• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Klinis Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode Implan

Dalam dokumen PELAYANAN KONTRASEPSI (Halaman 73-77)

PELAYANAN KONTRASEPSI DENGAN METODE IMPLAN

8. Prosedur Klinis Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode Implan

Peralatan yang diperlukan untuk setiap pemasangan adalah sebagai berikut:

- Meja periksa untuk tempat tidur klien - Penyangga lengan atau meja samping - Sabun untuk mencuci lengan

- Spidol untuk menggambar pola

- Pola terbuat dari plastik (template) untuk menandai posisi kapsul dalam bentuk seperti kipas

- Dua batang implan dalam satu kemasan steril - Larutan antiseptik

- Anestesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinefrin)

Kondisi Waktu Pemberian

Alat dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan batang implan meliputi:

- Kain penutup operasi steril (bersih) yang kering

- Dua mangkok steril atau DTT (satu untuk larutan antiseptik, satu tempat air mendidih atau steril yang berisi kapas bulat untuk membersihkan bedak pada sarung tangan) - Sepasang sarung tangan steril/DTT

- Tabung suntik (3 cc) dan jarum suntik dengan panjang 2,5 - 4 cm (nomor 22): 1 buah - Trokar yang mempunyai tanda untuk pemasangan implan 2 batang dengan

pendorongnya

- Skalpel (pisau bedah) nomor 11 - Forsep jaringan (tambahan)

- Band aid (Tensoplast) atau kasa steril dengan plester - Kasa dan kasa pembalut (verban)

- Epinefrin untuk syok anafilaktik (harus selalu tersedia untuk keadaan darurat)

a. Pemasangan

Prosedur Pemasangan Implan 2 Batang Persiapan

Langkah 1.

Periksa untuk memastikan klien sudah mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air serta membilasnya. Pastikan tidak terdapat sisa sabun (sisa sabun menurunkan efektifitas antiseptik tertentu). Langkah ini sangat penting bila klien kurang menjaga kebersihan dirinya.

Langkah 2.

Bantu klien berbaring di meja periksa. Lengan harus disangga dengan baik dan dapat digerakkan lurus atau sedikit bengkok dengan posisi yang memudahkan untuk pemasangan dan nyaman untuk klien.

Langkah 3.

Letakkan kain bersih yang kering di bawah lengan klien.

Langkah 4.

Tentukan tempat pemasangan yang optimal, 8 cm di atas lipatan siku, gunakan pola (template) dan spidol untuk menandai tempat insisi yang akan dibuat dan pada setiap ujung atas batang implan (bila akan menggunakan antiseptik yang mengandung alkohol, gunakan spidol dengan tinta permanen).

Langkah 5.

Siapkan alat-alat dan buka bungkus steril atau DTT tanpa menyentuh alat-alat di dalamnya.

Tindakan Sebelum Pemasangan Langkah 1.

Cuci tangan dengan sabun dan air, keringkan dengan kain bersih. Untuk pemasangan

Langkah 2.

Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan untuk setiap klien guna mencegah kontaminasi silang).

Catatan: Jangan menggunakan bedak untuk memakai sarung tangan. Butir-butir bedak yang halus dapat jatuh ke tempat insisi dan menyebabkan terjadinya jaringan parut (reaksi jaringan ikat). Bila sarung tangan diberi bedak, bersihkan dengan kasa steril yang direndam dengan air steril atau air mendidih.

Langkah 3.

Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai.

Langkah 4.

Usap tempat insisi dengan larutan antiseptik sebanyak dua kali. Gunakan klem steril atau DTT untuk memegang kasa berantiseptik. Bila memegang kasa berantiseptik hanya dengan tangan, hati-hati jangan sampai mengkontaminasi sarung tangan dengan menyentuh kulit yang tidak steril. Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan insisi ke arah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8 - 13 cm. Bila memakai iodofor (misalnya Betadine) biarkan kering kurang lebih 2 menit sebelum memulai tindakan. Iodofor memerlukan waktu 2 menit untuk melepaskan Iodin bebas. Hapus antiseptik yang berlebihan hanya bila tanda yang sudah dibuat tidak terlihat.

Langkah 5.

