BAB III METODE PENELITIAN
D. Rencana Tindakan
langkah yang dilakukan dalam siklus II dilakukan perbaikan terhadap kekurangan pada siklus I dan seterusnya.
1. Lembar Obsevasi
Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki.39 Observasi dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena (kejadian atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan. Observasi ini merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses yang tersusun dari berbagai proses-proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan tindakan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila respon yang diamati tidak terlalu besar.40 Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaannya proses pembelajaran, yakni aktivitas guru dan siswa.kemudian peneliti sebagai observer mengisi lembar observasi pada saat proses belajar mengajar dilaksanakan. Adapun aktivitas siswa dan guru yang akan menjadi acuan dalam lembar observasi adalah sebagi berikut:
a. Aktivitas guru
1) Guru mengenalkan dan menyajikan materi pelajaran.
2) Guru mencontohkan cara memahami peta.
3) Guru memberikan penjelasan tentang apa yang akan dilatih dan kompetensi apa yang harus dikuasai.
39 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 168.
40 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), hlm. 129.
4) Guru memberikan latihan-latihan yang menekankan pada proses berfikir kritis dan analitis.
5) Sifat latihan yang diberikan harus bersifat mendorong untuk pememuan sendiri pengetahuanya.
b. Aktivitas siswa
1) Kesiapan siswa menerima materi pembelajaran.
2) Antusiasme dalam mengikuti pembelajaran.
3) Aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas.
4) Interaksi siswa dengan guru selama proses pembelajaran.
5) Aktivitas siswa dalam menentukan sendiri pengetahuannya.
2. Dokumentasi
Dokumentasi ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, data tersebut meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan foto-foto, atau data yang relevan.
3. Tes
Tes instrument pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang penggunaan media Peta dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MI Maraqitta’limat Mamben daya. Jenis tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda.
Soal bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk menggukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan,
pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Soal tes pilihan ganda terdiri dari atas suatu keterangan atau pengetahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disedikan41
F. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan bisa dilakukan oleh seorang guru atas prakarsanya sendiri atau kolaboratif. Observasi yang dilakukan oleh guru sebagai actor PTK tidak dapat diganti oleh pengamat luar atau sarana perekam, betapapun cangihnya. Dengan kata lain, implementasi tindakan, observasi interpretasi proses, dan hasil implementasi tindakan tersebut terjadi karena keduanya merupakan bagian tidak terpisahkan dalam tindakan pembelajaran.42
Pada tahap ini, guru menerapkan sesuai dengan scenario pembelajaran, dimana peneliti/observasi akan mengamati guru dan siswa pada saat proses pembelajarn. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
a. Guru memberikan salam, menanyakan kabar dan mengabsen siswa b. Menunjuk ketua kelas untuk memimpin do’a
c. Memberikan motivasi dan apersepsi
41 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: Insan Cendekia, 2007), hlm. 79
42 Sukidin, DKK, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Insan Cendekia, 2007), hlm. 79.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyamapaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa dengan menggunakan media peta
c. Guru membentuk kelompok untuk menyelesaikan tugas dengan membagikan peta berbentuk atlas kepada setiap kelompok.
G. Cara Pengamatan (Monitoring)/Evaluasi
Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran dilaksanakan.
Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah mengamati guru memberikan pengajaran kepada siswa kelas V MI Maraqitta’limat Mamben Daya menggunakan media peta pada pembelajaran IPS, sesuai dengan rencana dan scenario pembelajaran yang dibuat dan juga peneliti mengamati aktivitas siswa. Mengisi lembar observasi yang telah disiapkan. Adapun yang diamati adalah bagaimana pelaksanaan tindakan, bagaimana sikap siswa dan apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan skenario yang dibuat.
1. Analisis Data dan Refleksi a. Analisi Data
Analisis data yang dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan atau presentasi dalam ketuntasan belajar siswa setelah mereka melakukan proses yang berlangsung selama dua siklus, yang dilakukan dengan memberikan tes tulis pada setiap akhi siklusnya, kebersihan proses kegiatan pembelajaran juga dilihat dari hasil pengamatan observasibaktivitas guru dan aktivitas siswa.
Berikut ini merupakan cara yang dilakukan untuk menganalisis data:
1) Penilaian observasi guru
Penelitian ini didapat dari pengamatan aktivitas guru selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam menghitung nilai aktivitas guru menggunakan rumus sedangkan hasil diklasifikasikan dalam bentuk kriteria tingkat keberhasilan.
Menghitung hasil prosentase aktivitas guru:43 NP = ×
Keterangan:
NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan R = skor mentah yang diperoleh guru
M = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = bilangan tetap
Tabel 3.1
Pedoman Konversi Kategori Aktivitas Guru.44 No Presentase ketuntasan aktivitas guru Kategori
1 86 - 100% Sangat baik
2 76 - 85% Baik
3 60 - 75% Cukup
4 55 - 59% Kurang
5 ≤ 54% Kurang sekali
43 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 102.
44Ibid., hlm.103.
2) Penelitian observasi siswa a. Penelitian observasi siswa
Penelitian ini di dapat dari pengamatan aktivitas siswa selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam menghitung nilai aktivitas siswa menggunakan rumus sedangkan hasilnya diklasifikasikan dalam bentuk kriteria tingkat keberhasilan.
Menghitung hasil presentase aktivitas siswa.
NP = × Keterangan:
NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan R = skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = bilangan tetap
Tabel 3.2
Pedoman konversi kategori aktivitas siswa.45 No Presentase ketuntasan aktivitas
siswa
Kategori
1 86 - 100% Sangat baik
2 76 - 85% Baik
3 60 - 75% Cukup
4 55 - 59% Kurang
5 ≤ 54% Kurang sekali
b. Data tes hasil belajar siswa
Setelah memperoleh data tes hasil belajar siswa, maka data tersebut dianalisis dengan cara mencari ketuntasan belajar, digunakan sebagai berikut:
45 Ibid., hlm. 103.
(1) Ketuntasan individu
Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dinyatakan tuntas apabila memperoleh nilai > 70 terhadap materi pelajaran yang diberikan. Hal ini dapat di hitung dengan rumus.46
KI = Ju h j w e
Ju h X
Keterangan:
KI = Ketuntasan Individu
Siswa dinyatakan tuntas secara individu, apabila siswa mendapat nialai > 70.
(2) Ketuntasan Klasikal
Katuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila target pencapaian ideal > 85% dari jumlah siswa dalam kelas yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan individu. Hal ini dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut:47
Kk = �
� x 100%
Keterangan:
Kk = Ketuntasan klasikal
x = jumlah siswa yang tuntas secara individu z = jumlah siswa
46 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 241.
47 Ibid., hlm. 241.
Jika jumlah siswa mendapatkan nilai > 85% maka proses belajar mengajar sudah bisa dihentikan, karena sudah mencapai ketuntasan yang klasikal.48
(3) Menghitung nilai rata-rata NR= �x100%
Keterangan:
NR = Nilai rata-rata NA = Nilai akhir SN = Jumlah siswa49 b. Refleksi
Dalam refleksi ditentukan apakah tindakan akan dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak. Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis (reflektif) tentang perubahan yang dilakukan baik pada siswa, suasana kelas, maupun guru. Dalam penelitian ini, refleksi yang dilakukan oleh peneliti yaitu bagaimana hasil belajar siswa serta aktivitas guru dan siswa dengan melihat nilai tes (analisis data) dan kekurangan apa yang terdapat pada proses pembelajaran. Berdasarkan hal ini peneliti mengadakan pengulasan atau perbaikan terhadap pelaksanaan setiap siklus berikutnya.
H. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus, yaitu siklus 1 dan siklus II. Setiap siklus akan dianalisis hasilnya setelah tahap evaluasi.
Siklus akan dihentikan jika aktivitas siswa mencapai kategori “aktif”, aktifitas
48 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen, (Jakarta: 1997), hlm. 187.
49 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bndung: Sinar Baru Algensindo, 2013), hlm. 125.
guru sesuai dengan keterlaksanaan RPP mencapai kategori “baik”, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS), termasuk dalam criteria “tinggi”.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian
Untuk mengetahui dan memperoleh data tentang gambaran umum lokasi penelitian, pada bagian ini peneliti membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan lokasi penelitian tersebut. Hal-hal yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
1. Sejarah berdirinya MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur
Pada tahun 1957 di desa mamben daya Kec. Wanasaba Lombok Timur telah diresmikan sebuah madrasah ibtida’iah oleh pendiri yayasan marakitta’limat bersama masyarakat setempat. Madrasah Ibtidak’ah tersebut berdiri di atas tanah milik sendiri dengan luas bangunan 640 m2.
Adapun tujuan dari pendirian Madrasah Ibtidaiyah tersebut adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia disegala bidang kehidupan.
Disamping itu juga membantu masyarakat yang kurang mampu supaya bisa mengecap pendidikan.
Madrasah Ibtidaiyah sebelumnya terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk, tapi sekarang bangunan Madrasah Ibtidaiyah yang baru dibangun terletak di pinggir jalan raya dengan tempat yang sangat strategis serta mudah di jangkau. meskipun berada di pinggir jalan raya, kegiatan proses belajar mengajar tetap lancar dan kondusif. karena
36
masyarakat di sekitarnya mendukung sepenuhnya kegiatan belajar mengajar tersebut.
2. Visi-Misi MI-Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur
a. Visi
Unggul dalam prestasi dan berdaya saing terhadap perkembangan global didasari iman, serta akhlak mulia.
b. Misi
1) Meningkatkan keimanan bagi peserta didik menjadi insan yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia.
2) Melakukan pembelajaran secara optimal sehingga kompetensi siswa mencapai presentasi-akademik.
3) Mengembangkan potensi bakat kreatifitas siswa baik dalam proses pembeajaran maupun kegiatan ekstrakulikuler.
4) Melaksanakan perbaikan gedung/ruang belajar penataan halaman, dan lingkungan madrasah.50
3. Letak Geografis MI Maraqitta’limat Gelumpang Lombok Timur MI Maraqitta’limat Mamben Gelumpang Daya berlokasi di jalan Labuan Lombok Mamben Daya dan jika dilihat dari bangunanya, maka MI Maraqitta limat Mamben Daya Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur di batasi oleh:
a. Sebelah Utara: Persawahan
b. Sebelah Selatan: Pemukiman Penduduk c. Sebelah Timur: Sungai
d. Sebelah Barat: Pemukiman Penduduk
50Dokumentasi: Visi dan Misi MI Maraqitta’limat Mamben Daya , Dikutip Tanggal 13 Maret 2019.
4. Keadaan Siswa MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur
Dalam proses belajar mengajar siswa merupakan salah satu komponen utama dan menduduki peranan penting dalam pendidikan. Oleh karena itu, keadaan siswa dalam suatu lembaga pendidikan sangat penting demi tercapainnya tujuan pendidikan.
Jumlah peserta didik di MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya pada tahun pelajaran 2018/2019 seluruhnya yaitu siswa dari kelas 1 sampai kelas 6. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 4.1
Data Siswa MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben daya tahun pelajaran 2018/2019
No Kelas Siswa
Ket.
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 I 12 15 27
2 II 11 12 23
3 III 10 12 22
4 IV 16 8 24
5 V 10 15 25
16 VI 18 8 26
Jumlah 147
Sumber: Dokumen data siswa MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben
Tabel di atas merupakan data siswa yag ada di MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya, pada data di atas telah nampak bahwa jumlah siswa yang ada tidak selamanya berada pada jumlah yang tetap, pasti akan mengalami perubahan.51 Jumlah siswa tidak tetap ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: adanya kesadaran masyarakat terhadap
51Data Siswa MI Maraqitta’limat Mamben Daya tahun pelajaran 2018/2019, Hari Tanggal 14 Maret 2019.
pentingnya menyekolahkan anak di sekolah swasta, adanya persaingan dengan sekolah-sekolah yang ada disekitar, dan banyak lagi yang lainnya.
5. Keadaan guru dan Pengawai MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya
Dalam suatu lembaga pendidikan formal seperti sekolah diperlukan guru-guru dan pengawai yang berkualitas dan profesional untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Unuk mewujudkan visi-misi yang telah dibuat oleh sekolah tersebut maka kompetensi guru, pengawai yang mengajar di MI Maraqitta’limat pelajaran Tahun Pelajaran 2018/2019 dapat dilihat pada table dibawah ini:
Profil guru di MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Tabel 4.2
Daftar Nama Guru MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Tahun Pelajaran 2018/2019
No Nama L/
P Jabatan Mata Pelajaran yang Diajarkan
Pendidikan Terakhir 1 Parhan S.Ag
L Kepala
Madrasah - S1/ PAI
2 Muslihin S. Pd
P Wali kelas - S1/B.
Indonesia
3 Farida S. Pd P Wali kelas - S1 PGSD
4 Juita Murdiana S.
Pd P BAHASA
INGGRIS S1 5
Hifzan S.Pd. I
L
Wakil Kepala Sekolah
PENJASKES S1/PAI 6 Nurhidayah S. Pd
L Wali Kelas Qur’an Hadis dan Fiqih
S1/Bahasa Indonesia
7 Suedi S. Pd Wali Kelas S1
8 Muzannah S. Pd Mulok S1/PAI
9 Kudsiah S.Pd S1
10 Ruhaiman S.Pd
Wali kelas S1/Matem
atika
No Nama L/
P Jabatan Mata Pelajaran yang Diajarkan
Pendidikan Terakhir
11 Syarah S.Pd Wali kelas S1
12 Rahmah S.Pd IPA S1/Biologi
13 Mani’ah A. Ma PKN dan
Perpustakaan DII
14 Hudriah S.Pd BAHASA
INDONESIA S1/
15 Riadah S.Pd IPA S1
16 Jamalul Lail
S.Th.I Matematika SI
Sumber: Dokumen data siswa MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben
6. Struktur Organisasi MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur
Sebagai suatu lembaga yang terorganisasi, maka struktur organisasi MI Maraqitta’limat Mamben Daya sangat dibutuhkan untuk mengetahui terordinirnya tanggung jawab yang diemban oleh komponen-komponen yang ada dibawahnya, untuk lebih jelasnya struktur organisasi MI Maraqitta’limat dapat dilihat pada struktur dibawah ini:
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Yayasan MI Maraqita’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur52
52 Dokumentasi, Diambil Dari Profile Madrasah Pada Tanggal 11 Maret 2019
Guru Kelas
I
Guru Kelas II
Guru Kelas
III
Guru Kelas
IV
Guru Kelas V
Guru Kelas VI
PAI Matematika Bahasa
Indonesia
Penjaskes
SISWA Penjaga
MASYARAKAT SEKITAR
KEPALA SEKOLAH KOMITE
SEKOLAH
KEPALA PERPUSTAKAAN
TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL / GURU
7. Keadaan sarana dan prasarana MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya
Sarana dan prasarana merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang proses belajar mengajar. Keadaan sarana dan perasarana MI Maraqitta’limat Mamben Daya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Keadaan Ruangan yang ada di MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur tahun pelajaran 2018/2019
No Jenis Barang Jumlah
Keadaan
Ket.
Baik Rusak Ringan
Rusak Berat
1 Ruang Belajar 6 6
2 Ruang
Perpustakaan 1 1
3 Kantin 1 1
4 Ruang Kepala
Sekolah 1 1
5 Ruang Guru 1 1
6 Ruang
Aula/Mushalla 1 1
7 WC 3 3
Sumber: Dokumen data siswa MI Maraqitta;limat Gelumpang Mamben
B. Hasil Penelitian 1. Siklus I
a. Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus I dilakukan dengan berkoordinasi dengan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial..
Koordinasi dilakukan untuk membahas perencanaan pelaksanaan tindakan atau scenario pembelajaran dan berbagai persiapan pembelajaran diantaranya:
1) Menyusun rencana pembelajaran atau scenario pembelajaran.
2) Menyiapkan materi dan media pembelajaran
3) Menyiapkan lembar obervasi untuk melihat aktivitas siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.
4) Menyiapkan lembar kerja siswa. Pada setiap siklus untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan hasil belajar siswa
5) Melaksanakan koordinasi dengan guru kelas mengenai pelaksanaan tindakan.
6) Selain itu juga, dibuat kelompok diskusi pada setiap pertemuan.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan ke-1
Pelaksanaan tindakan ini dilaksankan pada hari senin 11 Maret 2019 yang berlangsung selama 2 X 35 menit di MI Maraqita’limat Mamben Daya Lombok Timur dan berpedoman pada RPP siklus 1.
Sebelum memulai pelajaran guru dan beberapa siswa membawa media peta dan peta berbentuk atlas ke dalam kelas lalu ditempelkannya Peta tersebut di dalam kelas tepatnya di depan kelas kalau peta yang berbentuk atlas guru membagikannya kepada siswa, masing-masing individu mendapatkan satu atlas. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan yaitu guru mengucapkan salam, mengabsen siswa, melakukan apersepsi, memberikan motivasi.
Kemudian guru menjelaskan bahwa pembelajaran hari ini menggunakan media Peta, dimana siswa harus mengikuti arahan dan
bimbingan guru dalam memahami materi dan media Peta dengan melatih kemampuan siswa dengan membaca Peta dengan maju satu persatu serta dilakukankannya diskusi berkelompok untuk menyelesaikan tugas dari guru, dimana setiap kelompok terdiri dari 5 kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 5 anggota.
Langkah selanjutnya guru menjelaskan materi kenampakan alam daratan dan perairan maupun macam-macamnya. Kemudian guru mengkaitkan materi dengan media Peta, guru memerintahkan agar siswa memperhatikan media peta yang telah ada di depan kelas lalu guru memberikan gambaran kepada siswa kenampakan alam baik di daratan maupun perairan dengan menunjuk dan menyebutkan macam macam maupun bentuk kenampakan alam daratan dan perairan yang ada di dalam peta.
Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa, selain itu guru juga melatih kemampuan siswa dalam membaca Peta mengenai kenampakan alam daratan maupun perairan di daerah Indonesia sesuai arahan guru, siswa disini masih ragu-ragu dan malu-malu sehingga guru harus menunjuk siswa yang maju menunjukkan kemampuannya dalam membaca. Selanjutnya siswa diminta untuk berdiskusi bersama dengan kelompoknya, guru mengarahkan kepada semua siswa dengan membagi kelompok setiap kelompok terdiri 5 anggota, setiap kelompok mendapatkan daerah
provinsi-provinsi yang berbeda untuk diidentifasikan kenampakan alam dan daratannya pada Atlas/Peta.
Usai diskusi kelompok, guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka dengan bantuan media Peta sebagai media dalam memperesentasikan hasil diskusi.
Sebelum menutup pembelajaran pada pertemuan pertama ini guru menyimpulkan hasil pembelajaran, memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa, guru juga mengingatkan siswa untuk terus belajar tentang materi yang sudah diajarkan dan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu kenampakan alam buatan yang ada didalam buku paket serta mempelajari kenampakan alam buatan pada atlas karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakannya evaluasi atau tes pada pertemuan ke 2, guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa bersam-sama, lalu guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
2) Pertemuan ke-2
Proses pembelajaran pada pertemuan ke-2 ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 14 maret 2019 yang berlangsung selama 2X35 menit. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan yaitu guru mengucap salam, memberikan apersepsi, memberikan motivasi, serta memberikan pertanyaan tentang materi yakni kenampakan alam buatan yang berkaitan dengan media Peta.
