Fasilitator menjelaskan materi kontrasepsi dengan menggunakan metode ceramah interaktif, sehingga peserta dapat berpartisipasi aktif dalam mengemukakan pendapatnya pada saat penyampaian materi. Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok dan memberikan penjelasan mengenai panduan simulasi mengenai pelayanan kontrasepsi dengan menggunakan IUD, implan, suntikan, pil dan kondom.
Kriteria Kelayakan Medis
Efek Samping dan Komplikasi Tidak ada efek samping
Efektivitas
Keuntungan dan Keterbatasan Keuntungan
Kriteria Kelayakan Medis
Waktu Penggunaan
Metode berbasis kalender: melibatkan pencatatan hari-hari dalam siklus menstruasi untuk mengidentifikasi kapan masa subur dimulai dan berakhir. Dari rata-rata siklus terpendek, lalu dikurangi 11, maka inilah hari subur pertama (awal) siklus menstruasi.
Cara Kerja
Dari rata-rata hari siklus terpanjang dan dikurangi 18, inilah hari subur terakhir dari suatu siklus menstruasi. Siklus menstruasi baru mulai atau menjadi kurang teratur atau berhenti seiring bertambahnya usia.
Waktu Penggunaan
Tidak ada kondisi medis yang menghalangi penggunaan metode ini, namun beberapa kondisi dapat mempersulit penggunaan metode ini secara efektif. Tidak ada kondisi medis yang menghalangi penggunaan metode ini, namun beberapa kondisi dapat mempersulit penggunaan metode ini secara efektif. Dalam situasi berikut, klien harus berhati-hati dalam menggunakan metode ini.
Keuntungan dan Keterbatasan Keuntungan
Metode KB tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum ejakulasi. Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi agar sperma tidak masuk ke dalam vagina, akibatnya tidak terjadi pertemuan antara sperma dan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah. 3) Keuntungan dan keterbatasan Keuntungan :.
Materi Pokok 2
PELAYANAN KONTRASEPSI DENGAN METODE SUNTIK
- Cara Kerja dan Efektivitas
- Jangka Waktu Pemakaian
- Keuntungan dan Keterbatasan Keuntungan
- Waktu Pemberian
- Efek Samping dan Komplikasi Efek Samping
- Prosedur Klinis Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode Suntik a. Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK)
Tidak menyusui - Jika belum menstruasi, klien dapat memulai CIC kapan saja Lebih dari 4 minggu setelah melahirkan jika mereka yakin tidak hamil. Tidak ada menstruasi (tidak berhubungan - Segera. Jika klien mulai menggunakan dalam waktu 7 hari setelah melahirkan/menyusui) setelah keguguran trimester 1 atau trimester 2 atau.
Materi Pokok 3
PELAYANAN KONTRASEPSI DENGAN METODE PIL
- Efek Samping dan Komplikasi Efek Samping
- Cara Kerja dan Efektivitas - Mencegah ovulasi
- Keuntungan dan Keterbatasan Keuntungan
- Prosedur Klinis Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode Pil Langkah 1
Jika mulai lebih dari 5 hari setelah mulai menstruasi, klien dapat mulai menggunakan KOK kapan saja jika yakin tidak hamil. Tidak menyusui - Jika klien belum menstruasi, klien dapat mulai menggunakan COC lebih dari 4 minggu setelahnya kapan saja jika ia yakin tidak hamil.
Materi Pokok 4
Jika klien menggunakan paket berisi 28 pil, instruksikan dia untuk memulai paket baru sehari setelah dia menggunakan semua pil dalam paket. Jika ada pil yang tidak aktif yang terlewat, klien harus membuang pil yang terlewat dan terus meminum pil, 1 kali sehari.
PELAYANAN KONTRASEPSI DENGAN METODE KONDOM
- Keuntungan dan Keterbatasan Keuntungan
- Waktu Pemakaian
- Efek Samping dan Komplikasi Efek Samping
- Kriteria Kelayakan Medis
- Efek Samping dan Komplikasi Efek Samping
Semua pria dapat menggunakan kondom pria dengan aman kecuali mereka yang memiliki reaksi alergi parah terhadap lateks karet. Yang boleh menggunakan kondom wanita adalah semua wanita yang boleh menggunakan kondom wanita, kecuali yang mempunyai reaksi alergi berat terhadap lateks sebaiknya tidak menggunakan kondom wanita berbahan lateks.
