BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis
No.
Responden
Kemampuan Berpikir Kritis
(Y1)
Sikap Ilmiah (Y2)
30 41 68
31 37 71
32 46 65
33 31 74
34 36 63
35 44 65
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis
12,417; skor minimum sebesar 40,00; dan skor maksimum sebesar 94,00.
b. Data Hasil Angket Siakp Ilmiah Peserta Didik
Adapun data hasil angket sikap ilmiah kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 4.4
Deskripsi Data Angket Sikap Ilmiah
Analisis deskriptif Kelas eksperimen Kelas kontrol
Rata -rata 71,79 68,20
Standar devisiasi 4,617 3,833
Skor minimum 61,00 62
Skor maksimum 85,00 77
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahu bahwa angket sikap ilmiah peserta didik kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran yang memiliki ratta-rata 71,79; standar devisiasi 4,617; skor minimum 61,00; dan skor maksiumum 85,00. Kelas kontrol memiliki rata-rata 68,20; standar devisiasi 3,833; skor minimum 62; dan skor maksimum 77.
2. Analisis Inferensial
Analisis inferensial digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Jakni, 2016:122). Analisis inferensial terbagi menjadi dua yaitu, statistik parametik dan non paarmetik. Analisis inferensial melibatkan uji prasyarat dan uji hipotesis, adapun ujinya sebagai berikut :
a. Uji Persyarat
1) Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kedua data kelompok ditribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan hipotesis sebagai berikut :
a) 1 : data kemampuan berpikir kritis peserta didik berdistribusi normal.
1 : data kemaampuan berpikir kritis peserta didik tidak berdistribusi normal.
b) 2 : data sikap ilmiah peserta didik berdistribusi normal.
2 : data sikap ilmiah peserta didik tidak berdistribusi normal.
Dengan kriteria pengujian :
Jika Sig. (0,05), maka n ditolak Jika Sig. (0,05), maka n diterima.
Setelaha melakukan uji normalitas menggunakan SPSS Statistics versi 26 uji Kolmogorov-Smirnov, maka hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran, dengan rincian sebagaimana tabel 4.6 dan 4.7 dibawah ini :
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Data
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
No Kelas Sig. Keputusan Kesimpulan 1 Kelas Eksperimen 0,200 0,05 1 Berdistribusi normal
Kelas Kontrol 0,200 0,05 1 Berdistribusi normal Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Data Sikap Ilmiah Peserta Didik
No Kelas Sig. Keputusan Kesimpulan 1 Kelas Eksperimen 0,149 0,05 Berdistribusi normal
Kelas Kontrol 0,200 0,05 Berdistribusi normal Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut dapat dilihat
bahwa semua data memiliki nilai Sig. 0,05, maka hasil uji hipotesisnya sebagai berikut :
a) 1 ditolak dan 1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data untuk uji hipotesis kemampuan berpikir kritis memiliki sebaran data yang berdistribusi normal.
b) 2 ditolak dan 2 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data untuk uji hipotesis sikap ilmiah memiliki sebaran data yang berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
Setelah kedua data diuji normalitasnya dan berdistribusi normal, selanjutnya melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kedua kelompok mempunyai varians sama atau tidak. Jika kedua kelompok
memiliki varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan SPSS Statistics versi 26. Interpertasi dilakukan dengan memilih salah satu statistik yang didasarkan pada rata-rata (Based on Mean) dengan uji F, dengan hipotesis sebagai berikut :
a) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa varians dari dua atau lebih kelompok tidak sama (tidak homogen).
b) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa varians dari dua atau lebih kelompok sama (homogen).
Maka hasil uji homogenitas kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada lampiran dengan rincian sebagaimana pada tabel 4.8 dibawah ini :
Tabel 4.7
Hasil Uji Homogenitas Data
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Data Kelas df1 df2 Sig. Kesimpula
n Kemampuan
berpikir kritis
Eksperimen 1 67 0,05 0,950 Varians homogen Kontrol
Hasil pengujian yang tertera diatas tingkat siginifikansi 0,950 > 0,05. Disimpulkan bahwa dari hasil data tes kemampuan berpikir kritis peserta didik, varians dari populasi yang homogen karena memenuhi tingkat signifikansi > 0,05.
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Data Sikap Ilmiah Peserta Didik
Data Kelas df1 df2 Sig. Kesimpulan Sikap
Ilmiah
Eksperimen 1 67 0,05 0,500 Varians homogen Kontrol
Hasil pengujian yang tertera diatas tingkat siginifikansi 0,500 > 0,05. Disimpulkan bahwa dari hasil data angket sikap ilmiah peserta didik, varians dari populasi yang homogen karena memenuhi tingkat signifikansi > 0,05.
b. Uji Hipotesis
Analisis yang digunakan dalam penilitian ini adalah uji Z dengan taraf signifikansi 0,005, digunakannya uji z karena data berdistribusi normal dan memiliki varians homogen (Siregar, 2013:176). Uji Z bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan anatara dua sampel yang tidak berpasangan. Adapun hipotesis statistik yang akan diuji adalah :
a. 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) pada sub materi sistem pernapasan manusia kelas XI MIPA di SMAN 3 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022
1 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) pada sub materi sistem pernapasan manusia kelas XI MIPA di SMAN 3 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022
b. 2 : Terdapat perbedaan yang signifikan sikap ilmiah peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) pada sub materi sistem pernapasan manusia kelas XI MIPA di SMAN 3 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022
2 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan sikap ilmiah peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) pada sub materi sistem pernapasan manusia kelas XI MIPA di SMAN 3 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022.
Dengan kriteria pengujian :
Jika nilai signifikansi > 0,005, maka n diterima n ditolak Jika nilai signifikansi < 0,005, maka n ditolak dan n diterima
Setelah melakukan uji Z data dengan menggunakan SPSS Statistics versi 26, maka data dapat dilihat pada lampiran dengan rincian sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini :
Tabel 4.9 Hasil Uji Z
Sig. Keputusan Kesimpulan Kemampuan
berpikir kritis
0,000 0,005 1 diterima Terdapat perbedaan signifikan
Sikap ilmiah 0,001 0,005 diterima Terdapat perbedaan signifikan
Dapat dilihat berdasarkan tabel diatas bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik memiliki signifikansi sebesar 0,000 dan sikap ilmiah peserta didik memiliki nilai 0,001 lebih kecil daripada ketetapan nilai signifikansi (0,005). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penilitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terhadap kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah setelah dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS).