Ririn Eva Hidayati
MAN MALANG 1
ABSTRAK.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas permainan love chem berdasarkan ketuntasan belajar siswa, angket respon siswa, serta observasi siswa. Sasaran penelitian ini adalah permainan love chem pada materi struktur atom yang diterapkan pada siswa kelas X-H MAN Malang 1. Media terlebih dahulu dilakukan uji kelayakan, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa media permainan love chem yang dikembangkan layak digunakan sebagai media belajar. Media ini juga sangat efektif digunakan sebagai alternatif pembelajaran kimia untuk memperbaiki pemahaman siswa pada materi struktur atom. Siswa merespon positif terhadap media, data ini didukung pula hasil observasi yang menunjukkan aktivitas siswa positif pada pelaksanaan permainan love chem.
Kata kunci: Permainan love chem, pemahaman siswa, struktur atom
ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the efectivity of love chem game which is consist of mastery of learning, student’s responses, and student’s observation date. This research is directly for love chem game, on the major materials of atomic structure with source data is students X-H of MAN Malang 1. The first step is determine the eligibility of the media and the result shown that love chem game is eligible used as learning media. The media is also very effective used as learning media. Student’s shown positive response to this media, this date is supported by observation data that showed student positive activity in the case of implementation of love chem game.
Keywords: love chem game, student’s mastery learning, atomic structure PENDAHULUAN
Era Globalisasi menuntut kemampuan daya saing yang kuat di bidang teknologi, manajamen dan sumber daya manusia. Upaya pemerintah untuk mempersiapkan warganya agar dapat bersaing dalam kancah internasional adalah dengan meningkatkan mutu sumber daya manusia, guna mengatasi ketertinggalan di segala aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan perubahan global serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam bidang pendidikan upaya pemerintah tersebut telah dilakukan misalnya dengan meningkatkan pendidikan guru, memperbaiki kurikulum, mengujicobakan beberapa model pembelajaran dan sebagainya. Namun satu hal yang mungkin perlu direnungkan adalah bagaimana menjadikan konsep abstrak diminati siswa dan sekaligus meningkatkan pemahamannya.
Alasan Kimia dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan kurang menarik adalah banyaknya istilah (terminologi) kimia yang diperkenalkan pada saat awal belajar Kimia. Mereka dijejali dengan berbagai macam istilah baru seperti nama-nama unsur dan senyawa kimia, simbol-simbolnya dan perhitungan matematis dalam persamaan reaksi. Konsep dari pelajaran Kimia yang abstrak dan hafalan tentunya menambah ketidaktertarikan siswa untuk mempelajari mata pelajaran Kimia.
Materi pelajaran Kimia pokok bahasan Struktur Atom merupakan materi pelajaran yang bersifat abstrak tanpa pengamatan/percobaan. Materi pelajaran ini dapat dipelajari lewat penjelasan guru dengan bantuan bahan tertulis, alat peraga, slide atau alat bantu belajar di ruang kelas. Materi pelajaran ini jika disampaikan kepada siswa dengan pembelajaran konvensional akan membuat siswa merasa jenuh.
Menilik dari semua permasalahan yang disebutkan di atas, berdasarkan teori dan pencapaian yang diharapkan, maka penggunaan media pembelajaran love chem yang menyenangkan dapat dijadikan alternatif. Media pembelajaran yang bisa digunakan didalam proses pembelajaran di kelas maupun di rumah dapat dijadikan solusi untuk mengatasi keterbatasan waktu penyampaian materi oleh guru. Penyajian yang menarik ditambah dengan pengintegrasian pokok bahasan dengan keterampilan berfikir kritis dan kreatif dapat meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa pada materi kimia serta memberikan nilai lebih pada media dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran (Loed, 2008).
Permainan love chem adalah salah satu permainan alternatif dalam pembelajaran kimia dengan menggunakan media yang berupa suatu karpet yang berbentuk segi empat dengan ukuran 400 X 400 cm, dan di dalamnya terdapat enam puluh kotak yang membentuk lingkaran kulit atom dan nomor-nomor yang terdapat di dalam kotak menandakan
Ririn Eva Hidayati
184 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2014
banyaknya interval nomor atom yang terjadi karena kemiripan sifat pada setiap golongan yang sama memiliki sifat-sifat yang hampir sama pula atau mirip yang didesain agar siswa tertarik. Media permainan love chem ini merupakan media visual yang terinspirasi dari permainan ular tangga dan monopoli. Pada media ini siswa dibagi menjadi lima kelompok, dalam satu kelompok terdiri atas lima siswa. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk menjalankan permainan ini dengan karpet permainan yang telah disediakan.