Materi Pokok 5
Lelaki atau wanita harus berhati-hati memasukkan hujung zakar ke dalam kondom, bukan antara kondom dan dinding faraj. Kondom wanita tidak boleh ditanggalkan sejurus selepas persetubuhan. - Tanggalkan kondom sebelum berdiri untuk mengelakkan air mani tertumpah.
PELAYANAN KONTRASEPSI DENGAN METODE AKDR
AKDR Copper a. Definisi
Mulai 12 hari setelah menstruasi, IUD dapat dipasang kapan saja jika yakin klien tidak hamil. ASI Eksklusif atau Hampir Eksklusif – Bila belum menstruasi, IUD dapat dipasang kapan saja jika sudah lebih dari 6 bulan setelah Anda yakin klien tidak hamil.
AKDR LNG a. Definisi
Apabila klien sudah menstruasi kembali, dapat dipasang AKDR LNG sesuai anjuran klien dengan siklus menstruasi. Apabila klien sudah menstruasi kembali maka AKDR-LNG dapat dipasang sesuai anjuran klien dengan siklus menstruasi (lihat halaman sebelumnya).
Prosedur Klinis Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode AKDR a. Pemasangan
Pastikan batang IUD sepenuhnya berada di dalam tabung inserter (ada sebagian batang IUD yang sering menonjol keluar dari tabung inserter meskipun kemasannya belum dibuka) dan berada di bagian ujungnya. Dengan tangan Anda yang lain, masukkan pendorong ke dalam tabung inserter dan dorong perlahan hingga menyentuh ujung poros IUD.
Penapisan Pra-Insersi dan Penilaian Medis (dilakukan sebelum persalinan) Langkah
Jika tidak bisa dihilangkan dengan klip buaya, sebaiknya segera dirujuk untuk perawatan lebih lanjut. Jika batang IUD dapat dikeluarkan seluruhnya atau sebagian dari rongga rahim. Jika pemeriksaan bimanual menunjukkan sudut antara rahim dan saluran serviks sangat tajam, gunakan tenakulum untuk menjepit serviks dan tarik perlahan dan lembut ke bawah dan ke atas. sambil memutar klem.
Persiapan Pra-Insersi Langkah 1
Insersi AKDR Pasca Plasenta
Lepaskan tang yang melingkari dan letakkan tangan nondominan Anda di perut untuk memastikan tangan yang memegang IUD telah mencapai bagian bawah. Setelah mencapai fundus, putar IUD sambil memegang tangan 45° ke kanan untuk memposisikan IUD secara horizontal di fundus.
Prosedur Pasca-Insersi
Jika IUD atau benangnya tampak keluar dari leher rahim, lepas IUD dan ambil kemasan baru, lalu pasang kembali. Petugas merendam kedua tangan yang masih memakai sarung tangan dengan larutan kaporit 0,5% lalu melepas sarung tangan menghadap ke bawah dan membuangnya ke wadah limbah medis.
Materi Pokok 6
Yakinkan klien bahwa IUD tidak akan mempengaruhi produksi ASI. - Pastikan klien telah memahami instruksi setelah penyisipan. - Jika memungkinkan, berikan instruksi setelah pemasangan. Petugas mencatat keterangan tersebut dalam catatan atau rekam medis klien dan melampirkan kartu peserta KB dan rekam medis klien.
PELAYANAN KONTRASEPSI DENGAN METODE IMPLAN
Definisi
Implan dua batang efektif hingga 4 tahun penggunaan (penelitian terbaru menunjukkan bahwa jenis ini sangat efektif hingga 5 tahun). Namun, dalam keadaan khusus, ketika metode yang lebih sesuai tidak tersedia atau tidak dapat diterima oleh pelanggan, penyedia layanan yang berkualifikasi akan memutuskan apakah metode tersebut dapat digunakan.
Waktu Pemasangan
Haid Tidak Teratur - Yakinkan pelanggan bahwa kondisi ini tidak berbahaya dan biasanya akan mereda atau berhenti setelah satu tahun pemasangan. Pada pengobatan jangka pendek, diberikan Ibuprofen 3x800 mg selama 5 hari, atau asam mefenamat 3x500 mg selama 5 hari, dimulai saat kondisi terjadi.
Prosedur Klinis Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode Implan
Tanpa menggerakkan jarum, masukkannya lebih kurang 5 cm di bawah kulit (subdermis) di antara dua batang implan yang akan dipasang. Untuk meletakkan batang implan tepat di bawah kulit, angkat trocar sehingga kulit naik.
