HP
Best Penetration Rate Attach
HP
Best Storage PLB (Partner Led Business) Growth% Distributor 2013
HP
Best HP Proliant Overall Sell-thru Distributor 2013
ORACLE
EXA Trend-Setter Award 2012-2013
SYMANTEC
Top Revenue Contributor FY 2013
NETAPP
Distributor of The Year FY13
AUTODESK
Autodesk ASEAN the Highest Billing Growth Award
Profil Perseroan Company Profile Profil Perseroan Company Profile Profil Perseroan Company Profile Profil Perseroan Company Profile Profil Perseroan Company Profile Profil Perseroan Company Profile
51
ORACLE
Oracle Platinum Partner
Pengakuan / Recognition
PT METRODATA ELECTRONICS Tbk
PT MITRA INTEGRASI INFORMATIKA
PT SYNNEX METRODATA INDONESIA
ORACLE
Oracle Platinum Partner
HP
HP Printing & Computing Services Specialization (sebagai PPS ServiceOne Specialist)
TREND MICRO VMware
Affinity Platinum Partner dari Trend Micro Premier Solution Provider
EMERSON NETWORK POWER
Smart Solutions Intermediate Certified
ORACLE
Oracle Platinum Partner
PT. Metrodata Electronics Tbk
APL Tower, 37th Floor Jl. Letjen S. Parman Kav. 28 Jakarta 11470, Indonesia Telp : (62-21) 2934 5888 Fax : (62-21) 2934 5899
Email : [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected] Website : www.metrodata.co.id
BALIKPAPAN
Solusi / Solution
Jl. Syarifuddin Yoes RT 10 Sepinggan Balikpapan 76115
Telp : (62-542) 7041 831 Email : [email protected]
BANDUNG
Distribusi / Distribution Komplek Segitiga Emas Blok H3 Jl. Ahmad Yani No. 221-223 Bandung
Telp : (62-22) 721 0808, 727 6853, 720 3029, 723 7076
Fax : (62-22) 723 7074 Email : [email protected]
JAKARTA
Distribusi / Distribution Ruko Orion Dusit No. 18 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 10730
Telp : (62-21) 6230 2206, 6230 2207, 6230 2208
Fax : (62-21) 6230 2209 Email : [email protected]
Service Center
Telp : (62-21) 6230 1900, 6230 1890 Fax : (62-21) 6230 1929
MAKASSAR
Distribusi / Distribution Menara BOSOWA Jl. Jend. Sudirman No. 5, 15th Floor Unit I Makassar
Telp : (62-411) 3666 716, 3666 718 Fax : (62-411) 3666 717 Email : [email protected]
MEDAN
Distribusi / Distribution Jl. Jend. Gatot Subroto No. 165 (Simpang Jl. Nibung Raya) Medan 20211
Telp : (62-61) 455 8068 Fax : (62-61) 455 4069 Email : [email protected]
Solusi / Solution West Plaza, 4th Floor Jl. Diponegoro No. 16 Medan 20112 Telp : (62-61) 451 7838 Fax : (62-21) 451 7839 Email : [email protected]
SEMARANG
Distribusi / Distribution Kompleks Ruko
Jl. MH. Thamrin No. 27B-3 Semarang
Telp : (62-24) 3521 039 Fax : (62-24) 3586 996 Email : [email protected]
SURABAYA
Distribusi / Distribution Intiland Tower, 7th Floor, Suite 5A Jl. Panglima Sudirman Kav. 101-103 Surabaya 60271 Telp : (62-31) 5474 218 Fax : (62-31) 5347 139 Email : [email protected]
Solusi / Solution
Intiland Tower, 6th Floor, Suite 2B Telp : (62-31) 5474 217 Fax : (62-31) 5474 216 Email : [email protected]
YOGYAKARTA
Distribusi / Distribution Pacific Building
2nd Flor, Suite 201
Jl. Laksda Adi Sucipto No. 157 Yogyakarta 55281
Telp : (62-274) 554 927 Fax : (62-274) 554 928 Email : [email protected]
PT. Metrodata Electronics Tbk
Insite Metrodata
PT. Mitra Integrasi Informatika
MII Cloud @MII_cloud [email protected] www.mii.co.id
PT. My Icon Technology
metrodata OL @metrodata OL [email protected] www.metrodataonline.com
PT. Synnex Metrodata Indonesia
Synnex Metrodata Indonesia @synnexmetrodata [email protected] www.synnexmetrodata.com
PT. Soltius Indonesia
@SoltiusIndo [email protected] www.soltius.co.id
Toll Free: 0-800-1-888880
Office Network
Jaringan Kantor
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Review & Analysis
Financial Statements Analysis
Analisa
Laporan Keuangan
Continuously increasing per capita income in 2013 amounting to Rp 36.5 million, was increased compare to 2012 amounting to Rp 33.5 million. This supports the Company's growth ahead. However, on the other hand, economic growth decreases by 5.78% compared to 6.23%
in 2012. This is a challenge to be faced by the Company.