Kemudian guru menjelaskan kepada siswa materi kenampakan alam buatan yang ada di dalam peta negara Indonesia, guru mengajukan pertanyaan apakah ada yang diketahui siswa kenampakan alam buatan selain yang telah disebutkan oleh guru jika ada siswa diberiakan kesempatan menjawab. Selanjutnya guru melatih kemampuan atau pemahaman siswa untuk maju menunjukkan kemampuannya dalam membacakan peta yang berkaitan dengan kenampakan alam buatan yang ada didalam peta Indonesia sesuai intruksi guru, setelah itu guru memberikan instruksi untuk melakukan diskusi kelompok, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, langkah selanjutnya siswa diminta untuk berdiskusi bersama dengan kelompokya yang telah terbentuk pada pertemuan pertama. Guru menugaskan untuk mengidentifikasi kenampakan alam buatan yang ada di peta dengan mengidentifikasi kenampak alam buatan pada setiap provinsi yang ada dipeta Indonesia setiap kelompok medapatkan provinsi-provinsi yang berbeda-beda untuk diskusikan dengan tugas mengidentifikasi kenampakan alam buatan yan ada pada provinsi yang didapatkan oleh masing-masing kelompok dengan membaca/menunjukkan keberadaannya pada peta dengan memperesentasikan di depan kelas oleh perwakilan kelompok, guru membagikan atlas kepada siswa- siswi lalu siswa berdiskusi dengan masing-masing kelompok dengan serius dalam mengididentifikasi kenampakan alam buatan pada
provinsi-provinsi yang masing-masing kelompok dapatkan, setelah waktu dirasa cukup oleh guru, guru memerintahkan untuk maju memperentasikan hasil diskusi oleh setiap perwakilan-perwakilan masing-masing kelompok. Setiap kelompok dengan perwakilan- perwakilan dari kelompok masing-masing maju mempersentasikan hasil diskusi.
Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan, guru dan siswa menyimpulkan diskusi, guru membagikan soal evaluasi atau lembar kerja siswa kepada siswa setelah selesai dijawab oleh siswa, guru menutup pelajaran dengan memberikan pesan-pesan moral dan tidak lupa mengigatkan agar memepelajari materi selanjutnya. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama dipimpin oleh ketua kelas.
c. Tahap observasi dan pengamatan
Observasi dan pengamatan dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung yaitu mengamati aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran IPS berlangsung dengan menggunakan media Peta dapat dilihat pada hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Pengamatan aktivitas guru
Table 4.4
Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Pada Siklus I
No Indikator Pertemuan
I
Pertemuan II
Rata- Rata
1. Tahap apersepsi 2 4 2,5
2. Tahap eskplorasi dan pemahaman dengan media peta
3 3 3
3. Tahap pengembangan pemahaman materi dengan menggunakan media peta
3 3 3
4. Tahap penerapan dan
pembinaan keterampilan 2 2 2
5. Tahap akhir/penutup 3 2 3,5
Jumlah 13 14% 15%
Persentase 65% 70% 75%
Kategori Kurang Cukup Cukup
Dari data hasil observasi aktivitas guru diatas selama dua kali pertemuan mengalami peningkatan dari pertemuan pertama kepertemuan ke dua. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil observasi yaitu 65% meningkat menjadi 70% dengan presentase siklus 1 75%. Peolehan nilai ini menunjukkan bahwa kemampuan guru menyampaikan materi dengan penggunaan media Peta menunjukkan adanya perbaikan. Namun demikian diharapkan proses pembelajaran seharusnya kategori sangat baik. Maka diperlukan adanya siklus II guna memperbaiki semua kekurangan yang terdapat pada siklus 1.