• Tidak ada hasil yang ditemukan

peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

Heny Susilawathi NIM 151.149.242

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2019

(2)

ii Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram

Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Heny Susilawathi NIM 151.149.242

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2019

(3)
(4)
(5)
(6)

vii Motto :

ß#Ïk=s3ムŸω

ª

!$#

$²¡ø

āωÎ)

$yγyèóãρ

4

$yγs9

$

ô

Mt6|¡x.

$pκöŽn=tã

$

ô

Mt6|¡tFø.$#

3

$oΨ−/u Ÿω

!

$tΡõÏ{#xσè?

βÎ)

!

$uΖŠÅ¡®Σ

÷ρr&

$tΡù'sÜ÷zr&

4

$oΨ−/u

ö≅Ïϑóss? Ÿωuρ

!

$uΖøŠn=tã

#\ô¹Î)

$yϑx.

…ç tFù=yϑym

’n?tã

šÏ ©$#

ÏΒ

$uΖÎ=ö6s%

4

$uΖ−/u‘

$oΨù=Ïdϑysè? Ÿωuρ

$tΒ Ÿω

sπs%$sÛ

$oΨs9

Ï Î/

(

ß#ôã$#uρ

$¨Ψtã

ö

Ï øî$#uρ

$oΨs9

!$uΖôϑymö‘$#uρ

4

|MΡr&

$ s9öθtΒ

$tΡöÝÁΡ$$sù

’n?tã

ÏΘöθs)ø9$#

šÍÏ ≈x6ø9$#

∩⊄∇∉∪

Artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.

Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir."(Qs. Al-Baqarah:286)1

11

Departemen Agama RI. Qur’an Surat Al-Mujadillah dan Terjemahannya :45, (Jakarta:

Al-Jumanatul Ali J-ART).h.49

(7)

viii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini untuk Almamaterku,

semua guru, dan dosenku, Ibuku

(Almh.Haeniyah), Bpakku (Alm.Subki, S.Ag) dan Nenek dan Kakakku tercinta.

(8)

ix

alam beserta isinya yang telah memberikan kesehatan serta keselamatan sehingga skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Peta Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur Tahun Ajaran 2018/2019” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun dalam rangka pemenuhan persyaratan menuju gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram.

Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat, dan seluruh umat beliau semoga diberikan tempat terbaik di Yaumul Akhir.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak.

Oleh karenanya ucapan terimaksih yang setinggi-tingginya disampaikan kepada : 1. Bapak Dr. Ahmad Sulhan, M. Pd. I dan Bapak Dr. M. Sobry M. Pd selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang dengan kesabaran dan keikhlasan memberikan petunjuk dan arahan berharga bagi penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

2. Bapak Ahmad Sulhan, M. Pd. I selaku ketua jurusan pendidikan guru madrasah ibtidakiyah (PGMI) UIN Mataram

3. Bapak Ahmad Khalakul Khairi M.Ag selaku sekertaris jurusan pendidikan guru madrasah ibtidakiyah (PGMI) UIN Mataram.

4. Ibu Dr. Hj Lubna, M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah UIN Mataram.

5. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli M.Ag selaku Rektor UIN Mataram.

(9)

x

7. Bapak Parhan, S.Ag selaku kepala sekolah MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur telah memberikan izin untuk meneliti.

8. Dewan guru dan staf karyawan di MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur

9. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan sehingga penelitian skripsi ini dapat terselesaikan.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, baik mengenai isi maupun penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sangat diharapkan peneliti.

Akhirnya dengan mengharapkan ridho dan rahmat Allah SWT semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.

Mataram, November 2019 Peneliti,

Heny Susilawathi

(10)

xi

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

PENGESAHAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ix DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Sasaran Tindakan ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat dan Hasil Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

1. Media ... 8

a. Media Pengertian Media ... 8

b. Tujuan Penggunaan Media ... 9

c. Fungsi Media ... 10

d. Manfaat Media ... 11

2. Peta ... 11

a. Pengertian Peta ... 11

b. Langkah-Langkah Penerapan Peta ... 12

c. Kelebihan Media Peta ... 13

3. Hasil Belajar ... 13

a. Pengertian Hasil Belajar ... 13

b. Macam-Macam Hasil Belajar... 16

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17

d. Indikator Hasil Belajar ... 17

4. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 18

5. Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial... 19

6. Standar Kompetensi ... 20

B. Hipotesis Tiindakan ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Setting Penelitian ... 22

B. Sasaran Tindakan ... 22

C. Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 23

D. Rencana Tindakan ... 26

(11)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Deskripsi Setting Penelitian ... 36

B. Hasil Penelitian ... 42

C. Pembahasan ... 66

BAB V PENUTUP ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran... 71 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

xiii

Table 4.1 Data Siswa MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Tahun Ajaran 2018/2019, 38.

Tabel 4.2 Daftar Nama Guru MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur Tahun Ajaran 2018/2019, 39.

Tabel 4.3 Keadaan Guru MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Tahun Ajaran 2018/2019, 42.

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Aktifitas Guru siklus 1, 48.

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pada Siklus I, 49.

Tabel 4.6 Data Tes Hasil Belajar Siswa MI Maraqitta’limat Gelumpang Siklus I, 51.

Tabel 4.7 Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Pada Siklus II, 62.

Tabel 4.8 Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pada Siklus II, 63.