Amid the weakening exchange rate of Rupiah against United States Dollar and many companies in difficulties, the Company with its experience and vast marketing network is able to take opportunities to expand its market share. With the hard work of the management and employees, the Company is able to grow satisfactorily in 2013.
Below is the Company's Financial Performance for the years ended in 31 December 2013 and 2012:
Pendapatan per kapita yang terus membaik di tahun 2013 yang mencapai Rp 36,5 juta, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 33,5 juta. Tentunya merupakan pendukung pertumbuhan Perseroan ke depannya. Namun di lain pihak, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,78%, menurun dibandingkan tahun 2012 sebesar 6,23%, yang merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi bagi Perseroan.
Ditengah melemahnya kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dan banyaknya perusahaan yang mengalami kesulitan, Perseroan dengan pengalaman yang ada dan jaringan pemasaran yang luas mampu mengambil peluang untuk memperluas pangsa pasar. Dan dengan disertai kerja keras dari manajemen dan segenap karyawan, Perseroan dapat bertumbuh dengan sangat baik di tahun 2013 ini.
Berikut adalah Kinerja Keuangan Perseroan untuk tahun- tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012:
Pendapatan Bersih Net Sales Laba Kotor Gross Profit Laba Usaha Operating Income Laba Bersih Net Income
Pemilik Entitas Induk Owner of Parent Entity
Kepentingan Non-Pengendali Non-Controlling Interest
7.325.303 563.553 298.760 170.231 113.748 56.483
5.172.997 427.631 199.507 116.861 79.671 37.190 Keterangan
Details
2013 2012
(in million Rupiah) (dalam jutaan Rupiah)
Pendapatan Perseroan tahun 2013 bertumbuh sebesar Rp 2.152,3 miliar atau naik sebesar 41,6% dibandingkan dengan tahun 2012.
Sebesar 74,7% dari pendapatan tersebut dikontribusikan oleh Unit Bisnis Distribusi.
The Company's revenue in 2013 grows to Rp 2,152.3 billion or increases by 41.6% compared to 2012.
The Distribution Business Unit contributes 74.7% to such revenue.
55
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Review & Analysis
Sekitar 22% berasal dari Unit Bisnis Solusi dan sisanya berasal dari unit usaha lainnya.
Kenaikan pendapatan pada Unit Usaha Distribusi terutama didukung oleh perluasan jaringan pemasaran, penambahan jenis produk yang dijual serta peningkatan pangsa pasar yang terus dilakukan Perseroan.
Sedangkan kenaikan pendapatan pada Unit Usaha Solusi tidak dapat dipisahkan dari upaya Perseroan untuk lebih menjangkau penjualan kepada sektor usaha kecil dan menengah.
Kenaikan pendapatan telah mendorong peningkatan laba kotor sebesar Rp 135,9 miliar, sehingga Perseroan memperoleh laba kotor sebesar Rp 563,6 miliar di tahun 2013.
Around 22% of such revenue comes from the Solution Business Unit and the remaining percentage comes from other business units.
Revenue increase by Distribution Business Unit is particularly supported by marketing network expansion, diversification of product sold and market share increase consistently carried on by the Company.
Meanwhile, revenue increase by Solution Business Unit is inseparable from the Company's effort to sell to small and medium businesses.
Such revenue increase has boosted gross profit increase of Rp 135.9 billion, and therefore, the Company's gross profit is Rp 563.6 billion in 2013.
