Internal Audit
Perseroan terus berupaya meningkatkan penerapan pengendalian internal melalui pengembangan sistem dan prosedur yang aplikatif untuk mencegah terjadinya fraud. Untuk itulah Perseroan memiliki Departemen Internal Audit yang berada langsung di bawah Presiden Direktur yang dibentuk untuk melaksanakan fungsi pengawasan internal.
Departemen Internal Audit Perseroan dibangun sesuai dengan definisi yang ditetapkan oleh The Institute of Internal Audit (IIA), yaitu
“Audit internal merupakan jaminan yang independen dan obyektif dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasional sebuah organisasi. Ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola.”
Selaras dengan definisi diatas, maka Piagam Internal Audit yang ditetapkan oleh Presiden Direktur Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris, menjadi pedoman bagi Departemen Internal Audit di dalam pelaksanaan tugasnya.
Piagam Internal Audit mengatur mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit, Wewenang Internal Audit, Kode Etik Pelaksanaan Kegiatan Audit, Persyaratan Profesionalisme Auditor, sampai dengan Pertanggungjawaban Aktivitas Internal Audit.
Departemen Internal Audit dipimpin oleh Kepala Departemen Internal Audit, yang secara struktural bertanggung jawab untuk memberikan laporan secara langsung kepada Presiden Direktur dan mempunyai akses langsung kepada Komite Audit.
Cakupan dari Penugasan Internal Audit adalah untuk memastikan ketaatan asas, memberikan masukan-masukan, rekomendasi dan indikasi-indikasi yang berguna bagi jalannya Perseroan. Hal ini tercermin terutama dari kegiatan internal audit dan kegiatan konsultasi, yang mencakup kegiatan pengembangan Standard Operating Procedure (SOP) dan audit kepatuhan. Di dalam melaksanakan kedua tugas utama tersebut, unsur-unsur utama yang menjadi perhatian adalah Manajemen Risiko, Kontrol dan Tata Kelola Perusahaan yang baik.
Untuk menunjang perkembangan bisnis yang sangat dinamis, maka dibutuhkan ketersediaan Internal Auditor yang kompeten dan berstandar tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Perseroan senantiasa melakukan pengembangan dan pelatihan terhadap semua Auditor Internalnya untuk meningkatkan kompetensinya.
The Company consistently strives to improve the applied internal control through development of applicable system and procedure to prevent fraud. Therefore, the Company has Internal Audit Department directly under the President Director established to carry on internal audit functions.
The Company's Internal Audit Department was established in accordance with the definitions set by the Institute of Internal Audit (IIA), namely “Internal auditing is an independent and objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization's operation. It helps an organization accomplish its objectives by applying a systematic and disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes.”
In line with the definition above, the Internal Audit Charter laid out by the President Director of the Company and approved by the Board of Commissioners serves as guidance for the Internal Audit Department in carrying out its tasks.
The Internal Audit Charter sets forth Tasks and Responsibilities of Internal Audit, Authority of Internal Audit, Code of Ethics in Auditing, Professional Requirements for Auditors, and Accountability of Internal Audit Activities.
The Internal Audit Department is led by the Head of the Internal Audit Department, who reports directly to the President Director and has direct access to the Audit Committee.
The scope of Internal Audit's Tasks includes ensuring compliance, giving advice, making recommendations and providing indications useful for the Company's operation. These are mainly reflected on internal auditing and consultation activities, which include Standard Operating Procedure (SOP) development and compliance audit. In carrying out the two main tasks, key elements which should receive primary attention are Risk Management, Good Corporate Control and Good Corporate Governance.
To support dynamic business development, the availability of competent and highly qualified auditors is imperative. To meet this need, the Company continues to develop and give appropriate training to all its internal auditors to improve their competency.
Pengawasan
Internal
Risk Factors
Faktor-Faktor Risiko
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Perseroan memandang bahwa penerapan manajemen risiko dalam menjalankan bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pencapaian target kinerja Perseroan yang telah dicanangkan dan penerapan Tata Kelola Perusahaan secara menyeluruh.
Kualitas penerapan manajemen risiko yang efektif menjadi hal yang penting bagi Perseroan dalam menghadapi risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Perseroan telah melakukan identifikasi risiko berdasarkan bobot dampak risiko terhadap kegiatan usaha dan keuangan Perseroan sehingga dapat tercapai proses operasional yang efektif, efisien dan dapat diandalkan untuk mendukung strategi Perseroan serta terwujudnya Tata Kelola Perusahaan.
Berikut ini daftar risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usahanya:
Risiko Persaingan Usaha
Dalam bidang usaha distribusi produk dan jasa TIK, Perseroan dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat dengan bertambahnya pemain baru dan masing- masing pemain berusaha mempertahankan dan memperluas pangsa pasarnya. Seandainya Perseroan gagal dalam memperluas pangsa pasar dan meningkatkan pelayanannya kepada para pelanggan, kemampuannya dalam menghasilkan pendapatan atau laba akan menurun.
Risiko Terbatasnya Sumber Daya Manusia di Bidang TIK di Indonesia
Dalam merealisasikan rencana pengembangan usaha di bidang TIK, Perseroan mengandalkan pertumbuhan usahanya pada sumber daya manusia, yaitu keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh para eksekutif dan tenaga ahli yang bekerja pada Perseroan. Apabila Perseroan tidak
The Company considers risk management application in running Information Communication and Technology (ICT) business is inseparable from achievement of the Company's performance target and comprehensive application of Good Corporate Governance.