Tabel 4.9 Data Hasil Belajar Siswa MI Maraqitta’limat Gelumpang Siklus I, 63.

table 4.10 Data tes hasil Belajar Siswa MI Maraqitta’limat Gelumpang Siklus II, 64.

(13)

xiv

(14)

xv

Lampiran 3 : Lembar Keterlaksanan RPP Guru, 88.

Lampiran 4 : Lemabr Observasi siswa, 92.

Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa (LKS)Siklus 1, 94 Lampiran 6 : Soal Evaluasi Siklus 1, 96.

Lampiran 7 : Kunci Jawaban Siklus 1, 99.

Lampiran 8 : Data Hasil Belajar Siswa Siklus I, 100.

Lampiran 9 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II, 101.

Lampiarn 10 : Lembar Kerja Guru (LKS) Siklus II, 110 Lampiran 11 : Lembar Observas Aktivitas Siswa, 114.

Lampiran 12 : Soal Evaluasi Sikus II , 118.

Lampiran 13 : Kunci Jawaban Siklus II, 120.

Lampiran 14 : Data Hasil Belajar Siswa Siklus II, 121.

Lampiran 15 : Foto Dokumentasi Siklus 1 dan II, 122 Lampiran 17 : Surat Izin Penelitian,

Lampiran 18 : Surat Bangkesbsngpol Kota Mataram, Lampiran 19 : Surat Balasan Sekolah,

(15)

xvi 2019

Oleh Heny Susilawathi

NIM 151.149.242

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial yang dilakukan dengan penggunaan media peta untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang mengenal kerangaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta pada siswa kelas V MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur yang berjumlah 25 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, masing masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap siklus dilaksanakan melalui 5 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, evaluasi dan refleksi pada setiap siklus. Data penelitian diperoleh melalui observasi dan tes. Data observasi penelitian guru dan siswa pada penggunaan media peta dianalisis dalam presentase. Data tes hasil belajar siswa dianalisis berdasarkan presentase ketuntasan belajar klasikal.

Dari hasil tes evaluasi siklus 1 siswa kelas V yang berjumlah 25 siswa semuanya mengikuti tes. Setelah diadakan tes evaluasi, dari 25 siswa 13 yang sudah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 12 siswa belum mencapai ketuntasan nilai rata-rata yaitu 66% dengan nilai ketuntasan klasikal sebesar 52%, artinya 13 siswa telah mencapai ketuntasan KKM yaitu 70 sedangkan 12 siswa belum mencapai KKM. Siklus 1 belum mencapai hasil yang maksimal karena belum mencapai keuntasan klasikal 85% seperti yang telah di tentukan sebelumnya sehingga penelitian dilajutkan ke siklus II. Adapun pada siklus II hasil evaluasi siswa telah mencapai ketuntasan klasikal 92% dengan rata-rata 88%

dengan kata lain 23 siswa telah tuntas, 2 siswa tidak tuntas. Keseluruhan hasil penelitian pada siklus II mengalami peningkatan terutama hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Peningkatan Hasil Belajar, Penggunaan Media Peta.

(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini telah berkembang dengan cepat, dan canggih yang ditunjang oleh kemampuan pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan teknologi ilmu terapan serta ilmu pengetahuan dasar secara seimbang. Pengaruh perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan sistem pendidikan dan pengajaran. Salah satu dari upaya pembaharuan tersebut yaitu dalam hal media pembelajaran yang merupakan hasil dari pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima.1 Dalam definisi lain disebutkan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar terjadi.2 Dalam dunia pendidikan guru diharapkan menjadi guru yang kreatif serta mampu memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang sedang diajarkan sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif. Para guru dituntut agar mampu menggunakan media atau alat-alat pembelajaran sesuai dengan tuntutan zaman.

1 Azhar Aryd, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm.3.

2 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers,2011), hlm. 7.

1

(17)

Penempatan alat sebagai media pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang segaja diadakan untuk tercapainnya suatu tujuan pendidikan yang tertentu. Dalam proses belajar mengajar kehadiran alat merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi tercapainnya tujuan pendidikan yang diinginkan.3

Mengigat arti pentingnya media dalam kengiatan pembelajaran, namun tidak seluruhnya para guru disekolah menggunakan media dalam mengajar mereka. Sementara itu, kerumitan bahan yang akan disampaikan dengan bantuan media belajar dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu bahkan keabsahan bahan dapat dikongkritkan dengan kehadiran media sehingga anak didik lebih muda mencerna bahan dengan bantuan media dan dalam proses belajar mengajar tersebut cukup banyak diantaranya media peta.

Peta berasal dari bahasa yunani map atau map dalam bahasa inggris yang artinya taplak atau kain penutup, oleh karena itu peta dapat dikatakan sebagai gambaran konvensional dari sebagian atau seluruh permukaan bumi pada sebuah bidang datar dengan skala tertentu.4

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran peta atau alat atau benda yang digunakan seorang guru sebagai alat peraga di sekolah, berfungsi sebagai perantara atau penyalur pesan kepada penerima pesan sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa

3Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persida, 2011), hlm. 26

4 Iwan Septiana dkk, IPS untuk kelas VII SMP/Mts, (Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 114

(18)

sedemikian rupa sehingga kengiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih efisien dan efektif serta dapat mempermudah pemahaman siswa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Berdasarkan Observasi yang peneliti lakukan di MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya pada kelas V peneliti mengamati jalannya proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPS materi yang berkaitan dengan peta tidak digunakannya media peta oleh guru, guru hanya menjelaskan dan menugaskan siswa mencatat, siswa yang berjumlah 25 orang tersebut kebanyakan tidak memahami materi yang aktif hanya beberapa, selain itu juga peneliti berkesempatan melakukan wawancara dengan kepala sekolah, Parhan S. Ag selaku kepala sekolah mengatakan bahwa alat peraga yang tersedia banyak mengalami kerusakan begitupun juga dengan media peta yang terdapat disana dikarenakan guru lebih memilih untuk tidak menggunakan media.5 Karena hal itulah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa rendah dengan rerata 64, dengan nilai terendah siswa yaitu 40 dan nilai tertinggi 85. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi (mid semester) tahun pelajaran 2018/2019 yang dilakukan. Siswa yang telah mampu memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) hanya 48,27% siswa dan sisanya masih di bawah standar. KKM yang ditetapkan di MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur adalah 70.6

Apabila kondisi demikian dibiarkan, maka akan berdampak buruk terhadap kualitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS di MI

5 Parhan. Wawancara, MI Maraqitta’limat Mamben Daya, 17 Oktober 2018.

6Hasil Observasi, di MI Maraqitta’limat, tanggal 17 Oktober 2018

(19)

Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya kec. Wanasaba Lombok Timur.

Sehingga alternative pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi yang berkaitan dengan peta dengan menggunakan media Peta. Karena media peta ini memiliki kelebihan atau keunggulan dapat menambah kualitas dan keaktifan siswa. Penggunaan media peta merupakan penyederhanaan konsep, contohnya untuk menjelaskan posisi, batas-batas, serta letak geografis maupun astronominya, dapat membingungkan siswa dalam menerima pesan atau penjelasan dari guru kalau hanya sekedar komunikasi verbal atau ceramah.

Kiranya akan lebih mudah untuk diterima siswa jika guru menjelaskan dengan menggunakan alat bantu yaitu peta yang dapat mempertinggi hasil belajar siswa.7 Dapat dipahami bahwa penggunaan media peta perlu diperhatikan pengadaannya sekaligus diterapkan dalam proses pembelajaran agar dapat menambah kualitas pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lebih efisien dan efektif serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa, begitupun juga dalam penelitian yang sudah dilakukan oleh mahasiswa sebelumnya dalam penelitiannya membuktikan bahwa media peta dapat meningkatkan hasil belajar yaitu skripsi dengan judul: Pengaruh Penggunaan Media Grafis Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Kelas V di SDN 8 Sakra Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2014/2015 oleh Lalu Lukmanul Hakim.

7 Ibid, hlm. 29.

(20)

Berdasarkan uraian tersebut di atas peneliti tertarik untuk menelitinya dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Peta Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur Tahun Ajaran 2018/2019.

B. Sasaran Tindakan

Sasaran tindakan penelitian ini adalah siswa kelas V MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 25 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki 14 orang perempuan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Peta Pada Mata Pelajaran IPS dikelas V MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur Tahun Ajaran 2018/2019?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media peta pada mata pelajaran IPS kelas V di MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur Tahun Ajaran 2018/2019.

E. Manfaat Penelitian dan Hasil Penelitian

Suatu kegiatan penelitian yang tidak ada manfaatnya merupakan pekerjaan yang sia-sia namun pada penelitian ini mempunyai Manfaat terdiri

(21)

dari manfaat teoretik dan manfaat praktis yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretik

a. Penelitian ini dapat dijadikan tambahan refrensi atau khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang pedidikan khususnya mengenai pemanfaatan Peta sebagai media pembelajaran

b. Penelitian ini dapat dijadikan acuan atau refrensi oleh peneliti yang memiliki penelitian terhadap media pembelajaran Peta di tempat berbeda.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Bagi tenaga pendidikan (guru) mata pelajaran IPS hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam mencapai standar hasil belajar pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas V MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya serta dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di sekolah dan digunakan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta terjadi peningkatan hasil belajar siswa serta terjadi peningkatan proses belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

(22)

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini akan menjadi pelajaran dan pengalaman bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi pendidik yang lebih baik dan profesional

d. Bagi Sekolah

Dapat memberikan manfaat dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran sehingga bisa lebih mewujudkan efektifitas sumber daya dan efektifitas waktu khususnya pada mata pelajaran IPS yang jauh lebih baik lagi dan tidak monoton atau bervariasi dengan penggunaan media yang lebih komunikatif.

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Pustaka

1. Media

a. Pengertian Media

Media adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara atau sarana/alat untuk komunikasi dalam proses pembelajaran.8

Adapun pengertian dari media menurut para ahli sebagai berikut:

Menurut Sadiman dkk media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi9

Sedangkan Gagne berpendapat bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.10

Artinya media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Dengan demikian dapat di disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk

8 Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2014), hlm, 311.

9 Ibid, hlm. 314.

10 Rudi dan Cepi, Media Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima, 2011), hlm. 6.

8

(24)

menyalurkan pesan dari pengirim (guru) ke penerima (peserta didik), sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses pembelajaran.

Jadi media dalam dunia pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik.

Aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik. Dalam menerangkan suatu benda, guru dapat membawa bendanya secara langsung kehadapan anak didik di kelas. Dengan menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka benda itu dijadikan sebagai sumber belajar. Seperti halnya dalam penelitian ini media yang di pakai adalah media peta dalam mata pelajaran IPS.

b. Tujuan Penggunaan Media

Penggunaan berbagai media untuk pembelajaran tidak dapat dihindari dan merupakan salah satu akibat dari berkembangnya ilmu dan teknologi komunikasi.11

Melalui penggunaan media, diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar.12

Media dapat mempertinggi kualitas proses belajar siswa.

Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir

11 Marisa, Dkk, Komputer dan Media Pembelajaran, (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2004), hlm. 1.19.

12Ahmad Muhtadi Ansor, Pengajaran Bahasa Arab Media dan Metode-Metodenya, (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2009), hlm. 24.

(25)

tersebut sebab melalui media pengajaran, hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang abstrak dapat disederhanakan.13

Dapat dipahami bahwa penggunaan media adalah untuk mempermudah pemahaman siswa dalam memahami materi, sehingga tujuan dari pendidikan tercapai.

c. Fungsi Media

Media mempunyai beberapa fungsi di antaranya sebagai berikut:

1) Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bentuk untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.

2) Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan peroses pembelajaran.

3) Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri.

4) Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan penggunaanya hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata.Media pembelajaran bisa befungsi untuk mempercepat peroses belajar.

5) Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas peroses belajar mengajar.

6) Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk befikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme. 14

Dapat disimpulkan bahwa media berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas peroses belajar, sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.

13 Ibid, hlm. 25.

14Rudi dan Cepi, Media…, hlm. 10.

(26)

d. Manfaat Media

Media dapat mempertinggi proses belajar dalam pengajaran sehingga diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar siswa.

Beberapa manfaat media dalam proses belajar siswa antara lain:

1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran yang lebih baik.

3) Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.

4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.15

Media mempunyai manfaat agar pembelajaran menjadi lebih menarik, memperjelas makna dari bahan pembelajaran yang disampaikan dan metode pembelajaran yang digunakan dapat lebih bervariasi sehingga siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Jadi media dalam penelitian ini dipahami sebagai alat bantu dalam pengajaran khususnya pada pembelajaran IPS berupa media peta yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Peta

a. Pengertian Peta

Peta adalah permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar Gambar itu dapat menyatakan keadaan fisik bumi, keadaan budaya, ekonomi, bahkan politik sekalipun. Biasanya, tiap titik peta itu

15Ibid., hlm. 23.

(27)

menunjukkan kedudukan geografis menurut skala dan proyeksi yang telah ditentukan.16

Menurut Zainal peta adalah gambaran konvensional dari sebagaian atau seluruh permukaan bumi pada sebuah bidang datar dengan skala tertentu ahli lain mengistilahkan peta berasal dari bahasa yunani map dalam bahasa Inggris yang artinya taplak atau kain penutup, karena itu peta dapat dikatakan sebagai gambaran konvensional dari sebagian atau seluruh permukaan bumi pada sebuah bidang datar dengan sekala tertentu.17

Dapat dipahami bahwa peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi pada permukaan yang datar dengan perbandingan atau skala yang berisi tentang informasi tentang permukaan bumi, misalnya daratan benua, lautan samudra, lautan dan lain-lain. Dengan kata lain, peta adalah salah satu alat atau media pembelajaran yang biasanya terbuat dari selembar kertas dan besarnya diatur menurut skala tertentu, yang dapat digunakan oleh guru bidang studi IPS dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.

b. Langkah-Langkah Penerapan Peta

Berikut ini adalah langkah-langkah atau sintaks penerapan peta sebagai media adalah sebagai berikut:

1) Guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Guru melakukan salam pembuka, mengecek kehadiran siswa, memotivasi siswa, mengkomunikasikan tujuan pembelajaran, melaksanakan kontrak belajar

3) Guru mempersiapkan media peta. Dalam kegiatan ini guru menunjukkan dan memasang media peta di depan kelas baru setelah itu guru dapat menjelaskan materi dengan media peta

16 Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 270.

17 Zainal Abidin dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/Mts Kelas VII, (Suka Maju Depok: Arya Duta, 2007), hlm. 63.

(28)

4) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuan siswa dalam membaca peta dan pemahamannya terhadap materi

5) Guru membentuk kelompok diskusi sesuai arahan dan bimbingan guru

6) Guru membagikan post tes dan memberikan bimbingan penggunaanya

7) Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menayakan materi yang belum dimengerti.

8) Guru memberikan penguat kepada siswa yang telah berhasil mengerjakan post tes dengan baik dan memberi pengarahan kepada yang kurang baik dalam menyelesaikan tugas.

9) Guru memberikan pesan moral serta berpesan agar mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan materi selanjutnya dirumah.18

c. Kelebihan Media Peta

Adapun kelebihan dari peta, dipakai sebagai media dalam kegiatan belajar-mengajar sebagai berikut:

1) Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan dan lain-lain

2) Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh- pengaruh geografis

3) Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bumi yang sebenarnya.19

3. Hasil Belajar

a. Pengertia Hasil Belajar

Beberapa pengertian tentang hasil belajar akan dipaparkan secara rinci di bawah ini.

18 Fathulloh Huda, ”Penggunaan Media Peta Untuk Meningkatka Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial Sekolah Dasar”, Vol. 2, Nomor 3, Desember 2014, hlm. 6.

19 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), hlm. 48.