Batang Implan dengan Memutar Trokar
Catatan: Jangan menyentuh trocar saat memasang dan melepasnya, terutama bagian selang yang berada di bawah kulit untuk mencegah kontaminasi pada trocar.
Batang Implan dengan Mematahkan Batas Penahan Pendorong
Rasakan ujung batang implan di dekat bahu untuk memastikan batang implan terpasang dengan benar.
Batang Implan dengan Mematahkan dan Memutar Pendorong Kedua batang implan berada di dalam trokar
- Implanon NXT Langkah 1
- Teknik Pop Out Langkah 1
- Teknik U
- REFERENSI
- LAMPIRAN
Klem penahan batang implan (gambar 2) - Klem melengkung dan lurus (Nyamuk dan Crile) - Plester atau plester. Bersihkan batang implan dari jaringan ikat disekitarnya dengan kain kasa steril (bila perlu dengan pisau bedah).
PELAYANAN KB
- DESKRIPSI SINGKAT
- HASIL BELAJAR DAN INDIKATOR HASIL BELAJAR
- Hasil Belajar
- Indikator Hasil Belajar
- MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK
Salah satu strategi dalam Rencana Aksi Nasional Pelayanan Keluarga Berencana 2014-2015 adalah meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan KB. Penerapan sistem rujukan memungkinkan fasilitas kesehatan saling bekerjasama dalam memberikan pelayanan KB sesuai kompetensi dan kewenangannya.
MATA PELATIHAN INTI 4
Salah satu program utamanya adalah menjamin seluruh masyarakat dapat mengakses dan menerima layanan KB yang berkualitas, yang dilaksanakan melalui layanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) serta konseling. Materi ini akan memberikan panduan mengenai sistem rujukan pelayanan KB, mulai dari jenis rujukan, mekanisme rujukan hingga monitoring dan evaluasi.
- METODE
- MEDIA DAN ALAT BANTU
- LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
- URAIAN MATERI Materi Pokok 1
Menyampaikan tujuan pembelajaran materi referensi pelayanan KB yang akan disampaikan, sebaiknya menggunakan materi siaran. Fasilitator menjelaskan materi rujukan pelayanan KB dengan metode ceramah interaktif sehingga peserta dapat berpartisipasi aktif dalam memberikan pendapatnya pada saat pemaparan materi.
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KB
Definisi
Fasilitator memberikan pemaparan materi berdasarkan urutan materi utama dan sub materi utama dengan menggunakan materi siaran.
Tujuan
Jenis Rujukan
MEKANISME RUJUKAN PELAYANAN KB
Persiapan Rujukan Pelayanan KB
- Prosedur klinis
- Prosedur administratif
Dalam sistem rujukan pelayanan KB, terdapat prosedur yang harus diselesaikan sebelum bangsal dipindahkan ke fasilitas kesehatan lain. Pengenalan pelayanan secara tertulis berkaitan dengan kondisi klien dan tindakan penanggulangan yang telah diberikan serta saran upaya pelayanan selanjutnya yang harus dilakukan khususnya mengenai kelanjutan tindakan penanggulangan kontrasepsi.
Pelaksanaan Rujukan Pelayanan KB
- Pelaksanaan di tingkat puskesmas (FKTP) meliputi
- Pelaksanaan di tingkat rumah sakit meliputi
Lembar pertama dikirimkan ke lokasi referensi pelanggan, sedangkan lembar kedua disimpan sebagai arsip. FKTP dan FKRTL wajib menerapkan sistem rujukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam memberikan pelayanan KB.
Kriteria Rujukan Pelayanan KB
PEMANTAUAN DAN EVALUASI RUJUKAN PELAYANAN KB
Input
Output
PENCEGAHAN PENGENDALIAN
PPI)
Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) di seluruh fasilitas kesehatan penting dilakukan untuk mengurangi risiko penularan penyakit seperti hepatitis B dan HIV/AIDS. Materi ini akan memberikan gambaran tentang upaya PPI, tindakan pencegahan dalam PPI, perawatan peralatan dan pembuangan limbah.
MATA PELATIHAN INTI 5
PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
Menyampaikan tujuan pembelajaran materi Pencegahan Pengendalian Infeksi (IPP) yang akan disampaikan, sebaiknya menggunakan materi siaran. Fasilitator menjelaskan materi Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) dengan metode ceramah interaktif sehingga peserta dapat berpartisipasi aktif dalam memberikannya.
UPAYA PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
Fasilitator memberikan penjelasan mengenai panduan studi kasus dan membagi peserta menjadi 5 kelompok untuk mendiskusikan lembar studi kasus materi Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI).
