BAB II METODE PENELITIAN
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (PTK), oleh karenanya prosedur yang di gunakan dalam penelitian ini adalah prosedur penelitian tindakan kelas. Desain penelitian yang digunakan adalah model dari Kemmis dan Taggart berupa suatu siklus spiral. Pengertian siklus adalah suatu kegiatan yang meliputi tahap-tahap rancangan pada setiap putarannya, yaitu : (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4) refleksi.
37
SKEMA DESAIN PENELITIAN
Gambar. 1
Gambar 1 : Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc Taggart35
35 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.
74.
Permasalahan SIKLUS I
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Pengamatan/
pengumpulan data I
Refleksi I
Pelaksanaan Tindakan II
Pengamatan/
pengumpulan data II
Refleksi II Perencanaan
Tindakan II SIKLUS II
Permasalahan baru hasil
refleksi I
Dilanjutkan ke siklus berikutnya Apabila
permasalahan belum terselesaikan
38
Perencanaan penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tahap Siklus Pertama a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap ini, hal-hal yang dilakukan peneliti adalah:
1) Menyusun Rencana Tindakan Pembelajaran untuk persiapan mengajar, meliputi:
a) Menyusun skenario pembelajaran b) Menetapkan materi pembelajaran c) Membuat lembar observasi
d) Mendesain alat evaluasi dan merencanakan analisis hasil tes 2) Merancang pengorganisasian kelas
a) Merancang pembentukan kelompok kelas b) Merancang tempat duduk kelompok
c) Merancang prosedur kerja siswa selama tindakan berlangsung 3) Menyusun dan mempesiapkan instrument penelitian
a) Menyususn pedoman pengamatan b) Menyusun format pengamatan c) Menyusun instrument tes b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah peneliti melaksanaka pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.
39 c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh gur secara berkelanjutan pada setiap pembelajaan berlangsung dalam pelaksanaan tindakan, dengan mengamati kegiatan peneliti yang berperan sebagai guru dan aktivitas siswa.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti berperan sebagai pengajar, guru kelas bertindak sebagai observer untuk mengkaji kekurangan dan tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini dilakukan dengan cara melihat hasil observer pada tahap I, jika refleksi menunjukkan bahwa tindakan siklus I tidak memperoleh hasil yang optimal yaitu tidak tercapainya kreativitas belajar siswa per-individu, yaitu dengan memperoleh nilai 70.
2. Tahap Siklus Kedua
Tahap pelaksanaan siklus II sama dengan siklus I, namun perbedaannya terletak pada materi yang digunakan. Pelaksanaan siklus II di laksanakan apabila siklus I tidak mencapai ketuntasan secara klasikal.
3. Tahap Tindak Lanjut
Jika pelaksanaan siklus I dan siklud II dalam penelitian belum menunjukkan peningkatan hasil yang optimal, maka dilakukan pengembangan perencanaan tindakan untuk penelitian tindakan selanjutnya.
40 D. Jenis Instrumen Penelitian
Menurut Sugiono, instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.36 Sedangkan menurut pendapat lain, instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunalan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, Dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Adapun instrument (alat) penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu:
lembar observasi, tercakup di dalamnya lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan PTK. Selanjutnya yaitu: soal tes hasil belajar (THB) dan tes observasi.
Pada umumnya penelitian akan berhasil apabila banyak menggunakan instrumen, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian diperoleh melalui instrumen. Instrumen sebagai alat pengumpulan data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data yang empiris sebagaimana adanya.
Adapun instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
36 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,( Bandung: Alfabeta, 2014), hal 148.
