• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Guru diharapkan dapat mengatur waktu dan mengelola kelas dengan baik, serta menganalisis dengan baik alokasi waktu dan karakteristik peserta didik sehingga hasil penelitian lebih optimal.

59

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. 2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Refika Aditama.

Aripah, dkk. 2016. Penerapan Model Make and Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. EDUCARE, 14(2), 30–36.

Asdar. 2018. Metode Penelitian Pendidikan. Bogor: Azkiya Publishing Dalman. 2014. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Djumiati. 2010. Model Pembelajaran Make a Match. Jurnal Kependidikan Dasar.

Vol.1 No.2

Febriana, A. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang. Jurnal Volume 1, Nomor 2.

Huda, M. 2011. Cooperatif Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Huda, M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Krisdayanti, P. S. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Minat Baca Siswa Kelas III di SD Gugus V Kecamatan Banjar Tahun Pelajaran 2019/2020. MIMBAR PGSD Undiksha.

(https://repo.undiksha.ac.id/2207/12/1611031174-ABSTRAK.pdf) Lie, A. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo.

Murda, dkk. 2017. Pengaruh Model Make A Match Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa SD. E-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD, 5(2). (https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/jjpgsd.v5i2.10896) Nurhadi. (1995). Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.

Nurhaidah, dkk. 2015. Pelayanan Pendidikan Yang Berkualitas di Era Global Dalam Mengembangkan Potensi Peserta Didik Secara Maksimal. Jurnal Pesona Dasar, 1(4), 52–65.

Nurkholis. 2013. Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal Kependidikan, 1(1), 24-44.

Pertiwi, I. N, dkk. 2019. Pengaruh Model Make A Match Berbantu Media Kartu Bergambar terhadap Kemampuan Membaca dan Menulis pada Peserta Didik Kelas 1 SD Se Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. MIMBAR PGSD Undiksha. Vol.7 No.3. (https://ejournal.undiksha.ac.id)

Rachmawati, F. 2008. Dunia di Balik Kata (Pintar Membaca). Yogyakarta: Grtra Aji Parama.

Rahim, F. 2008. Pembelajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rahmawati, F. P., dkk. 2014. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Berkarakter, Aktif, dan Menyenangkan di SD Muhammadiyah 10 Surakarta. Jurnal Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 1, No. 1, 71-77.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Saefuddin, A. & Berdiati, I. 2014. Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Shoimin, A. 2014. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. AR- RUZZ MEDIA.

Somadayo, S. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sugiyanto, dkk. 2015. Pengembangan Model Evaluasi Proses Pembelajaran Matematika di SMP Berdasarkan Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Volume 19, Nomor 1.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta, CV.

Sukmadinata, N.S. & Syaodih, E. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama.

Suprijono, A. 2013. Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, H.G. 1990. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto. 2015. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Zaini, H, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madan

62

LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SD Inpres Lanraki 2 Makassar Kelas / Semester : IV / II

Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku

Subtema 3 : Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku Pembelajaran : 3

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit A. Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang

terdapat pada teks fiksi

3.9.1 Menganalisis tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi

4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulisan dan visual

4.9.1 Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulisan dan visual

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan membuat pasangan (make a match), siswa dapat memiliki pemahaman yang mendalam mengenai cerita yang dibacanya (cerita fiksi).

Melalui kegiatan membuat pasangan (make a match), siswa dapat mencermati tokoh-tokoh dalam cerita fiksi dan mengidentifikasi peran tokoh dan hikmah dari cerita tersebut.

Melalui kegiatan membuat pasangan (make a match), siswa dapat mengidentifikasi tokoh utama, tokoh pembantu/tambahan, tokoh protagonis, dan tokoh antagonis dari cerita fiksi.

D. Materi Pokok

Pembelajaran dalam sebuah teks fiksi

E. Model Pembelajaran

Model : Make a match (membuat pasangan)

Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, presentasi, permainan F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

waktu Kegiatan

Awal

 Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran.

 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing.

 Guru melakukan presensi dengan menanyakan siapa siswa yang tidak hadir pada hari tersebut.

 Guru memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

 Guru membacakan narasi pada buku siswa.

Narasi tersebut digunakan untuk menjembatani dengan materi selanjutnya. Guru dapat mengajukan pertanyaan terkait dengan cerita mengenai “Nelayan dan Ikan Emas”:

1. Apa kalian pernah mendengar cerita tentang

“Nelayan dan Ikan Emas”?

15 menit

2. Apa saja yang kalian ketahui tentang cerita tersebut?

Kemudian guru menceritakan satu diantara tokoh dalam cerita tersebut, misalnya tentang sifatnya. Setelah itu, guru menirukan peran tokoh tersebut dalam cerita. Guru berdialog seperti tokoh dalam cerita. Anak diminta memperhatikan ketika guru menirukan peran tokoh dalam cerita.

Kegiatan Inti

 Guru memberikan penjelasan mengenai materi cerita fiksi.

 Siswa membaca cerita yang berjudul “Nelayan dan Ikan Emas” pada buku siswa. (Guru memberikan waktu selama 10 menit dan siswa diminta membaca dalam hati)

 Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi tentang pengertian tokoh, tokoh utama, tokoh pembantu/tambahan, tokoh protagonis, dan tokoh antagonis. Guru mengaitkan materi tersebut dengan cerita berjudul “Nelayan dan Ikan Mas” pada buku siswa.

 Setelah siswa membaca dan memahami cerita fiksi berjudul “Nelayan dan Ikan Emas”.

Selanjutnya, siswa diajak untuk menjawab pertanyaan/soal berdasarkan cerita fiksi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

Penerapan model make a match

 Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi topik mengenai cerita fiksi berjudul “Nelayan dan Ikan Emas”. Sebagian kartu berisi soal dan sebagian lainnya berisi kartu jawaban.

 Guru menyampaikan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa dengan kartu yang dibawa oleh guru.

 Guru mengkocok kartu yang dibawanya dan membagikan kesetiap siswa satu persatu.

 Siswa membuat baris sesuai dengan kelompok soal/jawaban yang dipegangnya, kelompok soal saling berhadapan dengan kelompok jawaban.

 Guru memberikan rentangan waktu ± 5 menit kepada setiap siswa untuk memikirkan baik itu jawaban/soal dari kartu yang dipegangnya

 Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu

45 Menit

soal/jawaban)

 Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberikan oleh guru mendapatkan poin

 Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) tidak akan mendapatkan nilai/poin, seperti yang telah disepakati bersama

 Setelah siswa mendapat kartu pasangannya, masing-masing pasangan mempresentasikan kartunya. Guru bersama siswa mengkonfirmasi pasangan kartu tersebut.

 Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya selama 3 babak seperti dengan ketentuan sebelumnya

Kegiatan Penutup

 Guru memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa

 Siswa bersama guru menyimpulkan apa yang sudah dipelajari.

 Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.

 Pembelajaran ditutup dengan doa bersama

10 Menit

Makassar, 2022 Guru

Annisa Maulida

Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SD Inpres Lanraki 2 Makassar Kelas / Semester : IV / II

Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku

Subtema 3 : Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku Pembelajaran : 3

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang

terdapat pada teks fiksi

3.9.1 Menganalisis tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi

4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulisan dan visual

4.9.1 Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulisan dan visual

C. Tujuan Pembelajaran

 Melalui kegiatan membaca cerita fiksi , siswa dapat memiliki pemahaman yang mendalam mengenai cerita yang dibacanya.

 Melalui kegiatan membaca cerita fiksi, siswa dapat mencermati tokoh-tokoh dalam cerita fiksi dan mengidentifikasi peran tokoh dan hikmah dari cerita tersebut.

 Melalui kegiatan membaca cerita fiksi, siswa dapat mengidentifikasi tokoh utama, tokoh pembantu/tambahan, tokoh protagonis, dan tokoh antagonis dari cerita fiksi.

