BAB II KAJIAN TEORI
C. Saran
Temuan ini menyarankan beberapa rekomendasi mengenai strategi guru untuk mengembangkan kemampuan regulasi emosi anak usia 4 – 6 tahun : 1) Sosialisasi mengenai pentingnya mengembangkan kemampuan regulasi emosi anak; 2) menawarkan kegiatan yang mendukung dan memfasilitasi anak usia dini untuk mengembangkan regulasi emosi; 3) mengubah pandangan beberapa sekolah bahwa kemampuan anak hanya dilihat dari kognitif atau kemampuan baca tulis saja.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahmat Fathoni. Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta : Rineka Cipta, 2006.
Alex Iskandar MBA dan Dr. Endi Novianto. Mediate & Growrich: Sehat, Kaya, dan Bahagia Duniawi-Spiritual. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008.
Alexander Berzin. “Anlyitical Meditation and Stabilizing Meditation”.
berzinarchives.com. Diakses tanggal 27 Maret 2023 jam 20.35.
Anastasia Christie Silaen and Kartika Sari Dewi. Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Asertivitas (Studi Korelasi Pada Siswa Di Sma Negeri 9 Semarang). Jurnal Empati 4, no. 2 (2015).
Anzani, R. W., & Insan, I. K. (2020). Perkembangan sosial emosi pada anak usia prasekolah. PANDAWA, 2(2), 180-193.
Baer, R. A., “Mindfulness training as a clinical intervention: A conceptual and empirical review”, Jurnal Clinical Psychology: Science and Practice, Vol.
1, No.2, 2003.
Bertin, M, Mindful Parenting for ADHD: A guide to cultivating calm, reducing stress, and helping children thrive. (California: New Harbinger Publications, 2015).
Bhante Henepola Gunaratana, Mindfulness in Plain English, (Somerville: Wisdom Publications, 2011).
Bishop, S. R., Lau, M., Shapiro, S., Carlson, L., & Carmody, J., “Mindfulness : A Proposed operational definition”, Jurnal Clinical Psychology: Science and Practice, Vol. 11, No.3, 2004.
Bögels, S. M., & Hellemans, J., “Mindful parenting in mental health care: Effects on parental and child psychopathology, parental stress, parenting, coparenting, and marital functioning”, Springer Journal of Mindfullness, Vol. 5, No.5, 2013.
Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology.
Qualitative Research in Psychology, 3(2).
Budi Prayitno, Meditasi, (Yogyakarta: KAKTUS, 2019).
Desi Sukma Puspita Sari, MELATIH REGULASI EMOSI PADA ANAK PRA SEKOLAH DENGAN BERMAIN: LITERATURE REVIEW, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 2(1), 2022.
Desy Agus Setiani. Meditasi Buddhis Theravada (Skripsi Sarjana, Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang, 2009) Dini Pramitha Susanti Dkk. “Penerimaan Diri Pada Istri Pertama Dalam Keluarga
Poligami Yang Tinggal Dalam Satu Rumah,” T.T., 8.
Fereday, J., & Muir-Cochrane, E. (2006). Demonstrating rigor using thematic analysis: A hybrid approach of inductive and deductive coding and theme development. International Journal of Qualitative Methods, 5(1), 80-92.
Fox, N. A. (Ed.). (1994). The development of emotion regulation: Biological and behavioral considerations (Vol. 59). Chicago, IL, USA: University of Chicago Press.
Gross, J. J., & John, O. P. (2003). Individual differences in two emotion regulation processes: implications for affect, relationships, and well-being.
Journal of personality and social psychology, 85(2), 348.
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualtitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 76.
Heriyanto, Thematic Analysis sebagai Metode Menganalisa Data untuk Penelitian Kualitatif, ANUVA, Vol. 2(3), 2018, h. 318-322.
https://Notes.Its.Ac.Id/Tonydwisusanto/2020/08/30/Metode-Penelitian-Studi- Kasus-Case-Study/.
Irmansyah Effendi, Rei Ki Tummo; Teknik Efektif untuk Meningkatkan Kesadaran dan Energi Spiritual, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001)
J. Sudrijanta, S.J., Meditasi sebagai Pembebasan Diri, (Yogyakarta: Kanisius, 2011)
John W. Creswell, Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing among Five Approaches, 3rd ed (Los Angeles: SAGE Publications, 2013).
Jones dan Barlett, Manajemen Stres, (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1999).
K. Prenc.m., et al, Kamus Latin Indonesia, (Yogyakarta: Kanisius, 1969).
Kabat-Zinn, J. (2013). Wherever You Go, There You Are: Mindfulness Meditation in Everyday Life.
Kabat-Zinn, J. dan Schneider, P. (2013). Wherever You Go, There You Are, Contemporary Psychoanalisis, Vol 33(3).
Kabat-Zinn, J., “Mindfulness-Based Intervention in Context: Past, Present, and Future”, Jurnal Clinical Psychology: Science and Practice, Vol. 10, No. 2, 2003.
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi), (Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya, 2017).
Maila D.H. Rahiem, Orang Tua dan Regulasi Emosi Anak Usia Dini, Aulad:
Journal On Early Childhood, Vol. 6(1), 2023.
Maila D.H. Rahiem, Upaya Orang Tua dalam Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini, Aulad: Journal On Early Childhood, Vol. 6(1), 2023.
Maila D.H. Rahiem, School culture and the moral development of children, (Singapore: IACSIT Press, 2012)
Mariasusai Dhavamony, Fenomenologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 1995).
Martani, W., & Psikologi, F. (2012). Metode stimulasi dan perkembangan emosi anak usia dini. Jurnal Psikologi, 39(1), 112-120.
spesialis1.psikiatri.fk.unair.ac.id
Mettadewi w., Bhavana (Pengembangan Batin), (Jakarta: Aklademi Buddhis Nalanda, 1984).
Michael Keene, Agama-agama Dunia (Yogyakarta: Kanisius, 2006)
Nasution, I. N., & Septiani, D. (2017). Perkembangan regulasi emosi anak dilihat dari peran keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Psychopolytan: Jurnal Psikologi, 1(1).
Nuryanti, L, Psikologi Anak, (Jakarta: PT Indeks, 2008)
Rahiem, M. D. H., Abdullah, N. S. M., & Rahim, H. (2020). Stories and Storytelling for Moral Education: Kindergarten Teachers’ Best Practices.
Journal of Early Childhood Education (JECE), 2(1), 1–20.
https://doi.org/10.15408/ jece.v2i1.15511
Rahmani, N. F., & Rahiem, M. D. (2023). Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup di Raudhatul Athfal. Jurnal Ilmiah Potensia, 8(1), 12–25.
https://doi.org/10.33369/jip.8.1.12-25
Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The resilience factor: 7 essential skills for overcoming life's inevitable obstacles. Broadway books.
Rizki Joko Sukmono, Mendongkrak Kecerdasan Otak dengan Meditasi, (Jakarta Selatan: Visi Media Pustaka, 2011).
Saputri dan Sugiariyanti, “Hubungan Sibling Rivalry Dengan Regulasi Emosi Pada Masa Kanak Akhir.”, Jurnal Psikologi Ilmiah (2016) 8(2).
Somdet Phra Buddha Gosacariya, Mahasatipatthana Sutta dan Girimananda Sutta, Terj. Goey Tek Jong, Samadhi, (Jakarta: Metta Youth, 2002).
Soraya Susan Behbehani, The Messenger Within, Terj. Cecep Ramli, Ada Nabi Dalam Diri, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2003).
Sri Dhammananda, Keyakinan Umat Buddha (Jakarta Barat: Ehipassiko Foundation, 2012).
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013).