An effective risk management application becomes vital for the Company in facing business risks affected by internal and external factors. The Company has identified risks based on the weight of risk impacts on its business activities and finance in order to achieve an effective, efficient and reliable operational process to support its strategy and realize Good Corporate Governance.
The following are the risks faced by the Company in carrying on its business activities:
Business Competition Risk
In distribution of ICT products and services, the Company faces tougher competition with the growing number of new players, and each of the players strives to maintain and expand its market share. If the Company fails to expand its market share and improve its services to the customers, its ability to generate revenue or profit will decrease.
Risk of Limited ICT Human Resources in Indonesia
In realizing ICT business development plan, the Company relies on human resources for its business growth, i.e. the skill and ability of the executives and experts working for the Company. If the Company fails to maintain its executives and experts, it may result in a high turnover. Moreover, if the
103
dapat mempertahankan eksekutif dan tenaga ahlinya, maka hal ini dapat mengakibatkan turnover karyawan yang tinggi.
Selanjutnya, jika Perseroan gagal untuk merekrut penggantinya, maka hal ini akan mempengaruhi kinerja Perseroan sehingga dapat mengurangi pendapatan Perseroan.
Risiko Kompetisi dengan Sebagian Pelanggan
Sebagian besar penjualan perangkat keras Perseroan dilakukan melalui para reseller. Strategi Perseroan adalah memberikan akses pada para pembeli korporasi untuk melakukan transaksi pembelian langsung dengan Perseroan. Strategi ini menciptakan kompetisi bagi para reseller-nya, yang sebenarnya merupakan pelanggan Perseroan sekaligus penjual pada pasar korporasi bagi produk-produk yang dijualnya. Strategi ini dapat memengaruhi hubungan dagang Perseroan dengan para reseller, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja Perseroan dan mengurangi pendapatan Perseroan.
Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing
Sebagian besar produk dan jasa TIK yang ditawarkan Perseroan merupakan produk-produk yang berasal dari prinsipal di luar negeri yang nilainya terkait dengan kurs valuta asing. Di samping itu, sebagian besar pinjaman Perseroan adalah dalam valuta asing. Sehubungan dengan hal ini, apabila terjadi fluktuasi yang tajam pada nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah, maka hal tersebut akan memberikan pengaruh yang signifikan pada pendapatan dan kondisi keuangan Perseroan.
Company fails to recruit their replacement, it will affect its performance and further reduce its revenue.
Risk of Competition with Some Customers
Most sales of the Company's hardware are conducted through resellers. The Company's strategy is to provide access for corporate buyers to make direct purchase transactions with the Company. This strategy creates competition for the resellers, who concurrently are the Company's customers and sellers to the corporate market of the products they sell. This strategy may affect the Company's trade relationship with resellers, which will in turn affect the Company's performance and reduce its revenue.
Risk of Foreign Exchange Rate Fluctuation
Most ICT products and services offered by the Company come from the principal abroad and their value relates to the foreign exchange. In addition, most of the Company's loan is in a foreign currency. In relation thereto, if sharp fluctuation occurs in the exchange rate of a foreign currency against rupiah, it will significantly influence the Company's revenue and financial condition.
105
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Risiko Perekonomian dan Sosial Politik
Risiko perekonomian dan sosial politik timbul karena perubahan-perubahan dalam kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter, perubahan politik dan kondisi sosial. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kegiatan usaha Perseroan karena pendapatan Perseroan dipengaruhi oleh pendapatan per kapita secara keseluruhan. Mengingat produk dan jasa solusi TIK merupakan produk-produk untuk memenuhi kebutuhan sekunder, penurunan pendapatan per kapita masyarakat akan berdampak langsung pada daya beli terhadap produk Perseroan, sehingga pada akhirnya dapat mengurangi pendapatan Perseroan.
Economic and Sociopolitical Risk
Economic and socio-political risks result from changes of fiscal and monetary policies as well as political and social condition. It can affect the Company's business activities because its revenue is influenced by overall per capita income. Because ICT products and services are aimed to meet secondary needs, decrease in the community's per capita income will directly affect the purchase power of the Company's products, which may eventually reduce its revenue.
Pendahuluan
Perseroan memahami bahwa kesuksesan bisnis tidak hanya diukur dari pencapaian keuntungan, melainkan juga ditinjau dari kemampuan Perseroan dalam menjaga kelangsungan atau kelanjutan usahanya. Hal ini dapat dicapai jika Perseroan mampu membangun keseimbangan antara kepentingan komersial atau laba usaha, sosial dan lingkungan hidup.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) dalam Perseroan dirancang dengan tujuan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, tanpa mengabaikan hak generasi mendatang terhadap kelangsungan lingkungan (planet) dan keseimbangan kehidupan sosial (people).
Program CSR
Secara garis besar, program CSR Perseroan dibagi menjadi 4 bidang utama yaitu:
1. Pengembangan sosial kemasyarakatan.
2. Tanggung jawab Perseroan terhadap pelanggan.
3. Tanggung jawab Perseroan terhadap lingkungan hidup.
4. Ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Introduction
The Company understands that business successfulness is not only measured from the gained profit, but also reviewed from the Company's ability to maintain its business continuity or sustainability. Successfulness can be achieved if the Company is capable of creating a balance between commercial interest or operating profit, social, and environmental benefit.
Corporate Social Responsibility (CSR) in the Company is designed to support sustainable development without disregarding the rights of the next generation to environmental (planet) sustainability and social life (people) balance.
CSR Program
In outline, the Company's CSR program is divided into the following 4 major fields:
1. Social and community development 2. The Company's responsibility to customers 3. The Company's responsibility to the environment 4. Employment, health, and safety
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance