• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tesis Oleh: RISKASARI Nomor Induk Mahasiswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tesis Oleh: RISKASARI Nomor Induk Mahasiswa"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada tahun 2009 hingga tahun 2012, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan Prasarana Sosial Ekonomi Daerah dilaksanakan di Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Namun, dalam kebijakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, pembangunan infrastruktur sosial ekonomi daerah merupakan sesuatu yang baru; itu.

Tabel 1. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan  Masyarakat/PNPM Mandiri dan Penerima Manfaatnya
Tabel 1. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat/PNPM Mandiri dan Penerima Manfaatnya

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Untuk mengetahui peranan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan Prasarana Sosial Ekonomi Daerah dalam meningkatkan kesejahteraan bidang prasarana, sosial dan ekonomi masyarakat di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai.

Manfaat Penelitian

Berperan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Prasarana Sosial Ekonomi Daerah untuk mewujudkan masyarakat mandiri di Kabupaten Sinjai Timur. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai implementasi kebijakan terkait isu pemberdayaan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat.

KAJIAN PUSTAKA

Konsep Implementasi

Fenomena ini dimanfaatkan oleh Andrew Dunsire (dalam Kunarjo, 2002:47) sebagai implementasi, yang mana dalam proses kebijakan selalu membuka kemungkinan terjadinya kesenjangan antara apa yang diharapkan oleh pengambil kebijakan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Sebab, fungsi implementasi juga menyangkut penciptaan apa yang dalam ilmu kebijakan negara disebut sebagai sistem normal pelaksanaan kebijakan negara.

Model Implementasi

Kelompok pemilih di masyarakat dapat mempengaruhi implementasi kebijakan melalui beberapa cara, antara lain: (1). Implementasi kebijakan memerlukan dukungan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun non manusia.

Kebijakan Publik

  • Pengertian Kebijakan
  • Pengertian Kebijakan Publik
  • Bentuk dan Sifat Kebijakan Publik

Pengertian lain tentang kebijakan publik dikemukakan oleh Anderson (dalam Islamy, 2004:19), dimana kebijakan publik adalah serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu, diikuti dan dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang berkaitan dengan suatu masalah atau permasalahan yang menjadi perhatian (dalam Agustiono, 2006:8). Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk ketertiban umum merupakan suatu kategori dalam pengakuan terhadap suatu kebijakan.

PNPM PISEW (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

  • Tujuan dan Sasaran
  • Struktur Organisasi Pengelolaan Program Nasional
  • Manfaat PNPM PISEW (Pembangunan Infrastruktur, Sosial,
  • Komitmen Pelaksana

Dengan demikian, program PISEW kemudian dikenal dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Daerah. Struktur Organisasi Pengelola Program Nasional Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Infrastruktur Sosial Ekonomi Daerah Pembangunan Masyarakat Infrastruktur Sosial Ekonomi Daerah a. Tim Koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Daerah Tingkat Provinsi ditetapkan dengan Keputusan Gubernur dengan penunjukan Ketua Bappeda Provinsi sebagai Ketua Tim Koordinasi dan keanggotaannya meliputi:

Tim Koordinasi Provinsi membentuk Sekretariat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan Prasarana Sosial Ekonomi Provinsi yang berkedudukan di Bappeda Provinsi dengan keanggotaan terdiri dari pejabat/staf yang mewakili instansi anggota Tim Koordinasi. Sekretariat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan, infrastruktur sosial ekonomi daerah PNPM provinsi dibantu oleh tim konsultan yang terdiri dari: Tim Koordinasi Pengelola Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan Prasarana Sosial Ekonomi Kabupaten dibentuk berdasarkan keputusan Bupati dan Ketua Bappeda Kabupaten selaku Ketua Tim Koordinasi dengan keanggotaan antara lain: .

Sekretariat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Daerah Kabupaten dibantu oleh Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK) dan Asisten Teknis Kabupaten. Satker Kabupaten yang dimaksud di sini merupakan satuan kerja yang terkait dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Daerah.

Kerangka Pikir

Handoko (2009:34) komitmen organisasi adalah kesetiaan pegawai terhadap organisasi melalui penerimaan terhadap tujuan organisasi, nilai-nilai, kemauan atau kemauan untuk berusaha menjadi bagian dari organisasi, serta keinginan untuk bertahan dalam organisasi. Dari definisi di atas dapat ditarik benang merah bahwa komitmen mengandung makna keteguhan dalam memaksakan sesuatu, disertai rasa keterikatan dan kemauan untuk berkorban. Oleh karena itu, ciri-ciri orang yang berkomitmen dapat dilihat dari adanya unsur-unsur komitmen dalam diri orang tersebut, yaitu kesetiaan, kemauan berusaha dan berkorban demi kemajuan lembaga, serta rasa memiliki dan keterikatan antara orang tersebut dengan orang lain. institusi tempat dia bekerja.