41 1. Lembar Observasi
Hasil observasi berupa catatan lapangan yang mengacu pada format observasi. Data observasi ini memuat kegiatan pembelajaran untuk setiap sub konsep yang dipelajari, yang berisi lembar aktivitas guru dalam proses belajar mengajar dan lembar aktivitas siswa. Untuk melengkapi hasil pengamatan observer terhadap kegiatan belajar, maka peneliti yang bertindak sebagai pengajar menganjurkan observer untuk membuat jurnal belajar. Observasi disusun dalam dua bentuk, yaitu lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
2. Tes Hasil Belajar
Instrument tes ini diberikan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa. Tes disusun sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Skor penilaian tertinggi 10 point dan terendah 2 point/soal. Karena mengambil dari buku paket pelajaran, maka soal dianggap valid sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pengumpulan data dari data yang telah didokumentasikan dalam berbagai bentuk. Keuntungan menggunakan metode dokumentasi ialah biayanya relatif mudah, waktu dan tenaga lebih efisien.
42 E. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini yang dilakukan adalah peneliti memberikan pengajaran kepada siswa kelas V MI Al-ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung mengenai materi yang dipelajari sesuai dengan rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran yang dibuat dan guru bidang studi mengamati kegiatan peneliti dan aktivitas siswa. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan menggunakan dua siklus yaitu siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan materi membandingkan dan mengurutkan pecahan, siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Dalam tahap ini peneliti menyampaikan materi kepada siswa dengan menggunakan pendekatan Open-Ended kemudian guru bidang studi mengamati dan mengobservasi cara mengajar atau proses belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi dan pengamatan dilakaukan hingga proses belajar mengajar selesai dilakukan.
F. Cara Pengamatan
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan menggunakan dua siklus pembelajaran yang masing-masing siklus terdiri dari materi yang berbeda- beda.
Dalam tahap ini peneliti menyampaikan materi kepada siswa dengan menggunakan pendekatan Open-Ended kemudian guru bidang studi mengamati dan mengobervasi cara mengajar atau proses belajar mengajar
43
yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi dan pengamatan dilakukan hingga proses belajar mengajar selesai dilakukan.
G. Analisis Data dan Refleksi 1. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini adalah analisis data kuantitatif deskriptif. Analisis kuantitatif merupakan analisis yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif, yaitu menggunakan model-model, seperti model-model matematika, model statistik dan ekonomi. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan di interpretasikan dalam suatu uraian.37
Teknik analisa data adalah suatu cara yang digunakan untuk mengolah data yang telah terhimpun dari kegiatan penelitian sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Tes dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan cara menentukan skor tes hasil belajar dari subjek penelitian pembelajaran siklus 1 dan 2 dengan menggunakan tes yang telah disiapkan.
a. Data Observasi
1) Data tentang aktivitas guru
Data aktivitas guru adalah data hasil observasi tentang keterlaksanaan proses pembelajaran dinyatakan dalam persentase yaitu persen pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
37 Ibid., h. 30.
44
×100%
Keterangan:
A : langkah pembelajaran yang terlaksanakan
B : langkah pembelajaran yang harus dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
2) Data tentang aktifitas siswa
Menentukan rata-rata skor aktifitas belajar siswa dengan menggunakan rumus :
A = ∑ Keterangan :
A : Rata-rata skor aktivitas belajar siswa
∑ : Total skor aktivitas seluruh siswa : Banyak indikator
b. Nilai Rata-Rata Siswa
Nilai rata-rata seluruh siswa pada tiap siklus dihitung dengan rumus sebagai berikut:
X
=
X
=
∑
Keterangan :
X : nilai rata-rata seluruh siswa
45 Xi : nilai siswa perorang
∑ : Jumlah seluruh nilai siswa : Banyak siswa38
c. Analisis Ketuntasan Belajar Individual
P = 100
eal maksimalid Nilai
X
Keterangan :
P : presentase nilai individual X : nilai yang dicapai siswa39
Dengan ketentuan apabila persentase ketuntasan individual mencapai 70 Nilai ini merupakan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) maka siswa tersebut dikatakan tuntas.
d. Analisis Ketuntasan Klasikal
Siswa dikatakan tuntas secara klasikal apabila siswa yang mendapat nilai ≥70 mencapai ≥85% maka kelas yang bersangkutan dianggap tuntas.40
2. Refleksi
Refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus. Pada tahap ini, peneliti, guru, dan teman sejawat mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh
38 Alfira Mulya Astuti, Statistika Pendidikan, (Mataram: IAIN Mataram), 2013, H. 21.
39 Wayan Nur Kencana dan Sunartana, Evaluasi Hasil Belajar, ( Surabaya: Usaha Nasional, 1990), h. 99.
40 Fathul Aini, Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa Kelas v pada Mata Pelajaran IPA di SDN 03 Mamben Lauk Tahun Pelajaran 2011/2012, (Mataram: IAIN Mataram, 2011), h. 44.