Teja S.M. Rasyid, Samadhi, Materi Pokok Program Penyetaraan D II GBAB-SD DEPAG, (Jakarta: Ditjen Bimas Hindu dan Budha dan Universitas Terbuka, 1993).
Tejena, N. R., & Sukmayanti, L. M. K. (2018). Meditasi meningkatkan regulasi emosi pada remaja. Jurnal Psikologi Udayana, 5(2). 136
W. John Santrock, Life-Span development Jilid 1: Perkembangan Masa Hidup, (Jakarta: Erlangga, 2012).
Wood, J. T., Komunikasi Interpersonal : Interaksi Keseharian, (Jakarta: Salemba Humanika, 2013), Ed. 6.
LAMPIRAN
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6.
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Siswa TK Bumi Bambini sedang melakukan kegiatan meditasi
Gambar 4.8
TEMATIK ANALISIS
Rumusan masalah : Bagaimana guru di TK Bumi Bambini mengembangkan kemampuan regulasi emosi anak usia 4-6 tahun lewat kegiatan meditasi?
No. Tema Kutipan Wawancara Referensi
1. Guru menciptakan suasana yang tenang ketika anak bermeditasi agar anak dapat tenang dan fokus
“Meditasinya itu mendengarkan musik sambil tiduran atau sambil duduk dan memejamkan mata sambil bersila sambil tangannya rileks juga ditaruh di atas paha atau di atas kaki gitu sambil mendengarkan musik alunan Musiknya yang melow gitu” (Guru HR)
“Kalau kegiatan ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan juga untuk melatih fokus pada anak kalau untuk meditasi itu memang yang paling sering itu ya menggunakan menggunakan media musik alat musiknya itu yang paling umum keyboard ataupun gitar dengan alunan musik atau jenis genre klasikal ataupun romantic lebih ke situ sih” (Guru DG)
“Biasanya kalau di bambini sendiri Pasti anak-anak duduk duduk lipat kaki terus pasti matanya harus dipejamkan karena Biar mereka rileks” (Guru MN)
“Di bambini ini kegiatan meditasinya pertama-tama guru sama contohin dulu nih teman-teman sikap meditasi seperti ini ikutin tante kasihnya disilang tangannya taruh di atas paha matanya dipejamkan lampu dimatikan dan dengarkan lagu tantenya apa yang dimainkan tante di keyboard yang ngomong tante misalnya teman-teman bayangkan teman-teman lagi ada di kita di taman melihat bunga-bunga kayak gitu-gituan jadi kayak gurunya sambil kayak ngomong gitu” (Guru SS)
“Ananda itu mengambil waktu kurang lebih 1 menit lah untuk meditasi jadi sekolah itu memberikan waktu 1 menit
● Julia, Surya (2022) Meditasi Sahabatku.
Smaratungga Press.
“Anak membutuhkan waktu untuk santai, rileks, mengendorkan ketegangan otot-otot tubuh dan pikiran.
Belajar meditasi dalam kehidupan sehari-hari bagi anak-anak melalui panca indera dengan perhatian penuh (mindfulness)
merupakan solusi yang baik.”
● Ayunah, A., Akhbar, M. T., & Prasrihamni, M. (2023). Analisis Dampak Meditasi Terhadap Kemampuan Mengelola Emosi Diri Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bubusan.
Journal on Education, 6(1), 5879-5886.
“Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa anak mampu mengelola emosi di kelas dan dapat melatih
konsentrasi dan pikiran menjadi lebih tenang kemudian dapat meningkatkan perilaku moral dan kesehatan mental menjadi lebih baik dari sebelumnya.”
● Wangsa, C., & Susetyo,
sebelum mendengarkan cerita untuk meditasi terus akan diputarkan musik- musik yang ballad atau musik-musik yang tenang agar Ananda juga bisa tenang juga dan kemudian guru mematikan lampu guru juga melipat kaki taruh tangan di atas lutut atau ada yang tiduran juga nggak apa-apa sebenarnya kayak gitu sih Terus anak- anak nanti akan mengikuti jadi Ananda lebih fokus untuk mendengarkan cerita” (Guru RP)
“meditasi dulu jadi kayak anak-anak disuruh tutup mata sih biasanya tutup mata duduk-duduk yang baik terus tutup mata tapi kadang ada yang disuruh tiduran maksudnya biar benar- benar tidak melakukan kegiatan lari atau jalan atau bergerak terus habis itu biasanya ada yang menyuruh tarik nafas terus buang nafas agar suasananya jadi tenang seperti itu”
(Guru ADW)
B. (2016). AMBIENT SONG KARYA KELOMPOK MUSIK DINDING KOTA KAJIAN TENTANG PROSES
PEMBUATAN DAN PEMANFAATAN SEBAGAI MEDIA MEDITASI. Jurnal Seni Musik, 5(2).
“Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa meditasi dilakukan dengan menggunakan headphone atau headset dengan posisi tubuh duduk bersila atau berbaring dengan fokus mendengarkan musik ambien.”
2. Kegiatan meditasi di sekolah dilakukan secara rutin sebelum anak melakukan proses pembelajaran
“Setelah dia meditasi kan menjadi tenang pasti dia akan lebih bisa untuk mendengarkan tante dan Omnya akhirnya mereka mengerti apa yang diterangkan apa yang dikasih Pengalaman apa yang dari tante dan Omnya diberikan” (Guru IH)
“Terus oke kita meditasi dulu misalnya meditasi dulu terus ya mereka jadi lebih tenang lebih fokus buat dengerin tantenya. Dan karna dia udah lebih tenang lebih fokus ya jadi dia menyerap apa yang kita kasih jadi lebih bisa dan lebih mudah dimengerti oleh anak”
(Guru DRF)
“Jadi meditasi itu sangat berpengaruh dengan kerja sama anak-anak di sekolah, karena kan kita ajak tenang dulu kan intinya itu kan tenang, fokus, gitu kan. Jadi intinya setelah mereka tenang mereka bisa ngedengerin kita
● Putranto, D. P. D.
(2021). PERANAN PELATIHAN MEDITASI KESADARAN UNTUK
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN.
Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan, 7(1), 103-111.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa meditasi dilakukan secara rutin yaitu satu kali dalam satu minggu sehingga anak asuh dhamma kalyana dapat mentaati peraturan di asrama dengan baik, hal ini memang tidak dapat spontan mendapatkan hasilnya, akan tetapi
gitu tante” (Guru IWS)
“anak-anak itu jadi lebih kondusif ya dalam pembelajaran di kelas soalnya kan sebelum meditasi mereka kan ada greeting dulu terus outdoor main di playground Nah itu kan membutuhkan energi kan mereka mengeluarkan emosi juga dan belum lagi kalau emosi dia terpancing sama temennya ketika bermain di playground terus mereka kan kalau meditasi walaupun jadinya ya lebih better dia di kelasnya sih jadi lebih tenang” (Guru A)
“meditasi sebelum belajar itu penting sekali ya maksudnya lebih baik dilakukan ya karena anak-anak pasti akan lebih bisa mendengarkan instruksi tante dan Omnya dalam pembelajaran”
(Guru R)
“meditasi yang kita bilang ya tapi itu sudah mewakili dalam
mempertahankan fokus anak pada pembelajaran dan juga hal itu cukup mewakili dan cukup membantu guru saat akan dimulai proses pembelajaran”
(Guru DS)
seiring berjalannya pelatihan atau belajar meditasi mereka akan terbiasa dengan kedisiplinannya itu”
● Trikusyanti, Rita Nunung. "MEDITASI MINDFULNESS SEBAGAI UPAYA MENGATASI MASALAH PSIKOLOGIS
SISWA." “Dari semua penelitian pada umumnya pelatihan mindfulness menjadi program di sekolah seperti gerakan literasi sekolah (yang
dilakukan 15 menit setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai) dan lembaga untuk dilaksanakan secara rutin dan
berkesinambungan sehingga dampak positif terlihat jelas untuk membantu mengatasi terhadap permasalahan kehidupan.”
● Saputra, Johan Carly.
"Pengaruh
Pembelajaran Interaktif melalui Go Mindful Insight dan Praktek Mindfulness Rutin Terhadap Keterampilan Mindfulness:(Studi kasus pada anggota di grup meditasi rutin)."
Jurnal Nyanadassana:
Jurnal Penelitian
Pendidikan, Sosial dan Keagamaan 1.1 (2022):
66-74. “Dalam penelitian ini
menjalankan program meditasi secara rutin dilakukan setiap hari di empat waktu dengan durasi meditasi 30 menit dalam satu sesi.
Secara rutin, program ini diikuti oleh 35 - 50 partisipan setiap malamnya untuk melatih ketenangan batin dan juga mindfulness.”
3. Guru memberikan pemahaman secara sederhana bahwa meditasi ini penting untuk anak
“memberikan pengertian kepada mereka kalau mau ngasih tahu ke anak itu kita harus masuk ke dunia anak dulu kita cerita tentang Angkatlah Siapa tokoh siapa terus cita-citakan pada mereka yang di situ intinya bercerita tentang meditasi itu sangat penting buat mereka” (Guru IH)
“Cara guru untuk menjelaskannya mungkin dengan kata-kata yang sederhana kali ya tante ya Sesuai dengan usia anak usia Ananda gitu karena mereka usianya masih sangat kecil jadi kita menggunakan bahasa- bahasa yang sangat sederhana” (Guru RP)
“Kita bilang teman-teman sebelum kita dengerin cerita atau sebelum kita kelas kita meditasi dulu ya semuanya tenang tidak ada yang berisik tidak ada yang ngobrol tidak ada yang main-main semuanya tenang rileks Santai” (Guru SS)
“Biasanya kita cuma bilangnya secara sederhana ya teman-teman kita melakukan meditasi supaya teman- teman bisa istirahat bisa lebih tenang
● Japaries, W., Suminah, S., Bakara, S. M., Ayu, F. D., & Joncicilia, S.
(2023). Pengaruh Latihan Meditasi Terhadap Perkembangan Kejiwaan Dan Kecerdasan Anak- Anak. JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA, 5(2), 29- 36. “Penelitian ini menunjukan bahwa latihan meditasi aman dan efektif bagi anak- anak untuk membawa manfaat bagi
pertumbuhan dan perkembangan pikiran dan kepribadian mereka.”
● Kusuma Dewi, N. W., Sutawijaya, I. M., Suja, I. W., & Pratiwi Himawanti, N. K.
(2022).
IMPLEMENTASI
bisa tidak keringetan lagi gitu sih”
(Guru HR)
“penjelasannya kayak ayo sayang kita meditasi dulu karena kan kita habis bergerak ya terus kita Mau
mendengarkan cerita biar kita tuh Tenang pikirannya bisa konsentrasi lagi” (Guru ADW)
“Paling kita bilangnya istirahat dulu ya teman-teman gitu kan biar apa
berpengaruh sama lebih tenang aja gitu untuk memulai belajar” (Guru N)
MEDITASI CAHAYA BERBASIS TRI HITA KARANA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK USIA DINI DI PAUD SAI PREMA
KUMARA
DENPASAR. Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama Dan Kebudayaan Hindu, 13(3), 207-218.
“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meditasi pada anak usia dini dapat
menimbulkan dampak yang positif
diantaranya, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.”