D. Materi Pokok

 Pembelajaran dalam sebuah teks fiksi E. Model Pembelajaran

Model : Saintifik

Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

waktu Kegiatan

Awal

 Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran.

 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing.

 Guru melakukan presensi dengan menanyakan siapa siswa yang tidak hadir pada hari tersebut.

 Guru memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

 Guru membacakan narasi pada buku siswa.

Narasi tersebut digunakan untuk menjembatani dengan materi selanjutnya. Guru dapat mengajukan pertanyaan terkait dengan cerita mengenai “Nelayan dan Ikan Emas”:

1. Apa kalian pernah mendengar cerita tentang

“Nelayan dan Ikan Emas”?

2. Apa saja yang kalian ketahui tentang cerita tersebut?

15 menit

Kemudian guru menceritakan satu diantara tokoh dalam cerita tersebut, misalnya tentang sifatnya. Setelah itu, guru menirukan peran tokoh tersebut dalam cerita. Guru berdialog seperti tokoh dalam cerita. Anak diminta memperhatikan ketika guru menirukan peran tokoh dalam cerita.

Kegiatan Inti

 Guru memberikan penjelasan mengenai cerita fiksi.

 Siswa membaca cerita yang berjudul “Nelayan dan Ikan Emas” pada buku siswa. (Guru memberikan waktu selama 10 menit dan siswa diminta membaca dalam hati)

 Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi tentang pengertian tokoh, tokoh utama, tokoh pembantu/tambahan, tokoh protagonis, dan tokoh antagonis. Guru mengaitkan materi tersebut dengan cerita berjudul “Nelayan dan Ikan Mas” pada buku siswa

 Setelah siswa membaca dan memahami cerita fiksi berjudul “Nelayan dan Ikan Emas”.

Selanjutnya, siswa diajak untuk menjawab pertanyaan/soal berdasarkan cerita fiksi tersebut

 Siswa diminta berdiskusi berdasarkan pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa (siswa membentuk kelompok)

 Siswa menuliskan hasil diskusinya pada kolom tersedia dan perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya.

45 Menit

Kegiatan Penutup

 Guru memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa

 Siswa bersama guru menyimpulkan apa yang sudah dipelajari.

 Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.

 Pembelajaran ditutup dengan doa bersama

10 Menit

Makassar, 2022 Guru

Annisa Maulida

Lampiran 3. Perlengkapan Penunjang Kegiatan Pembelajaran Model Make A Match

KARTU MAKE A MATCH

Kartu Soal Kartu Jawaban

Mengapa cerita “Nelayan dan Ikan Emas” disebut sebagai

cerita fiksi?

Cerita berjudul “Nelayan dan Ikan Emas” merupakan cerita

fiksi jenis cerita rakyat.

Alasannya karena merupakan cerita rekaan yang dibuat oleh

pengarang berdasarkan imajinasinya.

Siapa sajakah tokoh-tokoh yang ada dalam cerita

“Nelayan dan Ikan Emas”?

Kakek (nelayan), nenek, dan ikan emas

Bagaimanakah sifat yang dimiliki kakek (nelayan)?

Memiliki sifat penurut

Bagaimanakah sifat yang

dimiliki nenek? Memiliki sifat serakah

Hikmah apa yang bisa kamu petik dari cerita “Nelayan dan

Ikan Emas”?

Kita tidak boleh serakah, kita harus bersyukur terhadap

semua rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan

Sikap apakah yang harus kita hindari agar kita bisa bersyukur atas nikmat Tuhan

Yang Maha Esa?

Serakah. Saat seseorang memiliki sifat serakah, mereka akan selalu merasa kekurangan

dengan segala sesuatu yang telah ia miliki . Ia tidak mau bersykur atas nikmat yang telah

diberikan oleh Tuhan.

Siapa tokoh utama dalam cerita tersebut?

Kakek dan ikan emas

Siapakah tokoh pembantu/tambahan dalam

cerita tersebut?

Nenek

Siapakah tokoh protagonis dalam cerita tersebut?

alasannya?

Kakek dan ikan emas.

Alasannya, kedua tokoh ini bersifat baik. Kakek selalu menuruti keinginan nenek, sedangkan ikan emas juga mengabulkan keinginan nenek

Siapakah tokoh antagonis dalam cerita tersebut?

alasannya?

Nenek. Alasannya, tokoh nenek bersifat serakah. Ia tidak

pernah puas dengan keinginannya dan selalu

meminta lebih

Bagaimana nasib kakek dan nenek diakhir cerita?

Ketika kakek pulang ke rumahnya, ia tidak melihat lagi

istana dan pelayan-pelayan istrinya. Kakek hanya melihat

gubuk reot dengan beberapa kayu lapuknya. Sementara nenek tampak duduk melamun

memandangi bak cucian yang lapuk seperti sedia kala.

Penyesalan atas keserakahan nenek pun tiada guna Dimanakah latar tempat

tinggal kakek dan nenek? Di gubuk reot di tepi pantai

Apa imbalan ikan emas kepada kakek saat ikan emas meminta tolong untuk dilepas

kembali ke laut?

Ikan mas akan memenuhi segala permintaan kakek

Apakah inti dari teks cerita tersebut?

Tentang seorang kakek nelayan yang terlalu sabar dan penurut kepada istrinya (si nenek). Si nenek memiliki sifat serakah serta tidak mensyukuri rezeki yang mereka peroleh. Karena keserakahan si nenek tersebut,

mereka menjadi miskin lagi setelah sebelumnya hidup bahagia dan bergelimang harta

berkat pertolongan sang ikan emas

Lampiran 4. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Make A Match

No. Nama Siswa

Kegiatan Setiap

Tahap Aktif/

Tidak

Jumlah Poin

1 2 3

1. AMF 0 25 0 25 50

2. ACN 0 25 25 25 75

3. AIB 0 25 25 25 75

4. AJK 0 25 0 25 50

5. ARM 0 25 25 25 75

6. ASNF 0 25 0 25 50

7. AD 0 0 25 25 50

8. FGK 0 0 0 25 25

9. FK 0 0 25 25 50

10. GAM 0 25 0 25 50

11. HKN 0 25 25 25 75

12. HT 0 25 25 25 75

13. IKI 25 25 25 25 100

14. MPA 25 0 25 25 75

15. MWAM 0 25 25 25 75

16. MHR 0 0 25 25 50

17. MI 25 25 25 25 100

18. MSR 0 25 25 25 75

19. MAZ 25 0 25 25 75

20. MNR 0 25 0 25 50

21. NMJ 25 0 25 25 75

22. NATI 0 25 25 25 75

23. OAN 0 25 0 25 50

24. P 0 25 25 25 75

25. RJP 0 25 25 25 75

26. SR 0 25 25 25 75

27. SA 25 0 0 25 50

28. TAM 0 25 25 25 75

Keterangan:

Kriteria penilaian dalam kegiatan:

1. Keikutsertaan aktif (25 poin)

2. Mampu mencari pasangan tahap I dengan benar (25 poin) 3. Mampu mencari pasangan tahap II dengan benar (25 poin) 4. Mampu mencari pasangan tahap III dengan benar (25 poin)

Jumlah Total: (keikutsertaan + nilai tahap I + nilai tahap II + nilai tahap III) Poin maksimal:100

Lampiran 5. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Guru

Lampiran 6. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Siswa

Lampiran 7. Soal Pretest

Pretest

(Bagi Peserta Didik)

Nama : ………

Kelas : ………

Sekolah : ………

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!

1. Pada zaman dahulu, di daerah Jawa Barat ada seorang janda yang sangat kaya. Seluruh sawah dan ladang di desanya menjadi miliknya.