Aset Lancar Current Assets Aset Tidak Lancar Non-Current Assets JUMLAH ASET TOTAL ASSETS Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Equity Attributable to The Owners of The Parent Entity Kepentingan Non-Pengendali
Non-Controlling Interest JUMLAH EKUITAS TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
2.039.344 257.748 2.296.992 1.259.599 107.090 1.366.689 659.837 270.466 930.303 2.296.992
1.331.848 330.533 1.662.381 876.704 85.242 961.946 486.357 214.078 700.435 1.662.381 Keterangan
Details
2013 2012
(in million Rupiah) (dalam jutaan Rupiah)
Dengan segala upaya efisiensi pengendalian biaya yang dilakukan oleh Perseroan, maka Perseroan berhasil mencapai laba bersih atas kepemilikan entitas induk sebesar Rp 113,7 miliar di tahun 2013, meningkat 42,8%
dibandingkan dengan tahun 2012.
Pada akhir tahun 2013, total aset Perseroan sebesar Rp 2.297 miliar, meningkat sebesar 38,2% dibandingkan total aset tahun 2012 sebesar Rp 1.662,4 miliar. Sementara itu, total liabilitas Perseroan sebesar Rp 1.366,7 miliar, meningkat sebesar 42,1% dibandingkan total liabilitas tahun 2012 sebesar Rp 961,9 miliar.
Peningkatan total aset di tahun 2013 terutama disebabkan karena meningkatnya piutang usaha dan persediaan sebagai akibat bertumbuhnya aktivitas penjualan Perseroan di tahun 2013.
Sementara itu peningkatan liabilitas di tahun 2013 terutama disebabkan meningkatnya hutang usaha untuk menunjang pertumbuhan operasional Perseroan di tahun 2013.
Ekuitas bagian Pemilik Entitas Induk (Perseroan) naik mencapai Rp 659,8 miliar yang memperkuat kemampuan pembiayaan internal Perseroan maupun kemampuan untuk memperoleh pinjaman bank dalam mendanai operasional Perseroan.
Tantangan kompetisi persaingan usaha serta gejolak kurs mata uang telah dilalui oleh Perseroan di sepanjang tahun 2013, namun hal ini tidak membuat Manajemen surut di dalam kerja kerasnya sehingga Perseroan berhasil memberikan kinerja finansial yang sangat baik. Perseroan akan terus berusaha melampaui ekspektasi yang diberikan oleh pemegang saham dan Dewan Komisaris agar di masa depan Perseroan selalu menjadi lebih baik lagi.
Through various cost efficiency measures, the Company managed to book net income attributable to parent entity of Rp 113.7 billion in 2013, increasing 42.8% compared to 2012.
As of the end of 2013, the Company's total assets amounting to Rp 2,297 billion, increasing by 38,2% compared to that in 2012 of Rp 1,662.4 billion. Meanwhile, the Company's total liabilities amounting to Rp 1,366.7 billion, increasing by 42.1% compared to that in 2012 of Rp 961.9 billion.
Increase in the total assets in 2013 primarily results from the increase in trade accounts receivable and inventories due to the growing sales activities of the Company in 2013.
Increase in liabilities in 2013 is particularly due to the increase in trade accounts payable to support the Company's operational growth in 2013.
Equity attributable to the Owner of the Parent Entity (Company) increases to Rp 659.8 billion, which strengthens the Company's internal financing ability and increases its creditworthiness to fund its operation.
The Company faced growing business competition and currency fluctuation in 2013, but these challenges did not discourage the Management to consistently work harder to achieve highly satisfactory financial performance. The Company will always strive to go beyond the expectations set by the shareholders and the Board of Commissioners in order to take the business to the next level.
Material Information & Facts After The Reporting Period
Informasi & Fakta Material Setelah Periode Pelaporan
Tidak ada informasi dan fakta material setelah periode pelaporan.
There is no material informations and facts after the reporting period.
