Rancangan Cover Belakang
Adapun rancangan cover belakang pada e-modul yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.12. sebagai berikut:
Gambar 4.13
Tampilan Cover Belakang
Cover belakang merupakan isi paling akhir atau bagian penutup dari pada modul elektronik. Tujuan dari adanya cover belakang adalah untuk menambah minat pembaca dengan menyertakan deskripsi singkat.
Pada tahap melakukan review bertujuan untuk memvalidasi modul elektronik ini yang dilakukan oleh dua validator ahli materi, dua validator ahli media, dan satu validator ahli bahasa serta satu guru biologi dari MA Miftahul Ulum Suren Jember serta melakukan uji coba skala kecil dan uji skala besar pada siswa kelas X IPA MA Miftahul Ulum Suren Jember. Data hasil validasi oleh para ahli disajikan pada tabel berikut ini:
1) Validasi Materi
Validasi materi dilakukan oleh dua dosen validator ahli materi yaitu Ibu Hanni Miladina Maharani, S.Si., M.Pd.
dan Ibu Imaniah Bazlina Wardani, M.Si. Hasil validasi ahli materi dapat dilihat pada lampiran 12. Adapun nilai validasi disajikan pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Validasi Ahli Materi No. Aspek
Penilaian
Nilai
Rata-Rata Kriteria Validator
1
Validator 2 1. Kelayakan
Isi 85% 97,5% 91,25% Sangat
Valid 2. Pendukung
Penyajian 88, 89% 93,34% 91.11% Sangat Valid 3. Kelayakan
Kebahasaan 77,14% 97,14% 87,14% Sangat Valid Rata-rata per-
validator 83,67% 95,99% 89,83% Sangat Valid Sumber:Diolah dari hasil instrumen penilaian validasi ahli
Materi
Validasi media dilakukan oleh dua dosen validator ahli media yaitu Bapak Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. dan Ibu Ira Nurmawati, M.Pd. Hasil validasi ahli media dapat dilihat pada lampiran 16. Adapun nilai validasi disajikan pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Validasi Ahli Media No. Aspek
Penilaian
Nilai
Rata-Rata Kriteria Validator
1
Validator 2 1. Kelayakan
Penyajian 89,09% 96,36% 91,22% Sangat Valid 2. Kegrafikan 84,21% 89,47% 86,84% Sangat
Valid Rata-rata per-
validator 86,65% 92,91% 89,78% Sangat Valid Sumber:Diolah dari hasil instrumen penilaian validasi ahli
media
3) Validasi Bahasa Indonesia
Validasi bahasa Indonesia dilakukan oleh satu dosen validator ahli bahasa Indonesia yaitu Bapak Shidiq Ardianta, M.Pd. Hasil validasi ahli bahasa Indonesia. dapat dilihat pada lampiran 20. Adapun nilai validasi disajikan pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5
Validasi Ahli Bahasa Indonesia No. Aspek Penilaian Nilai
Validator Kriteria
1. Kelugasan 93,34% Sangat Valid
2. Komunikatif 100% Sangat Valid
3. Dialogis dan Interaktif 90% Sangat Valid 4. Kesesuaian dengan
Perkembangan Peserta Didik 100% Sangat Valid 5. Kesesuaian dengan Kaidah
Bahasa 90% Sangat Valid
6. Penggunaan Istilah 80% Valid
Rata-rata keseluruhan 92,22% Sangat Valid Sumber: Diolah dari hasil instrumen penilaian validasi ahli
bahasa
4) Validasi kepraktisan (Guru)
Validasi kepraktisan dilakukan oleh Ibu Margi Awal Fitriani, S.Pd. selaku Guru Biologi kelas X MA Miftahul Ulum Suren Jember. Hasil validasi praktis oleh guru secara lengkap disajikan pada lampiran 24. Adapun nilai validasi disajikan dalam tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Validasi Ahli kepraktisan (Guru) No. Aspek Penilaian Nilai
Validator Kriteria 1. Kesesuaian Isi 93,34% Sangat Valid 2. Kelayakan Penyajian 85% Valid
3. Kegrafikan 95% Sangat Valid
4. Profil materi 100% Sangat Valid Rata-Rata Keseluruhan 93,33% Sangat Valid Sumber:Diolah dari hasil instrumen penilaian validasi ahli
kepraktisan (Guru) 5) Validasi Ahli Pendidikan Biologi
Validasi soal pretest-posttest dilakukan oleh satu dosen validator ahli pendidikan biologi yaitu Bapak Wildan Habibi, M.Pd. Hasil validasi soal dapat dilihat pada lampiran
Tabel 4.7
Validasi Ahli Pendidikan Biologi No. Aspek Penilaian Nilai
Validator Kriteria
1. Kejelasan 100% Sangat Valid
2. Ketepatan Isi 100% Sangat Valid
3. Relevansi 100% Sangat Valid
4. Kevalidan Isi 100% Sangat Valid
5. Tidak Ada Bias 80% Valid
6. Ketepatan Bahasa 86,67% Sangat Valid Rata-Rata Keseluruhan 94,45% Sangat Valid Sumber:Diolah dari hasil instrumen penilaian validasi ahli
Pretest-Posttest
4. Tahap Multimedia Implementation (Implementasi)
Pada tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan terhadap sumber belajar yang dikembangkan berupa e-modul. Kepraktisan dilakukan dengan menyebarkan angket. Untuk melihat tingkat kepraktisan dilakukan uji coba skala terbatas kemudian dilanjutkan uji coba skala besar. Uji skala kecil peneliti menggunakan 6 siswa kelas X IPA MA Miftahul Ulum Suren Jember, sedangkan uji skala besar peneliti menggunakan 35 siswa kelas X IPA MA Miftahul Ulum Suren Jember. Alat pengumpulan data untuk mengetahui kepraktisan yaitu berupa lembar angket dan untuk mengetahui keefektifan e-modul yaitu berupa pretest-posttest. Adapun nilai respon siswa skala kecil disajikan pada tabel 4.8 berikut:
No. Responden Jumlah Nilai
Nilai
Maksimal Persentase Kriteria
1. R.1. 91 100 91% Sangat
Menarik
2. R.2. 97 100 97% Sangat
Menarik
3. R.3. 92 100 92% Sangat
Menarik
4. R.4. 91 100 91% Sangat
Menarik
5. R.5. 91 100 91% Sangat
Menarik
6. R.6. 95 100 95% Sangat
Menarik Jumlah/Rata-
rata 92,83 100 92,83% Sangat
Menarik Sumber:Diolah dari hasil angket respon siswa Adapun nilai respon siswa skala besar disajikan pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9
Respon Siswa Skala Besar No. Responden Jumlah
Nilai
Nilai
Maksimal Persentase Kriteria
1. R.1. 96 100 96% Sangat
Menarik
2. R.2. 94 100 94% Sangat
Menarik
3. R.3. 94 100 94% Sangat
Menarik
4. R.4. 92 100 92% Sangat
Menarik
5. R.5. 96 100 96% Sangat
Menarik
6. R.6. 94 100 94% Sangat
Menarik
7. R.7. 96 100 96% Sangat
Menarik
8. R.8. 96 100 96% Sangat
Menarik