• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Penerapan studi kelayakan bisnis pada Koperasi Tani Syariah Bina Usaha di Desa Pendem Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah, antara lain meliputi:

a. Pengurus koperasi agar lebih memperhatikan beberapa aspek yang kurang diterapakan seperti aspek pasar yang bentuk promosinya hanya melalui dor to dor dan penyesuaian harga. Jika pengurus lebih memperluas atau mengembangkan bentuk promosinya seperti promosi lewat media sosial, media cetak seperti brosur dan pamplet.

Dengan menggunakan promosi seperti itu akan membuat masyarakat luas tahu keberadaan koperasi Tani Syariah Bina Usaha dan berminat bergabung atau mendaftar menjadi anggota koperasi.

b. Pengurus koperasi agar lebih memperhatikan aspek teknis/ operasi dimana lokasi dan tata letak dari koperasi. Karena, jika pengurus memilih tempat yang strategis dan memperhatikan layout ruangan, hal kecil tersebut bisa membuat atau mempengaruhi minat nasabah untuk bergabung menjadi anggota pada koperasi Tani Syariah.

2. Penerapan Studi Kelayakan Bisnis Dalam Meminimalisir Resiko Pada Koperasi Tani Syariah Bina Usaha Di Desa Pendem Kecamatan Janpria Kabupaten Lombok Tengah, antara lain meliputi:

a. Ketika terjadi kerusakan mesin seperti mesin jahit dan mesin penetas. Jika bisa pengurus tidak menjual mesin yang rusak tersebut karena dalam menjalankan usaha aset yang dimiliki oleh perusahaan tidak untuk dijual tetapi dipertahankan dengan cara memperbaiki kerusakan mesin tersebut agar bisa beroperasi kembali dan menambah aset dengan membeli mesin yang baru untuk membantu produksi mesin yang rusak untuk meminimalisir kerusakan mesin yang sudah diperbaiki tersebut.

b. Untuk menarik minat nasabah agar melirik lembaga keuangan non bank khususnya koperasi Tani Syariah Bina Usaha pengurus bisa mengembangkan ide misalnya menjemput tabungan ke rumah anggota atau calon anggota untuk menyaingi lembaga keuangan bank yang meilki layanan ATM dan Mobile Banking. Dengan adanya ide ini bisa membuat masyarakat tertarik untuk bergabung dengan koperasi Tani Syariah Bina Usaha.

c. Untuk menghindari resiko terjadinya kredit bermasalah, seharusnya Pengurus koperasi syariah dalam menjalankan operasionalnya memilih sumber daya manusia yang benar-benar mengerti dalam hal memberikan pembiayaan. Karena dalam memberikan nasabah atau anggota pembiayaan ada hal-hal yang perlu diperhatikan atau dinilai

pada calon penerima pembiayaan seperti dalam dunia perbankan syariah prinsip penilaian di kenal dengan 5C + 1S dan 7P.

DAFTAR PUSTAKA

Abdad, M. Zaidi. Lembaga Perekonomian Ummat di Dunia Islam. Bandung:

Angkasa, 2003.

Bashith, Abdul. Islam dan Manajemen Koperasi: Prinsip dan Strategi Pengembangan Koperasi di Indonesia. Malang: UIN-MALANG PRESS, 2008.

Purwana, Dedi & Nurdin Hidayat. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2016.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

http://kicknews.today/2017/08/26/Setelah-koperasi-polda-kini-gerakan -bebas- riba-meluas-di-ntb/. Diambil tanggal 30 Oktober 2018 Pukul 11.11 WITA.

Hubaibi Asikin, “Prospek Pengembangan Usaha Air Tawa, Perspektif Ekonomi Islam” (Studi Kasus di Desa Sigerongan kecamatan Lingsar).

(Skripsi,FSEI UIN Mataram, Mataram, 2013.

Hasan, M. Ali. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2004.