(29)

Menurut Nawawi: hasil belajar adalah sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.20

Begitupun juga menurut: Grounlund adalah suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu.21

Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan.22

Hasil belajar peserta didik merupakan bagian yang penting dalam proses pembelajaran, guna mengetahui seberapa besar keberhasilan peserta didik menguasai atau memahami materi yang diajarkan oleh gurunya. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.23

Hasil belajar lebih menekankan pada proses perubahan tingkah laku yang menuju kearah kemajuan dan perbaikan.

Jadi Hasil belajar merupakan suatu hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, karena dengan hasil belajar dapat memberikan gambaran tentang keberhasilan pengajaran. Oleh

20 Ahmad Susanto, Teori Belajar..., hlm. 5.

21 Nyanyu Khodijah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 149.

22 Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2015), hlm. 67.

23 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2010), hlm. 22.

(30)

sebab itu, perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui tujuan pembelajaran yang dilakukan.

Hasil belajar siswa diukur dengan penjajakan terhadap kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan penilaian harus sinambung, formatif dan komulatif, langsung pada upaya menjamin prestasi belajar siswa dan didukung oleh contoh pekerjaan siswa.24

Dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui apakah proses pembelajaran sudah dikatakan berhasil atau tidak dapat ditinjau dari proses pembelajaran itu sendiri dan dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Pengajaran dapat dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan pada diri siswa yang terjadi akibat proses belajar.

Hasil belajar adalah bukti dari keberhasilan seseorang dalam belajar. Hasil belajar ini biasanya diwujudkan dalam bentuk angka, nilai, maupun huruf. Semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa, maka berhasillah tujuan belajar yang dilakukan siswa tersebut. Jadi, dapat dipahami penggunaan media peta dalam kegiatan belajar mengajar dalam mata pelajaran IPS sangat penting demi terwujudnya suasana belajar yang kondusif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

24 Syaiful Bahri Djamarah, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 149.

(31)

b. Macam-Macam Hasil Belajar

Macam-macam hasil belajar dapat dijabarkan sebagai berikut:

Macam-Macam hasil belajar menurut Sudijarto yaitu, hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap siswa (aspek afektif) untuk lebih jelasnya dapa dijelaskan sebagai berikut:25

1) Pemahaman konsep

Pemahaman menurut Bloom adalah sejauh mana siswa dapat memahami apa yang ia baca, dilihat, yang diamati, atau yang dirasakan berupa hasil belajar penelitian atau observasi yang dilakukan atas pelajaran yang diberikan guru.26

2) Keterampilan proses

Keterampilan proses menurut Usman DAN Setiawati, keterampilan proses adalah merupakan keterampilan yang mengarah pada kemampuan mental, fisik, dan social, yang mendasar sebagai pengerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.

3) Sikap

Menurut Lange sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respons fisik.

Sementara menurut Sardiman, sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan suatu dengan cara,metode, pola dan teknik tertentu.

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa ada tiga macam atau aspek hasil belajar yang harus ada dalam pembelajaran yakni pemahaman, sikap dan proses.27

25 Nyanyu Khodijah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 189.

26 Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2013), hlm. 6.

27 Ibid., hlm. 9.

(32)

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat kita bedakan menjadi dua macam, yakni Faktor Internal dan Faktor Eksternal, lebih jelasnya sebagai berikut:

1) Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya yang meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar.

2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni faktor yang berasal dari lingkungan yang paling dominan yang mempengaruhi disekolah adalah kualitas pengajaran.

Dari penjabaran di atas kedua faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dalam kata lain berarti faktor dari dalam diri peserta didik, bisa dari keturunan dan karakter yang memang dimiliki oleh peserta didik dan faktor eksternal atau dalam kata lain yakni faktor dari luar diri siswa seperti lingkungannya.

d. Indikator Hasil Belajar

Ada tiga indikator hasil belajar yang dikemukan oleh para ahli yakni pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Adapun penjabarannya sebagai berikut:28

28 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), hlm. 50.

(33)

1) Ranah Kognitif

Bloom membagi dan menyusun ranah kognitif menjadi enam yakni; hafalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

2) Ranah Afektif

Krathwhol membagi hasil belajar afektif menjadi lima tingkatan yaitu; penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi dan internalisasi.

3) Ranah Psikomotorik

Simpson mengklasifikasikan hasil belajar menjadi enam bagian yakni; persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan kreatifitas.

Dari ketiga ranah yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut, peneliti memunculkan ranah kognitif dengan memunculkan lima dari enam bagian ranah kognitif yang dikemukakan oleh Bloom yakni; hafalan, pemahaman, penerapan, analisis dan evaluasi

4. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, yang sering disingkat dengan IPS, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan

(34)

menengah. 29 Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, maupun politik, semuanya dipelajari dalam ilmu sosial.

Secara singkatnya Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu social dan humaniora, yaitu:

sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.30 Namun pada penelitian ini peneliti meneliti tentang IPS geografi dimana dalam geografi yang berkaitan dengan tentang peta.

5. Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan utama Mata Pelajaran IPS adalah untuk membentuk dan mengembangkan pribadi warga Negara yang baik (good citizenship).

Dengan demikian, tujuan pendidikan IPS adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi.

Secara umum tujuan pendidikan IPS pada tingkat SD untuk membekali peserta didik dalam bidang pengetahuan sosial. Adapun secara khusus tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatife pemecahan masalah keahlian dalam kehidupan di masyrakat.

b. Kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyrakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.

29Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2013), cet. Ke-1, hlm. 137.

30 Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Prenada Group, 2014), cet. Ke-2, hlm. 6.

(35)

c. Kesadaran sikap mental yang fositip keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.

d. Kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyrakat, ilmu pengetahuan, dan teknologi.31

6. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Sosial (IPS) di Kelas V Semester Genap.

a. Standar Kompetensi

Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada Hindu-Buddha dan Islam, Keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia

b. Kompetensi Dasar

1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta.

B. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan merupakan dugaan atau prediksi sementara apa yang akan terjadi pada objek penelitian jika suatu tindakan dilakukan.

Berdasarkan latar belakang dan kajian pustaka yang telah dipaparkan, penulis dapat menyusun hipotesis tindakan sebagai berikut:

31Ibid., hlm. 31-32.

(36)

Penggunaan media Peta dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di kelas V MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur tahun pelajaran 2018/2019.

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian

Seting penelitian menggambarkan lokasi dan gambaran tentang siswa atau subyek yang dikenai tindakan. Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.32

Setting penelitian ini dilakukan di MI Maraqitta’limat Mamben daya, yaitu kelas V yang jum1ah siswanya 25 orang. Lokasi ini diambil karena disini ditemukan masalah berupa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V masih tergolong cukup rendah.

B. Sasaran Penelitian

Sasaran tindakan penelitian adalah perubahan apa yang di inginkan dari subjek yang dikenai tindakan, yaitu target yang diharapkan.33Adapun sasaran penelitian ini adalah:

a. Guru: mampu melakukan pembelajaran menggunakan media Peta

b. Siswa: mampu melakukan pembelajaran menggunakan media Peta dan meningkatnya hasil belajar menggunakan media Peta.

c. Proses: pembelajaran menggunakan media Peta.

32 Suharsimi Arikunto, Dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm. 3.

33Ibid, hlm. 39.

22

(38)

C. Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Gambar 3.1

Model John Elliot Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK).34 1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Tindakan Perencanaan merupakan keputusan yang diambil oleh peneliti untuk menentukan masalah penelitian dan tindakan yang diambil untuk memecahkan masalah.35

34 Ibid., hlm. 16.

35 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 64.

Perencanaan SIKLUS

Pengamatan Perencanaan SIKLUS

Pengamatan

Di lanjutkan siklus berikutnya

Refleksi Pelaksanaan

Pelaksanaan Refleksi

(39)

1) Dalam tahap ini hal-hal yang dilakukan peneliti dan guru adalah sebagai berikut: Berkordinasi dengan guru yang bersangkutan untuk menggunakan media Peta

2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan dengan adanya penggunaan media Peta

3) Menyiapkan model pembelajaran dengan materi

4) Membuat skenario pembelajaran yang akan digunakan pada saat kegiatan dilaksanakn

5) Menyusun dan menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi

6) Menyiapkan perangkat tes dan pedoman penilaian b. Tahap Pelaksanaan tindakan.

Pada tahap ini, peneliti mengimplementasikan atau menerapkan apa yang telah disusun pada tahap perencanaan, yaitu melaksanakan tindakan kelas. Observasi atau pengamatan dilaksanakan bersamaan atau saat proses belajar berlangsung.

Observer akan mengamati kegiatan pembelajaran sesuai dengan format pembelajaran yang telah disusun, semua aktivitas siswa dan guru yang tampak dicatat di lembar observasi.

c. Tahap pengamatan/Observasi

Pengamatan/Observasi Tahap Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan

(40)

guru sesuai dengan tindakan yang disusun.36 Observasi dilakukan dalam penelitian ini adalah bersamaan saat proses belajar berlangsung, dimana peneliti/observer akan mengamati kegiatan aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, observer akan mengisi lembar observasi sesuai dengan format yang sudah tersusun dalam lembar observasi

d. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini peneliti dan guru memberikan tes evaluasi berupa tes tulis (Pilihan Ganda) kepada siswa pada setiap akhir siklus.

Tes ini dikerjakan secara individual untuk mengetahuai pemahaman siswa setelah belajar dengan mengunakan media Peta.

e. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah observasi dan evaluasi dilaksanakan dan dijadikan sebagai acuan. Pada tahap ini guru dan siswa mengkaji hasil yang diperoleh dan pemberian tindakan pada siklus awal. Hasil refleksi ini dijadikan sebagai dasar untuk menyempurnakan serta memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada tahap berikutnya.

2. Siklus II

Hasil dari refleksi ketika siklus 1 tidak berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar dan proses belajar mengajar belum sesuai dengan apa yang di inginkan maka akan diperbaiki siklus II, sedangkan langkah-

36 Ibid., hlm. 79.

(41)

langkah yang dilakukan dalam siklus II dilakukan perbaikan terhadap kekurangan pada siklus I dan seterusnya.

D. Rencana Tindakan

Rencana tindakan adalah gambaran riil secara detail mengenai rencana tindakan yang akan dilakukan peneliti.37Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.38Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang-ulang sampai mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam tahap ini hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Menyusun rencana pembelajaran atau scenario pembelajaran

2. Menyiapkan lembar observasi untuk melihat aktivitas guru dan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran

3. Membuat instrument tes berupa soal pilihan ganda pada setiap siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa.

E. Jenis-jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya

Instrumen pengumpulan data merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Adapun dalam penelitian tindakan kelas ini, data diambil dengan menggunakan 3 instrumen penelitian yaitu:

37Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan kelas, (Jogjakarta : DIVA Press, 2010), cet. Ke- VIII, hlm. 84.