● Pranata, J., & Wijoyo, H. (2020). Meditasi Cinta Kasih untuk Mengembangkan Kepedulian dan Percaya Diri. Jurnal Maitreyawira, 1(2), 8- 14. “Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meditasi membawa manfaat luar biasa pada siswa yang
mempraktekkan karena mampu meningkatkan rasa peduli, percaya diri, menghilangkan rasa khawatir, dan membuat siswa memiliki kepribadian yang lemah lembut serta jauh dari
kekerasan di dalam berucap, berbuat bahkan di dalam berpikir.
4. Guru memberikan waktu dan ruang ketika anak tidak bisa
meregulasi emosinya dengan baik
“Biasanya kita dampingi terus kita singkirkan dari kerumunan teman- temannya kita bawa kemudian kita Tenangkan emosinya kita tanyain dulu kita tanyain kita afirmasi dulu
emosinya” (Guru HR)
“kalau misalnya ada murid yang mungkin nggak nggak bisa mengontrol emosinya itu biasanya aku akan pisahin mereka dulu dari teman-temannya ibaratnya aku pisahin dulu dari temen- temennya bersama aku, aku akan bawa ke satu ruangan khusus hanya dia sendiri” (Guru RP)
“kita singkirkan atau lebih ke di ruangan tersendiri di ruangan sendiri terus kita Face to Face kan bilang kasih tahu kenapa Kok emosi atau apa kita kasih tau kasih pengertian sih gitu tapi kalau misalnya biasanya ada anak yang dia tidak mau secara klasikal jadi ya udah kita kasih waktu untuk sendiri”
(Guru ADR)
“Biasanya one on one ya jadinya ya Jadi biasanya dibawa misalnya tadinya berada dalam kelompok Biasanya kita tarik untuk di apa namanya jadi kita berdua aku dari kelompok terus kita berdua yang melakukan meditasi”
(Guru TS)
“kita pisahkan dia dari teman-temannya dan kita bawa ke suatu ruangan dan kita dampingi untuk bicara empat mata sama anak kenapa bisa seperti ini gitu tante” (Guru MN)
“kalau anaknya belum bisa juga kita jauhi dia dari teman-temannya dan ajak dia ke suatu ruangan untuk
● Nurfadilah, Miftakhul Falaah Imtikhani.
"Modifikasi Perilaku Anak Usia Dini untuk Mengatasi Temper Tantrum pada Anak."
Jurnal Pendidikan Anak 10.1 (2021): 69- 76. “Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan modifikasi perilaku dengan pendekatan, teknik maupun metode tertentu sesuai dengan kebutuhan anak yang membuat anak merasa aman, nyaman dan mampu meredam emosinya sehingga perilaku temper tantrum pada anak dapat diatasi.”
● Labudasari, E., &
Sriastria, W. (2018).
Perkembangan Emosi Pada Anak Sekolah Dasar. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon (pp. 5-6).
“Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa guru harus
memperhatikan dan memahami emosi anak dengan cara
membangun ikatan emosional,
menanyakan keadaan anak tersebut kenapa tidak bisa meregulasi emosinya dengan baik” (Guru IWS)
menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan dan
menyingkirkan segala ancaman dari suasana belajar.”
● Noviampura, F. H.
(2023). Upaya Meningkatkan
Pengendalian Perilaku Emosional Anak Usia 4-6 Tahun melalui Peran Orang Tua dan Guru di RA. Al Miffa.
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(7), 5114- 5122. “Dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa guru dan orang tua harus memperhatikan keadaan emosional anak melalui berbagai cara seperti memberi dukungan emosional, mengajarkan teknik- teknik pengendalian emosi, dan
menyediakan lingkungan yang kondusif.”
5. Guru menjadikan meditasi sebagai kebiasaan yang positif untuk meregulasi emosi anak
“karena mereka akan jadi terbiasa ya Karena Terbiasa terus kebiasaan yaudah menjadi kebiasaan yang baik jadinya” (Guru ADW)
“intinya lakukan meditasi itu dengan konsisten gitu dan setelah satu semester anak itu jauh lebih tenang ketika setelah 1 semester” (Guru RP)
“kegiatan meditasi itu yang dilakukan
● Arifin, A. A. (2018).