KEWASPADAAN DALAM PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
Kewaspadaan Standar
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Mencuci tangan dengan handrub
- Penggunaan aseptik dan antiseptik
- Budaya aman dalam setiap prosedur
- Pemrosesan alat bekas pakai
- Pengelolaan limbah bahan berbahaya
Mencuci tangan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir (handwash) dan mencuci tangan dengan hand sanitizer (handrub). Basahi kedua tangan dengan air bersih mengalir, lalu usapkan sabun secukupnya pada kedua telapak tangan.
Perlindungan Diri Bagi Petugas
PEMROSESAN ALAT
- Kategori Peralatan Kesehatan
- Prosedur Sterilisasi pada Peralatan Kritikal
- Proses Desinfeksi Peralatan Semi Kritikal
- Penyimpanan Instrumen atau Peralatan Steril
Semua instrumen yang memiliki engsel dan kunci harus tetap terbuka dan tidak terkunci selama proses sterilisasi autoklaf. Pastikan semua instrumen penting telah dibersihkan terlebih dahulu, dicuci, dan dikeringkan sebelum proses sterilisasi dilakukan.
PEMBUANGAN LIMBAH
Tujuan
Jenis Limbah
Pengolahan limbah
Segera buang benda tajam ke dalam wadah yang tahan tusukan, kedap air dan tidak dapat dibuka kembali.
PENCATATAN
DAN PELAPORAN PELAYANAN KB
Ketersediaan data dan informasi yang akurat sangat penting dalam proses perencanaan suatu program, termasuk program pelayanan keluarga berencana. Oleh karena itu, mengingat program KB merupakan salah satu program utama fasilitas pelayanan kesehatan yang harus dilaksanakan, maka diperlukan suatu sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan KB.
MATA PELATIHAN INTI 6
Registrasi dan pelaporan merupakan salah satu upaya penguatan pengelolaan pelayanan KB, khususnya dengan menyediakan data dan informasi yang akurat. Melalui pencatatan dan pelaporan, data yang diperoleh diharapkan dapat membantu pengelola program untuk terus memantau kinerja program KB di suatu wilayah, sehingga dapat mengidentifikasi secara dini permasalahan di wilayah kerjanya masing-masing dan kemudian mengidentifikasi tindakan yang diperlukan. intervensi.
PENCATATAN DAN PELAPORAN PELAYANAN KB
Rangkuman
MONITORING DAN EVALUASI PELAYANAN KB
- Indikator Input
- Indikator proses
- Tingkat Pusat
- Tingkat Provinsi
- Tingkat Kabupaten/Kota
- Tingkat Puskesmas
- Tingkat Rumah Sakit
- Kajian mandiri untuk melakukan pemantauan dan penilaian diri sendiri
- Penyeliaan fasilitatif untuk memantau dan menilai jenjang di bawahnya
- Audit Medik Pelayanan KB, yang juga harus dimanfaatkan dalam pemantauan dan evaluasi pelayanan KB, sehingga menghasilkan perencanaan yang berbasis
- Jaga mutu pelayanan KB merupakan proses pemantauan dan evaluasi untuk menjamin kualitas pelayanan KB yang dilaksanakan melalui kajian mandiri dan
Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program KB diteruskan sebagai umpan balik kepada kabupaten/kota dan institusi kesehatan untuk meningkatkan dan meningkatkan mutu pelayanan KB. 3. Tingkat Kabupaten/Kota. Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program KB diteruskan sebagai umpan balik kepada fasilitas kesehatan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan KB.
PENCATATAN DAN PELAPORAN DALAM PELAYANAN KB
Pengertian
Diharapkan dengan dilakukannya audit medis terhadap pelayanan KB dapat menurunkan angka komplikasi KB, angka kesalahan KB, dan angka putus sekolah KB. Menjaga mutu pelayanan KB adalah suatu proses monitoring dan evaluasi yang menjamin mutu pelayanan KB yang diberikan melalui studi mandiri dan menjamin mutu pelayanan KB yang diberikan melalui kajian mandiri dan percepatan pengawasan.
Manfaat
Formulir Pencatatan dan Pelaporan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Isikan kolom 8 umur klien menurut tanggal, bulan, tahun lahir berdasarkan yang tertulis pada identitas (KTP/SIM/dll). Kolom 11, diisi Y bila klien mempunyai minimal salah satu risiko 4T (Terlalu muda <20 tahun, Terlalu tua >35 tahun, Jarak kehamilan terlalu dekat <2 tahun, Terlalu banyak >3 anak), T bila tidak ada mempertaruhkan.
IDENTITAS TEMPAT PELAYANAN KB
Setiap lembar R/I/KB/20 yang telah diisi lengkap diakhiri dengan penjumlahan hasil kegiatan pelayanan KB. Setiap akhir bulan, R/I/KB/20 ditutup dan hasil seluruh kegiatan pelayanan KB pada bulan yang bersangkutan dijumlahkan.
DATA PELAYANAN KB
PENGGUNAAN ASURANSI dilengkapi dengan tanda centang (√) pada salah satu kolom sesuai asuransi yang digunakan peserta KB untuk membiayai kampanye. SUMBER ALOKONA diisi dengan tanda centang (√) pada salah satu kolom sesuai dengan sumber alokon yang digunakan oleh peserta KB yang bersangkutan.
DATA MUTASI ALOKON
ALOKONE, diisi NOMOR yang menunjukkan banyaknya mutasi semua jenis alokon menurut sumber alokonnya. TOTAL PENERIMAAN, dilengkapi GAMBAR yang menunjukkan penjumlahan seluruh penerimaan alokon (KODE 1) menurut sumber alokon pada bulan yang bersangkutan.
BUILDING LEARNING
COMMITMENT (BLC)
Dalam lingkungan yang pesertanya saling percaya, maka peserta akan lebih siap untuk berani berkontribusi dan lebih menikmati proses pembelajaran serta membantu kelancaran proses pembelajaran. Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu melakukan BLC dengan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dengan membangun komitmen belajar yang akan dilaksanakan sepanjang proses pelatihan.
MATA PELATIHAN PENUNJANG 1
Apabila hal ini tidak diantisipasi sejak awal pelatihan, maka sangat mungkin akan mengganggu kesiapan peserta untuk memasuki proses pelatihan, sehingga dapat berakibat terganggunya ketenangan proses pembelajaran selanjutnya. Membangun Komitmen Belajar (BLC) juga mengajak peserta untuk mampu mengungkapkan harapan dan keprihatinannya dalam pelatihan, serta merumuskan nilai dan norma serta kendali kolektif yang kemudian disepakati bersama selama proses pembelajaran.
BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC)
URAIAN MATERI
Kegiatan pelatihan merupakan proses pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap atau perilaku sebagai individu dalam berinteraksi dengan lingkungan belajar yaitu orang lain, fisik, fasilitas psikis, metode, media dan teknologi pembelajaran. Siswa yang berasal dari lingkungan dan latar belakang yang berbeda terkadang merasa tidak nyaman dalam bertindak atau mengungkapkan gagasannya karena tidak semua orang dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Materi Pokok 1
Untuk membangun kesepakatan perlu diawali dengan pemaparan antar peserta, kesepakatan aturan dan tindakan sebagai wujud hidup berdampingan, keterbukaan, saling menghormati, saling evaluasi dan upaya bersama untuk mencapai keberhasilan (sukses) dalam pendidikan yang Anda jalani. sedang hadir.
PERKENALAN
Mintalah peserta yang mengetahui jumlah peserta terbanyak dan peserta yang jumlah pesertanya sedikit untuk memperkenalkan teman-temannya. Kemudian mintalah peserta yang tidak disebutkan namanya untuk memperkenalkan diri agar semua peserta saling mengenal, kemudian panel harus diperkenalkan.
PENCAIRAN ( ICE BREAKING )
Proses BLC merupakan proses yang melalui tahapan: mulai dari mengenal satu sama lain secara individu, mengidentifikasi dan merumuskan harapan dari pelatihan ini, hingga membentuk norma-norma kelas dan kontrol kolektif yang disepakati bersama. Dalam membimbing peserta melalui proses perkenalan digunakan suatu metode yaitu pada 5 menit pertama setiap peserta diminta untuk mengenal peserta lain sebanyak-banyaknya.
HARAPAN-HARAPAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN HASIL YANG INGIN DICAPAI
Pada tahap perkenalan, fasilitator memperkenalkan diri dan latar belakang lembaganya, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran.
PEMILIHAN PENGURUS KELAS
NORMA KELAS DALAM PEMBELAJARAN
KONTROL KOLEKTIF TERHADAP PELAKSANAAN NORMA KELAS
ANTIKORUPSI
Modul ini mengajak para peserta, baik dokter maupun bidan, untuk menginternalisasikan kesadaran antikorupsi agar dapat menjauhi perilaku korupsi. Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menginternalisasikan kesadaran antikorupsi dan semakin menjauhi perilaku korupsi.