46
dalam pemberian tindakan tiap siklus. Refleksi dilakukan dengan data kualitatif dan kuantitatif sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan tindakan pada siklus berikutnya.
47 BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian
1. Gambaran umum MI Al-Ma’rifatul Islamiyah a. Sejarah MI Al-Ma’riftul Islamiyah
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Al-ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram. Madrasah ini terletak Di Dasan Agung Mataram Jln. Gunung Pengsong Gg. Jeruk no 15 Dasan Agung Mataram, MI Al-Ma’rifatul Islamiyah adalah salah satu sekolah swasta yang ada di Kota Mataram dan berdiri tanggal 10 Juli 1962. Sejak berdiri sekolah ini mengadakan pergantian kepala sekolah hanya dua kali, adapun kepala sekolah yang pertama adalah H. M.
Yasin, BA yang menjabat sebagai kepala sekolah dari Tahun 1962- 2005, kemudian digantikan oleh kepala sekolah yang sekarang (kedua) yakni Drs. H. Hambali yang menjabat dari Tahun 2006-sekarang.
b. Letak Geografis MI Al-Ma’rifatul Islamiyah
Madrasah Al-Ma’rifatul Islmiyah terletak di Dasan Agung.
Madrasah ini berdekatan dengan rumah warga. Dan siswa-siswinya tidak pernah terganggu dalam belajar mengajar. Lokasi tempat kegiatan belajar mengajar milik MI AL-Ma’rifatul Islamiyah di Kelurahan Dasan Agung Selaparang ini, walaupun berada di tengah perkampungan warga, cukup strategis karena berada di jantung kota. Jarak antara jalan raya dengan madrasah melewati gang hanya sekitar 100 meter.
48
Adapun batas-batas MI Al-Ma’rifatul Islamiyah adalah sebagai berikut:
1) Sebelah barat : Masjid
2) Sebelah timur : Rumah Penduduk 3) Sebelah utara : Sungai jangkok 4) Sebelah selatan : Rumah Penduduk c. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah
1) Visi
“ Beriman, Terdidik, Berbudaya, dan Berkarya”
2) Misi
a) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama b) Menumbuh kembangkan sikap toleransi beragama
c) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara optimal, efektip dan efisien
d) Menciptakan suasana sekolah yang sejuk, aman dan hormanis e) Mendorong dan membantu bersikap arif, santun, dan
menghormati norma- norma kehidupan
f) Mendorong siswa bersikap percaya diri, mandiri dan gemar bekerja keras
g) Mendorong siswa gemar menabung, hemat dan mau berusaha 3) Tujuan Madrasah
Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi insan yang:
49
a) Cinta Kepada Allah dan RasulNya
b) Meningkatkan prilaku hidup religius bagi peserta didik dan warga madrasah
c) Tersalurnya minat bakat peserta didik dalam bidang seni 2. Keadaan Siswa MI AMa’rifatul Islamiyah
Dalam peroses belajar mengajar siswa menduduki peranan yang sangat penting karena siswa merupakan salah satu komponen pendidikan yang merupakan objek bagi guru, siswa juga merupakan komponen berdirinya sebuah lembaga pendidikan baik formal maupun informal, sehingga tanpa komponen ini kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak akan berlangsung. Siswa yang ada di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram berjumlah 73 orang dengan rincian sebagai berikut:
1. Kelas I : 11 orang 2. Kelas II : 18 orang 3. Kelas III : 10 orang 4. Kelas IV : 9 orang 5. Kelas V : 18 orang 6. Kelas VI : 7 orang 3. Keadaan Guru MI Al-Ma’rifatul Islamiyah
Madrasah Ibtidaiyah Al-Ma’rifatul Islamiyah sangat menyadari akan pentingnya guru dalam proses pendidikan dimana kehadiran guru sangat memegang peranan penting dalam proses pembelajaran yaitu sebagai pendidik dan pembimbing. Dengan tersedianya guru-guru yang
50
berkompeten, maka peluang untuk menelurkan output berupa siswa-siswi yang memiliki keterampilan kritis, kecerdasan kreatif, berkualitas dan berdaya saing akan lebih terbuka lebar. Guru-guru di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah memiliki kompetensi dan kemampuan yang sangat bagus terbukti dengan jumlah guru yang sudah disertifikasi cukup banyak yaitu berjumlah 10 orang dari 12 tenaga pendidik.
