BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Peran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Meningkatkan Kesejahteraan dalam Bidang Petanian di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai
Berdasarkan pada hasil penelitian di atas dapat diperoleh informasi bahwa adanya pelaksanaan program PNPM PISEW yang membangun infrastruktur desa bagi penduduk Kecamatan Sinjai Timur sangat banyak memberikan manfaat. Dimana sangat membantu dan meningkatkan pendapatan masyarakat di bidang pertanian maupun perkebunan.
Adapun hasil yang telah diperoleh dari pembangunan Insfrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) berdasarkan hasil pemantauan atau survei dilapangan diperoleh melalui informan dari 3 desa yang masuk dalam perengkingan teratas diantaranya yaitu:
1. Jalan pengerasan dapat dimanfaatkan dari desa tetangga dalam memasarkan hasil produksi begitu juga penduduk desa itu sendiri dapat dengan cepat memasarkan hasil produksinya sendiri.
Berkat adanya perbaikan jalan, akses masyarakat menjadi lebih
114
lancar. Dengan demikian kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lebih sejahtera, dimana akses untuk menjual hasil kebun menjadi lebih mudah untuk di angkut ke pasar dan tentunya tarif angkutan juga lebih murah dibandingkan sebelumnya.
Senada dengan pernyataan seorang informan yang merupakan Tokoh masyarakat “IL” dari Desa Lasiai memberikan pernyataan bahwa:
“berkat perbaikan/pengerasan jalan, kini akses masyarakat dalam berdangang hasil kebun menjadi lebih cepat”
Pendapat yang sama juga di berikan oleh salah seorang informan yang merupakan fasilitator kecamatan “PP” mengatakan bahwa:
“karena adanya program PNPM PISEW berupa perbaikan sarana jalan, jarak tempuh dari desa ke kota kecamatan kini terasa dekat, dibandingkan sebelumnya jarak dari desa ke kota kecamatan tidak begitu jauh, akan tetapi karena jalanan yang rusak maka harus di tempuh dua kali lipat jarak sebenarnya”
Pendapat yang berbeda juga dikemukakan salah seorang penduduk desa Biroro “HU” yang menyatakan bahwa:
“Sebelum ada pengerasan jalan dari PNPM PISEW keadaan jalan di beberapa desa di Kecamatan Sinjai Timur memprihatinkan, Banyak lubang disana-sini sehingga membahayakan keselamatan warga, Dengan kondisi tersebut, maka sangatlah prihatin bagi petani untuk mengembangkan dan meningkatkan hasil produksi Kebun yang mereka miliki”
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka diperoleh informasi bahwa adanya pengerasan jalan sangat membantu masyarakat dalam memasarkan hasil pertanian.
2. Pembangunan Sarana Perairan/Irigasi
Dengan adanya Program PNPM PISEW menambah Produksi
115
pertanian dikarenakan dibangunnya sarana pengairan serta perbaikan ataupun peningkatan akses jalan yang menhubungkan hamparan sawah yang mempunyai potensi yang baik untuk ditingkatkan hasil produksinya. Juga meningkatkan akses jalan yang menghubungkan daerah-daerah pemasaran hasil pertanian.
Indikator ketersediaan pangan dapat dilihat melalui daya dukung produksi dan konsumsi. Daya dukung produksi diantaranya ketersediaan lahan, sarana irigasi, jenis tanaman, dan produktivitas lahan.
Sedangkan daya dukung konsumsi dilihat dari kuantitas dan kualitas pangan yang dihasilkan. Masyarakat desa di Kecamatan Sinjai Timur mayoritas merupakan petani, dimana letak geografis yang mendukung masyarakat memiliki lahan sawah sendiri. berkat adanya pembangunan irigasi, saat ini masyarakat desa sudah mampu memiliki luas lahan produktif dibawah 0.5 – 1.0 hektar.