MATA PELATIHAN PENUNJANG 2
Komunikasikan tujuan pembelajaran materi antikorupsi dan sub materi utama yang akan disampaikan, sebaiknya menggunakan materi siaran. Moderator menjelaskan materi antikorupsi secara berurutan dari materi utama dan sub materi utama dengan menggunakan materi siaran.
SADAR ANTIKORUPSI
Dampak Korupsi
Dampak yang akan dirasakan oleh diri sendiri sebagai pelaku korupsi juga akan dirasakan oleh anggota keluarga lainnya. Sedangkan dampak yang dirasakan masyarakat lainnya adalah munculnya kerugian baik materil maupun non materiil bagi korban tindakan korupsi.
Pengertian dan Penyebab Korupsi
Dampaknya terhadap individu dan keluarganya, tindakan korupsi mempunyai dampak yang kronis (dampak yang akan menimpa semua lapisan). Contoh dampak yang akan dirasakan oleh diri Anda sendiri adalah perasaan bersalah yang akan menghantui Anda di kehidupan selanjutnya.
Delik Tindak Pidana Korupsi
- Kerugian keuangan negara
- Suap-menyuap
- Penggelapan dalam jabatan
- Pemerasan
- Benturan kepentingan dalam pengadaan
- Gratifikasi
Untuk memahami unsur-unsur perbuatan curang dalam tindak pidana korupsi, mari kita simak rumusan pasal 7 dan pasal 12 huruf h UU No. Segala gratifikasi yang diberikan kepada pejabat publik atau penyelenggara publik dianggap suap apabila berkaitan dengan jabatannya dan bertentangan dengan kewajiban atau tugasnya menurut ketentuan.
SEMAKIN JAUH DARI PERILAKU KORUPSI
- Niat, Semangat, dan Komitmen Melakukan Pemberantasan Korupsi
- Penguatan Nilai-Nilai Antikorupsi
- Kejujuran
- Kepedulian
- Kemandirian
- Kedisiplinan
- Tanggung Jawab
- Kerja keras
- Sederhana
- Keberanian
- Keadilan
- Prinsip-Prinsip Antikorupsi
- Akuntabilitas
- Transparansi
- Kewajaran
- Kebijakan
- Kontrol Kebijakan
- Impian Indonesia Bebas dari Korupsi
- Potensi Penduduk
- Potensi Wilayah
- Sejarah Besar
Nilai kepedulian sangat penting bagi seorang karyawan dalam kehidupan di dunia kerja maupun di masyarakat. Karyawan dapat mengembangkan nilai keberanian dalam kehidupannya di dunia kerja maupun di luar dunia kerja.
RENCANA TINDAK
LANJUT (RTL)
Setelah mengikuti serangkaian proses pembelajaran pada pelatihan ini, maka capaian pembelajaran yang dicapai ditujukan untuk meningkatkan kinerja peserta sebagai penanggung jawab pelayanan kontrasepsi di fasilitas kesehatan. Membuat rencana kegiatan di fasilitas rumah peserta dengan mengidentifikasi kegiatan yang perlu diselesaikan untuk mengubah keadaan ketika peserta belum mengikuti pelatihan ke keadaan yang seharusnya.
MATA PELATIHAN PENUNJANG 3
Agar hasil pelatihan ini dapat memberikan dampak (perubahan) yang signifikan terhadap peningkatan kinerja aparat kepolisian yang dilatih, maka perlu dilakukan upaya nyata pasca pelatihan dalam rencana tindak lanjut (RTL). Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat menyusun rencana tindak lanjut (RTL) berdasarkan pembelajaran hasil pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi dokter dan bidan di fasilitas pelayanan kesehatan primernya.
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
Dengan kata lain: RTL merupakan bentuk komitmen peserta untuk melaksanakan kegiatan yang dijelaskan dalam RTL. Fasilitator memberikan rangkuman materi dengan tujuan membantu peserta memahami pokok-pokok isi pembelajaran dan mengingat materi yang disampaikan.
KONDISI SAAT INI SESUAI TUJUAN PELATIHAN
KONDISI YANG DIINGINKAN SESUAI TUJUAN PELATIHAN
GAGASAN KEGIATAN UNTUK MEWUJUDKAN KEINGINAN SESUAI TUJUAN PELATIHAN
TIM PENYUSUN