Berikut ini adalah nama guru-guru yang ada di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Kota Mataram.
Tabel 3.
Daftar Nama Guru MI Al-Ma’rifatu; Islamiyah No. Nama Guru PNS/CPNS/
GTY/GTT JABATAN Bidang
Studi/Wali Kelas 1. Drs. H. Hambali GTY Kepala Madrasah Agama Islam 2. Nurhidayah, SPd.I GTY Guru/Bendahara Kelas satu
3. Suwartini, S.Pd.I GTY Guru Kelas Lima
4. Moh. Hatta, S.Ag GTY Guru Kelas Enam
5. Bq. Nurul Aini, S.Ag GTY Guru Kelas Tiga
6. Hatikah , S.Pd.I GTY Guru Kelas Dua
7. Agus Salim, S.Pd GTY Guru Kelas Empat
8. Syakhban Saleh GTY Guru Pinjaskes
9. Isnawati, S.Pd GTY Guru Bahasa Inggris
10. Lilyk Suryani, S.Pd.I GTY Guru
Qur’an Hadis
11. Zahrah, S.Pd.I GTY Guru
IPA
12. Fathul Aini, S.Pd.I GTY Guru PKN
Sumber : Papan data guru MI Al-Ma’rifatul Islamiyah.
51
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah guru yang mengajar di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah sebanyak 12 orang dengan perincian laki-laki sebanyak 3 orang dan perempuan sebanyak 9 orang.
4. Keadaan Sarana dan Prasarana
Di samping guru, siswa dan pegawai sarana, sarana dan prasarana juga sangat penting dalam meningkatkan kelancaran PBM, karena sarana dan prasarana merupakan wadah untuk melaksanakan PBM. Untuk menunjang pelaksanaan PBM tersebut MI Al-Ma’rifatul Islamiyah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai. Untuk lebih jelasnya kondisi sarana dan prasarana MI Al-Ma’Rifatul Islamiyah dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
52 Tabel 4.
Daftar Rincian Sarana dan Prasarana MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Tahun Pelajaran 2015/201641
No. Sarana & prasarana Jumlah ruang 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Ruang Belajar/kelas Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru
Ruang Tata Usaha Perpustakaan Ruang UKS Musholla WC Siswa WC Guru Meja Siswa Meja Guru
Bangku/kursi siswa Lemari
Listrik Drum Band Pengeras Suara
6 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 35 Buah 12 Buah 73 Buah 8 Buah 1 Buah 1 Komplit 1 Unit
Demikian gambaran umum MI Al-Ma’rifatul Islamiyah dan berikut akan dipaparkan struktur organisasi yang ada di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah
41 Dokumentasi MI AL-Ma’rifatul Islamiyah
53
Gambar 2 : Struktur Organisasi MI Al-Ma’rifatul Islamiyah42
42 Dokumentasi MI Al-Ma’riftul Islamiyah pada tanggal 23 April 2016.
Keterangan :
GARIS KOMANDO --- GARIS KOORDINASI
UNIT PERPUSTAKAAN Fathul Aini, S,Pd.I
UKS PENGURUS YAYASAN
KEPALA MADRASAH Drs. H. Hambali
KOMITE SEKOLAH
Adnan
G. KELAS I Nurul hidayah
S.Pd.I G. KELAS II Hatikah, S.Pd.I
G. KELAS III
Bq. Nurul Aini, S.Ag
G.KELAS IV
Agus Salim, S.Pd
G. KELAS VI
Moh. Hatta, S.Ag
G. KELAS V
Suwartini, S.Pd.I
SISWA
MASYARAKAT GURU SBK Isnawati, S.Pd.I GURU MULOK
Lilyk Suryani, S.Pd.I
GURU PENJASKES Syahban Saleh
54 B. HASIL PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat hasil belajar kelas V di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah melalui pendekatan Open-Ended Problem. Penelitian ini dilakukan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yakni pertemuan pertama dan kedua dilakukan untuk menyampaikan materi pembelajaran dan mengerjakan LKS, dan pertemuan ketiga dilakukan untuk mengerjakan tes hasil belajar/ tes evaluasi. Setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 3 x 35 menit. Dari hasil observasi diperoleh data yang memberikan gambaran tentang kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses belajar mengajar sedangkan hasil tes yang diperoleh berupa data . Data-data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode dan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun analisis data tiap-tiap siklus akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Data Siklus I
Kegiatan yang dilakukan pada siklus I yaitu dengan menerapkan pendekatan Open-Ended Problem dalam pembelajaran.
a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap ini, hal-hal yang dilakukan peneliti adalah:
1) Menyusun Rencana Tindakan Pembelajaran untuk persiapan mengajar, meliputi:
a) Menyusun skenario pembelajaran b) Menetapkan materi pembelajaran c) Membuat lembar observasi
55
d) Mendesain alat evaluasi dan merencanakan analisis hasil tes 2) Merancang pengorganisasian kelas
a) Merancang pembentukan kelompok kelas b) Merancang tempat duduk kelompok
c) Merancang prosedur kerja siswa selama tindakan berlangsung 3) Menyusun dan mempesiapkan instrument penelitian
a) Menyususn pedoman pengamatan b) Menyusun format pengamatan c) Menyusun instrument tes b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Setelah semua perencaaan pada siklus 1 selesai, maka dilakukan tindakan, pada tahap ini dilakukan proses belajar mengajar dengan berpedoman pada tahap perencanaan yang telah disusun.
Proses belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran matematika di madrasah yang bersangkutan dan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan tiap minggu yaitu pada hari kamis dan sabtu. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sbatu tanggal 16 April dengan materi memandingkan dan mengurutkan pecahan selama 3 x 35 menit. Siswa yang hadir sebanyak 18 orang.
Pertemuan pertama juga dilakukan observasi kegiatan proses pembelajaran yaitu berupa observasi aktivitas guru dan observasi kegiatan belajar siswa. Dalam proses observasi ini peneliti meminta bantuan kepada guru mata pelajaran matematika kelas V. Semua hasil
56
pengamatan atau kekurangan-kekurangan tindakan akan diperbaiki pada pertemuan siklus selanjutnya.
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama untuk siklus 1 ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 16 April 2016. Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama dengan mengucapkan salam ketika masuk kelas, dilanjutkan dengan mempersiapkan RPP, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, menyiapkan ringkasan materi di meja guru. Guru membuka pelajaran dengan melakukan beberapa kegiatan seperti menanyakan kabar kepada siswa terlebih dahulu, mengecek kehadiran siswa, serta menjajaki kemampuan siswa dengan melontarkan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran.
Memasuki kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang membandingkan pecahan, guru memberikan permasalahan mengenai perbandingan pecahan dan guru menjelaskan berbagai alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut, guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang siswa, kemudian guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama, dan dalam pengerjaan tugas tersebut, guru memberikan kebebasan kepada semua siswa untuk memilih cara pengerjaan yang mereka sukai dan yang
57
dianggap mudah. Setelah diskusi kelompok selesai, guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi dengan berbeda cara, kemudian setelah itu guru membantu dan menjelaskan jawaban dari setiap kelompok sambil guru memberikan penguatan terhadap materi pelajaran yang telah dibahas.
Sebelum menutup pelajaran pada pertemuan pertama guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang belum jelas, dan menyimpulkan pembelajaran diakhir pertemuan, menginformasikan kepada siswa hal yang terkait kegiatan belajar pada pertemuan selanjutnya.