Meminimalisir Stres Belajar Siswa Melalui Teknik Meditasi Hening. Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan, 2(1), 68-74. “Dalam penelitian ini menunjukkan hasil bahwa ketika meditasi
secara rutin setiap hari dapat memberikan efek yang cukup
membantu dalam perkembangan anak dan juga dalam meregulasi emosinya”
(Guru DG)
“Sampai akhirnya dia sering melakukan meditasi dan akhirnya dia bisa
mengontrol dirinya bisa mendengarkan tante dengan baik ya alhasil jadi lebih baik” (Guru IH)
“seiring berjalannya waktu ketika mereka mau mengikuti kegiatannya disini udah tau aturan jadi udah bisa lebih terkontrol dengan aturan-aturan dan instruksi dari tantenya” (Guru IWS)
“setelah mereka ngerasain meditasi sebulan gitu udah udah mulai rutin lagi meditasi nah biasanya akan lebih tenang sih lebih tenang dari awal semester itu” (Guru A)
dilakukan secara disiplin dan menjadi kebiasaan maka anak dapat mengolah cara berpikir yang
merupakan salah satu teknik yang dapat meminimalisir permasalahan stres belajar siswa.”
● Juliawati, D., Ayumi, R. T., Yandri, H., &
Alfaiz, A. (2019).
Efektivitas relaksasi teknik meditasi untuk membantu siswa mengatasi stres sebelum menghadapi ujian nasional.
Indonesian Journal of Learning Education and Counseling, 2(1), 37-45. “Dalam penelitian ini mengungkapkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap tingkat stres siswa sebelum menghadapi Ujian Nasional setelah diberi perlakuan berupa relaksasi teknik meditasi dengan angka probabilitas asymp.”
● Baskara, A., Soetjipto, H. P., & Atamimi, N.
(2008). Kecerdasan emosi ditinjau dari keikutsertaan dalam program meditasi.
Jurnal Psikologi, 35(2), 101-115. “Dari
penelitian tersebut dilaporkan bahwa setelah mengikuti meditasi selama 3
TRANSKRIP WAWANCARA Narasumber: Donny Gosal
Hari/Tanggal Wawancara: Rabu, 14 Juni 2023 Durasi Wawancara: 07:31 menit
bulan, subjek merasakan
berkurangnya berbagai permasalahan
emosional,
meningkatnya harga diri, meningkatnya keinginan memperbaiki diri dan belajar.”
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah meditasi itu? Jelaskan definisi dari meditasi
Meditasi itu adalah kegiatan untuk kontrol diri anak, menenangkan, biasanya kurang lebih waktunya sekitar 3-5 menit yah
2. Apa yang anda ketahui tentang kegiatan meditasi?
Kegiatan meditasi itu, ya tadi yah, biasanya untuk menenangkan anak, untuk bisa membuat anak lebih fokus. Pendapatku tentang meditasi pada anak usia dini oke oke saja sih Ya selama prakteknya itu didasari dengan kebutuhan edukasi ataupun dengan media yang sesuai dengan anak-anak usia dini.
3. Apa maksud dan tujuan dari kegiatan meditasi untuk anak usia dini?
Maksud dan tujuannya biasanya kalo, maksudnya itu misalnya anak yang tadinya belum fokus atau masih apa namanya susah untuk diarahkan atau misalnya untuk perpindahan dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya kita biasanya melakukan kegiatan meditasi
4. Seperti apa kegiatan meditasi yang sudah diterapkan di sekolah?
Menurut Om lebih kepada itu tadi ya penggunaan media kalau di sini di Bambini itu kita
menggunakan media lewat alunan musik lewat Membaca cerita dan otomatis anak-anak pun juga memahami Kalau kegiatan ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan juga untuk melatih fokus pada anak kalau untuk meditasi itu memang yang paling sering itu ya menggunakan