Permainan love chem ini diharapkan dapat menimbulkan kegiatan belajar yang menarik dan menyenangkan sehingga termotivasi, meningkatkan keaktifan siswa dalam melakukan persaingan terbuka dengan kelompok lain, memahani konsep kimia dan memantapkan pemahamannya tentang materi pokok struktur atom dan menjawab soal-soal serta membantu suasana belajar yang menyenangkan dan menggembirakan.
Dengan pengembangan perangkat pembelajaran kimia melalui permainan love chem, diharapkan layak digunakan dalam pembelajaran kimia serta dalam penyampaian pembelajaran kimia akan lebih efektif. Selain itu dalam permainan love chem ini, siswa diharapkan dapat termotivasi, sehingga pembelajaran Kimia yang disampaikan dapat dicerna dengan mudah dan menyenangkan, sehingga diharapkan siswa mempunyai nilai yang memuaskan.
METODE
Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media permainan love chem. Penelitian ini terdiri dari dua tahap besar yaitu Pengembangan perangkat dan Pelaksanaan ujicoba perangkat. Penelitian pengembangan ini mengacu pada model pengembangan perangkat 4-D (Four D Model) yang dikemukakan oleh Thiagarajan, diantaranya tahap pendefinisian (Define), tahap perancangan (Design), tahap pengembangan (Develop), sementara tahap Penyebaran (Dessiminate) tidak dilakukan. Adapun prosedur penelitian tampak dalam diagram alur berikut:
Ririn Eva Hidayati
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2014 185 Gambar 1. Diagram pengembangan media permainan love chem sebagai media pembelajaran (Thigarajan,
Semmel and Semmel dalam Ibrahim, 2001)
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data kelayakan meliputi lembar telaah, angket validasi guru. Dan pada implementasi permainan love chem instrumen yang digunakan adalah lembar respon siswa, tes hasil belajar dan lembar observasi.
Penelaah isi dan kontruksi, media dan bahasa dilakukan oleh Dosen Kimia dan Ahli Media. Validator kelayakan dilakukan secara deskriptif kualitatif. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif yaitu dengan menggunakan persentase.
Persentase dari data angket diperoleh berdasarkan perhitungan skor skala likert. Media dikatakan layak jika persentase kelayakan ≥ 61% dari skor kriterium berdasarkan perhitungan skala likert.
Pelaksanaan uji coba dilakukan kepada siswa kelas X-H MAN Malang 1. Dalam uji coba juga dilakukan pretes dan postes, sebelum dan sesudah menggunakan permainan love chem. Hasil pretes dan postes digunakan untuk mengetahui sejauh mana permainan love chem dapat membantu siswa dalam memahami konsep struktur atom.
Media dikatakan efektif jika persentase respon siswa ≥ 61% dari skor kriterium, ketuntasan skor hasil belajar mencapai KKM secara klasikal dan ada perbedaan secara statistika. Serta mendapat dukungan dari hasil observasi.
Analisis Siswa
Analisis Tugas Analisis Konsep
Perumusan Indikator Hasil belajar
Desain Media
Telaah Ahli Media Telaah Guru
Analisis hasil telaah media
Revisi
Hasil Revisi
Uji Coba Terbatas Validasi Guru
Analisis uji coba terbatas Analisis Hasil Validasi
Laporan
Define
Draft I
Design
Develop Draft II
Ririn Eva Hidayati
186 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2014 PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai proses pengembangan media. Penelitian pengembangan media permainan love chem pada materi struktur atom yang sesuai dengan tahap-tahap dalam rancangan penelitian yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (develop).
1. Tahap Pendefinisian (Define)
Pada tahap pendefinisian, rangkaian analisis yang dilakukan adalah analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep serta perumusan tujuan.
a. Analisis siswa
Dalam tahap ini peneliti menelaah tentang karakteristik siswa agar sesuai dengan rancangan media yang dikembangkan. Karakteristik tersebut meliputi kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan dan pengetahuan awal siswa. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara media pembelajaran dengan siswa.
Siswa yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas X-H MAN Malang 1. Adapun karakteristik siswa dalam penelitian ini adalah:
1) Usia
Siswa kelas X rata-rata berusia 14 – 15 tahun. Anak usia 12 – 15 tahun mengalami tahap transisi dari tahap operasi konkrit ke tahap ke operasi formal dimana pada tahap operasi formal anak mulai dapat berfikir untuk menghadapi situasi-situasi penalaran hipotesis dan abstrak, serta kecakapan menangani situasi rekaan ke situasi nyata (Piaget). Sehingga pembelajaran konsep dan teori-teori yang abstrak akan mudah dipahami siswa jika diterapkan menggunakan media permainan.