Dari hasil wawancara dengan ketua kelompok tani “KL” Desa Bongki Lengkese menyatakan bahwa:
“hal ini disebabkan diantaranya sebagian lahan yang mereka miliki sudah mendapatkan pengairan sehingga sudah dapat di gunakan, tentunya hal tersebut akan menambah pendapat petani. Selain itu, kondisi fisik Desa berada di daerah dataran. Sangat stategis dan cocok sebagai lahan pertanian dan perkebunan”
Senada dengan pernyataan seorang informan yang merupakan ketua kelompok tani Desa Lasiai “JJ” memberikan pernyataan bahwa:
“untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, unsur utama yang paling penting adalah pengairan, apalagi untuk kawasan
116
persawahan. Berkat adanya pengairan sebagian besar sawah penduduk terairi dan panen padi untuk tahun ini meningkat pesat”
Pendapat yang sama juga di berikan oleh salah seorang penduduk yang merupakan ketua kelompok tani Desa Biroro “ER” mengatakan bahwa:
“jika saja pengairan tidak segera terjamin, maka kualitas panen kami tidak akan sebaik sekarang ini”
Berikut data perbandingan holtikultura Kecamatan Sinjai TImur Kabupaten sinjai:
Tabel 24. Holtikultura Pangan Tahun 2010-2013 Kecamatan Sinjai Timur No Tahun Padi Jagung
1 2010 10.568 1.497.54 2 2011 11.696 2.119.32 3 2012 17.379 2.399.74 4 2013 15.827 2.543.11
Sumber : Data Statistik Pertumbuhan Holtikultura
Berdasarkan data statistik pertumbuhan holtikultura sayuran di peroleh bahwa dari tahun 2010 pertumbuhan padi ke 2011 sebesar 9,64% dari produksi 2010, dimana pada tahun 2010 progam PNPM PISEW khusus Kecamatan Sinjai Timur hanya terdapat satu desa yang memproleh program pembangunan pengairan irigasi. Sedangkan untuk tahun 2011 ke tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 32,7%, dimana tahun 2011 sudah terdapat tiga desa yang memperoleh program pembangunan pengairan irigasi, yang selanjutnya pada tahun 2012 sudah hamper seluruh desa memproleh pengairan, namun karena mutu atau kualitas pembangunan tidak memenuhi standar kelayakan
117
berakibat pada sulitnya petani dalam mengairi persawahan akibat kerusakan yang terjadi pada bangunan irigasi sehingga pada tahun 2012 terjadi penurunan produksi padi dari 17,379 menurun menjadi 15,827 sebesar 8,93% atau 1,5552 ton.
Berikut data holtikultura buah yang tercatat dalam badan statstik pertanian khusus Kecamatan Sinjai Timur.
Tabel 25. Holtikultura Buah Tahun 2012-2013 Kecamatan Sinjai Timur
Tahun Alpukat Lansat Durian Manga Manggis Nenas Papaya Rambutan
2012 124.4 4.4712 987.3 805.2 30.8 700.7 7939 2115.3
2013 131.7 1.938 1.6433 828 276.2 611 3974 3974.7
Laju Pertumbuhan
7.3 -2.5332 -985.657 22.8 245.4 -89.7 -3965 1859.4 Sumber : Data Statistik Pertumbuhan Holtikultura
Tabel diatas menunjukkan laju pertumbuhan holtikultura buah yang terjadi pada 2 tahun terakhir yakni tahun 2012 sampai tahun 2013.
Seperti yang tertera pada tabel bahwa terdapat beberapa jenis prodksi buah yang mengalami peningkatan produksi untuk jenis buah alpukat mengalamai peningkatan jumlah produksi sebesar 7,3% dari sebelumnya 124,4 ton menjadi 131,7 ton, mangga mengalami peningkatan sebesar 2,8%, manggis sebesar 24,54%, dan rambutan sebesar 18,58%. Sedangkan ang mengalami penurunan produksi antaranya yaitu produksi langsat menurun sebesar 2,5%, durian sebesar 98,5, nenas sebesar 89,7%, dan papaya 39,5%. Adapun hal- hal yang berkaitan dengan peningkatan produksi buah di Kecamatan Sinjai Timur dipengaruhi salah satunya akses jalan yang memudahkan masyarakat mengangkut hasil panen. Sehingga pemeliharaan tanaman
118
lebih intens di bandingkan sebelumnya.