59
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Review & Analysis
Dividend Policy
Kebijakan Dividen
Perseroan berusaha untuk memberikan nilai yang maksimal kepada Pemegang Saham. Nilai tersebut salah satunya berupa pembagian dividen yang dilaksanakan setiap tahunnya dengan memperhatikan keuntungan Perseroan pada tahun yang bersangkutan dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan. Selain itu, pembagian dividen mempertimbangkan kebutuhan dana yang diperlukan dalam rangka pengembangan usaha. Pembagian dividen dilakukan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan lain, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Pada tahun 2013 dividen yang dibagikan adalah sebesar Rp 11,23 miliar, adapun kebijakan dalam memberikan dividen tunai yang diterapkan oleh Perseroan adalah sebesar 20%- 30% dari laba bersih setelah dikurangi pajak.
The Company strives to give the maximum value to Shareholders. One of the values is in the form dividend distribution every year by considering the Company's profit in the relevant year by not disregarding the Company's health. In addition, dividend distribution considers the funds required for business development. Dividend is distributed through the Shareholders' General Meeting without prejudice to the rights of the Meeting to decide otherwise in accordance with the Company's Articles of Association.
In 2013, the dividend distributed is Rp 11.23 billion. The policy applied on dividend distribution in cash is 20%-30% of the net profit after tax deduction.
Actual Usage of Fund from the Proceeds of Public Offering
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum Terbatas I Tahun 2000
Pada tanggal 19 Juli 2000, Perseroan mencatatkan penambahan saham atas Penawaran Umum Terbatas I tahun 2000 dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para Pemegang Saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia). Realisasi Dana yang diperoleh Perseroan sebesar Rp114,68 miliar. Setelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp 6,35 miliar, Perseroan memperoleh dana bersih sebesar Rp 108,33 miliar.
Realisasi penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum Terbatas I dialokasikan untuk melunasi utang dan meningkatkan penyertaan modal Perseroan. Pada tanggal 31 Agustus 2000 Perseroan melunasi utang kepada bank sindikasi yang dipimpin oleh Banque Nationale de Paris sebesar Rp 55,65 miliar dan pada tanggal 15 Januari 2001 Perseroan melunasi utang kepada Bank Nusa Nasional sebesar Rp 4,88 miliar.
Serta pada tanggal 30 Agustus tahun 2000 Perseroan meningkatkan penyertaan modal Perseroan pada PT E Metrodata Com sebesar Rp 47,80 miliar. Dana tersebut kemudian dipergunakan untuk kepentingan entitas anak yaitu pembelian perangkat keras dan lunak SAP senilai Rp 19,44 miliar. Selain itu peningkatkan penyertaan modal pada PT Metrodata E Konsumer sebesar Rp 2,15 miliar, PT Synnex Metrodata Indonesia sebesar Rp 16,30 miliar, PT Metrodata Sentra Layan senilai Rp 2,60 miliar, PT Metrodata Global Akses sebesar Rp 3,86 miliar dan PT Metrodata Edukasi Informatika sebesar Rp 3,45 miliar.
Actual Usage of Fund from the Proceeds of Limited Public Offering I of 2000
On July 19, 2000, the Company listed additional shares on Limited Public Offering I of 2000 for Issuance of Pre-emptive Rights for Shareholders on Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange). The Actual Fund obtained by the Company is Rp114.68 billion. After deduction of public offering fee of Rp 6.35 billion, the Company obtains net fund of Rp 108.33 billion.
The actual fund obtained from Limited Public Offering I is allocated to pay debts and increase the Company's equity shares. On August 31, 2000, the Company paid its debts to a syndicated bank led by Banque Nationale de Paris amounting to Rp 55.65 billion, and on January 15, 2001, the Company paid its debts to Bank Nusa Nasional amounting to Rp 4.88 billion.
On August 30, 2000, the Company increases its equity shares in PT E Metrodata Com amounting to Rp 47.80 billion. The fund is used for the subsidiary's interest to purchase SAP hardware and software amounting to Rp 19.44 billion. In addition, there is an increase of equity shares in PT Metrodata E Konsumer to Rp 2.15 billion, PT Synnex Metrodata Indonesia to Rp 16.30 billion, PT Metrodata Sentra Layan to Rp 2.60 billion, PT Metrodata Global Akses to Rp 3.86 billion, and PT Metrodata Edukasi Informatika to Rp 3.45 billion.
61
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Review & Analysis
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008
Pada tanggal 7 Juli 2008, Perseroan mencatatkan Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008 sebesar Rp 90 miliar di Bursa Efek Indonesia. Setelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp 1,85 miliar, Perseroan memperoleh dana bersih sebesar Rp 88,15 miliar.
Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008 dialokasikan untuk peningkatan penyertaan modal dan penambahan modal kerja. Perseroan meningkatkan penyertaan modal Perseroan pada PT Synnex Metrodata Indonesia yang semula sebesar Rp 59,65 miliar menjadi sebesar Rp 150 miliar dan meningkatkan penyertaan modal Perseroan pada PT Mitra Integrasi Informatika yang semula sebesar Rp 16,50 miliar menjadi sebesar Rp 20 miliar serta Perseroan melakukan penambahan modal kerja Perseroan sebesar Rp 12 miliar.
Actual Usage of Fund from Public Offering of Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008
On July 7, 2008, the Company listed Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008 amounting to Rp 90 billion on Indonesia Stock Exchange. After deduction of public offering fee of Rp 1.85 billion, the Company obtains net fund of Rp 88.15 billion.
The actual usage of fund from Public Offering of Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008 is allocated to increase equity shares and working capital. The Company increases its equity shares in PT Synnex Metrodata Indonesia from Rp 59.65 billion to Rp 150 billion. It also makes the same increase in PT Mitra Integrasi Informatika from Rp 16.50 billion to Rp 20 billion. In addition, the Company increases its working capital amounting to Rp 12 billion.
Business Review, Business Prospect and Marketing Aspect
Tinjauan Operasional, Prospek Usaha dan Aspek Pemasaran
Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki dua sumber daya potensial yaitu sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam yang melimpah. Oleh karena itu, industri yang berhubungan dengan pertumbuhan konsumsi memiliki peluang untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik, diantaranya adalah industri ritel, perbankan, consumer goods dan entertainment.
Pada tahun 2013, pertumbuhan bisnis di Indonesia tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang positif dari waktu ke waktu. Rata-rata bisnis yang berbasis konsumsi bisa mencatat pertumbuhan lebih dari 15% setiap tahunnya dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun terakhir.*
Ditinjau secara makro, kemajuan Perseroan diantaranya dipengaruhi oleh pendapatan per kapita, pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia turut mendorong pertumbuhan Perseroan ke depannya. Pendapatan per kapita tahun 2013 sebesar Rp 36,5 juta, naik 8,9% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 33,5 juta. Pendapatan per kapita memberikan asumsi adanya perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin berkembang dan orientasi masyarakat untuk dapat mempermudah fasilitas keseharian dengan kemutakhiran teknologi yang mendukung.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2013 sebesar 5,78% menurun dibandingkan tahun 2012 sebesar 6,23%. Inflasi pada tahun 2013 sebesar 8,38%, meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 4,3% yang ditandai dengan meningkatnya nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap barang-barang primer dan sekunder.
Ditinjau dari perkembangan industri, berdasarkan International Data Corporation (IDC), diperkirakan belanja Teknologi Informasi di Indonesia (di luar smart phone dan feature phone) pada tahun 2014 akan mencapai Rp 104,7 triliun atau meningkat 10% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 95,5 triliun.
As a developing country, Indonesia has two potential resources, namely human resources (HR) and abundant natural resources. Therefore, industries related to consumption growth have opportunities to reach better development; among others are retail, banking, consumer goods, and entertainment industries.
In 2013, business growth in Indonesia strongly relates to positive economic growth from time to time. Consumption- based industries in average manage to record growth of more than 15% every year within the last 3 to 5 years.*
In macro perspective, the Company's development is affected by per capita income, economic growth, and inflation. Indonesia's economic growth rate also boosts the Company's growth ahead. Per capita income of Rp 36.5 million in 2013 increases by 8,9% compared to Rp 33,5 million in 2012. Per capita income provides an assumption of tendency to more developing community lifestyle and orientation for more convenient daily facilities as supported by technology advancement.
Economic growth of 5.78% in 2013 decreases compared to 6.23% in 2012. Inflation of 8.38% in 2013 increases compared to 4.3% in 2012, as indicated by increasing exchange rate of foreign currencies against Rupiah. It indirectly affects consumer's purchasing power against primary and secondary goods.