Latar tempat pada penggalan cerita tersebut adalah ....

a. Sawah

b. Daerah Jawa Barat c. Ladang

d. Di desanya

2. Alkisah, ada dua pengelana yang sedang melintasi gurun pasir. Kedua pengelana itu memiliki sifat yang berbeda. Lihatlah setiap kali berhenti.

Kohar tidak langsung membuka bekal makanannya. Ia menunggu sampai Abdullah menawarinya makan dan minum. Senyum terkembang di bibir Kohar karena mendapat makanan dan air gratis. Jadi, bekal air dan makanan Kohar masih utuh. Begitulah selama beberapa hari, Kohar makan dari bekal rekan seperjalanannya. Tokoh utama pada cerita tersebut adalah ....

a. Kohar b. Abdullah

c. Penduduk gurun pasir d. Kedua pengelana

3. Berdasarkan cerita fiksi pada soal nomor 2, watak kedua pelana pada cerita tersebut adalah....

a. Kohar dan Abdullah memiliki sifat pelit b. Kohar dan Abdullah memiliki sifat baik

c. Kohar memiliki sifat baik, Abdullah memiliki sifat pelit d. Abdullah memiliki sifat baik, Kohar memiliki sifat pelit

4. Berdasarkan cerita fiksi pada soal nomor 2, latar tempat pada cerita tersebut adalah....

a. Sawah b. Gunung c. Gurun pasir d. Ladang

5. Para binatang di sebuah peternakan meributkan siapa yang menjadi pemimpin mereka. Akulah yang pantas menjadi pemimpin. Aku binatang paling besar dan paling kuat di peternakan ini, kata Kerbau.

Watak tokoh Kerbau dalam cerita tersebut adalah ...

a. Kuat b. Dermawan c. Sombong d. Lemah

6. Berdasarkan cerita pada soal nomor 5, komentar yang sesuai dengan watak tokoh kerbau pada cerita tersebut adalah....

a. Saya suka kepada Kerbau karena paling kuat

b. Saya tidak suka kepada Kerbau karena mengalahkan hewan lain c. Saya suka kepada Kerbau karena dermawan

d. Saya tidak suka kepada Kerbau karena sombong

7. Pangeran Sanjaya bingung. Namun ayahandanya berkata lagi, "Ketahuilah anakku! Musuh kerajaan yang kumaksud adalah kemiskinan rakyat'. Berkat usahamu, kemiskinan itu telah lenyap. Rakyat negeri kita sekarang hidup makmur."

Berdasarkan kutipan di atas, Pangeran Sanjaya adalah tokoh yang ....

a. Bijaksana b. Pemarah c. Sering bingung d. Miskin

8. Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti untuk menduduki tahta kerajaan. Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan ayah mereka.

Kegeraman Purbararang yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. la menemui seorang penyihir untuk memantrai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol- totol hitam. Berdasarkan kutipan dongeng Lutung Kasarung di atas, bagaimana watak tokoh Purbararang?

a. Jahat b. Sabar c. Baik d. Periang

9. Berdasarkan cerita pada soal nomor 9, siapakah tokoh antagonis dalam dongeng tersebut adalah....

a. Purbararang b. Prabu Tapa c. Purbasari d. Penyihir

10. Kalimat dibawah ini yang tidak melukiskan karakter tokoh protagonis adalah a. Tina memang anak yang patuh pada orang tua

b. Selain rendah hati dan pandai bergaul, Vina juga pintar menyanyi

c. Sungguh sangat disayangkan meskipun wajahnya cantik, Amanda suka menyombongkan kekayaan orang tuanya

d. Karena Pandai matematika dan suka membantu teman-temannya, Riana dicintai teman-temannya.

Lampiran 8. Soal Posttest

Posttest

(Bagi Peserta Didik)

Nama : ………

Kelas : ………

Sekolah : ………

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!