Jumingan. Studi Kelayakan Bisnis: Teori dan Pembuatan Proposal Kelayakan.

Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana, 2012.

Kasidi. Manajemen Risiko. Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.

Listriyani, “Analisi Kelayakan Nasabah dalam Pembiayaan di BPRS Insan Karimah Bekasi”. Skripsi, Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam STAIN Purwokerto, 2015.

M. Afiful Ummam, “Analisis Faktor Studi Kelayakan Bisinis pada Pengembangan UMKM (Studi Kasus pada Industri Kecil Unit Pengelolaan dan Pemasaran Ikan “Fatimah Az-Zahra” Borobudur Kab.

Magelang)”. Skripsi, Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang, 2016.

Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif.

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008.

QS Al-Qamar [54] : 44. 73

Rizky Sanjaya Putra, “Analisis Kelayakan Usaha GerabahAnggota Koperasi Kasongan Usaha Bersama (KUB)”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 2016.

Ruslan, Rosdy. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2013.

Soemitra, Adi. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta, 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, 2014.

Sandy Makruf, “Pengertian Resiko Usaha, Jenis- jenis dan Contohnya”, dalam www.akuntansilengkap.com/manajemen/pengertian-resiko-usaha-jenis- dan-contohnya/, diakses tanggal 10 Desember 2018, pukul 21.37 WITA.

Khan, Tariqullah & Habib Ahmed. Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah. Terj. Ikhwan A. Basri. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

Komponen wawancara: Aspek Hukum, Aspek Pasar, Aspek Keuangan, Aspek Teknis/ Operasi, Aspek Manajemen/ Organisasi Dan Ekonomi Sosial.

Narasumber:

1. Pak Mulhakim 2. Pak Zulkarnain 3. Ibu Ella

4. Ibu Is

5. Humidat Basri 6. Abdusy Syukur 7. Bapak Rudi 8. Nana

NO. Landasan

Teori

pertanyaan

1. Aspek Hukum a. Apakah Koperasi Tani Syariah Bina Usaha sudah memiliki SIUP atau belum?

b. Adakah penghargaan yang yang sudah di raih oleh Koperasi Tani Syariah Bina Usaha?

c. Apakah ada sertifikat kepemilikan

gedung baik di sewa/ kepemilikan sendiri?

2. Aspek Pasar dan Pemasaran

a. Apa saja produk-produk yang ditawarkan oleh Koperasi Tani Syariah Bina Usaha?

b. Apakah pengurus membuat ide baru unruk pengembangan produk tiap tahunnya di tengah banyaknya para pesaing?

c. Apa saja bentuk promosi yajg dilakukan pengurus dalam mempromosikan koperasi/ produk- produk Koperasi Tani Syariah Bina Usaha?

d. Saat usaha dirasa menurun. Apa yang akan dilakukan pengurus untuk menstabilkan kembali usaha Koperasi Tani Syariah Bina Usaha?

3 Aspek Keuangan a. Dari mana saja sumber modal awal Koperasi Tani Syariah Bina Usaha?

b. Apa saja biaya-biaya yang dikeluarkan untuk usaha Koperasi?

c. Berapa pendapatan yang didapatkan

oleh Koperasi Tani Syariah Bina Usaha satu tahun ini (2018)?

4 Aspek Teknis/

Operasi

a. Kenapa pengurus memilih lokasi disini untuk tempat berdirinya Koperasi?

b. Apakah proses usaha sudah sepenuhmya menggunakan tekonologi atau masih manual?

5 Aspek Manajemen/

Organisasi

a. Siapa yang mengawasi jalannya usaha pada Koperasi Tani Syariah Bina Usaha?

b. Saat terjadi penyimpangan. Apa yamg akan dilakukan pengurus?

6 Ekonomi Sosial Dari awal perjalanan usaha, dampak apa saja yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya Koperasi Tani Syariah Bina Usaha ini?

Dokumen terkait