2) Latar Belakang Pengetahuan Siswa
Media permainan diterapkan pada siswa yang telah memperoleh materi pokok struktur atom.
3) Kemampuan Akademik
Sesuai dengan kemampuan akademik, peneliti memilih 25 orang siswa yang mempunyai kemampuan akademik yang tidak sama (heterogen) didasarkan pada nilai ulangan harian, yaitu sebanyak 25 siswa terdiri dari 8 siswa mempunyai kemampuan akademik tinggi, 8 siswa mempunyai kemampuan akademik sedang, sedangkan 9 siswa lainnya mempunyai kemampuan akademik rendah.
b. Analisis Tugas
Analisis tugas dilakukan dengan menganalisis prosedur penyelesaian tugas pada materi pokok struktur atom, yang digunakan untuk menentukan isi suatu pembelajaran. Pada bagian ini dilakukan suatu analisis yang mencakup kegiatan siswa saat pembelajaran yang termasuk identifikasi tugas-tugas yang perlu dilakukan siswa dalam kegiatan uji coba terbatas sehingga kompetensi dapat dicapai.
Kegiatan yang berupa tugas diselesaikan siswa selama uji coba terbatas yang dimulai dengan meminta siswa mengerjakan pretes, mendengarkan penjelasan tentang permainan love chem dari peneliti, sehingga siswa dapat menjalankan permainan yang selanjutnya siswa mulai menjawab soal yang terdapat dalam media permainan, setelah itu siswa diminta untuk mengerjakan postes.
c. Analisis Konsep
Dalam tahap ini peneliti menelaah konsep yang dilakukan dengan mengidentifikasi konsep utama dari materi yang ditetapkan kemudian menyusunnya secara sistematis.
d. Perumusan Indikator Hasil Belajar
Perumusan tahapan ini bertujuan untuk merumuskan indikator pembelajaran. Indikator pembelajarannya adalah sebagai berikut :
1) Kongnitif
Berdasarkan kurikulum 2006, struktur atom diajarkan pada siswa kelas X semester 1. Dengan Standar Kompetensi : Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia. Kompetensi Dasar : 1.1.Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron, Indikator Hasil Belajar : Menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan masing-masing teori atom berdasarkan fakta eksperimen, Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar dan isoton, Menentukan massa atom relatif berdasarkan kelimpahan isotopnya, Menentukan massa molekul relatif, Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi.
2) Psikomotorik
Siswa dapat menjalankan media pembelajaran love chem dengan baik.
3) Afektif
Siswa termotivasi dalam pembelajaran kimia dan senang belajar kimia.
2. Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu merancang bentuk dan format love chem. Tahapan yang dilakukan adalah :
a) Penyusunan Tes
Ririn Eva Hidayati
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2014 187 Soal-soal yang disusun meliputi soal yang akan ditampilkan dalam media permainan dan soal untuk tes hasil hasil belajar (pretes dan postes). Soal yang digunakan telah divalidasi oleh dosen kimia untuk mengetahui kesesuaian soal dengan indikator pembelajaran serta kebenaran isi dari soal, validasi ini disebut validasi isi.
b) Pembuatan Media Permainan
Pembuatan permainan love chem yang berupa permainan yang dipadukan dengan soal-soal latihan tentang materi struktur atom. Pembuatan media permainan love chem diawali dengan membuat alur permainan sebagai berikut :
Gambar 2. Alur permainan love chem pada materi struktur atom
Media permainan ini terdiri dari perangkat permainan, yang berupa karpet love chem, exercise card, wow card, scream card serta kartu peraturan, yang terdiri dari komponen visual yang berupa teks dan gambar yang berhubungan dengan struktur atom, pengadopsian gambar diperoleh dari internet. Serta terdapat dadu yang mata dadunya membentuk lintasan atom.
Perangkat media love chem ini selanjutnya dibuat, yaitu antara lain : 1) Karpet love chem
Dalam karpet ini terdapat kotak exercise sebanyak 48 yang didalamnya terdapat gambar yang berhubungan dengan struktur atom, serta terdapat kotak wow sebanyak 6 yang ditandai dengan gambar yang menunjukkan
Love chem
Kotak Soal Kotak Scream Kotak Wow
Pemain melempar dadu
Pemain mendapatkan soal yang harus dijawab oleh pemain
Exercise Card Scream Card Wow Card
Jawaban Benar
Jawaban Salah
10 poin -5 poin 10 poin - 10 poin 10 poin
Pemain mendapatkan poin tertinggi Pemain hanya mendapatkan poin dibawah poin winner
Winner Kalah
Pemain
berhenti sampai satu putaran permainan
Jawaban dilempar ke kelompok lain
Pemain melanjutkan permainan