1. Rama Harimau memiliki seorang putra namanya si Loreng. Tidak seperti Rama, Harimau yang terkenal sangat bijaksana dan juga dikagumi hewan- hewan di hutan, si Loreng selain sangat jahil, dia juga sombong. Sering si Loreng menindas binatang yang ada di hutan. Suatu hari si Loreng menemukan sarang Semut Merah. Segera sarang itu ditutup menggunakan batu.

Tokoh yang berwatak antagonis adalah ....

a. Semut merah b. Si loreng c. Rama harimau d. Tidak ada

2. Berdasarkan cerita fiksi pada soal nomor 1, watak Rama Harimau adalah....

a. Bijaksana b. Bengis c. Jahil d. Sombong

3. Latar tempat dari cerita pada soal nonor 1adalah...

a. Taman bunga b. Kebun buah c. Halaman rumah d. Hutan

4. la sangat bersyukur sekali mendapatkan pekerjaan tersebut, namun sampai suatu ketika ia diperintahkan oleh saudagar kaya itu untuk ikut berdagang ke sebuah pulau yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Sesampainya disana, ia diperintahkan untuk memberatkan timbangannya agar mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari pulau tersebut.

Berdasarkan kutipan cerita tersebut, saudagar merupakan tokoh ....

a. Protagonis b. Tritagonis c. Tambahan d. Antagonis

5. Pagi itu lebah Bee sedang asyik mengisap madu di taman bunga tempat tinggalnya, ketika dilihatnya Pupi si cantik kupu-kupu terbang memasuki taman itu juga. Wah, aku harus segera bersembunyi," kata Bee sambil

menyelinap di sela-sela rumpun mawar. Bee dan Pupi tak pernah akur meskipun mereka bertempat tinggal di taman yang sama. Setiap hari selalu ada hal yang mereka perdebatkan dan menjadikan pertengkaran.

Tokoh-tokoh dalam cerita tersebut adalah ....

a. Bee dan Pupi b. Bee dan kupu-kupu c. Lebah dan Pupi d. Lebah dan kupu-kupu

6. Latar tempat dari cerita pada soal nomor 5 adalah ....

a. Hutan b. Kebun buah c. Taman bunga d. Halaman rumah

7. Dengan tertatih-tatih seorang nenek tua berjalan menelusuri danau yang kekeringan. Dilihatnya ikan-ikan menggelepar-gelepar kekurangan air.

Kemudian nenek itu mengambil kan-ikan dan membawanya ke tempat yang terdapat air. Tak disangka, ikan itu berkata, Nenek yang baik, kau telah menolongku dengan ikhlas. Sekarang ambillah emas ini untuk hidupmu sehari-hari." Nenek itu terperanjat penuh gembira.

Latar cerita tersebut adalah ….

a. Sebuah danau yang melimpah airnya b. Sebuah danau yang kering

c. Sebuah hutan belantara d. Tepi sungai

8. Kalimat di bawah ini yang menunjukkan watak salah satu tokohnya adalah.…

a. Ikan-ikan gembira ditolong nenek.

b. Nenek mengambil emas dengan gembira.

c. Nenek itu memasukkan ikan ke tempat yang berair.

d. Nenek yang baik telah menolong ikan-ikan dengan tulus ikhlas 9. Amanat yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah ….

a. Nenek itu terperanjat penuh gembira.

b. Berbuat baiklah kamu kepada semua makhluk

c. Sekarang ambillah emas ini untuk hidupmu sehari-hari.

d. Nenek mengambil ikan dan membawanya ke tempat air

10. Disebuah desa dikaki bukit, hiduplah seorang petani miskin. Setiap hari ia bekerja di sawah. Bila sudah lelah mencangkul, ia pergi ke hutan mencari kayu bakar. Selain untuk kebutuhan sendiri, kayu bakar itu dijual ke pasar.

Uangnya untuk membeli keperluan dapur, seperti garam, ikan asin, dan gula.

Sifat tokoh petani dalam cerita di atas adalah ....

a. Penakut b. Rajin bekerja c. Kikir

d. Periang

Dokumen terkait