Prasarana desa meliputi jalan, lubang bor, pembangunan drainase dan pembangunan MCK (mandi, cuci, WC) yang memadai dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat desa, hal ini terlihat dari dibangunnya jalan pertanian yang memberikan kemudahan dan kelancaran transportasi. barang dan orang, waktu perjalanan. , mengurangi biaya pengangkutan hasil pertanian, serta manfaat jalan sehari-hari bagi masyarakat, pembangunan sumur bor membantu masyarakat menyediakan air bersih, pembangunan drainase membantu masyarakat mencegah banjir. Mengembangkan kegiatan untuk menunjang peningkatan produksi pertanian berarti juga mengembangkan perekonomian pedesaan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat di desa, baik dari segi harga produksi maupun dari segi ketersediaan sarana produksi. Selain itu, masyarakat desa juga memerlukan infrastruktur pendukung lainnya seperti air bersih dan sanitasi lingkungan, infrastruktur pendukung pendidikan dan kesehatan yaitu posyandu balita dan anak.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Unit Analisis dan Penentuan Informan
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Temuan

Implementasi kebijakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat untuk pembangunan infrastruktur sosial ekonomi di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Lokasi Penelitian

Sebelum melaksanakan program PNPM PISEW, setiap desa/kelurahan di suatu kecamatan mengusulkan kegiatan yang diperlukan oleh desa tersebut. Program Karya Diskon Beton PNPM PISEW dilaksanakan di beberapa lokasi yaitu Dusun Lonrae, Dusun Jahi-jahie, Dusun Rombo, Dusun Bakae, dan Dusun Mangttong. Dari berbagai daftar usulan PNPM PISEW, Dusun Pasahakue mendapat tiga kegiatan pembangunan infrastruktur yakni pembangunan tanggul, pembangunan drainase, dan diskon beton yang dilaksanakan sebanyak dua kali.

Tabel 2. Nama Ibukota Kecamatan dan Jaraknya terhadap Ibukota  Kabupaten
Tabel 2. Nama Ibukota Kecamatan dan Jaraknya terhadap Ibukota Kabupaten

Peran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Secara kuantitas, pembangunan infrastruktur per desa sudah sesuai dengan usulan yang masuk dalam pemeringkatan, namun dari segi kualitas belum sebaik yang diharapkan. Dengan demikian, aktivitas perekonomian masyarakat menjadi lebih sejahtera, akses penjualan hasil kebun semakin mudah diangkut ke pasar dan tentunya tarif transportasi juga lebih murah dibandingkan sebelumnya. “Sebelum adanya pengaspalan jalan dari PNPM PISEW, kondisi jalan di beberapa desa di Kecamatan Sinjai Timur memprihatinkan. Banyak lubang di sana-sini sehingga membahayakan keselamatan warga. Keadaan ini membuat para petani sangat khawatir dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi dari perkebunan yang mereka miliki.”

Masyarakat desa di Kecamatan Sinjai Timur mayoritas berprofesi sebagai petani, dengan letak geografis yang mendukung masyarakat untuk memiliki sawah sendiri. Berdasarkan data statistik pertumbuhan hortikultura sayuran diketahui bahwa pada tahun 2010 hingga tahun 2011 pertumbuhan padi sebesar 9,64% dari produksi tahun 2010, dimana pada tahun 2010 pada program PNPM PISEW khusus Kabupaten Sinjai Timur hanya ada satu desa yang mendapat bantuan. program pengembangan air irigasi. Sedangkan dari tahun 2011 ke tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 32,7%, dimana pada tahun 2011 terdapat tiga desa yang mendapatkan program pengembangan air irigasi, kemudian pada tahun 2012 hampir seluruh desa mendapatkan irigasi, namun karena kualitas pembangunan yang belum memenuhi standar dengan baik.

Seperti terlihat pada tabel, terdapat beberapa jenis produksi buah-buahan yang mengalami peningkatan produksi, Alpukat mengalami peningkatan produksi sebesar 7,3% dari sebelumnya 124,4 ton menjadi 131,7 ton, mangga meningkat 2,8%, manggis mencapai 24 ton. ,54%, dan rambutan sebesar 18,58%. Peningkatan produksi buah-buahan di Kabupaten Sinjai Timur salah satunya adalah adanya akses jalan yang memudahkan masyarakat dalam mengangkut hasil panennya.