In industrial development perspective, based on International Data Corporation (IDC), it is estimated that Information Technology spending in Indonesia (excluding smart phone and feature phone) in 2014 will reach Rp 104.7 trillion or increase by 10% compared to 95.5 trillion in 2013.
* (Sumber: http://www.marsindonesia.com/) * (Source: http://www.marsindonesia.com/)
63
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Review & Analysis
Sedangkan realisasi belanja Teknologi Informasi pada tahun 2013 meningkat 13% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 84,4 triliun. Hal ini menjadi energi positif yang mampu mendorong Perseroan untuk terus maju dan berkembang serta mempersiapkan beberapa strategi bisnis untuk mencapai kinerja terbaik Perseroan.
Prospek jangka menengah dan panjang industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia akan mengalami tiga fase penting yaitu cloud computing, mobility solution dan era the internet of everything. Ketiganya baik terpisah maupun bersamaan akan dihadapi oleh industri TIK di Indonesia secara bertahap. Berbagai sisi kehidupan baik individu maupun korporasi mulai mengadopsi ketiga hal tersebut. Misalnya saja, perbankan yang sudah menggunakan mobile application, minat masyarakat semakin meningkat untuk melakukan transaksi online dan lain sebagainya.
Kesiapan Perseroan dalam menghadapi gelombang industri TIK tersebut salah satunya adalah dengan menyiapkan divisi yang menangani mobility solution dan cloud computing serta mempersiapkan SDM yang kompeten. Saat ini Perseroan telah siap menjadi Perusahaan TIK yang menempatkan posisinya menjadi cloud enabler dan cloud reseller.
Untuk meningkatkan pendapatan, Perseroan melakukan strategi dengan cara mengevaluasi frekuensi transaksi yang telah dilakukan oleh pelanggan dalam menetapkan target yang harus dicapai oleh setiap pelanggan serta meningkatkan transaksi misalnya dengan melakukan cross-selling product atau dengan up-selling of the product mix. Selain itu, Perseroan juga berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan mobilitas tim, meningkatkan proses penjualan, perencanaan dan kontrol yang lebih baik, meningkatkan strategi penjualan serta meningkatkan keakuratan perencanaan penjualan.
Perlindungan terhadap pelanggan juga senantiasa menjadi perhatian serius Perseroan, diantaranya dengan mengaturnya di dalam kontrak perjanjian dan Perseroan senantiasa memenuhi hak-hak para pelanggan.
Keberhasilan suatu perusahaan salah satunya juga didorong oleh faktor SDM. Oleh karena itu, Perseroan sangat memperhatikan peningkatan soft competency untuk seluruh project managers dengan meningkatkan jiwa kepemimpinan, kontrol dan perencanaan, komunikasi serta
Meanwhile, the actual Information Technology spending in 2013 increases by 13% compared to Rp 84.8 trillion in 2012.
It then serves as a positive energy to encourage the Company to keep progressing and developing as well as preparing some business strategies to achieve the Company's best performance.
The mid-term and long term prospect of Information and Communication Technology (ICT) industry in Indonesia will go through three important phases, namely cloud computing, mobility solution and the-internet-of-everything era. The ICT industry in Indonesia will gradually face the three phases, either separately or jointly. Individual or corporate life aspects start to adopt the three phases. For example, bank's use of mobile application, a growing interest in making online transactions, etc.
The Company's preparedness for facing the ICT industrial wave is, among others, by devising a division handling mobility solution and cloud computing as well as preparing competent HR. Today, the Company is ready to become an ICT Company which positions itself as a cloud enabler and cloud reseller.
To increase its revenue, the Company applies a strategy by evaluating frequency of transactions made by customers to set the target to be achieved by each customer and by increasing transactions, e.g. by cross-selling products or up-selling the product mix. In addition, the Company also seeks to increase team's productivity and mobility, improve selling process, carry on better planning and control, enhance selling strategies, and improve selling planning accuracy.
Protection for customers consistently becomes the Company's serious attention by specifying it in a contract agreement and the Company continuously fulfils the customer's rights. HR becomes one of the factors boosting the success of a company. Therefore, the Company puts a strong focus on improvement of soft competency for all project managers by enhancing leadership, control and planning, communication, and product knowledge. It aims to achieve a shared mission, to complete works (projects)