2) Pertemuan kedua
Menindak lanjuti pertemuan pertama, pada pertemuan kedua sama halnya dengan pertemuan pertama. Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 23 April 2016 karena pada hari kamis, sekolah diliburkan.
Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua dengan mengucapkan salam, menyiapkan mental dan fisik peserta didik untuk belajar seperti menanyakan kabar, serta melakukan apersepsi mengenai materi yang telah disampaikan sebelumnya misalnya “Apakah ada di antara kalian yang masih ingat tentang materi yang kita pelajari pertemuan sebelumnya ?
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang mengurutkan pecahan, guru memberikan permasalahan mengenai
58
perbandingan pecahan dan guru menjelaskan berbagai alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut, guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang siswa, kemudian guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama, dan dalam pengerjaan tugas tersebut, guru memberikan kebebasan kepada semua siswa untuk memilih cara pengerjaan yang mereka sukai dan yang dianggap mudah. Setelah diskusi kelompok selesai, guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi dengan berbeda cara, kemudian setelah itu guru membantu dan menjelaskan jawaban dari setiap kelompok sambil guru memberikan penguatan terhadap materi pelajaran yang telah dibahas.
Sebelum menutup pelajaran pada pertemuan kedua ini guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang belum jelas, dan menyimpulkan pembelajaran diakhir pertemuan, serta menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya tidak akan membahas materi melainkan siswa akan diminta menjawab soal tes hasil belajar.
3) Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 5 Mei 2016, peneliti tidak mengajar tetapi peneliti membagi soal tes hasil belajar dan meminta siswa untuk mengerjakannya dalam waktu 3 x 35 menit.
59
c. Tahap Observasi dan Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan siklus I, yakni :
1) Data Observasi Aktifitas Guru
Data lengkap mengenai aktivitas guru selama proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Open-Ended pada siklus I dapat dilihat pada (lampiran 5 dan 6). Berikut data hasil rekapan aktivitas guru yang dihitung dengan presentase keterlaksanaan pembelajaran, sebagai berikut :
Tabel 5.
Rekap nilai aktivitas guru siklus I No Pertemuan Presentase (%)
1 Pertama 61.1 %
2 Kedua 72.2 %
Jumlah 133.3 %
Rata-rata 66.65 %
2) Data Observasi Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa pada siklus I selama proses pembelajaran dapat dilihat pada (Lampiran 7 dan 8). Data rekapan hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 6.
Rekap nilai aktivitas siswa siklus I
No Pertemuan Jumlah skor Rata-rata Skor
1 Pertama 14 2.33
2 Kedua 16 2.66
Jumlah 4.99
Skor rata-rata 2.49
60 3) Data hasil belajar peserta didik
Berikut ini adalah tabel hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Dapat di lihat pada (Lampiran 17 dan 18). Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Open-Ended Problem pada pertemuan pertama dan kedua. Pada pertemuan ketiga dilakukan evaluasi peserta didik. Evaluasi dilakukan dengan memberi tes yang terdiri dari 5 soal pilihan ganda 5 soal essay dan 5 soal uraian. Analisis data hasil evaluasi belajar Matematika akan menghasilkan nilai rata-rata siswa, tingkat penguasaan individu, ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal.
Tabel 7.
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Siklus I
No Aspek yang diukur Keterangan
(dalam angka) 1 Jumlah siswa yang ikut evaluasi 18 2 Banyak siswa yang tuntas (siswa yang
yang mencapai nilai ≥ 70) 13
3 Banyak siswa yang belum tuntas
(siswa yang yang mencapai nilai ≤ 70) 5 4 Persentase ketuntasan klasikal 72.22%
5 Jumlah nilai keseluruhan 1240
6 Nilai rata-rata kelas 68.89
a) Nilai rata-rata siswa
Nilai rata-rata siswa dapat dilihat pada (lampiran ). Data hasil rekapitulasi nilai rata-rata siswa adalah sebagai berikut :
X
=
∑