Tabel 24. Holtikultura Pangan Tahun 2010-2013 Kecamatan Sinjai Timur  No   Tahun   Padi  Jagung
Tabel 24. Holtikultura Pangan Tahun 2010-2013 Kecamatan Sinjai Timur No Tahun Padi Jagung

Pembahasan

Selain sumber daya manusia dan alam yang mendukung terlaksananya pembangunan infrastruktur, hal ini juga berkat dukungan masyarakat yang berperan aktif dalam pelaksanaannya. Kondisi sosial ekonomi juga mempengaruhi pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Desa Biroro dimana masyarakat desa yang umumnya berprofesi sebagai petani kurang memberikan perhatian yang cukup untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur secara optimal. Secara umum pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat untuk pengembangan infrastruktur sosial ekonomi daerah di Kabupaten Sinjai Timur sudah sesuai prosedur.

Jika dilihat dari keseluruhan wilayahnya, Desa Sanjai tentu membutuhkan lebih banyak pembangunan infrastruktur. Ketiga, kualitas pembangunan infrastruktur yang masih jauh dari harapan, dimana fasilitas infrastruktur yang seharusnya dapat digunakan selama 5 tahun, ternyata dalam waktu 3 tahun sudah mengalami kerusakan, hal ini disebabkan karena pelaksanaan pembangunan yang tidak berjalan dengan baik. dan sebagian besar yang baik. teknik konstruksinya, seperti yang terjadi di Desa Kaloling. Keempat, belum maksimalnya komitmen pelaksana yang terlihat pada pembangunan infrastruktur yang masuk dalam pemeringkatan masyarakat di wilayah desa belum sepenuhnya berfungsi secara maksimal, yaitu pembangunan yang tidak tepat sasaran. tempat.

Namun hasil pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah PNPM PISEW juga membawa banyak manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Sinjai Timur. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Daerah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Sinjai Timur, antara lain kenyamanan masyarakat yang disebabkan oleh perbaikan infrastruktur desa, seperti akses jalan, dengan bangunan dasar untuk pelayanan masyarakat seperti posyandu, atau prasarana kantor desa, dan prasarana sosial dan umum.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pembangunan fasilitas jalan di setiap desa di Kabupaten Sinjai Timur sangat bermanfaat bagi masyarakat, apalagi di beberapa desa akses lalu lintas belum memadai karena kondisi jalan yang sulit untuk dilalui dan beberapa jalan antar desa hanya dapat dijangkau oleh kendaraan tertentu. , mis. dibandingkan sepeda motor, karena kondisi jalan yang hanya kecil berupa jalan setapak, berlumpur dan berada di pinggir tebing sehingga dapat membahayakan nyawa pengguna jalan. Kualitas jalan yang dibangun kurang memenuhi standar, karena jalan yang seharusnya dapat digunakan minimal 5 tahun mulai menunjukkan kerusakan seperti retak di tepi jalan dan mulai berlubang. Beberapa desa di Kabupaten Sinjai Timur masih membutuhkan tambahan sumur bor yang kualitas airnya lebih baik untuk dikonsumsi. Jumlah sumur bor yang dibangun saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas.

Misalnya, satu sumur bor dimanfaatkan oleh dua dusun yang tingkat air masyarakat penggunanya tidak seimbang. Meskipun demikian, pembangunan posyandu sangat membantu dalam penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat di desa ini. Bahkan, saat ini fungsi posyandu yang dibangun bukan lagi sekedar posyandu, namun ditingkatkan menjadi pusat penunjang kesehatan masyarakat (Pustu).

Apalagi wilayah Kecamatan Sinjai Timur secara geografis terletak pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan Kecamatan Sinjai Barat dan Kabupaten Bulukumba. Hal ini dibuktikan dengan kondisi lahan pertanian di sejumlah desa sebelum dibangun irigasi, khususnya lahan pertanian warga berupa sawah tadah hujan.

Saran

Keputusan Menteri Nomor 25/Kep/25/kep/menko/kesra/vii/2007 tentang Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (pnpmmandiri) MENkokgjlkjgsgosgosg. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Jaminan Sosial. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan. UU No. 2004 tentang Sistem Perencanaan.

Gambar

Tabel 1. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan  Masyarakat/PNPM Mandiri dan Penerima Manfaatnya
Tabel 2. Nama Ibukota Kecamatan dan Jaraknya terhadap Ibukota  Kabupaten
Tabel 3. Luas Dan Persentase Menurut Kemiringan Tanah Dirinci Per  Kecamatan Di Kabupaten Sinjai Tahun 2009
Tabel 4. Kepadatan Penduduk  Dirinci Menurut Kecamatan  di Kabupaten  Sinjai Tahun 2010
+7

Referensi

Dokumen terkait

This paradigm shift in international climate change law intersects with the emergence of blockchain technology; a digital ledger which is increasingly touted as a potential solution to

solar PV, solar thermal and wind power plants follows the proposed seasonal and daily sun- shine/wind variation; • Geothermal power plants begin operation in 2025, with an initial