Bila ada, gunakan kain penutup (doek) yang mempunyai lubang untuk menutupi lengan. Lubang tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan tempat yang akan dipasang batang implan. Dapat juga dengan menutupi lengan di bawah tempat pemasangan dengan kain steril (Pilihan lain adalah menggunakan kain yang telah didekontaminasi, dicuci dan dikeringkan di udara atau dengan mesin pengering).

Pemberian Anestesi Lokal Langkah 1.

Setelah memastikan kembali bahwa klien tidak alergi terhadap obat anestesi, isi alat suntik dengan 2 ml obat anestesi (1% tanpa epinefrin). Dosis ini sudah cukup untuk menghilangkan rasa sakit selama memasang kedua batang implan. Jelaskan pada klien bahwa pada waktu penyuntikan obat anestesi akan terasa sedikit sakit tetapi pada waktu pemasangan kedua batang implan tidak akan terasa sakit.

Langkah 2.

Masukkan jarum tepat di bawah kulit pada tempat insisi (yang terdekat dengan siku).

Suntikkan sedikit obat anestesi untuk membuat gelembung kecil (Skin Wheal) di bawah kulit.

Tanpa memindahkan jarum, masukkan ke bawah kulit (subdermis) sekitar 5 cm di antara kedua batang implan yang akan dipasang. Hal ini akan membuat kulit

(dermis) terangkat dari jaringan lunak di bawahnya.

Bila panjang jarum kurang dari 5 cm, dorong kembali pangkal jarum sehingga Ujung jarum mencapai setinggi kedua tanda (telah dibuat sebelumnya) pada kulit yang mengarah ke bahu.

Lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk ke dalam pembuluh darah.

Tarik jarum pelan-pelan sehingga membentuk jalur sambil menyuntikkan obat anestesi sebanyak 1 ml di antara kedua batang implan yang akan dipasang.

Letakkan alat suntik pada tempat yang aman untuk menghindari kecelakaan tertusuk jarum.

Lakukan pemijatan pada tempat penyuntikan agar penyebaran obat anestesi merata, hal ini akan meningkatkan efektivitas anestesi.

Catatan:

Untuk mencegah toksisitas, dosis total tidak boleh melebihi 10 ml (10 g/l) dari 1%

anestesi lokal tanpa epinefrin.

Pemasangan Batang Implan Langkah 1.

Sebelum membuat insisi, sentuh tempat insisi dengan ujung klem untuk memastikan obat anestesi telah bekerja. Bila klien masih bisa merasakan sentuhan klem tersebut, tunggu 2 menit dan ulangi lagi cara tersebut.

Langkah 2.

Pegang skalpel dengan sudut 45°, buat insisi kecil (2 mm), hanya untuk sekedar menembus kulit. Jangan membuat insisi yang panjang atau dalam. Cara lain, dapat langsung dimasukkan ke dalam kulit tanpa membuat insisi lebih dulu.

Langkah 3.

Masukkan trokar dengan atau tanpa pendorong di dalamnya (tergantung jenis trokar) ke dalam luka insisi dengan sudut yang kecil dengan ujung trokar yang tajam (bevel) menghadap ke atas. Tusukkan trokar sampai ujung tajam seluruhnya berada di bawah kulit (2-3 mm dari ujung bevel). Jangan memasukkan trokar dengan paksaan. Jika terdapat tahanan, coba dari sudut lainnya. Ada 2 tanda pada trokar, tanda (1) dekat ujung menunjukkan batas trokar yang harus tetap di bawah kulit setelah memasang setiap batang implan. Tanda (2) dekat pangkal menunjukkan

Langkah 4.

Untuk meletakkan batang implan tepat di bawah kulit, angkat trokar ke atas, sehingga kulit terangkat. Masukkan trokar beserta pendorong di dalamnya secara perlahan- lahan dan hati-hati ke arah tanda (2) dekat pangkal.

Trokar harus cukup dangkal sehingga dapat diraba dari luar dengan jari.

Trokar harus selalu terlihat mengangkat kulit selama pemasangan.

Masuknya trokar akan lancar bila berada di bidang yang tepat di bawah kulit.

Catatan: Jangan menyentuh trokar pada waktu memasukkan dan menarik keluar terutama bagian tabung yang masuk ke bawah kulit untuk mencegah trokar terkontaminasi.

Dalam dokumen PELAYANAN KONTRASEPSI (Halaman 73-77)