38 Kunandar, Langkah Mudah penelitian Tindakan kelas, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 45.

(42)

1. Lembar Obsevasi

Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki.39 Observasi dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena (kejadian atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan. Observasi ini merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses yang tersusun dari berbagai proses-proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan tindakan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila respon yang diamati tidak terlalu besar.40 Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaannya proses pembelajaran, yakni aktivitas guru dan siswa.kemudian peneliti sebagai observer mengisi lembar observasi pada saat proses belajar mengajar dilaksanakan. Adapun aktivitas siswa dan guru yang akan menjadi acuan dalam lembar observasi adalah sebagi berikut:

a. Aktivitas guru

1) Guru mengenalkan dan menyajikan materi pelajaran.

2) Guru mencontohkan cara memahami peta.

3) Guru memberikan penjelasan tentang apa yang akan dilatih dan kompetensi apa yang harus dikuasai.

39 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 168.

40 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), hlm. 129.

(43)

4) Guru memberikan latihan-latihan yang menekankan pada proses berfikir kritis dan analitis.

5) Sifat latihan yang diberikan harus bersifat mendorong untuk pememuan sendiri pengetahuanya.

b. Aktivitas siswa

1) Kesiapan siswa menerima materi pembelajaran.

2) Antusiasme dalam mengikuti pembelajaran.

3) Aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas.

4) Interaksi siswa dengan guru selama proses pembelajaran.

5) Aktivitas siswa dalam menentukan sendiri pengetahuannya.

2. Dokumentasi

Dokumentasi ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, data tersebut meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan foto-foto, atau data yang relevan.

3. Tes

Tes instrument pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang penggunaan media Peta dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MI Maraqitta’limat Mamben daya. Jenis tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda.

Soal bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk menggukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan,

(44)

pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Soal tes pilihan ganda terdiri dari atas suatu keterangan atau pengetahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disedikan41

F. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan bisa dilakukan oleh seorang guru atas prakarsanya sendiri atau kolaboratif. Observasi yang dilakukan oleh guru sebagai actor PTK tidak dapat diganti oleh pengamat luar atau sarana perekam, betapapun cangihnya. Dengan kata lain, implementasi tindakan, observasi interpretasi proses, dan hasil implementasi tindakan tersebut terjadi karena keduanya merupakan bagian tidak terpisahkan dalam tindakan pembelajaran.42

Pada tahap ini, guru menerapkan sesuai dengan scenario pembelajaran, dimana peneliti/observasi akan mengamati guru dan siswa pada saat proses pembelajarn. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

a. Guru memberikan salam, menanyakan kabar dan mengabsen siswa b. Menunjuk ketua kelas untuk memimpin do’a

c. Memberikan motivasi dan apersepsi

41 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: Insan Cendekia, 2007), hlm. 79

42 Sukidin, DKK, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Insan Cendekia, 2007), hlm. 79.

(45)

2. Kegiatan Inti

a. Guru menyamapaikan kompetensi yang ingin dicapai.

b. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa dengan menggunakan media peta

c. Guru membentuk kelompok untuk menyelesaikan tugas dengan membagikan peta berbentuk atlas kepada setiap kelompok.

G. Cara Pengamatan (Monitoring)/Evaluasi

Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran dilaksanakan.

Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah mengamati guru memberikan pengajaran kepada siswa kelas V MI Maraqitta’limat Mamben Daya menggunakan media peta pada pembelajaran IPS, sesuai dengan rencana dan scenario pembelajaran yang dibuat dan juga peneliti mengamati aktivitas siswa. Mengisi lembar observasi yang telah disiapkan. Adapun yang diamati adalah bagaimana pelaksanaan tindakan, bagaimana sikap siswa dan apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan skenario yang dibuat.

1. Analisis Data dan Refleksi a. Analisi Data

Analisis data yang dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan atau presentasi dalam ketuntasan belajar siswa setelah mereka melakukan proses yang berlangsung selama dua siklus, yang dilakukan dengan memberikan tes tulis pada setiap akhi siklusnya, kebersihan proses kegiatan pembelajaran juga dilihat dari hasil pengamatan observasibaktivitas guru dan aktivitas siswa.

(46)

Berikut ini merupakan cara yang dilakukan untuk menganalisis data:

1) Penilaian observasi guru

Penelitian ini didapat dari pengamatan aktivitas guru selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam menghitung nilai aktivitas guru menggunakan rumus sedangkan hasil diklasifikasikan dalam bentuk kriteria tingkat keberhasilan.

Menghitung hasil prosentase aktivitas guru:43 NP = ×

Keterangan:

NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan R = skor mentah yang diperoleh guru

M = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = bilangan tetap

Tabel 3.1

Pedoman Konversi Kategori Aktivitas Guru.44 No Presentase ketuntasan aktivitas guru Kategori

1 86 - 100% Sangat baik

2 76 - 85% Baik

3 60 - 75% Cukup

4 55 - 59% Kurang

5 ≤ 54% Kurang sekali

43 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 102.

44Ibid., hlm.103.

(47)

2) Penelitian observasi siswa a. Penelitian observasi siswa

Penelitian ini di dapat dari pengamatan aktivitas siswa selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam menghitung nilai aktivitas siswa menggunakan rumus sedangkan hasilnya diklasifikasikan dalam bentuk kriteria tingkat keberhasilan.

Menghitung hasil presentase aktivitas siswa.

NP = × Keterangan:

NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan R = skor mentah yang diperoleh siswa

SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = bilangan tetap

Tabel 3.2

Pedoman konversi kategori aktivitas siswa.45 No Presentase ketuntasan aktivitas

siswa

Kategori

1 86 - 100% Sangat baik

2 76 - 85% Baik

3 60 - 75% Cukup

4 55 - 59% Kurang

5 ≤ 54% Kurang sekali

b. Data tes hasil belajar siswa

Setelah memperoleh data tes hasil belajar siswa, maka data tersebut dianalisis dengan cara mencari ketuntasan belajar, digunakan sebagai berikut:

45 Ibid., hlm. 103.

(48)

(1) Ketuntasan individu

Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dinyatakan tuntas apabila memperoleh nilai > 70 terhadap materi pelajaran yang diberikan. Hal ini dapat di hitung dengan rumus.46

KI = Ju h j w e

Ju h X

Keterangan:

KI = Ketuntasan Individu

Siswa dinyatakan tuntas secara individu, apabila siswa mendapat nialai > 70.

(2) Ketuntasan Klasikal

Katuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila target pencapaian ideal > 85% dari jumlah siswa dalam kelas yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan individu. Hal ini dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut:47

Kk =

x 100%

Keterangan:

Kk = Ketuntasan klasikal

x = jumlah siswa yang tuntas secara individu z = jumlah siswa

46 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 241.

47 Ibid., hlm. 241.

(49)

Jika jumlah siswa mendapatkan nilai > 85% maka proses belajar mengajar sudah bisa dihentikan, karena sudah mencapai ketuntasan yang klasikal.48

(3) Menghitung nilai rata-rata NR= x100%

Keterangan:

NR = Nilai rata-rata NA = Nilai akhir SN = Jumlah siswa49 b. Refleksi

Dalam refleksi ditentukan apakah tindakan akan dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak. Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis (reflektif) tentang perubahan yang dilakukan baik pada siswa, suasana kelas, maupun guru. Dalam penelitian ini, refleksi yang dilakukan oleh peneliti yaitu bagaimana hasil belajar siswa serta aktivitas guru dan siswa dengan melihat nilai tes (analisis data) dan kekurangan apa yang terdapat pada proses pembelajaran. Berdasarkan hal ini peneliti mengadakan pengulasan atau perbaikan terhadap pelaksanaan setiap siklus berikutnya.

H. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus, yaitu siklus 1 dan siklus II. Setiap siklus akan dianalisis hasilnya setelah tahap evaluasi.

Siklus akan dihentikan jika aktivitas siswa mencapai kategori “aktif”, aktifitas

48 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen, (Jakarta: 1997), hlm. 187.

49 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bndung: Sinar Baru Algensindo, 2013), hlm. 125.

(50)

guru sesuai dengan keterlaksanaan RPP mencapai kategori “baik”, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS), termasuk dalam criteria “tinggi”.

(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian

Untuk mengetahui dan memperoleh data tentang gambaran umum lokasi penelitian, pada bagian ini peneliti membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan lokasi penelitian tersebut. Hal-hal yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

1. Sejarah berdirinya MI Maraqitta’limat Gelumpang Mamben Daya Lombok Timur

Pada tahun 1957 di desa mamben daya Kec. Wanasaba Lombok Timur telah diresmikan sebuah madrasah ibtida’iah oleh pendiri yayasan marakitta’limat bersama masyarakat setempat. Madrasah Ibtidak’ah tersebut berdiri di atas tanah milik sendiri dengan luas bangunan 640 m2.

Adapun tujuan dari pendirian Madrasah Ibtidaiyah tersebut adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia disegala bidang kehidupan.

Disamping itu juga membantu masyarakat yang kurang mampu supaya bisa mengecap pendidikan.

Madrasah Ibtidaiyah sebelumnya terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk, tapi sekarang bangunan Madrasah Ibtidaiyah yang baru dibangun terletak di pinggir jalan raya dengan tempat yang sangat strategis serta mudah di jangkau. meskipun berada di pinggir jalan raya, kegiatan proses belajar mengajar tetap lancar dan kondusif. karena

36

Gambar

Tabel 4.6 Data Tes hasil belajar siswa siklus I
Tabel 4.10 Data Tes hasil belajar siswa siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis data diatas dapat disimpulan bahwa penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar renang gaya bebas pada siswa kelas X IPS

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah diharapkan dengan penggunaan alat peraga peta dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Negeri

Tujuan utama penggunaan alat peraga adalah agar konsep – konsep dan ide dalam metematika yang sifatnya abstrak dapat dikaji, dipahami, dan dicapai oleh penalaran siswa,

metode mengajar yang dapat diterima dengan mudah oleh siswa” (Uzer

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat bantu dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar lompat tinggi pada siswa kelas V SD Negeri Pesaren

Berdasarkan analisis hasil belajar siswa pada tindakan siklus II maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah penggunaan metode peta dapat

Alat bantu edukasi yang efektif dan efisien adalah alat yang mudah dipahami oleh kader, mudah digunakan, mudah dibawa kemana saja, berupa gambar bukan hanya tulisan, dapat menjelaskan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Quantum Learning berbantuan peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini terlihat pada hasil belajar IPA